Makalah Kerajaan Kalingga Dan Sriwijaya 2
Makalah Kerajaan Kalingga Dan Sriwijaya 2
DISUSUN OLEH:
FARAH AZZAHRA
FATHI ADITYA
FIKRI DARMAWAN
ICHWANDANNY FATHURAHMAN
X MIPA 10
SMAN 1 BEKASI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami mencoba menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa dengan
harapan dapat membatu teman-teman dalam memahami pelajaran sejarah yang
merupakan judul dari makalah kami, yaitu, Kerajaan Kalingga dan Kerajaan
Sriwijaya Disamping itu, kami berharap bahwa makalah sejarah ini dapat dijadikan
bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah sejarah ini masih ada
kekurangan, sehingga kami berharap kritik dan saran dari teman-teman, khususnya
dari guru mata pelajaran sejarah, Ibu Hendriyati, agar kami dapat menyajikan
makalah yang lebih baik lagi untuk selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 2
KERAJAAN KALINGGA
Sumber Sejarah
Nama Kerajaan Ho-ling sempat tercatat dalam kronik dinasti Tang yang
memerintah Cina pada 618-906 M. Menurut catatan kronik tersebut, penduduk Ho-
ling biasa makan tanpa menggunakan sendok atau cupit, melainkan dengan jari-jari
tangannya saja, dan gemar minum semacam tuak yang mereka buat dari getah
bunga pohon kelapa (aren). Ibukota Kerajaan Ho-ling dikelilingi pagar dari kayu.
Raja mendiami istana yang bertingkat dua yang beratapkan daun palma. Raja duduk
di atas bangku yang terbuat dari gading, memergunakan juga tikar yang terbuat dari
kulit bambu. Dicatat pula bahwa Ho-ling mempunyai sebuah bukit yang disebut
Lang-pi-ya, yang sering dikunjungi raja untuk melihat laut (Proyek Penelitian dan
Pencatatan Kebudayaan Daerah, 1978:50).
Mengenai Kerajaan Ho-ling, terdapat sumber lain selain kronik dari Dinasti
Tang. Seorang pendeta Budha bernama I-tsing, menyatakan bahwa dalam tahun
664 M telah datang seorang pendeta bernama Hwi-Ning di Ho-ling, dan tinggal di
situ selama 3 tahun. Dengan bantuan Pendeta Ho-ling, Jnanabhadra, ia
menerjemahkan berbagai kitab suci agama Budha Hinayana (Soekmono, 1973:37).
Masa Kejayaan
Pada tahun 674 Masehi, kerajaan kalingga/holing diperintah oleh seorang raja
putri yang bernama Ratu Sima. Ratu sima merupakan raja yang terkenal di
pemerintahan kerajaan holing. Dibawah kekuasaan Ratu sima ini, kerajaan
kalingga/holing mengalami masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup
dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap segala perintah
ratu sima bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani
melanggarnya.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang sangat penasaran dengan kejujuran
rakyat holing. Raja itu bernama Raja Tache. Ia berkeinginan untuk menguji kejujuran
rakyat holing. Untuk membuktikannya, raja Tache mengirim utusan ke holing.
Utusan tersebut diperintahkan untuk meletakkan pundi-pundi emas secara diam-
diam di tengah jalan dekat keramaian pasar. Tetapi tidak ada seorang pun yang
berani menyentuh pundi-pundi emas tersebut hingga 3 tahun lamanya. Namun,
pada suatu hari sang putera mahkota sedang berjalan-jalan melewati pasar tersebut.
Ketika berjalan, kaki putera mahkota tidak sengaja menyenggol pundi-pundi emas.
Salah seorang warga melihat kejadian itu dan ia melaporkan kepada pemerintah
kerajaan. Laporan tersebut terdengar oleh ratu sima. Ia langsung memerintahkan
kepada hakim untuk membunuh anaknya sendiri. Ratu sima menganggap itu
merupakan tindakan kejahatan pencurian. Beberapa patih kerajaan tidak setuju
dengan keputusan yang diambil oleh ratu sima. Mereka mengajukan pembelaan
untuk putera mahkota kepda ratu sima. Mereka meminta agar putera mahkota tidak
dibunuh melainkan hanya dipotong kakinya saja. Pembelaan patih kerajaan disetujui
oleh ratu sima. Oleh karena itu, untuk menebus kesalahan kaki putera mahkota
dipotong.
Masa Keruntuhan
Keruntuhan kerajaan Ho-ling terjadi pada tahun 752, karena Kerajaan Ho-ling
menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan
perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang sebelumnya telah
ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan
perdagangan Sriwijaya-Buddha
KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu
kerajaan besar yang pernah berdiri di pulau
Sumatera. Kerajaan yang dikenal dengan
kekuatan maritimnya tersebut berhasil
menguasi pulau Sumatera, Jawa, Pesisir
Kalimantan, Kamboja, Thailand Selatan,
dan Semenanjung Malaya yang kemudian
menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai
kerajaan yang berhasil menguasai
perdagangan di Asia Tenggara pada masa
itu. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti
bercahaya dan wijaya berarti
kemenangan. Jadi Sriwijaya berarti
kemenangan yang gemilang.
Tidak banyak bukti sejarah yang
menerangkan kapan berdirinya Kerajaan
Sriwijaya. Bukti tertua datangnya dari berita
dari Cina yaitu pada tahun 682 M terdapat seorang pendeta Tiongkok bernama I-
Tsing yang ingin belajar agama Budha di India, singgah terlebih dahulu di Sriwijaya
untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6 Bulan. Tercatat juga Kerajaan
Sriwijaya pada saat itu dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Selain berita dari luar, terdapat juga beberapa prasasti peninggalan Kerajaan
Sriwijaya, diantaranya adalah prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi
dari prasasti tersebut adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa mengadakan ekspansi 8
hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan
menguasai beberapa daerah seperti wilayah Kerajaan Melayu, Jambi dan Bengkulu.
Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di atas
bisa disimpulkan Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertamanya
adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Cikal bakal keberadaan kerajaan yang terletak di seputar kota Palembang,
Sumatera Selatan sekarang ini menurut catatan sudah ada pada tahun 500-an.
Kerajaan ini terdiri atas tiga daerah utama: daerah ibukota yang berpusatkan di
sekitar Palembang, lembah Sungai Musi dan daerah-daerah muara. Mengingat
lokasinya, kerajaan ini diperkirakan menjadi pusat perdagangan dan merupakan
negara maritim penting pada abad keenam.
3. Prasasti Leiden
Prasasti Leiden merupakan manuskrip yan ditulis pada lempengan tembaga
berangka tahun 1005 yang terdiri dari bahasa Sanskerta dan bahasa Tamil. Prasasti
ini dinamakan sesuai dengan tempat berada sekarang yaitu pada KITLV Leiden,
Belanda.
Isi: Prasasti ini memperlihatkan hubungan antara dinasti Sailendra dari Sriwijaya
dengan dinasti Chola dari Tamil, selatan India.
Faktor geografis: letak yang strategis dlm jalur dagang antara india dan
tiongkok, bahkan bertambah ramai lagi setelah jalan darat india-tiongkok
terputus.
Muara sungai yang lebar memudahkan untuk dilayari.
Faktor ekonomis: di Sumatra banyak menghasilkan penyu, gading, kapur
barus dan lainnya.
Keruntuhan Kerajaan Funan pada abad ke VII yang dulu berpengaruh di Asia
Tenggara, secara tidak langsung memberikan peluang Sriwijaya untuk
menggantikan posisinya.
Perkembangan Ekonomi
Pada awalnya kehidupan ekonomi masyarakat Sriwijaya bertumpu pada bidang
pertanian. Namun dikarenakan letaknya yang strategis, yaitu di persimpangan jalur
perdagangan internasional, membuat hasil bumi menjadi modal utama untuk
memulai kegiatan perdagangan dan pelayaran.
Karena letak yang strategis pula, para pedagang China yang akan ke India
bongkarmuat di Sriwijaya, dan begitu juga dengan pedagang India yang akan ke
China. Dengan demikian pelabuhan Sriwijaya semakin ramai hingga Sriwijaya
menjadi pusat perdagangan se-Asia Tenggara. Perairan di Laut Natuna, Selat
Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.
Selain menjalin hubungan dagang dengan India dan Tiongkok, Sriwijaya juga
menjalin perdagangan dengan tanah Arab. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya
memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala,
kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di
India.
Sumber Sejarah
6. Kerajaan Kalingga diperintah oleh Ratu Sima yang dikenal tegas dengan
peraturan barang siapa yang mencuri akan. . . .
a. Dicambuk
b. Dibunuh
c. Dipenjara
d. Di potong tangannya
e. Diasingkan
15. Bukti tertua tentang kapan kerajaan Sriwijaya berdiri ada dua yaitu...
a. Prasasti dan candi
b. Berita dari Cina dan Prasasti
c. Berita dari Cina dan Yupa
d. Yupa dan Kitab - Kitab
e. Fosil dan Candi
17. Pada saat pendeta I-Tsing datang ke kerajaan Sriwijaya, siapakah raja pada
saat itu?
a. Dapunta Hyang Sri Jayanasa
b. Mulawarman
c. Dharanindra Sanggramadhananjaya
d. Balaputradewa
e. Samaratungga
18. Dapunta Hyang Sri Jayanasa mengadakan ekspansi selama...hari dengan
membawa...tentara
a. 17 hari ; 3.000 tentara
b. 1 hari ; 1 tentara
c. 29 hari ; 2.900 tentara
d. 8 hari ; 20.000 tentara
e. 365 hari ; 365 tentara
19. Apa kesimpulan yang dapat diambil dari dua bukti tertua mengenai kerajaan
Sriwijaya ?
a. Kerajaan berdiri pada abad ke tujuh
b. Raja pertama adalah Dapunta Hyang Sri jayanasa
c. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke tujuh dengan raja pertama Dapunta
Hyang Sri Jayanasa
d. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim
e. Sriwijaya berarti kemenangan yang gemilang
28. Prasasti Kota Kapur ditulis dengan huruf pallawa dengan bahasa. . . .
a. India
b. China
c. Korea
d. Melayu
e. Perancis
40. Pada abad ke-8 Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur
perdagangan?
a. Jawa
b. Asia Tenggara
c. Sumatera
d. Melayu
e. Cina Selatan
45. Kerajaan Sriwijaya diserang oleh Kerajaan Chola pada masa pemerintahan. . .
.
a. Balaputra Dewa
b. Dapunta Hyang
c. Wishnu
d. Maharaja
e. Sri Sanggaramawijayatunggawarman
55. Candi Muara Takus merupakan bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Candi
Muara Takus terletak di. . . .
a. Jember
b. Makassar
c. Sumatra
d. Palembang
e. Riau
58. Apa yang mengakibatkan Kerajaan Sriwijaya semakin jauh dari laut?
a. Pemanasan global
b. Penjajahan kerajaan lain sehingga Sriwijaya pindah
c. Tanahnya tidak subur lagi
d. Banjir bandang
e. Akibat pengendapan lumpur yang dibawa oleh Sungai Musi dan sungai
lainnya
1. Jawaban : E
Kerajaan Holing merupakan nama lain dari Kerajaan Kalingga yang
merupakan sebutan dari sumber Tiongkok.
2. Jawaban : C
Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah
kerajaan bercorak Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6
Masehi.
3. Jawaban : A
Kerajaan Kalingga pernah diperintah oleh Ratu Sima, yang dikenal sebagai
pemimpin yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana.
4. Jawaban : C
Menurut berita china, Kerajaan Holing atau Kalingga diperintah oleh seorang
wanita bernama Ratu Sima. Masa pemerintahannya dimulai sekitar tahun 674
M.
5. Jawaban : B
Keruntuhan kerajaan Ho-ling terjadi pada tahun 752, karena Kerajaan Ho-ling
menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian
jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang
sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi
pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha
6. Jawaban : D
Kerajaan Kalingga pernah diperintah oleh Ratu Sima, yang dikenal memiliki
peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.
7. Jawaban : B
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh ajaran
Budha. Oleh karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha.
Holing memiliki seorang pendeta yang bernama Jnanabhadra. Hal itu
menyebabkan masyarakat Holing mayoritas beragama Budha.
8. Jawaban : A
Pada suatu hari, seorang pendeta Budha dari Cina berkeinginan menuntut
ilmu di Holing. Pendeta itu bernama Hwi-Ning. Ia pergi Holing untuk
menerjemahkan kitab Hinayana dari bahasa sansekerta ke bahasa Cina.
9. Jawaban : B
Menurut naskah Carita Parahyangan, Ratu Sima memiliki cucu bernama
Sahana yang menikah dengan Raja Brantasenawa dari Kerajaan Galuh.
Sahana memiliki anak bernama Sanjaya yang kelak menjadi Dinasti Sanjaya.
10. Jawaban : E
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang
pesat. Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan.
Mereka menjalin hubungan perdagangan pada suatu tempat yang di sebut
dengan pasar. Pada pasar itu, mereka mengadakan hubungan dengan
teratur. Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat lainnya, di antaranya
bercocok tanam, menghasilkan kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan
gading serta membuat garam.
11. Jawaban : D
Kerajaan Sriwijaya berada di pulau Sumatera. Lebih spesifiknya di
Palembang, Sumatera Barat.
12. Jawaban : C
Kata Sriwijaya berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata sri dan
wijaya.
13. Jawaban : A
Kata Sriwijaya terdiri dari sri berarti bercahaya dan wijaya berarti
kemenangan. Jadi Sriwijaya berarti kemenangan yang gemilang.
14. Jawaban : E
Dapat menguasai pulau Sumatera, Jawa, Pesisir Kalimantan, Kamboja,
Thailand Selatan, dan Semenanjung Malaya menjadikan kerajaan Sriwijaya
berhasil menjadi penguasa dalam perdagangan di Asia Tenggara.
15. Jawaban : B
Bukti tertua mengenai kapan terdirinya kerajaan Sriwijaya ada dua yaitu berita
dari Cina dan prasasti Kedukan Bukit.
17. Jawaban : A
Pada saat pendeta I-Tsing singgah di kerajaan Sriwijaya tercatat bahwa raja
pada saat itu adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
18. Jawaban : D
Berdasarkan isi prasasti Kedukan Bukit, Dapunta Hyang Sri Jayanasa
mengadakan ekspansi selama 8 hari dengan membawa 20.000 tentara.
19. Jawaban : C
Dari dua bukti tertua di atas dapat disimpulkan kerajaan Sriwijaya berdiri pada
abad ke tujuh dengan raja pertama Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
20. Jawaban : B
Kerajaan Sriwijaya terdiri atas tiga daerah utama yaitu: ibukota yang berpusat
di daerah sekitar Palembang, lembah sungai Musi dan daerah daerah
muara.
21. Jawaban : B
Prasasti Ligor A atau dikenal juga dengan nama manuskrip Viang Sa.
22. Jawaban : C
Dari manuskrip Ligor A ini berisikan berifa tentang raja Sriwijaya, raja dari
segala raja yang ada di dunia, yang mendirikan Trisamaya Caitya untuk
Kajara.
23. Jawaban : E
Prasasti Palas Pasemah, prasasti pada batu, ditemukan di Palas Pasemah, di
tepi Way (sungai) Pisang, Lampung.
24. Jawaban : C
Isinya mengenai kutukan bagi orang orang yang tidak tunduk pada
Sriwijaya.
25. Jawaban : C
Prasasti Leiden merupakan manuskrip yang ditulis pada lempengan tembaga
berangka tahun 1005 yang terdiri dari bahasa Sanskerta dan bahasa Tamil.
26. Jawaban : A
Prasasti ini memperlihatkan hubungan antara dinasi Syailendra dari Sriwijaya
dengan dinasi Chola dari Tamil, selatan India.
27. Jawaban : E
Prasasti ini ditemukan di pesisir barat Pulau Bangka. Prasasti ini dinamakan
menurut tempat penemuannya yaitu sebuah dusun kecil yang bernama Kota
Kapur.
28. Jawaban : D
Tulisan pada prasasti ini ditulus dalam aksara pallawa dan menggunakan
bahasa Melayu Kuna.
29. Jawaban : A
Prasasti ini ditemukan oleh J. K. Van der Meulen pada bulan Desember 1892.
30. Jawaban : D
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada tanggal 29
November 1920 di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang,
Sumatera Selatan.
31. Jawaban: B
Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang pada abad ke-7. Dalam Prasasti
Kedukan Bukit dan Talang Tuo telah ditulis sebutan Dapunta Hyang.
32. Jawaban: C
Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional,
daerah ini dikuasai Sriwijaya pada tahun 686 M berdasarkan (Prasasti Kapur).
33. Jawaban: A
Daerah Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari. Daerah ini memiliki
kedudukan penting, untuk memperlancar perdagangan di pantai timur
Sumatra.
34. Jawaban: E
Setelah berhasil menguasai Palembang, ibu kota Kerajaan Sriwijaya
dipindahakan dari Muara Takus ke Palembang. Dari Palembang, Kerajaan
Sriwijaya dengan mudah dapat menguasai daerah-daerah di sekitarnya.
35. Jawaban: A
Dalam abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai kunci-kunci
jalan perdagangan yang penting seperti Selat Sunda, Selat Bangka, dan Laut
Jawa bagian barat.
36. Jawaban: B
Pada abad ke-8 M, perluasan Kerajaan Sriwijaya ditujukan ke arah utara.
37. Jawaban: D
Penguasaan Sriwijaya di daerah Tanah Genting Kra tahun 775 M dari
Prasasti Ligor.
38. Jawaban: A
Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.
39. Jawaban: D
Diketahui pula menurut berita Cina, adanya serangan barat sehingga
mendesak Kerajaan Kalingga.
40. Jawaban: B
Pada abad ke-8 Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur
perdagangan Asia Tenggara.
41. Jawaban : B
Beliau merupakan pendiri kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya
sejak tahun 671 M, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai
wilayah Jambi.
42. Jawaban : D
Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai wilayah Jambi dengan
menduduki daerah Minangatamwan yang terletak di dekat jalur perhubungan
pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
43. Jawaban : C
Awalnya, Balaputradewa adalah raja di Kerajaan Syailendra. Ketika terjadi
perang saudara antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani (kakaknya)
yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputra Dewa
mengalami kekalahan. Akibatnya ia lari ke Kerajaan Sriwijaya, dimana Raja
Dharma Setru (kakak dari ibu Raja Balaputra Dewa) tengah berkuasa. Karena
ia tak mempunyai keturunan, ia mengangkat Balaputradewa sebagi raja.
44. Jawaban : E
Masa pemerintahan Balaputradewa diperkirakan dimulai pada tahun 850 M.
Sriwijaya mengalami perkembangan pesat dengan meingkatkan kegiatan
pelayaran dan perdagangan rakyat.
45. Jawaban : E
Beliau memimpin Kerajaan Sriwijaya sejak tahun 1025 M. Pada masa
pemerintahannya, Sriwijaya dikhianati dan diserang oleh Kerajaan Chola.
Sang raja ditawan dan baru dilepaskan pada masa pemerintahan Raja
Kulottungga I di Chola.
46. Jawaban : B
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan
karena ia telah berhasil memperluas wilayah Kerajaan Sriwijaya dan
menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim.
47. Jawaban : B
Masa pemerintahan Dapunta Hyang dimulai sejak tahun 671 Masehi.
48. Jawaban : B
Masa pemerintahan Sri Sanggawarmawijayatunggawarman dimulai sejak
tahun 1025 Masehi.
49. Jawaban : A
Akibat kekalahan Balaputradewa, ia lari ke Kerajaan Sriwijaya, dimana Raja
Dharma Setru (kakak dari ibu Raja Balaputra Dewa) tengah berkuasa. Karena
ia tak mempunyai keturunan, ia mengangkat Balaputradewa sebagi raja.
50. Jawaban : E
Sriwijaya mengadakan hubungan dengan Kerajaan Chola dan Benggala
(Nalanda) dalam bidang pengembangan agama Buddha, bahkan menjadi
pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.
51. Jawaban : D
Hasil bumi menjadi modal utama untuk berdagang. Sehingga banyak negara
yang berdagang dengan Kerajaan Sriwijaya.
52. Jawaban : C
Dibuktikan dengan adanya candi candi, arca arca Budha, wihara, dan
prasasti prasastinya, Kerajaan Sriwijaya juga merupakan pusat agama
Budha di Asia Tenggara.
53. Jawaban : A
Dikutip dari sumber sejarah berita Arab yaitu Zabag (Sriwijaya) yang banyak
menghasilkan emas.
54. Jawaban : A
sebab ia mempelajari agama Budha dengan menyalin kitab
Hastadandasastra yang berbahsa Sanskerta ke dalam bahasa Cina.
55. Jawaban : D
Tepatnya Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan
Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jaraknya sekitar
128km dari Pekanbaru, ibu kota provinsi Riau.
56. Jawaban : D
Karena faktor utama kemunduran Kerajaan Sriwijaya adalah sebagai berikut:
1) Tidak adanya raja yang cakap memerintah
2) Letaknya yang semakin jauh dari laut
3) Berkurangnya kapal yang singgah
4) Banyak daerah yang memisahkan diri
5) Serangan dari kerajaan lain
57. Jawaban : A
Pendudukan yang dilakukan Kerajaan Majapahit atas seluruh wilayah
Sriwijaya pada tahun 1377. Pendudukan tersebut dalam upaya mewujudkan
kesatuan Nusantara.
58. Jawaban : E
Akibat pengendapan lumpur yang dibawa oleh Sungai Musi dan sungai
lainnya. Dikarenakan hal tersebut, kota Palembang semakin jauh dari laut dan
kapal kapal tidak singgah di Kerajaan Sriwijaya.
59. Jawaban : B
Akibat menurunnya perekonomian Kerajaan Sriwijaya, daerah tersebut
memisahkan diri dari Kerajaan Sriwijaya.
60. Jawaban : D
Raja Sriwijaya (Dapunta Hyang) yang mengadakan perjalanan suci dari
Minanga Tamwan untuk mendapatkan Sidhayatra di prasasti Kedukan Bukit
terkandung pula keberhasilan Dapunta Hyang dalam memakmurkan Kerajaan
Sriwijaya.