C. SASARAN BELAJAR
Menyiapkan tenaga auditor yang siap pakai dan professional yang berstandar internasional dan
memiliki keterampilan pada level manajerial dan operasional dalam bidang pengauditan yang
memiliki kemampuan :
1. Melaksanakan pengauditan siklus atas penjualan dan pengumpulan piutang;
2. Melaksanakan sampling audit untuk pengendalian substantif transaksi;
3. Merancang penyelesaian pengujian dalam siklus penjualan dan piutang;
4. Melaksanakan pengauditan siklus pembelian dan pembayaran;
5. Melaksanakan penyelesaian pengujian dalam siklus pembelian dan pembayaran;
6. Melaksanakan pengauditan siklus persediaan dan pergudangan;
7. Melaksanakan pengauditan siklus penggajian dan personalia;
8. Melaksanakan pengauditan siklus investasi pendanaan;
9. Melaksanakan pengauditan kas dan instrument keuangan lainnya;
10. Menyelesaikan audit dan laporan keuangan.
A. SASARAN PEMBELAJARAN
D. URUTAN PEMBAHASAN
1. Sifat Siklus pendapatan
2. Aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit
3. Aktivitas pengendalian transaksi penerimaan kas
4. Transaksi penyesuaian penjualan
Tujuan Audit
Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan bukti kompeten yang
cukup mengenai setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo
serta transaksi siklus pendapatan. Pada siklus pendapatan risiko yang muncul pada
umumnya karena terdapat tekanan pada manajemen untuk lebih meningkatkan
pendapatan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain.
Namun dilain hal, proses dalam menghasilkan pedapatan ini juga memerlukan
beberapa beban dalam hal ini seprti harga pokok penjualan dan beban
penjualan.Sehingga pemahaman mengenai siklus pedapatan dapat membantu dalam
mengembangkan ekspekatasi pengeluaran perusahaan yang berkaitan dengan siklus
Materialitas
Pendapatan merupakan ukuran sebarapa besar aktivitas perusahaan.
Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan
merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang sering kali
digunakan sebagai ukuran materialitas.
Pendapatan juga dapat menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas
dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hamper
selalu bersifat material terhadap neraca.
Pengetahuan tentang bisnis dan industry klien merupakan hal yang penting
dalam mempertimbangkan signifikansi transaksi penyesuaian penjualan, diskon
penjualan, serta retur penjualan yang sangat bervariasi dari satu industry dengan
industry lainnya.Penyisishan piutang tak tertagih dan penyisihan yang berkaitan
masing masing bersifat material terhadap laporan laba rugi serta neraca
perusahaan yang menjual ke pelanggan secara kredit.
Risko Inheren
Dalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan factor perpasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam
beberapa siklus, termasuk siklus pendapatan, serta factor factor yang hanya
berkaitan dengan asersi tertentu dalam siklus pendapatan.Factor factor ini dapat
mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus pendapatan, seperti:
Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau
menayatakan terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih dalam rangka
melaporkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi untuk kebutuhan memenuhi
akad utang.
Faktor factor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus
pendapatan termasuk hal hal berikut:
Penentukan waktu dan jumlah pendapatan yang akan diakui bertentang dengan
factor factor seperti standar akuntasni yang mendua, kebutuhan untuk
membuat estimasi, komlekistas prhitungan yang tercakup, dan hak pembeli
untuk mengembalikan barang.
Piutang mungkin salah diklasifikasikan sebagai utang lancer atau tidak lancer
akibat kesulitan dalam mengestimasi kemungkinan ditahun mendatang atau
sumber peristiwa dimana penagihan bersifat kontijen.
Karena potensi salah saji yang begitu besar dapat terjadi dalam pengendalian yang
tidak efektif.Maka auditor harus selalau memberikan pertimbangan yang cermat atas
risiko inheren dalam siklus pendapatan.Dengan begitu, manajemen biasanya
mengadopsi pengendalian internal yang ekstensif atas berbagai masalah tersebut.
Namun, jika pengendalian secara umum tidak berjalan dengan baik atau dinilai tidak efektif
maka kepercayaan terhadap penggunaan aplikasi tersebut akan berkurang bahkan tidak
digunakan lagi.
Pesanan pelanggan
Permintaan barang dagang oleh pelanggan baik yang diterima langsung dari
pelanggan maupun melalui sales person.Dimana pesanan dari pelanggan dapat
berupa formulir yang disediakan oleh pedagang atau formulir pesanan pembelian
yang disiapkan oleh pelanggan.
Pesanan penjualan
Formulir yang menunjukkan data yang berkaitan dengan pesanan
pelanggan.Pesanan ini merupakan dasar dari dimulainya transaksi dan pemrosesan
internal atas pesanan dari pelangan terhadap pedagang.
Dokumen pengiriman
Dokumen pengiriman ini merupakan formulir yang berisi rincian dari setiap
pengriman.
Faktur penjualan
Laporan yang dikirimkan kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal,
transaksi selama bulan berjalan, dan saldo akhir.
Fungsi Fungsi
Pemrosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi fungsi pendapatan sebagai
berikut:
Memprakarsai penjualan
Permintaan dari sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan dengan
perusahaan lain, meliputi hal berikut:
Penerimaan pesanan pelanggan
Persetujuan kredit
Pengiriman barang dan jasa
Pengiriman fisik pemesanan barang dan jasa meliputi:
Pemenuhan pesanan penjualan
Pengiriman pesanan penjualan
Pengakuan secara formal terhadap pendapatan oleh perusahaan, meliputi:
Penagihan penjualan
Pencatatan penjualan
Setiap fungsi utama dalam hal ini harus diberikan kepada departemen ataupun
individu yang berbeda, dengan cara melakukan pemisahan tugas yang memadai.
Memprakarsai Persetujuan
Memprakarsai merupakan proses dimana transaksi yang dilakukan disetujui
oleh pohak ketiga yang independen. Hal yang penting dalam proses disetujuinya kredit
adalah konteks yang menjamin bahwa barang barang yang dikirim telah dibayar
Persetujuan Kredit
Persetujuan kredit diberikan oleh departemen kredit sesuai dengan kebijakan
kredit manajemen dan memiliki batas kredit yang diotorisasikan untuk setiap
pelanggan.Dalam hal ini biasanya manajemen menggunakna program computer untuk
membandingkan saldo piutang pelanggan yang beredar, ditambah penjualan yang
diantisipasi dengan batas kredit pelanggan dalam file induk pelanggan yang
disetujui.Pemisahan tanggung jawab antara pemrakarsaan penjualan dengan
persetujuan kredit dapat mencegah personel penjualan membuat perusahaan
menanggung risiko kredit yang berlebihan guna menaikan penjualan.
Pengandalian atas persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi risiko
pencatatan transaksi pendapatan pada jumlah yang melebihi jumlah kas yang
diharapkan akan direalisasikan dari transaksi tersebut. Tentu saja ekspektasi terhadap
realisasinya jumlah jumlah tersebut akan berubah ubah sepanjang waktu, yang
kemudian akan mengakibatkan diperlukannya penyisihan untuk piutang tak teragih.
Pengendalian atas persetujuan kredit juga akan membuat manajemen membuat
estimasi yang cukup andal atas besarnya penyisihan yang dibuat tersebut.
1) Bahwa barang yang diterima digudang disertai dengan otorisasi yang benar.
2) Bahwa pesanan telah dipenuhi dengan benar dalam hal ini barang yan dipesan
sesuai dengan rincian yang ada dalam pesanan penjualan.
Pencatatan Penjualan
Pencatatan penjualan meliputi penyiapan dan pengiriman faktur penjualan
bernomor urut ke pelanggan dan pencatatan faktur penjualan secara akurat dan dalam
periode akuntansi yang benar.
Penagihan Pelanggan
Perhatian utama oleh auditor adalah mengenai pelanggan yang telah ditagih:
2) Hanya pengiriman actual dimana tidak ada duplikat oenagihan atau transaksi fiktif
Pencatatan Penjualan
Hal utama yang diperhatikan oleh auditor adalah penjualan yang telah dicatat
secara akurat dan dengan periode yang benar. Dalam system yang terkomputerisasi,
file transaksi penjualan yang dibuat dalam proses penagihan digunan untuk:
1) Up date piutang usaha, persediaan, dan file induk buku besar, serta
2) Membuat jurnal penjualan dan ikhtisar transaksi buku besar yang menunjukna
pemostingna ke setiap akun buku besar.
Jika auditor berencana untuk menilai risiko pengendaian yang rendah atas sebuah
asersi, maka hendaknya auditor harus memiliki pemahaman mengenai prosedur
pengendalian untuk asersi tersebut. Dalam hal ini, biasanya auditor akan:
1) Menguji keefektifan pengendalian umum
2) Menggunakan audit berbantuan computer untuk mengevaluasi keefektifan
pengendalian yang di program
Penerimaan kas merupakan hasil dari berbagai aktivitas.Seperti kas yang diterima dari
tansaksi penjulan, pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, penerbitan modal,
maupun penjualan sekuritas, investasi jangka panjang, serta aktiva lainnya.
Dokumen dan Catatan Umum
Dokumen yang digunakan dalam proses penerimaan kas adalah sebagai berikut ini:
Bukti penerimaan uang
Merupakan dokumen yang dikirim ke peanggan bersama dengan faktur penjualan,
yang kemudian akan dikembalikan bersama dengan pembayaran yang
menunjukkan nama pelanggan serta nomor akun, faktur, dan jumlah yang
dibayarkan.
Praddaftar
Daftar penerimaan kas ynag diterima melalui pos
Lembar Perhitungan Kas
Merupakan daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini digunakan saat
merekonsiliasi total penerimaan dengan total yang dicetak oleh register.
Ikhtisar Kas Harian
Merupakan laporan yang menunjukkan total penerimaan dari kasir atau pos yang
diterima oleh kasir sebagai setoran
Slip Deposit yang Disahkan
Merupakan daftar yang dibuat oleh penyetor yang di stempel oleh bank yang
didalamnya menunjukka tanggal serta jumlah setoran yang diterima oleh bank dan
rincian penrmaan dalam setoran tersebut.
File Transaksi Penerimaan Kas
Merupakan file computer yang berisi transaksi penerimaan kas yang telah disahkan
yang telah diterima untuk pemrosesan diman file ini digunakan untuk meng up date
file induk piutang usaha.
Jurnal Penerimaan Kas
Fungsi Fungsi
Fungsi penrimaan kas, meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai
dan kredit, termasuk sub fungsi berikut:
Penerimaan Kas
Risiko utama dalam memproses transaksi penerimaan kas adalah
kemungkinan pencurian kas sebelum atau sesudah catatan penerimaan
dibuat.Dengan demikian, prosedur pengendalian harus memberikan kepastian
yang layak bahwa dokumentasi penetapan tanggungjawab telah dibuat pada
saat kas diterima dan bahwa kas telah disimpan di tempat yang aman.Risiko
kedua adalah kemungkinan terjadinya kesalahan pada saat pemrosesan
penerimaan berikutnya.
Fungsi-fungsi
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pencadangan kerugian piutang
berada ditangan unit organisai berikut ini.
1. Dokumen
Dokumen terdiri dari dua, yaitu :
Bukti memorial : dokumen ini dibuat oleh fungsi pencatat piutang sebagai
dasar pencatatan transaksi pencadangan kerugian piutang dalam jurnal umum
Daftar umur piutang : pencadangan piutang didasarkan atas analisis umur
piutang sebagai dasar pembuatan bukti memorial untuk mencatat jumlah
kerugian piutang, daftar umur piutang dibuat oleh fungsi pencatat piutang
2. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang diguanakan dalan system pencadangan kerugian
piutang adalah : jurnal umum dan buku besar .
3. Bagan alir sistem akuntansi dalam transaksi pencadngan kerugian piutang.
4. Salah saji potensial. Aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit
untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor terhadap
transaksi pencadangan kerugian piutang
5. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam transaksi
pencadangan kerugian piutang
6. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
transaksi pencadangan kerugian piutang
7. Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
pencadangan kerugian piutang
2. Dokumen
Dokumen terrdiri dari dua, yaitu :
Bukti memorial : dokumen ini dibuat oleh fungsi pemberi otorisasi kredit
sebagai perintah kepada fungsi piutang untuk mengkredit buku pembantu
piutang dengan adanya penghapusan piutang kepada debitur tertentu. Bukti
,e,orial merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan transaksi-
transaksi ke dalam jurnal umum.
Surat keputusan manajer yang berwenang tentang penghapusan piutang :
penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari pejabat yang tinggi
wewenangnya. Biasanya penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari
direktur keuangan, dan bahkan dalam perusahaan tertentu memerlukan
otorisasi dari dewan komisaris .surat keputusan manajer yang berwenag
tentang penghapusan piutang merupakan dokumen pendukung bukti
memorial.
3. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam penghapusan piutang adalah : jurnal
umum, buku pembantu piutang dan buku besar.
4. Bagan alir berbagai system akuntansi dalam transaksi penghapusan piutang
5. Salah saji potensial. Aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit
untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor terhadap
transaksi penghapusan piutang
6. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam transaksi
penghapusan piutang
7. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
transaksi penghapusan piutang
PENUTUP
A. RANGKUMAN
Siklus pendapatan suatu perusahaan meliputi aktivitas yang berkaitan dengan transaksi
penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan. Transaksi tersebut akan
mempengaruhi beberapa akun yang signifkan dalam laporan keuangan, termasuk kas,
piutang usaha, persediaan, dan penjualan. Siklus pendapatan merupakan hal yang penting
bagi setiap perusahaan, tetapi praktik bisnis dan pemicu ekonomi yang mendasari sangat
berariasi dari klien dengan klien lainnya. Pemahaman tentang bisnis dan industri
merupakan langkah pertama yang penting dalam engembangkan strategi audit. Sifat dari
banyak aktivitas dalam siklus ini akan mengakibatkan timbulnya risiko inheren yang
tinggi untuk berbagai asersi laporan keuangan yang signifikan seperti asersi eksistensi
atau kejadian piutang usaha. Karena hal ini, maka banyak perusahaan yang telah
menerapkan kektentuan yang ekstensif dalam system pengendalian internalnya untuk
mencegah atau mendeteksi salah saji. Apabila auditor memperkirakan pengendalian ini
akan menjadi efektif, maka dalam mengaudit asersi pendapatan terkait dia akan
menerapkan pendekatan tingkat penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah.
B. TES FORMATIF
1. Jelaskan salah satu penyebab manajemen mensalah sajikan asersi siklus pendapatan!
2. Apakah dokumen yang digunakan dalam proses penerimaan kas?
3. Mengapa poin of sale terminal sangat dibutuhkan?
4. Jelaskan bagaimana cara kerja lockbox system!
2. Dokumen yang digunakan dalam proses penerimaan kas adalah sebagai berikut ini:
a. Bukti penerimaan uang, merupakan dokumen yang dikirim ke peanggan
bersama dengan faktur penjualan, yang kemudian akan dikembalikan bersama
dengan pembayaran yang menunjukkan nama pelanggan serta nomor akun,
faktur, dan jumlah yang dibayarkan.
b. Pradaftar, daftar penerimaan kas ynag diterima melalui pos
c. Lembar Perhitungan Kas, merupakan daftar kas dan cek dalam register kas.
Daftar ini digunakan saat merekonsiliasi total penerimaan dengan total yang
dicetak oleh register.
d. Ikhtisar Kas Harian, merupakan laporan yang menunjukkan total penerimaan
dari kasir atau pos yang diterima oleh kasir sebagai setoran
e. Slip Deposit yang Disahkan, merupakan daftar yang dibuat oleh penyetor yang
di stempel oleh bank yang didalamnya menunjukka tanggal serta jumlah
setoran yang diterima oleh bank dan rincian penrmaan dalam setoran tersebut.
f. File Transaksi Penerimaan Kas, merupakan file computer yang berisi transaksi
penerimaan kas yang telah disahkan yang telah diterima untuk pemrosesan
diman file ini digunakan untuk meng up date file induk piutang usaha.
g. Jurnal Penerimaan Kas, merupakan jurnal yang berisi daftar penerimaan kas
dari penjualan tunai dan penagihan piutang usaha.
6. Lockbox system, alat ini merupakan kotak surat yang dikendalikan oleh bank
perusahaan. Pihak bank akan memeriksanya setiap hari, mengkredit saldo
perusahaan (nota kredit) atas kas tersebut, dan mengirimkan bukti penrimaan uang
ke perusahaan untuk digunakan dalam memperbarui piutang usaha. System ini
mempercepat penyetoran cek, memungkinkan perusahaan menerima nota kredit
atas penerimaan tersebut lebih cepat dan memberikan bukti eksternal mengenai
eksistensi transaksi tersebut.
D. LATIHAN
1. Biasanya manajemen mengandalkan pengendalin atas tanggung jawab tingkat
manajer yang lebih rendah untuk mengendalikan tingkat retur penjualan dan
penghapusan piutang tak tertagih. Namun, apabila transaksi tersebut bersifat
material. Maka apakah yang harus dilakukan oleh auditor?
E. UMPAN BALIK
Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 3) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 100 %
Baik = 80 89 %
Cukup = 70 79 %
Kurang = 0 69 %
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing(Eds. Ke
7, jilid 2).Jakarta: Erlangga.
Puradireja, Kanaka dan Mulyadi. Auditing, Edisi 6, Cetakan kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2008
http://uangakuntansi.blogspot.co.id/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html (Dipeoleh
tanggal 2 Februari 2017)
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang auditing dan profesi akuntan publik, maka mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
1. Mampu memahami pengujian substantif atas piutang usaha.
2. Mampu memahami penentuan risiko deteksi.
3. Mampu memahami perancangan pengujian substantif.
4. Mampu memahami prosedur awal dan analitis.
5. Mampu memahami memahami pengujian rincian saldo.
D. URUTAN PEMBAHASAN
1. Pengujian substantif atas piutang usaha.
2. Penentuan risiko deteksi.
3. Perancangan pengujian substantif.
4. Prosedur awal dan analitis pengujian rincian transaksi.
5. Pengujian rincian saldo.
D. PROSEDUR AWAL
Titik awal untuk memulai pengujian audit adalah memperoleh pemahaman mengenai
bisnis serta industri klien. Memahami kebijakan perusahaan mengenai pengakuan
pendapatan, seperti pemicu ekonomi yang mendasari perusahaan akan memperoleh
margin kotor dan mempengaruhi total pendapatan. Auditor juga harus memahami
persyaratan perdagangan standar, pengalaman penagihan dengan klien dan industri, aspek
musiman dari industri tersebut, dan luas konsentrasi bisnis dengan pelanggan tertentu.
Prosedur awal yang penting untuk memverifikasi piutang usaha dan akun penyisihan
terkait adalah
a. Menelusuri saldo awal periode berjalan ke akun penyisihan terkait adalah
menelusuri saldo akun awal periode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit
dalam kertas kerja tahun sebelumnya
b. Aktivitas periode berjalan dalam akun pengendalian buku besar dan akun
penyisihan terkait harus di review untuk setiap ayat jurnal yang signifikan, yang
tidak biasa dari segi sifat atau jumlah, yang memerlukan investigasi khusus.
E. PROSEDUR ANALITIS
Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi
atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dan margin kotor
perusahaan.Auditor harus mengarahkan perhatian utamanya pada kenaikan piutang dan
pendapatan yang tidak diharapkan. Prosedur analitis akan dilaksanakan dalam tahap akhir
dari penugasan untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian
konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan pada laporan keuangan.
Konfimasi Piutang
Prosedur Audit yang Berlaku Umum. Konfirmasi piutang adalah prosedur audit yang
berlaku umum. AU 330, Proses Konfirmasi (SAS 67), menyatakan ada anggapan bahwa
auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan audit, kecuali:
Auditor yang tidak meminta konfirmasi piutang hams mendokumentasikan dalam kertas
kerjanya bagaimana dia mengatasi anggapan bahwa konfirmasi hams diajukan. Sebagai
contoh, auditor dapat menyatakan kesimpulan bahwa berdasarkan pengalaman audit
Formulir Konfirmasi. Ada dua formulir permintaan Konfirmasi: (1) konfirmasi positif,
yang mengharuskandebitor untuK menjawab apakah saldo yang ditunjukkan benar atau
tidak, dan (2) konfirmasi negatif, yang meminta debitor untuk menjawab hanya apabila
jumlah yang ditunjukkan tidak benar. Dua formulir konfirmasi tersebut diilustrasikan
dalam Peraga 2.2.Permintaan konfirmasi positif biasanyadibuat dalam bentuk Surat
terpisah, tetapi juga dapat dibuat dalam bentuk perangko pada laporan bulanan
pelanggan.Sebaliknya, permintaan konfirmasi negatif biasanya dibuat dalam bentuk
perangko. Bates Company
P.O. Box 1992 Sandusky, Ohio 44870
Peraga 2.2 Formulir Permintaan Konfirmasi
Ace Engineering Service
Permintaan positif-bentuk surat
Box 131
Indiana, Pennsylvania 15701
untuk memungkinkan auditor independen kami mengkonfirmasi ketepatan catatan kami. Permintaan ini tid
da tanggal tersebut dengan menandatangani dan mengembalikan formulir ini langsung ke auditor kami. Sua
Kontroler
atas tidak sesuai Karena alasan berikut: _____________________________________________________________________
___________________________
(Pribadi atau Nama Perusahaan)
Oleh : ___________________________
PENUTUP
A. RANGKUMAN
Titik awal untuk memulai pengujian audit adalah memperoleh pemahaman mengenai
bisnis serta industri klien. Memahami kebijakan perusahaan mengenai pengakuan
pendapatan, seperti pemicu ekonomi yang mendasari perusahaan akan memperoleh
margin kotor dan mempengaruhi total pendapatan. Auditor juga harus memahami
B. TES FORMATIF
1. Dalam mengevaluasi kelayakan penyisihan piutang tak tertagih. Meliputi pengujian
saldo apa saja ?
2. Dalam prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab, AU330.31
menyatakan bahwa pengabaian prosedur semacam ini dapat diterima apabila dua
kondisi terjadi. Apa sajakah kondisi tersebut ?
D. UMPAN BALIK
Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 3) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 100 %
Baik = 80 89 %
Cukup = 70 79 %
Kurang = 0 69 %
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing(Eds. Ke
7, jilid 2).Jakarta: Erlangga.
Puradireja, Kanaka dan Mulyadi. Auditing, Edisi 6, Cetakan kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2008
D. URUTAN PEMBAHASAN
1. Sifat Siklus Pengeluaran
2. Komponen Pengendalian Intern
3. Aktivitas Pengendalian- Transaksi Pembelian
4. Aktivitas Pengendalian- Transaksi Pengeluaran Kas Dokumen Dan Catatan Yang
Umum
Berbagai beban
TUJUAN AUDIT
Manajer akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang transaksi dan saldo siklus
pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan. Asersi-asersi ini mendifinisikan tujuan
audit spesifik dari program audit siklus akan digambarkan pada Peraga 3.2. Kebanyakan
audit atas siklus pengeluaran mencakup tujuan-tujuan utama yang tercantum dalam
peraga tersebut, tetapi tidak semua situasi yang dialami klien dapat diwakili dengan
peraga tersebut.
Peraga 3.2Tujuan Audit Spesifik utuk Siklus Pengeluaran
Materialitas
Siklus pengeluaran merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan
jumlah serta volume transaksi dalam siklus ini di mana risiko terjadinya salah saji
Kedua faktor di atas cenderung menyebabkan tingginya risiko kurang saji daripada
lebih saji pengeluaran dan hutang.
Auditor harus mempertimbangkan setiap faktor di atas ketika menilai risiko inheren
untuk siklus pengluaran.
Peraga 3.3 Prosedur Analitis yang Umum Digunakan dalam Audit atas Siklus
Pengeluaran
Rasio Rumus Signifikans Audit
Jumlah Hari Rata-rata Hutang Usaha Pengalaman sebelumnya atas jumlah
Perputaran Pembelian x 365 hari perputaran hutang usaha dipadukan
Piutang Usaha dengan pengetahuan tentang pembelian
sekarang dapat bermanfaat dalam
mengestimasi hutang periode berjalan.
Semakin pendek periode dapat
menunjukkan masalah kelengkapan
Harga Pokok Harga Pokok Penjualan Jumlah ini akan berubah sekitar
Penjualan Hutang Usaha persentase yang sama dari tahun ke
Terhadap Hutang tahun, kecuali perusahaan mengubah
Pemantauan
File Suspensi atau Penolakan. File komputer yang menahan transaksi yang belum
diproses karena ditolak olrh program aplikasi komputer.
FUNGSI-FUNGSI
Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut :
Pengajuan Pembelian. Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan
transaksi dengan perusahaan lain, meliputi :
o Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui
o Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa
o Pembuatan pesanan pembelian
Penerimaan Barang dan Jasa. Penerimaan atau pengiriman barang dan jasa, meliputi :
o Penerimaan barang
o Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan
o Pengembalian barang ke pemasok
Pencatatan Kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum,
meliputi
Pencatatan Kewajiban
Pembuatan Voucher dan Pencatatan Kewajiban. Setelah menerima faktur dari penjual,
personil departemen hutang usaha akan memasukkan data transaksi melalui terminal.
Program edit akan mengecek hal-hal seperti validitas nomor pemasok, kecocokan antara
kuantitas yang tercantum dalam voucher dengan kuantitas yang diterima, menguji
kekuratanmatematis pada faktur penjual dan voucher, membandingkan periode akuntansi
pencatatan dengan periode akuntansi penerimaan barang ata jawa, atau membandingkan
klasifikasi akun pada voucher dengan klaifikasi akun pada pesanan pembelian.
FUNGSI-FUNGSI
Fungsi pengeluaran kas adalah proses di mana perusahaan akan memberikan
pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. Fungsi pengeluaran kas biasanya
meliputi kewajiban simultasn dan pencatatan pengeluaran kas.
5. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa bukti adanya:
A. RANGKUMAN
Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut :
Pengajuan Pembelian. Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan
transaksi dengan perusahaan lain, meliputi :
o Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui
o Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa
o Pembuatan pesanan pembelian
Penerimaan Barang dan Jasa. Penerimaan atau pengiriman barang dan jasa, meliputi :
o Penerimaan barang
o Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan
o Pengembalian barang ke pemasok
Pencatatan Kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum,
meliputi
o Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban
B. LATIHAN
Di bawah ini akan di uraikan dokumen dalam aktivitas pembelian dan penjelasannya.
Tugas anda adalah mencocokkan setiap dokumen dan penjelasannya.
Berikan garis yang menghubungkan antara nama dokumen dan penjelasannya !
Fungsi Pengendalian
Ikhtisar Voucher.
File komputer yang berisi data mengenai
voucher yang telah disetujui atas pembelian
yang telah diterima.
C. TES FORMATIF
1. Jika auditor berencana menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah. Maka
apa yang yang biasanya harus dilakukan auditor ?
2. Informasi apa yang harus dipahami oleh auditor dalam hal pengendalian intern ?
3. Penilaian risiko manajemen yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran
meliputi beberapa pertimbangan. Apa sajakah pertibangan tersebut ?
4. Apa saja faktor yang membuat manajer menyalahsajikan asersi-asersi dalam laporan
keuangan ?
E. UMPAN BALIK
Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 4) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 100 %
Baik = 80 89 %
Cukup = 70 79 %
Kurang = 0 69 %
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing(Eds. Ke
7, jilid 2).Jakarta: Erlangga.
Puradireja, Kanaka dan Mulyadi. Auditing, Edisi 6, Cetakan kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2008
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang audit siklus pengeluaran : pengujian pengendalian, maka
mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Mampu memahami pengujian substantif atas saldo utang usaha.
2. Mampu memahami penentuan risiko deteksi.
3. Mampu memahami perancangan pengujian substantif.
4. Mampu memahami prosedur awal.
5. Memahami prosedur analitis.
6. Memahami pengujian rincian transaksi.
7. Memahami pengujian rincian saldo.
D. URUTAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Substantif Atas Saldo Hutang Usaha.
2. Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian.
3. Perancangan Pengujian Substantif
4. Prosedur Awal.
5. Prosedur Analitis.
6. Pengujian Rincian Transaksi.
7. Pengujian Rincian Saldo.
D. PROSEDUR AWAL
Titik awal bagi setiap pengujian audit adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis
dan industri klien. Pemahaman tentang signifikansi siklus pembelian dalam perushaaan
menyediakan konteks untuk penilaian risiko yang penting.Pemahaman atas pemicu atau
penggerak ekonomi perusahaan, termin perdagangan standar, dan seberapa luas
konsentrasi bisnis dengan pemasok tertentu menyediakan konteks untuk mengevaluasi
hasil prosedur analitis, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif.
Prosedur awal lainnya untuk pengujian substantif atas hutang usaha adalah menelusuri
saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya, dan menggunakan perangkat lunak audit
E. PROSEDUR ANALITIS
Tujuan auditor menerapakan prosedur ini adalah untuk menegembangkan ekspektasi
atas saldo akun hutang dan hubungan antara hutang usaha dengan akun-akun kunci
lainnya seperti pembelian atau persediaan.Suatu penurunan yang abnormal atas rasio
lancar dapat menjadi indicator bahwa kewajiban telah ditetapkan terlalu rendah.Beberapa
prosedur analitis yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bukti mengenaii hutang usaha
telah diperlihatkan pada Peraga 3.3 pada modul sebelumnya. Prosedur analitis akan
dilakukan pada tahap akhir penugasan untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi
dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan
dalam laporan keuangan.
PENUTUP
A. RANGKUMAN
Dua pengujian yang yang termasuk dalam kategori ini adalah (1) konfirmasi hutang
usaha, dan (2) rekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan bulanan yang
diterima oleh klien dari penjual atau pemasok.
Hutang usaha dipengaruhi oleh transaksi pembelian yang menambah saldo dan oleh
transaks ipengeluaran kas yang menurunkan saldo tersebut.Jadi, risiko pengujian rincian
untuk asersi utang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan
faktor-faktor risiko pengendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi
tersebut.
C. TES FORMATIF
1. Dalam prosedur pengujian pengendalian, dalam hal prosedur lainnya. Apa saja yang
dapat diungkapkan ?
2. Prosedur konfirmasi pemeriksaan hutang usaha bersifat opsi. Mengapa demikian ?
3. Bagaimana pemeriksaan atas pembayaran kemudian (subsequent payment) dilakukan
?
E. UMPAN BALIK
Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 3) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 100 %
Baik = 80 89 %
Cukup = 70 79 %
Kurang = 0 69 %
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing(Eds. Ke
7, jilid 2).Jakarta: Erlangga.
Puradireja, Kanaka dan Mulyadi. Auditing, Edisi 6, Cetakan kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2008
1.4MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini antara lain :
1. Bagi Dosen mata kuliah Pengauditan II
Sebagai bahan penilaian kelompok terkait tugas presentasi mengenai audit siklus
produksi
2. Bagi Mahasiswa/Pembaca
Sebagai referensi belajar terkait materi auditan siklus produksi
3. Bagi Penyusun
Sebagai sarana bagi penyusun untuk belajar dan lebih mendalami materi
pengauditan siklus produksi
Disini harus diperhatikan bahwa pengkreditan ke bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrikasi, pendebetan ke persediaan barang dalam proses, dan ayat jurnal yang
dibuat untuk mencatat perpindahan biaya produksi yang sudah selesai dari barang dalam
proses ke barang jadi, berasal dari transaksi pabrikasi pada siklus produksi. Terakhir, walaupun
biasanya dianggap sebagai transaksi siklus pendapatan, namun pemindahan biaya dari barang
jadi yang diproduksi ke harga pokok penjualan didasarkan atas data biaya yang terakumulasi
dalam siklus produksi.
Tujuan Audit
Dua kelompok tujuan audit akan dibahas dalam bagian ini : (1) tujuan audit atas
kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi dan (2) tujuan audit atas
saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta harga pokok penjualan.
Tujuan audit tertentu dalam setiap kelompok ini dapat dilihat dalam Gambar 2-2.
Untuk menghindari tumpang tindih, maka pembahasan mengenai tujuan audit atas
saldo akun dan prosedur audit yang berkaitan dengan persediaan yang dibeli telah
ditangguhkan ke siklus pengeluaran agar bias dibahas dalam bab ini dengan
persediaan yang diproduksi. Demikian pula, pembahasan mengenai tujuan audit dan
prosedur audit yang berkaitan dengan harga pokok penjualan telah ditangguhkan ke
bab siklus pendapatan, menunggu pembahasan tenang asal mula biaya-biaya semacam
itu melalui transaksi pembelian dalam bab siklus pengeluaran dan transaksi pabrikasi
Gambar 2-4 Prosedur Analitis yang Biasa Digunakan untuk Mengaudit Siklus Produksi
Slip pengeluaran bahan (materials issue slip). Otorisasi tertulis dari departemen
produksi kepada gudang penyimpanan untuk mengeluarkan bahan untuk digunakan
berdasarkan perintah produksi yang telah disetujui.
Tiket waktu (time ticket). Catatan waktu kerja seseorang karyawan atas pekerjaan
tertentu.
File induk biaya standar (standar cost master file). File komputer yang berisi
biaya standar.
File induk persediaan bahan baku (raw-materias inventory master file). File
komputer yang memuat jumlah biaya aktual barang dalam proses. File ini
digunakan untuk menyusun laporan produksi harian.
File induk persediaan barang jadi (finished goods mater file). File komputer
yang berisi jumlah total biaya-biaya produksi. File ini dapat digunakan sebagai
persediaan perpetual untuk barang jadi.
2. Memindahkan barang:
Melindungi persediaan.
Komputer D D
memperhitungkan slip
pengeluaran bahan
bernomor urut dan
merekosiliasi slip itu
dengan pencatatan dalam
laporan produksi harian
Perpindahan Jumlah jam Komputer
Barang tenaga kerja membandingkan jumlah P
Memproses langsung jam produksi (atau tiket
barang dalam mungkin tidak waktu) untuk mencatat
produksi dibebankan ke jam tenaga kerja langsung
perintah dalam laporan produksi
produksi harian. D D
Komputer
memperhitungkan jumlah
jam yg dibebankan pada
laporan produksi harian.
Memindahkan Personil Tanda tangan personil
pekerjaan dibagian gudang barang jadi pada P
yang sudah barang jadi tiket pemindahan terakhir
selesai ke mungkin atas penerimaan barang.
Pengauditan 2 | Modul Gabungan 90
persediaan menyatakan
barang jadi bahwa barang
belum diterima Komputer
dari bagian memperhitungkan tiket
produksi perpindahan persediaan
dan merekonsiliasi dengan
catatan pada laporan
produksi yang sudah
selesai.
Melindungi Persediaan Penggunaan gudang P
persediaan mungkin telah terkunci dengan akses
dicuri dari dibatasi pada personil
gudang yang mendapat otorisasi
saja
P
Mungkin telah
diterapkan Persetujuan manajemen
biaya overhead atas tariff overhead dan
atau biaya biaya standar; pelaporan D D
standar yang data biaya pabrikasi yang
tidak tepat. tepat waktu untuk
menelaah kinerja
manajemen dan invetigasi
varians.
Biaya produksi
yang sudah Komputer membaningkan
disesuaikan data laporan produksi yang
mungkin tidak sudah selesai dengan
dipindahkan dokumen sumber yang
kebarang jadi mendasarinya (tiket
atau perpindahan persediaan
dipindahkan dan kartu waktu).
Pengauditan 2 | Modul Gabungan 92
dengan jumlah
yang salah.
Memulai Produksi
Perpindahan Barang
Apabila pembuatan suatu pesanan sudah selesai dan barangnya sudah lulus
Inspeksi akhir, maka disusunlah sebuah laporan produksi yang sudah selesai.
Barang itu kemudian dikirimkan ke gudang barang jadi, yang menerima tanggung
jawab atas barang itu dengan menandatangani tiket perpindahan akhir.
3. Melindungi Persediaan
Untuk menghasilkan bahwa biaya pabrikasi telah dicatat dengan tepat, bagan
akun harus menyediakan sejumlah akun yang diperlukan untuk mengklasifikasikan
dan memantau biaya-biaya semacam itu secara layak. Selain itu, pelaporan data
Rerangka tujuan pengujian substantif terhadap persedian dilukiskan pada gambar di atas.
Dalam gambar tersebut terlihat bahwa tujuan utama pengujian substantive terhada
persediaan adalah membuktikan bahwa saldo akun persediaan yang dicantumkan di
neraca mencerminkan saldo akun Sediaan Produk Jadi, Sediaan Suku Cadang, Sediaan
Bahan Habis Pakai Pabrik (factory supplies) yang sesungguhnya pada tanggal neraca
tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantif yang
digolongkan ke dalam lima kelompok : (1) prosedur audit awal, (2) prosedur analitis, (3)
pengujian terhadap transaksi rinci, (4) pengujian terhadap saldo akun rinci, dan (5)
verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan. Kelima kelompok pengujian substantif
tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima asersi manajemen yang terkandung dalam
akun Modal Saham dan akun penilaiannya : (1) keberadaan dan keterjadian, (2)
kelengkapan,(3) hak kepemilikan, (4) penilaian dan (5) penyajian dan pengungkapan
KELOMPOK KELOMPOK
AKUN TRANSAKSI YANG TRANSAKSI YANG
PERSEDIAAN MEMPERBESAR MEMPERKECIL
AKUN AKUN
Persediaan barang Pembelian Penjualan
dagang
Bahan Baku Pembelian Transaksi pembelian
yang mentransfer biaya
bahan ke produksi
Barang Dalam Transaksi pabrikasi yang Transaksi pabrikasi
Proses mentransfer biaya bahan, yang menstransfer
tenaga kerja, dan biaya dari akun ini ke
overhead dalam proses akun barang dalam
lainnya proses atau barang jadi
lainnya
Barang Jadi Transaksi pabrikasi yang Penjualan
mentransfer biaya
produksi yang sudah
selesai ke barang jadi
Gambar 2-8 Kelompok Transaksi Yang Mempengaruhi Akun Persediaan
Karena gabungan antara penilaian risiko inheren dan pengendalian seringkali paling
tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian dan penilaian atau alokasi atas saldo
persediaan, maka tingkat risiko deteksi keseluruhan yang dapat diterima mungkin harus
c. Mengamati kecermatan
perhitungan klien dan melakukan
pengujian penghitungan
e. Mempertanggungjawabkan semua
label persediaan dan lembar
perhitungan yang digunakan dalam
perhitungan fisik
lembar perhitungan
d. Merekonsiliasi perhitungan fisik
dengan catatan perpetual dan saldo
Pengauditan 2 | Modul Gabungan 104
buku besar umum serta menelaah
ayat jurnal penyesuaian
2 2
a. Mengkonfirmasi perjanjian
penjaminan dan penggunaan
persediaan
b. Menelaah penyajian dan
pengungkapan persediaan dalam
konsep laporan keuagan dan
menentukan kesesuaiannya dengan
GAAP
Gambar 2-9 :Pengujian Substantif yang Mungkin Dilakukan terhadap Asersi-Asersi Saldo
Persediaan
Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari
pengujian bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim. Contoh
vouching ayat jurnal yang tercatat dalam akun persediaan mencakup pemeriksaan
dokumen pendukung.
Ayat jurnal debet dalam persediaan barang dagang atau bahan baku ke faktur
penjual, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian.
Ayat jumal debet dalam persediaan barang dalam proses atau barang jadi ke
catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi.
Ayat jurnal kredit pada persediaan barang dagang dan barang jadi ke dokumen
dan catatan penjualan.
Ayat jurnal kredit pada persediaan bahan baku dan barang dalam proses ke
catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi.
Vouching ayat jurnal yang meperbesar saldo persediaan akan memberikan bukti
tentang eksistensi dan penilaian persediaan pada saat transaksi. Sementara vouching
ayat jurnal yang memperkecil saldo persediaan untuk menentukan ketepatan
penurunan persediaan akan memberikan bukti lebih lanjut mengenai asersi
penilaian, dan dapat menunjukkan adanya masalah asersi kelengkapan jika terdapat
dukungan atas pengkreditan itu. Penelusuran dokumentasi pembelian dan faktor-
faktor biaya yang ditambahkan pada produksi ke ayat jurnal dalam akun persediaan
akan memberikan bukti mengenai asersi kelengkapan dan penilaian persediaan.
Sementara penelusuran dokumentasi transaksi yang memperkecil saldo persediaan,
seperti penjualan, untuk menentukan bahwa ayat jurnal sudah dicatat pada jumlah
(a) Menghadiri penghitungan fisik persediaan, kecuali jika tidak praktis, untuk :
(i) Mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan
mengendalikan hasil penghitungan persediaan fisik
(ii) Mengobservasi pelaksanaan prosedur penghitungan yang dibuat oleh
manajemen
(iii) Menginspeksi persediaan
(iv) Menguji penghitungan fisik (test count)
(b) Melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan
apakah catatan tersebut mencerminkan hasil penghitungan fisik actual
Hal penting dalam standar audit di atas adalah pemisahan antara siapa yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan perhitungan fisik dan siapa yang melakukan
observasi untuk penghitungan fisik tersebut. Klien bertanggungjawab untuk menetapkan
prosedur penghitungan fisik yang akurat dan melaksanakan serta mencatat hasil
penghitungan tersebut. Auditor bertanggugjawab untuk mengevaluasi dan mengobservasi
prosedur klien, termasuk melakukan pengujian penghitungan (test count) persediaan dan
menarik kesimpulan tentang kecukupan penghitungan fisik persediaan.
Auditor perlu memahami penghitungan fisik yang akan dilakukan klien sebelum
perhitungan fisik berlangsung. Pemahaman ini selain diperlukan untuk mengevaluasi
efektivitas prosedur klien, juga berguna sebagai dasar untuk memberi saran
konstruktif kepada klien demi terselanggaranya penghitungan fisik yang efektif.
Apabila pengendalian penghitungan fisik persediaan klien tidak memadai, auditor
harus menggunakan waktu lebih banyak untuk memastikan bahwa penghitungan fisik
akurat.
Keputusan Auditor
Keputusan auditor dalam observasi fisik persediaan adalah serupa dengan keputusan
yang dilakukan oleh auditor dalam bidang audit yang lain. Keputusan tersebut meliputi
: pemilihan prosedur audit, keputusan tentang saat prosedur akan dilakukan, penentuan
ukuran sampel, dan pemilihan unsur-unsur yang akn digunakan
Ukuran Sampel, Jumlah unsur persediaan yang harus dihitung auditor sulit untuk
ditentukan karena auditor berkonsentrasi pada observasi atas prosedur klien, bukan
pada pemilihan unsur yang akan diuji. Untuk mudahnya, ukuran sampel dalam
observasi fisik lebih ditentukan oleh berapa jam waktu yang disediakan daripada
jumlah unsur persediaan yang akan dihitung. Faktor yang menentukan jumlah waktu
yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah : kecukupan pengendalian internal
atas penghitungan fisik, ketelitian master file persediaan perpetual, jumlah rupiah dan
tipe persediaan, jumlah lokasi persediaan yang signifikan, sifat dan luasnya kesalahan
penyajian yang ditemukan pada tahun lalu, dan data inheren lain
Tujuan audit yang sama sebagaimana yang telah dibahas untuk pengujian rincian saldo
memberi kerangka acuan yang sama untuk membahas pengujian observasi fisik. Pada
gambar 2-11 menunjukkan berbagai prosedur audit untuk pengujian rinci saldo atas
observasi persediaan fisik. Tujuan memeriksa kecocokan saldo tidak dimasukkan dalam
tujuan audit saldo ini, karena akan dibahas dalam kompilasi persediaan. Disini kita
berasumsi bahwa klien melakukan perhitungan fisik persediaan pada tanggal neraca dan
mencatat hasil perhitungan dalam label bernomor urut tercetak (prenumbered tags).
Apabila mereka mencatat hasil perhitungan persediaan dengan cara lain, audit prosedurnya
perlu diubah. Selain prosedur rinci seperti dilukiskan pada tabel, auditor harus
menginspeksi semua area fisik dimana persediaan disimpan untuk memastikan bahwa
semua persediaan telah dihitung dan dicantumkan dalam label dengan benar. Kotak-kotak
dan bungkusan-bungkusan lain yang berisi persediaan harus dibuka selama perhitungan
berlangsung untuk memastikan bahwa persediaan ada secara fisik. Sebagai bagian dari
prosedur analitis yang dilakukan setelah klien menyelesaikan perhitungan persediaan,
auditor membandingkan persediaan bernilai rupiah tinggi dengan perhitungan tahun lalu
dan master file persediaan untuk meguji kewajaran.
Sumber : Haryono,2014
Pada saat prosedur pengamatan telah selesai, sejumlah anggota tim audit harus
menyiapkan sebuah ikhtisar keseluruhan. Ikhtisar itu harus mencakup uraian mengenai
hal-hal seperti (1) penyimpangan dari rencana perhitungan persediaan yang disusun klien,
(2) luas pengujian perhitungan dan setiap selisih yang material yang dihasilkannya, serta
(3) kesimpulan mengenai keakuratan perhitungan dan kondisi umum persediaan.
Jika klien pernah diaudit oleh kantor auditor independen lainnya selama periode
sebelumnya, maka prosedur lain itu bisa mencakup penelaahan atas laporan dan/atau
kertas kerja auditor terdahulu serta penelaahan atas ikhtisar persediaan klien selama
periode sebelumnya. Jika sebelumnya klien belum pernah diaudit, maka auditor dapat
memperoleh kepuasan audit dengan menelaah ikhtisar perhitungan yang pernah dilakukan
klien, menguji transaksi persediaan sebelumnya, dan menerapkan pengujian laba kotor
Pengauditan 2 | Modul Gabungan 121
terhadap persediaan. Prosedur semacam ini hanya tepat dilakukan apabila auditor dapat
memverifikasi keabsahan dan ketepatan persediaan akhir selama periode yang diaudit.
Asersi Penjelasan
Kelengkapan Kuantitas yang melebihi catata perpetual
menunjukkan bahwa catatan tidak
lengkap
Penilaian atau alokasi Kuantitas yang diamati merupakan dasar
untuk mengkmpilasi total nilai dolar
dalam ikhtisar persediaan
Barang yang rusak dan usang yang
diamati dapat dinilai sebesar nilai
realisasi bersih
Namun pegamatan tidak dapat membeikan bukti mengeai asersi hak dan kewajiban
karena barang yang ada di tangan mungkin disimpan menurut kontrak konsinyasi, atau
untuk kemudahan salah satu pelanggan yang sudah memegang hak milik atas barang itu
Pengujian klerikal atas akurasi meliputi perhitungan kembali total yang tampak
dalam daftar persediaan dan memverifikasi akurasi perkalian antara kuantitas dengan
harga per unit atas dasar pengujian. Untuk memastikan bahwa daftar itu telah secara
akurat menyajikan hasil perhitungan, auditor menelusuri pengujian perhitungan yang
telah dilakukannya ke daftar persediaan, serta mem-vouching barang-barang dalam daftar
itu ke label persediaan dan lembar perhitungan yang digunakan dalam menghitung
persediaan fisik. Perhitungan
fisik itu kemudian dibandingkan, atas dasar pengujian, dengan jumlah per catatan
perpetual, apabila memungkinkan, dan setiap selisih dicatat serta diselidiki dan ditelusuri
ke ayat jurnal penyesuaian apabila diperlukan. Pengujian ini memberikan bukti untuk
asersi eksistensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
Pengujian ini mencakup pemeriksaan atas dokumentasi pendukung baik untuk harga
pokok maupun nilai pasar persediaan. Jadi, pengujian ini terutama berhubungan dengan
asersi penilaian atau alokasi. Pengujian ini juga menyangkut penentuan bahwa prosedur
penetapan harga yang digunakan konsisten dengan yang digunakan dalam tahun-tahun
sebelumnya.
Review atas catatan persediaan perpetual dan pengajuan pertanyaan kepada klien
harus memungkinkan auditor untuk menentukan baik dasar maupun metode penetapan
harga yang digunakan dalam menetapkan harga kuantitas persediaan. Sebaliknya,
konsistensi penetapan harga ini, dapat ditetapkan dengan melihat kembali kertas kerja
tahun sebelumnya dalam audit yang berulang dan/atau laporan keuangan tahun
sebelumnya. Langkah untuk memverifikasi penetapan harga ini mencakup penelaahan
atas penetapan harga barang yang usang dan rusak guna memastikan bahwa barang
tersebut tidak dinilai melebihi nilai realisasi bersih pada tanggal laporan. Bukti
pendukung mengenai biaya per unit bervariasi menurut sifat persediaan. Bagi barang-
barang yang dibeli untuk dijual kembali, digunakan, atau konsumsi (persediaan barang
dagang, bahan baku, dan perlengkapan), harga pokok harus di-vouching ke faktur penjual
representatif.
Jika tanda terima gudang sudah dijaminkan sebagai agunan, maka konfirmasikan
kepada pemberi pinjaman mengenai rincian yang berkaitan dengan tanda terima
yang dijaminkan itu
Pengendalian internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi
dengan catatan produksi dan akuntansi lainnya memberikan asurans bahwa klien
menggunakan biaya perolehan (harga pokok) yang benar untuk persediaan akhir. Catatan
biaya standaryang menunjukkan selisih (variances) biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik bermanfaat untuk menilai kewajaran catatan produksi
apabila manajemen memiliki prosedur yang diterapkan agar standar termutakhirkan
apabila terjadi perubahan dalam proses dan biaya produksi.
Kalikan kuantitas
dengan harga atas unsur-
unsur terpilih
Unsur-unsur persediaan Telusuri persediaan yang Lima tujuan berikutnya
sebagaimana tercantum tercantum dalam daftar dipengaruhi oleh hasil
dalam daftar persediaan ke label persediaan dan observasi fisik.
sungguh-sungguh ada catatan penghitungan Pemeriksaan nomor tag
(keberadaan) auditor untuk dan penghitungan yang
memeriksa keberadaan dilakukan sebagai
dan deskripsi bagian dari observasi
Periksa nomor-nomor
label untuk memastikan
tidak ada yang
dibatalkan
Unsur-unsur persediaan Telusur persediaan yang
yang tercantum dalam tercantum dalam daftar
daftar persediaan telah ke label persediaan dan
akurat (ketelitian) catatan penghitungan
persediaan auditor untuk
memeriksa kebenaran
kebenaran kuantitas dan
deskripsinya
Lakukan pengujian
harga persediaan
Unsur-unsur persediaan Periksa kebenaran
yang tercantum dalam penggolongan menjadi
daftar persediaan telah bahan baku, barang
digolongkan dengan dalam proses, dan
Pengauditan 2 | Modul Gabungan 127
benar (penggolongan) barang jadi dengan
membandingkan
deskripsi dalam label
persediaan dan catatan
pengujian penghitungan
auditor dengan daftar
persediaan
Unsur-unsur persediaan Lakukan pengujian
yang tercantum dalam harga bisa direalisasi,
daftar ditetapkan harga jual, dan
harganya sebesar nilai keusangan
yang bisa direalisasi
Klien mempunyai hak Telusur tabel persediaan
atas persediaan yang yang bertulisan bukan
tercantum dalam daftar milik perusahaan ke
persediaan (hak) daftar persediaan untuk
memastikan bahwa
barang tersebut tidak
dimasukkan ke dalam
daftar
Review kontrak-kontrak
dengan konsumen dan
pemasok dan mintalah
keterangan dari
manajemen untuk
memeriksa
kemungkinan
dimasukkannya barang
konsinyasi dan barang
bukan milik perusahaan,
atau tidak
dimasukkannya barang
milik perusahaan ke
PENILAIAN PERSEDIAAN
Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (sering disebut juga pengujian harga),
auditor berhadapan dengan tiga persoalan. Pertama, metoda harus sesuai dengan standar
akuntansi keuangan. Kedua, penerapan metoda harus konsisten dari tahun ke tahun.
Ketiga, harus mempertimbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar (biaya
pengganti atau nilai bersih bisa direalisasi). Karena metoda untuk memeriksa penentuan
harga persediaan tergantung pada apakah persediaan tersebut dibeli atau diproduksi, maka
kedua kategori ini dibahas secara terpisah
Tanggung jawab auditor atas kualitas terbatas hanya sebagai pengamat yang telah cukup
memperoleh informasi mengenai hal itu. Ini berarti bahwa auditor hanya diharapkan
menentukan apakah persediaan sudah berada dalam kondisi siap dijual, digunakan, atau
dikonsumsi, dan apakah ada barang yang usang, lambat bergerak, atau rusak. Auditor
memperoleh bukti mengenai kondisi umum atau keusangan dengan:
Mengamati perhitungan persediaan yang dilakukan klien.
Melakukan scanning atas catatan persediaan perpetual untuk mengetahui barang-barang
yang lambat bergerak.
Menelaah laporan produksi pengendalian mutu.
Mengajukan pertanyaan kepada klien mengenai persediaan yang lambat bergerak dan
usang serta nilai persediaan yang dapat direalisasi melalui penjualan.
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing Jilid
2.Jakarta: Erlangga.
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang audit siklus pengeluaran : pengujian pengendalian,
maka mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Mampu memahami sifat siklus jasa personalia.
2. Mampu memahami tujuan audit siklus jasa personalia.
3. Mampu memahami aktivitas pengendalian transaksi penggajian.
4. Mampu memahami pengujian substansi atas saldo gaji dan upah.
D. URUTAN PEMBAHASAN
1. Sifat siklus jasa personalia.
2. Tujuan audit siklus jasa personalia.
3. Aktivitas pengendalian transaksi penggajian.
4. Pengujian substansi atas saldo gaji dan upah.
Pembelian Pembayaran
B. TUJUAN AUDIT JASA PERSONALIA
Tujuan audit spesifik untuk siklus jasa personalia di gambarkan dalam Peraga 6.2.
Peraga 6.2 Tujuan Audit Spesifik untuk Siklus Jasa Personalia
Risiko Inheren
Auditor jarang memerhatikan asersi kelengkapan dalam siklus gaji dan upah karena
sebagian besar karyawan akan segera menuntut majikan mereka jika tidak dibayar. Akan
tetapi, penipuan gaji dan upah telah menjadi perhatian utama auditor. Penipuan dapat
terjadi pada dua tingkatan. Karyawan yang terlibat dalam penyiapan dan pembayaran gaji
dan upah mungkin memproses data untuk karyawan-karyawan fiktif, kemudian
menyimpangkan cek gaji untuk digunakan sendiri. Atau manajemen mungkin secara
sengaja salah mengklasifikasikan atau mengalihkan biaya tenaga kerja dalam kontrak
pemerintah untuk menipu badan pemerintah itu.
Periode pembayaran bisa ditetapkan secara mingguan, dua bulanan, atau bulanan.
Dalam setiap kasus, volume transaksi gaji dan upah mungkin tinggi. Untuk pekerja
pabrik, penghasilan kotor dapat didasarkan pada waktu dan/atau produktivitas. Dengan
demikian, perhitungannya bisa menjadi rumit dan risiko inheren untuk asersi penilaian
atau alokasi mungkin tinggi. Apabila sering terjadi perputaran karyawan dalam
perusahaan, maka terdapat risiko bahwa seorang karyawan yang sudah pensiun tetap
berada dalam daftar gaji dan upah.
Program tunjangan perusahaan dapat melibatkan opsi saham, hak apresiasi saham,
atau program pensiun yang menyangkut baik masalah pengukuran maupun
pengungkapan yang signifikan. Oleh karena itu, risiko inheren mungkin tinggi untuk
asersi eksistensi/keberadaan atau keterjadian, penilaian atau alokasi, serta penyajian dan
pengungkapan.
Prosedur Analitis
Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis ketika memulai audit atas siklus
jasa personalia karena prosedur ini efektif dari segi biaya. Prosedur analitis berguna
dalam mengidentifikasi potensi kecurangan seperti apabila gaji dan upah kotor per
karyawan melebihi ekspektasi auditor. Contoh-contoh prosedur analitis yang mungkin
digunakan auditor disajikan dalam Peraga 6.3.
Peraga 6.1 Prosedur Analitis yang Umum Digunakan untuk Mengaudit Siklus Jasa
Personalia
Rasio Rumus Signifikansi Audit
Biaya gaji dan upah rata-rata Total biaya gaji dan upah untuk Pengujian atas kelayakan gaji
per klasifikasi karyawan satu kelompok karyawan : dan upah kotor untuk
Jumlah karyawan dalam sekelompok karyawan. Banyak
kelompok tersebut perusahaan yang mempunyai
lebih dari satu kelompok
karyawan, dan penting untuk
mengevaluasi kelayakan gaji
dan upah berdasarkan
kelompok karyawan.
Pendapatan per karyawan Total pendapatan : Jumlah Rasio ini dapat menjadi ukuran
karyawan purnawaktu produktivitas per karyawan.
Rasio ini khususnya penting
dalam industri jasa dan akan
dibandingkan dengan statistik
industri.
Total biaya gaji dan upah Total beban gaji dan upah : Pengujian atas kelayakan biaya
sebagai persentase dari Total pendapatan gaji dn upah. Rasio ini
pendapatan seringkali dibandingkan
dengan statistik industri.
Beban pajak gaji dan upah Total beban pajak gaji dan Pengujian kelayakan pajak gaji
sebagai persentase dari gaji upah : Gaji dan upah kotor dan upah. Rasio ini seringkali
dan upah kotor bisa dibandingkan dengan tarif
pajak standar.
Membandingkan beban gaji Beban gaji dan upah tahun Pengujian kelayakan untuk
dan upah (gaji dan upah, berjalan : Beban gaji dan upah beban gaji dan upah jika rasio
komisi, bonus, tunjangan tahun sebelumnya ini cukup jauh berbeda dari 1,0.
karyawan dan sebagainya)
dengan saldo atau anggaran
tahun sebelumnya
Membandingkan kewajiban Kewajiban pajak gaji dan upah Pengujian kelayakan untuk
gaji dan upah tahun berjalan tahun berjalan : Kewajiban kewajiban gaji dan upah jika
dengan kewajiban gaji dan pajak gajin dan upah tahun lalu rasio ini cukup jauh berbeda
Pengauditan 2 | Modul Gabungan 139
upah tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan dari 1,0.
pertumbuhan volume gaji dan
upah
Menghitung rasio beban pajak Beban pajak gaji dan upah : Pengujian kelayakan untuk
gaji dan upah terhadap total Total beban gaji dan upah beban pajak gaji dan upah
beban gaji dan upah. berdasarkan rasio beban pajak
gaji dan upah tahun
sebelumnya terhadap total gaji
dan upah.
Beban tunjangan karyawan Total beban tunjangan : Gaji Pengujian kelayakan beban
sebagai persentase dari gaji dan upah kotor tunjangan. Rasio ini seringkali
dan upah kotor. dibandingkan dengan statistik
industri.
Mengangkat Karyawan
Semua pengangkatan karyawan dilakukan di departemen personalia dan harus
didokumentasikan dalam formulir otorisasi personalia. Formulir itu harus
menunjukkan klasifikasi pekerjaan tarif upah awal, serta potongan gaji dan upah
yang diotorisasi.
Pengendalian terhadap pengangkatan karyawan baru pada file induk data
personalia akan mengurangi risiko pembayaran gaji dan upah kepada karyawan
fiktif. Dengan demikian, pengendalian itu berkaitan dengan asersi
eksistensi/keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban untuk transaksi
penggajian.
Penerimaan Jasa
Untuk para karyawan pabrik, jumlah jam kerja menurut kartu jam harus
didukung oleh tiket waktu yang memperlihatkan jenis pekerjaan yang dilakukan
(tenaga kerja langsung atau tidak langsung), dan pekerjaan mana yang akan dibebani
dengan jumlah jam tenaga kerja langsung. Semua jam kerja yang dilakukan harus
disetujui secara tertulis oleh seorang penyelia. Departemen pencatatan waktu
kemudian merekonsiliasikan tiket waktu yang sudah disetujui dengan kartu jam, dan
menyerahkannya ke departemen penggajian untuk digunakan dalam menyiapkan
daftar gaji dan upah.
Membayar Gaji dan Upah serta Melindungi Upah yang Belum Diambil
Dalam menujukkan sebuah salinan register gaji dan upah, serta cek-cek gaji yang
telah dikirimkan ke kantor bendahara di mana fungsi-fungsi ini biasa dilakukan
Pengendalian yang dapat diterapkan meliputi berikut ini.
Cek-cek gaji itu harus ditandatangani dan dibagikan oleh personel kantor
bendahara yang berwenang dan tidak terlibat dalam penyusunan daftar atau
pencatatan gaji dan upah.
Akses ke mesin penandatangan cek dan pelat tanda tangan harus dibatasi pada
orang-orang yang berwenang.
Cek-cek gaji harus didistribusikan hanya kepada karyawan yang identifikasinya
benar.
Cek-cek gaji yang belum diambil harus disimpan dibrankas atau tempat yang
aman lainnya di kantor bendahara.
Pengendalian lainnya yang penting terhadap pembayaran gaji dan upah pada
kebanyakan perusahaan besar adalah penggunaan rekening bank panjar untuk
penggajian imprest. Dari rekening inilah cek-cek gaji ditarik.
Pengujian substantif atas saldo gaji dan upah biasanya dilaksanakan pada atau menjelang
tanggal neraca.
Auditor yang mengaudit laporan keuangan biasanya dapat mengacu pada hasil
audit ERISA (Employee Retirement Income Security) ketika mengaudit beban dan
pengugkapan pensiun. Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi
utama, yaitu tingkat pengembalian yang diguakan untuk menentukan proyeksi
kewajiban tunjangan, pada saat mengaudit beban pensiun.
Mengaudit Opsi Saham dan Hak Apresiasi Saham
Salah satu bentuk kompensasi karyawan yang umum bagi banyak perusahaan
menyangkut penggunaan opsi saham. Auditor harus menentukan
(1) Jenis program kompensasi insentif yang digunakan untuk memberikan kompensasi
kepada karyawan dan pejabat,
(2) Bagaimana beban kompensasi ditentukan dan bagaimana beban kompensasi di
alokasikan ke berbagai periode akuntansi,serta
(3) Kecukupan pengungkapan yang berkaitan dengan program kompensasi insentif.
Auditor harus menentukan metode kompensasi insentif yang digunakan oleh klien
dan membaca kontrak-kontrak yang mendasari untuk mengidentifikasi istilah-istilah
peting yang berhubungan dengan kompensasi insentif. Metode yang umum digunakan
mencakup penggunaan baik opsi saham insentif maupun dalam beberapa kasus, hak
apresiasi saham. Hak apresiasi saham seringkali digunakan untuk memberikan
karyawan-karyawan kunci kas yang cukup untuk menggunakan opsi saham dan
menyimpan saham itu, bukan menjual saham guna mendapatkan kas yang yang cukup
untuk menggunakn opsi.
Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran penyajian pengungkapan termasuk
deskripsi program secara umum, serta jumlah dan rata-rata tertimbang harga
penggunaan opsi yang masih beredar pada awal dan akhir tahun, serta opsi yang
diberikan, digunakan, dibatalkan, atau kadaluwarsa selama tahun berjalan.
PENUTUP
A. RANGKUMAN
Dalam siklus jasa personalia, perhatian auditor terutama diarahkan pada transaksi
penggajian serta asersi saldo akun yang terkait. Kecuali jika keadaan mengindikasikan
bahawa tidak akan efisien dari segi biaya, pengujian pengendalian atas gaji dan upah
akan cukup ekstensif untuk mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih
rendah. Pengujian substantive atas saldo beban dan kewajiban gaji dan upah kemudian
dapat dibatasi terutama pada prosedur analitis dan pengujian rincian yang terbatas.
B. LATIHAN
Di bawah ini akan di uraikan dokumen dalam aktivitas penggajian dan penjelasannya.
Tugas anda adalah mencocokkan setiap dokumen dan penjelasannya.
Berikan garis yang menghubungkan antara nama dokumen dan penjelasannya !
Fungsi Pengendalian
Tiket waktu (time ticket). Rekening yang menampung setoran sebesar total
gaji dan upah bersih yang dilakukan selama
setiap periode pembayaran, dan dari rekening ini
Register penggajian. ditarik cek untuk membayar gaji dan upah para
karyawan.
Rekening bank untuk penggajian Perintah penarikan kepada bank untuk membayar
imprest. karyawan. Cek ini juga disertai dengan sebuah
memo yang dapat dilepas yang menunjukkan
penghasilan kotor serta potongan gaji dan upah.
C. TES FORMATIF
1. Bagaimana aktivitas pengendalian transaksi penggajian dilakukan ?
2. Ada dua hal yang menjadi alasan kompensasi pejabat sangat sensitif terhadap audit.
Apakah kedua alasan tersebut ?
3. Pengujian substantive atas saldo-saldo gaji dan upah dibatasi pada beberapa
prosedur. Apakah prosedur tersebut ?
2. Dua hal yang menjadi alasan kompensasi pejabat sangat sensitive terhadapa audit
adalah sebagai berikut :
a. Pengungkapan kompensasi pejabat secara terpisah disyaratkan dalam laporana
10-K yanag diserahkan perusahaan terbuka kepada SEC,
3. Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah dibatasi pada beberapa prosedur.
Sebagai berikut :
Menghitung Kembali Kewajiban Gaji dan Upah Akrual
Walaupun perhatian utama auditor mengenai beban gaji dan upah untuk tahun
berjalan tertuju pada lebih saji, namun untuk akun-akun akrual akhir tahun
perhatian utamanya adalah pada rendah saji. Dalam memperoleh bukti
mengenai kewajaran jumlah-jumlah akrual manajemen, auditor harus
mareview perhitungan manajemenatau melakukan perhitungan sendiri.
Mengaudit Tunjangan Karyawan dan Program Pensiun
Sejumlah perusahaan pabrikasi telah memiliki program pensiun dengan
tunjangan pasti yang menghadirkan masalah yang signifikan dalam hal
pengukuran beban pensiun serta pengungkapan pensiun. Risiko yang paling
signifikan berhubungan dengan salah saji dalam asersi penilaian atau alokasi
serta asersi penyajian dan pengungkapan.
Mengaudit Opsi Saham dan Hak Apresiasi Saham
Auditor harus menentukan metode kompensasi insentif yang digunakan oleh
klien dan membaca kontrak-kontrak yang mendasari untuk mengidentifikasi
istilah-istilah peting yang berhubungan dengan kompensasi insentif. Metode
yang umum digunakan mencakup penggunaan baik opsi saham insentif maupun
dalam beberapa kasus, hak apresiasi saham. Hak apresiasi saham seringkali
digunakan untuk memberikan karyawan-karyawan kunci kas yang cukup untuk
menggunakan opsi saham dan menyimpan saham itu, bukan menjual saham
guna mendapatkan kas yang yang cukup untuk menggunakn opsi
Memverifikasi Kompensasi Pejabat
Kompensasi pejabat sangat sensitif terhadap audit karena dua alasan, yaiatu (1)
pengungkapan kompensasi pejabat secara terpisah disyaratkan dalam laporan
10-K yang diserahkan perusahaan terbuka kepada SEC, dan (2) para pejabat
E. UMPAN BALIK
Diharapkan mahasiswa dapat menguasai sasaran pembelajaran dari materi Audit Siklus
Jasa Personalia. Adapun tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 3) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 100 %
Baik = 80 89 %
Cukup = 70 79 %
Kurang = 0 69 %
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing(Eds. Ke
7, jilid 2). Jakarta: Erlangga.
Puradireja, Kanaka dan Mulyadi. Auditing, Edisi 6, Cetakan kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2008