informasi mengenai dunia. Bagaimana kita melihat? Apa yang disebut dengan
A. Sifat Cahaya
Sembilan belas, bukti nyata bahwa cahaya adalah sebuah gelombang telah
cahaya itu dibungkus dalam paket-paket diskrit yang dinamakan foton atau
kuanta. Sifat gelombang dan sifat partikel yang secara nyata saling
bertentang akhirnya direkonsiliasikan sejak tahun 1930 melalui
kedua sifat gelombang dan sifat partikel. Perambatan cahaya paling baik
analisis pengukuran sampai tahun 1983, nilai yang paling mungkin untuk
laju cahaya saat itu adalah = 2,99792458 108 .
seperti udara, kaca, dan air maka pada umumnya sebagian gelombang itu
anatara dua material optik sebagai sudut-sudut yang dibuat oleh sinar-
sinar itu dengan normal terhadap permukaan tersebut di titik masuk
seperti pada gambar 2.3. Jika antarmuka itu kasar cahaya yang
berbagai arah, dan tidak ada sudut refraksi tunggal, atau sudut refleksi
gambar 2.4
penting dalam optika geometrik. Indeks refraksi itu adalah rasio dari laju cahaya
c, dalam ruang hampa terhadap laju cahaya v dalam ruang hampa terhadap laju
Karena n adalah rasio dari dua laju, maka n adalah bilangan murni
tanpa satuan.
kesimpulan berikut:
pada bidang yang sama. Bidang dari ketiga sinar itu tegak lurus
tersebut.
itu, rasio dari sinus sudut dan dimana kedua sudut itu
diukur dari normal terhadap permukaan, sama dengan kebalikan
besar ( > ) dan karena itu laju gelombang dalam material itu
selalu lebih kecil dari pada laju gelombang c dalam ruang hampa
gelombang dari cahaya dalam sebuah material lebih kecil dari pada
dengan persamaan = diperoleh:
0
= (persamaan panjang gelombang cahaya dalam suatu
material)
hukum refraksi Snellius, diperoleh: = .
Jika sudut masuk lebih besar dari sudut kritis, maka sinus sudut
refraksi seperti yang dihitung oleh hukum Snellius, akan lebih besar
dari pada satu, yang tidak mungkin. Di luar sudut kritis, sinar itu
internal total)
Gambar 2.10 Berkas sinar yang memasuki mata setelah refleksi dari
sebuah cermin datar terlihat seolah-olah sinar itu
datang dari titik P, yakni bayangan titik untuk benda P
permukaan itu direfleksikan pada sebuah sudut dari normal yang sama
dengan sudut masuk. Karena permukaan itu datar, maka normal itu
berada dalam arah yang sama di semua titik pada permukaan tersebut
maka, maka arahnya seakan-akan sibar itu berasal dari titik bayangan
yang hanya dapat melihat sinar yang direfleksikan dari permukaan itu
berasal titik bayangan P. Maka titik bayangan itu adalah sebuah cara
Gambar 2.11 memperlihatkan dua sinar yang berpencar dari sebuah titik
pada cermin itu (yakni, PV tegak lurus terhadap permukaan cermin), dan
tersebut pada sudut masuk dan direfleksikan pada sudut datang yang
sama dengan normal. bila kedua sinar itu dibentangkan kedua berkas sinar
yang direfleksikan itu ke arah belakang, maka kedua berkas sinar itu
Garis antara P dan P tegak lurus terhadap cermin itu. Ketiga segitiga itu
kongruen, sehingga P dan P berada pada jarak yang sama dari cermin dan
Bila benda berada pada sisi yang sama dari permukaan yang
negatif.
Bila bayangan berada pada sisi yang sama dari permukaaan yang
Jarak dari kepala ke ekor panah yang diorentasikan dengan cara ini
=
Jadi untuk sebuah cermin datar m adalah satu. Bila anda memandang
sama seperti benda, hal dikatakan bahwa bayangan itu tegak (erect).
adalah negatif.
sederhana.
itu (pusat bola yang mempunyai permukaan itu sebagai bagian dari bola
tersebut)
kembali dari pada dirinya sendiri. Sinar PB pada sudut dengan sumbu
adalah .
1 1 2
+ = , =
2
refleksi dari cermin itu, ke sebuah titik F sejauh R/2 dari verteks
benda ini diletakan di titik fokus F, sehingga jarak benda itu adalah
2 1 2 1
+ = , = 0 =
bertemu hanya dalam sebuah titik yang jauhnya tak berhingga dari
direfleksikan melalui titik fokus dan (2) setiap sinar yang datang
lampu besar mobil untuk membentuk cahaya dari bola lampu itu
sebagai berikut. 1 1 1
+ =
lurus dan tegak lurus terhadap sumbu itu. Pehatikan bahwa panah
Karena segitiga PVQ dan segitiga PVQ dalam gambar 2.21 serupa,
maka kita juga mempunyai hubungan = . Tanda negatif
negatif. Maka
= =
Jika m positif, maka bayangan itu tegak dibandingkan dengan
tegak, dan karena |m| = 1, maka bayangan itu berukuran sama seperti
benda tersebut.
hanya ditinjau benda yang terletak diluar titik fokus atau di titik
fokus, sehingga jarak benda s lebih besar dari atu sama dengan
panjang fokus (positif) f. Dalam kasus ini titik bayangan berada pada
sisi yang sama dari cermin seperti sinar yang keluar, dan bayangan
itu nyata dan terbalik. Jika sebuah benda ditempatkan di dalam titik
cermin.
3. Cermin Cembung
oleh cermin itu berpancar dari titik P yang sama, asalkan bahwa
cembung dan juga cermin cekung. Dalam 2.27 sinar-sinar yag datang
akan mengumpul seolah-olah sinar itu bertemu pada titik fokus maya
Gambar 2.27 Berkas sinar yang menuju ke titik fokus maya F paralel
dengan sumbu setelah refleksi
.
4. Metode Grafik untuk Cermin
Untuk kontruksi ini kita selalu memilih sebuah titk benda yang tidak
Lensa adalah sebuah sistem optis dengan dua permukaan bola yang
permukaan bola yang cukup dekat satu sama lain sehingga kita dapat
lensa tipis.
1. Sifat-sifat Lensa
muncul keluar dari lensa itu sebagai seberkas sinar pararel (gambar
2.31). titik F1 dan F2 dinamakan titik fokus pertama dan titik fokus
kedua, dan jarak f diukur dari pusat lensa itu dinamakan panjang
fokus.
titik fokus kedua F2 setelah refrasi. Sinar QQQ, lewat lurus tanpa
pararel.
kerena itu kedua segitiga siku-siku PQO dan PQO adalah serupa
= atau =
Untuk kedua sudut ditandai adalah sama, dan kedua segitiga siku-siku OAF2
= atau =
1 1 1
+ =
Analisis ini juga memberikan perbesaran lateral = / untuk lensa tipis.
Gambar 2.33 memperlihatkan sebuah lensa divergen; berkas sinar pararel yang
masuk pada lensa ini berpencar setelah refraksi. Panjang fokus dari sebuah lensa
divergen adalah sebuah kuantitas negatif, dan lensa itu dinamakan lensa negatif.
Titik fokus kedua F2 dari sebuah lensa negatif adalah titik dimana sinar-sinar pada
mulanya pararel dengan sumber muncul berpencar setelah refraksi seperti gambar
2.33a. sinar-sinar yang masuk mengumpul menuju titik fokus pertama F1 seperti
pada gambar 2.33b, muncul keluar dari lensa itu pararel dengan sumbunya.