Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATA KULIAH

PASAR SEKURITAS SAHAM

Untutk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi


Dosen Pengampu : Sohidin, SE., M.Si., AK, CA

Disusun Oleh

Nama : Tutik Setyoningsih

NIM : K7720076

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN 2022/2023
PASAR SEKURITAS EFISIEN

Teori pasar sekuritas efisien dapat memberikan prediksi bahwa harga-harga sekuritas yang
merupakan hasil interaksi memiliki beberapa karakteristik menarik. Pada dasarnya, harga-harga
tersebut mencerminkan secara tepat (properly reflect) pengetahuan kolektif dan kemampuan
memproses informasi yang dimiliki investor. Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi yang
penting di dalam akuntansi keuangan. Salah satunya adalah bahwa efisiensi pasar sekuritas
membawa implikasi secara langsung terhadap konsep full disclosure. Teori pasar sekuritas
efisien juga memberikan petunjuk penting mengenai alasan teoritis utama tentang keberadaan
akuntansi yang disebut information asymmetry.

Disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu mekanisme untuk memungkinkan


terjadinya komunikasi mengenai informasi relevan dari pihak yang ada di dalam (inside) kepada
pihak di luar perusahaan (outside). Selain itu dengan adanya akuntansi juga memungkinkan
untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan yang lebih baik, karena akuntasi memiliki
manfaat yang dapat digunakan untuk memperbaiki kegiatan operasi pasar sekuritas.

1. Pasar Efisien
Menurut Scott, jika terdapat informasi gratis dalam kondisi ideal, maka semua investor
akan memanfaatkannya dan nilai pasar perusahaan menyesuaikan untuk mencerminkan
ekspektasi aliran kas revisian. Dengan kata lain, semua informasi yang didapat tersebut benar
benar terlihat pada keadaan di pasar perusahaan tersebut, dan semua investor akan
mendapatkan informasi yang sama dan return yang normal.
Sayangnya dalam kenyataan, informasi tidak bersifat bebas atau dalam kondisi yang tidak
ideal. Setiap investor harus melakukan estimasi subjektif sendirisendiri dalam melakukan
penilaian terhadap profitabilitas (profitability), aliran kas (cash flows), dan dividen
(dividend) perusahaan yang akan datang. Selanjutnya, estimasi-estimasi tersebut akan selalu
mengalami revisi (penyempurnaan) apabila ditemukan informasi baru. Dalam menghadapi
situasi tersebut, biasanya setiap investor akan menggunakan pertimbangan cost-benefit dalam
menentukan pertimbangan seberapa besar pengorbanan(biaya) yang akan dilakukan dan
seberapa besar manfaat (informasi) dapat diperoleh.
Suatu pasar sekuritas efisien adalah apabila harga-harga sekuritas yang diperdagangkan di
dalam pasar pada setiap waktu benar-benar mencerminkan (properly reflect) semua informasi
yang terpublikasi mengenai sekuritas tersebut.

2. Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi yang Tersedia


Suatu model mengenai teori pengambilan keputusan akan memberikan suatu cara untuk
memproses informasi, tetapi tidak ada jaminan bahwa pemprosesannya akan berjalan dengan
benar. Sebagai akibatnya, untuk investor yang berbeda akan bereaksi dengan cara yang
berbeda terhadap informasi yang sama, meskipun mereka semua menerima informasi secara
rasional. Hal tersebut dimungkinkan terjadi, karena setiap individu memiliki keyakinan dasar
awal yang berbeda (different prior beliefs).

3. Implikasi Pasar Efisien Terhadap Pelaporan Keuangan


Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:
 Perubahan dari satu metoda akuntansi ke yang lain.
 Tidak memiliki efek terhadap aliran kas,
 Kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metoda yang lain diungkap,
 Info yang memadai diungkap, maka harga saham tidak akan berubah.

4. Keinformasian Harga
Efisiensi menyiratkan bahwa harga pasar sekuritas mencerminkan secara penuh seluruh
informasi tentang sekuritas yang diketahui oleh publik. Harga pasar memiliki karakteristik
"mencerminkan secara penuh", karena investor yang informed selalu berusaha untuk
mendapatkan dan memproses informasi untuk membuat keputusan beli/jual yang baik.
Semua informasi yang tersedia sudah tersermin dalam harga pasar. Kita dapat menerapkan
konsep keinformasian harga saham. Dengan demikian, dalam efisiensi pasar harga saham
sepenuhnya informatif.
Karena upaya untuk memperoleh informasi mahal, dan investor tidak bisa berharap
untuk mengalahkan pasar ketika harga pasar sudah mencerminkan semuanya informasi yang
diketahui publik, maka implikasi dari harga saham yang sepenuhnya informatif adalah bahwa
investor akan berhenti mengumpulkan informasi dan mengandalkan harga pasar sebagai
indikator terbaik return saham masa mendatang. Misalnya, aturan keputusan yang sederhana
adalah membeli dan menahan sebuah portofolio investasi yang terdiversifikasi, mengubah
komposisinya hanya jika tradeoff antara risiko dan return portofolio tidak sesuai harapan.

5. Capital Asset Pricing Model (CAPM)


Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah instrumen yang digunakan untuk
memformulasi hubungan antara harga pasar efisien sebuah sekuritas, risikonya, dan rate of
return ekspektasian atas semua sekuritas (Sharpe, 1964; Lintner, 1965).
Pertama, diperlukan adanya definisi mengenai R (net rate of return saham j untuk periode t)
yaitu:

(5.1.)

Keterangan:
adalah harga pasar saham perusahaan j pada akhir periode t
adalah dividen yang dibayar oleh perusahaan j selama periode t
adalah harga pasar saham perusahaan j pada awal periode t

Berdasarkan formula di atas, selanjutnya dapat diformulasi gross rate of return (1+ ), yaitu:

(5.1.b.)

Karena perbedaan konsep kedua return, yaitu net rate of return dan gross rate of return adalah
1, maka kita dapat menggunakannya secara saling bergantian. Dalam praktik, kedua jenis
return tersebut seringkali hanya disebut dengan return saja. Return bisa ex post atau ex ante.
Ex post berarti pada akhir periode t dan digunakan untuk menghitung return sesungguhnya
selama periode kini. Berdasarkan rumusan di atas, selanjutnya dapat dirumuskan ex ante atau
expected return sebagai berikut:

(5.2.)

adalah return ekspektasian pada periode t berdasarkan harga ekspektasian akhir


periode plus dividen yang diharapkan untuk periode tersebut, dibagi dengan harga sekarang.
Rumus ini merefleksikan efisiensi pasar sekuritas. Harga ekspektasian sepenuhnya
merefleksikan seluruh informasi tersedia secara publik pada tahun t-1.

Dalam sebuah lingkungan ekonomi yang memiliki investor berjumlah besar, rasional, dan
risk averse, jika diasumsikan ada aset bebas risiko dengan return R, untuk periode t dan pasar
sekuritas efisien serta biaya transaksi nol. Maka CAPM Sharpe-Lintner adalah sebagai
berikut:

( ) (5.3.)

adalah beta saham j dan adalah return ekspektasian pada portofolio pasar untuk
periode t. Beta dirumuskan sebagai berikut.

(5.3.b.)

Cov (j,M) adalah kovariansi antara return saham j dan return portofolio pasar. Kovariansi ini
mengukur tingkat perubahan return saham j ketika return pasar berubah. Contohnya adalah
saham maskapai penerbangan dan produsen pesawat, karena industri ini sensitif terhadap
kondisi ekonomi. Perusahaan makanan cepat saji dan perusahaan listrik akan memiliki beta
yang rendah. karena permintaan produknya tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivitas ekonomi.
Dengan demikian, beta menangkap porsi risiko saham tersebut karena faktor ekonomi.
Risiko ini disebut risiko sistematis (systematic risk). Var (M) adalah varians return pasar. Ini
adalah perangkat standarisasi untuk membuat beta lebih dapat dibandingkan. Misalnya,
apabila variansi pasar saham Kanada, AS, Eropa, dan lain-lain berbeda. maka dengan
membagi variansi dapat membantu membandingkan risiko sistematik perusahaan di negara-
negara tersebut.

Model di atas diekspresikan dalam return pasar ekspektasian. Persamaan 5.3 menyatakan
bahwa pada awal periode t, return ekspektasian perusahaan j pada peridode tersebut sama
dengan konstanta ( ) ditambah konstanta β, dikalikan return ekspektasian portofilio
pasar. dapat pula diinterpretasikan sebagai biaya modal ekuitas perusahaan, karena
merepresentasikan return ekspektasian yang diminta oleh pasar terhadap saham
perusahaan.
Pada dasarnya pasar tidak memiliki ekspektasi, sedangkan individu memiliki ekspektasi.
Salah satu cara untuk memahami ekspektasi pasar adalah bahwa harga saham berperilaku
sebagaimana jika pasar memiliki ekspektasi tertentu tentang kinerja di masa mendatang.
Secara lebih mendasar, harga pasar meliputi rerata ekspektasian seluruh investor
berinformasi. Tidak mudah untuk melihat intuisi model tersebut, karena investor rasional
akan sepenuhnya melakukan diversifikasi jika biaya transaksi sama dengan nol, maka satu-
satunya ukuran risiko dalam rumus adalah β. Risiko spesifik perusahaan tidak mempengaruhi
harga saham, karena risiko tersebut akan hilang dalam portofolio yang terdiversifikasi penuh.
Perlu dicatat pula bahwa semakin tinggi semakin tinggi pula return ekspektasian, dengan
asumsi faktor lainnya sama. Hal ini konsisten dengan konsep risk-aversion, karena investor
yang risk-averse akan meminta return ekspektasian yang lebih tinggi untuk mengkompensasi
risiko yang lebih tinggi.

Perlu dicatat pula peran harga pasar sekarang dalam model. Return yang diminta oleh
pasar pada saham j untuk període t, yaitu E( ) dalam Persamaan 5.3., adalah hanya fungsi
dari , , dan . Harga pasar sekarang perusahaan j tidak nampak. Akan tetapi, dalam
persamaan 5.2, dengan asumsi harga akhir periode ekspektasian, , dan dividen, , kita
melihat bahwa ., dalam pembagi akan menyesuaikan sehingga sisi kanan Persamaan
5.2 sama dengan , yaitu harga sekarang saham akan menyesuaikan sehingga return
ekspektasiannya sama dengan return yang diminta oleh pasar untuk saham yang dinyatakan
oleh Persamaan 5.3.

Sekarang kita sudah paham cara informasi mempengaruhi harga saham perusahaan j. Jika
diasumsikan bahwa waktu t-1 (sekarang) diperoleh beberapa informasi baru spesifik
perusahaan yang menaikkan ekspektasi (dan juga ,), tanpa mempengaruhi , , atau
, maka hal ini akan berakibat Persamaan 5.2. menjadi tidak seimbang, karena ,
pada Persamaan 5.3 tidak berubah. Dengan demikian , atau harga sekarang, harus naik
untuk menjaga keseimbangan. Hal ini konsisten dengan efisiensi pasar yang menetapkan
bahwa harga pasar sekuritas akan bereaksi segera terhadap informasi baru.

Ada tiga pemanfaatan utama rumus CAPM. Pertama, rumus tersebut memperjelas bagaimana
harga saham tergantung pada ekspektasi investor terhadap harga saham masa mendatang dan
dividen. Jika ekspektasi ini berubah (pembilang pada Persamaan 5.2), maka harga sekarang,
yaitu (penyebut atau pembagi) akan segera berubah untuk merefleksikan ekspektasi
baru. Jika ada perubahan ekspektasi dan , serta , maka jumlah perubahan harga
sekarang hanya tergantung pada beta saham. Jadi, semakin besar perubahan ekspektasi,
semakin besar pula perubahan harga saham, dengan asumsi faktor lain sama. Kedua, dengan
melihat kembali pandangan ex post terhadap return, CAPM menjelaskan cara memisahkan
return saham realisasian ke dalam komponen ekspektasian dan komponen non ekspektasian.

Untuk lebih memahami penjelasan tersebut, lihat versi model berikut ini pada akhir periode t:
(5.4.)
Versi CAPM ini disebut model pasar (market model). Model ini menjelaskan return
realisasian, saham perusahaan dengan mendekomposisinya ke dalam return ekspektasian
awal periode dan return non ekspektasian atau abnormal . Return ekspektasian
berasal dari CAPM, dengan . Simbol digunakan untuk menangkap
dampak seluruh peristiwa yang terjadi selama periode t terhadap yang tidak diharapkan
pada awal periode t dalam pasar efisien, ) = 0, karena informasi baru muncul secara
random. Akan tetapi, pada periode t, nilai realisasian tidak perlu sama dengan nol. Nilai
realisasian ini akan tergantung hanya pada informasi yang baru saja diperoleh. Dengan
demikian, model pasar memampukan pemisahan ex post return realisasian ke dalam
komponen ekspektasian dan komponen non ekspektasian atau abnormal.
Ketiga, model pasar memberikan cara yang nyaman bagi para peneliti dan analis untuk
mengestimasi beta saham. Perlu diperhatikan bahwa model pasar disajikan dalam bentuk
persamaan regresi. Dengan memperoleh sampel data masa lalu tentang , dan koefisien
regresi model dapat diestimasi menggunakan regresi kuadrat terkecil. Jika kita
mengasumsikan bahwa pasar mampu membentuk ekspektasi yang tidak bias tentang
(sehingga merupakan proksi yang baik untuk E( ), yang tidak diobservasi), dan jika
kita mengasumsikan bahwa , stabil sepanjang waktu, maka koefisien dari regresi
kuadrat terkecil merupakan estimasi yang bagus bagi . Selain itu, kelayakan estimasi dapat
dicek dengan cara membandingkan koefisien estimasian dengan 1- ), keduanya harus
sama.

6. Beberapa Catatan tentang Beta


Implikasi penerapan CAPM adalah beta saham merupakan stu-satunya penentu spesifik
terhadap return yang diharapkan saham. Jika CAPM secara meyakinkan dapat menunjukkan
perilaku investor rasional, maka return saham seharusnya akan meningkat dengan sejumlah
dan tidak dipengaruhi oleh ukuran lain selain risiko spesifik perusahaan.
Fama dan French (1992) menemukan bahwa:
- Beta hanya memiliki kemampuan kecil untuk menjelaskan return saham.
- Rasio nilai buku terhadap harga pasar memiliki kemampuan yang signifikan untuk
menjelaskan mengenai return saham
- Dalam melihat ukuran resiko lebih baik menggunakan rasio nilai buku terhadap harga
pasar daripada menggunakan beta.

Hal ini menyebabkan beta tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

7. Asimetri Informasi dan Ketersediaan Informasi


Seorang partisipan di pasar akan mengetahui sesuatu tentang sebuah aset yang
diperdagangkan yang tidak diketahui oleh partisipan lain. Dua jenis asimetri informasi:
- Adverse Selection, parameter yang tidak diketahui adalah kejujuran orang dalam
perusahaan.
- Moral hazard, parameter yang tidak diketahui adalah derajat penyimpangan yang
dilakukan oleh manajer.

Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara principal
dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri.
Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu:
- Manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest),
- Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan
- Manusia selalu menghindari resiko (risk adverse).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi yang
dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat
dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.

8. Nilai Fundamental Saham


Nilai fundamental saham adalah nilai yang dimiliki dalam sebuah pasar yang efisien
jika tidak ada informasi interen, yaitu kondisi ketika seluruh informasi yang terkait dengan
saham adalah informasi yang tersedia secara publik. Penelitian yang dilakukan oleh Muffet
(2012) mendukung argumen bahwa pelaporan keuangan berkualitas tinggi dapat bermanfaat
bagi investor Muffet membedakan antara investor biasa dan investor canggih. Investor
canggih adalah investor yang memiliki pengetahuan dan sumber daya memadai untuk
membangun informasi pribadi tentang kinerja perusahaan di masa mendatang, sedangkan
investor biasa tidak memiliki kapasitas seperti itu. Muffet menemukan secara rata-rata,
hubungan negatif antara kemampuan mutual fund untuk memperoleh abnormal return positi
saham perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan perusahaan tersebut.

9. Efisiensi Pasar dengan Kaitannya dengan Laporan Keuangan


Hasil dari berbagai studi menegaskan bahwa pasar tidak akan memberikan respon
sepenuhnya terhadap informasi laporan posisi keuangan tertentu. Pasar akan menunggu
informasi laporan posisi keuangan yang ditunjukkan dalam bentuk earnings atau aliran kas
(cash flow). Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa dalam efisiensi
pasar sekuritas akan ditemukan suatu strategi investasi dengan menggunakan informasi
laporan posisi keuangan sebagai dasar untuk "beat the market".

Daftar Pustaka
Rahmawati, K. (2021). Teori Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM AAYKPN.

Anda mungkin juga menyukai