Anda di halaman 1dari 4

PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA DAN KOTA

SURABAYA DENGAN MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK


Luqman K, Kwardiniya A.

Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia


Email korespondensi: luqmankhakim991@yahoo.com

Abstrak. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Surabaya adalah dua kota terbesar dan terpadat penduduknya di
Indonesia. Surabaya dan Jakarta merupakan kota metropolitan yang merupakan pusat perdagangan dan pusat keramaian di
Indonesia. Luas wilayah DKI Jakarta dan Surabaya yang tidak sebanding dengan jumlah populasi penduduk, akan terus
meningkat apabila tidak ada penghambat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di wilayah DKI Jakarta dan Surabaya.
Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dapat diperkecil dengan adanya faktor penghambat, diantaranya adalah
penundaan usia menikah dan program KB. Model pertumbuhan ini dinamakan dengan model pertumbuhan logistik. Model
pertumbuhan logistik adalah model pertumbuhan yang dibatasi oleh suatu faktor penghambat. Dalam artikel ini,
menggunakan model pertumbuhan logistik untuk menghitung nilai carrying capacity dan nilai laju pertumbuhan penduduk,
kemudian akan dicari proyeksi jumlah penduduk dari provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya.
KataKunci:carrying capacity, laju pertumbuhan, proyeksi penduduk.

1.PENDAHULUAN
Proyeksi kependudukan sejak lama telah menjadi masalah penting di dunia. Populasi ukuran
dan pertumbuhan di suatu negara secara langsung mempengaruhi situasi ekonomi, kebijakan, budaya,
pendidikan dan biaya sumber daya alam. Seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini
pertumbuhan di Indonesia semakin besar dan pesat terutama provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya.
Hal ini disebabkan karena tidak sebanding dengan luas wilayahnya sehingga mengakibatkan
peledakan penduduk. Jumlah populasi dalam suatu daerah pastilah berbeda, untuk itu diperlukan
suatu bahan analisis untuk mempermudah melakukan data perhitungan, seperti data survei penduduk,
registrasi penduduk dan sensus penduduk. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kependudukan
ini antara lain: kematian (mortalitas), kelahiran (natalitas) dan migrasi (mobilitas). Tingginya laju
pertumbuhan penduduk dibeberapa bagian dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat
dengan cepat. Dibeberapa bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.
Fenomena ini mengkhawatirkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari
faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut. Jika faktor-faktor penyebab tersebut telah
ditemukan, maka masalah kemiskinan dapat diatasi (Mantra, 2000).
Wali dkk (2011) meneliti tentang pertumbuhan penduduk di Negara Rwanda yang jumlah
penduduknya terus bertambah mengikuti deret eksponensial dengan model logistik. Model
pertumbuhan logistik adalah model pertumbuhan yang dibatasi oleh suatu faktor penghambat. Tujuan
dari artikel ini yaitu akan dihitung nilai carrying capacity dan nilai laju pertumbuhan penduduk,
kemudian akan dicari proyeksi jumlah penduduk dari provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya.

2. METODOLOGI
(1) Menurunkan rumus model pertumbuhan logistik sampai diperoleh rumus untuk menghitung
nilai carrying capacity dan nilai laju pertumbuhan penduduk. (2) Mengaplikasikan nilai carrying
capacity dan laju pertumbuhan penduduk dari data penduduk DKI Jakarta dan Surabaya dengan
menentukan nilai dari data yang telah diperoleh dan diambil mulai tahun awal data. (3)
Menghitung nilai carrying capacity dengan memasukkan nilai ke dalam rumus yang telah
diperoleh dari penurunan. (4) Menghitung nilai laju pertumbuhan penduduk dengan memasukkan nilai
ke dalam rumus yang telah diperoleh dari penurunan. (5) Setelah diperoleh nilai carrying
capacity dan laju pertumbuhan penduduk, kemudian dimasukkan ke dalam rumus model pertumbuhan
logistik sehingga didapatkan nilai yaitu jangka waktu nilai proyeksi. (6) Kemudian nilai yang telah
diperoleh dari perhitungan dijumlahkan dengan nilai dari hasil pengambilan data. Sehingga
diperoleh hasil proyeksi jumlah penduduk pada tahun hasil jumlahan tersebut. (7) Menghitung nilai
proyeksi penduduk masing-masing tahun dengan menggunakan nilai carrying capacity dan laju
pertumbuhan penduduk yang telah diperoleh. (8) Membuat grafik menggunakan program Microsoft
Excel dengan nilai proyeksi sebagai absis dan tahun sebagai ordinat. (9) Membuat grafik hasil jumlah
penduduk sebenarnya dan hasil jumlah penduduk proyeksi dengan menggunakan Microsoft Excel. (10)

232
Menganalisis hasil proyeksi grafikjumlah penduduk dari waktu ke waktu. (11) Data yang digunakan
yaitu data laporan tahunan Statistik Indonesia mulai tahun 1975 sampai dengan 2011 untuk provinsi
DKI Jakarta. (12) Data yang digunakan yaitu data laporan tahunan Statistik Indonesia mulai tahun
2000 sampai dengan 2011 untuk kota Surabaya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Populasi merupakan kumpulan dari individu organisme yang memiliki sifat tumbuh (growth),
reaksi (respons) terhadap lingkungannya, dan reproduksi. Pada dasarnya, pertumbuhan makhluk hidup
pada suatu populasi merupakan proses yang berlangsung secara diskrit, di mana pengukurannya
dilakukan setiap selang waktu tertentu seperti tiap satu minggu, satu bulan, atau satu tahun. Untuk
menggambarkan proses tersebut secara matematis, digunakan persamaan diferensi yang
menggambarkan hubungan ketergantungan antara jumlah populasi pada waktu yang berturut-turut.
Sebagian besar model perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup mengikuti kaidah yang
berkaitan dengan bentuk-bentuk dari fungsi non-linier, salah satu contoh model pertumbuhan ini
adalah model pertumbuhan logistik yaitu model pertumbuhan yang memperhitungkan faktor logistik
berupa ketersediaan makanan dan ruang hidup.

3.1 Formulasi Model


Pada tahun 1798, Thomas Malthus membuat sebuah model pertumbuhan penduduk dasar
dengan menunjukkan populasi suatu spesies pada waktu dan merupakan laju pertumbuhan
penduduk. Sehingga didapat model sebagai berikut:
(1)
persamaan ini adalah linear orde persamaan diferensial non-homogen yang dikenal sebagai
hukum Malthus pertumbuhan penduduk. Solusi dari persamaan (1) adalah
(2)
Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dapat diperkecil dengan adanya faktor
penghambat, Model pertumbuhan ini dinamakan dengan model pertumbuhan logistik. Model
pertumbuhan logistik adalah model pertumbuhan yang dibatasi oleh suatu faktor penghambat.
Diturunkan model persamaan sebagai berikut :
( ) (3)
jika , maka diperoleh
(4)
Dengan cara memisahkan variabel dan mengintegrasikan persamaan (4) diperoleh
(5)
( ( )) ,

Jika diberikan syarat diperoleh . Oleh karena itu persamaan


(5) menjadi
( ( )) . (6)
Didapatkan nilai sebagai berikut

(7)
Misalkan pada saat dari persamaan (7) diperoleh
dan (8)
Dari persamaan diperoleh

(9)

sehingga
(10)
Persamaan (10) disubstitusikan ke dalam persamaan (8) sehingga didapatkan

233
dengan demikian nilai carrying capacity diperoleh dari nilai limit dari adalah

3.2 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta dan Kota Surabaya


Data tentang jumlah penduduk di provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistika (BPS) Surabaya disajikan pada Tabel 1 (BPS 1980, 1985, 1990, 1995, 2000,
2005, 2010, 2012).

Tabel 1 Jumlah penduduk sebenarnya provinsi DKI Jakarta tahun 1975-2011 dan kota Surabaya tahun 2000-
2011
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Populasi Sebenarnya
Tahun Tahun Tahun
Sebenarnya DKI jakarta Sebenarnya DKI Jakarta DKI Jakarta Surabaya
1975 5308986 1988 8803722 2000 8389443 2618930
1976 5483277 1989 9104786 2001 8423379 2633070
1977 5663174 1990 9406477 2002 8482000 2647280
1978 5834293 1991 9611065 2003 8640000 2660381
1979 6299931 1992 8510984 2004 8750000 2681092
1980 6503449 1993 8797000 2005 8700000 2698972
1981 6721857 1994 8979000 2006 8963000 2716971
1982 7008597 1995 9160000 2007 9065000 2719975
1983 7385713 1996 9259000 2008 9146000 2735793
1984 7658529 1997 9374000 2009 9223000 2751389
1985 7913526 1998 9489000 2010 9607787 2765487
1986 8207169 1999 7831520 2011 10187595 2781047
1987 8498709

Dari Tabel 1, diperoleh tahun dengan nilai masing-


masing adalah 5308986, 5483277, 5663174 untuk provinsi DKI Jakarta dan tahun 2000, 2001, 2002
dengan nilai masing-masing adalah 2618930, 2633070, 2647280 untuk kota Surabaya. Nilai
disubstitusikan ke dalam persamaan untuk mencari nilai carrying capacity sehingga
diperoleh adalah nilai carrying capacity yang membatasi penduduk provinsi DKI Jakarta dan
kota Surabaya masing-masing yaitu 284955636,9 dan 34476410,17. Dari persamaan (10) didapatkan
nilai sehingga untuk provinsi DKI Jakarta dan nilai
sehingga untuk kota Surabaya. Dari nilai dan nilai
didapatkan nilai sebesar untuk DKI Jakarta dan nilai dan nilai
didapatkan nilai sebesar untuk kota Surabaya. Hasil dari nilai
disubstitusikan ke dalam persamaan (7) dengan nilai tahun masing-masing untuk
provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya dapat dilihat pada Lampiran. Grafik jumlah penduduk
sebenarnya dan proyeksi jumlah penduduk dapat dilihat pada Gambar 1.
Grafik Jumlah Penduduk Sebenarnya dan Proyeksi Grafik Jumlah Penduduk Sebenarnya dan Proyeksi
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 1975-2011 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Tahun 2000-2011
20000000
Jumlah Penduduk

2900000
Jumlah Penduduk

15000000 2800000
sebenarnya Sebenarnya
10000000 2700000
Proyeksi Proyeksi
5000000 2600000
0 2500000
2000
2002
2004
2006
2008
2010
1975
1982
1989
1996
2003
2010

Gambar 1 Grafik jumlah penduduk sebenarnya dan proyeksi untuk provinsi DKI Jakarta Tahun 1975-2011 (kiri) dan untuk
kota Surabaya tahun 2000-2011 (kanan)

Selanjutnya dihitung proyeksi jumlah penduduk yang diharapkan pada saat nilai carrying
capacity mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya
masing-masing yaitu untuk DKI Jakarta dan = 17238205,09 untuk Surabaya dari
persamaan (7) menggunakan nilai sebagai nilai untuk didapatkan nilai untuk

234
provinsi DKI Jakarta dan nilai 17238205,09 didapatkan nilai untuk kota Surabaya. Dengan
demikian jumlah penduduk provinsi DKI Jakarta pada tahun 2105 diproyeksi sebesar
jiwa, sementara itu jumlah penduduk untuk kota Surabaya pada tahun 2429 diproyeksi sebesar
jiwa.

4. KESIMPULAN
Daya dukung atau carrying capacity untuk provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya masing-
masing adalah dan 34476410,17. Sementara itu nilai untuk laju pertumbuhan penduduk
provinsi DKI Jakarta dan kota Surabaya masing-masing adalah atau 3% per tahun dan 0,0058
atau 0,58% per tahun. Berdasarkan model pertumbuhan logistik diperoleh proyeksi untuk provinsi
DKI Jakarta sebesar jiwa pada tahun 2105 dan untuk kota Surabaya sebesar 17.238.205
jiwa pada tahun 2429. Jika nilai jumlah penduduk mencapai dua kali lipatnya, maka nilai jumlah
penduduk tersebut akan sama dengan nilai carrying capacity dan akan mengakibatkan terjadinya
persaingan antar penduduk.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis berterima kasih kepada Kwardiniya A, Imam Nurhadi Purwanto, dan Marsudi atas segala
bimbingan, saran, dan kesabaran yang telah diberikan selama penulisan artikel ini. Selain itu, penulis
sangat berterima kasih kepada Nur Solicha (Ibu) dan M. Solikhan (Ayah), Adik-adik, dan seluruh
keluarga besar penulis, serta teman-teman semua atas segala doa, bantuan, dan motivasi yang tidak
pernah habis diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
BPS, (1980), Statistika Indonesia, BPS, Jakarta.
BPS, (1985), Statistika Indonesia, BPS, Jakarta.
BPS, (1990), Statistika Indonesia, BPS, Jakarta.
BPS, (1995), Statistika Indonesia, BPS, Jakarta.
BPS, (2000), Statistika Indonesia, BPS, Jakarta.
BPS, (2005), Statistika Indonesia, BPS, Jakarta.
BPS, (2010), Jakarta Dalam Angka, BPS, Jakarta.
BPS, (2012), Jakarta Dalam Angka, BPS, Jakarta.
BPS, (2010), Surabaya Dalam Angka, BPS, Jakarta.
BPS, (2012), Surabaya Dalam Angka, BPS, Jakarta.
Mantra, I. B., (2000), Demografi Umum Edisi Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Purcell dan Varberg, (1987), Kalkulus dan Geometri Analitis, Erlangga, Jakarta.
Wali, A. Ntubabare, D. dan Mboniragira, V., (2011), Mathematical Modeling of Rwandas Population
Growth, Applied Mathematical Sciences, 5 (53), hal. 2617-2628.

LAMPIRAN
Jumlah penduduk sebenarnya dan proyeksi masing-masing provinsi DKI Jakarta tahun 1975-2011 dan kota
Surabaya tahun 2000-2011
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Tahun Sebenarnya Proyeksi Tahun Sebenarnya Proyeksi Tahun Sebenarnya Proyeksi
Sebenarnya Proyeksi
DKI DKI DKI DKI DKI DKI
Surabaya Surabaya
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
1975 5308986 5308986 1988 8803722 7817463 2000 8389443 2618930 11132158 2618930
1976 5483277 5470030 1989 9104786 8052408 2001 8423379 2633070 11462602 2647280
1977 5663174 5635860 1990 9406477 8294203 2002 8482000 2647280 11802432 2661560
1978 5834293 5806613 1991 9611065 8543034 2003 8640000 2660381 12126034 2675911
1979 6299931 5982429 1992 8510984 8799093 2004 8750000 2681092 12484635 2690333
1980 6503449 6163451 1993 8797000 9062575 2005 8700000 2698972 12853341 2704826
1981 6721857 6349825 1994 8979000 9333680 2006 8963000 2716971 13232407 2719390
1982 7008597 6541703 1995 9160000 9612612 2007 9065000 2719975 13622093 2734026
1983 7385713 6739239 1996 9259000 9899581 2008 9146000 2735793 14022662 2748733
1984 7658529 6942591 1997 9374000 10194800 2009 9223000 2751389 14434384 2763513
1985 7913526 7151291 1998 9489000 10498486 2010 9607787 2765487 14857532 2778366
1986 8207169 7367396 1999 7831520 10810863 2011 10187595 2781047 15292383 2793291
1987 8498709 7589185

235

Anda mungkin juga menyukai