Paper Pti - M4 - Kel 4
Paper Pti - M4 - Kel 4
Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al-Azhar Indonesia, Komplek Masjid Agung
Al-Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
E-mail: yulisriwahyuni23@gmail.com
Abstrak – Perusahaan yang bergerak dibidang syarat untuk dilakukannya produksi yaitu
jasa atau manufaktur berusaha mencapai family I (Dengan Backlit) dan II (Tanpa
target perusahaan berupa laba yang maksimal Backlit). Family I harus melakukan produksi
dengan biaya yang minimum sehingga Keyboard sebanyak 60 unit (item putih 15 unit,
perusahaan tersebut perlu menerapkan fungsi item silver 23 unit, dan item hitam 22 unit).
manajemen seperti perencanaan. Metode yang Family II harus melakukan produksi
tepat digunakan untuk peramalan perencaan Keyboard sebanyak 36 unit (item putih 12 unit,
produksi yaitu metode agregat-disagregat item silver 15 unit, dan item hitam 9 unit).
dikarenakan metode agregat-disagregat Maka total produk Keyboard EBT 212 yang
merupakan metode perencanaan untuk harus diproduksi adalah sebanyak 96 unit
menyusun suatu jadwal induk produksi yang Keyboard EBT 212.
dapat memenuhi permintaan konsumen
dengan waktu yang tepat serta mengelola Abstract – Companies engaged in services or
sumber daya yang dimiliki sehingga dapat manufacturing are trying to achieve the
meminimumkan biaya yang dikeluarkan pada company's target in the form of maximum
seluruh proses produksi. Praktikum kali ini profit with minimum costs so that the
dilakukan dengan menganalisis perencanaan company needs to implement management
agregat dan disagregat pada produk Keyboard functions such as planning. The right method
EBT 212. Tujuannya adalah menentukan used for forecasting production planning is the
metode perencanaan agregat yang tepat dan aggregate-disaggregated method because the
strategi disagregat untuk menentukan jenis aggregate-disaggregate method is a planning
Keyboard EBT 212 yang harus diproduksi. method for compiling a master production
Hasil dari analisis yang telah dilakukan schedule that can meet consumer demand at
adalah ketiga strategi perencanaan agregat the right time and manage the available
menghasilkan data jumlah produk yang resources so as to minimize costs incurred
diproduksi lebih besar dibandingkan demand throughout the production process.
(jumlah produk yang diinginkan) tetapi production process. This practicum was
metode yang lebih baik digunakan untuk carried out by analyzing the aggregate and
perencanaan agregat adalah metode Chase disaggregated planning on the NRE 212
Strategy karena memiliki total biaya produksi Keyboard product. The aim was to determine
paling rendah dibandingkan metode lainnya the appropriate aggregate planning method
yaitu sebesar Rp. 56.600.000-. Hasil dari and the disaggregated strategy to determine
perencanaan disagregat yaitu terdapat 2 jenis the type of EBT 212 Keyboard that should be
produk Keyboard EBT 212 yang memenuhi produced. The results of the analysis that have
Mochamad Putra Perdana1, Muhammad Farhan Mulyadi1, Septalia Rakhmaputri1, Yuli Sri Wahyuni1, Mira
Ramadhina1, Sopian Maulana1, Widya Nurcahayanty Tanjung1
8
been carried out are that the three aggregate hingga kapasitas persediaan dalam perusahaan
planning strategies produce data on the untuk memenuhi jumlah permintaan dengan
number of products produced which is greater biaya dan keuntungan yang optimal.
than demand (the number of desired products)
but the better method used for aggregate
planning is the Chase Strategy method TINJAUAN PUSTAKA
because it has the lowest total production cost
compared to other methods. which is Rp. Perencanaan Agregat
56,600,000-. The results of the disaggregated
planning are that there are 2 types of EBT 212 Perencanaan agregat (agregate planning) atau
Keyboard products that meet the sering disebut dengan Penjadwalan agregat
requirements for production, namely family I merupakan Perencanaan yang dikatagori kedalam
(With Backlit) and II (Without Backlit). perencanaan jangka menengah untuk
Family I must produce 60 units of keyboards merencanakan jadwal induk produksi selama satu
(15 units of white items, 23 units of silver items, tahun. Perencanaan agregat biasanya dilakukan
and 22 units of black items). Family II must oleh para manajer operasi yang bersangkutan
produce 36 units of keyboard (12 units of white dengan penentuan produksi, persediaan, dan
items, 15 units of silver items, and 9 units of tingkat tenaga kerja untuk memenuhi permintaan
black items). So the total EBT 212 Keyboard yang berfluktuasi. Perencanaan agregat
products that must be produced are 96 units of memberikan cara terbaik untuk memenuhi
EBT 212 Keyboard. perkiraan permintaan dalam waktu 3-18 bulan ke
depan, dengan menyesuaikan tingkat reguler dan
Keywords - aggregate planning, chase lembur produksi, tingkat persediaan, tingkat
strategy, disagregate, knapsack tenaga kerja, subkontrak dan backorder tingkat,
dan variabel terkontrol lainnya [1].
METODOLOGI
Start
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Agregat
Disagregat
Knapsack
Analisis Data
Kesimpulan
Penelitian
End
Bulan Produk Pekerja Produksi / Bulan Demand Inventory Total Material Cost Total Inventory Cost Total Gaji Pekerja Biaya Produksi
Oct-21 60 420 40.89 379.11 Rp 24,642,222.22 Rp 18,955,555.56 Rp 8,400,000 Rp 51,997,777.78
Nov-21 60 420 45.78 753.33 Rp 48,966,666.67 Rp 37,666,666.67 Rp 8,400,000 Rp 95,033,333.33
Dec-21 60 420 49.78 1123.56 Rp 73,031,111.11 Rp 56,177,777.78 Rp 8,400,000 Rp 137,608,888.89
Jan-22 60 420 55.78 1487.78 Rp 96,705,555.56 Rp 74,388,888.89 Rp 8,400,000 Rp 179,494,444.44
Feb-22 60 420 63.78 1844.00 Rp 119,860,000.00 Rp 92,200,000.00 Rp 8,400,000 Rp 220,460,000.00
TOTAL 300 2100 256 5588 Rp 363,205,556 Rp 279,388,889 Rp 42,000,000 Rp 684,594,444
Tabel 2 merupakan tabel untuk mendapatkan pada saat permintaan meningkat pada periode
biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan tertentu. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
metode level strategy. Dimana akan terjadi bahwa jumlah biaya produk perbulan didapatkan
variasi dalam permintaan, dimana pada saat perhitungan dari produk/bulan dikali dengan
permintaan menurun, kelebihan produksi material cost/unit sehingga didapatkan total biaya
disimpan sebagai persediaan untuk digunakan produksi untuk perencanaan 5 bulan sebesar Rp.
Mochamad Putra Perdana1, Muhammad Farhan Mulyadi1, Septalia Rakhmaputri1, Yuli Sri Wahyuni1, Mira
Ramadhina1, Sopian Maulana1, Widya Nurcahayanty Tanjung1
12
Hasil
Hari
Bulan Produk/Pekerja Peramala Min Jumlah Pekerja
Kerja
n
Oct-21 20 10 40.89 4.09 5
Nov-21 20 10 45.78 4.58 5
Dec-21 20 10 49.78 4.98 5
Jan-22 20 10 55.78 5.58 6
Feb-22 20 10 63.78 6.38 7
Gambar 2. Grafik Prencanaan Level Strategy
Tabel 3 merupakan tabel data penunjang untuk
Gambar 2 merupakan grafik perencanaan agregat melakukan perhitungan dengan metode chase
menggunakan metode level strategy. Berdasarkan strategy. Berdasarkan tabel, dapat diketahui
grafik dapat diketahui bahwa jumlah produk yang untuk melakukan perhitungan dengan metode
diproduksi lebih besar dibandingkan demand chase strategy membutuhkan data periode, data
(jumlah produk yang diinginkan) karena pada hari kerja reguler, data jumlah produk/pekerja
perusahan yang memproduksi Keyboard EBT didapatkan dari perhitungan hari kerja reguler
212 membuat produk yang melebihi permintaan dikali dengan jumlah pekerja yang di pecat, data
konsumen, hal tersbeut bertujuan untuk membuat hasil peramalan dari metode DMA yang telah
stock produk ketika terjadi kecacatan atau diperhitungkan, dan data minimal jumlah pekerja
permintaan konsumen yang berlebih secara tiba- yaitu hasil permalan dibagi dengan jumlah
tiba. produk/pekerja.
Jumlah
Jumlah Jumlah Yang Firing Produk / Produksi/ Inventor Total Material Total Gaji
Bulan Yang Hiring Cost Demand Total Inventory Biaya Produksi
Pekerja Dipekerjakan Cost Pekerja bulan y Cost Pekerja
Dipecat
Oct-21 5 1 0 Rp - Rp 800,000 10 50 40.89 9.11 Rp 3,250,000 Rp 455,556 Rp 7,200,000 Rp 10,905,556
Nov-21 5 1 0 Rp - Rp 800,000 10 50 45.78 4.22 Rp 3,250,000 Rp 211,111 Rp 7,200,000 Rp 10,661,111
Dec-21 5 1 0 Rp - Rp 800,000 10 50 49.78 0.22 Rp 3,250,000 Rp 11,111 Rp 7,200,000 Rp 10,461,111
Jan-22 6 0 0 Rp - Rp - 10 60 55.78 4.22 Rp 3,900,000 Rp 211,111 Rp 7,200,000 Rp 11,311,111
Feb-22 7 0 0 Rp - Rp - 10 70 63.78 6.22 Rp 4,550,000 Rp 311,111 Rp 8,400,000 Rp 13,261,111
TOTAL 3 0 Rp 18,200,000 Rp 1,200,000.00 Rp 37,200,000 Rp 56,600,000
Tabel 4 merupakan tabel untuk mendapatkan dengan adanya jumlah produksi yang biasa atau
biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan reguler. Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa
metode chase strategy. Dimana akan terjadi jumlah pekerja yang dipecat sebanyak 0 orang,
hiring atau firing tenaga kerja berdasarkan dan yang diperkerjakan sebanyak 3 orang, lalu
jumlah setiap permintaan yang belum terpenuhi produksi didapatkan dari perhitungan jumlah
Analisis Perencaana Agregat dan Disagregat pada Perusahaan Produksi Keyboard
13
pekerja dikali dengan produk/pekerja, demand pada perusahaan produksi barang elektronik ini
sesuai dnegan kebutuhan permintaan pelanggan, membuat produk yang melebihi permintaan
inventory didapatkan dari perhitungan produksi – konsumen, hal tersbeut bertujuan untuk membuat
demand, total material cost didapatkan dari stock produk ketika terjadi kecacatan atau
perhitungan produksi dikali dengan biaya permintaan konsumen yang berlebih secara tiba-
material cost/ unit, total inventory didapatkan tiba.
dari perhitungan inventory dikali dengan biaya
inventory/unit yang dikeluarkan, total gaji Mixed Strategy
pekerja didapatkan dari perhitungan jumlah
pekerja dikali dengan total gaji pekerja, dan biaya Pada strategi bertingkat atau mixed strategy yaitu
produksi didapatkan dari perhitungan total menggabungkan tingkat produksi dengan tingkat
materil cost + total inventory + total gaji pekerja permintaan tetap dan menggabungkan dari dua
sehingga didaptkan total biaya produksi sebesar metode level dan chase tingkat persediaan, order
Rp.56.600.000-. backlogs dan lost sales. Dalam hal ini
produktivitas para pekerja dalam memproduksi
beberapa macam produk yang ada pada
perusahaan yang memproduksi Keyboard ini.
Tabel 6 merupakan tabel untuk mendapatkan Gambar 4 merupakan grafik perencanaan agregat
biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan menggunakan metode mixed strategy.
metode mixed strategy. Berdasarkan tabel dapat Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa jumlah
diketahui bahwa jumlah biaya produki produk yang diproduksi lebih besar dibandingkan
didapatkan perhitungan dari total produksi demand (jumlah produk yang diinginkan) karena
reguler dikali dengan material cost/unit sehingga pada perusahaan yang meproduksi Keyboard ini
didapatkan total biaya produksi untuk membuat produk yang melebihi permintaan
perencanaan 5 bulan sebesar Rp.18.200.000, lalu konsumen, hal tersbeut bertujuan untuk membuat
jumlah biaya inventory didapatkan dari stock produk ketika terjadi kecacatan atau
perhitungan invertory dikali dengan inventory permintaan konsumen yang berlebih secara tiba-
cost sehingga didapatkan total biaya inventory tiba.
untuk perencanaan 5 bulan sebesar
Rp.731.666.667, lalu total biaya gaji yang Disagregat metode Knapsack
didapatkan untuk perencanaa 5 bulan sebesar
Rp.33.600.000, dan total biaya didapatkan dari Pada tahapan perencanaan disagregat dengan
perhitungan biaya produksi + biaya inventory + metode knapsack bertujuan untuk memecahkan
gaji pekerja sehingga didapatkan total biaya target produksi agregat ke dalam target produksi
untuk perencanaan 6 bulan sebesar per item produk keyboard untuk periode 5 bulan
Rp.783.446.667. selanjutnya pada tahun 2021 sampai 2022 dalam
bentuk penjadwalan produksi induk.