Tugas Preventive Maintenance
Tugas Preventive Maintenance
PERAWATAN MESIN
PREVENTIVE MAINTENANCE
Disusun oleh :
Secara definisi, preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai
analisis teknis dan analisis ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu mesin atau peralatan produksi
dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan.
Untuk mengurangi periode waktu no operation dan kerusakan mesin. Selain itu juga
dapat memperpanjang umur peralatan atau mesin. Kegiatan ini adalah memantau dan
mendeteksi suatu keadaan yang menunjukkan gejala-gejala sebelum terjadinya kerusakan pada
mesin atau fasilitas.
Dengan mengetahui gejala tersebut maka dapat segera dilakukan penanganan perbaikan
secara berkala. Perbaikan berkala ini mempunyai implikasi yang relatif lebih kecil terhadap
kelancaran produksi daripada kerusakan mesin total.
Perbaikan secara berkala ini juga mempunyai tujuan untuk memudahkan pengerjaan
bagi karyawan. Kecenderungan juga bagi para karyawan bagian maintenance, mereka lebih
menyukai pekerjaan yang teratur dan sudah terjadwal daripada pekerjaan mendadak yang
membutuhkan penanganan saat itu juga. Oleh karena itu sebagai seorang enggineer harus
berpikir bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada, baik SDA maupun SDM untuk
memperpanjang peralatan produksi dan mesin-mesin yang digunakannya.
Bentuk mesin produksi semakin canggih, dengan demikian harga mesin produksi
semakin hari semakin mahal. Kenaikan harga tersebut diikuti juga dengan suku cadangnya
karena tuntutan teknologi yang meminimalkan kegagalan mesin sehingga suku cadang hanya
diproduksi terbatas, sesuai dengan pesanan saja. Beberapa suku cadang sangat langka di pasaran
karena jarang sekali pembelinya.
Oleh karena itu harus ada suatu program maintenance yang terjadwal sehingga bias menentukan
kapan waktunya memerlukan suku cadang yang diinginkan.
Program maintenance terjadwal memang harus dilakukan terhadap seluruh mesin dan
fasilitas. Yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana caranya agar perlakuan maintenance
tersebut tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan. Untuk itu harus ada fokus
pada mesin-mesin kritis atau rawan terjadinya masalah. Artinya perhatian preventive
maintenance diarahkan secara terperinci pada mesin-mesin yang dianggap kritis. Dengan kata
lain, mesin yang dimasukan dalam kegiatan preventive maintenance apabila kegiatan tersebut
lebih menghemat biaya dibanding dengan biaya maintenance secara tidak terjadwal (random).
Biaya preventive maintenance harus lebih rendah dari biaya akibat terhentinya mesin, biaya
perbaikan atau biaya penggantian dengan mesin baru.
Beberapa kriteria mesin-mesin bisa dianggap kritis atau rawan terjadinya masalah yang harus
dijadikan prioritas :
1. Inspeksi (inspection) : Kegiatan ini untuk memastikan pemeliharaan secara terjadwal serta
memeriksa kondisi mesin dan peralatan produksi beserta komponen-komponen
pendukungnya. Selain itu area sekitar peralatan produksi juga tidak luput dari pengamatan
ini. Pemeliharaan mesin menggunakan indra, lihat, dengar, rasakan. Normal atau tidak mesin
tersebut.
Selain itu Preventive maintenance memiliki kekurangan yang tidak bisa dianggap sepele
sebagai berikut :