Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Ekonomi Dan Sosial)
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Ekonomi Dan Sosial)
Disusun Oleh:
1. Dewi Zulfani 1313010053
2. Irena Febrisa Putri 1313010077
3. Vita Sulystyo 1313010078
4. Fadzillah Rochmania 1313010084
5. Novita Indah Sari 1313010093
6. Azalia Farica 1313010116
7. Fahmita Hidayanti 1313010125
8. Novalia Karina 1313010246
9. Riska Fauziah 1313010298
10. Laili 1313010070
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari
seluruh pihak. Untuk itu, tiada untaian kata yang dapat penulis ucapkan selain terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan ini, terutama kepada yang dosen yang
mengajarkan mata kuliah STUDI KELAYAKAN BISNIS.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya dan
menambah wawasan ilmu pengetahuan. Dan semoga segala bantuan yang telah penulis terima
mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para
investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan
fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya
itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-
lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut
digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda
atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-
masing seperti ekonomi, hukum, psikologi, akuntansi, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud
adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak
pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar :
1. Mahasiswa memahami pengertian aspek ekonomi dan sosial.
2. Mahasiswa mengetahui dampak yang timbul dari aspek ekonomi dan sosial.
C. Rumusan Masalah
Makalah disusun dalam beberapa rumusan masalah di bawah ini yang meliputi:
1. Pengertian aspek ekonomi dan sosial
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu
sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak yang di
berikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah
umumnya.
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi pemerintah dampak positif yang
diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur sumber daya
alam yang belum terjamah. Sebaliknya dampak negatif pun tidak akan terlepas dari aspek
ekonomi, misalnya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, masuknya pekerja dari luar
daerah sehingga mengurangi peluang bagi masyarakat sekitarnya.
Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana
dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan listrik dan sarana lainnya.
Kemudian bagi pemerintah dampak negatif dari aspek sosial dari perubahan demografi di suatu
wilayah, perubahan budaya, dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial
termasuk terjadinya perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu dtelaah apakah jika usaha atau proyek
dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau
sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak
yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.
Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang akan dijalankan akan memberikan
dampak yang positif lebih banyak. Artinya dengan berdirinya usaha atau proyek seara ekonomi
dan sosial lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan kerugiannya.
B. Dampak yang Timbul
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi,
misalnya penmdirian suatu pabrik, antara lain:
1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :
a. Meningkatkan tingkat pendapatan keluarga.
b. Perubahan pola nafkah.
c. Adanya pola nafkah ganda.
d. Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga
masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang diinginkan. Banyaknya ragam
produk dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan persaingan, sehingga para
produsen berusaha untuk meningkatkan kemasan, harga, mutu produk dan jasa,
sehingga hal ini juga akan berpengaruh terhadap harga jual di pasaran.
e. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran,
karena setiap proyek atau usaha baru yang didirikan pasti akan membutuhkan tenaga
kerja tambahan dan hal ini tentu saja akan membuka peluang bagi tenaga kerja yang
belum mendapatkan pekerjaan atau masih menganggur.
f. Tersedianya sarana dan prasarana dengan dibukanya suatu proyek atau usaha dapat
pula memberikan fasilitas bagi masyarakat luas maupun pemerintah berupa: jalan
raya, listrik, telepon, dan sarana umum lainnya seperti sekolah, rumah ibadah dan
rumah sakit, pusat perbelanjaan, sarana hiburan, seperti bioskop.
4. Pengembangan wilayah
a. Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas pembanguan di daerah
tertentu). Biasanya untuk proyek-proyek tertentu pemerintah menetapkan wilayah
atau daerah tertentu yang hanya boleh dibuka. Dengan tujuannya adalah untuk
pemerataan pembangunan dan pembukaan wilayah yang selama ini terisolasi
diseluruh wilayah Indonesia.
b. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, dimana setiap adanya proyek baru
biasanya berdatangan tenaga kerja dari berbagai wilayah.
c. Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah, tentu akan
mengundang pendatang dari daerah lain, sehingga dengan demikian dapatlah terbina
lingkungan pergaulan antar berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.
d. Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk dengan membuka daerah
yang tadinya terpencil menjadi terbuka, begitu pula penduduk disekitarnya menjadi
lebih megenal lingkungan sekitarnya, sehingga membuka cakrawalanya.
Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain meliputi:
1. Adanya perubahan demografi melalui terjadinya:
a. Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, dan agama.
b. Perubahan tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi.
d. Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatan kerja maupun
tingkat pengangguran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam aspek ekonomi komponen yang
penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah dan pola nafkah ganda).
2. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam, pola
penggunaan lahan, nilai tanah sumber daya alam, dan sumber daya alam lainnya).
3. Perekonomian local dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, memberikan nilai
tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi non formal, distribusi
pendapatan, efek ganda ekonomi, Produk Domestic Regional Bruto (PDRB), Pendapatan
Asli Daerah (PAD), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan fasilitas
sosial, aksebilitas wilayah).
4. Pengembangan wilayah.
2. Komponen budaya
Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).
Proses sosial
Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya)
Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.
3. Kesehatan masyarakat
Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan
dan berpengaruh terhadap kesehatan.
Proses dan potensi terjadinya pencemaran.
Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit ( angka kesakitan dan angka
kematian)
Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
Kesimpulan
Dalam aspek ekonomi dan sosial layaknya berdirinya suatu usaha atau bisnis apabila
memberikan kontribusi kepada pemerintah dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
dengan terbukanya lowongan kerja dan semakin eratnya hubungan sosial antara masyarakat yang
berada dalam usaha itu dari berbagai penjuru ditanah air.
Dalam aspek ekonomi dan sosial juga harus memperhatikan lingkungan sekitarnya
dengan tujuan menghindari pencemaran lingkungan dan mudahnya terserang bibit penyakit
terhadap masyarakat sekitar. Dan usaha atau bisnis itu sendiri harus mampu melakukan interaksi
kepada masyarakat di sekitarnya agar masyarakat di sekitar itu tidak melakukan tindak
kriminalitas terhadap usaha itu sendiri. Jadi, apabila suatu usaha atau bisnis memperhatikan hal-
hal demikian dalam aspek ekonomi dan sosial maka usaha itu layak.