Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

TATA KELOLA PERTAMBANGAN

KEBIJAKSANAAN NASIONAL PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah: Tata Kelola Pertambangan
Dosen Pengampu: Ir. Anton Sudianto, MT

Di Susun Oleh:

1. Ika Tri Novianti Siregar (212160032)


2. Rico Suryanata ( 212160035)
3. Yodi Prapeta Dewi (212160044)
4. Satrio Ramadhan (212160045)

PROGRAM STUDI MAGISTER PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah Tata Kelola Pertambangan tentang
Kebijaksanaan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Tata Kelola Pertambangan.

Adapun maksud dan tujuan disusunnya laporan tugas akhir ini adalah sebagai bahan
pelengkap perkuliahan Tata kelola Pertambangan serta sebagai salah satu sumber ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa Magister Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang mencakup seluruh komponen,


baik komponen abiotik, biotik, maupun culture guna meningkatkan kesejahteraan umum
serta mengembangkan sektor ekonomi Nasional. Pembangunan pada hakikatnya
bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan tujuan Indonesia
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah
Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Pembangunan juga sering dikaitkan dengan kondisi perkembangan ekonomi, hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya permintaan suatu barang produksi, meningkatnya kualitas dan
kuantitas sarana pendukung (infrastruktur), serta meningkatnya pendapatan perkapita.
Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah
bagaimana menghadapi trade-off antara sisi pemenuhan kebutuhan pembangunan dan
disisi lain upaya mempertahankan kelestarian lingkungan (Fauzi,2004).
Dengan keberhasilan dari suatu paradigma (sektor ekonomi) juga menyebabkan dampak
negatif, hal ini dikarenakan adanya momentum pembangunan dicapai dengan
pengorbanan deteorisasi ekologis berupa penyusutan sumberdaya alam, timbulnya
kesenjangan sosial, dan dependensi. Dampak negatif yang terus terjadi umumnya akan
mengalami akumulasi sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan baru,
diantaranya menurunnya kualitas lingkungan, gejala memanasnya bola bumi yang
disebabkan efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozon,
menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernya lapisan es di
Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya
pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak
seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 - 20). Berdasarkan hal tersebut, maka
tercetuslah konsep pembangunan yang mencoba menyeimbangkan sektor-sektor
pembangunan, konsep tersebut dinamakan sustainable development (pembangunan
berkelanjutan).
Menurut Stockholm United Nation Conference on Human Enviromental pada tahun 1972
atau dikenal sebagai Deklarasi Stockholm pembangunan berkelanjutan adalah segala
sumber daya alam di bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna terutama contoh
yang mewakili bagian ekosistem alam, harus dijaga supaya aman untuk kepentingan
generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan atau manajemen yang sesuai dan
hati-hati. Dan menurut Sudharta P. Hadi dalam bukunya yang berjudul "Opcit" tahun
2007 menyebutkan pengertian pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan
yang menyelaraskan kepentingan pembangunan dengan pengelolaan lingkungan.
Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat
berlangsung secara terus menerus dan konsisten dengan menjaga kualitas hidup (well
being) masyarakat dengan tidak merusak lingkungan dan mempertimbangkan cadangan
sumber daya yang ada untuk kebutuhan masa depan. Dengan demikian, dalam upaya
untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan diperlukan adanya paradigma baru dalam
perencanaan pembangunan kota dan wilayah yang berorientasi market driven (ekonomi),
dimensi sosial, lingkungan dan budaya sebagai prinsip keadilan saat ini dan masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN
D. MANFAAT

Anda mungkin juga menyukai