Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI STARTER

PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERKEMBANGAN


AYAM KAMPUNG Gallus domesticus
THE EFFECT OF ADDITION OF VARIOUS CONCENTRATION OF PROBIOTIC
STARTER ON FEED TO THE DEVELOPMENT OF LOCAL CHICKEN
Gallus domesticus

Nurul Hidayah1, Risco B. Gobel2, M. Natsir Djide3, Munif S. Hassan2


1. Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar.
2. Dosen Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
E-mail : nurulhi_dayah@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Starter Probiotik pada Pakan
terhadap Perkembangan Ayam Kampung Gallus domesticus telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi konsentrasi starter probiotik pada pakan terhadap
pertambahan berat badan, konversi pakan dan penampilan ayam kampung. Peremajaan kultur murni
isolat probiotik menggunakan medium MRSA (Man Rogosa Sharpe Agar). Isolat yang tumbuh
selanjutnya diencerkan dan dibuat starter untuk diberikan pada pakan ayam kampung. Pakan terbuat
dari campuran jagung halus dan dedak yang ditambahkan probiotik dengan variasi konsentrasi 107
cfu/ml, 109 cfu/ml, 1011 cfu/ml dan tanpa probiotik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 4 perlakuan yang masing-masing perlakuan terdiri dari 11 ekor ayam kampung. Data
dianalisis dengan analisis variansi (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik
pada pakan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P > 0.05) terhadap pertambahan berat
badan dan konversi pakan ayam kampung. Pemberian probiotik memengaruhi penampilan ayam
kampung. Konsentrasi probiotik 109 cfu/ml menghasilkan pertambahan berat badan tertinggi dan
konversi pakan terendah pada ayam kampung.

Kata Kunci: Probiotik, ayam kampung Gallus domesticus, pertambahan berat badan, konversi pakan,
penampilan ayam kampung

ABSTRACT

The researh about The Effect of Addition of Various Concentration of Probiotic Starter on Feed to the
Development of Local Chicken Gallus domesticus has been done. The purpose of this research was to
determine the effect of addition of various concentration of probiotic starter on body weight gain, feed
conversion and appearance of local chicken Gallus domesticus. MRSA medium (Man Rogosa Sharpe
Agar) is used to cultivate of pure culture probiotic isolate. The grown isolates diluted and made a starter
for local chickens feed. The feed consist of mixture of soft corn and bran and added with various
concentration of probiotic i.e 107 cfu/ml, 109 cfu/ml, 1011 cfu/ml and without probiotic. This research is
use completely randomized design with 4 treatments, each treatment consist of 11 local chicken. Data
were analyzed by analysis of variance (ANOVA). The results showed that administration of probiotic on
feed gives no significantly different effect (P > 0.05) on body weight gain and feed conversion of chicken.
Probiotic affect the appearance of local chicken. The concentration probiotic of 109 cfu/ml gives the
highest body weight gain and the lowest feed conversion of local chicken.

Keywords: probiotic, local chicken Gallus domesticus, body weight gain, feed conversion, local chicken
appearance.

1
1. PENDAHULUAN aktivitas enzim bakterial dan produksi
ammonia, meningkatkan asupan dan pencernaan
Dewasa ini permintaan konsumen akan makanan serta menetralisir enterotoksin dan
daging ayam mulai bergeser dari daging ayam menstimulir sistem kekebalan (Jin et al., 1998).
broiler ke daging ayam kampung. Ayam Penelitian yang dilakukan oleh Fadillah
kampung adalah sumber daya domestik yang (2012) dilaporkan bahwa pemberian bakteri
dimiliki rakyat Indonesia yang umum dipelihara probiotik dengan konsentrasi 1011 sel/ml pada
oleh petani di Indonesia. Jumlah ayam kampung pakan ayam broiler merupakan konsentrasi yang
selama kurun waktu 25 tahun terakhir telah paling efektif yang dapat meningkatkan berat
meningkat empat kali lipat yaitu dari 222,9 juta badan ayam, memperbaiki konversi ransum dan
ekor pada tahun 1993 meningkat menjadi 253,1 penampilan ayam broiler.
juta ekor pada tahun 1998 (Statistik Peternakan, Berdasarkan uraian di atas maka perlu
1999 dalam Masruhah, 2008). dilakukan penelitian mengenai pengaruh
Ayam kampung atau sering disebut penambahan variasi konsentrasi probiotik pada
ayam bukan ras (buras) merupakan salah satu pakan ternak ayam kampung Gallus domesticus
ternak unggas yang banyak dipelihara terutama dengan harapan pemberian probiotik tersebut
di daerah pedesaan, karena selain dagingnya dapat memberikan pengaruh positif pada
enak dimakan, telur ayam kampung juga sangat pertumbuhan dan perkembangan ayam
diminati orang karena kandungan proteinnya. kampung serta meningkatkan kualitas ayam
Keberadaan ayam kampung sebagai penghasil kampung yaitu dengan mempengaruhi berat
telur dan daging dapat menambah pendapatan badan, penampilan dan nilai konversi pakan
keluarga. Selain itu, ayam kampung juga ayam kampung.
memiliki fungsi strategis dalam pemenuhan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pangan dan gizi masyarakat petani (Aswanto, mengetahui pengaruh penambahan variasi
2010). konsentrasi starter probiotik pada pakan
Masalah utama dalam peningkatan terhadap pertambahan berat badan, konversi
produksi ternak termasuk unggas adalah pakan dan penampilan ayam kampung.
penyediaan pakan. Pada saat ini penyediaan
pakan terutama sebagai sumber protein dan 2. METODE PENELITIAN
energi dipenuhi dari impor dan sebagai Alat Penelitian
konsekuensinya harga pakan meningkat. Alat yang digunakan adalah otoklaf,
Efisiensi penggunaan pakan dapat dilakukan laminary air flow, inkubator, oven, neraca ohaus
dengan pemberian bahan imbuhan (feed (SARTORIUS), hot plate, vortex, pH meter,
additive) atau zat pemacu tumbuh (growth tabung reaksi, gelas ukur, erlenmeyer, pipet
promotant). Zat pemacu tumbuh yang umum tetes, cawan petri, spoit, corong, batang
dipakai berasal dari kelompok antibiotik seperti pengaduk, rak tabung, ose bulat, bunsen, alat
zinkbasitrasin, monensin, tetrasiklin dan penggiling daging, 4 unit kandang ayam.
penisilin. Perkembangan persyaratan keamanan Bahan Penelitian
pangan membatasi penggunaan antibiotik Bahan yang digunakan adalah kultur murni
karena selain sifat positifnya yang menahan isolat bakteri probiotik yang diisolasi dan
infeksi bakteri patogen, juga membunuh diperoleh oleh Heni Mutmainnah, media MRSA
mikroba pencernaan yang menguntungkan dan (Merck), larutan NaCl fisiologis steril 0,9%, air
menyebabkan resistensi. Oleh karena itu, saat suling, alkohol, kertas, aluminium foil, cling
ini para pakar nutrisi mengalihkan penggunaan wrap, kapas, dedak, jagung, air, anak ayam
zat pemacu dengan bahan alami lain seperti kampung Gallus domesticus usia 2 minggu 44
bioaktif dan probiotik (Purwadaria, et al., 2003). ekor.
Fuller (1989) mendefinisikan probiotik Sterilisasi Alat dan Media
sebagai suplemen makanan yang mengandung Alat-alat gelas berupa tabung reaksi, gelas
mikroba hidup yang memiliki efek yang ukur, erlenmeyer, pipet tetes, cawan petri,
menguntungkan bagi inangnya dengan cara corong, batang pengaduk disterilkan
memperbaiki keseimbangan mikroba. dengan sterilisasi panas kering (udara
Beberapa manfaat yang ditimbulkan kering) pada oven dengan suhu 180C
dari pemberian probiotik dalam campuran pakan selama 2 jam.
terhadap ayam antara lain untuk Jarum ose disterilkan dengan sterilisasi
mempertahankan mikroflora bermanfaat dalam panas kering (panas membara), dengan
saluran pencernaan dan sebaliknya menghambat cara membakar (jarum ose) pada nyala api
pertumbuhan bakteri patogen, meningkatkan
aktivitas enzim pencernaan, menurunkan

2
bunsen sampai merah membara (Dwyana Pembuatan Pakan Unggas Probiotik
dan Gobel, 2010). Pakan unggas yang digunakan adalah
Media pertumbuhan mikroba disterilkan campuran antara dedak dan jagung halus serta
dengan sterilisasi panas basah dengan ditambahkan bakteri probiotik. Jagung
menggunakan otoklaf pada suhu 121C ditimbang sebanyak 500 g kemudian dimasak
dan tekanan 2 atm selama 15 menit dengan air hingga jagung agak lunak. Dedak
(Dwyana dan Gobel, 2010). dicampur sedikit demi sedikit ke dalam jagung
Pembuatan Media MRSA (Man Rogosa lalu diaduk hingga membentuk seperti adonan.
Sharpe Agar) Selanjutnya adonan jagung tersebut dibagi
Media MRSA sebanyak 62 g menjadi empat bagian. Setiap adonan digiling
dilarutkan ke dalam 1 L air suling lalu dengan menggunakan alat penggiling daging
dipanaskan sambil diaduk agar larutan menjadi lalu dimasukkan ke dalam oven selama 20
homogen. Kemudian pH media diukur menit. Setelah kering, sebanyak 50 ml starter
menggunakan pH meter, lalu ditambahkan HCl probiotik dengan variasi konsentrasi yang
0,1 N untuk mendapatkan pH media 6,2. Media berbeda yaitu bakteri probiotik 107 cfu/ml, 109
MRSA dibagi dalam 4 erlenmeyer, masing- cfu/ml dan 1011 cfu/ml disemprotkan dengan
masing sebanyak 250 ml dan disterilkan dalam menggunakan spoit ke setiap 100 g pakan yang
otoklaf pada suhu 121C dengan tekanan 2 atm telah dibuat, lalu dikering anginkan dan
selama 15 menit. disimpan pada tempat yang bersih dan kering.
Peremajaan Kultur Stok Bakteri Pemberian Pakan Unggas Probiotik
Probiotik Pemberian pakan pada ayam kampung
Stok kultur murni bakteri probiotik Gallus domesticus dengan konsentrasi bakteri
diambil sebanyak 1 ose lalu digoreskan pada probiotik 107 cfu/ml, 109 cfu/ml, 1011 cfu/ml dan
media MRSA miring secara aseptis, selanjutnya tanpa bakteri probiotik (kontrol) dilakukan
diinkubasi pada suhu 37C selama 1-2 x 24 jam. setiap hari pada pagi hari selama enam minggu
Dari isolat yang tumbuh selanjutnya diencerkan dengan takaran yang berbeda. Takaran pakan
dan dibuat starter. yang diberikan mengacu pada tabel 3 yang
Pengenceran Bakteri Probiotik dikemukakan oleh Nuroso (2011). Pada minggu
Isolat murni bakteri probiotik pertama diberikan sebanyak 141 g/hari, minggu
diencerkan dengan pengenceran bertingkat dari kedua sebanyak 251 g/hari, minggu ketiga
pengenceran 10-1 10-10. Pada tabung reaksi sebanyak 314 g/hari, minggu keempat sebanyak
yang berisi biakan bakteri probiotik dimasukkan 408 g/hari, minggu kelima sebanyak 455 g/hari
5 ml NaCl fisiologis 0,9% kemudian dan minggu keenam sebanyak 534 g/hari.
dihomogenkan menggunakan vortex. Lalu Dilakukan pemeliharaan secara intensif (ayam
dimasukkan ke dalam 45 ml larutan NaCl dikandangkan dan pemberian pakan dikontrol).
fisiologis 0,9% pada erlenmeyer dan Perubahan yang terjadi selama enam minggu
dihomogenkan sehingga didapatkan dicatat. Setiap akhir minggu dilakukan
pengenceran 10-1. Selanjutnya dari pengenceran penimbangan berat badan ayam dan jumlah
10-1 dipipet sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke konsumsi ransum.
dalam tabung pengencer yang berisi 9 ml NaCl Parameter yang Diukur
fisiologis 0,9%, demikian seterusnya hingga 1. Pertambahan berat badan : pertambahan
pengenceran 10-10. Selanjutnya sebanyak 1 ml berat badan diperoleh dengan mengurangi
bakteri probiotik dari pengenceran 10-4 10-10 berat badan akhir dengan berat badan pada
diinokulasikan ke dalam medium MRSA pada minggu sebelumnya.
cawan petri dengan metode tuang dan 2. Feed Conversion Ratio (FCR) : merupakan
diinkubasi pada suhu 37 selama 1-2 x 24 jam. perbandingan antara jumlah ransum yang
Pembuatan Starter Bakteri Probiotik dikonsumsi dengan pertambahan berat
Setelah diinkubasi selama 1-2 x 24 badan. Ini merupakan tolak ukur untuk
jam, jumlah bakteri probiotik yang tumbuh menilai tingkat efisiensi penggunaan
dihitung dengan menggunakan metode Standar ransum. Semakin rendah nilai FCR,
Plate Count (SPC) hingga diperoleh variasi semakin tinggi efisiensi penggunaan
jumlah bakteri 107 cfu/ml, 109 cfu/ml dan 1011 ransumnya, demikian sebaliknya.
cfu/ml. Pada setiap variasi jumlah bakteri 3. Penampilan ayam kampung : warna
probiotik, masing-masing disiapkan sebanyak jengger dan pial, cara berdiri, gerakan
50 ml pada erlenmeyer sebagai starter. ayam, bulu dan warna kulit.
Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

3
dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan oleh Maiolino et al. (1992), Van
diwakili oleh 11 ekor ayam yang dianggap Wambeke dan Peeters (1995) dan Wiryawan et
sebagai ulangan. Perlakuannya adalah sebagai al. (2005). Meski demikian, tidak sedikit pula
berikut: penelitian yang dapat membuktikan efek positif
R0 : Pakan tanpa probiotik (kontrol) pemberian probiotik pada pakan ternak, di
R1 : Pakan + Probiotik 107 cfu/ml antaranya yaitu penelitian yang dilakuan oleh
R2 : Pakan + Probiotik 109 cfu/ml Jin et al. (1998, 2000), Yeo dan Kim (1997),
R3 : Pakan + Probiotik 1011 cfu/ml Gunawan dan Sundari (2003). Hasil penelitian
Data yang diperoleh dari hasil yang berbeda tersebut, menurut Jin et al. (1998)
penelitian ini diolah dengan menggunakan dapat disebabkan oleh perbedaan spesies/strain
analisis variansi (ANOVA). Perlakuan yang mikroba yang digunakan atau metode yang
memberikan pengaruh nyata lalu diuji dengan digunakan dalam menyiapkan suplemen
Uji Jarak Berganda Duncan dan data diolah probiotik.
dengan bantuan software SPSS versi 17. Pengaruh pemberian probiotik yang
tidak berbeda nyata antar semua perlakuan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini dapat terjadi akibat kurang
efektifnya kerja dari probiotik karena hanya
ditambahkan pada makanan/pakan ayam.
Isolat probiotik yang digunakan dalam Pengaruh nyata dari probiotik akan lebih efektif
penelitian ini merupakan isolat probiotik yang jika selain ditambahkan pada pakan ayam juga
telah diisolasi dan diuji karakteristiknya sebagai ditambahkan pada air minum ayam, sesuai
bakteri probiotik pada penelitian sebelumnya dengan pernyataan Ghadban (1999) bahwa
(Heni Mutmainnah, 2012). Isolat probiotik penambahan probiotik pada air minum ayam
tersebut memiliki bentuk bulat, Gram positif, broiler merupakan metode yang lebih efektif
mampu tumbuh dengan baik pada medium menghasilkan penampilan pertumbuhan yang
MRSB (Man Rogosa Sharpe Broth) yang baik secara signifikan. Wididana et al (1996)
memiliki pH rendah (2,5 3), mengandung dalam Putri (2010) lebih lanjut menyatakan
garam empedu sintetik 1% dan 5%, serta pada bahwa penggunaan probiotik yang dicampurkan
suhu 15C, 37C, 45C. Selain itu, bakteri pada air minum akan memperbaiki komposisi
probiotik ini mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada dalam perut ternak
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia sehingga akan dapat meningkatkan
coli serta bersifat bakteriosida. Bakteri probiotik pertumbuhan atau produksi ternak. Hal ini
yang digunakan merupakan bakteri probiotik didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
yang terbaik di antara kesebelas isolat lainnya. Owings et al. (1990) dalam Ghadban (2002)
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa efisiensi pakan dan berat badan
sebagai berikut: meningkat secara signifikan (P < 0,05) pada
Pertambahan Berat Badan Ayam broiler dengan penambahan S. faecium pada
Kampung pakan dan air minumnya dibanding unggas yang
Hasil analisis variansi (ANOVA) ditambahkan produk antibakteri pada pakannya.
pengaruh penambahan probiotik pada pakan Meski hasil yang diperoleh
ayam kampung sejak minggu 1 hingga minggu berdasarkan uji ANOVA tidak signifikan,
ke-6 tertera pada lampiran 5. Hasil yang namun hasil penelitian mengenai pertambahan
diperoleh pada penelitian ini menunjukkan berat badan ayam kampung sejak minggu 1
bahwa F hitung < F Tabel (P > 0.05) yang sampai minggu ke-6 perlakuan dapat dilihat
berarti bahwa perlakuan R0 (kontrol), R1 (107 pada grafik berikut ini :
cfu/ml), R2 (109 cfu/ml) dan R3 (1011 cfu/ml)
memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata
terhadap pertambahan berat badan ayam
kampung. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh
tidak dilanjutkan dengan uji selanjutnya yaitu
uji jarak berganda Duncan.
Hasil penelitian serupa juga pernah
dilaporkan oleh Watkins dan Kratzer (1983,
1984) bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada berat badan dan konversi pakan
ayam yang mendapat tambahan probiotik pada
ransumnya dengan kontrol yang tidak mendapat
probiotik. Demikian juga penelitian yang

4
R0 R1 R2 R3 590,4560,2
520,9147,5596,3672,4
700.00 430,9134,9 541,3663,1593,1879,5
455,9147,6 525,0070,7 579,5552,8
600.00 330,4528,4435,4535,7 522,2750,8

Berat Badan (g)


500.00 247,1822,3 351,8246,8 436,3624,9
332,7340,6
176,6414,3 256,2730,5
400.00 181,6419,1243,7329,7
336,8225,2

300.00 177,3621,2 253,3616,3


186,0013
200.00
100.00
0.00
1 2 3 4 5 6

Waktu (Minggu)

Gambar 1. Grafik pertambahan berat badan ayam kampung minggu 1 minggu 6


Keterangan: R0 (kontrol), R1 (107 cfu/ml), R2 (109 cfu/ml), R3 (1011 cfu/ml)

Pada grafik di atas dapat terlihat bahwa pada ayam kampung. Di mana secara teori
pada minggu 1 berat badan perlakuan R1, R2 penambahan probiotik pada ransum ternak dapat
dan R3 masih di bawah kontrol (R0) yang meningkatkan berat badan ternak, meningkatkan
menunjukkan bahwa belum ada pengaruh efisiensi penggunaan pakan dan penampilan
pemberian probiotik pada pakan ternak. ternak. Hal tersebut didukung oleh berbagai
Selanjutnya pada minggu ke-2 sampai minggu penelitian terkait probiotik yang telah dilakukan
ke-6 mulai terlihat adanya peningkatan berat oleh para peneliti seperti Yeo dan Kim (1997);
badan ayam pada perlakuan R1, R2 dan R3 Jin et al (1998) yang menyatakan bahwa
dimana perlakuan R2 memiliki peningkatan penambahan kultur probiotik pada ransum ayam
berat badan tertinggi di antara perlakuan mempunyai dampak positif terhadap
lainnya. Histogram berikut ini menggambarkan pertumbuhan, produksi telur dan efisiensi
rata-rata pertambahan berat badan ayam penggunaan pakan. Probiotik meningkatkan
kampung yang diperoleh selama 6 minggu aktivitas enzim pencernaan sehingga penguraian
antara perlakuan yaitu R0 = 79,30 g; R1 = 81,44 dan penyerapan makanan menjadi lebih
g; R2 = 82,09 g dan R3 = 81,24 g. sempurna sehingga makanan yang diserap
dengan baik tersebut dapat dimanfaatkan oleh
ayam untuk pertumbuhan jaringan dan
Rata-rata Pertambahan berat badan

82.5 82,0917,2
82 81,4414,5 peningkatan bobot badan.
81,2412,3
81.5 Menurut Gunalvan dan Sihombing
81 (2006) dalam Rasyaf (2011), berat badan ayam
80.5
(g/minggu)

80 kampung yang berumur 8 minggu pada


79,314,9
79.5 lingkungan yang nyaman dapat mencapai berat
79 427 g/ekor. Berdasarkan pernyataan tersebut
78.5
78 dapat disimpulkan bahwa meskipun hasil yang
77.5 diperoleh pada pertambahan berat badan tidak
R0 R1 R2 R3 berbeda nyata tetapi pertambahan berat badan
ayam kampung dalam penelitian ini cukup baik
Perlakuan
karena berat badannya di atas rata-rata berat
Gambar 2. Histogram rata-rata badan ayam kampung pada umumnya.
pertambahan berat badan ayam kampung Konversi Pakan Ayam Kampung
Berdasarkan hasil analisis variansi
(ANOVA), hasil yang diperoleh yaitu
F hitung < F Tabel (P > 0.05) (lampiran 6)
Berdasarkan histogram di atas, dapat yang berarti bahwa pengaruh pemberian
terlihat adanya pengaruh pemberian probiotik

5
probiotik pada pakan ayam kampung (R1, R2, pakannya, dimana R2 memiliki angka konversi
R3) dan kontrol (R0) tidak berbeda nyata, pakan terendah di antara perlakuan lainnya.
sehingga tidak dilanjutkan dengan uji jarak Hal tersebut menunjukkan bahwa
berganda Duncan. Sama halnya dengan pemberian probiotik pada pakan ayam dapat
pertambahan berat badan, hal ini juga mempengaruhi efisiensi penggunaan pakan
dilaporkan oleh berbagai peneliti seperti sehingga angka konversi pakan ayam kampung
Watkins dan Kratzer (1983 dan 1984); Maiolino menjadi rendah. Pemberian probiotik pada ayam
et al. (1992); Van Wambeke dan Peeters (1995) menyebabkan pencernaan ayam menjadi lebih
dan Wiryawan et al. (2005). Walaupun tidak baik. Menurut Kompiang (2009), probiotik
ada perbedaan yang nyata di antara perlakuan, meningkatkan aktivitas enzim pencernaan
konversi pakan ayam kampung yang diberi sehingga penyerapan makanan menjadi lebih
probiotik R1, R2 dan R3 lebih rendah dibanding sempurna dengan makin luasnya area absorpsi
kontrol (Gambar 3). Ini merupakan indikasi sebab probiotik dapat mempengaruhi anatomi
bahwa pemberian probiotik memberikan usus yaitu villi usus menjadi lebih panjang dan
sedikitnya pengaruh pada konversi pakan ayam densitasnya lebih padat. Di mana proses
kampung. Konversi pakan ayam kampung absorpsi hasil pencernaan terjadi di permukaan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada vili yang memiliki banyak mikrovili (Suprijatna
histogram berikut: et al., 2005). Pernyataan ini juga dipertegas oleh
Jin et al. (1997) yang menyatakan bahwa
keberadaan probiotik dalam ransum dapat
3.2 meningkatkan aktivitas enzimatis dan
Rata-rata Konversi Pakan

2,971,4 meningkatkan aktivitas pencernaan. Akibatnya,


3 zat nutrisi seperti lemak, protein, dan
2,771,1 2,771,0 karbohidrat yang biasanya banyak terbuang
2.8
dalam feses akan menjadi berkurang. Lebih
2.6 2,520,9
lanjut menurut Novel dan Safitri (2009), bakteri
2.4 probiotik mampu mereduksi pH di usus,
melancarkan pencernaan dengan memproduksi
2.2 beberapa enzim pencernaan dan vitamin,
R0 R1 R2 R3 memproduksi substansi antibakteri, misalnya
asam organik, bacteriosin, H2O2 dan zat-zat
Perlakuan lainnya.
Menurut Suryana dan Hasbianto
(2008), konversi pakan ayam kampung yang
dipelihara secara intensif berkisar 4,90 6,90.
Gambar 3. Histogram rata-rata konversi
Sementara rata-rata konversi pakan ayam
pakan ayam kampung
kampung dalam penelitian ini yaitu R0 = 2,97;
R1 = 2,77; R2 = 2,52; R3 = 2,77. Konversi
pakan perlakuan yang diberikan probiotik
Konversi pakan merupakan berada di bawah kontrol dan jauh lebih rendah
perbandingan antara jumlah pakan yang dari konversi pakan ayam kampung pada
dikonsumsi dengan pertambahan berat badan umumnya sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam satu minggu. Konversi pakan diperlukan hasil penelitian ini cukup baik meskipun secara
untuk menggambarkan sejauh mana efektivitas statistik memberikan pengaruh yang tidak
biologis pemanfaatan zat gizi dalam pakan berbeda nyata.
(Wiryawan, et al. 2005). Dengan kata lain, Penampilan Ayam Kampung
konversi pakan ditujukan untuk menilai efisiensi Penampilan ayam kampung probiotik
penggunaan pakan pada ternak. Lestari (1992) dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
dalam Putri (2010) menyatakan bahwa jika
angka konversi semakin kecil maka penggunaan
ransum semakin efisien dan sebaliknya jika
angka konversi besar maka penggunaan ransum
tidak efisien.
Histogram di atas menunjukkan bahwa
angka konversi pakan perlakuan kontrol R0
lebih tinggi dibanding perlakuan R1, R2 dan R3
yang mendapat tambahan probiotik pada

6
Tabel 4. Hasil Pengamatan Penampilan probiotik pada pakan dapat memengaruhi
Ayam Kampung penampilan ayam kampung.
2. Konsentrasi probiotik 109 cfu/ml
Ayam Ayam menghasilkan pertambahan berat badan
No. Parameter
Kontrol Probiotik tertinggi dan konversi pakan terendah pada
Warna Merah Merah ayam kampung.
1. jengger dan cerah cerah Saran
pial Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
2. Cara berdiri Tegak Tegak mengenai efektivitas penggunaan probiotik
Gerakan Lincah dan Lincah dan yang ditambahkan pada pakan dan air minum
3.
ayam gesit gesit ayam kampung.
Mengkilap Mengkilap
4. Bulu
dan halus dan halus DAFTAR PUSTAKA
Warna kulit Putih Kuning
5. kuning Ahmad, I., 2006. Effects Probiotics on Broilers
pucat Performance. International Journal of
Poultry Science. 5(6): 593-597.
Penampilan ayam kampung pada Aswanto, 2010. Beternak Ayam Kampung. Balai
minggu 1 hingga minggu ke-6 perlakuan relatif Pengkajian Teknologi Pertanian.
menunjukkan penampilan yang baik. Hal ini Kalimantan Barat.
terlihat dari kondisi ayam yang lincah, aktif Budiansyah, A., 2004. Pemanfaatan Probiotik
bergerak dan secara umum kondisi kesehatan dalam Meningkatkan Penampilan
ayam pada semua perlakuan baik. Ciri-ciri ayam Produksi Ternak Unggas. Institut
kampung yang sehat yaitu bentuk tubuh besar, Pertanian Bogor. Bogor.
kokoh, mata bersinar terang, lincah dan gesit, Djide, N. dan Sartini, 2008. Isolasi, Identifikasi
bulu-bulu di sekitar dubur kering dan bersih, Bakteri Asam Laktat dari Kol
kulit bersih, bulu mengkilap dan cerah, serta (Brassica oleracea L.) dan
muka, jengger dan pial berwarna merah segar Potensinya sebagai Antagonis Vibrio
(Ternak Ayam Kampung, 2010). Pada dasarnya harveyi. Torani. 18(3): 211-216.
ayam kampung memiliki daya adaptasi yang Dwyana, Z. dan R. B. Gobel, 2010. Penuntun
tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga Praktikum Mikrobiologi. Universitas
tidak mudah sakit. Hal tersebut sesuai dengan Hasanuddin. Makassar.
pernyataan Marhiyanto, (2006) dalam Masruhah Fadillah, Y. N., 2012. Pengaruh Penambahan
(2008) bahwa ayam kampung lebih tahan Variasi Konsentrasi Starter Probiotik
terhadap penyakit sehingga lebih mudah pada Pakan terhadap Perkembangan
dipelihara, mudah beradaptasi dengan Ayam Broiler Strain Cubb. Skripsi.
lingkungan baru dan tidak mudah stress. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Ayam kampung yang digunakan dalam Fuller, R., 1989. Probiotics in Man and
penelitian ini memiliki bentuk tubuh yang Animals. Journal of Applied
ramping, berdiri tegak, warna bulu bervariasi Bacteriology. 66: 365-378.
dan halus, warna sisik pada kaki pun bervariasi Fuller, R., 2003. Probiotics: Their Development
(kuning, putih dan hitam), memiliki paruh dan and Use. Institute for Microbiology
kuku yang kuat dan tajam. Warna kulit ayam and Biochemistry. Germany.
kampung perlakuan R0 berwarna lebih pucat Ghadban, G. S., 2002. Probiotics in Broiler
dibanding ayam kampung perlakuan R1, R2 dan Production a Review. Arch.
R3 yang berwarna kuning (Lampiran 7). Geflugelk. 66(2): 49 58.
Gunawan dan M.M.S. Sundari, 2003. Pengaruh
4. KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan Probiotik dalam
Kesimpulan Ransum terhadap Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Ayam. WARTAZOA. 13(3): 92-98.
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: Jin, L. Z., Y. W. Ho, N. Abdullah dan S.
1. Pemberian probiotik pada pakan dengan Jalaludin, 1997. Probiotic in Poultry:
konsentrasi 107 cfu/ml, 109 cfu/ml dan 1011 Modes of Action. Worlds Poultry
cfu/ml memberikan pengaruh yang tidak Science Journal. 53(4): 351 368.
berbeda nyata dengan kontrol terhadap Jin, L. Z., Y. W. Ho, N. Abdullah, S. Jalaludin,
pertambahan berat badan dan konversi 1998. Growth Performance,
pakan ayam kampung. Namun pemberian Intestinal Microbial Populations, and

7
Serum Cholesterol of Broilers Fed Pramudyati, Y. S., 2009. Petunjuk Teknis
Diets Containing Lactobacillus Beternak Ayam Buras. GTZ Merang
Cultures. Poultry Science. 77: 1259 Reed Pilot Project Bekerjasama
1265. dengan Balai Pengkajian Teknologi
Jin, L. Z., Y. W. Ho, N. Abdullah, S. Jalaludin, Pertanian (BPTP). Sumatera Selatan.
2000. Digestive and Bacterial Purwadaria, T., I. P. Kompiang, J. Darma,
Enzyme Activities in Broilers Fed Supriyati, E. Sudjatmika, 2003.
Diets Supplemented with Isolasi dan Penapisan Mikroba untuk
Lactobacillus Cultures. Poultry Probiotik Unggas dan
Science. 79: 886891 Pertumbuhannya pada Berbagai
Kompiang, I. P., 2009. Pemanfaatan Sumber Gula. JITV. 8(2): 76-83.
Mikroorganisme sebagai Probiotik Purwandhani, S. N. dan E. S. Rahayu, 2007.
untuk Meningkatkan Produksi Ternak Isolasi dan Seleksi Lactobacillus
Unggas di Indonesia. Pengembangan yang Berpotensi sebagai Agensia
Inovasi Pertanian. 2(3): 177-191. Probiotik. Agritech. 23(2): 67-74.
Madigan, M. T., J. M. Martinko, P. V. Dunlap, Putri, V. A., 2009. Pemberian Probiotik Starbio
D. P. Clark, 2009. BROCK Biology of pada Ransum Burung Puyuh
Microorganisms. Twelfth Edition. (Coturnix coturnix japonica)
Pearson Benjamin Cummings. San Periode Pertumbuhan. Skripsi.
Fransisco. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Maiolino R., A. Fioretti, L. F. Menna dan C. Rasyaf, M., 2003. Beternak Ayam Pedaging.
Meo, 1992. Research on The Penebar Swadaya. Jakarta.
Efficiency of Probiotics in Diets for Rasyaf, M., 2009. 6 Kunci Sukses Beternak
Broiler Chickens. Nutrition Abstract Ayam Kampung. Penebar Swadaya.
and Reviews Series B. 62: 482. Jakarta.
Masruhah, L., 2008. Pengaruh Penggunaan Rasyaf, M., 2011. Beternak Ayam Kampung.
Limbah Padat Tahu dalam Ransum Penebar Swadaya. Jakarta.
Terhadap Konsumsi Pakan, Santoso, 1996. Pakan Ayam Buras. Instalasi
Pertambahan Bobot Badan dan Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Konversi Pakan pada Ayam Pertanian. DKI Jakarta.
Kampung (Gallus domesticus) Shortt, C., 1999. The Probiotic Century:
Periode Grower. Skripsi. Universitas Historical and Current Perspectives.
Islam Negeri. Malang. Trends in Food Science &
Mesrawati, L., 2001. Studi Tentang Technology. 10: 411-417.
Penambahan Probiotik terhadap Sunarso dan M. Christiyanto, 2006. Manajemen
Penampilan Ayam Kedu yang Pakan.
Mendapat Ransum Berbeda Level http://nutrisi.awardspace.com/downlo
Protein dan Serat Kasar. Tesis. ad/MANAJEMEN%20PAKAN.pdf
Program Studi Magister Ilmu Ternak. Diakses tanggal 9 Februari 2012.
Universitas Diponegoro. Suprijatna, E., U. Atmomarsono, R.
Natalia L. dan A. Priadi, 2005. Penggunaan Kartasudjana, 2005. Ilmu Dasar
Probiotik untuk Pengendalian Ternak Unggas. Penebar Swadaya.
Clostridial Necrotic Enteritis pada Jakarta.
Ayam Pedaging. JITV. 10(1): 71-78. Surono, I. S., 2004. Probiotik Susu Fermentasi
Nawawi, N. T. dan Nurrohmah S., 2011. Pakan dan Kesehatan. PT. Tri Cipta Karya
Ayam Kampung. Penebar Swadaya. (TRICK). Jakarta.
Jakarta. Suryana dan A. Hasbianto, 2008. Usaha Tani
Novel, S. S. dan R. Safitri, 2009. Manfaat Ayam Buras di Indonesia:
Bakteri Probiotik untuk Kesehatan Permasalahan dan Tantangan. Jurnal
Manusia. Medicinus. 22(3): 122-124. Litbang Pertanian. 27(3): 75 83.
Nuroso, 2011. Pembesaran Ayam Kampung Syahputra, B., 2010. Pemberian Probiotik
Pedaging Hari Per Hari. Penebar Starbio dalam Ransum yang
Swadaya. Jakarta. Menggunakan Limbah Perkebunan
Patterson, J. A. dan K. M. Burkholder, 2003. Kelapa Sawit.
Application of Prebiotics and http://repository.usu.ac.id. Diakses
Probiotics in Poultry Production. tanggal 18 September 2012.
Poultry Science. 82:627631. Ternak Ayam Kampung, 2010. Ciri-ciri
Pejantan Unggul Ayam kampung.

8
http://ternak-ayam-
kampung.blogspot.com. Diakses
tanggal 17 September 2012.
Van Wambeke F. dan J. Peeters, 1995. The
Effect of Paciflor on the
Performance, Carcass Composition
and Caecal Bacterial Number of
Broilers. European Poultry Science.
59: 125 129.
Watkins, B. A. dan F. H. Kratzer, 1983. Effect
of Oral Dosing of Lactobacillus
Strains on Gut Colonization and
Liver Biotin in Broiler Chicks.
Poultry Science. 62: 2088 - 2094.
Watkins, B. A. dan F. H. Kratzer, 1984.
Drinking Water Treatment with
Commercial Preparation of a
Concentrated Lactobacillus Culture
for Broiler Chickens. Poultry
Science. 63: 1671 - 1673.
Widodo, W., 2010. Bahan Pakan Unggas Non
Konvensional.
http://wahyuwidodo.staff.umm.ac.id/f
iles/2010/01/BAHAN_PAKAN_UN
GGAS_NON_KONVENSIONAL.pd
f. Diakses tanggal 31 Januari 2012.
Wiryawan K. G., M. Sriasih dan I. D. P. Winata,
2005. Penampilan Ayam Pedaging
yang Diberi Probiotik (EM-4)
sebagai Pengganti Antibiotik.
Universitas Mataram. Lombok Barat.
Yeo, J. dan K. Kim, 1997. Effect of Feeding
Diets Containing an Antibiotic, a
Probiotic, or Yucca Extract on
Growth and Intestinal Urease
Activity in Broiler Chicks. Poultry
Science. 76: 381385.

Anda mungkin juga menyukai