Anda di halaman 1dari 9

EKSPRESI TUMOR NECROSIS FACTOR ALPHA (TNF - ) DAN JUMLAH SPERMA

PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) MODEL DIABETES MELLITUS TIPE 1


HASIL INDUKSI STREPTOZOTOCIN YANG DITERAPI DENGAN
EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (CURCUMA LONGA L.)

Expression of Tumor Necrosis Factor - Alpha (TNF - ) and Sperm Count in Type 1
Diabetes Mellitus Rat (Rattus norvegicus) Model Inducted by Streptozotocin
Treated with Turmeric Rhizome Ethanol Extract (Curcuma longa L.)

Bernadhita Gaudia Sabirosi*, Pratiwi Trisunuwati, Djoko Winarso


Program Studi Kedokteran Hewan, Program Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
*bernadhete.cha@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes mellitus tipe 1 adalah salah satu tipe diabetes yang terjadi di sebabkan oleh
kerusakan pada sel - pankreas yang memproduksi insulin. Diabetes mellitus (DM) Tipe 1
mengakibatkan inflamasi pada pankreas dan berakibat pada organ reproduksi jantan dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma longa L.) terhadap jumlah
spermatozoa dan ekspresi tumor necrosis factor - alpha (TNF-) pada organ pankreas.
Rancangan penelitian menggunakan RAL dan penelitian murni. Pembuatan hewan coba tikus
(Rattus norvegicus) DM tipe 1 dilakukan dengan induksi multi low dose - streptozotocin (MLD-
STZ) melalui intraperitoneal 20 mg/BB selama 5 hari. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus
norvegicus) strain Wistar jantan berumur 3 bulan yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok
kontrol negatif (A), kelompok diabetes mellitus tipe 1 (B), kelompok DM Tipe 1 dengan terapi
1,2 g/kgBB (C), kelompok DM Tipe 1 dengan terapi 1,8 g/kgBB (D), dan kelompok DM Tipe 1
dengan terapi 2,7 g/kgBB (E) selama 42 hari. Masing masing kelompok terdiri atas 4 ekor
tikus. Penghitungan jumlah spermatozoa dengan menggunakan hemocytometer dan pengukuran
ekspresi TNF- dengan menggunakan metode imunohistokimia. Hasil penelitian dianalisis
dengan One Way ANOVA (=0,05) menunjukan adanya signifikansi (P<0,05) terhadap
peningkatan jumlah spermatozoa sampai 56,43% dan penurunan ekspresi TNF- sampai 56,16%
pada tikus yang diterapi ekstrak etanol rimpang kunyit dosis 2,7 g/kgBB. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah pemberian ekstrak rimpang kunyit dapat meningkatkan jumlah spermatozoa
dan menurunkan ekspresi TNF- tikus diabetes mellitus tipe 1.

Kata kunci : DM Tipe 1, rimpang kunyit, TNF- dan spermatozoa

ABSTRACT

Diabetes mellitus type 1 (DM Type 1) is a type of diabetes that occurs because of
pancreatic cells damaged which producing insulin. Animal DM Type 1 resulted by
inflammation of the pancreas and its impact in the male reproductive organs may decrease the
quality and quantity of sperm. This research was conducted to determine the effect of turmeric
rhizome ethanol extract (Curcuma longa L.) based on sperm count and expression of tumor
necrosis factor - alpha (TNF-) in the pancreas organ. This true experiment was design by
Completely Randomized Design. Induction of DM Type 1 in rats doing by injecting Multiple
Low Dosage - Streptozotocin (MLD-STZ) in intraperitonially (i.p) at dosage of 20 mg/Kg BW in
5 days.This study used male rats (Rattus norvegicus) aged 3 months Wistar strain which divided
into 5 groups: negative control (A), DM Type 1 (B), DM Type 1 treated with Turmeric Rhizome
Extract 1,2 g /kg BW (C), 1,8 g/kg BW (D) and 2,7 g/kg BW (E) for 42 days. Each group
consisted of 4 rats. Spermatozoa counted with hemocytometer and measurement of TNF-
expression used immunohistochemical methods. The result of the analysis on one way ANOVA
( = 0,05) data showed that spermatozoa count was significantly increased up to 56,43% and
TNF- expression was decreased ip to 56,16% in rats which treated with turmeric rhizome
ethanol extract 2,7 g/kgBW. These result provide that turmeric rhizome extract may increase the
amount of spermatozoa and decrease the expression of TNF- of DM Type 1 rats.

Keywords: DM Type 1, turmeric rhizome, TNF- and spermatozoa

PENDAHULUAN mempengaruhi adalah obesitas, umur, jenis


Diabetes mellitus (DM) merupakan kelamin, dan sterilisasi (Hoenig, 2002).
penyakit gangguan metabolisme karbohidrat Diabetes mellitus tipe 1 merupakan
yang gejala umumnya berupa hiperglikemia. penyakit yang disebabkan adanya
Diabetes mellitus tipe 1 (DM tipe 1) atau inflammasi pada pankreas atau yang biasa
Insulin Dependent Diabetes Mellitus disebut insulitis. Adanya faktor genetik dan
(IDDM) adalah salah satu tipe diabetes yang lingkungan pada DM tipe 1 memicu
tergantung pada produksi insulin atau terjadi terjadinya respon imun yang dimediasi oleh
karena adanya kerusakan pada sel - sel T limfosit dan bereaksi pada sel-
pankreas yang memproduksi insulin pankreas sebagai self-antigen. Makrofag dan
(Mayfield,1998). Faktor faktor yang dapat sel T yang bersifat cytotoxic memproduksi
memicu terjadinya diabetes pada hewan, sitokin, tumor necrosis factor - (TNF-)
antara lain umur, jenis kelamin, ras, dan dan interferon- (IFN-) yang menyebabkan
lingkungan (Fall et al., 2007). kerusakan sel - pankreas (LeRoith et al.,
Prevalensi kejadian Diabetes mellitus 2004). Pada penderita DM tipe 1 akan
pada manusia menurut International mengalami kenaikan kadar maupun ekspresi
Diabetes Federasion adalah 8,39%. TNF - . Penderita DM tipe 1 memiliki
Diabetes mellitus pada hewan terjadi pada kadar insulin yang rendah yang dapat
pet animal seperti anjing dan kucing, hal ini mempengaruhi menurunnya sekresi hormon
disebabkan oleh pemberian pakan yang hormon lain termasuk hormon reproduksi
tinggi lemak maupun pemberian pakan seperti, LH dan FSH. Turunnya kadar
melebihi kebutuhan tubuhnya. Menurut Fall Follicle Stimulating Hormone (FSH) akan
et al. (2007), terjadi 13 kasus DM per mempengaruhi produksi spermatozoa
10.000 anjing tiap tahunnya pada anjing sehingga jumlah spermatozoa menurun
umur lebih dari lima tahun dan ras yang (Rachmadi, 2008).
sering mengalami DM adalah Australian Kunyit (Curcuma longa L.) yang
Terriers, Samoyeds, Swedish Elkhounds dan selama ini dijadikan bumbu masak memiliki
Swedish Lapphunds. Pada kucing prevalensi beberapa bahan aktif antara lain, minyak
kejadian DM sebesar 0,5%, faktor yang atsiri, kurkumin, demetoksikurkiumin,
bisdemetoksikurkumin, saponin, flavonoid,
dan polifenol. Bioaktif dalam kunyit yang mg/dL, maka dipastikan bahwa sampel tikus
digunakan untuk terapi adalah kurkumin, tersebut telah menderita diabetes mellitus
karena merupakan zat antioksidan dan pada hari ke-14 setelah pemberian STZ.
antiinflamasi. Pemberian kunyit (Curcuma
longa L.) diharapkan mampu menurunkan Pembuatan Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit
ekspresi TNF - pankreas dan Pembuatan ekstrak etanol rimpang
meningkatkan jumlah spermatozoa tikus kunyit ini dengan menggunakan metode
(Rattus norvegicus) model diabetes mellitus maserasi, tahapannya dimulai dengan
tipe 1 hasil induksi streptozotocin. mencuci bersih kunyit dan dipotong tipis
tipis, kemudian dimasukkan oven dengan
MATERI DAN METODE suhu 40-60C hingga kunyit kering.
Persiapan Hewan Coba Tahapan selanjutnya yaitu proses ekstraksi,
Hewan coba diadaptasi terhadap kunyit yang telah kering dihaluskan dengan
lingkungan selama tujuh hari dengan blender sampai halus, ditimbang sebanyak
pemberian pakan berupa pakan ayam buras 100 gram dan dimasukkan ke dalam gelas
dewasa dari Wonokoyo Jaya Corpindo dan erlenmeyer ukuran 1 liter. Kunyit kering
minum ad libitum pada semua tikus. Hewan tersebut ditambahkan dengan etanol 96%
model dibagi menjadi lima kelompok sampai menjadi 1 liter dan dikocok hingga
perlakuan, yaitu : kelompok kontrol negatif benar benar tercampur. Rendaman kunyit
(A), kelompok kontrol positif diabetes dan etanol didiamkan selama satu hari
mellitus tipe 1 (B), kelompok DM 1 yang hingga mengendap, kemudian diambil
diterapi ekstrak etanol rimpang kunyit 1,2 lapisan atas campuran etanol (pelarut)
g/kgBB (C), kelompok DM 1 yang diterapi dengan zat aktif yang sudah tercampur
ekstrak etanol rimpang kunyit 1,8 g/kgBB dengan penyaringan menggunakan kertas
(D), dan kelompok DM 1 yang diterapi saring. Larutan campuran etanol dan zat
ekstrak etanol rimpang kunyit 2,7 g/kgBB aktif kunyit tersebut kemudian dievaporasi
(E). menggunakan penangas air dengan suhu
80C hingga ekstrak menjadi kental dan
Pembuatan Hewan Model Diabetes Mellitus ditimbang berat ekstraknya, kemudian di
Tipe 1 evaporasi kembali dengan menggunakan
Seminggu pasca adaptasi, dilakukan oven untuk menghilangkan etanol yang
pengukuran kadar gula darah dengan tersisa. Evaporasi dengan oven dengan suhu
menggunakan glucometer pada semua 70C, setiap 15 menit ekstrak ditimbang
kelompok perlakuan. Pemberian injeksi hingga sebanyak tiga kali penimbangan
streptozotocin (STZ) pada kelompok B, C, berat ekstrak sama. Ekstrak kunyit yang
D, dan E dengan dosis 20 mg/kgBB selama telah dievaporasi diencerkan dengan
lima hari berturut turut, injeksi dilakukan akuades dan Na2CO3 agar mudah untuk
dengan rute intraperitoneal (IP). Pada proses disondekan.
diabetes mellitus, dilakukan pengukuran
kadar gula darah tiap tujuh hari sekali untuk Pemberian Terapi Hewan Model
memastikan tikus telah mengalami kenaikan Pemberian perlakuan terapi ekstrak
kadar gula darah. Kadar gula darah normal etanol rimpang kunyit dimulai pada hari ke-
pada tikus adalah 126 mg/dL (Barik et al., 15 setelah pemberian STZ. Terapi ekstrak
2008). Hasil pengukuran pada tikus model etanol rimpang kunyit (Curcuma Longa L.)
diabetes mellitus tipe 1 pada penelitian ini diberikan pada kelompok B, kelompok C,
terjadi kenaikan kadar gula darah > 600 dan kelompok D. Pemberian terapi
dilakukan secara per oral melalui sonde Penelitian ini merupakan penelitian
lambung dengan dosis ekstrak etanol murni dengan Rancangan acak lengkap.
rimpang kunyit sesuai dengan kelompok. Data yang digunakan dalam penelitian ini
Pemberian terapi rutin dilakukan sehari berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
sekali selama 42 hari. Selama pemberian jumlah spermatozoa tikus dan ekspresi
terapi, dilakukan pengukuran kadar gula Tumor Necrosis Factor - alpha (TNF-)
darah setiap tujuh hari sekali pada semua yang disajikan dan dianalisis dengan SPSS
kelompok perlakuan. 16.0 Edition for Windows dengan analisis
ragam ANOVA dengan = 0.05 dan
Penghitungan Jumlah Spermatozoa dilanjutkan dengan uji Tukey atau Beda
Ujung dari kauda epididimis dipotong Nyata Jujur (BNJ) apabila ternyata
dengan gunting dan diurut agar sperma signifikan.
keluar dan ditampung di cawan petri. Cairan
sperma yang keluar diambil 50 l dan HASIL DAN PEMBAHASAN
diletakkan pada obyek glass untuk melihat Pengaruh Pemberian Ekstrak etanol
jumlah sperma per lapang pandang. Pada Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.)
penelitian ini diperkirakan jumlah sperma Terhadap Ekspresi Tumor Necrosis
per lapang pandang adalah >40 sehingga Factor Alpha (TNF-) Pada Tikus
menggunakan perbandingan sperma dan Model Diabetes Mellitus Tipe 1
larutan phosphat buffer saline (PBS) untuk Diabetes mellitus tipe 1 (DM Type 1) pada
pengenceran adalah 1:20. 1 tetes cairan tikus model dilihat dari kadar gula darah
sperma diambil dan dihomogenkan dengan yang diukur menggunakan glucometer.
1000 l larutan PBS pH 7,4. Sperma dan Hasil induksi STZ untuk pembentukan
PBS yang telah homogen diambil hewan model diabetes mellitus tipe 1
menggunakan pipet dan diteteskan ke dalam menunjukkan peningkatan kadar gula darah
kamar hitung improved Neubauer dan sebesar > 600 mg/dL, dibandingkan dengan
ditutup dengan cover glass, dipastikan tidak sebelum perlakuan menunjukkan rata rata
terdapat gelembung udara. Spermatozoa sebesar 121 mg/dL sesuai dengan barik et al.
diamati dan dihitung dibawah mikroskop (2008) bahwa kadar gulah darah normal
cahaya (Nugroho, 2010). tikus yaitu 126 mg/dL. Hal ini
menunjukkan bahwa hewan model telah
Pembuatan Preparat Imunohistokimia menderita DM Tipe 1. Pemberian terapi
Organ pankreas tikus dimasukkan ke ekstrak etanol rimpang kunyit memberikan
dalam larutan paraformaldehid (PFA) 4%. pengaruh berupa penurunan ekspresi TNF-
Pembuatan preparat histopatologi meliputi pankreas, dengan presentase penurunan rata
proses dehidrasi, clearing, embedding, rata ekspresi TNF- kelompok C,
sectioning, penempelan pada obyek glass kelompok D, dan kelompok E dibandingkan
dan pewarnaan imunohistokimia. Ekspresi kelompok B secara berturut turut yaitu
TNF - pada preparat imunohistokimia 25,21%, 37,72% dan 56,16% (Tabel 1).
pankreas diamati dan difoto pada perbesaran Perhitungan rata rata ekspresi TNF-a
40x dan 400x dengan 5 lapangan pandang pankreas tikus menunjukkan perbedaan
untuk setiap kelompok. Dihitung presentase nyata kelompok A dibandingkan dengan rata
ekspresi TNF - per lapangan pandang rata ekspresi TNF- tikus kelompok B.
untuk setiap kelompok dengan software Hal ini disebabkan induksi STZ pada
Axio Vision. pembuatan hewal model diabetes mellitus
Analisis Data tipe 1. Streptozotocin sebagai agen
diabetonik menyebabkan teraktivasinya menjadi peroxinitrite (ONOO-). Peroxinitrite
limfosit T terutama CD4+ yang menyebabkan fragmentasi DNA pada sel b
menghasilkan interferon - (IFN - ). pankreas dan menginduksi terjadinya
Interferon - akan mengaktivasi makrofag nekrosis sel (Nugroho, 2006). Sel b pankreas
yang menstimulasi produksi sitokin pro yang mengalami nekrosis akan
inflamasi seperti IL 1 dan TNF - serta mengeluarkan protein yang dikenal dengan
memproduksi radikal bebas seperti b-protein. Selanjutnya b-protein ini akan
superperoksida (O2-), hydrogen peroksida dikenali sebagai antigen (b-Ag) oleh APC
(H2O2) dan nitrit oxide (NO) (LeRoith, dan dipresentasi oleh MHC-2 pada reseptor
2004). Interferon - juga mengaktivasi sel T spesifik b-Ag yang mengaktivasi
limfosit T CD8+ sitotoksik. Sitokin pro kembali CD4+ TH1 (LeRoith, 2004).
inflamasi yang diproduksi akibat Kejadian ini akan terjadi secara terus
teraktivasinya makrofag menjadi sitotoksik menerus mengakibatkan meningkatkan
ke sel pankreas dengan mengirimkan ekspresi TNF- di sel pankreas dan
death signals pada sel sehingga terjadi tingkat keparahan kerusakan sel pankreas.
nekrosis pada sel b pankreas. Radikal bebas Mekanisme tersebut menyebabkan
yang diproduksi dari teraktivasinya munculnya ekspresi TNF- meningkat
makrofag juga memicu terjadinya nekrosis 77,64% pada kelompok kontrol positif (B)
sel b pankreas dengan adanya ikatan antara dibandingkan dengan kelompok kontrol
superperoksida (O2-) dan nitrit oxide (NO) negatif (A).

Tabel 1. Rata rata ekspresi TNF- pankreas tikus pada masing masing kelompok perlakuan
Rata rata TNF- % Peningkatan % penurunan
Kelompok
standar deviasi TNF - TNF -
a
Kontrol - ( A ) 3,92 0,38 - -
c
Kontrol + ( B ) 17,54 7,98 77,64 -
bc
1,2g/kgBB ( C ) 13,12 1,66 - 25,21
abc
1,8g/kgBB ( D ) 10,93 0,31 - 37,72
2,7g/kgBB ( E ) 7,69 0,38 ab - 56,16
Keterangan: Notasi a, b, c dan d menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan (p<0,05).

Perhitungan statistika menunjukkan tersebut telah mendekati kondisi normal. Hal


tidak terdapat perbedaan nyata antara ini menunjukkan pemberian terapi dosis 1,8
kelompok kontrol positif (kelompok B) g/kgBB (kelompok D) dan dosis 2,7 g/kgBB
dengan kelompok C dan kelompok D. Hasil (kelompok E) efektif untuk menurunkan
tersebut menunjukkan bahwa rata rata ekspresi TNF- pankreas tikus model
ekspresi TNF- setelah pemberian terapi diabetes mellitus tipe 1.
ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma Rimpang kunyit merupakan tanaman
longa L.) dengan dosis 1,2 g/kgBB dan yang dapat dimanfaatkan sebagai
1,8/kgBB masih sama dengan ekspresi TNF- antioksidan eksogen karena mengandung
kontrol positif (B). Kelompok D dan senyawa kurkumin yang tinggi. Hal ini
kelompok A menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan Sharma (2005) yang
berbeda nyata dengan kontrol positif menunjukkan bahwa kurkumin yang
(kelompok B), namun pemberian terapi terdapat dalam rimpang kunyit dapat
ekstrak etanol rimpang kunyit pada dosis berperan sebagai antioksidan dan
antiinflamasi. Kurkumin sebagai antioksidan terapi ekstrak etanol rimpang kunyit yang
akan menstabilkan radikal bebas yang mengandung senyawa kurkumin mampu
diproduksi akibat aktivasi makrofag. menurunkan ekspresi TNF- pankreas tikus
Sebagai antiinflamasi, Kurkumin menekan model diabetes mellitus tipe 1.
aktivasi dari nuclear factor kappa B (NF-
B) yang merupakan faktor transkripsi
eukoryotik yang meliputi regulasi inflamasi,
proliferasi selular, tranformasi dan
tumorigenesis. Aktivasi NF-B akan
menginduksi ekspresi gen inflamatori dan
meningkatkan produksi COX-2, sel adhesi
dan sitokin pro-inflamasi (Bernd, 2000).
Aktivasi NF-B yang ditekan oleh kurkumin
akan menghambat induksi transkripsi dari
sitokin pro inflamasi, sehingga terjadi
penurunan ekspresi dari TNF-. Kurkumin
juga dapat menghambat induksi
cyclooxygenase-2 (COX-2) dan
lypoxygenase (Sharma, 2005). Kurkumin
menghambat secara langsung aktivitas
enzimatik dari COX-2 yang berperan dalam
produksi prostaglandin selama proses Gambar 1. Ekspresi TNF- pada pulau
inflamasi, nyeri dan respon demam. Jalur langerhans pankreas tikus.
Keterangan : A: Pulau langerhans tikus kontrol
lypoxygenase berperan dalam produksi
negatif; B: Pulau langerhans tikus DM, C: Pulau
arachidonic acid yang akan menjadi langerhans tikus terapi ekstrak etanol rimpang
prostaglandin sebagai mediator inflamasi. kunyit dosis 1,2 g/kgBB; D: Pulau langerhans
Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa tikus terapi ekstrak etanol rimpang kunyit dosis
gambar B terdapat ekspresi TNF- yang 1,8 g/kgBB; E: Pulau langerhans tikus terapi
banyak di bagian pulau langerhans ditandai ekstrak etanol rimpang kunyit dosis 2,7 g/kgBB.
dengan adanya warna coklat yang tersebar di Pembesaran 400 x; Panah hitam: sel beta tanpa
pulau langerhans pankreas dan adanya ekspresi TNF-;Panah merah: sel beta
rongga atau ruang interseluler. Warna coklat mengekspresikan TNF- dengan spot warna
yang muncul disebabkan adanya ikatan coklat.
antigen (TNF-) dan antibodi (anti TNF-)
Pengaruh Pemberian Ekstrak etanol
yang berlabel biotin. Ekspresi TNF- pada
Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.)
gambar B lebih banyak dibandingkan
Terhadap Jumlah Spermatozoa Pada
dengan gambar A karena pada tikus diabetes
Tikus Model Diabetes Mellitus Tipe 1
mellitus produksi sitokin pro-inflamasi
Hasil penghitungan jumlah
seperti TNF- meningkat. Pada gambar C,
spermatozoa menunjukkan adanya
gambar D, dan gambar E terjadi penurunan
perbedaan yang nyata (p<0,05) dari kelima
ekspresi TNF- ditandai dengan kelompok perlakuan tersebut. Hal ini
berkurangnya warna coklat pada pulau menunjukan bahwa pemberian ekstrak
langerhans dan terjadinya penghambatan etanol rimpang kunyit (Curcuma longa L.)
kerusakan pulau langerhans pankreas yang pada masing-masing kelompok perlakuan
ditandai dengan bekurangnya rongga dapat mempengaruhi peningkatan jumlah
interseluler. Hal ini disebabkan adanya spermatozoa tikus model diabetes mellitus
tipe 1 (Tabel 2).Perhitungan rata rata disebabkan karena diabetes mellitus tipe 1
jumlah spermatozoa tikus kelompok kontrol mengakibatkan penurunan jumlah insulin
negatif (A) jumlah spermatozoa dalam tubuh, sehingga dapat terjadi
menunjukkan perbedaan yang nyata komplikasi pada organ reproduksi salah
dibandingkan dengan rata rata jumlah satunya pada jumlah spermatozoa.
spermatozoa tikus kelompok B. Hal ini

Tabel 2. Rata-rata jumlah spermatozoa tikus pada masing-masing kelompok perlakuan

Rata rata jumlah % Peningkatan % Penurunan


Kelompok
spermatozoa standar deviasi jumlah sperma jumlah sperma

Kontrol - (A) 81.400 4056,3 c - -


Kontrol + (B) 26.775 24596,8 a - 67,11
Dosis 1,2g/kgBB ( C ) 26.913 14780,1 a 0,51 -
Dosis 1,8g/kgBB ( D ) 43.713 4226,6 ab 38,75 -
Dosis 2,7g/kgBB ( E ) 61.450 10337,5bc 56,43 -
Keterangan: Notasi a, b, c dan d menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan (p<0,05).

kadar insulin mengakibatkan terhambatnya


sintesa protein oleh hati, salah satunya
sintesis IGF 1. Insulin like Growth Factor
1 (IGF 1) berperan dalam meningkatkan
efek gonadotropin pada sel sertoli dan sel
leydig (Guyton, 2006). Penurunan IGF 1
mengakibatkan terjadinya penurunan efek
gonadotropin (LH dan FSH) pada sel sertoli
dan sel leydig yang berperan dalam proses
spermatogenesis.
Hormon LH menstimulasi sel leydig
untuk berproliferasi dan memproduksi
testosteron, sedangkan FSH berpengaruh
Gambar 2. Spermatozoa tikus dalam 1
langsung terhadap proses spermatogenesis
lapang pandang
dan terhadap proliferasi sel sertoli yang
menghasilkan ABP. Androgen Binding
Insulin diproduksi dan disintesis oleh
Protein (ABP) yang diproduksi oleh sel
sel pankreas, sehingga apabila terjadi sertoli dengan rangsangan FSH berfungsi
kerusakan sel pankreas seperti pada untuk transport hormon testosteron. Pada
keadaan diabetes mellitus tipe 1 akan terjadi kondisi diabetes mellitus, terjadi penurunan
penurunan jumlah insulin. Salah satu peran efek LH dan FSH pada sel sertoli dan sel
insulin dalam tubuh adalah untuk meransang leydig. Hal ini mengakibatkan menurunnya
sintesa protein di hati. Kadar insulin yang produksi testosteron dan ABP yang
menurun akibat keadaan DM1 akan digunakan dalam proses pembentukan
menghambat kerja organ yang dipengaruhi spematozoa, sehingga proses
oleh insulin. Pada organ hati penurunan spermatogenesis akan terhambat. Proses
spermatogenesis yang terhambat akan (B). Hal ini disebabkan karena kandungan
berefek pada jumlah spermatozoa yang bioaktif kurkumin dalam ekstrak etanol
dihasilkan. Penurunan jumlah spermatozoa rimpang kunyit yang bertindak sebagai
pada keadaan diabetes mellitus disebabkan antioksidan dan antiinflamasi tidak cukup
oleh terhambatnya proses spermatogenesis untuk menstabilkan radikal bebas dan
akibat penurunan produksi testosteron dan menekan jumlah sitokin pro inflamasi.
Androgen Binding Protein. Hal tersebut Ekstrak etanol rimpang kunyit
yang menyebabkan terjadi penurunan (Curcuma longa L.) memiliki kandungan
jumlah spermatozoa pada kelompok kontrol bioaktif kurkumin yang tinggi sebagai
positif (B) sebesar 67,11% dibandingkan antioksidan dan antiinflamasi. Antioksidan
dengan kelompok kontrol negatif (A). adalah zat yang mampu memperlambat atau
Proses spermatogenesis terjadi di mencegah proses oksidasi. Kurkumin
tubulus seminiferus testis terdiri dari dua sebagai antioksidan (AH) memberikan atom
tahapan, yaitu spermacytogenesis dan hidrogen secara cepat ke radikal bebas (R*,
spermiogenesis. Spermacytogenesis adalah ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih
proses pembentukan spermatosit primer dan stabil, sementara turunan radikal antioksidan
sekunder dari spermatogonia tipe A, proses (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil
ini dipengaruhi oleh hormon FSH yang dibanding radikal bebas. Kurkumin juga
memicu berlangsungnya proses memperlambat laju autooksidasi dengan
spermatogenesis dan testosteron berperan cara menurunkan kadar enzim xanthine
dalam mengaktivasi gen di sel sertoli yang oxidase yang mengkatalis reaksi
memicu diferensiasi spermatogonia untuk pembentukan anion superoksida aktif.
memulai proses spermatogenesis. Kurkumin sebagai antiinflamasi, bekerja
Spermiogenesis adalah proses pembentukan dengan cara menekan produksi sitokin pro
spermatozoa dari spermatid yang inflamasi yang memicu kerusakan pada sel
diperngaruhi oleh FSH dan testosteron, FSH pankreas, sehingga mampu mengurangi
berpengaruh terhadap proliferasi sel sertoli tingkat kerusakan sel. Penurunan radikal
yang menghasilkan ABP untuk transport bebas dan sitokin pro-inflamasi dalam tubuh
hormon testosteron (Cheng, 2008). Pada dapat mengurangi tingkat kerusakan sel
kejadian diabetes mellitus, terjadi penurunan pankreas dan meningkatkan produksi
hormon LH dan FSH pada testis sehingga insulin.
produksi ABP dan testosteron menurun. Hal Kurkumin sebagai anti-diabetik mampu
ini mengakibatkan terjadinya gangguan pada menstimulasi sel pankreas untuk
proses spermacytogenesis maupun memproduksi dan mensekresi insulin. Kadar
spermiogenesis yang menyebabkan insulin yang meningkat dapat memicu
penurunan produksi spermatozoa. sintesa IGF 1 pada hati yang
Pemberian ekstrak etanol rimpang meningkatkan efek LH dan FSH pada sel
kunyit (Curcuma longa L.) pada tikus leydig dan sel sertoli. Peningkatan tersebut
model diabetes mellitus tipe 1 kelompok C dapat memicu peningkatan kadar testosteron
dan kelompok D tidak berbeda nyata dengan dan ABP yang digunakan dalam proses
kontrol positif. Hasil tersebut menunjukkan spermatogenesis. Proses spermatogenesis
bahwa rata rata jumlah spermatozoa yang tidak terhambat akan menghasilkan
setelah pemberian terapi ekstrak etanol spermatozoa dengan kuantitas yang lebih
rimpang kunyit (Curcuma longa L.) dengan tinggi.
dosis 1,2 g/kgBB dan 1,8/kgBB masih sama
dengan jumlah spermatozoa kontrol positif
KESIMPULAN Molecular and Endocrinology 197 :
Pemberian ekstrak etanol rimpang 221-229.
kunyit (Curcuma longa L) pada dosis 2,7 LeRoith, D., S. Taylor and J.M. Olefsky.
g/kgBB dapat menurunkan ekspresi Tumor 2004. Diabetes Mellitus : A
Necrosis Factor - Alpha (TNF - ) pada Fundamentaland Clinical Text 3rd
organ pankreas dan meningkatkan jumlah Edition. Lippincott Williams &
spermatozoa tikus (Rattus norvegicus) Wilkins, Philadelphia. 519-538.
model diabetes mellitus tipe 1. Mayfield J. 1998. Diagnosis and
classification of diabetes mellitus :
Ucapan Terima Kasih new criteria. American Family
Terima kasih kepada supervisor dan staff Phyician 58 (6) : 1-8
Laboratorium Farmakologi FK Universitas Nugroho, A.E. 2006. Hewan Percobaan
Brawijaya yang memfasilitasi pelaksanaan Diabetes Mellitus : Patologi dan
penelitian ini. Mekanisme Aksi Diabetogenik.
Biodiversitas, 7(4) : 378-382.
DAFTAR PUSTAKA Rachmadi, A. 2008. Kadar Gula Darah dan
Barik, R., S. Jain, D. Qwatra, A. Joshi, G.S. Kadar Hormon Testosteron Pada Pria
Tripathi and R. Goyal. Penderita Diabetes Melitus,
2008. Antidiabetic activity of aqueous Hubungannya Dengan Disfungsi
root extract of Ichnocarpus Seksual dan Perbedaannya Dengan
frutescens in streptozotocin- Yang Tidak Mengalami Disfungsi
nicotinamide induced type II diabetes Seksual [M.Biomed. Thesis]. Program
in rats. Indian Journal of Studi Ilmu Biomedik. Universitas
Pharmacology 40:1 19. Diponegoro.
Bernd, A., C. Theilig, S. Kippenberger, A. Rees, D, A and J.C. Alcolado. 2005. Animal
Ramirez-Bosca, J. Diaz, J. Miquel, Models of Diabetes Mellitus, Diabetic
and R. Kaufmann. 2000. Effect of Medicine, 22 : 359-370.
Curcuma longa extract on the Sharma, R.A., A. J. Gescher, W. P. Steward.
expression of proinflammatory 2005. Curcumin: The Story So Far.
cytokines. Skin Pharmacol App. Skin European Journal of Cancer,
Physiol 13, 226234. 41:19551968.
Cheng, C.Y. 2008. Molecular Mechanisms Szkudelski, T. 2001. The Mechanism Of
in Spermatogenesis. United States of Alloxan And Streptozotocin Action In
America : Landes Bioscience and Cells Of The Rat Pankreas.
Springer Science+Business Media, Physiology Research, 50: 536-54.
LLC.
Fall, T., H.H. Hamlin, A. Hedhammar, O.
Kampe and A. Egenvall. 2007.
Diabetes Mellitus in a Population of
180.000 Insured Dogs: Incidence,
Survival, and Breed Distribution. J Vet
Intern Med 21:1209-1216.
Hoenig, M. 2002. Comparative Aspects of
Diabetes Mellitus in Dogs and Cats.

Anda mungkin juga menyukai