NIM : D1A140975
Universitas Al-Ghifari
Bandung (40293)
Soal .
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gula pereduksi! Gula-gula apa saja yang
termasuk gula pereduksi !
Jawaban :
Gula pereduksi adalah gula yang dapat mereduksi komponen lainnya. Di antara gula
pereduksi adalah glukosa dan galaktosa yang memiliki gugus aldehida. Adanya kemampuan
mereduksi ini sering digunakan dalam prinsip penetapan gula.
5. Jelaskan perbedaan struktur amilosa dan amilopektin ! Jelaskan pula
sifat fungsional yang dimiliki oleh amilosa dan amilopektin !
Jawaban :
Pati tersusun oleh dua kelompok makromolekul, yaitu amilosa dan amilopektin. Kedua
Makromolekul ini sangat berperan terhadap sifat fisik, kimia dan fungsional pati. Amilosa
dan amilopektin disusun oleh monomer -D-glukosa yang berikatan satu sama lain melalui
ikatan glikosidik. Perbandingan antara amilosa dan amilopektin berbeda-beda untuk sumber
pati yang berbeda. Pada umumnya, kandungan amilopektin lebih besar dibandingkan amilosa
(70-80%). Amilosa tersusun oleh molekul glukosa yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan -1,4-glikosidik membentuk homopolimer yang linear. Ikatan ini menghubungkan
antara C1 pada glukosa yang satu dengan C4 pada glukosa yang lain dalam struktur piranosa.
Molekul amilosa terdiri atas 200 sampai 20.000 unit glukosa yang berbentuk heliks. Sedang-
kan dalam molekul amilopektin, di samping ikatan -1,4-glikosidik yang membentuk homo-
polimer linear, juga terdapat ikatan -1,6-glikosidik yang membentuk struktur percabangan.
Amilopektin terdiri atas lebih dari 2 juta unit glukosa dan setiap 20-30 unit glukosa mem-
bentuk struktur percabangan.
OH OH
O O
HO CH3OH, H+
HO
HO OH
HO OMe
OH
OH
OH OMe
O O
HO (CH3O)2SO2 MeO
OMe OMe
HO MeO
OH OMe
12. Sebutkan contoh contoh disakarida?
Jawaban :
Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa
Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa
Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum).
Maltosa tersusun dari molekul -D-glukosa dan -D-glukosa.
Struktur maltosa
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari -D-glukosa dengan C 4 dari -D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltosa selalu karena maltosa terhidrolisis oleh -glukosidase. Satu molekul
maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
Jawaban :
1. Uji Molisch
- Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
- Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
- Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau
hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
- merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga
ketosa
- Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis
- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya
pengendapan CuCO3
- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta
adanya endapan.
4. Uji Barfoed
- Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
- Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
6. Uji Fehling