PENDAHULUAN
Calvinisme dan Arminianisme adalah dua sistem teologia yang berupaya
menjelaskan hubungan antara otoritas Tuhan dan tanggung jawab manusia dalam
kaitannya dengan mendapatkan keselamatan. Dewasa kini, semakin banyak orang
yang memperdebatkan teologi manakah yang lebih benar daripada teologi lainnya.
Semua aspek kemanusiaan sudah dikotori oleh Semua aspek kemanusiaan dikotori oleh dosa tapi
dosa sehingga manusia tidak dapat datang tidak sampai pada taraf dimana manusia tidak
kepada Tuhan dengan kemauannya sendiri. dapat beriman pada Tuhan dengan kehendaknya
sendiri.
2. Berpegang pada pemilihan yang tanpa
syarat. 2. Berpegang pada pemilihan bersyarat
Percaya bahwa Allah memilih orang-orang yang Percaya bahwa Allah memilih individu-individu
diselamatkan berdasarkan kehendakNYA untuk diselamatkan berdasarkan pengetahuan
semata-mata bukan berdasarkan apa yang ada Allah mengenai siapa yang akan menerima Yesus
pada individu-individu. sebagai Juruselamat.
3. Berpegang pada penebusan yang terbatas. 3. Berpegang pada penebusan yang tidak
terbatas.
Percaya bahwa kematian Yesus hanyalah bagi
umat pilihan. Percaya bahwa Yesus mati bagi semua orang
namun kematiannya tidak akan efektif sampai
orang yang bersangkutan percaya.
4. Berpegang pada anugrah yang tak dapat
ditolak.
4. Berpegang pada anugrah yang dapat ditolak.
Ketika Tuhan memanggil orang untuk
diselamatkan, pada akhirnya orang tsb akan Ketika Tuhan memanggil semua orang kepada
datang kepada keselamatan. keselamatan namun banyak orang bersikeras dan
menolak panggilan ini.
5. Berpegang pada ketekunan orang-orang
kudus. 5. Berpegang pada keselamatan yang bersyarat.
Ketekunan orang-orang kudus merujuk pada Pandangan bahwa seseorang yang percaya pada
konsep bahwa seseorang yang telah dipilih Kristus, dapat, dengan kehendak bebasnya
Allah akan bertahan dalam imannya dan tidak berbalik dari Kristus dan karena itu kehilangan
akan pernah menolak Kristus atau berbalik keselamatan.
daripadaNYA.
Ayat yang mendukung poin pertama Calvinisme adalah Efesus 2:1-5. Ayat ini
mengajarkan bahwa kita lahir dalam dosa dan jika kita tidak bertobat, maka kita akan
mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosanya. Efesus 4:18 juga
menjelaskan bahwa manusia memiliki pengertian yang gelap, jauh dari hidup
persekutuan dengan allah karena kebodohan yang ada di dalam hati mereka dank
arena kedegilan hati mereka. Sehingga, dalam Yohanis 3:5-7, Yesus mengajarkan
bahwa hendaknya semua orang lahir baru dan dilahirkan dalam Roh agar ia dapat
masuk ke dalam kerajaan Allah. Yang lahir dari daging adalah daging, yang telah
membawa dosa asal dari Adam sehingga telah rusak total dan mati dalam dosa.
Sehingga tanpa lahir baru dari Roh Kudus, maka natur manusia yang penuh kerusakan
tersebut akan dengan otomatis menjauhi Allah dan tidak dapat merespon atau
mendengar Allah. Semua orang dilahirkan dengan natur untuk menjadi jahat, sehinga
Allah lah yang mengetuk kita dengan lahir baru sehingga kita menjadi lebih serupa
dengan-Nya dan lebih bisa mendengar Allah. Orang berdosa diselamatkan oleh Allah
sebagai anugrah dari Allah, sehingga keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat
Pada poin kedua membahas mengenai predestinasi. Secara pribadi, saya lebih
percaya bahwa Allah akan menyelamatkan semua orang yang ingin diselamatkan.
Jadi, bukan Allah menciptakan manusia untuk dibinasakan atau diselamatkan. Roma
10:9 mengatakan bahwa, Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus
adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan dia dari
antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah
menyelamatkan semua orang yang mau diselamatkan selama orang tersebut mengaku
dan percaya pada Yesus Kristus. Hal ini menunjukan bahwa, Allah tidak menciptakan
untuk membinasakan, melainkan Allah ingin semua ciptaannya dapat diselamatkan
seperti pada Markus 2:17, dimana Yesus berkata bahwa Ia datang untuk
menyelamatkan orang-orang berdosa, bukan hanya untuk orang-orang yang sudah
benar jalannya. Bahkan Yesus juga berkata bahwa domba yang hilanglah yang Ia cari,
dan Ia akan meninggalkan 99 domba lain yang tidak terseseat, seperti pada Matius
18:12-14. 1 Timotius 1:15 juga menjelaskan bagaimana Yesus datang ke dunia untuk
menyelamatkan orang berdosa. Keempat ayat ini dalam Alkitab cukup menjelaskan
bagaimana Allah menciptakan kita dan selalu ingin menyelamatkan kita bukan
membinasakan kita, dan kita akan diselamatkan jika kita memutuskan untuk percaya
kepada-Nya.
Poin kedua membahas mengenai untuk siapa Yesus mati, apakah untuk semua
manusia atau hanya untuk sebagian umat pilihan. Yang diajarkan pada saya sejak kecil
dan yang saya terus percayai, adalah bahwa Yesus mati untuk semua umat tanpa
terkecuali. Yesus memberikan diri-Nya untuk menyelamatkan kita semua dari dosa,
namun apakah kita akan menerima keselamatan tersebut atau tidak, kembali lagi pada
iman dan kepercayaan kita pada Allah. Sangat banyak ayat Alkitab yang menjelaskan
bahwa Yesus mati untuk semua orang, seperti dalam 2 Korintus 5:15, Dan Kristus
telah mati untuk semua orang, supaya mereka . 1 Timotius 2:6 juga menekankan
bagaimana Yesus telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.
Yesus memang mati untuk semua orang, namun yang akan selamat hanyalah orang-
Poin kelima dari teori teologi ini memperdebatkan bisakah seorang beriman
berpaling dari Allah. Sama seperti pada poin ke empat yang membahas mengenai free
will, kadang iman seseorang yang sudah percaya pun masih bisa goyah karena godaan
duniawi sehingga mereka meninggalkan Yesus. Bahkan orang terdekat Yesus pun,
seperti Petrus, dapat memutuskan untuk menyangkal Yesus. Hal ini menunjukan
bahwa ada banyak hal yang dapat membuat manusia berpaling dari Allah meskipun
mereka beriman. Karena orang tersebut berpaling dari Allah, maka ia mulai jauh dari
Allah sehingga akhirnya ia pun tidak mendapatkan keselamatan dari Allah.