Anda di halaman 1dari 5

Hubungan antara Paradigma Keperawatan dengan Teori Keperawatan

8:18 PM hardiyanto agustinus No comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook

Pengertian Paradigma Keperawatan atau teori Keperawatan sudah dapat


dengan mudah kita temukan. namun bagaimanakah hubungan antara
Paradigma Keperawatan itu sendiri dengan Teori Keperawatan?.

Pertama saya ingin menyampaikan terlebih dahulu posisi dari 2 hal ini
(Paradigma dan Teori Keperawatan).

Paradigma dan Teori Keperawatan dapat dijadikan kedalam satu


kelompok, yaitu berdasarkan urutan/hierarki Ilmu pengetahuan yang
telah kita kenal. Yaitu :
(diurutkan berdasar yang paling abstrak hingga yang paling praktikal)

1. Metaparadigma : Orang, Lingkungan, Kesehatan dan Keperawatan.


2. Philosophy : Konsep dari Nightingle
3. Model Konseptual : Konsep Betty Neuman Sistem model
4. Teori : Grand teori, Middle range teori, dan Micro teori.

(Alligood, M.R., & Tomey, A.M. 2006. Nursing Theory).

Dari sini kita mengetahui bahwa ternyata posisi antara Paradigma


Keperawatan dengan Teori cukup jauh, melompat 2 konsep terlebih
dahulu (melewati Philosophy dan Model Konseptual). Hal ini menyiratkan
bahwa Metaparadigma Keperawatan tidak dapat secara langsung
memberikan arahan/masukan kepada Teori, Tidak seperti halnya Teori
yang dapat langsung diturunkan dari Model Konseptual (Hierarki Ilmu
diatasnya).

Baca juga: PARADIGMA KEPERAWATAN

Bagi teman-teman yang belum mengerti, hierarki diatas adalah


menjelaskan bagaimana Ilmu pengetahuan berkembang. Tentu Teori-Teori
yang kita pelajari sekarang tidak langsung menjadi sebuah 'bahan
bacaan' terstruktur seperti saat ini kita pelajari. Ilmu pengetahuan-pun
berkembang, Semua tentu ada prosesnya mulai dari awal yang paling
sederhana. Mulai dari Metaparadigma berkembang hingga teori-teori yang
ada saat ini.

Untuk memberikan gambaran coba kita amati perkembangan Alat


Transportasi saat ini. Di jaman yang modern ini, sudah banyak sekali alat
transportasi muai dari Mobil yang berbahan bakar hidrogen, kapal selam
hingga Roket luar angkasa. Pertanyaannya, apakah 1000 tahun yang lalu
juga sudah ditemukan alat transportasi diatas?. Bukankah dahulu alat
trasnportasi yang paling sederhana adalah sebuah roda yang digunakan
untuk memudahkan memindah barang?. Baru kemudian bekembang
menjadi sebuah sepeda, mobil tenaga uap, kemudian ditemukan motor,
kereta api uap dan terus berkembang hingga menjadi saat ini. Tidak ada
yang langsung instan menjadi seperti yang kita lihat sekarang, semua ada
'asal mula' yang paling sederhana.

Begitu pula dengan Ilmu pengatahuan, tidak mungkin dari dahulu sudah
ditemukan teori-teori yang kita pelajari sekarang, semua ada prosesnya,
mulai dari yang paling sederhana sekali. Bila kita anggap Teori sebagai
sebuah Mobil listrik saat ini, mungkin metaparadigma adalah roda
gerobak yang digunakan untuk mengangkut barang,

Bagaimanakah fungsi paradigma secara umum?

Paradigma merupakan suatu cara pandang atau cara menyikapi sesuatu.


Paradigma memberikan arah pandang dalam menikapi, memberi makna
dan memilih tindakan yang akan kita lakukan terhadap fenomena di
sekeliling kita.
Sumber gambar
Apakah yang anda pikirkan dari gambar diatas?
Dari percobaan yang saya sampaikan kepada mahasiswa, ada yang
menjawab?
- Menyelamatkan orang
- kasihan
- Peperangan
- Konflik Gaza
- Dll

Satu gambar, namun berbagai jawaban. Inilah paradigma/pandangan


orang terhadap gambar diatas. Paradigma seseorang memberikan arah
kemana dia akan berpikir dan menjawab. Begitu pula dengan
Keperawatan, kemanakan arah Ilmu Keperawatan akan diarahka melalui
Paradigma Keperawatan.

Lalu bagaimanakah hubungan antara


Metaparadigma dengan Teori Keperawatan?

The empirical paradigm is rooted in the


assumption that there is one reality, which can
be verified through the senses (Monti & Tingen,
1999). Within this paradigm, knowledge is
established by controlling the circumstances
around variables, in order to determine their
relationship (Monti & Tingen, 1999).
Paradigma berakar dari sebuah asumsi bahwa terdapat sebuah realitas/kenyataan,
yang mana dapat diverifikasi melalui indera. Dalam paradigma ini, pengetahuan
didirikan dengan mengontrol keadaan disekitar variabel untuk menentukan
hubungannya.

Seperti kita tahu, dalam paradigma keperawatan terdapat 4 variabel.


Dalam penjelasan diatas, pengetahuan (atau mungkin dalam hal ini
adalah teori) dapat didirikan/diteliti dengan mengontrol keadaan
(mengontrol parameter) salah satu variabel paradigma keperawatan,
sehingga akan lebih jelas hubungannya dengan yang lain.

The empirical paradigm contributes to nursing


research as it facilitates the development and
testing of hypotheses, comparison of
interventions, and the establishment of
relationships between variables (Monti &
Tingen, 1999).

Paradigma berkontribusi pada penelitian keperawatan yang mana


paradigma ini memfasilitasi perkembangan dan pengujian hipotesis,
membandingkan intervensi dan mendirikan hubungan antara variabel.

Disini jelas yang pertama dikatakan adalah bahwa paradigma berkontribusi


pada penelitian keperawatan. Penelitian penting bagi sebuah ilmu
Pengetahuan untuk terus berkembang. Seperti sebuah alat transportasi
yang terus berkembang dan maju, ilmu Keperawatanpun dapat terus
berkembang dan semakin maju. Sehingga bagi kita yang ingin melakukan
penelitian keperawatan, kita bisa mencari ide melalui Paradigma
Keperawatan. Bahkan lebih lanjut dikatakan paradigma keperawatn dapat
menjadi tempat pengujian hipotesis, berkaitan hubungannya dengan
variabel lain.

It is possible to predict the type of theories that


can be developed from each nursing paradigm,
based on the worldview that each paradigm
presents. The empirical paradigm gives rise to a
variety of theories within nursing.
Dimungkinkan untuk memprediksi tipe teori yang dapat dikembangkan dari setiap
paradigma keperawatan, berdasar pandangan dunia terhadap kehadiran paradigma
tersebut.

Teori-teori Keperawatan baru yang muncul ternyata dapat diprediksi


melalui paradigma keperawatan. Saya memaknai hal ini sebagai
arahan/pandangan kemana teori itu akan engarah. Karena Paradigma
Keperawatan memberikan pandangan atau arahan kemanakah
Keperawatan itu akan mengarah. Paradigma Keperawatan ibarat sebuah
petunjuk arah yang diberikan seseorang, misalnya bagaimana bepergian
ke Surabaya dari Jakarta menggunakan bis. Kita diberitahu untuk
megambil bis malam langsung ke surabaya kemudian turun di terminal
bungurasih. Orang tersebut mengatakan perjalanan ini akan memakan
waktu lebih kurang 20 jam. jadi seperti inilah mungkin pandangan yang
diberkan Paradigma Keperawatan terhadap Teori Keperawatan. Paradigma
tidak memberikan kepastian namun memberikan arahan kepada teori
baru.

Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa paradigma dalam keperawatan


membuat kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan dan praktik
disiplin ilmu. Paradigma Empiris menyediakan struktur untuk pengujian
teori, dan perbandingan intervensi. Paradigma interpretif memfasilitasi
pemahaman dari pengalaman manusia. Paradigma Kritis panggilan untuk
pengakuan dan perubahan struktur kekuasaan yang menindas dalam
masyarakat. Peran unik, keuntungan, dan kerugian dari masing-masing
paradigma memberi contoh peran masing-masing paradigma dalam
praktek keperawatan. Paradigma tidak merupakan konsep statis; mereka
adalah alat yang nyata digunakan dalam praktek sehari-hari keperawatan.
Masing-masing paradigma tersebut membuat dampak yang sama berlaku
pada praktik keperawatan dan penelitian, membentuk profesi dan disiplin
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai