Anda di halaman 1dari 3

Identitas Jurnal : 1

Nama Jurnal : Optimalisasi Hidrolisis Sukrosa Menggunakan Resin Penukar Kation


Tipe Sulfonat
Penerbit : Jurnal Natural Science
Nomor : 1
Volume : 1
Identitas Artikel :
Nama Penulis :
1. Abd. Rahman Razak
2. Ni Ketut Sumarni
3. Basuki Rahmat
Instansi : Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu Ringkasan :

Tujuan

o Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi


resin, waktu pengocokkan dan penggunaan ulang resin pada kondisi optimum
tanpa regenerasi terhadap tingkat efektivitas resin sebagai katalis dalam
hidrolisis sukrosa 70%.

Metode
o Metode yang diguanakan yaitu rancangan penentuan kondisi optimum
hidrolisis sukrosa dirancang menggunakan rancangan acak kelompok pola
faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi resin
atas dasar berat resin / 100 ml volume larutan sukrosa 70% (b/v) dengan 5
variasi yakni 0 gram (A1), 10 gram (A2), 20 gram (A3), 30 gram (A4) dan 40
gram (A5) . Faktor kedua adalah waktu pengocokkan yang terdiri atas 5
variasi yakni 1 jam (B1), 2 jam (B2), 4 jam (B3), 8 jam (B4) dan 16 jam (B5).
Dengan demikian diperoleh 25 kombinasi perlakuan dengan pengulangan
perlakuan dilakukan sebanyak dua kali. Selanjutnya dari hasil perlakuan
ditentukan satu kombinasi massa resin dan waktu pengocokkan yang
menghasilkan kondisi optimum dengan parameter kadar gula invert yang
terukur menggunakan metode Nelson-Somogyi. Untuk menentukan kondisi
optimum dilakukan dengan uji statistik. Kondisi optimum yang diperoleh
digunakan secara berulang dalam hidrolisis sukrosa menggunakan katalis resin
Amberlite IRC 127 tanpa regenerasi sebanyak 10 kali penggunaan dengan
pengulangan perlakuan sebanyak dua kali, untuk menentukan perbandingan
efektivitas resin pada masing-masing tahapan dilakukan dengan uji statistik
terhadap kadar gula invert yang dihasilkan. Untuk mengetahui perubahan pH
larutan pada larutan gula sebelum dan sesudah pengocokkan dilakukan
pengukuran pH menggunakan pH meter.
Hasil
o Dari hasil penelitian diperoleh kondisi optimum hidrolisis sukrosa pada
penggunaan resin 30 gram dengan waktu pengocokkan 16 jam, produk gula
invert yang dihasilkan sebanyak 833,810 mg atau 1,132%. Penggunaan ulang
resin tanpa regenerasi pada kondisi optimum sebagai katalis dalam hidrolisis
sukrosa mengakibatkan penurunan efektivitas resin. Dari hasil uji Duncans,
efektivitas terbaik penggunaan ulang resin tanpa regenerasi adalah sebanyak
empat kali.
Kesimpulan
o Kondisi optimum hidrolisis sukrosa pada suhu ruang terjadi pada penggunaan
massa resin 30 gram dan waktu pengocokkan 16 jam, dengan hasil gula invert
833,810 mg atau 1,132% (b/b) dari 70 gram sukrosa yang digunakan.
Peningkatan penggunaan massa resin (40 gram) dengan waktu pengocokkan
16 jam mengakibatkan penurunan kadar gula invert. Resin Amberlite IRC 127
dalam menghidrolisis sukrosa 70 % (b/v) efektif digunakan ulang tanpa
regenerasi sebanyak 4 kali, pada penggunaan selanjutnya mengakibatkan
penurunan efektivitas resin yang berpengaruh nyata terhadap gula invert yang
dihasilkan

Identitas Jurnal : 2
Nama Jurnal : PROSES PEMBUATAN GULA INVERT DARI SUKROSA
DENGAN KATALIS ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN ASAM KLORIDA
Penerbit : Momentum,
Nomor : 2
Volume : 11
Nama Penulis :
1. Suwarno
2. Rita Dwi Ratnani1
3. Indah Hartati1
Instansi : Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim
Latar Belakang
o Gula merupakan salah satu dari Sembilan bahan pokok yang dikonsumsi
masyarakat Indonesia. Sebagian besar gula dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai sumber energi pemberi cita rasa dan sebagai bahan baku industri
makanan dan minuman. Gula merupakan salah satu bahan pangan sumbe
karbohidrat dan sumber energi atau tenaga yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Dalam Pedoman Pola Pangan Harapan (PPH), tercantum energi yang
dianjurkan yang berasal dari gula sebesar enam persen dari total kecukupan
energi atau 110 kalori per kapita per hari setara dengan 30 gram gula pasir.
Selain itu, gula termasuk pemanis alami yang tidak membahayakan kesehatan
apabila dikonsumsi secukupnya.
Tujuan
o Tujuan penelitian ini adalah membuat gula invert dari sukrosa dengan katalis
asam anorganik (asam klorida), dan asam organik (asam tartrat, dan asam
citrat). Mengamati pengaruh pH dan jenis katalis terhadap konstanta kecepatan
reaksi. Mencari optimasi terhadap proses hidrolisa, sehingga desain sistem
yang optimal dapat tercapai.
Metode
o Penelitian dilakukan dengan cara hidrolisis larutan gula pasir ( 70 %)
menggunakan katalis asam sitrat, asam tartrat, asam klorida pada berbagai pH,
suhu 70 C, dan waktu.
Hasil
o Dari hasil percobaan dan pengolahan data bahwa, gula inverse tidak hanya
dapat dibuat dengan asam anorganik (HCl), tetapi dapat juga digunakan asam
organik (asam tartrat dan citrat) Semakin tinggi pH maka laju reaksi hidrolisis
gula semakin lambat.Pada pH yang sama, jenis asam tidak berpengaruh
signifikan terhadap laju reaksi hidroisis.Model kecepatan reaksi orde 1 pseudo
hanya dapat diterapkan terhadap jenis katalis asam sitrat dan tartrat pada pH
2,5 Kondisi optimum

Kesimpulan

o Gula inversi tidak hanya dapat dibuat dengan asam anorganik (HCl), tetapi
dapat juga digunakan asam organik (asam tartrat dan citrat)
o Semakin tinggi pH maka laju reaksi hydrolysis gula semakin lambat.
o Pada pH yang sama, jenis asam tidak berpengaruh signifikan terhadap laju
reaksi hydrolysis.
o Model kecepatan reaksi orde 1 pseudo hanya dapat diterapkan terhadap jenis
katalis asam sitrat dan tartrat pada pH 2,5
o Kondisi optimum untuk proses hydrolysis gula adalah pada temperatur 70 0C
dan pH= 2,0 selama 80 menit.

Anda mungkin juga menyukai