Anda di halaman 1dari 2

BAB III

ANALISIS

Dalam perencanaan produksi, data yang diperoleh dari hasil peramalan. Hasil
peramalan tersebut sebagai perkiraan permintaan yang akan digunakan untuk perencanaan
produksi di masa mendatang. Setelah dilakukan peramalan yang menghasilkan perkiraan
permintaan selama 6 bulan mendatang, dilakukan perencanaan agregat, perencanaan agregat
dilakukan untuk menggunakan sumber daya produksi secara produktif agar produksi yang
dilakukan dapat meminimasi ongkos sepanjang periode perencanaan.
Perencanaan produksi dilakukan dengan menggunakan model simple pada software
WinQS , dalam hal ini menggunakan aggregate planning, Produk yang dibuat adalah otopet
family A dengan item otopet roda 2 dan otopet roda 3,sedangakan otopet family B dengan item
free style dan super rider.
Perencanaan produksi menggunakan satuan produk pengganti (surrogate produck)
dengan asumsi waktu 2 jam, produk pengganti yaitu produk yang mewakili produk sejenis
dari berbagai produk yang dibuat oleh perusahaan. Produk pengganti tersebut memiliki waktu
produksi yang lama dan dapat menyebabkan due date setiap produksi dikarenakan surrogate.
Untuk itu dalam perencanaan agregat dibutuhkan langkah dissagregat yaitu proses
perencanaan yang dibuat untuk seluruh produk yang menggunakan unsur yang sama dan rinci
kedalam masing-masing produk berbeda sehingga dapat menghasilkan jadwal induk produksi
untuk semua jenis produk setiap periode. Dengan begitu perencanaan produksi yang
dihasilkan sesuai dengan kapasitas produksi perusahaan, sehingga dapat mengoptimalkan
sumber daya dan meminimasi ongkos produksi.
Inventori awal yang tersedia sebanyak 96,6 unit kemudian di rundown menjadi hanya
96 unit karena untuk meminimasi ongkos, maka membuat biaya penyimpanan persediaan
serendah mungkin. Sedangkan jumlah permintaan dilakukan roundup digunakan karena
kebutuhan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar lebih diutamakan, dengan
memenuhi jumlah target produksi, sehingga permintaan tidak mengalami kekurangan yang
dapat menyebabkan loss sale. Jumlah hari kerja diperoleh dari kalender 2016 selama 6
periode dari Januari hingga Juni.
Dari hasil perhitungan permintaan menggunakan software WinQS dengan aggregate
planning didapat total cost dari metode-metode simple seperti Constant Regular Time
Employee dengan total 272.725.000, metode Up To Demand With Regular Time Employee
dengan total 282.600.000 dan metode Up To Demand With Regular And Overtime Employee
dengan total 308.612.000. Total cost dimunculkan karena untuk mengetahui besarnya biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, total cost didapat dari selisih total production yang
lebih besar dengan permintaan. Di software menunjukan dollar namun diasumsikan
III-12
Bab III Analisis
R-15
perhitungan menggunakan rupiah karena belum adanya software yang mendukung untuk
regional Indonesia. Dari metode-metode tersebut dipilih metode dengan total cost terkecil,
karena untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga dapat meminimasi biaya
dalam produksi.
Hasil dari metoda dengan total cost terkecil di gunakan untuk menentukan jadwal
induk produksi (JIP) yang akan digunakan sebagai perencanaan produksi untuk tiap jenis
produk pada setiap periode.

Praktikum Perancangan Sistem Informasi Manajemen II-13

Anda mungkin juga menyukai