Diajukan Oleh :
Ketua :
NIM : 150120201025
Anggota :
NIM : 130120201039
NIM : 140120201011
NIM : 150120201016
NIM : 150120201020
2017
Daftar Isi
BAB I .......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................................ 4
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................................. 5
BAB II ......................................................................................................................................... 6
Landasa Teori ............................................................................................................................ 6
2.1 Sensor ultrasonic................................................................................................................. 6
2.2 Arduino ............................................................................................................................... 7
2.3 Mesin Parut Kelapa ............................................................................................................. 7
2.4 Relay .................................................................................................................................... 9
2.5 Project Board ...................................................................................................................... 9
2.6 Kabel Jumper..................................................................................................................... 10
METODE PERANCANGAN ........................................................................................................ 11
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................................... 11
3.2 Metode Pengumpulan Data .............................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari
yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat,energi yang
kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita,seperti
yang ada dilingkungan kita. Dalam jenjang perguruan tinggi, seorang mahasiswa
diharapkan tidak hanya mengikuti perkuliahan dengan baik, namun lebih dari itu juga
dituntut untuk mendalami dan menguasai disiplin ilmu yang dipelajarinya sehingga
nantinya akan menghasilkan sarjana-sarjana yang berkualitas dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.
Disiplin ilmu merupakan disiplin ilmu yang eksak dan banyak menerapkan
ilmu-ilmu murni yang diterapkan kepada masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidang-bidang
fisika mutlak untuk dikuasai mahasiswa yang berkaitan, tidak hanya dari segi teori
juga dari segi praktiknya. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi saat ini, serta
pasar bebas yang akan segera kita masuki, lebih menuntut penguasaan dan
penerapannya dalam menghadapi masalah-masalah yang kompleks.Ternyata dalam
aplikasi ilmu tersebut, tugas yang diberikan kepada mahasiswa tidak akan dikuasai
sempurna tanpa adanya praktik-praktik yang merupakan salah satu sarana yang baik
untuk menguasai ilmu sekaligus mempraktikannya.
Awalnya kami terinspirasi berdasarkan pengalaman pribadi kami. Dimana
ketika menggunaka parutan kelapa pada umumnya, dapat beresiko tangan terparut
atau luka. Sehingga, kami memutuskan untuk membuat parutan sederhana
menggunakan Sensor ultrasonic dapat meringankan pekerejaan para ibu rumah
tangga/penjual kelapa parut sehingga mempermudah dalam proses pemarutan yang
membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak terus-menerus menekan tombol
ON/OFF.
Pada masa dahulu, kegiatan memarut dilakukan dengan parutan yang biasa
dan berbentuk datar membuat ketelitian dan kehati-hatian harus lebih diperhatikan
karena sewaktu-waktu tanganlah yang terparut. Maka dari itu kami membuat alat
simple coconut thresher yang mana lebih aman dan praktis. Mesin ini sangat
sederhana bisa digunakan bertahun-tahun lama ,dan juga bisa digunakan secara
bergilir atau bergantian ,karena mesin ini hanya dipakai saat dibutuhkan saja.
Mengacu dari latar belakang diatas yang berkaitan dengan proses perancangan
mesin kelapa otomatis ini untuk memudahkan dalam pemarutan kelapa perumusan
masalah sebagai berikut :
1. bagaimana mendesain alat agar mudah untuk di gunakan.
2. Bagaimana merancang suatu alat system otomatis.
Agar pembahasan lebih terarah dan tidak keluar dari topik permasalahan, maka
pembahasan dari penulisan ini akan dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1.Monitoring terhadap mendesain alat parut kelapa agar mudah
untuk di gunakan.
2. Sensor ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu
gelombang dan menerima gelombang dan agar mendapatkan satu jarak tertentu .
Landasa Teori
Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis
pada ATmega28. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan
untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke power suply
atau sambungkan melalui kabel USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia.
Arduino Uno ini memilki 14 pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator
keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah
tombol reset.
Mesin Parut Kelapa merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memarut
butiran atau kepingan kelapa menjadi kelapa parut. Kelapa parut merupakan bahan
utama dalam proses pembuatan santan kelapa. Selain itu, kelapa parut juga banyak
digunakan sebagai bahan campuran pada saat membuat aneka macam kue. Seperti
untuk aneka biskuit, kue kering, kue basah, tepung kelapa dan lain sebagainya.
Demikian pentingnya bahan masakan yang bernama kelapa parut, hingga ada yang
membuat usaha kelapa parut instan. Sehingga kebutuhan atau permintaan akan mesin
atau alat untuk membuat kelapa parut sangatlah tinggi.
Mesin Parut Kelapa mini sangatlah cocok dan bermanfaat untuk digunakan
oleh para ibu rumah tangga di rumah. Dikarenakan, kalau biasanya hanya
menggunakan peralatan pemarut kelapa manual hanya akan menghasilkan kelapa
parut yang kurang bagus dan melelahkan. Sedangkan untuk keperluan kelapa parut
yang cukup banyak, ibu-ibu rumah tangga harus pergi ke pasar untuk hasil yang
cepat. Sehingga akan menyita waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Untuk itu, Mesin
Pemarut Kelapa Mini akan sangat membantu para ibu rumah tangga. Waktu mereka
akan lebih bermanfaat untuk kegiatan lain, pikiran dan tenaga mereka tidak terbuang
sia-sia, dan tentunya lebih hemat keuangan.
Mesin Parut Kelapa Mini sangat ringan dayanya, yakni hanya sebesar 120
Watt saja. Penggunaannya sangat mudah dan hasil parutanya pun sangat cepat,
banyak, dan bagus.
Mesin ini juga bisa digunakan untuk memarut kelapa skala kecil, atau bisa juga untuk
memarut jahe, kunyit dan bumbu rempah-rempah dapur lainnya.
2.4 Relay
Proses ini merupakan proses awal untuk menganalisis kinerja dari rangkaian
dan proses pencarian kekurangan serta kesalahan rangkaian. Pembuatan Prototipe
membutuhkan beberapa perangkat wajib yang harus tersedia. Salah satu komponen
yang wajib ada adalah breadboard. Breadboard adalah papan khusus yang digunakan
untuk membuat Prototipe atau rangkaian elektronik yang bersifat percobaan.
Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar
konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian
elektronik. Breadboard banyak digunakan untuk merangkai komponen, karena
dengan menggunakan breadboard, pembuatan prototipe tidak memerlukan proses
menyolder (langsung tancap). Karena sifatnya yang solderless alias tidak memerlukan
solder sehingga dapat digunakan kembali dan dengan demikian sangat cocok
digunakan pada tahapan proses pembuatan prototipe serta membantu dalam berkreasi
dalam desain sirkuit elektronika. Berbagai sistem elektronik dapat di modelkan
dengan menggunakan breadboard, mulai dari sirkuit analog dan digital kecil sampai
membuat unit pengolahan terpusat (CPU
Kabel jumper adalah komponen yang wajib ada saat belajar rangkaian
elektronika dan komponen penghubung rangkaian Arduino dengan breadboard. Hal-
hal yang jadi masalah pada kabel jumper antara lain jumlahnya tidak punya banyak
atau kabel jumper gampang rusak karena saat beli kualitas tidak diperhitungkan.
Kabel jumper memang banyak dijual dengan harga tertentu tergantung dengan
kualitasnya, tetapi kabel jumper juga bisa dibuat sendiri dengan harga modal yang
lebih murah dan menghasilkan jumlah kabel yang banyak meski tampilan berbeda
dengan buatan pabrik. Tapi setidaknya secara fungsi, kabel jumper buatan sendiri
masih akan berfungsi sebagaimana mestinya.
BAB III
METODE PERANCANGAN
Power supply
R3
Relay 2 channel
Star
Sensor
membaca data
Data berupa
Input analog
Jika sensor
aktif
Motor hidup
finish
Hasil pengujian alat digunakan untuk mengetahui kinerja dari alat hasil
perancangan peneliti. Pada pengujian ini akan diambil data-data hasil pengujian dari
beberapa sistem blok kerja yaitu pengujian mikrokontroller Arduino Uno R3,
pengujian sensor ultrasonic, pengujian power supply dan pengujian sistem
keseluruhan.
Dari table tersebut pengujian terhadap sensor ultrasonic ini bekerja sesuai jarak yg
telah di program. Pada system ini menggunakan jarak <60 cm , maka pada saat sensor
mendeteksi jarak antara tubuh dan mesin parut kelapa selagi dalam jangkauan <60 cm
maka mesin akan beroperasi dalam kondisi HIGH mesin HIDUP , jika jarak antara
tubuh dan mesin melebihi >60 cm maka mesin tidak akan beroperasi dan membaca
jarak tubuh kita dalam kondisi ini LOW mesin MATI .
Pada saat tangan kita berhadapan dekat dengan jarak yang telah di tentukan di sensor
ultrasonic ini maka sensor akan mendeteksi tangan kita dan memberi sinyal atau
perintah kepada relay sehingga relay mendapat suplay dan mesin parut kelapa
otomatis pun hidup dan siap untuk digunakan.