Film dalam studi sastra dan bahasa mempunyai hubungan satu sama
lain. Dilihat dari definisinya, film merupakan media komunikasi yang bersifat
audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang
yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134). Sastra
sendiri berasal dari bahasa sansekerta, sas berarti mengarahkan, memberi
petunjuk atau instruksi, sedangkan tra berarti alat atau sarana. Jadi, sastra
adalah sarana untuk memberikan petunjuk, sedangkan bahasa yaitu sistem
lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekelompok
manusia untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
Kesimpulan :
Pemilihan para pemain / aktor dari film Sang Pencerah sudah sangat tepat
dan sesuai karakter. Para pemain mampu menjiwai perannya masing-masing.
Ditambah lagi dengan aksi Lukman Sardi yang memerankan tokoh utama(KH
Ahmad Dahlan) dalam film tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan
sempurna dan sangat mempresentatif kan tentang pendiri organisasi
Muhammadiyah itu.
3. Penataan. Seluruh pekerja yang terkait dengan film.
Kesimpulan :
Menurut saya Hanung Bramantyo selaku sutradara film Sang Pencerah telah
sukses untuk menghidupkan atmosfer dan lanskap Yogyakarta pada akhir
1800-an dalam film tersebut. Selain dilakukan di Yogyakarta, syuting digelar
di Musium Kereta Api Ambarawa dan kompleks Kebun Raya Bogor yang
disulap menjadi Jalan Malioboro lengkap dengan Tugu Yogyakarta pada
zaman itu. Hanung juga mengembalikan dan mereka ulang bangunan Masjid
Besar Kauman, Kota Gede, Bintaran, dan wilayah keraton seratus tahun silam
dengan bangunan set lokasi serealistis mungkin. Di beberapa adegan,
misalnya saat Dahlan beribadah haji, Hanung juga menggunakan potongan
film dokumenter lama koleksi Perpustakaan Nasional.
Kesimpulan :
Menurut saya, untuk kostum para pemain film Sang Pencerah sudah tepat
dan sesuai dengan cerita. Misalnya, pakaian batik yang dikenakan pemain
mesti sesuai dengan batik pada 1900. Jarik atau kain panjang sengaja
didesain khusus untuk film Sang Pencerah sesuai dengan motif yang
memang dikenal pada 1900-an; termasuk perlengkapan sorban yang sengaja
dibuat sendiri untuk keperluan syuting.
Kesimpulan :
Pencahayaan dalam film ini cukup baik, tidak ada kesalahan sama sekali
untuk tata lampu.
Kesimpulan :
Menurut saya, kualitas suara pada film Sang Pencerah memiliki kualitas yang
tinggi . Tidak ada yang perlu diragukan lagi.
b. Penutup