Oleh :
KELOMPOK 3
JURUSAN FISIKA
2017
Intensitas Distribusi Pola Interferensi Double-Slit
Misalkan kita memiliki gelombang yang bergerak dalam arah x yang terjadi secara
tegak lurus. Sebuah layar dengan dua celah sejajar lebar sempit, seperti yang ditunjukkan
pada penampang pada Gambar.1. Slits, S, dan S (Yang panjangnya tegak lurus terhadap
kertas) dipisahkan oleh jarak yang kecil, d. Lampu bergerak ke Sebuah layar yang berada
pada jarak L dari celah. Kitaberasumsi bahwa L >> d. Dalam hal ini kita akan mengharapkan
bahwa Cahaya yang melewati setiap celah bergerak ke arah x langsung ke layar dan dua garis
itu Lampu akan terlihat di layar pada titik-titik yang berlawanan dengan celahnya. Namun
kita tahu dari pengalaman dengan Gelombang suara dan Gelombang air yang ombaknya
didorong melewati lubang (seperti a Pintu untuk gelombang suara), dan Gelombang bergerak
ke segala arah dari bukaan. Pada tahap ini kita akan mengasumsikan bahwa Celah bertindak
sebagai sumber cahaya wavelet Huygen saat gelombang pesawat menyentuh mereka dan
dengan demikian gelombang cahaya Menyebar ke segala arah setelah melewati setiap celah
dan menyelidiki konsekuensinya. Khususnya, Pertimbangkan bagian gelombang dari
masing-masing celah yang mencapai titik yang sewenang-wenang, P, di layar. Inti nya Pada
jarak y pada layar diukur dari titik, 0', di seberang titik tengah 0, antara Celah Garis dari 0
sampai P membuat sebuah sudut , dengan garis 00 ', seperti yang terlihat pada gambar.
Cahaya dari masing-masing Celah menempuh jarak yang sedikit berbeda dengan titik P,
dengan S1P <OP <S2P. Karena cahaya awalnya Pada fase saat gelombang pesawat melanda
kedua celah, kita bisa mengharapkan efek interferensi pada titik P akibatnya Perbedaan
panjang jalur Kita ingat bahwa jika selisih panjang jalur sama dengan m, maka kita akan
mendapatkannya Interferensi konstruktif, sementara jika perbedaan itu sama dengan (rn +
1/2) , maka kita akan mengalami gangguan destruktif. Oleh karena itu kami menghitung
selisih panjang jalur untuk titik sembarang P pada sudut , dan Maka kita akan bisa
menentukan sudut mana kita mendapat gangguan destruktif (bila bedanya Sama dengan (m
+ 1/2) dan interferensi konstruktif (bila selisih sama dengan m).
Dalam kasus kami, kami akan menghitung perbedaan ini dengan menggunakan geometri
sederhana. Kami menggambar garis tegak lurus S1S1 Dan S2 S2; Ke layar Kita menggunakan
segitiga S1S1 P untuk menghitung jarak S1 P. Mencatat itu S1 P = (y - d / 2), kita dapatkan
(S1 P)2 = L2 + (y - d / 2) 2 = L2 + y 2 + (d / 2)2 - yd. Begitu pula dengan menggunakan segitiga
S2 S2P, kita mendapatkan (S2 P)2 = L2 + y2 + (d / 2)2 + yd, karena S2P = (y + d / 2).
Mengurangkan kita mendapatkan (S2 P)2 - (S1 P)2 = 2yd.
Kita sekarang dapat menentukan sudut di mana kita memiliki gangguan destruktif dan
konstruktif dengan menyamakan Perbedaan panjang lintasan ini dengan kelipatan A. yang
tepat.
Gambar.1.
Meskipun gelombang dalam fase pada celah, perbedaan fasa pada P tergantung Pada
2 1 d sin
perbedaan jalur . Perbedaan jalur (untuk konstruktif Gangguan) sesuai
dengan perbedaan fasa 2 rad. Perbedaan jalur adalah Fraksi yang sama dengan fasa
adalah 2. Kita dapat menggambarkan fraksi ini Matematis dengan rasionya :
Dimana didapatkan :
2 2
d sin
(2)
Persamaan ini menunjukkan bagaimana perbedaan fasa f tergantung pada sudut u pada
Gambar 37.5. Dengan menggunakan prinsip superposisi dan Persamaan.1. , kita memperoleh
yang berikut ini Ekspresi untuk besarnya medan listrik yang dihasilkan pada titik P :
E P E1 E 2 E 0 sin t sin t
(3)
A B A B
sin A sin B 2 sin cos
2 2
(4)
Hasil ini menunjukkan bahwa medan listrik pada titik P memiliki frekuensi v yang sama
dengan Cahaya di celah tapi amplitudo lapangan dikalikan dengan faktornya 2 cos (/2).
Untuk memeriksa konsistensi hasil ini, perhatikan bahwa jika = 0, 2, 4,. . . , Besarnya
medan listrik pada titik P adalah 2E0, sesuai dengan kondisi Untuk gangguan konstruktif
maksimal. Nilai f ini konsisten untuk gangguan konstruktif. Demikian juga, jika = , 3,
5,. . . , Besarnya Dari medan listrik pada titik P adalah nol, yang konsisten untuk Gangguan
total yang merusak.
2
sin t
2 2
IE P 4 E 0 cos 2
2 2
I I maks cos
2
(5)
Dimana Imax adalah intensitas maksimum pada layar dan ekspresi mewakili Rata-rata
waktu. Dengan mensubstitusikan nilai untuk f yang diberikan oleh Persamaan ke dalam
pernyataan ini memberikan :
d sin
I I maks cos 2
(6)
sin y
L
Sebagai alternatif, karena untuk nilai kecil pada Gambar 37.5, kita dapat
menulis Persamaan.6. dalam bentuk :
d
I I maks cos 2 y
L
pada sudut kecil (7)
Gambar.3. Intensitas cahaya
versus d sin untuk a pola
interupsi double-slit saat layar
berada Jauh dari dua celah (L >>
d).
CONTOH PERMASALAHAN
1) Pola interferensi celah ganda dengan plastik di atas satu celah Pola interferensi celah
ganda dihasilkan pada layar, Seperti pada Gambar. Dibawah berikut; Cahaya
monokromatik pada panjang gelombang Dari 600 nm dari Sepotong plastik transparan
dengan indeks pembiasan n = 1,50 ditempatkan di salah satu celahnya Kehadiran
mengubah interferensi antara gelombang cahaya dari dua celah, menyebabkan pola
interferensi menjadi Bergeser melintasi layar dari pola semula. Gambar dibawah berikut
menunjukkan lokasi asli dari pusat terang Pinggiran (m = 0) dan pinggiran terang pertama
(m = 1) di atas Dan di bawah pinggiran tengah. kegunaan dari plastik tersebut adalah
Untuk menggeser pola ke atas sehingga semakin rendah m = 1 terang Pinggiran bergeser
ke tengah pola. Haruskah Plastik ditempatkan di atas celah atas atau celah bawah, dan
berapa ketebalan L?
Penyelesaian :
Interferensi pada satu titik di layar tergantung pada Selisih fase sinar cahaya tiba dari
dua celah. Sinar cahaya berada dalam fase pada celah, namun fase relatifnya Bisa bergeser
dalam perjalanan ke layar karena (1) ada perbedaan Panjang jalur yang mereka ikuti dan (2)
perbedaan dalam Jumlah panjang gelombang internal mereka dalam bahan Melalui mana
mereka lulus. Kondisi pertama berlaku untuk apapun Off-center point, dan kondisi kedua
berlaku saat Plastik menutupi salah satu celahnya.
L
N 2 N1 n2 n1
Kita tahu itu N2 - N1 adalah 1 untuk perbedaan fasa satu Panjang gelombang, n 2
adalah 1,50 untuk plastik di depan celah atas, N 1 adalah 1.00 untuk udara di depan celah
bawah, dan adalah 600. 10-9 m Lalu. Persamaan. Menyimpulkan bahwa, untuk menggeser
lebih rendah M = 1 ke pinggiran terang sampai ke tengah pola interferensi, Plastik harus
memiliki ketebalan :
N 2 N1 600 109 1
L 1.2 10 6 m
n2 n1 1.50 1.00
Tiga gelombang cahaya bergabung pada titik tertentu dimana Komponen medan listrik adalah
:
E1 E0 sin t
E2 E0 sin t 60
E3 E0 sin t 30
Penyelesaian :
E t E1 t E2 t E3 t
Kita bisa menggunakan metode fasor untuk menemukan jumlah ini, dan kita Bebas untuk
mengevaluasi fasor kapanpun t. Perhitungan: Untuk menyederhanakan solusinya, kita pilih t
= 0 untuk Dimana phasor yang mewakili tiga gelombang diperlihatkan Pada Gambar.
dibawah Kita bisa menambahkan ketiga fasor ini secara langsung Pada perhitungan dengan
kemampuan vektor atau komponen. Untuk Dengan pendekatan komponen, pertama-tama kita
menulis jumlah horisontal mereka Komponen sebagai :
E h
E0 cos 0 E0 cos 60 E0 cos 30 2.37 E0
E v
E0 sin 0 E0 sin 60 E0 sin 30 0.366 E0
0.366 E0
tan 1 8.8
2 . 37 E0