KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana Tata Ruang Wilayah atau yang disingkat dengan RTRW pada
prinsipnya merupakan matra ruang dari kebijaksanaan pembangunan, mulai
dari tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Dengan demikian
maka RTRW Kabupaten Sorong akan menjadi matra ruang dari
kebijaksanaan pembangunan Kabupaten Sorong. Latar belakang
penyusunan RTRW Kabupaten Sorong ini merupakan perpaduan dari
berbagai aspek sebagaimana dijelaskan berikut ini.
a. Rencana Tata Ruang Wilayah yang ada yang mengatur tentang tata
ruang wilayah Kabupaten Sorong dewasa ini meliputi wilayah
Kabupaten Sorong sebelum dimekarkan. Setelah dimekarkan
dengan pembentukan daerah otonom baru, wilayah tersebut
mencakup 4 (empat) daerah otonom, yaitu : Kabupaten Sorong,
Kota Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, dan Kabupaten Raja
Ampat. Dengan demikian, maka penyusunan RTRW Kabupaten
Sorong ini adalah langkah melengkapi kebutuhan bagi Kabupaten
Sorong setelah pemekaran tersebut.
Selaras dengan aspek teknis, maka pada aspek strategis ini perlu pula
dirumuskan kebijakan dan strategis pengembangan wilayah (regional
development) Kabupaten Sorong menurut identifikasi karakter
perkembangannya, terutama perbedaan karakter antar bagian wilayah yang
ada serta keterkaitannya dengan pusat perkembangan terdekat (dalam hal ini
Kota Sorong). Aspek strategis ini selain untuk kepentingan perumusan
substansi RTRW Kabupaten Sorong, juga untuk kepentingan perumusan
RPJPD dan RPJMD Kabupaten Sorong.
Selain itu dalam aspek strategis ini diacu juga prinsip bahwa untuk
mempercepat proses pembangunan di Kabupaten Sorong, RTRW Kabupaten
Sorong sangat diperlukan sebagai acuan spasial bagi kegiatan
pengembangan sosial dan ekonomi sehingga dapat memberikan hasil yang
optimal dan berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karenanya, penyusunan
RTRW Kabupaten Sorong sangat mendesak untuk dilakukan, tentunya
dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stake holder) dan
partisipasi dari masyarakat sendiri sebagaimana diamanatkan oleh UU No.
26 Tahun 2007 tersebut.
LAPORAN AKHIR I - 10
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 11
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 12
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
Lihat Gambar 1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Sorong, Tabel I.1 Distrik
dan Kampung/Kelurahan di Kabupaten Sorong, dan Tabel I.2 Luas Wilayah
Kabupaten Sorong dan Wilayah Laut Kewenangan (WLK).
LAPORAN AKHIR I - 13
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 14
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 15
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
A. Struktur Ekonomi
B. Pertumbuhan Ekonomi
Bila dipakai acuan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 tanpa migas
pada kurun waktu 2004 - 2006, maka angka LPE adalah 5,51 % per tahun,
yang lebih besar daripada LPE dengan migas.
LAPORAN AKHIR I - 16
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 17
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
TABEL III.4.1
PEMBAGIAN ADMINISTRASI DISTRIK, LUAS, JUMLAH KAMPUNG, PENDUDUK DAN RUMAH TANGGA
KABUPATEN SORONG (BARU) TAHUN 2008
Luas Darat Jumlah Penduduk 2008 KK Kepadatan Pddk Kpg. Family Size
No. Distrik Ibukota
(Ha) Kamp/Kel. Laki-Laki Perempuan Total 2008 (Jiwa/km2) Rata-rata (Jiwa/KK)
1 Aimas Aimas 25.740,50 11 13.491 11.929 25.420 6.481 98,75 2.311 3,92
2 Mayamuk Yeflio 13.635,75 7 4.882 4.336 9.218 2.332 67,60 1.317 3,95
3 Salawati Katinim 45.217,96 12 5.992 5.128 11.120 3.070 24,59 927 3,62
4 Klamono Klamono 43.289,30 7 1.366 1.254 2.620 614 6,05 374 4,27
5 Segun Segun 104.436,98 7 993 885 1.878 481 1,80 268 3,90
6 Seget Seget 36.008,63 4 1.520 1.304 2.824 684 7,84 706 4,13
7 Salawati Selatan Sailolof 71.473,29 5 963 882 1.845 397 2,58 369 4,65
8 Beraur Wanurian 133.003,60 12 1.529 1.381 2.910 810 2,19 243 3,59
9 Sayosa Sayosa 170.600,27 8 801 738 1.539 341 0,90 192 4,51
10 Makbon Makbon 89.174,42 8 1.364 1.273 2.637 546 2,96 330 4,83
11 Moraid Mega 96.350,82 7 803 684 1.487 325 1,54 212 4,58
Kab. SORONG (Baru) 828.931,52 88 33.704 29.794 63.498 16.081 7,66 722 3,95
Sumber : Dinas Kependudukan Kab. Sorong, Mei 2008
LAPORAN AKHIR I - 18
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
TABEL III.4.2
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (LPP)
DI KABUPATEN SORONG TAHUN 2003 - 2008
Jumlah Penduduk
No. Distrik LPP (%)
2003 2008
1 Aimas 18.621 25.420 6,42
2 Mayamuk 8.209 9.218 2,35
3 Salawati 9.834 11.120 2,49
4 Klamono 4.403 2.620 (9,86)
5 Segun 1.753 1.878 1,39
6 Seget 2.544 2.824 2,11
7 Salawati Selatan 1.880 1.845 (0,38)
8 Beraur 2.247 2.910 5,31
9 Sayosa 1.117 1.539 6,62
10 Makbon 2.206 2.637 3,63
11 Moraid 1.525 1.487 (0,50)
Kab. SORONG 54.339 63.498 3,16
Sumber : Dinas Kependudukan Kab. Sorong, Mei 2008
LAPORAN AKHIR I - 19
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
TABEL III.4.3
PREDIKSI PENDUDUK (LPP Optimis)
DI KABUPATEN SORONG SAMPAI TAHUN 2028
D. Sosial Budaya
1. Suku Moi, terdiri dari suku Klabra, Karon, Madik, Kebar, Keboro, dan
Yaun, yang tersebar di Distrik Feet, Abun, Sausafor, Moraid, Makbon,
Aimas, Salawati, Seget, Segun, Beraur, Klamono, dan Disrik Sayosa;
LAPORAN AKHIR I - 20
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
3. Suku Inanwatan, terdiri dari suku Mate Mani, suku Puragi, Oderau,
Kaiso, dan Samaun, yang tersebar di Distrik Aimas dan Salawati;
4. Suku Tehit, terdiri dari suku Sawiat, dan Ogit, yang tersebart di Distrik
Aimas daan Salawati;
Dengan komposisi sosial budaya yang heterogen ini dan wilayah yang
berhampiran dengan pusat utama wilayah (Kota Sorong) akan menjadi
potensi bagi pengembangan wilayah dari dukungan sumber daya manusia.
LAPORAN AKHIR I - 21
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
Prasarana Jalan
Data kondisi jaringan jalan yang ada di Kabupaten Sorong, yang terdiri
atas Jalan Negara, Jalan Propinsi dan Jalan Kabupaten. Panjang Jalan Negara
adalah 90,00 km, panjang Jalan Propinsi adalah 121,00 km, dan panjang
Jalan Kabupaten adalah 1.269,00 km.
LAPORAN AKHIR I - 22
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 23
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 24
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
Moraid) dan Kasim (Distrik Seget) yang terlayani energi listrik, dengan jumlah
pelanggan 1.082 pelanggan, dengan daya terpasang 668.750 VA.
B. Prasarana Telekomunikasi
Jaringan telepon kabel, di Kabupaten Sorong, baru melayani di sekitar
ibukota Kabupaten Sorong. Berdasarkan data tahun 2006 tercatat
sambungan telepon otomat sebanyak 12.394 sambungan. Dengan jumlah
pelanggan bisnis 2.006 pelanggan, rumah tangga 9.785 pelanggan, serta
banyaknya telepon umum 36 buah.
Pengembangan pelayanan untuk telepon kabel ini di masa datang
sifatnya adalah perluasan atau ekspansi dari pelayanan yang ada dewasa ini.
Namun demikian, sejalan dengan perkembangan teknologi, kebutuhan
pelayanan komunikasi akan didukung pula oleh telekomunikasi seluler
(bukan kabel), yang cenderung akan semakin meningkat dan meluas di masa
datang.
C. Prasarana Penyehatan Lingkungan Permukiman
Air Bersih
Sumber air bersih bagi penduduk Kabupaten Sorong masih bersumber
dari air bersih non-perpipaan yaitu dengan memanfaatkan air sumur (air
tanah), sungai, dan air hujan. Untuk pengembangan air bersih dengan sistem
perpipaan ke depan di Kabupaten Sorong, perlu adanya kajian husus
terutama yang berkaiatan dengan sumber air bersih.
Drainase
Dengan karakter topografi wilayah dan pola aliran sungai, ada
permasalahan dalam drainase wilayah ini, berupa adanya banjir periodik pada
musim penghujan. Banjir periodik tersebut terjadi sebagai limpasan/luapan
air sungai, terutama yang perbedaan tinggi dengan muara (permukaan laut)
tidak terlalu besar, seperti pada sungai-sungai di bagian barat wilayah, yaitu
pada Kelurahan Aimas, Kelurahan Malawele, dan Kelurahan Walawili di
Distrik Aimas, dan Kampung Makbusun dan Kampung Majaran di Distrik
Salawati, dengan tinggi genangan antara 150 cm 200cm.
Persampahan
Persampahan di wilayah Kabupaten Sorong, masih didominasi pola
pengelolaan on-site atau di tempat itu sendiri, yaitu dengan cara pembakaran
sampah oleh masing-masing rumah tangga. Untuk kawasan perdesaan
memang masih dimungkinkan dengan cara pengelolaan tersebut. Namun
dengan antisipasi akan berkembangnya kawasan perkotaan, maka perlu
dipersiapkan pola pengelolaan sampah dengan menetapkan TPA (Tempat
LAPORAN AKHIR I - 25
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 26
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 27
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
2. Pustu : 41 unit;
3. Balai Pengobatan : 1 unit;
4. Puskesmas Keliling : 19 unit.
LAPORAN AKHIR I - 28
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
sebaran jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi yang masih terbatas dan
relatif kecil-kecil di bagian wilayah dimaksud. Dengan kata lain, untuk sumber
daya buatan ini diperlukan upaya pembangunan yang signifikan, di samping
tentu saja memelihara prasarana dan sarana yang sudah ada. Prasarana
dimaksud terutama adalah untuk prasarana transportasi internal wilayah.
1.4.4 Fisik Lingkungan / Sumber Daya Alam
Topografi dan Morfologi Wilayah
Dengan batas di sebelah utara dan sebagian bagian selatan adalah
laut, yaitu di sebelah utara adalah Samudera Pasifik dan di sebelah selatan
adalah Laut Seram, serta di sebelah timur adalah kaki pegunungan Tamrau,
maka secara umum bentuk permukaan bumi atau morfologi wilayah
Kabupaten Sorong adalah dataran rendah (sebelah barat) dan makin ke
timur semakin merupakan pegunungan ataupun dataran tinggi. Pada Gambar
3.6.1 disajikan Peta Topografi wilayah Kabupaten Sorong. Wilayah Kabupaten
Sorong mempunyai ketinggian sejak dari 0 sampai sekitar 1.000 meter di
atas permukaan laut (dpl).
Iklim
Kabupaten Sorong memiliki iklim tropis yang lembab dan panas.
Berdasarkan data dari stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
Sorong, suhu udara maksimal Kabupaten Sorong adalah 30,90C dan suhu
minimal 24,70C. Sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 81 85 %.
Berdasarkan catatan tahun 2006, curah hujan rata-rata per bulan sebesar
195,4 mm dan banyaknya hari hujan rata-rata sebesar 13 hari. Kejadian
hujan terbanyak pada bulan Januari, dengan jumlah hari hujan 27 hari.
Intensitas penyinaran matahari rata-rata adalah 59,0 % dan tekanan udara
antara 1.009,6 MB.
Hidrologi / DAS
Kondisi hidrologi, dilihat dari pola aliran sungai, secara umum terdiri
dari sungai- sungai yang mengalir ke utara (Samudera Pasifik) dan ke selatan
(Laut Seram), dengan bagian hulu (upstream) adalah di pegunungan bagian
tengah dan timur wilayah (kompleks Pegunungan Tamrau dll). Sungai-sungai
yang mengalir ke arah utara yang relatif besar antara lain adalah
S.Warsamson dan S.Mega; sementara sungai-sungai lainnya relatif lebih kecil
dan pendek, yang selaras dengan posisi pegunungan yang lebih dekat ke
bagian utara tersebut. Sungai-sungai yang mengalir ke arah selatan yang
relatif besar antara lain adalah Kla Segun, S. Beraur, S.Klabra/Kla Dut,
S.Seremuk. Untuk lebih jelasnya tentang pola aliran sungai (DAS) dapat
dilihat pada Gambar 3.6.2.
LAPORAN AKHIR I - 29
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 30
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 32
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 33
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 34
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 35
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 36
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 37
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 38
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 39
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 40
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 41
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
Obyek wisata di kabupaten Sorong terdiri dari objek wisata alam dan
bahari. Obyek wisata tersebut meliputi :
Kesimpulan:
Dari kajian sumber daya alam / fisik lingkungan, wilayah Kabupaten Sorong
dengan luas wilayah dan kandungan sumber daya alamnya memang relatif
kaya, yang tentu saja memerlukan upaya dan investasi untuk
memanfaatkannya bagi perkembangan wilayah terutama perkembangan
ekonomi produksi di sektor primer, yaitu: pertanian dalam arti luas, dan
pertambangan. Selain itu potensi kelautan dan perikanan juga menjanjikan
sebagai komponen penting dalam pengembangan ekonomi wilayah.
LAPORAN AKHIR I - 42
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
LAPORAN AKHIR I - 43
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
DIAGRAM 1.1
KETERKAITAN RTRW KABUPATEN SORONG
DENGAN DOKUMEN LAINNYA
* UU 26/2007
* UU 32/2004
* Per-UU-an lain
* RTRWN
* RTRWP Papua Barat
RTRW Kab/Kota
Tetangga :
* Kota Sorong
Rencana
* Kab. Sorong Selatan
Sektoral
* Kab. Raja Ampat
* Kab. Monokwari
RTR-RTR Kawasan/
Rencana Tata Ruang
Lebih Detail
LAPORAN AKHIR I - 44
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
DIAGRAM 1.2
PENDEKATAN/PROSES NORMATIF PENYUSUNAN
RTRW KABUPATEN SORONG
DOKUMEN-DOKUMEN
TERKAIT
(lihat Diagram 3.1)
LAPORAN AKHIR I - 45
LAPORAN AKHIR I - 46
TABEL I.3.1
DISTRIK DAN KAMPUNG/KELURAHAN DI KABUPATEN SORONG
Sumber: Bappeda Kabupaten Sorong & Bag. Pemerintahan Setda Kab. Sorong, 2008.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
TABEL I.3.2
LUAS WILAYAH KABUPATEN SORONG (Setelah Pembentukan Kab. Tamrau)
(DARATAN PULAU UTAMA, PULAU-PULAU KECIL & LAUT KEWENANGAN)
Jumlah Luas di
Luas Darat Pulau Luas Pulau-Pulau Pulau Utama & Luas Laut (WLK 4 Jumlah Luas
No. DISTRIK
Utama (Ha) Kecil (Ha) Pulau-Pulau Kecil mil laut) (Ha) Total (Ha)
(Ha)
1 Aimas 25.918,71 785,57 26.704,28 7.355,03 34.059,31
2 Mayamuk 13.830,52 703,95 14.534,47 7.187,89 21.722,36
3 Salawati 45.217,96 2.568,60 47.786,56 16.578,51 64.365,07
4 Klamono 43.289,30 - 43.289,30 - 43.289,30
5 Segun 104.996,24 88,98 105.085,22 97.052,06 202.137,28
6 Seget 36.254,89 700,68 36.955,57 52.425,25 89.380,82
7 Salawati Selatan 73.274,30 2.916,72 76.191,02 150.327,01 226.518,03
8 Beraur + (klabot) 135.415,34 1.833,86 137.249,20 45.693,54 182.942,74
9 Sayosa 170.600,27 - 170.600,27 - 170.600,27
10 Makbon 90.001,13 704,51 90.705,64 58.562,83 149.268,47
11 Moraid 96.608,19 - 96.608,19 79.454,27 176.062,46
TOTAL 835.406,85 10.302,87 845.709,72 514.636,39 1.360.346,11
Sumber : Hasil Pengukuran Autocad dari Peta Rupa Bumi Bakosurtanal, berdasarkan batas distrik pada Peta Administrasi.
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN AKHIR I - 47
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2010 2030
Pada bab ini memuat tentang rencana pola ruang meliputi rencana
kawasan lindung dan rencana kawasan budidaya.
LAPORAN AKHIR I - 48