24 Oktober 2016
Laporan Praktikum Eksplorasi Seismik BAB I
APLIKASI TESSERAL DALAM
MEMAHAMI RAMBAT GELOMBANG PENDAHULUAN
UNTUK INTERPRETASI LAPISAN
1.1 Latar Belakang
TANAH DAN BATUAN
BAB III
awal dari batuan. 5. Lakukan Run-Acoustic Modelling
dengan cara klik tab menu Run,
pilih Accoustic Modelling. Tunggu
Hingga Proses berakhir.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data
Data yang diinputkan pada tesseral adalah Vp, Vs dan densitas serta lebar dan panjang
penampang yang diinginkan.
Tabel 4.1 Data yang diinputkan pada tesseral
Top 0
Bottom 1500 m
Left 0
Right 2000 m
Vp 1200 m/s
Vs 650 m/s
Model yang ter representasikan oleh perambatan gelombang seismik refleksi adalah
lapisan 1,2,3. Lapisan 4 dan 5 tidak terepresentasikan karena selisih akustik impedan pada
kedua lapisan tersebut kecil sehingga kontras tidak terlihat. Denga visualisasi sebagai
berikut :
4.3 Pembahasan
Telah dilakukan percoban perambatan gelombang dengan menggunakan aplikasi
tesseral. Prektikum ini memiliki tujuan untuk Mengetahui penggunaan aplikasi software
tesseral dan untuk Memahami rambat gelombang serta prinsipnya dalam interpretasi
lapisan bumi. Pada praktikum, digunakan source yang ditembakkan dari atas permukaan
dan receiver berada berjejer di atas permukaan. Frekuensi yang digunakan adalah 10 Hz
dan 90 Hz. Pada pemodelan geologi dilakukan variasi jenis batuan yang tentunya akan
memiliki variasi Vp,Vs, dan densitas bataun tersebut. Setelah di run acoustic modeling
dapat dilihat bahwa pada source memancarakan sinyal/gelombang yang berbentuk V
terbalik dan hasil pantulan/refleksi dari batuan akan terekam oleh receiver/geophone dan
juga pembiasan/refraksi dapat dilihat ketika gelombang melewati suatu lapisan dan menuju
lapisan selanjutnya yang dapat dikatakan mengalami perambatan ke medium yang lain akan
mengalami pembelokan/refraksi.
Kecepatan gelombang akan semakin besar seiring bertambahnya kedalaman, hal itu
dapat dilihat dari warna gelombangnya dan kerapatan dari gelombangnya. Juga dapat
dilihat bahwa energi gelombang mekanik yang diberikan akan semakin kecil dan lama
kelamaan akan hilang. Untuk gelombang yang dipantulkan, maka gelombangnya akan
kembali ke arah permukaan, hal ini merupakan pembuktian dari hukum snellius yang
mengatakan bahwa jika gelombang datang dari medium yang kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya gelombang yang datang
dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis
normal . ketika gelombang hasil refleksi mencapai permukaan gelombang baru muncul
kembali dari permukaan dan kembali menuju bawah permukaan. Hal ini didasari oleh
Prinsip Huygens yang menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang berada di
depan muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi terbentuknya deretan gelombang
yang baru. Besarnya nilai dari semua gelombang baru sama dengan besarnya nilai dari
gelombang awal nya .
Pada hasil dapat kita lihat bahwa semakin rapat(semakin besar Densitas) sebuah lapisan
maka lapisan tersebut akan dirambati oleh gelombang lebih cepat. Pada hasil juga kita dapat
melihat bentuk V terbalik, itu merupakan perambatan gelombang langsung yang diterima
oleh geophone/reseptor dan itu adalah data yang biasa didapat karena gelombang
awal/source akan merambat membentuk setengah lingkaran sehingga diterima oleh
reseptor lebih cepat. Data tersebut merupakan data yang tidak terlalu berpengaruh dan dapat
dikatakan bahwa itu merupakan noise. Dengan semakin besarnya nilai dari frekuensi, yang
di mana nilai frekuensi akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang, maka lapisan
yang dilalui dapat digambarkan dengan baik. Panjang gelombang seismik yang digunakan
jauh lebih kecil dibandingkan dengan ketebalan lapisan batuan.
BAB V
KESIMPULAN
Ketika semakin tinggi nila densitasnya maka kecepatan perambatan medium akan
semakin besar.
Gelombang yang dipantulkan memiliki sudut yang sama dengan sudut gelombang
datang
Gelombang yang terpantul dari lapisan bawah permukaan dapat kembali ke
permukaan sehingga menjadi gelombang baru.
Semakin besar frekuensi maka semakin besar kemungkinan data perlapisan itu akan
terlihat lebih jelas.