Anda di halaman 1dari 48

BAB III

PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT

A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Demografi

Rumah Sakit Dustira merupakan Rumah Sakit Tk. II di bawah Kesdam

III/SLW yang merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi prajurit, PNS dan

keluarganya serta masyarakat umum di wilayah Kodam III/SLW, khususnya yang

berada di wilayah Bandung dan Cimahi.

Kota Cimahi memiliki pertumbuhan penduduk rata-rata 2,72% pertahun

dengan sebaran penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2010,

memperlihatkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada usia produktif, yaitu

15-44 tahun.

Tabel III.1 Jumlah Pertumbuhan Pendudukan Kota Cimahi Tahun 2006 - 2010

Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Pertumbuhan 2.68% 2.70% 2.72% 2.71% 2.71%
Jumlah Penduduk 522,731 536,743 551,216 566,220 581,560
Sumber : BPS Kota Cimahi

Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan pertumbuhan penduduk kota

Cimahi dari tahun 2004 sampai 2010 rata-rata 2,7%. Proyeksi sampai tahun 2016

dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

9
10

Grafik III.1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk kota Cimahi tahun 2011-2016

Proyeksi Jumlah Penduduk Cimahi


Tahun 2011-2016
800,000 664,724
566,220 597,316 630,119
600,000 536,743
613,498 647,191 682,648
581,560
400,000 551,216

200,000
JML PEND CMH
-
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kota Cimahi

2. Geografi

Rumah Sakit Dustira terletak di Kota Cimahi.diantara 1073030 BT-

1073430 dan 65000-65000 lintang selatan. Luas wilayah kota Cimahi

sebesar 40,2 Km dengan batas-batas administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan

Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Cicendo dan Kecamatan

Andir Kota Bandung.

Sebelah Selatan : Kecamatan Margaasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten

Bandung Barat dan Kota Bandung.

Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar, dan Kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.


11

Gambar III.1 Wilayah Kota Cimahi

Sumber : Profil Kota Cimahi

Bangunan fisik Rumah Sakit Dustira berdiri di atas area tanah kurang lebih

seluas 14 Ha yang memiliki nilai sejarah dan menjadi salah satu cagar budaya

Kota Cimahi, RS Dustira berada di jalan Dustira No. 1 Cimahi dengan letak

strategis berdekatan dengan stasiun kereta api, pasar dan terminal Cimahi serta

pintu Tol Baros yang 24 jam dilalui oleh kendaraan umum.

Cakupan pemasaran utama untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan

UGD bagi masyarakat umum adalah daerah Kabupaten Bandung Barat,

Kabupaten Bandung, sebagian Kota Bandung dan kota Cimahi sendiri, selain itu

juga Kota Cianjur, Purwakarta, Sumedang dan Garut merupakan area yang

menjadi potensi pemasaran Pelayanan Rumah Sakit Dustira, sedangkan area

pemasaran sebagai Rumah Sakit Tingkat II TNI AD, RS Dustira memiliki

cakupan di seluruh wilayah Kodam III/SLW.

Rumah sakit ini memiliki bangunan yang sebagian besar sudah tergolong

tua tetapi terus direnovasi dengan tidak menghilangkan nilai sejarahnya.


12

3. Sosioekonomi

Tingkat pendidikan penduduk turut berpengaruh dalam menilai dan

memilih pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau sesuai dengan

kemampuannya. Bila dilihat pada tabel di bawah, tamatan SLTA ke bawah

mendominasi penduduk kota Cimahi yang dari tahun ke tahun meningkat terus

dibandingkan dengan lulusan lainnya.

Tabel III.2 Penduduk Kota Cimahi Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Tingkat


Pendidikan Yang Ditamatkan) Bulan Mei 2011

Tabel III.3 Jumlah Penduduk Kota Cimahi Usia 15 64 Tahun Berdasarkan Jenis
Pekerjaan Per Januari 2011

Kary.
Wira Kary. BUMN PN Buruh/ Bid. Tdk Kel. Lain
No. Kec. Dagang Tani Jml
Swasta Swasta / Pens Industri Kes Kerja Prof. nya
BUMD
Cim
1 16,295 50,437 1,133 7,999 3,836 13,738 398 17,996 1,914 312 1,507 115,565
Sel
Cim
2 11,516 29,870 613 10,135 3,974 7,824 450 13,172 1,570 191 1,420 80,735
Teng
Cim
3 10,283 20,243 1,474 6,640 2,702 8,925 482 9,093 1,937 791 1,819 64,389
Ut
Jumlah 38,094 100,550 3,220 24,774 10,512 30,487 1,330 40,261 5,421 1,294 4,746 260,689
Persentase
14.61 38.57 1.24 9.50 4.03 11.69 0.51 15.44 2.08 0.50 1.82 100.00
(%)
Sumber : Database Kependudukan Kota Cimahi
13

Keterangan tabel :
Penduduk berdasarkan jenis pekerjaan adalah penduduk usia produktif, yaitu usia 15 64 tahun.
Penduduk yang tidak bekerja tidak termasuk penduduk yang sedang mengikuti pendidikan
(pelajar/mahasiswa).
Penduduk yang tidak bekerja tidak termasuk penduduk perempuan yang berstatus mengurus rumah
tangga.
Kelompok profesi terdiri dari pengacara, wartawan, arsitek, seniman, akuntan, dosen, psikiater,
dan sebagainya.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan penduduk kota Cimahi

paling banyak karyawan swasta dengan persentase 38,57%, sedangkan penduduk

yang tidak bekerja sebesar 15,44 %.

4. Epidemiologi

Salah satu indikator derajat kesehatan penduduk adalah angka kesakitan

(Morbidity Rate), seperti terlihat pada tabel berikut, yaitu pola penyakit yang

terbanyak di Rumah Sakit Kota Cimahi.

Tabel III.4 Pola Penyakit Terbanyak Kota Cimahi Tahun 2010

No. Jenis Penyakit Kode Jumlah Persentase (%)

1 ISPA J06 63,014 27.60


2 Hipertensi I10 32,377 14.18
3 Nasopharingitis J00 28,238 12.37
4 Diare A09 18,802 8.23
Penyakit Gusi, jaringan periodontal dan tulang K05-
5 17,454 7.64
alveolar K06
6 Gastroduodenitis K29.9 16,328 7.15
7 Myalgia M79.1 15,316 6.71
8 Demam tdk tau sebab R50 14,974 6.56
9 Faringitis J02 11,305 4.95
10 Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal J02 10,537 4.61

Jumlah 228,345 100.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cimahi

Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa penyakit terbanyak di kota Cimahi

pada tahun 2010 adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas dengan

persentase 27,60%.
14

5. Kebijakan Pemerintah

Disamping fungsi utama yang harus dilaksanakan oleh Rumah Sakit

Dustira, yaitu pemberian pelayanan kesehatan kepada prajurit, PNS dan

keluarganya, juga dapat dibenarkan memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat umum guna memanfaatkan kapasitas lebih dan sumber daya yang

dimiliki, dan hasilnya digunakan untuk peningkatan pasien dinas dan operasional

rumah sakit itu sendiri. Hal ini harus didukung oleh peraturan atau kebijakan dari

pemerintah atau Satuan Atas sebagai berikut :

a. Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang pembendaharaan Negara.

b. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

c. Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

d. Undang- undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

e. Peraturan Pemerintah RI No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum.

f. Keputusan Menteri Pertahanan Keamanan Republik Indonesia No.

Kep/23/X/1990 tanggal 18 Oktober 1990 tentang Pemanfaatan Sarana

Kesehatan di lingkungan Departemen Hankam dan TNI untuk masyarakat

umum.

6. Pesaing

Di wilayah kota Cimahi terdapat 9 (sembilan) Rumah Sakit besar

maupun kecil yang dimilki pemerintah (Kemenkes/TNI) maupun swasta yang

merupakan pesaing utama RS. Dustira, sedangkan pelayanan kesehatan lainnya

yang berada di Kota Cimahi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
15

Tabel III.5 Jumlah Pelayanan Kesehatan Kota Cimahi tahun 2008 - 2010

Rumah Sakit PKM


Kecamatan Balai
Pemerintah Swasta Bersalin Umum Pembantu Keliling
Pengobatan

Cimahi Selatan 0 1 1 4 1 0 27
Cimahi Tengah 1 1 3 3 3 0 15
Cimahi Utara 1 0 1 4 1 1 12
Sumber:BPS Kota Cimahi

Secara keseluruhan jumlah pelayanan kesehatan yang ada di Cimahi seperti

terlihat pada tabel di atas sudah menjadi pesaing yang cukup ketat bila

dibandingkan dengan luas wilayah kota Cimahi, didukung dengan banyaknya

rumah sakit-rumah sakit di Kota Bandung, baik Rumah Sakit pemerintah maupun

Rumah Sakit swasta seperti, RS Hasan Sadikin yang merupakan RS Umum Pusat

kelas A, RS. Boromeus, RS. Advent, Rajawali, Santosa, Al-Islam, Kebon Jati, dan

sebagainya. Dengan adanya akses jalan tol, pelanggan dari Kota Cimahi,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, dan sebagainya

akan datang ke kota Bandung.

Pesaing di atas akan menjadi ancaman bagi RS. Dustira, dengan demikian

RS.Dustira harus selalu mengembangkan diri untuk menarik pelanggan

semaksimal mungkin.

7. Teknologi

Perkembangan Teknologi menimbulkan keterbukaan informasi yang

menyebabkan meningkatnya pengetahuan masyarakat di segala bidang termasuk

bidang kesehatan baik perkembangan pengobatan, pelayanan serta peraturan-

peraturan dan perundang-undangan. Undang-undang tentang kesehatan, tentang

rumah sakit, tentang konsumen dan sebagainya memberikan pengetahuan kepada


16

seluruh lapisan masyarakat untuk menuntut palayanan yang prima sesuai dengan

harapannya.

Perkembangan teknologi dalam era globalisasi, berdampak pada

persaingan yang semakin ketat di bidang sarana dan prasarana seperti alat

kesehatan canggih. Di samping itu, pada era globalisasi ini memungkinkan tenaga

kesehatan asing masuk dengan kompetensi yang lebih baik.

Hal tersebut di atas akan menjadi ancaman bagi pihak RS. Dustira,

sehingga harus berusaha untuk selalu meningkatkan segala sumber yang ada

dalam mewujudkan pelayanan prima yang berbasis kepuasan pelanggan untuk

mencapai Visi dan Misi RS. Dustira.

B. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

1. Organisasi dan Manajemen

a. Tugas dan Fungsi

Dalam kegiatan sehari-hari, RS Dustira menjalankan tugas dan

fungsinya sesuai dengan Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor

Perkasad/265/XII/2007 tanggal 31 Desember 2007 tentang Organisasi Kesehatan

Komando Daerah Militer (Orgas Kesdam), yaitu memberikan pelayanan

kesehatan bagi personel TNI, PNS dan keluarganya serta menyelenggarakan

dukungan kesehatan militer dan kesehatan bagi tugas operasional dan pembinaan

TNI.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, RS. Dustira menyelenggarakan

fungsi :

1) Penyelenggaraan kegiatan medis, meliputi pemeriksaan, pengobatan dan

perawatan penderita sampai taraf spesialistik dan subspesialistik.


17

2) Penyelenggaraan kegiatan kedokteran militer dalam rangka mendukung

tugas TNI.

3) Penyelenggaraan kegiatan pembinaan sarana dan prasarana Rumkit Tk.II

Dustira serta penunjangnya.

4) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang

kesehatan dalam rangka pengembangan SDM, pelayanan dan manajemen

Rumkit Tk.II Dustira.

5) Penyelenggaraan kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas Rumkit

Tk.II Dustira.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Rumkit Tk.II Dustira saat ini berdasarkan pada

Peraturan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor Perkasad/25/XII/2007 tanggal

31 Desember 2007 tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan Daerah Militer

(Kesdam).

Rumkit Tk.II Dustira dipimpin oleh seorang Kepala Rumkit Tk.II

Dustira, disingkat Karumkit Tk.II Dustira yang bertanggung jawab kepada

Kakesdam III/Slw. Susunan organisasi Rumkit Rumkit Tk.II Dustira terdiri dari :

1) Ka/ Waka Rumkit Tk.II Dustira.

2) Seksi Tata Usaha dan Urusan Dalam, disingkat Situud.

3) Seksi Pelayanan Medik, disingkat Siyanmed.

4) Seksi Penunjang Medik, disingkat Sijangmed.

5) Seksi Penunjang Umum, disingkat Sijangum.

6) Urusan Informasi Kesehatan, disingkat Ur Infokes.


18

7) Komite Medik, disingkat Komdik.

8) Departemen Bedah dan Anestesi, disingkat Dep. Bedah & Anestesi.

9) Departemen Obstetri dan Gynekolog & Ibu Kesehatan Anak, disingkat Dep.

Obsgyn & IKA.

10) Departemen Penyakit Dalam, Jantung & Paru, disingkat Dep. Peny DJP.

11) Departemen Mata, Telinga Hidung Tenggorokan & Kulit Kelamin,

disingkat Dep. Mata, THT & Kulkel.

12) Departemen Penyakit Syaraf dan Jiwa, disingkat Dep. Sarwa.

13) Departemen Gigi dan Mulut, disingkat Dep. Gilut.

14) Instalasi selaku pelaksana teknis.

15) Para Tenaga Medik yang merupakan Staf Medik Fungsional, disingkat

SMF.
19

Gambar III.2 Struktur Organisasi RS. Dustira


KARUMKIT
WAKIL KEPALA
Eselon Pimpinan

KOMITE MEDIK

SMF

KASI YANMED KASI JANGMED KASI JANGUM

KANIT RIKKES KAUR INFOKES KASI TUUD Eselon Pelayanan

KADEP BEDAH & KADEP OBSGYN & KADEP PENY DLM, KADEP PENY MATA, KADEP GILUT KADEP PENY SARAF
ANESTESI IKA JANTUNG & PARU THT & KULKEL & JIWA

KAINSTALKAMAR KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL KAINSTALDIK


BEDAH WATLAN WATNAP FARMASI JANGWAT

KAINSTAL KAINSTAL
REHABMEDIK JANGDIAGNOSTIK

c. Akreditasi

Untuk mengimbangi perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi

serta tuntutan masyarakat dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang prima,

RS. Dustira berusaha untuk meningkatkan status Rumah sakit melalui akreditasi.

Dalam perjalanannya sampai saat ini RS. Dustira telah memilki status akreditasi

sebagai berikut :

i. Akreditasi Rumah Sakit dengan status Penuh Tingkat Dasar. Melaui SK

Menkes RI Nomor : YM.01.10./III/5217/09 tanggal 29 Desember 2009


20

tentang sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan status Penuh Tingkat

Dasar.

ii. Akreditasi Rumah Sakit Penuh Tingkat Lengkap melalui SK Menkes

Nomor : YM 01.10/III/507/10 Tanggal 17 September 2010 tentang

penetapan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Penuh Tingkat Lengkap.

iii. Rumah Sakit Umum Tk. II Kelas B dengan status Rumah Sakit Pendidikan,

melalui Kepmenkes No : HK.03.05/I/251/2011 Tanggal 18 Januari 2011

tentang penetapan Rumah Sakit Umum Tk. II Kelas B.

Kemajuan ini dapat dicapai sebagai hasil kinerja yang baik dari pimpinan

dan seluruh personel RS. Dustira serta dukungan para pimpinan atas yang selalu

menjalankan segala tugasnya dengan sungguh-sungguh, disiplin dan tanggung

jawab yang tinggi sebagai komitmennya untuk menghasilkan pelayanan kesehatan

yang prima dan paripurna berbasis kepuasan pelanggan. Hal ini menjadi kekuatan

RS. Dustira yang harus selalu dijaga dan tetap ditingkatkan.

2. Sumber Daya Manusia

Secara umum, jumlah Sumber Daya Manusia RS.Dustira sudah

memenuhi standar sebagai Rumah Sakit kelas B, tenaga medis baik dokter umum

maupun dokter spesialis sudah memenuhi standar, didukung dengan tenaga dokter

tetap yang berstatus TNI dan PNS. Hal ini menjadi kekuatan bagi RS. Dustira

karena tenaga dokter selalu siap 24 Jam. Selain itu, RS Dustira sebagai Rumah

Sakit Pendidikan dalam bekerja sama dengan FK Unjani mendapatkan bantuan

tenaga dokter spesialis konsulen yang bisa dihubungi 24 jam.

Namun di bidang keperawatan masih kekurangan tenaga perawat dan

bidan professional, sehingga hal ini mendorong pimpinan RS.Dustira untuk secara
21

bertahap membuat program pendidikan dan pelatihan bagi tenaga perawat dan

bidan. Untuk lebih jelasnya jumlah SDM RS..Dustira dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel III.6 Jumlah Sumber Daya Manusia RS Dustira tahun 2011


REKAP DIKUM PERSONEL RUMKIT TK.II DUSTIRA

NO KEAHLIAN TNI PNS KHL KET


1 Dokter Umum 2 34 13 49
2 Dokter Spesialis Bedah 1 1 - 2
3 Dokter Spesialis Peny Dalam 2 - 3 5
4 Dokter Spesialis Anak 2 1 - 3
5 Dokter Spesialis Obs Gyn 2 - - 2
6 Dokter Spesialis Radiologi - 1 - 1
7 Dokter Spesialis Anestesi 4 - - 4
8 Dokter Spesialis Patologi Klinik - 1 - 1
9 Dokter Spesialis Jiwa 1 - 3 4
10 Dokter Spesialis Mata 1 1 - 2
11 Dokter Spesialis THT 1 1 - 2
12 Dokter Spesialis Kulit 1 1 - 2
13 Dokter Spesialis Jantung 1 - - 1
14 Dokter Spesialis Paru - - - -
15 Dokter Spesialis Gizi Klinik - 1 - 1
16 Dokter Spesialis Bedah Mulut - - - -
17 Dokter Spesialis Bedah Ortopedi 2 - - 2
18 Dokter Spesialis Rehabmedik 1 - - 1
19 Dr Spesialis Gigi - 2 - 2
20 Dokter Spesialis Bedah Syaraf 1 - - 1
21 Dokter Spesialis Syaraf 1 - - 1
22 Dokter Spesialis Urologi 1 - - 1
23 Dokter Gigi 1 7 1 9
24 Dokter spesialis bedah plastik 1 - - 1
25 Dokter spesialis bedah torak 1 - - 1
TENAGA KEPERAWATAN
1 Ners 2 6 4 12
2 S.1 Kep 2 5 5 12
3 D.3 Kep 41 57 258 356
4 SPK 8 34 10 52
5 Jurkes - 7 1 8
TENAGA KEBIDANAN
1 D4 Kebidanan - 6 - 6
2 D3 Kebidanan - 20 18 38
3 Perawat Bidan - 1 - 1
4 Bidan 1 - - 1
22

TENAGA KEFARMASIAN
1 Apoteker 1 - 1 2
2 S.1 Farmasi 1 - - 1
3 D3 Farmasi 1 - - 1
4 SMF - 8 11 19
TENAGA KESMAS
1 S.1 Kesmas 1 1 1 3
2 D.3 Kesling - 1 1 2
TENAGA GIZI
1 S.1 GIZI - - - -
2 D.4 GIZI - - 1 1
3 D.3 GIZI 2 2 8 12
TENAGA KETERAFIAN FISIK
1 D.4 Fisiotearpi - 3 - 3
2 D.3 Fisiotearpi 11 3 2 16
3 D.3 Telewicara - - 1 1
TENAGA KETEKNISAN MEDIS
1 D.3 Atro 2 2 6 10
2 D.3 Gigi - 4 3 7
3 D.3 Rekam Medis 2 7 11 20
4 D.3 Atem - 1 - 1
5 D.4 Analis Kesehatan - 1 - 1
6 D.3 Anallis Kesehatan 4 5 14 23
7 D.3 Refraksionis - - 1 1
8 Teknik Gigi - - - -
9 Analis Kesehatan - 3 - 3
10 D3 Anestesi 2 1 2 5
11 SPRG - 2 - 2
12 MPRS - 2 1 3
SARJANA
1 Sarjana Kimia - 1 - 1
2 Sarjana Psikologi - 1 - 1
3 Sarjana Ekonomi - 2 5 7
4 Sarjana Administrasi 1 - - 1
5 Sarjana Hukum - - 1 1
6 Sarjana Teknik - 1 - 1
7 Sarjana Komputer - - 1 1
8 Sarjana Kes Sosial - 2 - 2
9 Sarjana Ilmu Politik - 1 - 1
10 Sarjana Pendidikan - 1 - 1
DIPLOMA
1 D.3 Komputer - 1 3 4
2 D.3 Ekonomi/ Akuntansi - 6 1 7
3 D.3 Teknik - - - -
4 D.3 Lainnya - - 3 3
5 SMA/ SMU 16 47 97 160
23

6 SMEA - 6 37 43
7 STM - 5 26 31
8 SMKK - 3 - 3
9 SPSA - - - -
10 SMTA Lainnya - 1 5 6
11 KPAA - 2 - 2
12 SPG - 3 - 3
13 SMTP - 13 50 63
14 SD 1 1 23 25
JUMLAH 126 330 632 1088
Sumber : Bagian Personalia RS. Dustira

3. Keuangan

Dalam hal keuangan hasil pelayanan masyarakat umum, keuangan RS

Dustira dikelola oleh Kabina, dengan status TNI berpangkat Letnan Kolonel,

dibantu oleh beberapa bendahara pembantu. Mereka cukup berpengalaman dalam

mengelola keuangan walaupun tidak semua lulusan akuntansi tetapi mendapatkan

pelatihan dalam mengelola keuangan Rumah Sakit.

Untuk anggaran, selain hasil Yanmasum, RS. Dustira mendapat subsidi

dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan, Puskes TNI dan

Direktorat Kesehatan TNI-AD. Anggaran ini berupa dana operasioanal Rumah

Sakit yang berupa gaji pegawai, listrik dan telepon, peralatan medis, obat-obatan

dan alat kesehatan habis pakai untuk pasien dinas. Dana penerimaan hasil

Yanmasum sejak tahun 2008 terus mengalami peningkatan demikian juga dengan

jumlah pengeluaran seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel III.7 Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran RS. Dustira Dari Pelayanan
Masyarakat Umum Tahun 2008-2010

NO TAHUN PENERIMAAN PENGELUARAN


1 2008 Rp 21,985,886,633 Rp 21,702,640,461
2 2009 Rp 28,196,446,320 Rp 28,074,389,370
3 2010 Rp 34,338,373,699 Rp 34,197,229,148
Sumber : Yanmasum RS Dustira
24

Grafik III.2 Proyeksi Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran RS. Dustira Dari
Pelayanan Masyarakat Umum Tahun 2010-2016

Proyeksi Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan RS. Dustira


Tahun 2010-2016

Rp100,000,000,000

Rp80,000,000,000

Rp60,000,000,000
penerimaan
Rp40,000,000,000 pengeluaran

Rp20,000,000,000

Rp-
2010 2011 2012 2013 2014 2016

Penerimaan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar

Rp.34,338,373,699 bila dibandingkan dengan penerimaan tahun 2009 sebesar

Rp.28,196,466,320, begitu juga pada pengeluaran mengalami kenaikan setiap

tahunnya, sehingga dapat diproyeksikan kenaikan penerimaan dan pengeluaran

dari tahun 2010 s/d 2016 rata-rata naik 13,65%.

4. Fasilitas Fisik

RS Dustira berada di jalan Dustira No. 1 Kota Cimahi dengan letak yang

sangat strategis berdekatan dengan statsiun kereta api, pasar dan terminal Cimahi

serta pintu tol Baros yang 24 jam dilalui oleh kendaraan umum. Rumah sakit ini

memiliki bangunan yang mempunyai nilai sejarah, sudah berdiri sejak tahun 1887.

RS. Dustira termasuk salah satu bangunan yang menjadi Cagar Budaya Kota

Cimahi yang harus dilestarikan, sehingga pemeliharaan dan renovasi yang

dilakukan tidak menghilangkan makna sejarahnya. Bangunan yang sudah tua

memerlukan renovasi yang terus menerus secara bertahap, sehingga

membutuhkan biaya pemeliharaan yang cukup tinggi.


25

Fasilitas alat kesehatan secara umum dapat dikatakan sudah lengkap,

namun alat kesehatan tersebut rata-rata sudah tua. Pada era persaingan yang cukup

ketat, dimana IPTEKDOK semakin maju, RS. Dustira masih belum dapat

memberikan fasilitas alat kesehatan secara maksimal jika dibandingkan dengan

rumah sakit-rumah sakit yang lebih maju sebagai pesaing.

Hal ini menjadi salah satu kelemahan, yang menjadi prioritas program

pengembangan di tahun 2012-2016.

5. Pemasaran

Pemasaran RS. Dustira mulai dikembangkan setelah terakreditasi

pendidikan dan menjadi Rumah sakit Umum kelas B dengan akreditasi penuh 16

pelayanan, didukung dengan adanya pasien dinas (Militer, PNS dan keluarganya)

yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain baik swasta maupun rumah sakit di

lingkungan Kemenkes sebagai pemasar tidak langsung

Pasien dinas tersebut akan menjadi salah satu kekuatan dalam

mengembangkan pemasaran bagi keluarga atau kerabat terdekatnya dalam hal

mempromosikan RS. Dustira jika pelayanan yang diterimanya sesuai dengan

harapannya. Hal ini menjadi kekuatan yang dapat menarik pangsa pasar.

6. Produk Layanan

Secara umum, RS. Dustira melayani pasien yang terdiri dari Militer,

PNS dan keluarganya serta masyarakat umum yang berada di wilayah Kodam

III/SLW.

Produk Pelayanan RS.Dustira dibagi 3 (tiga) bagian yaitu, pelayanan

medik, pelayanan penunjang medik dan pelayanan lainnya. Pelayanan medik dan

keperawatan terdiri dari Rawat Jalan, Rawat Inap, UGD dan ICU. Bedah sentral
26

dan pelayanan gigi dan mulut. Pelayanan penunjang medik terdiri dari

Laboratorium, Radiologi, Rehab medik, Farmasi, dan Gizi, sedangkan pelayanan

lainnya adalah Griya Geulis, Haemodialisa dan klinik bersama. Untuk lebih

jelasnya, jumlah pasien yang berkunjung ke RS. Dustira selama tahun 2008 s/d

2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel III.8 Jumlah Pasien Pelayanan Medik RS. Dustira Tahun 2008-2010

2008 2009 2010


NO GOL PERSONEL
JML % JML % JML %
1 MILITER AD 117,970 9.92 114,715 10.26 74,552 8.55
2 SIPIL AD 45,566 3.83 41,324 3.70 30,139 3.45
3 KELUARGA AD 261,755 22.01 251,208 22.46 198,798 22.79
4 ANGKATAN LAIN 9,332 0.78 7,090 0.63 5,071 0.58
5 ASKES 433,941 36.49 409,628 36.63 328,518 37.66
6 UMUM DAN LAIN-LAIN 320,514 26.95 294,329 26.32 235,262 26.97
JUMLAH 1,189,078 100.00 1,118,294 100.00 872,340 100.00

Tabel III.9 Jumlah Pasien Penunjang Medik RS. Dustira Tahun 2008-2010

2008 2009 2010


GOL PASIEN
JML % JML % JML %
MIL AD 11,200 14.98 19,753 13.96 20,072 13.16
PNS AD 3,063 4.10 5,812 4.11 6,247 4.10
KELUARGA AD 13,253 17.72 25,876 18.28 26,073 17.09
MIL ANG LAIN 141 0.19 177 0.13 965 0.63
PNS ANG LAIN 49 0.07 85 0.06 81 0.05
KELUARGA ANG LAIN 276 0.37 486 0.34 385 0.25
ASKES 29,309 39.19 53,695 37.94 58,395 38.28
ASKES DEP LAIN 5,747 7.69 16,450 11.62 22,793 14.94
UMUM 11,744 15.70 19,186 13.56 17,531 11.49
JUMLAH 74,782 100.00 141,520 100.00 152,542 100.00

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pasien yang paling banyak pada

bagian pelayanan medik maupun penunjang medik adalah pasien askes dengan

angka rata-rata pasien 400.000 orang per tahun, sedangkan pada bagian penunjang

medik angka rata-rata 44.500 orang per tahun atau 37,5% antara tahun 2008
27

sampai 2010. Pasien terbanyak kedua ada perbedaan antara bagian pelayanan

medik dengan bagian penunjang medik di mana pada bagian pelayanan medik

didapatkan pasien umum dengan rata-rata pasien sebesar 290.000 orang atau 26%,

sedangkan pada bagian penunjang medik ditemukan pasien keluarga militer dan

sipil AD dengan angka rata-rata 20.500 orang per tahun atau 20% antara tahun

2008 sampai 2010.

a. Pelayanan Medik

Secara lebih terperinci kinerja dan proyeksi bidang pelayanan medik tahun

2008 sampai dengan tahun 2016 di RS. Dustira dapat dilihat pada tabel-tabel dan

grafik di bawah ini :

1) Instalasi Rawat Jalan Rumkit Dustira

Tabel III.10 Jumlah Pasien Rawat Jalan RS Dustira Tahun 2008-2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL AD 56,542 9.87 55,021 10.20 34,894 8.47
PNS AD 21,869 3.82 19,936 3.70 14,246 3.46
KELUARGA AD 125,551 21.91 120,734 22.39 93,798 22.76
MIL AL 341 0.06 143 0.03 186 0.05
PNS AL 111 0.02 50 0.01 18 0.00
KELUARGA AL 563 0.10 477 0.09 327 0.08
MIL AU 921 0.16 528 0.10 309 0.07
PNS AU 325 0.06 178 0.03 163 0.04
KELUARGA AU 2,248 0.39 2,040 0.38 1,338 0.32
PURNAWIRAWAN 209,428 36.55 198,571 36.82 155,896 37.83
UMUM 155,146 27.07 141,641 26.26 110,941 26.92
JUMLAH 573,045 100.00 539,319 100.00 412,116 100.00
28

Grafik 3.3
Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan RS. Dustira
2008-2016
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasien

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien di Instalasi

Rawat Jalan RS.Dustira mengalami penurunan dari jumlah pasien 573.045 orang

pada tahun 2008 menjadi 539.319 orang pada tahun 2009. Antara tahun 2009 dan

2010 terjadi penurunan yang sangat signifikan dari 539.319 orang pada tahun

2009 menjadi 412.116 orang.

Jumlah pasien tersebut dapat diproyeksikan sampai tahun 2016 rata-rata

mengalami penurunan 14% per tahun. Hal ini perlu dievaluasi, sehingga

memerlukan peningkatan diberbagai bidang layanan untuk mengantisipasi

penurunan yang mungkin terjadi, tetapi penurunan ini kemungkinan disebabkan

oleh adanya renovasi di sekitar UGD, dan jika renovasi ini telah selesai

kemungkinan jumlah pasien akan mengalami kenaikan kembali.


29

2) Pelayanan Rawat Inap Rumkit Dustira

Tabel III.11 Jumlah Pasien Rawat Inap Tahun 2008 - 2010

2008 2009 2010


No. Gol. Personel Lama
Jml Jml Jml
% Lama hr % Lama hr % hr
Pend Pend Pend
Rawat Rawat Rawat
1 MILITER AD 2,219 11.75 22,495 1,892 11.06 17,874 1,900 8.94 16,569
2 SIPIL AD 460 2.44 3,906 385 2.25 3,343 511 2.40 4,302
3 KELUARGA AD 4,182 22.15 32,703 3,524 20.60 25,829 4,441 20.89 30,847
7 PURNAWIRAWAN 4,015 21.26 25,067 1,855 10.85 14,779 2,540 11.95 14,287
ASKES
8 2,498 13.23 13,296 2,556 14.94 13,625 3,173 14.92 14,996
DEPARTEMEN
UMUM DAN LAIN-
9 5,507 29.17 23,013 6,892 40.29 27,018 8,699 40.91 36,343
LAIN
JUMLAH 18,881 100.00 120,480 17,104 100.00 102,468 21,264 100.00 117,344

Garafik 3.4
Proyeksi Jumlah Pasien rawat Inap
Tahun 2008-2016
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasien

Jumlah pasien rawat inap tahun 2009 mengalami penurunan dari jumlah

18.881 orang pada tahun 2008 menjadi 17.104 orang, tetapi pada tahun 2010 naik

lagi menjadi 21.264 orang. Jumlah pasien dapat diproyeksikan pada tahun 2011

sampai dengan 2016 akan mengalami kenaikan rata-rata 7% per tahun.


30

3) Pelayanan UGD RS. Dustira

Tabel III.12 Jumlah Pasien di UGD RS Dustira Tahun 2008 - 2010

NO STATUS 2008 2009 2010


JML % JML % JML %
1 MIL AD 56,542 9.87 55,021 10.20 34,894 8.47
2 SIPIL AD 21,869 3.82 19,936 3.70 14,246 3.46
3 KEL AD 125,551 21.91 120,734 22.39 93,798 22.76
4 MIL ANGK LAIN 1,262 0.22 671 0.12 498 0.12
5 SIPIL ANGK LAIN 436 0.08 228 0.04 181 0.04
6 KEL ANGK LAIN 2,811 0.49 2,517 0.47 1,662 0.40
10 PURN 209,428 36.55 198,571 36.82 155,896 37.83
11 UMUM 155,146 27.07 141,641 26.26 110,941 26.92
JUMLAH 573,045 100 539,319 100 412,116 100

Grafik 3.5
Proyeksi jumlah kunjungan pasien UGD RS. Dustira
Tahun 2008-2016

250,000
MIL AD
200,000 SIPIL AD
KEL AD
150,000
MIL ANGK LAIN
100,000 SIPIL ANGK LAIN
KEL ANGK LAIN
50,000
PURN
- UMUM
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Secara keseluruhan jumlah pasien UGD RS.Dustira dari tahun 2008 sampai

2010 mengalami penurunan dari jumlah pasien 573,045 orang pada tahun 2008

menjadi 539,319 orang pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 412,116

orang. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya renovasi di sekitar UGD Jika

penurunan ini tidak segera diantisipasi maka dapat diroyeksi sampai dengan tahun

2016 akan terjadi penurunan pasien rata-rata 14% per tahun.


31

4) Pelayanan ICU RS. Dustira

Grafik 3.6
Jumlah Pasien Rawat Inap ICU
Tahun 2008-2010

800 617
563
508
600

400

200

0
2008 2009 2010

Jml Pasien

Grafik 3.7
Proyeksi Jumlah Pasien ICU RS. Dustira
Tahun 2008-2016

Jml Pasien

833 883
741 786
654 693
563 617
508

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien ICU pada tahun 2009

mengalami penurunan dengan jumlah 508 orang dari 563 orang pada tahun 2008,

tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan

jumlah pasien sebanyak 612 orang, dengan demikian jumlah pasien ICU dapat

diproyeksikan akan mengalami kenaikan rata-rata 6% dari tahun 2011 sampai

dengan 2016.
32

5) Pelayanan Bedah Sentral RS. Dustira

Tabel III.13 Jumlah Pasien Bedah Sentral Tahun 2008 2010

2008 2009 2010


JENIS/TINDAKAN
Jml Pend % Jml Pend % Jml Pend %

KECIL 1,360 33.90 1,068 32.50 999 27.06


SEDANG 1,255 31.28 1,046 31.83 1,307 35.40
BESAR 1,050 26.17 867 26.38 1,018 27.57
KHUSUS 347 8.65 305 9.28 368 9.97
JUMLAH 4,012 100.00 3,286 100.00 3,692 100.00

Grafik 3.8
Proyeksi jumlah pasien Bedah Sentral RS. Dustira
5,000 Tahun 2008-2016
4,012 3,692
4,000 3,552 3,340 3,269
3,000 3,286 3,621 3,481 3,411
2,000
1,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
JUMLAH

Jumlah pasien bedah sentral mengalami penurunan yang besar pada tahun

2009 dengan jumlah 3.286 orang dari jumlah 4.012 orang pada tahun 2008, tetapi

pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan jumlah

3.692. Berdasarkan angka-angka tersebut di atas maka jumlah pasien pada bedah

sentral dapat diproyeksikan dari tahun 2011 sampai 2015 akan mengalami

penurunan rata-rata 1% per tahun.


33

6) Pelayanan Gigi dan Mulut RS. Dustira

Tabel III.14 Jumlah Pasien Rawat Jalan Gigi dan Mulut RS Dustira Tahun
2008 - 2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL AD 1,880 9.63 2,055 10.96 2,180 9.73
PNS AD 1,179 6.04 943 5.03 971 4.34
KELUARGA AD 5,751 29.44 5,659 30.17 6,087 27.18
MIL AL 2 0.01 4 0.02
PNS AL
KELUARGA AL 9 0.05 2 0.01 2 0.01
MIL AU 2 0.01
PNS AU
KELUARGA AU 13 0.07 2 0.01 12 0.05
PURNAWIRAWAN 5,162 26.43 4,760 25.38 5,968 26.65
ASKES LAIN 2,455 12.57 2,664 14.20 4,363 19.48
UMUM 3,081 15.77 2,673 14.25 2,809 12.54
JUMLAH 19,532 100.00 18,758 100.00 22,398 100.00

Grafik 3. 9
Proyeksi Jumlah Pasien Gilut RS. Dustira
Tahun 2008-2016
40,000

30,000

20,000

10,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
JUMLAH

Jumlah pasien pasien di bagian Gigi dan Mulut antara tahun 2008-2009

mengalami penurunan dari jumlah pasien19,532 orang pada tahun 2008 menjadi

18,758 orang, tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 22,398

orang. Pasien terbanyak berdasarkan golongan ditemukan pada pasien keluarga

AD dengan jumlah rata-rata 5.700 orang atau 29% antara tahun 2008 sampai

2010.
34

Jumlah pasien pasien dari tahun 2011 sampai dengan 2016 dapat

diproyeksikan akan terjadi peningkatan rata-rata 8% per tahun.

b. Pelayanan Penunjang Medik

1) Laboratorium

Tabel III.15 Jumlah Pasien Laboratorium RS Dustira Tahun 2008 2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL AD 2,564 10.91 10,296 11.94 10,333 10.93
PNS AD 940 4.00 3,595 4.17 3,832 4.05
KELUARGA AD 3,541 15.06 14,648 16.98 14,778 15.63
MIL AL 8 0.03 34 0.04 840 0.89
PNS AL 14 0.02 12 0.01
KELUARGA AL 8 0.03 73 0.08 76 0.08
MIL AU 33 0.14 50 0.06 60 0.06
PNS AU 22 0.09 56 0.06 51 0.05
KELUARGA AU 96 0.41 215 0.25 247 0.26
ASKES 12,396 52.74 36,717 42.57 42,944 45.43
ASKES DEP LAIN 1,046 4.45 10,072 11.68 11,627 12.30
UMUM 2,852 12.13 10,474 12.14 9,727 10.29
JUMLAH 23,506 100.00 86,244 100.00 94,527 100.00

Grafik 3.10
Proyeksi jumlah pasien laboratorium RS. Dustira
5,000,000 Tahun 2011-2016

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasien

Jumlah pasien Laboratorium mengalami kenaikan yang sangat signifikan

pada tahun 2009 dari jumlah pasien 23.506 orang pada tahun 2008 menjadi
35

86.244 orang pada tahun 2009 dengan proyeksi kenaikan antara tahun 2011

sampai 2015 rata-rata 138%. Pasien terbanyak berdasarkan golongan pasien

terjadi pada pasien askes dengan angka rata-rata 92.000 orang atau 50% per

tahun.

2) Radiologi

Tabel III.16 Jumlah Pasien Radiologi RS Dustira Tahun 2008 2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL AD 5,491 16.48 5,718 16.65 6,158 16.35
PNS AD 1,291 3.88 1,163 3.39 1,429 3.79
KELUARGA AD 7,457 22.38 7,560 22.01 7,658 20.34
MIL AL 14 0.04 6 0.02 4 0.01
PNS AL 0.00
KELUARGA AL 24 0.07 27 0.08
MIL AU 56 0.17 49 0.14 42 0.11
PNS AU 16 0.05 15 0.04 8 0.02
KELUARGA AU 136 0.41 139 0.40 44 0.12
ASKES 7,549 22.66 6,737 19.62 8,318 22.09
ASKES DEP LAIN 4,186 12.56 5,526 16.09 7,237 19.22
UMUM 7,096 21.30 7,402 21.55 6,759 17.95
JUMLAH 33,316 100.00 34,342 100.00 37,657 100.00

Grafik 3.11
Proyeksi jumlah pasien Radiologi RS. Dustira
2008-2016

JUMLAH PASIEN
53,417
42,311 47,541
37,657
33,316 50,394
44,850
39,916
34,342

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tiga tahun terakhir, pasien Radiologi RS. Dustira mengalami peningkatan,

tabel di atas menunjukan pada tahun 2008 jumlah pasien sebanyak 33.316 orang,
36

tahun 2009 34.342 orang dan pada tahun 2010 sebanyak 37.657 orang dengan

proyeksi peningkatan antara 2011 sampai 2016 sebesar 6,4% per tahun dengan

jumlah terbanyak berdasarkan golongan pasien terdapat pada golongan ASKES

dengan angka rata- rata 7.500 orang per tahun atau 21.5% dari total keseluruhan

pasien

3) Rehabilitasi Medik

Tabel III.17 Jumlah Pasien Rehabilitasi Medik di RS Dustira Tahun 2008


2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL AD 2,915 18.12 3,237 19.19 3,200 18.60
PNS AD 773 4.81 785 4.65 803 4.67
KELUARGA AD 2,077 12.91 2,916 17.29 3,185 18.51
MIL AL 19 0.12 16 0.09 7 0.04
PNS AL 4 0.02
KELUARGA AL 9 0.06 11 0.07
MIL AU 11 0.07 11 0.07 8 0.05
PNS AU 4 0.02 6 0.03
KELUARGA AU 16 0.09 10 0.06
ASKES 8,708 54.13 8,873 52.60 5,852 34.01
ASKES DEP LAIN 3,192 18.55
UMUM 1,570 9.76 1,003 5.95 938 5.45
JUMLAH 16,086 100.00 16,868 100.00 17,205 100.00

Grafik 3.12
Proyeksi Jumlah Pasien Radiologi RS. Dustira
2008-2016

Jumlah Pasien

20,544
18,253 19,364
16,086 17,205
19,945 21,160
17,721 18,800
16,868

2008 2009 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
37

Pasien Rehabilitasi Medik pada tiga tahun terakhir mengalami kenaikan, ini

terlihat pada tabel di atas dari 16.086 orang pada tahun 2008 menjadi 16.868 pada

tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 17.205 orang. Secara keseluruhan

jumlah pasien Rehab Medik dapat diproyeksikan akan terjadi kenaikan antara

2011 sampai 2016 dengan rata-rata 3,40% per tahun.

4) Farmasi (Apotek)

Instalasi Farmasi RS.Dustira melayani pasien rawat inap dan pasien

rawat jalan. Untuk lebih jelasnya jumlah pasien Instalasi Farmasi dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel III.18 Jumlah Pasien Farmasi Rawat Jalan RS Dustira Tahun 2008 - 2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL, PNS dan KLG 170,345 36.68 208,471 36.38 199,107 36.92
ASKES 162,182 34.93 209,428 36.55 198,571 36.82
UMUM 131,835 28.39 155,146 27.07 141,641 26.26
JUMLAH 464,362 100.00 573,045 100.00 539,319 100.00

Grafik 3.13
Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan Instalasi Farmasi RS. Dustira
tahun 2008-2016

Jumlah Pasien
904,492

761,293
640,765 829,809
539,319
464,362 698,434
587,858
573,045

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


38

Tabel III.19 Jumlah Pasien Instlasi Farmasi Rawat Inap RS Dustira Tahun 2008 -
2010

2008 2009 2010


STATUS
JML JML JML
MIL, PNS dan KLG 5.463 6.861 5.801
ASKES 4.582 6.513 4.411
UMUM 5.504 5.507 6.893
JUMLAH 15.549 18.881 17.105

Grafik 3.14
Proyeksi Jumlah pasien Rawat Inap instalasi Farmasi RS. Dustira
thun 2008-2016

30,145
33,762
24,031
18,881 19,158 26,915
21,457
17,105
15,549

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Pasien

Tabel dan grafik di atas menginformasikan bahwa jumlah pasien instalasi

Farmasi yang dilayani dari rawat jalan mengalami kenaikan dan penurunan, pada

tahun 2008 pasien berjumlah 464.362 orang, pada tahun 2009 meningkat menjadi

573.045 orang tetapi pada tahun 2010 terjadi penurunan kembali menjadi 539.319,

sehingga secara keseluruhan jumlah pasien dapat diproyeksikan akan terjadi

kenaikan sebesar 8.8% per tahun antara tahun 2011 sampai 2016.

Pasien Instalasi Farmasi yang berasal dari rawat inap dapat dilihat pada

tahun 2008 berjumlah 15.549 orang kenaikan terjadi pada tahun 2009 menjadi

18.881 orang, tetapi pada tahun 2010 menurun kembali dengan jumlah 17.105
39

orang, tetapi secara keseluruhan dapat diproyeksikan akan terjadi kenaikan

sebessar 12% per tahun antara tahun 2011 sampai 2016.

5) Gizi

Pasien Instalasi Gizi dibagi dua bagian yang terdiri dari pasien rawat

jalan dan pasien rawat inap untuk data lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan

grafik di bawah ini.

Tabel III.20 Pasien Rawat Jalan di Instalasi Gizi RS Dustira Tahun 2008 - 2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
Militer AD 157 11.98 415 12.54 238 9.24
Sipil AD 46 3.51 238 7.19 145 5.63
Keluarga AD 127 9.69 661 19.98 361 14.02
Militer angk Lain 0.00 11 0.33 4 0.16
Sipil angk lain 3 0.23 0.00 0.00
Kelg Ang lain 3 0.23 5 0.15 2 0.08
Purnawirawan 539 41.15 1,229 37.14 1,099 42.68
Askes Dep Lain 225 17.18 470 14.20 626 24.31
Jamkesmas 0.00 0.00 18 0.70
Umum 210 16.03 280 8.46 82 3.18
JUMLAH 1,310 100.00 3,309 100.00 2,575 100.00

Grafik 3.15
Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan di Instalasi Gizi
RS. Dustira
Tahun 2008-20016
51,017

30,919
18,739
11,357
1,310 3,309 2,575 4,172 6,883

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

JUMLAH
40

Dari tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa jumlah pasien rawat jalan di

instalasi gizi pada tahun 2009 mengalami kenaikan dari 1.310 orang pada tahun

2008 menjadi 3.309 tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 2.575,

namun secara keseluruhan jumlah pasien rawat jalan di instalasi Gizi dapat

diproyeksikan terjadi kenaikan rata-rata 65% per tahun dari tahun 2011 sampai

2016.

Tabel III.21 Jumlah Pasien Rawat Inap di Instalasi Gizi RS Dustira Tahun 2008 -
2010

2008 2009 2010


STATUS
JML % JML % JML %
MIL AD 22,111 18.35 17,459 17.04 16,440 14.01
PNS AD 3,858 3.20 3,303 3.22 4,265 3.63
KELUARGA AD 31,683 26.30 24,609 24.02 30,101 25.65
MIL AL 81 0.07 60 0.06 27 0.02
PNS AL 0.00 0.00
KELUARGA AL 117 0.10 109 0.11 40 0.03
MIL AU 303 0.25 355 0.35 102 0.09
PNS AU 48 0.04 40 0.04 37 0.03
KELUARGA AU 903 0.75 1,111 1.08 706 0.60
ASKES 25,067 20.81 14,779 14.42 14,287 12.18
ASKES DEP LAIN 13,296 11.04 13,625 13.30 14,996 12.78
UMUM 23,013 19.10 27,018 26.37 36,343 30.97
JUMLAH 120,480 100.00 102,468 100.00 117,344 100.00

Grafik 3.16
Proyeksi Jumlah pasien rawat inap di intalasi gizi RS. Dustira
2008-2016

jumlah

120,480

102,320 102,025 101,732 101,438

102,468 102,173 101,878 101,585

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


41

Dari tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa jumlah pasien pasien rawat

inap di instalasi gizi pada tahun 2009 mengalami penurunan dari 120,480 orang

pada tahun 2008 menjadi 102,468 tetapi pada tahun 2010 mengalami kenaikan

kembali menjadi 117,344, namun secara keseluruhan jumlah pasien rawat inap di

instalasi Gizi dapat diproyeksikan terjadi penurunan rata-rata 0,22% per tahun

dari tahun 2011 sampai 2015.

c. Produk Layanan Lainnya

Produk pelayanan unggulan yang ada di RS. Dustira terdiri dari

Haemodialisa, Griya Geulis dan Klinik Bersama yang melayanai pasien umum

maupun pasien dinas, secara lebih rinci jumlah pasien pasien layanan unggulan

dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :

1) Haemodialisa

Tabel III.22 Jumlah Pasien Haemodialisa RS Dustira Tahun 2008 - 2010

2008 2009 2010


JML JML JML
STATUS JML TIND JML TIND JML TIND
PASIEN PASIEN PASIEN
JML % JML % JML % JML % JML % JML %
MIL AD 73 21 647 23 87 18 756 21 143 24.74 1,106 27
PNS AD 13 4 109 4 31 6 234 6 38 6.57 296 7
KELUARGA
51 14 431 16 91 19 716 20 91 15.74 706 17
AD
MIL AL
PNS AL
KELUARGA
AL
MIL AU 4 1 34 1
PNS AU
KELUARGA
6 1.04 60 1
AU
ASKES 117 33 828 30 139 29 995 27 182 31.49 1,156 28
ASKES LAIN 80 23 629 23 102 21 831 23 93 16.09 691 17
UMUM 16 5 92 3 27 6 123 3 25 4.33 108 3
JUMLAH 354 100 2,770 100 477 100 3,655 100 578 4,123 4,123 100
42

Grafik 3.17
Proyeksi Jumlah Kunjungan Haemodialisa RS Dustira
Tahun 2012-2016

Jumlah Pasien

2,541

1,552
1,986
947
578
354 1,212
740
477

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Haemodialisa merupakan pelayanan pendukung unggulan yang melayani

pasien Militer, PNS dan keluarganya dari AD, AU dan AL serta masyarakat

umum. Tabel dan grafik di atas menunjukan jumlah pasien pasien pada tahun

2008 sebanyak 354 orang dengan jumlah tindakan sebanyak 2.770, tahun 2009

meningkat menajdi 477 orang dengan tindakan 3.655, pada tahun 2010 meningkat

kembali menjadi 578 orang dengan jumlah tindakan 4.123. dari data di atas dapat

di proyeksikan jumlah pasien dan jumlah tindakan di Haemodialisa akan

mengalami kenaikan antara tahun 2011 sampai tahun 2016 dengan angka rat-rata

30% per tahun.

2) Griya Geulis

Griya geulis merupakan sebuah klinik pelayanan baru yang menangani

masalah kecantikan, Klinik ini menjadi klinik pelayanan lainnya.

Sejak berdirinya pada April 2010 sampai dengan Juli 2011 pasien yang

datang terus meningkat. Data terakhir pada tahun 2010 tercatat jumlah kunjungan

sebanyak 6.141 orang dan melihat antusias masyarakat pada program kecantikan
43

yang cenderung terus meningkat, memungkinkan klinik griya geulis akan menjadi

salah satu klinik kecantikan yang dapat menarik pangsa pasar dengan baik.

3) Klinik Bersama

Klinik bersama merupakan poliklinik penyakit umum yang menangani

pasien umum, klinik ini buka 24 jam, sehingga memudahkan pasien untuk

berobat.

Klinik ini didukung dengan tenaga dokter spesialis yang terdiri dari spesialis

Jantung, Bedah, Dalam, THT, Jiwa, Gigi, Paru serta pemeriksaan penunjang

Laboratorium dan Rontgen.

Keberadaan klinik bersama ini sangat membantu masyarakat dalam

melaksanakan chek-up secara lengkap maupun konsultasi kepada dokter spesialis

tanpa harus ngantri. Hal ini merupakan salah satu daya tarik RS. Dustira untuk

menarik minat masyarakat yang dapat memberikan kepuasan.

7. Sistem Informasi

Rumah Sakit Dustira sampai saat ini belum menggunakan System

Informasi Rumah Sakit (SIMRS) yang menyeluruh, sehingga penyajian data

masih lambat, yang berdampak pada lamanya Respons Time dan Delivery Time.

Hal ini menjadi kelemahan yang harus diprioritaskan pengembangannya untuk

mendukung terlaksananya mutu pelayanan yang prima yang mengutamakan

kepuasan pelanggan sesuai dengan Visi Rumah Sakit Dustira.

C. ANALISIS FORMULASI STRATEGI

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada poin-poin di atas

selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan lingkungan internal dan eksternal,


44

kemudian dilanjutkan dalam tahap analisis strategi formulasi dengan beberapa alat

bantu matriks.

1. Pengelompokan Faktor-faktor Peluang dan Ancaman

Berdasarkan faktor-faktor eksternal yang terkait dengan pelayanan

kesehatan dan peningkatan dana yankesmasum RS. Dustira baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat diidentifikasi faktor-faktor peluang (opprortunities)

dan faktor-faktor ancaman (threats) sebagai berikut :

a. Peluang

1) Demografi

Pertumbuhan penduduk Cimahi yang cukup tinggi menimbulkan

kepadatan penduduk. Hal ini akan berdampak pada angka kesakitan yang akan

menjadi peluang bagi RSD dalam menarik pelanggan, ditunjang dengan nama RS.

Dustira yang sudah dikenal oleh masyarakat sekitar menjadikan peluang yang

sangat menguntungkan

2) Geografis

a) Secara geografis Rumah Sakit Dustira memiliki lokasi yang

strategis karena mudah dijangkau dari jalan Tol yang memberikan

kemudahan kepada penduduk sekitar Kab. Bandung, Bandung

Barat, Kota Bandung maupun luar kota di lingkungan Jawa Barat

untuk mengaksesnya.

b) Lingkungan yang didukung dengan keadaan alam Cimahi yang

sejuk ditambah statusnya sebagai Rumah Sakit TNI, Dustira

memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam hal keamanan

dan kenyamanan.
45

3) Sosio ekonomi

Adanya sinyalemen bahwa semakin tinggi pendidikan masyarakat

akan berdampak pada semakin tingginya pengetahuan masyarakat, dalam

hal kesehatan mereka akan mencari layanan kesehatan yang baik secara

mandiri ditunjang dengan pendapatan yang memadai, sehingga hal ini

merupakan peluang bagi RSD dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat yang sadar akan kepentingan kesehatan

4) Epidemiologi

Perubahan pola hidup masyarakat, terutama pada masyarakat

menengah ke atas baik pola makan, istirahat dan tuntutan pekerjaan akan

berdampak pada angka kesakitan, sehingga menjadi peluang bagi RSD

untuk meningkatkan pangsa pasar.

5) Kebijakan Pemerintah

a) Tersedianya Undang-undang yang mengatur tentang pelayanan

kesehatan maupun PK-BLU.

b) Tersediannya PMK-PMK dan Kepmenkes sebagai Juknis PP No.

23 tahun 2005.

c) Political will pemerintah mendukung pengembangan kinerja

organisasi melalui PP No. 23 Tahun 2005.

b. Ancaman

1) Pesaing

Banyaknya rumah sakit swasta di sekitar Cimahi dan Bandung dengan

peralatan yang canggih dan sistem manajemen serta pelayanan yang baik

menjadikan ancaman bagi RSD, persaingan antar rumah sakit mendorong


46

RSD untuk segera mengembangkan sistem pelayanan. Hal ini menjadikan

acuan bagi RSD untuk lebih berbenah diri.

2) Teknologi

a) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang haknya sebagai

konsumen pelayanan kesehatan,.

b) Kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi

menimbulkan persaingan yang semakin ketat baik di bidang

sarana dan prasarana maupun SDM.

2. Pengelompokan Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan

Berdasarkan pada faktor-faktor internal yang ada, dapat diidentifikasi

faktor-faktor kekuatan (trength) dan kelemahan (weaknes) RS Dustira.

a. Kekuatan

i. Organisasi dan Manajemen

(a) Adanya komitmen dari anggota, pimpinan dan atasan dalam

mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit.

(b) Struktur organisasi yang ada di RS. Dustira sudah sesuai dengan

standar RS. Kelas B.

(c) Organisasi yang kuat sesuai dengan budaya organisasi TNI, RS.

Dustira memiliki kekuatan dalam menciptakan budaya

organisasi yang selalu mengutamakan disiplin dengan mengacu

pada pencapaian mutu pelayanan yang prima.

(d) Peningkatan status akreditasi yang sudah berjalan RS. Dustira

memiliki kekuatan yang akan menjadi modal untuk

mengembangkan diri sebagi Rumah Sakit dengan PK-BLU.


47

ii. Sumber Daya Manusia

(a) Jumlah dan kualitas tenaga medik cukup memadai.

(b) Tersedianya SDM dengan ragam disiplin ilmu sesuai kebutuhan

dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian.

(c) Tersedianya tenaga kesehatan lain dengan status TNI, PNS dan

juga Karyawan RS. Dustira yang dengan kompetensi yang

sesuai di bidangnya masing-masing.

(d) Adanya program pengembangan SDM melalui Instalasi

pendidikan.

(e) Sebagai Rumah Sakit Pendidikan, RSD mempunyai tenaga

dokter spesialis konsulen dari FK Unjani.

iii. Keuangan

(a) Keuangan yang bersumber dari Yanmasum dengan pengelolaan

yang jelas dan sesuai dengan peraturan TNI AD.

(b) Biaya pelayanan Pasien dinas dari TNI didanai dari pemerintah,

sehingga menjadi kekuatan Rumah Sakit dalam mendapatkan

dana pelayanan.

(c) Tarif RSD sudah memperhitungkan Unit Cost dengan tarif yang

terjangkau.

iv. Produk Pelayanan

(a) Memilik Pelayanan medis dan perawatan yang lengkap sesuai

dengan standar Rumah Sakit kelas B.

(b) Memilki pelayanan unggulan yang dapat diakses oleh pasien

dinas maupun umum.


48

(c) RSD sebagai Rumah Sakit kelas B telah terakreditasi penuh dan

lengkap untuk 16 pelayanan.

(d) Rumah Sakit Dustira juga memiliki Klinik Bersama yang

melayani pasien selama 24 jam sebagai salah satu upaya untuk

memudahkan masyarakat umum dalam mendapatkan layanan

kesehatan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.

v. Pemasaran

(a) Pemasaran RS. Dustira mulai dikembangkan setelah

terakreditasi pendidikan dan menjadi Rumah sakit Umum kelas

B dengan akreditasi penuh 16 pelayanan.

(b) RS. Dustira memiliki pasien dinas (Militer, PNS dan

keluarganya) yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain baik

swasta maupun rumah sakit di lingkungan Kemenkes sebagai

pemasar tidak langsung.

(c) Pasien dinas menjadi salah satu kekuatan dalam

mengembangkan pemasaran bagi masyarakat umum.

b. Kelemahan

i. Fasilitas Fisik

(a) Bangunan RS. Dustira tergolong bangunan tua, sehingga

memerlukan biaya yang besar untuk pemeliharaannya.

(b) Bangunan tersebar, sehingga jarak tempuh antar bagian menjadi

lama.

(c) Peralatan yang dimiliki RS. Dustira mayoritas sudah tua,

sehingga memerlukan biaya yang besar untuk pemeliharaannya


49

dan menjadi kelemahan dalam bersaing dengan rumah sakit-

rumah sakit yang lebih maju.

ii. Sistem Informasi

(a) Sistem informasi yang dimiliki Rumah Sakit Dustira belum

sepenuhnya menggunakan I-T (SIMRS) sehingga data belum

dapat disajikan dengan baik.

(b) Time of delivery pelayanan masih lama.

(c) Belum optimalnya integrasi sistem pelayanan terpadu.

3. Analisis Eksternal Faktor Evaluation (EFE) dan Internal Faktor

Evaluation (IFE) Matriks

Berdasarkan data dari analisis situasi lingkungan eksternal dan lingkungan

internal diidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang kemudian

dengan melalui Consensus Decision Making (CDM) ditetapkan bobot dan skor

dari masing-masing Critical Succes Factor (CSF) tersebut yang disusun dalam

EFE dan IFE Matriks seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini :

a. Bobot menunjukan kepentingan relative faktor tersebut terhadap

sukses/berkembangnya Rumah Sakit, dengan besarnya mulai 0,00 (tidak

penting sampai dengan 1,00 (sangat penting) dengan total bobot 1,00.

b. Rating menunjukkan seberapa efektif respon faktor tersebut terhadap

strategi Rumah Sakit, dengan besarnya rating sampai dengan 4 pada EFE

matriks :

i. Rating 1 adalah respon buruk.

ii. Rating 2 adalah respon rata-rata.

iii. Rating 3 respon di atas rata-rata.


50

iv. Rating 4 adalah respon paling baik.

c. Pada IFE Matriks :

v. Rating 1 adalah sangat memperlemah.

vi. Rating 2 adalah kurang memperlemah.

vii. Rating 3 adalah kurang memperkuat.

viii. Rating 4 adalah sangat memperkuat.

Tabel III.23 Matrix Evaluation Factor External (EFE Matrix) RS Dustira

Peluang dan Ancaman


No URAIAN FAKTOR RATING FXR KET
PELUANG
a Demografi
1 Pertumbuhan penduduk Cimahi yang cukup tinggi 0.15 3 0.45
b Geografis
Memiliki lokasi yang strategis mudah dijangkau
penduduk sekitar Kab Bandung, Bandung Barat, Kota
1
Bandung maupun luar kota di lingkungan Jawa Barat
0.20 4 0.80
untuk mengaksesnya.
Lingkungan yang sejuk ditambah statusnya sebagai
2
Rumah Sakit TNI, Dustira memberikan kepercayaan
c Sosio ekonomi
pendidikan masyarakat berdampak pada semakin
1
tingginya pengetahuan masyarakat,
0.10 2 0.20
Masyarakat kota Cimahi sebagaian besar mempunyai
2
pekerjaan tetap
d Epidemiologi
Perubahan pola hidup masyarakat, berdampak pada
1 0.10 2 0.20
angka kesakitan,
e Kebijakan Pemerintah
Tersedianya Undang-undang yang mengatur tentang
1
pelayanan kesehatan maupun PK-BLU
Tersediannya PMK-PMK dan Kepmenkes sebagai
2 0.20 4 0.80
Juknis PP No 23 tahun 2005
Political will pemerintah mendukung pengembangan
3
kinerja organisasi melalui PP No 23 Tahun 2005
JUMLAH 2.45
ANCAMAN
f Pesaing
Banyaknya rumah sakit swasta di sekitar Cimahi dan
1 0.15 3 0.45
Bandung
g Teknologi
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang haknya
1 0.10 3 0.30
sebagai konsumen pelayanan kesehatan,
51

Kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi


2 menimbulkan persaingan yang semakin ketat baik di
bidang sarana dan prasarana maupun SDM.
JUMLAH 0.75
TOTAL 1.00 3,20

Hasil CDM untuk faktor eksternal total nilai bobotnya adalah 3,20 ini

menunjukan bahwa kemampuan dari RS, Dustira adalah di atas rata-rata, dengan

skor peluang 2,45 lebih besar dari skor ancaman 0,75.

Tabel III.24 Matrix Evaluation Factor Internal (EFI Matrix) RS Dustira

Kekuatan dan Kelemahan


No URAIAN FAKTOR RATING FXR KET
KEKUATAN
a Organisasi dan manajemen
Komitmen anggota, pimpinan dan atasan dlm
1
mewujudkan Visi dan Misi RS. D
2 Struktur Organisasi ss dgn RS. Kelas B 0.10 3 0.30
3 Budaya organisasi TNI mengutamakan disiplin
4 Peningkatan Status RS yang selalu ditingkatkan
b Sumber Daya Manusia
1 Jumlah dan kualitas tenaga medik cukup memadai
Tersedianya SDM sesuai kebutuhan dalam pelayanan,
2
pendidikan dan penelitian
Adanya program pengembangan SDM melalui Instalasi 0.15 4 0.60
3
pendidikan
Sebagai Rumah Sakit Pendidikan, RSD mempunyai
4
tenaga dokter spesialis konsulen dari FK Unjani
c Keuangan
Keuangan yang bersumber dari Yanmasum dengan
1 pengelolaan yang jelas dan sesuai dengan peraturan TNI
AD 0.15 4 0.60
2 Bantuan APBN alkes obat-obatan dll,
3 Tarif RSD sudah memperhitungkan Unit Cost
d Produk Pelayanan
Memilik Pelayanan medis dan perawatan yang lengkap
1 0.15 4 0.60
sesuai dengan standar Rumah Sakit kelas B
RSD sebagai Rumah Sakit kelas B telah terakreditasi
2
penuh dan lengkap untuk 16 pelayanan
Sebagai Rumah Sakit pendidikan dan memiliki Klinik
3
Bersama MCU
e pemasaran
1 Pemasaran mulai dikembangkan
RS. Dustira memiliki pasien dinas sbg pemasar tidak
2 0.10 3 0.30
langsung
Pasien dinas akan menjadi kekuatan u mengembangkan
3
pemasaran
52

JUMLAH 2.40
KELEMAHAN
f Fasilitas Fisik
Bangunan RS. Dustira bangunan tua, memerlukan biaya
1
yang besar untuk pemeliharaannya
Bangunan tersebar, shingga jarak tempuh antar bagian 0.15 3 0.45
2
menjadi lama
Peralatan mayoritas sudah tua, memerlukan biaya yang
3
besar untuk pemeliharaannya.
g System informasi
System informasi yang dimiliki Rumah Sakit Dustira
1
belum sepenuhnya menggunakan I-T (SIMRS)
0.10 4 0.40
2 Time of delivery pelayanan masih lama
3 Belum optimalnya integrasi system pelayanan terpadu
JUMLAH 0.85
TOTAL 0.90 3.25

Hasil CDM untuk faktor internal, total nilai bobotnya adalah 3,25 dengan

skor kekuatan 2,40 lebih besar dari skor kelemahan 0,85.

4. Penetapan Alternatif Strategi

Menetapkan alternatif strategi, dilakukan analisis dengan menggunakan

Matriks Internal Eksternal dan Tows Matriks.

a. Matriks Internal Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan dengan menggunakan matriks

Evaluasi Internal dan Ekternal (IFE dan EFE) RS. Dustira mempunyai nilai EFE

3,20 dan nilai IFE 3,25, maka posisi dari RS. Dustira dapat dianalisis lebih lanjut

melalui IE Matriks.
53

Gambar III.3
POSISI STRATEGI HASIL MATRIKS IE RS. DUSTIRA
Total nilai Bobot IFE (3,25)

4,0 3,0 2,0 1,0


0 0 0 0
4,00 kuat sedang lemah

RS. Dustira
tinggi

I II III
Total Nilai Bobot EFE (3,20)

3,00
sedang

IV V VI
2,00
rendah

VII VIII IX
1,00

Dengan IE Matriks tergambar posisi pelayanan RS. Dustira berada pada sel

I yang berarti berada pada posisi SBU sebagai Grow dan Build, sehingga strategi

yang cocok adalah strategi Intensif, (Market Development, Product Development

dan market penetration ) dan strategi terintegrasi (Backward Integration, Forward

Integration dan Horizontal Integration).

b. Tows Matriks

Berdasarkan analisis SWOT di atas diperoleh gambaran posisi strategis RS.

Dustira pada akhir tahun 2011 sebagaimana terlihat pada tabel dan gambar berikut

ini :
54

Tabel III.25 Rekapitulasi Perhitungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan


Ancaman dari Beberapa Faktor dan Sub Faktor, Tahun 2011

No Uraian Tahun 2011


I Internal
Kekuatan 2.40
Kelemahan 0.85
Jumlah 3.25
II Eksternal
Peluang 2.45
Ancaman 0.75
Jumlah 3.20

Sumbu X : Kekuatan dan Kelemahan = 3,25

Sumbu Y : Peluang dan Ancaman = 3,20

Gambar 3.4
Posisi Strategi Hasil Tows Matriks RS. Dustira Cimahi Tahun 2011

peluang (O)

6
3 1
5

2
Kelemahan (W)

1
Kekuatan (S)
-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6

-1

-2

-3
4 3
-4

-5

-6

Ancaman (T)
55

Dari gambar di atas terlihat bahwa posisi strategis RS. Dustira pada tahun

2011 berada dalam kuadran satu, yaitu Strategi bertumbuh (Growth Strategy),

sehingga strategi yang cocok untuk mencapai pertumbuhan RS. Dustira dalam

mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima dengan berbasis kepuasan

pelanggan dapat dicapai dengan cara Related divers, Vertical integration, Market

development, Product development dan Market penetration . Dengan posisi ini

RS.Dustira memiliki kekuatan sekaligus peluang untuk mewujudkan visinya.

c. Tahap Penetapan Pemecahan Strategi

Dari hasil analisis dengan menggunakan matriks IE dan TOWS Matriks

masing-masing memberikan pilihan alternatif strategi yang kemudian dari pilihan

alternatif strategi kedua matriks tersebut dilakukan penyesuaian/pencocokan

(matching) seperti terlihat pada tabel berikut di bawah ini:

Tabel III.26 Pencocokan alternatif strategi yang dianjurkan

No Alternatif Matrik IE Tows Matriks


1 Related divers - +
2 Vertical integration - +
3 Market development + +
4 Product development + +
5 Market penetration + +
6 Backward integration - -
7 Forward integration - -
8 Horizontal integration - -

Setelah dilakukan pencocokan diperoleh alternatif strateginya yaitu Market

development, Product development dan Market penetration

D. ISU STRATEGI/ISU PENGEMBANGAN

1. Tingginya biaya pemeliharaan bangunan, yang disebabkan oleh sudah

tuanya bangunan RS. Dustira.


56

2. Tersebarnya bangunan, sehingga jarak tempuh antar bagian menjadi

lama yang menyebabkan lamanya respons time di bagian pelayanan

RS. Dustira.

3. Sudah tuanya Alat kesehatan yang dimiliki RS. Dustira.

4. Belum optimalnya sistem informasi yang dimiliki RS.Dustira.

5. Lamanya time of delivery pelayanan terhadap pasien.

6. Belum optimalnya integrasi sistem pelayanan terpadu.

7. Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

Dustira.

8. Belum optimalnya kualitas mapun kuantitas SDM.

9. Ketatnya persaingan antar rumah sakit-rumah sakit di wilayah Cimahi

dan kota Bandung.

10. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan

yang prima.

11. Meningkatnya persaingan profesionalisme bidang SDM baik medis,

maupun tenaga kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan sebagai

dampak era Globalisasi.

12. Meningkatnya kasus kecelakaan akibat tingginya penggunaan jalan

raya khususnya tol Cipularang.

13. Kurang memadainya jumlah ruang perawatan pavilion/kelas I.

Anda mungkin juga menyukai