Dokumen - Tips - Genetika Populasi 5584695f1b84d
Dokumen - Tips - Genetika Populasi 5584695f1b84d
PENDAHULUAN
Adapun sejarah genetika menurut para ahli dan ilmuan adalah sebagai
berikut :
Teori Ovisma vs Animalkulsima
Adanya perkembangbiakan secara generatif, maka muncullah suatu faham
yang disebut dengan Ovisma dan Animalkulsima. Anggapan mengenai Ovisma
adalah bahwa sel telur yang dimiliki oleh pihak betina mempunyai sifat menurun,
sedangkan pihak jantan hanya sekedar memberi fasilitas untuk menggiatkan
pertumbuhan sel telur tersebut.
Dengan adanya bantuan mikroskop maka muncullah faham baru yaitu
Animalkulsima, yang menyebutkan bahwa dalam spermatozoa terdapat makhluk
makhluk kecil, sedangkan di pihak betina hanya merupakan wadah tempat
berkembangnya makhluk kecil tersebut menjadi besar. Sehingga timbulnya faham
ini, ada suatu anggapan bahwa wanita itu kurang penting artinya dalam
1
perkembangbiakan, bila dibandingkan pria. Namun demikian antara tahun 1733-
1806 hidup seorang peneliti yang bernama kochreuter yang telah menaburkan
bubuk benang sari pada varietas jagung tertentu pada putik dari jagung varietas
lain, hasil perkawinan silang tersebut didapat hybrida, yang memiliki sifat 50%
dari jantan dan 50% dari betina.
Praktikum dengan topik pola pewarisan gen ini atau mengenai genetika
populasi bertujuan untuk mempelajari, mengetahui, dan menghiting frekuensi alel
dan frekuensi gen dengan simulasi kancing. Adapun maksud dari praktikum ini
adalah agar praktikan dapat memahami hubungan dinamis antara gen dalam pool
dengan alel lainnya dan dengan lingkungannya, juga membuktikan prinsip
keseimbangan hukum Hardy Weinberg
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Definisi frekuensi Gen :
Aplikasi hukum Hardy Weinberg dala genetika ikan dapat diuraikan seperti di
bawah ini:
A + 2 Aa + a =1
Jika frekuensi gen tetap konstan. Maka frekuensi genotip akan sama pada
setiap generasi populasi tersebut dalam keseimbangan genetis (genetic
equilibrium).
4
Frekuensi gen barubah karena adanya mutasi, seleksi, dan migrasi. Dalam
praktikum ini akan digunakan teknik peniruan untuk menjelaskan
konsep-konsep utama dari pada populasi genetik, yaitu :
1). Deskripsi genetika yang lengkap dari suatu populasi dapat dilakukan
dengan mencatat satu persatu genotip yang ada dan frekuensi
relatifnya.
5
Persilangan bersifat acak
Tidak terjadi migrasi
Tidak terjadi mutasi pada anggota populasi
Tidak terjadi seleksi diantara anggota populasi
6
BAB III
METODE PERCOBAAN DAN CARA KERJA
Praktikum I
1. Gunakan frekuensi gen p (A) q (a) = 0,5
Sediakan masing-masing 32 buah kancing kecil warna merah dan hitam
sebagai
gamet jantan
Sediakan masing-masing 32 buah kancing besar warna merah dan hitam
sebagai
gamet betina
2. Masukan semua kancing besar kedalam 1 (satu) wadah plastik dan semua
kancing kecil kedalam wadah plastik yang lain. (masing-masing dalam satu
wadah plastik). Wadah plastik tersebut dianggap sebagai sumber (pool) gamet
yang produktif.
7
3. Buatlah 64 zigot secara acak (random), dianggap sebagai hasil persilangan
bebas.
Praktikum II
1. Masukan semua kancing besar warna hitam (48 buah) dan merah (16 buah) ke
dalam toples plastik.
2. Masukan juga semua kancing kecil warna hitam (48 buah) dan merah (16
Buah) kedalam toples plastik yang lain.
3. Kocok masing-masing toples plastik tersebut sehingga warnanya diasumsikan
tercampur secara merata (masing-masing toples dipegang oleh seorang
praktikan).
8
4. Praktikan yang memegang toples yang berisi kancing besar menggambarkan
gamet betina dan toples yang kancing besar menggambarkan gamet jantan.
5. Ambil satu kancing dari masing-masing toples, apabila yang terambil warna
hitam maka tulis A dan kalau yang terambil warna merah tulis a. Hal ini diulang
sampai 64 kali, dengan catatan setiap kancing yang telah terambil dikembalikan
lagi ke tempat asalnya (merupakan gene pool) sambil terus dikocok.
6. Praktikan lain dalam kelompoknya bertugas mencatat hasilnya ke dalam kotak
punnet yang telah disediakan (lembar pengamatan).
9
BAB IV
ALAT DAN BAHAN
IV.I Alat dan Bahan
IV.I.I Alat
Toples atau Wadah sebanyak dua buah, berfungsi sebagai tempat
dimana populasi tersebut.
Kertas, balpoint, dan penggaris untuk membuat Punnet squre.
Kalkulator sebagai alat bantu menghitung.
IV.I.II Bahan
kancing berwarna putih sebanyak 64 buah, yang menunjukan sifat
dominat ( kancing besar untuk betina dan kancing kecil untuk
jantan,
Kancig berwarna hitam sebanyak 64 buah, menunjukan sifat
resesif ( kancing besar utuk betina dan kancing kecil untuk jantan).
10
BAB V
DATA HASIL PERCOBAAN
Praktikum ke I
Gen Pool:
Mengguanakan Frekuensi gen p (A) = 0,5 dan q = A
Jantan : Kancing kecil berwarna putih = A
Kancing kecil berwarna hitam = a
Betina : Kancing besar berwarna putih = A
Kancing besar berwarna hitam = a
Diketahui jika jumlah keseluruhan dari gen pool adalah = 64
Punnet Squre
Aa AA AA AA Aa Aa Aa Aa
Aa Aa Aa aa AA Aa aa Aa
Aa AA Aa Aa aa Aa Aa AA
aa AA AA aa Aa aa aa AA
aa aa Aa Aa aa aa Aa AA
AA aa Aa AA aa Aa AA Aa
aa AA Aa AA Aa Aa AA Aa
Aa AA aa Aa aa Aa Aa AA
(Aa) = 30
(aa) = 16
Total : 64
Praktikum ke II
11
Gen pool :
Punnet square
Aa AA AA AA aa AA Aa Aa
Aa Aa aa AA AA Aa AA Aa
Aa AA AA AA AA AA Aa Aa
AA AA Aa Aa AA aa Aa Aa
Aa AA AA AA AA Aa AA Aa
AA AA Aa Aa AA AA AA AA
Aa AA AA AA AA AA Aa Aa
Aa Aa aa Aa AA AA Aa AA
(Aa) = 26
(aa) = 4
Total : 64
BAB VI
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
12
VI.I Perhitungan
Praktikum I
Maka
f (A) = 36 + 30
128
f (A) = 0.52
Maka
f (a) = 32 + 30
128
f (a) = 0.48
13
maka f(A) + f(a) = 0.52 + 0.48 = 1
Praktikum II
Maka
f (A) = 68 + 26
128
f (A) = 0.734375
Maka
f (a) = 8 + 26
128
f (a) = 0.265625
14
maka f(A) + f(a) = 0.734375 + 0.265625 = 1
Praktikum I
Praktikum II
VI.II Pembahasan
15
yang menghasilkan peluang individu beralel dominan. Jadi dalam suatu populasi
individu yang beralel dominan hampir melebihi stengahnya dari jumlah populasi.
Dalam hal ini alel yang berfenotipe hitam lebih banyak muncul daripada alel yang
memiliki fenotipe warna merah.
Alel atau gen dalam pool tersebut mempunyai hubungan yang dinamis
dengan alel alel lainnya dalam populasi. Terbukti hukum Hardy Weinberg bahwa
jumlah total frekuensi alel adalah seimbang
BAB VII
KESIMPULAN
16
Berdasarkan hasil pengamatanyang telah dilakukan selama praktikum
mengenai Genetika Populasi dapat diketahui bahwa dengan menggunakan
simulasi kancing (hukum Mandel) dapat dibuktikan. Hal ini dapat diketahui dari
adanya Gene Pool yang dimiliki oleh suatu organisme. Dimana dalam Gene Pool
tersebut terdapat alel berlainan yang mengatur variasi karakter pada gen. Gen
tersebut satu dari induk jantan dan satu dari induk betina.
Frekuensi gen diperoleh pada keturunan baik pada p (A) = 0.5 dan q (a) =
0.5 maupun pada p (A) = 0.75 dan q (a) = 0.25 adalah berjumlah satu. Hal ini
membuktikan bahwa populasi tersebut berada dalam keadaan yang seimbang,
serta tidak terjadinya mutasi, seleksi, dan imigrasi. Dengan demikian frekuensi
gen yang didapatkan pada keturunan hasil perkawinan tersebut sesuai dengan
hukum keseimbangan Hardy Weanberg
DAFTAR PUSTAKA
17
Id.wikipedia.org/wiki/Genetika_populasi
Isharmanto.blogspot.com/2009/11/hukum-hardy-weinberg.html
Id.wikipedia.org/wiki/Genetika
Gaza-mlog.blogspot.com/2009/02/pengantar-gen-dan-alel.html
18