Konsep Etika Dan Mutu Keperawatan
Konsep Etika Dan Mutu Keperawatan
A. Etika Keperawatan
1. Pengertian
adat atau kebiasaan (Suhaemi, 2004). Menurut kamus Webster dalam Ismani
(2001) etik adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk
secara moral, dan Maertens, G, dkk dalam Bishop & Scudder (2005)
dan metoda pada tugas manusia untuk menemukan nilai-nilai moral atau
baik atau buruk sikap-tindak manusia, yang dinilai adalah sikap tindak
Shannon dalam Bishop & Scudder (2005) mengatakan bahwa suatu teori
etika adalah proses yang ditempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis
2
tertentu. Suatu teori etika adalah cara yang dipakai untuk menyusun informasi
satu sama lain dan mencari jawaban atas pertanyaan apa yang harus saya
artinya suatu teori atau kerangka etika memberikan suatu sarana untuk
dicapai kepaduan intern serta integritas yang lebih besar dalam pengambilan
kepurtusan.
a. Teleologi
Teleologi berasal dari bahawa Yunani dari kata telos berarti akhir
Pendekatan ini sering disebut dengan ungkapan the end justifies the
means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang
terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian hasil akhir yang terjadi.
3
b. Deontologi (formalisme)
mengetahui kewajibannya, sudah jelas apa yang etis dan apa yang tidak
2. Prinsip Etik
profesional antara lain otonomi, tidak merugikan, berbuat baik, adil, dan
berkata benar dan menepati janji (Fry dalam Suhaemi, 2004). Prinsip-prinsip
etik dapat membentu dalam pengambilan keputusan etikal dan sering kali
keputusan etikal (AARN dalam Bishop & Scudder, 2005). Sebagai missal bisa
tidak selalu dapat diterapkan, karena pada kultur tertentu hal ini tidak selalu
dapat diterima pada pasien/klien. Hal ini menjadi penting bagi perawat untuk
masalah etik dan dapat menjadi panduan dalam pengambilan keputusan etikal.
a. Prinsip Otonomi
mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat dan
perawat harus menghargai harkat dan martabat manusia sebagai individu yang
dapat memutuskan yang terbaik bagi dirinya. Perawat harus melibatkan klien
secara moral semua tindakan yang tidak melibatkan klien dalam membuat
setuju dengan keputusan klien, keputusan itu tetap harus dihargai (Beauchamp
& Childress dalam Bishop & Scudder 2005). Pada anak-anak, remaja,
seseorang yang mengalami gangguan mental atau yang tidak mampu berbuat
mereka, misalnya melalui keluarga atau teman karib yang ditunjuk untuk
mewakili, hal ini sebagai aspek legal. Untuk itu penting sekali perawat untuk
dengan prinsip otonomi meliputi berkata benar, respek terhadap privacy orang
respek terhadap hak-hak klien untuk menolak tindakan (CAN, dalam Bishop
informed consent dan caring terhadap pasien dan keluarga yang tidak mau
(Ismani, 2001)
gangguan/penyimpangan-penyimpangan.
informasi tersebut.
kita berkewajiban tidak mencelakakan orang lain (Daly et al, 2002). Primum
non nocere yang terpenting adalah jangan merugikan. Prinsip dasar yang
diambil dari tradisi Hipokratik adalah jika tidak bisa berbuat baik kepada
8
tersebut.
Kerugian atau injury dapat berupa kerugian fisik missal nyeri, kecacatan
berdaya, dan terisolasi (CAN dalam Bishop & Scudder, 2005). Florence
2004).
prinsip tidak merugikan tidak boleh dilanggar, misal seorang pasien yang
resiko kerugian, antara lain mual, rambut rontok, dan sakit kepala.
mengganti balutan. Akan tetapi kerugian temporer ini dapat dibenarkan sejauh
1) Jangan membunuh
Prinsip berbuat baik merupakan segi positif dari prinsip tidak merugikan
(Daly et al, 2002). Kewajiban berbuat baik menuntut bahwa perawat harus
membantu orang lain dalam memenuhin kepentingan mereka, jika kita dapat
melakukannya tanpa resiko bagi diri kita sendiri. Aazas berbuat baik
Suhaemi, 2004).
terhadap dirinya.
kebaikan.
Inti dari prinsip berbuat baik adalah tanggung jawab untuk melakukan
merugikan atau membahayakan pasien. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan
klien.
d. Prinsip Keadilan
beban, serta pembagian barang dan jasa menurut standar yang ada.
Dengan demikian adil merupakan salah satu prinsip moral yang berlaku
bagi semua individu yang berarti setiap individu berhak atas tindakan dan
perlakuan yang sama tanpa dibedakan oleh suku, agama, ras, antar golongan,
status social ekonomi, dan status penyakit. Tindakan yang sama tidak selalu
identik tetapi dalam hal ini persamaam berarti mempunyai kontribusi yang
relatif sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Prinsip adil dilihat dari
aspek alokasi sumber-sumber yang tersedia tidak berarti harus sama dalam
jumlah dan jenis tindakan yang dilakukan tetapi dapat diartikan mempunyai
adil karena setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda, tergantung dari
situasi mana seseorang dapat menerima lebih banyak dibanding yang lainnya.
1) Prinsip Kebutuhan
Prinsip ini berdasar pada kondisi yang lebih membutuhkan bantuan dalam
kebutuhan kesehatan
2) Prinsip Kesamaan
orang berhak mendapatkan manfaat yang sama dan setiap orang harus
3) Prinsip Pendayagunaan
4) Prinsip Kebebasan
5) Prinsip Kontribusi
kerjanya.
6) Prinsip Usaha
Tingkat usaha yang dilakukan oleh individu akan mendpat reward atau
dan penyakit.
e. Prinsip Kejujuran
berbohong dan tidak menipu klien (Marquis dan Huston, 2000). Mengatakan
dan berinteraksi antar manusia, tanpa kejujuran tidak akan ada rasa saling
percaya/trust dan tanpa ada rasa saling percaya tidak akan terjadi komunikasi
klien, rencana pengobatan dan asuhan keperawata secara jelas dan akurat.
perbedaan tiap individu dan keunikan klien sebagai manusia. Prinsip ini
atau pengobatannya dan ini merupakan dasar untuk menetapkan pilihan yang
realistis.
dengan baik untuk mengantisipasi reaksi klien. Pada dasarnya informasi yang
sebab klien dapat menetukan apa yang harus dilakukan. Contoh tindakan yang
komitmen, loyal, menepati janji, mengatakan yang benar dan tetap setia
perawat dank lien. Dalam hubungan perawat klien, perawat sebagai pemberi
dan perawat tersebut tetap merawatnya dan menjaga hubungan saling percaya
15
yang tidak sesuai dengan prinsip menepati janji antara lain perawat tidak
Kode etik adalah tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam
profesi disatukan juga karena latar belakang pendidikan yang sama dan
2001).
arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral etik
untuk menjadi hasil self-regulation (pengaturan diri dari profesi). Agar kode
etik dapat diterapkan dengan baik maka dalam pelaksanaannya harus diawasi
dinilai dan ditindak lanjuti oleh suatu komisi yang dibentuk khusus untuk
itu.
16
Tujuan kode etik adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis
dan adanya kewajiban melapor seandainya ada teman sejawat yang melanggar
kode etik. Ketentuan ini merupakan akibat logis dilihat dari self-regulation
yang terwujud dalam kode etik, sebagaimana kode etik itu berasal dari adanya
pada situasi tertentu. Diberbagai negara terdapat berbagai kode untuk perawat
1989):
praktik keperawatan.
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan social.
klien.
18
berlaku.
dirawatnya.
dipertanggung jawabkan.
untuk mengetahui hak moral dan hak legal semua klien serta
keputusan tersebut.
2000).
dan illegal.
tidak kompeten, tidak etis dan tidak legal oleh setiap anggota tim
kesehatan.
23
profesi keperawatan.
h. Hak-hak Pasien/Klien
berdasarkan pada moral atau etikalyang ditujukan kepada pihak lain (Ellis &
Hartley, 1988). Hal tersebut dapat diartikan bahwa orang yang mempunyai
hak bisa menuntut bahwa orang lain akan memenuhi dan menghormati hak
tersebut.
24
Hak legal adalah hak yang berdasarkan hokum. Hak-hak legal berasal dari
hak legal berfungsi dalam sistem hokum, maka moral berfungsi dalam
sistem moral. Hak moral didasarkan atas prinsip atau peraturan etis.
Sebagai contoh kita semua akan menyetujui moral bahwa semua manusia
pria dan wanita harus diperlakukan dengan cara yang sama dalam keadaan
Pembagian dalam hak individu dan hak sosial sering dikemukakan dalam
menyebutkan bahwa terdapat dua macam hak. Pertama yang dimiliki oleh
hak berserikat dan hak mengemukakan pendapat. Kedua hak sosial yaitu
hak sebagai anggota masyarakat misalnya hak atas pekerjaan, hak atas
3) Hak Pasien/klien
hak atas informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia
yang dilakukan.
atas ganti rugi apabila dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
sebagaimana telah diuraikan diatas hal ini akan berimplikasi bagi tenaga
undang ini terdapat sembilan hak konsumen. Bila diselaraskan dengan jasa
Klien berhak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
Perawat wajib menjadi pendengar yang baik bagi klien. Perawat perlu
tindakan yang illegal dan tidak etis dari tenaga kesehatan serta
28
masalah-masalah baru.
7) Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak
adanya alokasi tanggung jawab dan otoritas dalam pengambilan keputusan yaitu
siapa yang akan mengambil keputusan (Bayles, 1981). Kontak yang terus
yang spesifik yang dibina atas dasar saling percaya. Hubungan yang spesifik ini
inti dari filosofi keperawatan dan kebutuhan yang unik dari klien sebagai manusia
merupakan focus sentral dari etik keperawatan. Dasar dari hubungan perawat-
didalam memberikan informasi yang relevan dengan masalah klien. Perawat juga
yang berkaitan dengan keadaan penyakitnya. Disamping itu perawat juga dapat
berfungsi sebagai pengganti orang tua, saudara kandung atau sebagai orang yang
Fungsi lain yang dilaksanakan perawat adalah sebagai seorng ahli yang
pelayanan atau asuhan secara kompeten, melindungi harkat dan martabat klien
dan menjaga kerahasiaan klien. Hubungan ini memerlukan perlakuna yang adil
Menurut Mc. Closkey & Grace (1990) dalam hubungan saling percaya
terdapat suatu kewajiban untuk mengatakan kebenaran dan kewajiban untuk tidak
mengahadapi keadaan sakitnya dan hal ini menjadi dasar dalam peran perawat
informasi yang cukup kepada klien sehingga klien dapat membuat keputusan dan
memberi informasi dengan cara yang dapat dimengerti dan diberikan bila klien
klien/pasien, berbuat baik pasa klien, adil, jujur, setia atau menepati janji,
dari penampilan sesuatu yang sedang diamati dan juga merupakan kepatuhan
kebutuhan rehabilitasi.
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditentukan.
antara lain:
memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan kepastian yang mencakup
kelompok yaitu:
tepat.
pelayanan.
a) Unsur masukan (input) yaitu meliputi tenaga, dana dan sarana fisik,
tenaga dan sarana tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
dan dana yang telah tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan maka sulit
1. Pengertian Perawat
a. Peran Perawat
dan rehabilitasi.
Pendidikan Keperawatan
36
lainya.
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
kesehatan.
3. Proses keperawatan
a. Pengertian
perawat.
b. Tujuan
1) Pengkajian
diagnosa keperawatan.
diagnosa keperawatan.
2) Diagnosa keperawatan
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
atau belum, masalah apa yang sudah dipecahkan dan apa yang
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
pengadilan