Perbaikan Bab 2 PBL Rumah Sehat
Perbaikan Bab 2 PBL Rumah Sehat
PENDAHULUAN
Rumah adalah struktur fisik yang terdiri dari ruangan, halaman dan area
sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU
RI No. 4 Tahun 1992). Menurut World Health Organization (WHO), rumah adalah
struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan
keluarga dan individu (Komisi WHO mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana
pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan
Indonesia hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat. Hal ini merupakan salah
satu indikator Indonesia Sehat 2010 dan target Millenium Development Goal (MDG)
tahun 2015.3
rumah, sarana sanitasi dan perlaku penghuni yang ditinjau dari masing-masing
pada profil Indonesia 2008, diketahui bahwa pada tahun 2007 keadaan rumah yang
1
memenuhi syarat sehat untuk tingkat nasional adalah 38,7% sedangkan untuk daerah
memenuhi syarat sebanyak 62,11% dan kondisi jamban yang memenuhi syarat
bahwa kondisi perumahan di Indonesia saat ini belum memenuhi syarat kesehatan.4
yang menderita DBD 64% dari rumah yang tidak mempunyai sarana pembuangan air
limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hasil penelitian Sulistyorini dan
Nindya (2005), bahwa rumah yang mempunyai ventilasi tidak memenuhi syarat
kesehatan 74% berpotensi terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
pada balita. Menurut Panudju (1999), faktor yang mempengaruhi kepemilikan rumah
Tujuan Umum :
2
Mengetahui persentase rumah sehat yang terdapat di Kelurahan Pasar Lama,
Banjarmasin
Tujuan Khusus :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tempat tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik,
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
2,5
apabila7,8 :
1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar, seperti temperature lebih rendah dari udara
luar, penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman dan kebisingan 45-55
Dba.
2. Memenuhi kebutuhan kejiwaan
3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular, yaitu memiliki
penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air
kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya
4
kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan ancaman kecelakaan
lalu lintas
penyiapan makanan yang aman dengan struktur rumah yang aman dengan
memberi perlindungan
b. Perlindungan terhadap trauma/benturan, keracunan dan penyakit kronis dengan
memberikan perhatian pada struktur rumah, polusi udara rumah, polusi udara
dalam rumah, keamanan dari bahaya kimia dan perhatian pada penggunaan
nyaman, member rasa aman pada individu, keluarga dan akses pada rekreasi dan
kampanye
b. Kebijakan sosial ekonomi yang berkaitan dengan perumahan harus mendukung
mendukung penggunaan tanah dan sumber daya perumahan dan hunian harus
5
didasarkan pada proses perencanaan, formulasi dan pelaksanaan kebijakan
pelayanan bagi masyarakat dan monitoring serta analisis situasi secara terus
menerus
d. Pendidikan pada masyarakat profesional, petugas kesehatan, perencanaan dan
peningkatan kesehatan
e. Keikutserataan masyarakat dalam berbagai tingkat melalui kegiatan mandiri
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan sempadan
6
jalan, komponen yang tidak roboh, tidak mudah terbakar dan tidak cenderung
1. Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, member
dengan tanah
2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan
25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat
atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar,
m dari lantai, bias dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum
6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta
dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus menutup rata kerangka atap kuda-
kurangya 2,40 dari permukaan lantai kecuali dalam hal langit-langit miring
7
sekurang-kurangnya mempunyai tinggi rumah 2,40 m dan tinggi ruang
selebihnya pada titik terendah titik kurang dari 1,75 m, ruang cuci dan kamar
memikul berat sendiri, beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul
harus pula dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari pondasi
tanah sampai 20 cm di atas lantai bangunan agar tanah tidak dapat meresap naik
keatas sehingga dinding tembok terhindar dari basah dan lembab dan tampak
bersih tidak berlumut, lubang jendela dan pintu pada dinding bila lebarnya
kurang dari 1 m dapat diberi susunan batu tersusun tegak di atas lubang harus
terdiri dari plester-plester atau balok beton bertulang setiap luas 12 meter.
3. Lantai
Lantai harus cukup kuat untuk menahan beban diatasnya. Bahan untuk lantai
biasanya digunakan ubin, kayu plesteran atau bamboo dengan syarat-syarat tidak
licin, stabil, tidak lentur waktu dipijak, tidak mudah aus, permukaan lantai harus
rata dan mudah dibersihkan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan
harus ada aliran tanah yang baik, lantai harus disusun dengan rapi dan rapat satu
sama lain sehingga tidak ada lubang-lubang ataupun lekukan, untuk kayu-kayu
yang tertanam dalam air harus yang tahan air dan rayap serta untuk konstruksi di
8
atasnya agar digunakan lantai kayu yang telah dikeringkan dan diawetkan, lantai
ubin yang terbanyak digunakan pada bangunan perumahan karena murah dan
bangunan untuk jendela, pintu dan ventilasi di tiap ruang ikut menentukan
mandi, jamban, dapur, tempat cuci pakaian, tempat berekreasi dan tempat
beristirahat dengan tujuan agar setiap penghuninya merasa nikmat dan merasa
baik adalah :
a. Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar tidur kepala keluarga (suami
istri) dengan kamar tidur anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, terutama
perhubungan antara ruangan di dalam rumah dan juga menjamin kebebasan dan
9
d. Bila ruang duduk digabung dengan ruang tidur, maka luas lantai tidak boleh
kurang dari 11 m2 untuk 1 orang, 14 m2 bila digunakan 2 orang, dalam hal ini
harus dipisah
e. Dapur luas minimal 14 m2 dan lebar minimal 1,5 m2, apabila penghuni lebih dari
2 orang, luas dapur tidak boleh kurang dari 3 m 2, di dapur harus tersedia alat-alat
pengolahan makanan, alat-alat masak tempat cuci peralatan dan air bersih,
tersedia tempat penyimpaan bahan makanan atau makanan yang sudah siap
disajikan yang dapat mencegah pengotoran makanan oleh lalat, debu dan lain-
sedikit salah satu dari dindingnya yang berlubang ventilasi berhubungan dengan
udara luar. Bila tidak harus dilengkapi dengan ventilasi mekanis untuk
mengeluarkan udara dari kamar mandi dan jamban tersebut sehingga tidak
mengotori ruangan lain, pada setiap kamar mandi harus bersih untuk mandi yang
cukup jumlahnya, jamban harus berleher angsa dan 1 jamban tidak boleh dari 7
pengeluaran udara kotoran suatu ruangan tertutup baik alamiah maupun secara
yang dapat merugikan kesehatan manusia pada suatu kediaman yang tertutup
10
dioksida dari pernafasan manusia, bau pengap yang dikeluarkan oleh kulit,
pakaian dan mulut manusia, suhu udara dalam ruang ketajaman naik karena
panas yang dikeluarkan oleh badan manusia, kelembaban udara dalam ruang
udara bersih dan segar melalui jendela atau lubang angin di dinding, sedangkan
berhadapan.
Agar dalam ruang kediaman sekurang-kurangnya terdapat satu atau lebih
banyak jendela/lubang yang langsung berhubungan dengan udara dan bebas dari
kurangnya sama 1/10 dari luas lantai ruaagn dan setengah dari jumlah luas
jendela/lubang itu harus dapat dibuka. Jendela/lubang angin itu harus meluas ke
arah atas sampai setinggi minimal 1,95 di atas permukaan lantai. Diberi lubang
hawa atau saluran angin di dekat permukaan langit-langit yang luas bersihnya
umum dan untuk daerah tertentu, harus disesuaikan dengan keadaan iklim daerah
tersebut. Untuk daerah pegunungan yang berhawa dingin dan banyak angin,
maka luas jendela/lubang angin dapat dikurangi 1/20 dari luas ruangan.
11
Sedangkan untuk daerah pantai laut dan daerah rendah yang berhawa panas dan
basah maka jumlah luas bersih jendela, lubang angin harus diperbesar dan dapat
memenuhi syarat, sehingga udara dalam ruangan akan berbau pengap, maka
keadaan udara daalam ruangan, system mekanis ini harus bekerja terus-menerus
selama ruangan yang dimaksud digunakan. Alat mekanis yang biasa digunakan
untuk system pembaharuan udara mekanis adalah kipas angin (ventilating, fan
12
6. Pencahayaan
Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah merupakan
ruangan melalui jendela, celah-celah atau bagian ruangan yang terbuka. Sinar
yang tinggi. Kebutuhan standar cahaya alami yang memenuhi syarat kesehatan
untuk kamar keluarga dan kamar tidur menurut WHO 60-120 Lux. Suatu cara
adalah sebagai berikut baik, bila jelas membaca koran dengan huruf kecil, cukup;
bila samar-samar bila membaca huruf kecil, kurang; bila hanya huruf besar yang
oleh letak dan lebar jendela. Untuk memperoleh jumlah cahaya matahari pada
pagi hari secara optimal sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur.
Luas jendela yang baik paling sedikit mempunyai luas 10-20% dari luas lantai.
Apabila luas jendela melebihi 20% dapat menimbulkan kesilauan dan panas,
sedangkan sebaliknya kalau terlalu kecil dapat menimbulkan suasana gelap dan
pengap.
13
Gambar 2.2. Ilustrasi Pencahayaan Bagi Rumah Sehat11
b. Pencahayaan buatan
Untuk penerangan pada rumah tinggal dapat diatur dengan memilih sistem
pada kuat penerangan yang relative rendah maumpu menghasilkan cahaya yang
baik bila dibandingkan dengan penggunaan lampu pijar. Bila ingin menggunakan
lampu pijar sebaiknya dipilih yang warna putih dikombinasikan beberapa lampu
neon. Untuk penerangan malam hari dalam ruangan terutama untuk ruang baca
dan ruang kerja, penerangan minimum adalah 150 Lux sama dengan 10 watt
Dilihat dari aspek sarana sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
(Per Men Kes No.416/MENKES/Per /IX/1990). Air minum adalah air yang syaratnya
14
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum yang berasal dari
permukaan tanah 2) Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan maupun air
tanah 3) Kotoran manusia tidak dijamah lalat 4) Jamban tidak menimbulkan sarang
4) Septic Tank
b. Hubungan tinja dengan kesehatan, dapat memberikan efek secara langsung dan tak
langsung. Secara langsung yaitu misalnya dapat mengurangi insiden dari penyakit
tertentu yang dapat ditularkan karena kontaminasi dengan tinja. Sedangkan hubungan
tak langsung umumnya berkaitan dengan komponen- komponen lain dalam sanitasi
lingkungan.
15
Air limbah adalah air yang tidak bersih mengandung berbagai zat yang
Dalam kehidupan sehari-hari, sumber air limbah yang lazim dikenal adalah :
a) Berasal dari rumah tangga, misalnya air dari kamar mandi dan dapur. b) Berasal
dari perusahaan, misalnya dari hotel, restoran, kolam renang c) Berasal dari industri
seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan pabrik cat, dan lain sebagainya.
3. Sampah
Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk padat, sebagai akibat aktifitas
manusia, yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya
a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan. Kuat sehingga tidak mudah bocor,
kedap air
b. Tempat sampat harus mempunyai tutup, tetapi tutup ini dibuat sedemikian rupa
agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan
16
c. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa sehingga mudah diangkat oelh satu
Rumah yang tidak sehat dan juga perilaku tidak sehat dapat menyebabkan dan
menularkan penyakit bagi penghuninya, seperti sakit batuk-batuk, pilek, sakit mata,
Kebiasaan tidur beramai-ramai dalam satu kamar tidur atau terlalu padat
penghuni adalah kebiasaan tidak baik dalam rumah, karena dapat menularkan
penyakit dengan cepat. Biasanya bila salah seorang menderita batuk dan pilek maka
semua yang tidur bersama-sama dengan orang tersebut akan tertular sakit batuk dan
pilek. Penyakit-penyakit lain yang dapat menular akibat tidur ramai-ramai yaitu sakit
Merokok adalah kebiasaan yang sangat tidak sehat bagi perokok tersebut,
apalagi dilakukan di dalam rumah maka akibatnya dapat mengenai penghuni rumah
lainnya. Asap yang dikeluarkan dari rokok mengandung zat yang sifatnya racun bagi
tubuh dan dapat mennyebabkan sakit kanker, jantung dan gannguan janin pada ibu
hamil. 12
17
Gambar 2.3 Diagram Penularan Penyakit Terkait Rumah Tidak Sehat12
menggendong anaknya yang masih kecil. Tanpa disadari bahwa menggendong anak
sambil memasak merupakan perilaku tidak sehat terutama untuk sang anak karena
dapat terkena asap dapur yang berasal dari pembakaran bahan bakar (minyak, kayu,
arang, daun, batu bara). Dari kegiatan memasak sambil menggendong anak dapat
terkena sakit saluran pernafasan seperti batuk-batuk. Menjamah makanan tanpa cuci
tangan pakai sabun terlebih dahulu adalah sangat berbahaya karena di tangan terdapat
18
Kegiatan manusia sebagian besar menggunakan tangan, sehingga tangan
dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui
tangan antara lain diare, kecacingan, keracunan, sakit kulit dan lain lain. Secara
ringkas keadaan rumah yang tidak sehat dapat menjadi sumber penularan penyakit
19
BAB III
LANDASAN TEORI
Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum
komponen rumah dan sarana sanitasi dari 3 komponen (Komponen rumah, sarana
sanitasi dan perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Secara umum
rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria dari Depkes RI (2002) sebagai
berikut: 9
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vector
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
20
Kondisi rumah yang baik sangat penting untuk mewujudkan masyarakat yang
rumah. Penyakit tersebut misalnya ISPA, Diare, Demam berdarah, Disentri, Hepatitis
Malaria
Cacingan
Tiphus
Kolera
Hepatitis A Perilaku Penghuni
Disentri
Memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan
Demam berdarah
Memenuhi Sanitasi Keadaan lingkungan
Saranapenyakit
persyaratan pencegahan penularan
Diare
Memenuhi kebutuhan psikologis
ISPA
Memenuhi kebutuhan fsiologis Komponen RumahStatus Ekonomi Masyarakat
21
BAB IV
METODE PENELITIAN
survei deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada rancangan penelitian ini adalah
cross sectional study, dimana data dikumpulkan pada waktu tertentu. Penelitian ini
S.Parman.
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah rumah penduduk di Kelurahan Pasar Lama yang merupakan
penelitian. Sampel yang diambil sebanyak 108 rumah yang diperoleh melalui
N : Jumlah Populasi
e : Taraf kepercayaan
22
Pada penelitian ini jumlah populasi (N) yang diketahui adalah 1853 KK
n = 1853 ___
1 + 1853(10%)2
= 94,87 KK
unit, dimana sampling unitnya terdiri atas satu kelompok (cluster). Tiap item di
1. Waktu Penelitian
2. Tempat penelitian
1. Variabel Bebas
23
b. Pekerjaan, yaitu kegiatan rutin yang dilakukan responden yang
2. Variabel Terikat
a. Komponen rumah
1) Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, member
dengan tanah
2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan
dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat
3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya
4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga
atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar,
2,4 m dari lantai, bias dari bahan papan, anyaman bamboo, tripleks atau
gypsum
24
6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta
b. Sarana Sanitasi
1) Sarana Air Bersih adalah fasilitas untuk penggunaan dan pengelolaan air bersih
digunakan oleh keluarga atau sejumlah keluarga untuk buang air besar yang
manusia ataupun hewan, dan lazimnya berasal dari rumah tangga yang berada
rumah dalam keadaan tertutup, kedap air dan memenuhi syarat kesehatan.
c. Perilaku penghuni adalah sikap, kebiasaan dan tidakan penghuni
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, yaitu suatu
cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya
banyak menyangkut kepentingan dalam hal ini digunakan angket berbentuk pilihan
bagian 2 berisi item pertanyaan mengenai komponen rumah, bagian 3 berisi item
25
pertanyaan mengenai sarana sanitasi rumah, bagian 4 berisi item pertanyaan tentang
26
DAFTAR PUSTAKA
3. Depkes RI. 2004. Indikator Indonesia Sehat 2010. Depkes RI. Jakarta
Sumber Widya.Jakarta
http://www.p2kp.org/wartaarsip.asp?catid=2&.
27
12. Pamsimas. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dan Penyakit Berbasis
option=com_phocadownload&view=category&id=48:pedum-strategi-
clts&download=300:phbs-kesling-penyakit&Itemid=12
http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=6
28