Anda di halaman 1dari 10

Fathurrahman Azhari, Ikhtilaf Ulama tentang Kedudukan Basmalah...

167

IKHTILAF ULAMA TENTANG KEDUDUKAN BASMALAH DALAM AL-FATIHAH


DIBACA KETIKA SHALAT

Oleh:
Fathurrahman Azhari
Dosen Tetap Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
IAIN Antasari Banjarmasin

Abstract: The authorities agreed when starting an act of worship was told to read Basmalah, but the
deviation that the Basmalah including one verse of Surah al-Fatihah, and there are also differences
of Basmalah in the prayer that is read when reading Surah al-Fatihah. Imam Malik, Imam Hana
and Ahmad ibn Hanbal agree that Basmalah does not include the verses from Surah al-Fatihah, but
they differ in reading in the prayer if Imam Malik argues that is Makruh, and then Imam Hana
and Imam Ahmad bin Hanbal believes it as Sunnat. While the opinion of Imam Sha'i Basmalah
is one of the verses of Surah al-Fatihah, so, we must read Basmalah in the prayer when reading
Surah al-Fatihah. Each of the scholars expresses their opinions with arguments of the Sunnah that
supports and reinforces his view.

Abstrak: Para ulama sepakat ketika memulai perbuatan ibadah disuruh membaca Basmalah, tetapi
ikhtilaf bahwa Basmalah itu termasuk salah satu ayat dari surah al-Fatihah, dan ikhtilaf pula Basmalah
itu dibaca dalam shalat ketika membaca surah al-Fatihah. Imam Malik, Imam Hana dan Ahmad
bin Hanbal sependapat Basmalah bukan termasuk ayat dari surah al-Fatihah, tetapi mereka berbeda
pendapat tentang membaca dalam shalat, jika Imam Malik berpendapat makruh, maka Imam Hana
dan Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat sunnat. Sedangkan pendapat Imam Syai Basmalah
adalah salah satu ayat dari surah al-Fatihah, oleh karena itu wajib membaca Basmalah dalam shalat
ketika membaca surah al-Fatihah. Masing-masing para ulama mengemukakan pendapatnya dengan
dalil sunnah yang mendukung dan memperkuat pendapatnya.

Kata kunci : Ikhtilaf, Basmalah, Shalat.

Pendahuluan
Apabila dalam hal pokok ajaran islam para tetapi ada ulama yang tidak memasukkannya. Ini
ulama tidak terjadi ikhtilaf, maka dalam hal furuiyyah berpengaruh tentang sah tidaknya dalam shalat.
sering ditemui ikhtilaf, baik tentang kaiyah (tata Karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari
cara), maupun rukun dan syarat. Seperti pelaksanaan Ubadah bin Shamir r.a. yang artinya Rasulullah
shalat subuh, ada ulama yang menghukumkan bersabda bahwa tidak sah shalat bagi orang yang tidak
sunnat membacanya, tetapi ada ulama yang tidak membaca ummul Quran.
menghukumkan sunnat. Atau tentang niat dalam Dalam penerapannya, ketika shalat berjamaah
wudhu, ada yang menghukumkan sebagai rukun, misalnya, terkadang ada imam yang membaca dan
ada yang menghukumkan sebagai syarat sah, mengeraskan bacaan Basmalah di permulaan surah
tetapi ada pula yang hanya menghukumkan sunnat al-Fatihah dan surah al-Quran lainnya, namun
muakkadah. Dan masih banyak lagi ikhtilaf yang terkadang ada imam yang lain tidak terdengar
sering ditemui dalam hukum islam. membacanya. Apa yang mendasari dan menjadi
Ulama sepakat bahwa ketika memulai hujjah bagi masing-masing pendapat ulama?
pekerjaan ibadah disuruh membaca Basmalah, Tulisan ini akan membahas beberapa pendapat
tetapi ulama ikhtilaf dalam praktiknya ketika dikalangan ulama tentang membaca Basmalah
membaca al-Fatihah dalam shalat. Ada ulama yang yang kemudian dijadikan bahan rujukan dalam
memasukkan Basmalah dalam surah al-Fatihah, pelaksanaan ibadah shalat. Sehingga dapat diketahui
167
168 SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 167-176

pendapat siapa saja yang mewajibkan membaca pendapat bagi ummatku merupakan suatu rahmat.5
Basmalah dalam al-Fatihah ketika shalat, dan Maka jika pendapat yang satu tidak dapat diaplikan,
pendapat siapa saja yang tidak mewajibkan namun karena diperlukan bisa berpindah kepada
membacanya, disertai dengan dalil yang dijadikan pendapat lainnya yang dapat diaplikasikan. Sehingga
hujjah bagi masing-masing ulama, dan bagaimana hukum tidak ditinggalkan.
jalan keluarnya terhindar dari ikhtilaf. Hukum kedua, dilarang, karena dengan ikhtilaf
itu menimbulkan dampak pada perilaku manusia
Ikhtilaf Ulama Dalam Hukum Islam serta mendatangkan bahaya bagi mujtami islamiy,
Ikhtilaf berasal dari bahasa Arab yang dan dengannya menimbulkan perpecahan yang
asal katanya adalah. : khalafa- yakhlifu-khilafan tinggi. Hal ini terjadi karena masing-masing ulama
(--- -)1 yang berarti dan golongannya saling mempersalahkan pendapat
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, lawannya dan membenarkan pendapatnya sendiri.
baik itu perbedaan dalam bahasa dan rupa2, Pada hal Allah memberikan jalan jika terjadi
pikiran dan pendapat3. Yang dimaksud disini perselisihan pendapat supaya dikembalikan kepada
adalah perbedaan paham (pendapat), maknanya al-Quran dan sunnah. Sebagaimana dalam rman-
lebih umum daripada al-dhiddu (), sebab Nya yang artinya berbunyi: Wahai orang-orang yang
beriman! Taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri
setiap hal yang berlawanan : al diddain () ,
diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat
pasti akan saling bertentangan.
tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-
Ahamd bin Mahmud dalam kitabnya Khabar
quran) dan rasul (sunnah). Jika kamu beriman kepada
al-wahid wa hujjatihi mengutip dari kitab al-Raghib
Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama
mendenisikan ikhtilaf dengan:
bagi mu dan lebih baik akibatnya. (Q.S An-Nisa : 59)
o : Ikhtilaf merupakan hal yang biasa terjadi,

bahkan hal ini terjadi dikalangan sahabat pada
masa Rasulullah SAW. seperti halnya ikhtilaf saat
Ikhtilaf adalah seseorang yang menempuh jalan Rasulullah SAW. memerintahkan sahabat pergi ke
yang berbeda dengan jalan yng lainnya, baik
dalam hal keadaannya atau perkataannya.
Bani Quraizhah, Hadis dari Ibnu Umar r.a. yang
Dimaksud ikhtilaf pada pembahasan disini, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
adalah perbedaan pendapat diantara fukaha dalam 6
!
.
0


menggali, merumuskan dan menetapkan hukum
islam yang bersifat furuiyyah, bukan pada masalah Janganlah ada satu orang pun yang shalat ashar
kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.
hukum islam yang bersifat ushuliyyah (pokok-
Kemudian ada di antara mereka (sahabat)
pokok hukum islam), disebabkan perbedaan menemui waktu ashar di perjalanan, maka
memahami dalil dan metode yang diterapkan dalam berkatalah sebagian mereka: Kita tidak
menetapkan hukum suatu masalah. shalat kecuali sampai tiba di sana. Yang lain
Ketika mengkaji, mengetahui dan memahami mengatakan: Bahkan kita shalat saat ini juga.
hukum islam, maka akan menemukan dua hukum Bukan itu yang Rasul inginkan dari kita.
tentang ikhtilaf. Hukum pertama, dibolehkan, karena Kemudian hal itu disampaikan kepada Rasulullah
SAW. namun Rasulullah SAW. tidak mencela
ikhtilaf merupakan suatu sikap terpuji dan rahmat
salah satunya.7
bagi sekalian ummat. ikhtilaf termasuk tabiat dari
Ibnu Hajar Al-Asqalani menerangkan sebagian
kih, karena dengan ikhtilaf hukum islam menjadi
isi hadis tersebut mengatakan: Kesimpulan
luas. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dari
dari peristiwa ini ialah bahwa para sahabat
Numan bin Basyir yang diriwayatkan oleh Imam 5
Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal,
Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya Perbedaan juz 30, Muassasah al-Risalah, 2001, h. 391.
6
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, juz 5,
1 Darl Tauqun Najah, 1422 H, h. 112.
Kamus Munjid, Beirut, Dar al-Masyriq, 1987, h. 193.
2
Al-Quran surah al-Rum ayat 22.
7
: 3

3
Al-Quran surah al-Dzariyat ayat 8.

:

:
L

4
Ahamd bin Mahmud, Khabar al-wahid wa hujjatihi, juz I, :













al-jamiah al-islamiyah Madinah Munawaarah, 2002, h.
166.


Fathurrahman Azhari, Ikhtilaf Ulama tentang Kedudukan Basmalah... 169

ada yang memahami larangan ini berdasarkan ikhtilf yang terjadi di masa Rasulullah SAW.
makna hakikatnya. Mereka tidak memperdulikan Faktor penyebab terjadinya ikhtilaf ulama,
berakhirnya waktu sebagai taukid (penguat) sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad al-
larangan yang kedua terhadap larangan pertama Madani dalam bukunya, Asbab Ikhtilaf al-Fuqaha,
yaitu menunda shalat sampai akhir waktunya. sebagaimana dikutip Huzaemah,11 yang membagi
Mereka menjadikan hadis ini sebagai dalil bolehnya sebab-sebab ikhtilaf menjadi empat macam, yaitu:
menunda waktu shalat karena disibukkan oleh (a) Pemahaman Alquran dan Sunnah Rasulullah, (b)
peperangan, sama halnya dengan kejadian pada Sebab-sebab khusus tentang Sunnah Rasulullah, (c)
masa itu, dalam peristiwa perang Khandaq. Juga Sebab-sebab yang berkenaan dengan kaidah-kaidah
telah disebutkan dalam hadits Jabir bahwa mereka ushuliyah, (d) Sebab-sebab yang khusus mengenai
shalat ashar setelah matahari terbenam karena sibuk penggunaan dalil di luar al-Quran dan Sunnah
berperang. Yang lain memahaminya sebagai kiasan Rasulullah SAW.
untuk mendorong mereka agar bersegera menuju 1. Perbedaan Memahami Makna Lafazh Teks Nash
Bani Quraizhah.8 Para ulama berbeda memahami makna
Jumhur ulama mengambil kesimpulan tidak lafazh teks nash. Perbedaan ini bisa disebabkan
berdosa kepada mereka yang sudah berijtihad, karena lafazh yang ada dalam nash terdiri dari kata
karena Rasulullah SAW. tidak mencela salah satu yang mujmal (umum), atau karena memiliki arti
dari dua kelompok sahabat tersebut. Sedangkan musytarak (lebih dari satu makna), atau karena
Ibn al-Qayyim mengatakan para ulama berselisih lafazh itu memiliki arti am dan khas (umum dan
pendapat, mana dari kedua kelompok ini yang khusus), atau lafazh itu ada kaitan antara muthlaq
benar. Satu kelompok menyatakan bahwa dan muqayyad, atau yang memiliki makna haqiqi
yang benar adalah mereka yang menundanya. atau majazi, dan makna menurut adat kebiasaan
Sekiranya kita bersama mereka tentulah kita (urf), dan lain-lain.12
menunda seperti mereka menundanya. Dan kita 2. Perbedaan Penilaian Terhadap Hadis
tidak mengerjakannya kecuali di perkampungan Para ulama berbeda memberi penilaian
Bani Quraizhah karena mengikuti perintah terhadap suatu hadis. Yang menjadi faktor penyebab
Rasul sekaligus meninggalkan pentakwilan yang terjadinya ikhtilaf adalah antara lain:
bertentangan dengan zhahir nash hadis tersebut. a. Kesempatan yang berbeda dalam menghadiri
Yang lain mengatakan bahwa yang benar adalah majlis Rasulullah SAW.
yang melakukan shalat di jalan, pada waktunya. Para sahabat yang menerima dan menyampaikan
Mereka memperoleh dua keutamaan; bersegera hadis, kesempatannya berbeda. Ada sahabat
melakukan perintah untuk berangkat menuju yang banyak menghadiri majis Rasul, mereka
Bani Quraizhah dan segera menuju keridhaan inilah yang banyak menerima hadis sekaligus
Allah dengan mendirikan shalat pada waktunya meriwayatkannya. Tetapi bayak pula di antara
kemudian menyusul rombongan. Maka mereka mereka yang sedikit waktu untuk menghadiri
mendapat dua pahala; pahala jihad dan pahala majlis Rasul, mereka sibuk dengan urusan-
shalat pada waktunya. Sedangkan mereka yang urusan pribadinya, padahal dalam majlis itulah
mengakhirkan shalat ashar paling mungkin Rasul memberikan penjelasan terhadap masalah-
adalah mereka udzur, bahkan menerima satu masalah yang ditanyakan atau menjelaskan
pahala karena bersandar kepada zhahir nash dalil hukum sesuatu; memerintah atau melarang
tersebut.9 perhatian terhadap hadis baik riwayat maupun dirayah,
Peristiwa terjadinya dua kelompok para mereka bersungguh-sungguh dalam mempelajari hadis
sahabat dalam memahami hadis Rasulullah SAW, Nabi SAW. dan menyampaikannya serta mengamalkannya.
yang memerintahkan shalat ashar di Bani Quraizhah Dalam istinbath hukum lebih berpegang kepada zhahir
tersebut, yang mendasari lahirnya mazhab ahl al- nash. Adapun ahl ar-rayi adalah mereka para fuqaha
hadis dan mazhab ahl al-rayi.10 sebagai bentuk dari yang dalam metode ijtihadnya banyak menggunakan
rayu sebagai dasar penentuan istinbath hukum.
8 11
Abu Muhammad Harits Abrar Thalib, http://asysyariah. m-khaliq-shalha.blogspot.com/2014/09/sebab-sebab-
com/perang-ahzab-menumpas-bani-quraizhah terjadinya-perbedaan-mazhab.html)
9 12
Ibid. Ibnu Rusyd Al-Had, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul
10
Ahl al-hadis adalah mereka para fuqaha yang mempunyai Muqtashid, jilid 1, Darul Hadits, Kairo , t.th. h. 12,
170 SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 167-176

sesuatu.13 Metode istinbath yang berkaitan dengan


b. Berbeda dalam menilai periwayatan hadis kaidah ushuliyah dan kaidah syariyyah merupakan
Ikhtilaf di kalangan ulama terkait dengan hadis metodologi hukum Islam yang digunakan oleh para
dari berbagai segi. Perbedaan itu terjadi setidak- ulama untuk menggali suatu hukum. Metodologi ini
tidaknya ada tiga sebab. Pertama, perbedaan digagas oleh Imam Syai, yang diberi nama ushul
mereka tentang terbatasnya dalam memiliki Fikih dengan kitabnya bernama al-Risalah. Gagasan
kuantitas kumpulan hadis secara penuh. Imam Syai dilatarbelakangi bermula dari sebuah
Karena tidak semua sahabat Rasul SAW. selalu inspirasi setelah beliau menelaah keilmuan yang
mengetahui dan memahami terhadap apa yang diwarisi oleh para sahabat Nabi, dan tabiin, dari
disabdakan Rasul pada suatu waktu. Kedua, kalangan ulama sebelumnya. Terutama sekali ketika
Mereka berbeda dalam memberi penilaian adanya pertentangan yang dinamis antara model
terhadap kualitas suatu hadis, apakah shahih kih Madinah dari kalangan ahl hadis yang diperoleh
ataukah hasan ataukah dhaif. Ketiga, perbedaan dari Imam Malik dengan kih Irak dari kalangan
mereka dalam menerima-tidaknya terhadap ahl rayi yang diperoleh dari Imam Ibn Al-Hasan.
kualitas hadis daif.14 demikian juga kih Makkah yang beliau pernah
bertempat tinggal di situ. Imam Syai mengadakan
c. Perbedaan tentang Kedudukan Rasulullah SAW. ukuran metodologi penggalian hukum islam untuk
Rasulullah SAW. di samping keberadaannya mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.
sebagai Rasul, juga sebagai manusia biasa. ukuran metodologi penggalian hukum islam itulah
K arena itu, tindakan dan ucapan yang yang disebut ushul qh18
dilakukan beliau tidak sama kedudukannya Ikhtilaf di kalangan ulama kih juga disebabkan
kalau dikaitkan dengan keberadaan pribadinya perbedaan penggunaan dalil dan kaidah syariyyah di
ketika melakukannya.15 Misalnya mengenai hadis luar al-Quran dan Sunnah, seperti amal ahli madinah,
berikut: dijadikan dasar fikih oleh Imam Malik, tidak
16
.



dijadikan dasar oleh Imam yang lain. Begitu pula
perbedaan dalam penggunaan ijmak, qias, istislah,
Barangsiapa menggarap tanah tak bertuan, maka dialah istihsan, sad adz-dzariah, tradisi dan sebagainya, yang
pemiliknya. oleh sebagian ulama dijadikan dasar, sedangkan
Mengenai hadis ini ulama berbeda pendapat sebagian ulama yang lain tidak menjadikannya dasar
tentang apakah hal itu dinyatakan oleh Rasul dalam menggali hukum.19
sebagai kepala negara. Jika demikian, tidak setiap
kepemilikan tanah yang belum ada pemiliknya Ikhtilaf Ulama Membaca Basmalah Dalam
itu secara otomatis menjadi miliknya, melainkan Surah al-Fatihah Ketika Shalat
harus melalui prosedur yang berlaku pada waktu Membaca a l-Fatihah adalah salah satu
itu dan pada negara di mana orang itu hidup. rukun shalat. Jumlah ayatnya adalah 7 ayat. Hal
Sebaliknya, jumhur fukaha memandang hadis yang sangat penting bagi setiap muslim untuk
yang dinyatakan Rasul itu dalam kedudukannya mengetahui surah ini secara detail. Karena surah
sebagai Rasul, berpendapat bahwa kepemilikan ini adalah surah yang setidaknya dibaca 17 kali
tanah mati itu tidak lagi harus melalui prosedur- sehari semalam dalam shalat lima waktu. Karena
prosedur negara tertentu, tetapi secara otomatis shalat dianggap tidak sah jika tidak membaca
menjadi milik penggarap.17 surah al-Fatihah.
3. Perbedaan Berkenaan dengan Metode Istinbath Dalam shalat terkadang terjadi perbedaan,
13
http://m-khaliq-shalha.blogspot.co.id/2014/09/ sebab- baik dalam tata cara (kaiyah) maupun bacaannya.
sebab-terjadinya-perbedaan-mazhab Begitu pula dalam hal membaca Basmalah ketika
14
Misyal, Mahmud Ismail Muhammad, Atsar al-Khilaf al- membaca surah al-Fatihah, sering ditemukan para
Fiqhi al-Qawaid al-Mukhtalif ha. Kairo: Dar As-Salam,
imam halat yang membaca Basmalah di awal surat
2007, h. 106
15
http://m-khaliq-shalha.blogspot.co.id/2014/09/ sebab- Al-Fatihah maupun surat Quran setelahnya, namun
18
sebab-terjadinya-perbedaan-mazhab_84.html Muhammad Abu Zahrah, Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-
16
Malik bin Anas, al-Muwaththa, Muassasah Zain bin Fikr al-Arabi, 1997, h. 14
19
Sulthan, Abu Dabi, 2004, h. 1076. http://m-khaliq-shalha.blogspot.co.id/2014/09/ sebab-
17
Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, 58 sebab-terjadinya-perbedaan-mazhab_84.html
Fathurrahman Azhari, Ikhtilaf Ulama tentang Kedudukan Basmalah... 171

ada juga yang tidak membacanya. Hal ini didasarkan Ihdinash-shirthal mustaqm shirthalladzna
pula pada perbedaan pendapat para ulama yang anamta alaihim ghoiril maghdhbi alaihim
dijadikan rujukan oleh mereka. waladhdhlln, Allah menjawab: ini adalah untuk
hambaku dan untuk hambaku akan mendapatkan
Ijma para ulama bahwa Basmalah yang
apa-apa yang ia minta ( H.R. Muslim)
terdapat dalam surat An-Naml ayat 30 adalah ayat
b. Hadis dari Anas ra. yang diriwayatkan oleh
Al-Quran.20 Namun mereka ikhtilaf mengenai
Imam Muslim :
Kedudukan Basmalah, apakah Basmalah itu salah

satu ayat dari surat al-Fatihah, ataukah termasuk



(

ayat dari setiap surat. dalam Al-Quran selain dalam )

.
surat An-Naml tersebut. Dalam hal ini ada tiga
pendapat:
Anas bin Malik berkata: Aku shalat di belakang
Pendapat Imam Malik Nabi Shallallahualaihi wasallama, Abu Bakar,
Umar dan Utsman. Mereka memulai dengan
Imam Malik berpendapat bahwa Basmalah
alhamdulillahi rabbil alamin. Mereka tidak
bukan bagian dari surat al-Fatihah dan surat-surat menyebut bismillahirrahmanirrahim di awal
lain dalam al-Quran. kecuali ayat ke 30 surat An- bacaan dan di akhirnya. (HR. Muslim) 23
Naml. Oleh karena itu makruh membacanya dalam c. Hadis dari Anas yang diriwayatkan oleh
shalat. Yang dijadikan dasar dari pendapat ini adalah
Imam Muslim dan Ahmad:
hadis sebagai berikut:

a. Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam :


Malik: 24
.
:
,


z : Berkata Anas bin Malik ia berkata: Aku shalat
,
:

. :
bersama nabi SAW, Abu Bakar, Umar dan Usman

:
: : r.a. Namun tidak seorangpun dari mereka yang

: ( : ) aku dengar membaca bismillhirrahmnirrahm.


d. Dalam hadis yang lain dari Anas bin Malik
.
:
,



yang diriwayatkan oleh Bukhari:






:

`




:





`



Allah Taala berrman Aku membagi Ash- Dari Anas r.a : Bahwasanya nabi SAW, Abu
Shalah ( Al-Fatihah) antara-Ku dan antara Bakar dan Umar memulai shalat dengan
hambaku menjadi dua bagian, dan untuk alhamdulillhi Robbil lamn.
hambaku akan mendapatkan apa-apa yang
ia minta. Maka apabila hamba mengucapkan
Alhamdulillhirobbil lamn, Allah Taala Pendapat Imam Syafii
menjawab: hambaku telah memujiku. Apabila Imam Syai berpendapat bahwa Basmalah
ia mengucap Ar-Rahmnirrahm Allah Taala adalah salah satu ayat dari surat Al-Fatihah, oleh
menjawab Hambaku telah menyanjungku. karena itu wajib membacanya dalam shalat apabila
Apabila ia mengucap mliki yaumiddn, Allah membaca surah al-Fatihah. Yang menjadi alasannya:
menjawab, hambaku telah mengagungkan
a. Hadis yang diriwayatkan oleh Daruquthni
Aku dan juga berfirman hambaku berserah
diri kepadaku. Apabila ia mengucap iyyka 22
Muslim bin al-Hajjaj, Shahih Musmlim, juz I, Beirut, Darl
nabudu wa iyyka nastan Allah menjawab ahya al-Turats al-Araby, t.th. h. 299.
Ini adalah antara aku dan antara hambaku dan 23
http://www.muslimedianews.com/2013/10/ hukum-
untuk hambaku akan mendapatkan apa-apa membaca-dan-mengeraskan-basmalah
yeng ia minta. Dan apabila ia mengucapkan 24
Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, juz
20
Majlis Tafsir Al-Quran, Tafsir Al-Quran Surat Al-Fatihah 20, Muassasah Risalah, t.th. h. 199. / Muslim bin Hajjaj,
dan Al-Baqarah ayat 1-39 ( Solo: Percetakan Al-Abroor), Shahih Muslim, juz I, Beirut, Darl Ihya al-Turats al-Araby,
h.8. t.th. h. 199
21 25
Malik bin Anas, al-Muwaththa, juz I, Beirut, Darl al-Ihya Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, Juz 1,
al-Turats al-Araby, 1985, h. 1984. Darl Tauqan Najah,1422 H, h. 149
172 SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 167-176

dan al-Baihaqi dari Abu Hurairah ra.: bagaimaca cara Nabi Shallallahualaihi

wasallama membaca al-Quran? Ia menjawab:


Nabi Shallallahualaihi wasallama membacanya
dengan panjang. Lalu Anas membaca

bismillahirrahmanirrahim, memanjangkan
) . bismillah, memanjangkan arrahman dan
memanjangkan arrahim.
( d. Hadis dari Ummu Salamah yang diriwayatkan
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah oleh al-Hakim dan al-Baihaqi:



Shallallahualaihi wasallama bersabda: Apabila

.

kamu membaca al-Hamdu lillah, maka bacalah
bismillahirrahmanirrahim, karena sesungguhnya
ia adalah induk al-Quran, induk al-Kitab dan
Dari Ummu Salamah, bahwa Rasulullah
tujuh ayat yang diulang-ulang. Sedangkan
Shallallahualaihi wasallama membaca
Bismillahirrahmanirrahim adalah salah satu
dalam shalat, bismillahirrahmanirrahim, dan
ayatnya.27
menghitungnya sebagai satu ayat (dari al-
b. Hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Fatihah).31
Ibn Abbas ra.: e. Hadis yang diriwayatkan oleh al-Darul
: { ] }

Quthni dari Ibn Aisyah ra:
[ "
" " :
: z ,
}
[ : { ]z
[ " : { ] " } :

. Dari Aisyah, bahwa Nabi SAW. mengeraskan
bacaan bismillahirrahmanirrahim.pada surah
Ibn Abbas menerangkan tentang rman Allah al-Fatihah ayat pertama33
Sesungguhnya telah datang kepada engkau f. Hadis yang diriwayatkan oleh Nasai dari
tujuh ayat yang dijelaskan pada surah al-Hajr Nuaim al-Mujmir ra.:
ayat 87ia berkata maksudnya adalah surah
al-Fatihah. Dikatakan kepada Ibn Abbas



maka apakah tujuh ayat. Berkata Ibn Abbas


Bismillahirrahmanirrahim adalah surah al-




Fatihah ayat pertama. Juga diriwayatkan seperti
itu dari Ali ra.
c. Hadis dari Qatadah ra. yang diriwayatkan Nuaim al-Mujmir berkata: Aku shalat di
oleh Imam Ahmad dan al-Baghawi: belakang Abu Hurairah, lalu ia membaca

bismillahirrahmanirrahim, kemudian membaca

Ummul Quran, sehingga setelah sampai pada


ghairil maghdhubi alaihim walad-dhallin,
. ` ` maka ia berkata, amin. Lalu orang-orang juga
berkata, amin Lalu Abu Hurairah berkata:
Qatadah berkata: Anas ditanya tentang Demi Dzat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya,
sesungguhnya aku adalah orang yang paling
26
Abu Hasan Ali bin Umar al-Darul Quthni, Sunan al-Darl menyerupai kamu shalatnya dengan Rasulullah
Quthni, Juz 2, Beirut, Muassasah al-Risalah, 2004. h. 67
/Ahmad bin Husin al-Baihaqi, Sunan al-Kubra , juz 2, 30
Al-Hakim, Mustadrak ala shahihain, juz 1, Beirut, Darl
Beirut, Darl Kutub al-Ilmiyah, 2003, h. 67 Kutub al-ilmiyah, 1990, h. 356. / al-Baihaqi, Sunan al-
27
http://www.muslimedianews.com/2013/10/hukum- Kubra, juz 2, h. 66.
membaca-dan-mengeraskan-basmalah 31
http://www.muslimedianews.com/2013/10/hukum
28
Muhammad bin Husin al-Baihaqi, Sunan al-Kubra, jus -membaca-dan-mengeraskan-basmalah.html#ixzz3r
2, Beirut, Darl Kutub al-Ilmiyah, 2003, h.66. QU8eQe3
29
Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, juz 32
Imam ad-Darul Quthni, Sunan al-Darul Quthni, juz 2,
44, Muasasah al-Risalah, 2001, h. 47 diterangkan oleh Beirut, al-Muassasah al-Risalah, 2004, h. 82.
imam Ahmad bahwa Bukhari juga meriwayatkan hadis 33
Http://www.muslimedianews.com/2013/10/ hukum-
ini. / al-Baghawi, Syarah al-Sunnah,juz 4, Beirut, Maktab membaca-dan-mengeraskan-basmalah.html#ixzz3rQU8eQe3
al-Islami, 1983, h. 481. 34
An-Nasai, Sunan an-Nasai,juz 2, al-Mathbuah al-
Islamiyah, 1986, 134.
Fathurrahman Azhari, Ikhtilaf Ulama tentang Kedudukan Basmalah... 173

Shallallahualaihi wasallama.35 Pendapat Imam malik terbantahkan dengan


adanya Kesepakatan Para ulama ahli qiraat atas
Pendapat Imam Hanafi dan Ahmad bin Hanbal penetapan Basmalah di awal surat al-Fatihah
Menurut Imam Hanafi, Basmalah adalah dan mereka tidak bertentangan, malah sangat
bagian ayat dari setiap surat, yang letaknya di relevan dengan penulisan Basmalah dalam mushaf
awal surah, kecuali surat at-Taubah yang tanpa Ustmani.39. Salah satu ahli Qiraat, Abu Al-Khair
Basmalah.36 tapi merupakan ayat yang berdiri bin Al-Jaziry di dalam kitabnya An- Nasyr Qiraat
sendiri dalam al-Quran yang berfungsi sebagai Alasyr berkata: Sungguh, orang-orang yang memisah dua
pemisah antara surat-surat dan bukan bagian dari surat dengan Basmalah, orang-orang yang menyambung dua
al-Fatihah. Begitu pula menurut Imam Ahmad surat dengan Basmalah atau orang-orang yang membaca
berkata: Basmalah adalah ayat al-Quran yang saktah (berhenti tanpa nafas) antara akhir surat dengan
terletak di awal surah al-Fatihah, namun bukan surat berikutnya. Bila mereka memulai satu surat dari
merupakan ayat Al-Quran jika terletak di awal-awal surat-surat di dalam Al-Quran, mereka harus membaca
surah selain al-Fatihah37 Basmalah terlebih dahulu.40
Yang dijadikan dasar bagi pendapat mereka Hadis yang dikemukakan oleh Imam Malik
ini adalah hadist riwayat muslim sebagai berikut: yaitu hadis Anas bin Malik yang dijadikan hujjah


: dari pendapatnya juga dapat difahami bahwa

: . sebenarnya Anas bin Malik tidak mendengar bacaan
Basmalah dari Abu Bakar, Umar dan Ustman,
:
: . Namun bukan berarti bahwa Abu Bakar, Umar dan
.

.
Utsman tidak membaca Basmalah sama sekali.41

.
Sebab bisa saja mereka membacanya secara sirri
karena dalam riwayat lainnya, yang diriwayatkan
Dari Anas ia berkata: pada suatu hari ketika oleh Imam Ahmad bin Hanbal, an-Nasa-i, dan
Rasulullah berada di tengah-tengah kami, Ibnu Khuzaymah, juga dari Anas bin Malik,
tiba-tiba beliau tertidur sejenak lalu beliau
menyatakan:
mengangkat kepalanya sembari tersenyum.


Maka kami bertanya, Apa yang membuat engkau
tersenyum yaa Rasulullah? Beliau bersabda :
baru saja diturunkan kepadaku sebuah surat, Mereka tidak mengeraskan bacaan
lalu beliau membaca (yang artinya) Dengan bismillahirrahmanirrahiim
menyebut asma Allah yang Maha Pengasih Hadis di atas bertentangan dengan hadis lain
Lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya kami sebagaimana menyatakan oleh al-Baihaqi dalam
telah memberikan kepadamu nikmat yang kitabnya Marifatus Sunan wal Atsar, juz II halaman
banyak maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu
372-378, bahwa Khalifah yang empat, lebih-lebih
dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang yang
membenci kamu dialah yang terputus. Khalifah Umar dan Ali ra, mengeraskan bacaan
Basmalah dalam shalat. 42 Hadits di atas juga
Analisis Terhadap Ikhtilaf Ulama Kedudukan bertentangan dengan tradisi penduduk Madinah,
Basmalah Dalam Surah al-Fatihah Dan yang mengeraskan bacaan Basmalah dalam shalat,
Membaca Ketika Shalat sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Syai dan
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa lain-lain dari Ibn Abdil Barr dalam kitab al-Inshaf,
Imam Malik tidak mendudukan Basmalah sebagai halaman. 192; atau oleh al-Ghumari, dalam kitab
satu ayat dari surah al-Fatihah, oleh karena itu at-Thuruqul Mufashshalah, halaman 47.43
makruh membacanya dalam shalat. 39
Ibnu Hazm, Terjemahan Al-Muhalla Pembahasan Shalat (
35
Http://www.muslimedianews.com/2013/10/hukum-membaca- Jakarta: Pustaka Azzam, 2009 )h. 383
40
dan-mengeraskan-basmalah.html#ixzz3rQU8eQe3 http://amieavrily.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-
36
Majlis Tafsir Al-Quran, Tafsir Al-Quran Surat Al-Fatihah false-false-false-en-us-x-none_18.html
41
dan Al-Baqarah ayat 1-39, Solo: Percetakan Al-Abroor, http://jatisarwoedy.blogspot.com/2012/03/ membaca-
h.8 bismilah-dalam-shalat.html.
37 42
Imam Qurthubi, Al Jami li Ahkaam Al Quran, Jakarta: h t t p : / / w w w. mu s l i m e d i a n e w s. c o m / 2 0 1 3 / 1 0 /
Pustaka Azzam, 200 h H. 247 hukum-membaca-dan-meng eraskan-basmalah.
38
Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, Juz 1, Darl Ihya al- html#ixzz3rR4A7VCL
43
Turats al-Araby, t,th. h. 300. Ibid.
174 SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 167-176

Dengan demikian, hadis itu tertolak sendirinya (I/251), Ibnu Hibban (V/100), ad-Daraquthni
riwayat muslim yang mengatakan bahwa mereka (I/309), al-Hakim (al-Mustadrak, I/232) dan
tidak membaca Basmalah itu. Di samping itu, al-Baihaqi dalam kitab al-Sunanul Kubra juz II
menurut Al-Shanani, ada yang mengatakan bahwa halaman 58. Hadits tersebut juga dishahihkan
hadis itu cacat, karena al-Auzaiy meriwayatkan oleh al-Imam an-Nawawi dan al-Hazh Ibnu
tambahan itu dari Qatadah secara tertulis, bukan Hajar dalam kitab Fathul Bari juz II halaman 267.
langsung mendengarnya sendiri. 44 Ibn Abdul Dalam hadits tersebut, sahabat Abu Hurairah
Barri mengatakan bahwa hadis yang diriwayatkan mengeraskan bacaan Basmalah, sehing ga
Anas itu adalah hadis mudhtarrib, dan tidak dapat didengar oleh jamaah di belakangnya, dan beliau
dijadikan hujjah bagi seorangpun. Karena setelah berkata bahwa shalat beliau persis dengan shalat
dicek kepada Anas tentang hadis itu kemudian dia
Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan bahwa
mengatakan: Saya sudah lanjut usiaku dan saya sudah
Rasulullah SAW. mengeraskan bacaan Basmalah
lupa. Berdasarkan itu maka jelas hadist itu tidak
dalam shalat.
dapat dijadikan hujjah.45
An-Nasai menetapkan bab dalam kitabnya
Lalu, bagaimana dengan pendapat Imam
dengan lafazh Bab Mengeraskan Bacaan
Syai yang secara tegas mewajibkan membaca
Bismillhirrrahmnirrahm dan hadis tersebut
Basmalah dalam shalat, karena menurut mereka
termasuk yang paling shahih tentang masalah itu.47
Basmalah termasuk ayat dalam surat al-Fatihah.
Sehingga menguatkan hukum ashal yaitu hukum
Hadis yang pertama dikemukakan oleh
kalimat Basmalah itu sama dengan hukum bacaan
Imam Syafii, adalah diriwayatkan oleh ad-
al-fatihah dalam hal membaca keras atau pelan.
Daraquthni, juz I halaman 31, dan al-Baihaqi Apalagi hadis ini adalah ucapan dari Abu Hurairah
dalam kitab al-Sunanul Kubra, juz II halaman 45, yang mengatakan: sungguh sayalah di antara kamu
dengan sanad yang shahih, secara marfu. Hadis yang paling sama shalatnya dengan shalat Rasulullah.
tersebut juga dishahihkan oleh Syaikh al-Albani Namun pendapat ini dibantah ulama malikiyah
ulama Wahabi kontemporer dalam beberapa dengan hujjahnya yaitu dalil hadis qudsi yang sudah
kitabnya, antara lain dalam Shahihul Jamiish disebutkan di atas. Dalam hadist tersebut tertulis :
Shaghir wa Ziyadatihi juz I halaman 261.46 Hadis Jumhur ulama sepakat bahwa
kedua, diriwayatkan oleh at-Thabarani dengan yang dimaksud dengan al-Shalah di sini adalah al-
sanad yang hasan, sebagaimana telah dikatakan Fatihah.48 Menurut mereka, yang dapat ditafsirkan
oleh al-Hazh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul dari hadis tersebut adalah Allah menjadikan tiga
Bari Syarh Shahihil Bukhari, juz VIII halaman 382. ayat pertama untuk dzatNya,dan ayat keempat
Hadis keempat diriwayatkan oleh Abu Dawud mengandung unsur kerendahan diri dari seorang
dalam kitab sunannya juz IV halaman 37, ad- hamba dan permohonan pertolongan kepada Allah,
Daraquthni dalam kitabnya juz I I halaman 307, dan tiga ayat selanjutnya menggenapkan surat al-
al-Hakim dalam al-Mustadrak juz II halaman 231, Fatihah menjadi tujuh ayat.
al-Baihaqi dalam al-Sunanul Kubra juz II halaman Di antara bukti yang menunjukkan bahwa ayat
44 dan lain-lain dengan sanad yang shahih. Hadits yang menggenapkan tujuh ayat itu berjumlah tiga
tersebut juga dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani ayat adalah bahwa di situ Allah tidak berrman:
(ulama Wahabi) dalam kitabnya Irwaul Ghalil kedua ayat ini. Firman Allah ini menunjukkan
Takhrij Ahadits Manaris Sabil juz II halamn 59- bahwa lafadz adalah satu ayat. Merekapun
sepakat bahwa tidak sempurna shalat kecuali dengan
60. Hadis kelima diriwayatkan oleh al-Bazzar,
al-Fatihah. Maka ketika Allah tidak menyebutkan
dan para perawinya dapat dipercaya sebagaimana
lafadz bismillhirr rahmnirrahm, maka ini sudah
ditegaskan oleh al-Hazh al-Haitsami dalam kitab
berarti bahwa memang Basmalah bukan termasuk
Majmauz Zawaid, juz II halaman109. Kemudian ayat dalam surat al-Fatihah.49 Hal ini terbantahkan
hadits keenam diriwayatkan oleh an-Nasai 47
http://amieavrily.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-
dalam kitabnya sunan an-Nasai juz II halaman
false-false-false-en-us-x-none_18.html
134, dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah 48
http://amieavrily.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-
44
Ash-Shanan, Terjemahan Subulus Salam Jilid I, h.528 false-false-false-en-us-x-none_18.html
49
45
Ibid , h.529. http://amieavrily.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-
46 false-false-false-en-us-x-none_18.html
Fathurrahman Azhari, Ikhtilaf Ulama tentang Kedudukan Basmalah... 175

bahwa memberi tanda ayat pada kalimat 3. Ikhtilaf dalam menafsirkan hadis-hadis yang
tidak ada petunjuk dari Rasulullah SAW. hal ini tekait dengan masalah ini.
berbeda dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim Berdasarkan ikhtilaf ulama ini dapat dilihat,
yang dinyatakan langsung oleh Rasulullah SAW. bahwa masing-masing ulama mempunyai dalil
sebagai satu ayat dari ayat yang ada dalam surah yang dijadikan hujjah bagi mereka. Terlepas dari
al-Fatihah. kebenaran hujjah para ulama di atas, hendaknya ini
Sedangkan pendapat Imam Hana dan Ahmad tidak menjadikan alasan terpecah-belahnya umat
bin Hanbal yang berpendapat sunnat membaca Islam. Karena maslaha ini adalah permasalahan
Basmalah dalam shalat ketika membaca al-Fatihah Furuiyah yang sangat wajar, jika terdapat ikhtilaf
dengan beralasan hadis dari Anas yang diriwayatkan di dalamnya. Masing-masing bisa mengamalkan
oleh Imam Muslim. Hadis itu tentang kedudukan sesuai dengan keyakinan dan hujjah masing-masing
Basmalah sebagai pemisah antara surah yang satu dan tidak menjadikan ikhtilaf ini sebagai alat untuk
dengan lainnya. Pendapat itu terbantahkan, karena merusak ukhuwah islamiyah di antara sesama
surah al-Fatihah adalah surah permulaan dalam al- muslim. Agar keluar dari ikhtilaf ulama, maka
Quran, oleh karena itu tidak tepat kalau dijadikan hendaklah membaca Basmalah dalam shalat, karena
alasan bahwa Basmalah dalam permulaan surah ulama sepakat membaca Basmalah dalam shalat
al-Fatihah disamakan dengan surah-surah yang lain tidak membatalkan shalat. Namun yang terjadi
selain al-Fatihah. khilaf adalah batal shalat kalau tidak membaca
Terlepas dari berbagai pendapat ulama Basmalah.
tersebut di atas, tentang kedudukan Basmalah
dalam al-Fatihah dan membacanya dalam shalat, DAFTAR PUSTAKA
maka hendaklah membaca Basmalah ketika Ahamd bin Mahmud, 2002, Khabar al-wahid wa
membaca surah al-Fatihah. Karena tidak ada ulama hujjatihi, juz I, al-jamiah al-islamiyah
yang menyatakan tidak sah shalat kalau membaca Madinah Munawaarah,
Basmalah, justru ada pendapat tidak sah shalat
Ahmad bin Hanbal, 2001, Musnad Imam Ahmad
kalau tidak membaca Basmalah, karena menurutnya
bin Hanbal, juz 30, Muassasah al-Risalah.
Basmalah bagian salah satu ayat surah al-Fatihah.
Membaca Basmalah adalah dalam usaha kehati- Ash-Shonaniy. Subulus Salam Jilid I terj. Abu Bakar
hatian (ikhtiyath). Muhammad. Surabaya. Al-Ikhlas
Darul Quthni, 2004, Sunan al-Darul Quthni, juz 2,
Penutup Beirut, al-Muassasah al-Risalah,
Dari analisis yang telah diuraikan di atas, Hazm, Ibnu. 2008. Al Muhalla, terj. Abu Usamah
dapat diambil simpulan bahwa yang menyebabkan Fathurrahman. Jakarta. Pustaka Azzam
ikhtilaf di kalangan ulama terkait dengan membaca Masyur, Kahar. 1993. Shalat Wajib Menurut Madzab
Basmalah ketika shalat. Para ulama ikhtilaf Yang Empat. Jakarta. PT Rineka Cipta
dalam tiga pendapat. Pendapat Imam Malik yang
Mughniyah, Jawad, Muhammad. 2009. Fiqih Lima
menyatakan Basmalah tidak termasuk surah al-
Madzhab. Jakarta. Penerbit Lentera.
Fatihah dan makruh membacanya dalam shalat.
Pendapat Imam Syai yang memasukkan Basmalah An-Nasai, 1986, Sunan an-Nasai,juz 2, al-Mathbuah
salah satu ayat dari surah al-Fatihah dan mewajibkan al-Islamiyah.
membacanya dalam shalat. Pendapat Imam Hana Ibnu Rusyd Al-Hafid, Bidayatul Mujtahid Wa
dan Ahmad bin Hanbal yang tidak memasukkan Nihayatul Muqtashid, jilid 1, Darul Hadits,
Basmalah dalam surah al-Fatihah tetapi sunnat Kairo , t.th.
membacanya dalam shalat. Perbedaan itu terjadi Syalthut, Mahmud. 2000. Fiqih Tujuh Madzab, terj.
karena: KH. Abdullah Zakiy Al Kaaf. Bandung. CV
1. Terdapatnya hadis yang penafsirannya Pustaka Setia.
bertentangan satu sama lain. Tafsir Al Quran Surat Al Fatihah dan Al Baqarah ayat
2. Adanya ikhtilaf dalam menentukan 1-39, Solo .Al Abrar.Yayasan MTA
kedudukan Basmalah dalam Al-Fatihah Qurthubi, Imam. 2007. Al Jami li Ahkaam Al Quran,
maupun Al-quran. terj. Jakarta. Pustaka Azzam.
Qudamah, Ibnu. 2007. Al Mughni II, terj. Jakarta.
176 SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 167-176

Pustaka Azzam. hukum-membaca-dan-mengeraskan-


Misyal, Mahmud Ismail Muhammad, 2007, Atsar Basmalah.html
al-Khilaf al-Fiqhi al-Qawaid al-Mukhtalif http://asysyariah.com/perang-ahzab-menumpas-
ha. Kairo: Dar As-Salam, bani-quraizhah,
Abu Daud Sulaiman ibn al-Asyats As-Sijistani, t.th. http://m-khaliq-shalha.blogspot.co.id/2014/09/
Sunan Abi Daud, Juz 3. Beirut: Dar al-Kutub sebab-sebab-ter jadinya-perbedaan-
al-Arabi. mazhab_84.html
Muhammad Abu Zahrah, 1997, Ushul al-Fiqh. http://www.muslimedianews.com/2013/10/
Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi. hukum-membaca-dan-mengeraskan-
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, 1422 H, Shahih Basmalah.html#ixzz3rQU8eQe3
Bukhari, juz 5, Darl Tauqun Najah. http://jatisarwoedy.blogspot.com/2012/03/
Muslim bin Hajjaj, t,th Shahih Muslim, Juz 1, Darl membaca-bismilah-dalam-shalat.html.
Ihya al-Turats al-Araby, http://amieavrily.blogspot.co.id/2014/02/normal-
Majlis Tafsir Al-Quran, Tafsir Al-Quran Surat 0-false-false-false-en-us-x-none_18.html
Al-Fatihah dan Al-Baqarah ayat 1-39, Solo:
Percetakan Al-Abroor)
Kamus Munjid, 1987, Beirut, Dar al-Masyriq.
Imam Qurthubi, 2007 200, Al Jami li Ahkaam Al
Quran, Jakarta: Pustaka Azzam.
Ibnu Hazm, 2009, Terjemahan Al-Muhalla Pembahasan
Shalat, Jakarta: Pustaka Azzam.
http://asysyariah.com/apakah-Basmalah-
termasuk-ayat-dari-al-fatihah.html
http://www.muslimedianews.com/2013/10/

Anda mungkin juga menyukai