Anda di halaman 1dari 8

TEORI PASAR MODAL DAN

INVESTASI

BAB 17
MODEL PERHITUNGAN RETURN TAK NORMAL

Mardatilla Biyand K 140421322

Olga Lintang M 140421334

Kitty Viska Savitri 140421468

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


BAB 17

MODEL PERHITUNGAN RETURN TAKNORMAL

Efisiensi pasar diuji dengan melihat return tidak wajar atau return taknormal yang
terjadi. Pasar dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku asar dapat
menikamati rturn yang tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama.

RETURN TAKNORMAL

Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan
pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan
(return ekspektasian) dengan return yang didapat. Selisih return akan positif jika
return yang didapat lebih besat dari return yang diharapkan atau return yang
dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari
return yang diharapkan atau return yang dihitung.

Abnormal return dapat terjadi karena adanya kejadian-kejadian tertentu, misalnya


hari libur nasional, awal bulan, awak tahun, suasana politik yang tidak menentu,
kejadian-kejadian yang luar biasa, stock split, penawaran perdana saham, dan lain-
lain

Return taknormal merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi


terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian. Dengan
demikian return taknormal adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi
dengan return ekspektasian

RTNi,t = R I,t E [Ri,t]

Notasi :

RTNi,t = return taknormal sekuritas ke-I

Ri,t = return reaisasian yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa
ke-t

E [Ri,t]= return ekspektasian sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t


Retun realisasian atau return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada
waktu ke-t yang merupakan selsisih harga sekarang relative terhadap harga
sebelumnya atau dapat dihitung dengan rumus (Pi.t Pi.t-1) / Pi.t-1. Sedangkan
return ekspetasian merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner
(1985) mengestimasi return ekspetasian menggunakan model estimasi mean-
adjusted model, market model dan market-adjusted model.

Mean-adjusted Model

Model sesuaian rata-rata ini menganggap bahwa return ekspektasianbernilai


konstan yang sama dengan rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode
estimsi.

Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode


peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa.

Umumna periode jendela juga melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk
mengetahui apakah terjadi kebocoran informasi, yaitu apakah pasar sudah
mendengar informasinya sebelum informasi itu sendiri diumukan. Periode jendela
sebagai periode pengamata merupakan periode yang akan dihitung nilai abnormal
returnnya.

Periode Estimasi dan Periode Jendela

Lamanya jendela tergantung dari jenis peristiwanya. Jika peristiwanya merupakan


peristiwa yang nilai ekonominya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor,
periode jendela dapat pendek disebabkan oleh investor yang dapat bereaksi
dengan cepat. Sebaliknya, untuk peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit
ditentukan investor, investor akan membutuhkan waktu yang lama untuk
bnereaksi. Untuk pengumuman laba, periode jendela yang digunakan umumnya
adalah 3 hari dan untuk pengumuman pembayaran dividen umumnya periode
jendela yang digunakan adalah 21 hari dan untuk merjer adalah sekitar 71 hari
Market Model

Perhitungan return ekspektasian dengan model pasar ini dilakukan dengan dua
tahap

1. Membentu model ekspektasian dengan menggunakan data realisasian


selama periode estimasi
2. Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return
ekspektasian di periode jendela.

Model ekspektasian dapat dibetuk menggunakan teknik regresi OLS (ordinary


Least Square)

Ri,j = i + i. RMI + i,j

Notasi:

Ri,j = return realisasian sekuitas ke-I pada periode estimasi ke-j

i = intercept untuk sekuritas ke-i

i = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i

RMj = return indeks pasar pada periode stimasi ke-j

Abnormal return atau return taknormal adalah selisih antara return sesungguhnya
dengan return ekspektasian

Pasar modaal yang tipis erdagangan sekuritasnya tidak singkrj, maka perhitungan
Beta akan bias. Scholes dan Williams, Dimson dan Fowler dan Rorke
memperkenalkan cara utuk menyesuaikan Beta yang bias ini. Untuk menghitung
return ekspektasian untuk mendpatkan abnormal return untuk pasar saham yang
tiis.

Market Adjusted Model

Model sesuaian pasar menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk


mengestimasi retur suatu sekuritats adalah return indeks pasar pada saar tersebut.
Dengan menggunaan model ini, maka tidak perlu mengguaan periode estimasi
untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah
sama dengan return indeks pasar.

RATA-RATA RETURN TAK NORMAL

Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, etapi
dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata return taknormal sluruh
sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari di periode pristiwa.

Pengujian rata-rata return tak normal digunakan pengujian t-test yang menguji
hipotesis nol bahwa rata-rata return taknrmal adalah sama dengan nol.

Rata-rata return taknormal yang signifikan pada hari h-1 menunjukkan bahwa
sehari sebelum peristiwa diumumkan, infrmasi tersebut sudah bocor ke publik
yang ditunjukkan oleh reaksi pasar yang dignifikan pada hari tersebut.

Dari hasil signifikan rta-rata return tak normal untuk masing-masing hari di
periode peristiwa dapat ditarik kesimpulan :

1. Adanya reaksi pasr disekitar tanggal pengumuman menunjukkan


bahwaperistiwa tersebut mengandung informas
2. Pasar bereaksi lambat dan berkepanjangan untuk menyerap informasi yang
ditujukan pada masih adanya pasar yang belum efisien bentuk setengah
kuat secara informasi
3. Pasar juga belum efisien bentuk setengah kuat secara keputusan, karena
pasar belum efiseien secara infrmasi

AKUMULASI RETURN TAKNORMAL

Akumulasi return taknormal atau cumulative abnormal return merupakan


penjumlahan return taknormal hari sebelumnya didalam periode peristiw untuk
masing-masing sekuritas

Jika terdapat k buah sekuritas, maka akumulasi rata-rata return tak normal atau
cumulative abnormal return dapat dihitung dengan mengakuulasikan rata-rata
return taknormal hari-hari sebelumnya.
PENGUJIAN STATISTIK TERHADAP RETURN TAKNORMAL

Pengujian statistik terhadap return taknormal mempunyai tujuan untuk melihat


sigifikansi return taknormalyang ada di periode peristiwa. Signifikansi yang
dimaksud ialah bahwa abnormal return tersebut secara statistsignifikasn tidak
sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk).
Pengujian t (t-test) digunakan untuk maksud ini.

Pengujian t ini dilakukan dengan cara standarsasi dari ilai return taaknormal.
Standarisasi yang dilakukan adalah dengan membagi nilai return taknormal
dengan nlai kesalahan standar estimasinya. Keslahan standar estimasi merupakan
kesalahan standar pada waktu mengestiamasi nilai abnormal returnnya.
Standarisasi silakukan untuk return taknormal masing-masing sekuritas.

Untuk menentukan kesalhan standar estimasing yang akan digunakan:

1. Kesalahan standar estimasi ditentukan berdasarkan deviasi standar return-


return selama periode estimasi dengan nilai standarnya yang digunakan
adalah nilai rata-rata returnnya
2. Kesalhana standar estimasi ditentukan berdasar deviasi standar return-
return selama periode estimasi dengan nilai standar yag digunakan adalah
nilai prediksi returnnya
3. Kesalahan standar estimasi ditentukan berdasarkan deviasi standar return-
return hari ke-t secara cross section selama periode peristiwa

Cara pertama dan kedua dilakukan untuk masing-masing sekuritas ke-i. Cara
kesatu dan kedua ini membutuhkan periode estimasi, sehingga hanya dapat
diterapkan untuk model pasar (market model) dan model sesuaian rata-rata dan
tidak sesuai untuk model sesuaian pasar karena model ini tidak menggunakan
peride estimasi.

Cara ketiga dilakukan secara agregat untuk semua sekuritas. Cara ketiga ini hanya
membutuhkan periode peristiwa dan tidak membutuhkan periode estimasi. Oleh
karena itu, model sesuaian pasar tepat digunakan untuk cara ketiga ini. Model-
model yang lainnya, yaitu market-model dan mean-adjusted model dapat juga
menggunakan cara ketiga ini.

Kesalahan Standar Estimasi Berdasarkan Rata-Rata Return Periode


Estimasi

Cara pertama menghitung kesalahan standar estimasi berdasarkan deviasi nilai-


nilai return dari nilai rata-rata return nya selama periode estimasi.

Penghitungan t umumnya dilakukan untuk return portofolio paa hari t periode


peristiwa. Portofolio sekuritas ini terdiri dari k buah sekuritas yang terpengaruh
oleh pengumuman peristiwa bersangkutan.

Signifikansi rata-rata return taknormal sekitar tanggal pengumuman, yaitu pada


hari -1 sampai +3 menunjukkan bahwa pengumuman tersebut mengandung
informasi. Disebut mngandung informasi karena pengumuman tersebut
menyebabkan terjadinya reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya return
taknrmal yang terjadi.

Jika return taknormal masing-masing sekuritas pasa hari ke t merupakan retun


yang indepeden dan terdistribusi secara identik, maka return taknormal
terstandarisasi mempunyai distribusi normal untuk nilai k yang besar.
Implikasinya adalah return taknormal standarisasinya merupakan t hitung adalah
juga merupakan z hitung untuk nilai k yang besar.

Metode crude dependence adjustment digunakan untuk mengatasi masalah return


sekuritas yang melanggar asumsi independen.

Kesalahan Standar Estimasi Berdasarkan Prediksi Return Periode Estimasi

Cara kedua menghitung kesalahan standar estimasi berdasarkan deviasi nilai-nilai


return dari nilai estimasinya selama periode estimasi. Dengan demikian perbedaan
cara pertama dan kedua dalam menghitung kesalahan standar estimasi adalah
terletak distandar yang digunakan untuk mengukur penyimpangan return-
returnnya selama periode estimasi. Di cara pertama, nilai standar yang digunakan
adalah nilai rata-rata returnnya, sedangkan dicara kedua, nilai standar yang
digunakan adalah nilai estimasi returnnya.

Kesalahan standar estimasi, baik dengan cara pertama atau cara kedua, dihitung
dengan nilai-nilai diperiode estimasi. Kesalahan estimasi ini dapat disesuaikan
dengan nilai return indeks pasar di periode peristiwa. Hasil dari penyesuaian ini
disebut dengan kesalahan standar peramalan (standart error of the forecast)

Kesalahan Standar Estimasi Secara Cross-Section

cara ketiga dari perhitungan keslahan standar estimasi didasarkan pada devasi
standar return-return taknrmal dari k sekuritas secara cross-section untuk setiap
hari di periode peristiwa. Menghitung kesalhan standar estimasi langsung d
periode peristiwa, tidak menggunakan periode estimasi. Lebih tepat digunakan
untuk model esuaian pasar yang hanya menggunakan periode peristiwa dan tidak
menggunakan periode estimasi

PENJELASAN RETURN TAK NORMAL

Akumulasi return taknoral digunkan sebagai dependen variabel dan faktor-faktor


pesifik perusahaan digunakan sebagai independen variabel.

ARTNi = 0 + 1EPSi + i

ARTNi adalah akumulai return taknormal perusahaan ke-I dan EPSi adalah
perubahan laba perlembar saham perusahaan ke-i. koefisien regresi
1 menunjukan koefisien respon laba terhadap return taknormal (earnings
response coefficient atau ERC). Jika koefisien 1 ini signifikan, dapat diartikan
bhwa tidak hanya pengumuman perubahan laba saja yang menimbulkan abnormal
return, tetapi juga besarnya (mgnitude) dari perubahan laba tersebut
mempengaruhi besarnyaabnormal return.

Anda mungkin juga menyukai