Teori Tekanan Tanah Lateral
Teori Tekanan Tanah Lateral
Tekanan tanah lateral merupakan sebuah plameter peencanaan (design parameter) yang
paling penting dalam sejumlah pesoalan teknik pondasi. Tekanan tanah secara umum dapat
dijelaskan sebagai tekanan atau resultan gaya yang dihasilkan oleh tanah terhadap struktur
sebuah pondasi bangunan atau dapat juga bekerja dekat permukaan oleh suatu massa tanah.
Tekanan tanah yang terjadi akibat massa tanah pada dinding penahan dalam keadaan
seimbang. Yang dimaksud dalam keadaan seimbang ini yaitu tanah yang mengalami konsolidasi
karena tekanan vertikal akibat berat sendirinya, akibatnya menimbulkan perubahan bentuk
kearah lateral dan perubahan ini ditahan oleh tanah yang berada disekitarnya dengan tekanan
tanah lateral sebesar, dan oleh waktu yang lama maka konsolidasi dan creep arah vertikal dan
horizontal menjadi nol. Karena tidak ada perubahan letak (displacement) maka tidak ada
tegangan geser arah verikal dan horizontal pada lapisan tanah tersebut, kejadian inilah yang
disebut keadaan seimbang atau kondisi statis.
Jika dinding dalam keadaan diam dan tidak diperbolehkan untuk bergerak sama sekali, baik
jauh dari massa tanah atau ke dalam massa tanah, tekanan lateral pada suatu z kedalaman:
h = Ko o + u
Ko = 1 sin
Untuk tanah lempung konsolidasi normal, koefisien tekanan tanah saat dalam keadaan
diam dapat didekati (Broker dan Irlandia, 1965) sebagai:
Ko = 0,95 sin
Ko (overconsolidated) = Ko (normallyconsolidated)OCR
Jumlah tegangan total, Po, persatuan panjang dari dinding dapat diperoleh dari
daerah diagram tekanan:
Po = A1 + A2 = qKoH + H2Ko
Lokasi garis aksi gaya resultan, Po, dapat diperoleh dengan mengambil momen
tentang bawah dinding:
dimana: z = Kedalaman ( m )
P2 = Tekanan di titik 2 ( kN / m )
Jika air tanah terletak dikedalaman z < H, pada diagram tekanan saat diam:
Secara umum persamaan untuk menghitung jumlah tegangan ketika terdapat
Po = A1 + A2 + A3 + A4 + A5
1 2
Po = Koq1 + 1 + Ko (q + H1) 2 + Ko12 + wH12
2
Kondisi tekanan tanah aktif yaitu kondisi dimana dinding bergerak menjauhi bagian tanah
timbunan / timbul apabila dinding penahan tanah bagian atas bergerak relatif ke depan relatif
terhadap dasarnya, hal ini disebabkan oleh adanya momen yang terjadi atau bekerja pada dinding
tersebut. Struktur dinding penahan tanah biasanya terdiri dari batu kali dan beton, sehingga
permukaan tidak halus. Hal ini sangat berlawanan dengan teori rankine yang memperhitungkan gaya
geser, konsekuensinya adalah resultan dari tekanan akan sejajar dengan permukaan tanah
urugan / timbunan (backfill). Jika gaya geser dimasukkan dalam analisa perhitungan maka
resultan tekanan akan bekerja miring pada dinding dan sudut yang terjadi mendekati sudut
gaya geser antara dinding dengan tanah.
Suatu dinding penahan tanah dalam keseimbangan menahan tekanan tanah horizontal
tekanan ini dapat dievaluasi dengan menggunakan koefisien tanah Ka, jadi bila berat suatu tanah
sampai kedalaman H maka tekanan tanahnya adalah H dengan adalah berat volume tanah, dan
arah dari tekanan tersebut adalah arahnya vertikal ke atas. Sedangkan untuk mendapatkan tekanan
horizontal maka Ka adalah konstanta yang berfungsi mengubah tekanan vertikal tersebut
menjadi tekanan horizontal. Oleh karena itu tekanan horizontal dapat dituliskan sebagai:
Pa = Ka H ( N/m )