Bab Iii
Bab Iii
1. Demografi
III/SLW yang merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi prajurit, PNS dan
memperlihatkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada usia produktif, yaitu
15-44 tahun.
Tabel III.1 Jumlah Pertumbuhan Pendudukan Kota Cimahi Tahun 2006 - 2010
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Pertumbuhan 2.68% 2.70% 2.72% 2.71% 2.71%
Jumlah Penduduk 522,731 536,743 551,216 566,220 581,560
Sumber : BPS Kota Cimahi
Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan pertumbuhan penduduk kota
Cimahi dari tahun 2004 sampai 2010 rata-rata 2,7%. Proyeksi sampai tahun 2016
9
10
200,000
JML PEND CMH
-
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2. Geografi
Bangunan fisik Rumah Sakit Dustira berdiri di atas area tanah kurang lebih
seluas 14 Ha yang memiliki nilai sejarah dan menjadi salah satu cagar budaya
Kota Cimahi, RS Dustira berada di jalan Dustira No. 1 Cimahi dengan letak
strategis berdekatan dengan stasiun kereta api, pasar dan terminal Cimahi serta
Cakupan pemasaran utama untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
Kabupaten Bandung, sebagian Kota Bandung dan kota Cimahi sendiri, selain itu
juga Kota Cianjur, Purwakarta, Sumedang dan Garut merupakan area yang
Rumah sakit ini memiliki bangunan yang sebagian besar sudah tergolong
3. Sosioekonomi
mendominasi penduduk kota Cimahi yang dari tahun ke tahun meningkat terus
Tabel III.3 Jumlah Penduduk Kota Cimahi Usia 15 64 Tahun Berdasarkan Jenis
Pekerjaan Per Januari 2011
Kary.
Wira Kary. BUMN PN Buruh/ Bid. Tdk Kel. Lain
No. Kec. Dagang Tani Jml
Swasta Swasta / Pens Industri Kes Kerja Prof. nya
BUMD
Cim
1 16,295 50,437 1,133 7,999 3,836 13,738 398 17,996 1,914 312 1,507 115,565
Sel
Cim
2 11,516 29,870 613 10,135 3,974 7,824 450 13,172 1,570 191 1,420 80,735
Teng
Cim
3 10,283 20,243 1,474 6,640 2,702 8,925 482 9,093 1,937 791 1,819 64,389
Ut
Jumlah 38,094 100,550 3,220 24,774 10,512 30,487 1,330 40,261 5,421 1,294 4,746 260,689
Persentase
14.61 38.57 1.24 9.50 4.03 11.69 0.51 15.44 2.08 0.50 1.82 100.00
(%)
Sumber : Database Kependudukan Kota Cimahi
13
Keterangan tabel :
Penduduk berdasarkan jenis pekerjaan adalah penduduk usia produktif, yaitu usia 15 64 tahun.
Penduduk yang tidak bekerja tidak termasuk penduduk yang sedang mengikuti pendidikan
(pelajar/mahasiswa).
Penduduk yang tidak bekerja tidak termasuk penduduk perempuan yang berstatus mengurus rumah
tangga.
Kelompok profesi terdiri dari pengacara, wartawan, arsitek, seniman, akuntan, dosen, psikiater,
dan sebagainya.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan penduduk kota Cimahi
4. Epidemiologi
(Morbidity Rate), seperti terlihat pada tabel berikut, yaitu pola penyakit yang
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa penyakit terbanyak di kota Cimahi
pada tahun 2010 adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas dengan
persentase 27,60%.
14
5. Kebijakan Pemerintah
masyarakat umum guna memanfaatkan kapasitas lebih dan sumber daya yang
dimiliki, dan hasilnya digunakan untuk peningkatan pasien dinas dan operasional
rumah sakit itu sendiri. Hal ini harus didukung oleh peraturan atau kebijakan dari
umum.
6. Pesaing
yang berada di Kota Cimahi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
15
Tabel III.5 Jumlah Pelayanan Kesehatan Kota Cimahi tahun 2008 - 2010
Cimahi Selatan 0 1 1 4 1 0 27
Cimahi Tengah 1 1 3 3 3 0 15
Cimahi Utara 1 0 1 4 1 1 12
Sumber:BPS Kota Cimahi
terlihat pada tabel di atas sudah menjadi pesaing yang cukup ketat bila
rumah sakit-rumah sakit di Kota Bandung, baik Rumah Sakit pemerintah maupun
Rumah Sakit swasta seperti, RS Hasan Sadikin yang merupakan RS Umum Pusat
kelas A, RS. Boromeus, RS. Advent, Rajawali, Santosa, Al-Islam, Kebon Jati, dan
sebagainya. Dengan adanya akses jalan tol, pelanggan dari Kota Cimahi,
Pesaing di atas akan menjadi ancaman bagi RS. Dustira, dengan demikian
semaksimal mungkin.
7. Teknologi
seluruh lapisan masyarakat untuk menuntut palayanan yang prima sesuai dengan
harapannya.
persaingan yang semakin ketat di bidang sarana dan prasarana seperti alat
kesehatan canggih. Di samping itu, pada era globalisasi ini memungkinkan tenaga
Hal tersebut di atas akan menjadi ancaman bagi pihak RS. Dustira,
sehingga harus berusaha untuk selalu meningkatkan segala sumber yang ada
dukungan kesehatan militer dan kesehatan bagi tugas operasional dan pembinaan
TNI.
fungsi :
tugas TNI.
Tk.II Dustira.
b. Struktur Organisasi
(Kesdam).
Kakesdam III/Slw. Susunan organisasi Rumkit Rumkit Tk.II Dustira terdiri dari :
9) Departemen Obstetri dan Gynekolog & Ibu Kesehatan Anak, disingkat Dep.
10) Departemen Penyakit Dalam, Jantung & Paru, disingkat Dep. Peny DJP.
15) Para Tenaga Medik yang merupakan Staf Medik Fungsional, disingkat
SMF.
19
KOMITE MEDIK
SMF
KADEP BEDAH & KADEP OBSGYN & KADEP PENY DLM, KADEP PENY MATA, KADEP GILUT KADEP PENY SARAF
ANESTESI IKA JANTUNG & PARU THT & KULKEL & JIWA
KAINSTAL KAINSTAL
REHABMEDIK JANGDIAGNOSTIK
c. Akreditasi
RS. Dustira berusaha untuk meningkatkan status Rumah sakit melalui akreditasi.
Dalam perjalanannya sampai saat ini RS. Dustira telah memilki status akreditasi
sebagai berikut :
Dasar.
iii. Rumah Sakit Umum Tk. II Kelas B dengan status Rumah Sakit Pendidikan,
Kemajuan ini dapat dicapai sebagai hasil kinerja yang baik dari pimpinan
dan seluruh personel RS. Dustira serta dukungan para pimpinan atas yang selalu
yang prima dan paripurna berbasis kepuasan pelanggan. Hal ini menjadi kekuatan
memenuhi standar sebagai Rumah Sakit kelas B, tenaga medis baik dokter umum
maupun dokter spesialis sudah memenuhi standar, didukung dengan tenaga dokter
tetap yang berstatus TNI dan PNS. Hal ini menjadi kekuatan bagi RS. Dustira
karena tenaga dokter selalu siap 24 Jam. Selain itu, RS Dustira sebagai Rumah
bidan professional, sehingga hal ini mendorong pimpinan RS.Dustira untuk secara
21
bertahap membuat program pendidikan dan pelatihan bagi tenaga perawat dan
bidan. Untuk lebih jelasnya jumlah SDM RS..Dustira dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
TENAGA KEFARMASIAN
1 Apoteker 1 - 1 2
2 S.1 Farmasi 1 - - 1
3 D3 Farmasi 1 - - 1
4 SMF - 8 11 19
TENAGA KESMAS
1 S.1 Kesmas 1 1 1 3
2 D.3 Kesling - 1 1 2
TENAGA GIZI
1 S.1 GIZI - - - -
2 D.4 GIZI - - 1 1
3 D.3 GIZI 2 2 8 12
TENAGA KETERAFIAN FISIK
1 D.4 Fisiotearpi - 3 - 3
2 D.3 Fisiotearpi 11 3 2 16
3 D.3 Telewicara - - 1 1
TENAGA KETEKNISAN MEDIS
1 D.3 Atro 2 2 6 10
2 D.3 Gigi - 4 3 7
3 D.3 Rekam Medis 2 7 11 20
4 D.3 Atem - 1 - 1
5 D.4 Analis Kesehatan - 1 - 1
6 D.3 Anallis Kesehatan 4 5 14 23
7 D.3 Refraksionis - - 1 1
8 Teknik Gigi - - - -
9 Analis Kesehatan - 3 - 3
10 D3 Anestesi 2 1 2 5
11 SPRG - 2 - 2
12 MPRS - 2 1 3
SARJANA
1 Sarjana Kimia - 1 - 1
2 Sarjana Psikologi - 1 - 1
3 Sarjana Ekonomi - 2 5 7
4 Sarjana Administrasi 1 - - 1
5 Sarjana Hukum - - 1 1
6 Sarjana Teknik - 1 - 1
7 Sarjana Komputer - - 1 1
8 Sarjana Kes Sosial - 2 - 2
9 Sarjana Ilmu Politik - 1 - 1
10 Sarjana Pendidikan - 1 - 1
DIPLOMA
1 D.3 Komputer - 1 3 4
2 D.3 Ekonomi/ Akuntansi - 6 1 7
3 D.3 Teknik - - - -
4 D.3 Lainnya - - 3 3
5 SMA/ SMU 16 47 97 160
23
6 SMEA - 6 37 43
7 STM - 5 26 31
8 SMKK - 3 - 3
9 SPSA - - - -
10 SMTA Lainnya - 1 5 6
11 KPAA - 2 - 2
12 SPG - 3 - 3
13 SMTP - 13 50 63
14 SD 1 1 23 25
JUMLAH 126 330 632 1088
Sumber : Bagian Personalia RS. Dustira
3. Keuangan
Dustira dikelola oleh Kabina, dengan status TNI berpangkat Letnan Kolonel,
dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan, Puskes TNI dan
Sakit yang berupa gaji pegawai, listrik dan telepon, peralatan medis, obat-obatan
dan alat kesehatan habis pakai untuk pasien dinas. Dana penerimaan hasil
Yanmasum sejak tahun 2008 terus mengalami peningkatan demikian juga dengan
Tabel III.7 Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran RS. Dustira Dari Pelayanan
Masyarakat Umum Tahun 2008-2010
Grafik III.2 Proyeksi Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran RS. Dustira Dari
Pelayanan Masyarakat Umum Tahun 2010-2016
Rp100,000,000,000
Rp80,000,000,000
Rp60,000,000,000
penerimaan
Rp40,000,000,000 pengeluaran
Rp20,000,000,000
Rp-
2010 2011 2012 2013 2014 2016
4. Fasilitas Fisik
RS Dustira berada di jalan Dustira No. 1 Kota Cimahi dengan letak yang
sangat strategis berdekatan dengan statsiun kereta api, pasar dan terminal Cimahi
serta pintu tol Baros yang 24 jam dilalui oleh kendaraan umum. Rumah sakit ini
memiliki bangunan yang mempunyai nilai sejarah, sudah berdiri sejak tahun 1887.
RS. Dustira termasuk salah satu bangunan yang menjadi Cagar Budaya Kota
namun alat kesehatan tersebut rata-rata sudah tua. Pada era persaingan yang cukup
ketat, dimana IPTEKDOK semakin maju, RS. Dustira masih belum dapat
Hal ini menjadi salah satu kelemahan, yang menjadi prioritas program
5. Pemasaran
pendidikan dan menjadi Rumah sakit Umum kelas B dengan akreditasi penuh 16
pelayanan, didukung dengan adanya pasien dinas (Militer, PNS dan keluarganya)
yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain baik swasta maupun rumah sakit di
harapannya. Hal ini menjadi kekuatan yang dapat menarik pangsa pasar.
6. Produk Layanan
Secara umum, RS. Dustira melayani pasien yang terdiri dari Militer,
PNS dan keluarganya serta masyarakat umum yang berada di wilayah Kodam
III/SLW.
medik, pelayanan penunjang medik dan pelayanan lainnya. Pelayanan medik dan
keperawatan terdiri dari Rawat Jalan, Rawat Inap, UGD dan ICU. Bedah sentral
26
dan pelayanan gigi dan mulut. Pelayanan penunjang medik terdiri dari
lainnya adalah Griya Geulis, Haemodialisa dan klinik bersama. Untuk lebih
jelasnya, jumlah pasien yang berkunjung ke RS. Dustira selama tahun 2008 s/d
Tabel III.8 Jumlah Pasien Pelayanan Medik RS. Dustira Tahun 2008-2010
Tabel III.9 Jumlah Pasien Penunjang Medik RS. Dustira Tahun 2008-2010
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pasien yang paling banyak pada
bagian pelayanan medik maupun penunjang medik adalah pasien askes dengan
angka rata-rata pasien 400.000 orang per tahun, sedangkan pada bagian penunjang
medik angka rata-rata 44.500 orang per tahun atau 37,5% antara tahun 2008
27
sampai 2010. Pasien terbanyak kedua ada perbedaan antara bagian pelayanan
medik dengan bagian penunjang medik di mana pada bagian pelayanan medik
didapatkan pasien umum dengan rata-rata pasien sebesar 290.000 orang atau 26%,
sedangkan pada bagian penunjang medik ditemukan pasien keluarga militer dan
sipil AD dengan angka rata-rata 20.500 orang per tahun atau 20% antara tahun
a. Pelayanan Medik
Secara lebih terperinci kinerja dan proyeksi bidang pelayanan medik tahun
2008 sampai dengan tahun 2016 di RS. Dustira dapat dilihat pada tabel-tabel dan
Grafik 3.3
Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan RS. Dustira
2008-2016
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasien
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien di Instalasi
Rawat Jalan RS.Dustira mengalami penurunan dari jumlah pasien 573.045 orang
pada tahun 2008 menjadi 539.319 orang pada tahun 2009. Antara tahun 2009 dan
2010 terjadi penurunan yang sangat signifikan dari 539.319 orang pada tahun
mengalami penurunan 14% per tahun. Hal ini perlu dievaluasi, sehingga
oleh adanya renovasi di sekitar UGD, dan jika renovasi ini telah selesai
Garafik 3.4
Proyeksi Jumlah Pasien rawat Inap
Tahun 2008-2016
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasien
Jumlah pasien rawat inap tahun 2009 mengalami penurunan dari jumlah
18.881 orang pada tahun 2008 menjadi 17.104 orang, tetapi pada tahun 2010 naik
lagi menjadi 21.264 orang. Jumlah pasien dapat diproyeksikan pada tahun 2011
Grafik 3.5
Proyeksi jumlah kunjungan pasien UGD RS. Dustira
Tahun 2008-2016
250,000
MIL AD
200,000 SIPIL AD
KEL AD
150,000
MIL ANGK LAIN
100,000 SIPIL ANGK LAIN
KEL ANGK LAIN
50,000
PURN
- UMUM
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Secara keseluruhan jumlah pasien UGD RS.Dustira dari tahun 2008 sampai
2010 mengalami penurunan dari jumlah pasien 573,045 orang pada tahun 2008
menjadi 539,319 orang pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 412,116
orang. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya renovasi di sekitar UGD Jika
penurunan ini tidak segera diantisipasi maka dapat diroyeksi sampai dengan tahun
Grafik 3.6
Jumlah Pasien Rawat Inap ICU
Tahun 2008-2010
800 617
563
508
600
400
200
0
2008 2009 2010
Jml Pasien
Grafik 3.7
Proyeksi Jumlah Pasien ICU RS. Dustira
Tahun 2008-2016
Jml Pasien
833 883
741 786
654 693
563 617
508
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien ICU pada tahun 2009
mengalami penurunan dengan jumlah 508 orang dari 563 orang pada tahun 2008,
tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan
jumlah pasien sebanyak 612 orang, dengan demikian jumlah pasien ICU dapat
dengan 2016.
32
Grafik 3.8
Proyeksi jumlah pasien Bedah Sentral RS. Dustira
5,000 Tahun 2008-2016
4,012 3,692
4,000 3,552 3,340 3,269
3,000 3,286 3,621 3,481 3,411
2,000
1,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
JUMLAH
Jumlah pasien bedah sentral mengalami penurunan yang besar pada tahun
2009 dengan jumlah 3.286 orang dari jumlah 4.012 orang pada tahun 2008, tetapi
pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan jumlah
3.692. Berdasarkan angka-angka tersebut di atas maka jumlah pasien pada bedah
sentral dapat diproyeksikan dari tahun 2011 sampai 2015 akan mengalami
Tabel III.14 Jumlah Pasien Rawat Jalan Gigi dan Mulut RS Dustira Tahun
2008 - 2010
Grafik 3. 9
Proyeksi Jumlah Pasien Gilut RS. Dustira
Tahun 2008-2016
40,000
30,000
20,000
10,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
JUMLAH
Jumlah pasien pasien di bagian Gigi dan Mulut antara tahun 2008-2009
mengalami penurunan dari jumlah pasien19,532 orang pada tahun 2008 menjadi
18,758 orang, tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 22,398
AD dengan jumlah rata-rata 5.700 orang atau 29% antara tahun 2008 sampai
2010.
34
Jumlah pasien pasien dari tahun 2011 sampai dengan 2016 dapat
1) Laboratorium
Grafik 3.10
Proyeksi jumlah pasien laboratorium RS. Dustira
5,000,000 Tahun 2011-2016
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasien
pada tahun 2009 dari jumlah pasien 23.506 orang pada tahun 2008 menjadi
35
86.244 orang pada tahun 2009 dengan proyeksi kenaikan antara tahun 2011
terjadi pada pasien askes dengan angka rata-rata 92.000 orang atau 50% per
tahun.
2) Radiologi
Grafik 3.11
Proyeksi jumlah pasien Radiologi RS. Dustira
2008-2016
JUMLAH PASIEN
53,417
42,311 47,541
37,657
33,316 50,394
44,850
39,916
34,342
tabel di atas menunjukan pada tahun 2008 jumlah pasien sebanyak 33.316 orang,
36
tahun 2009 34.342 orang dan pada tahun 2010 sebanyak 37.657 orang dengan
proyeksi peningkatan antara 2011 sampai 2016 sebesar 6,4% per tahun dengan
dengan angka rata- rata 7.500 orang per tahun atau 21.5% dari total keseluruhan
pasien
3) Rehabilitasi Medik
Grafik 3.12
Proyeksi Jumlah Pasien Radiologi RS. Dustira
2008-2016
Jumlah Pasien
20,544
18,253 19,364
16,086 17,205
19,945 21,160
17,721 18,800
16,868
2008 2009 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
37
Pasien Rehabilitasi Medik pada tiga tahun terakhir mengalami kenaikan, ini
terlihat pada tabel di atas dari 16.086 orang pada tahun 2008 menjadi 16.868 pada
tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 17.205 orang. Secara keseluruhan
jumlah pasien Rehab Medik dapat diproyeksikan akan terjadi kenaikan antara
4) Farmasi (Apotek)
rawat jalan. Untuk lebih jelasnya jumlah pasien Instalasi Farmasi dapat dilihat
Tabel III.18 Jumlah Pasien Farmasi Rawat Jalan RS Dustira Tahun 2008 - 2010
Grafik 3.13
Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan Instalasi Farmasi RS. Dustira
tahun 2008-2016
Jumlah Pasien
904,492
761,293
640,765 829,809
539,319
464,362 698,434
587,858
573,045
Tabel III.19 Jumlah Pasien Instlasi Farmasi Rawat Inap RS Dustira Tahun 2008 -
2010
Grafik 3.14
Proyeksi Jumlah pasien Rawat Inap instalasi Farmasi RS. Dustira
thun 2008-2016
30,145
33,762
24,031
18,881 19,158 26,915
21,457
17,105
15,549
Jumlah Pasien
Farmasi yang dilayani dari rawat jalan mengalami kenaikan dan penurunan, pada
tahun 2008 pasien berjumlah 464.362 orang, pada tahun 2009 meningkat menjadi
573.045 orang tetapi pada tahun 2010 terjadi penurunan kembali menjadi 539.319,
kenaikan sebesar 8.8% per tahun antara tahun 2011 sampai 2016.
Pasien Instalasi Farmasi yang berasal dari rawat inap dapat dilihat pada
tahun 2008 berjumlah 15.549 orang kenaikan terjadi pada tahun 2009 menjadi
18.881 orang, tetapi pada tahun 2010 menurun kembali dengan jumlah 17.105
39
5) Gizi
Pasien Instalasi Gizi dibagi dua bagian yang terdiri dari pasien rawat
jalan dan pasien rawat inap untuk data lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan
Tabel III.20 Pasien Rawat Jalan di Instalasi Gizi RS Dustira Tahun 2008 - 2010
Grafik 3.15
Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan di Instalasi Gizi
RS. Dustira
Tahun 2008-20016
51,017
30,919
18,739
11,357
1,310 3,309 2,575 4,172 6,883
JUMLAH
40
Dari tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa jumlah pasien rawat jalan di
instalasi gizi pada tahun 2009 mengalami kenaikan dari 1.310 orang pada tahun
2008 menjadi 3.309 tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 2.575,
namun secara keseluruhan jumlah pasien rawat jalan di instalasi Gizi dapat
diproyeksikan terjadi kenaikan rata-rata 65% per tahun dari tahun 2011 sampai
2016.
Tabel III.21 Jumlah Pasien Rawat Inap di Instalasi Gizi RS Dustira Tahun 2008 -
2010
Grafik 3.16
Proyeksi Jumlah pasien rawat inap di intalasi gizi RS. Dustira
2008-2016
jumlah
120,480
Dari tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa jumlah pasien pasien rawat
inap di instalasi gizi pada tahun 2009 mengalami penurunan dari 120,480 orang
pada tahun 2008 menjadi 102,468 tetapi pada tahun 2010 mengalami kenaikan
kembali menjadi 117,344, namun secara keseluruhan jumlah pasien rawat inap di
instalasi Gizi dapat diproyeksikan terjadi penurunan rata-rata 0,22% per tahun
Haemodialisa, Griya Geulis dan Klinik Bersama yang melayanai pasien umum
maupun pasien dinas, secara lebih rinci jumlah pasien pasien layanan unggulan
1) Haemodialisa
Grafik 3.17
Proyeksi Jumlah Kunjungan Haemodialisa RS Dustira
Tahun 2012-2016
Jumlah Pasien
2,541
1,552
1,986
947
578
354 1,212
740
477
pasien Militer, PNS dan keluarganya dari AD, AU dan AL serta masyarakat
umum. Tabel dan grafik di atas menunjukan jumlah pasien pasien pada tahun
2008 sebanyak 354 orang dengan jumlah tindakan sebanyak 2.770, tahun 2009
meningkat menajdi 477 orang dengan tindakan 3.655, pada tahun 2010 meningkat
kembali menjadi 578 orang dengan jumlah tindakan 4.123. dari data di atas dapat
mengalami kenaikan antara tahun 2011 sampai tahun 2016 dengan angka rat-rata
2) Griya Geulis
Sejak berdirinya pada April 2010 sampai dengan Juli 2011 pasien yang
datang terus meningkat. Data terakhir pada tahun 2010 tercatat jumlah kunjungan
sebanyak 6.141 orang dan melihat antusias masyarakat pada program kecantikan
43
yang cenderung terus meningkat, memungkinkan klinik griya geulis akan menjadi
salah satu klinik kecantikan yang dapat menarik pangsa pasar dengan baik.
3) Klinik Bersama
pasien umum, klinik ini buka 24 jam, sehingga memudahkan pasien untuk
berobat.
Klinik ini didukung dengan tenaga dokter spesialis yang terdiri dari spesialis
Jantung, Bedah, Dalam, THT, Jiwa, Gigi, Paru serta pemeriksaan penunjang
tanpa harus ngantri. Hal ini merupakan salah satu daya tarik RS. Dustira untuk
7. Sistem Informasi
masih lambat, yang berdampak pada lamanya Respons Time dan Delivery Time.
kemudian dilanjutkan dalam tahap analisis strategi formulasi dengan beberapa alat
bantu matriks.
kesehatan dan peningkatan dana yankesmasum RS. Dustira baik secara langsung
a. Peluang
1) Demografi
kepadatan penduduk. Hal ini akan berdampak pada angka kesakitan yang akan
menjadi peluang bagi RSD dalam menarik pelanggan, ditunjang dengan nama RS.
Dustira yang sudah dikenal oleh masyarakat sekitar menjadikan peluang yang
sangat menguntungkan
2) Geografis
untuk mengaksesnya.
dan kenyamanan.
45
3) Sosio ekonomi
hal kesehatan mereka akan mencari layanan kesehatan yang baik secara
4) Epidemiologi
menengah ke atas baik pola makan, istirahat dan tuntutan pekerjaan akan
5) Kebijakan Pemerintah
23 tahun 2005.
b. Ancaman
1) Pesaing
peralatan yang canggih dan sistem manajemen serta pelayanan yang baik
2) Teknologi
a. Kekuatan
(b) Struktur organisasi yang ada di RS. Dustira sudah sesuai dengan
(c) Organisasi yang kuat sesuai dengan budaya organisasi TNI, RS.
(c) Tersedianya tenaga kesehatan lain dengan status TNI, PNS dan
pendidikan.
iii. Keuangan
(b) Biaya pelayanan Pasien dinas dari TNI didanai dari pemerintah,
dana pelayanan.
(c) Tarif RSD sudah memperhitungkan Unit Cost dengan tarif yang
terjangkau.
(c) RSD sebagai Rumah Sakit kelas B telah terakreditasi penuh dan
v. Pemasaran
b. Kelemahan
i. Fasilitas Fisik
lama.
dengan melalui Consensus Decision Making (CDM) ditetapkan bobot dan skor
dari masing-masing Critical Succes Factor (CSF) tersebut yang disusun dalam
EFE dan IFE Matriks seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini :
penting sampai dengan 1,00 (sangat penting) dengan total bobot 1,00.
strategi Rumah Sakit, dengan besarnya rating sampai dengan 4 pada EFE
matriks :
Hasil CDM untuk faktor eksternal total nilai bobotnya adalah 3,20 ini
menunjukan bahwa kemampuan dari RS, Dustira adalah di atas rata-rata, dengan
JUMLAH 2.40
KELEMAHAN
f Fasilitas Fisik
Bangunan RS. Dustira bangunan tua, memerlukan biaya
1
yang besar untuk pemeliharaannya
Bangunan tersebar, shingga jarak tempuh antar bagian 0.15 3 0.45
2
menjadi lama
Peralatan mayoritas sudah tua, memerlukan biaya yang
3
besar untuk pemeliharaannya.
g System informasi
System informasi yang dimiliki Rumah Sakit Dustira
1
belum sepenuhnya menggunakan I-T (SIMRS)
0.10 4 0.40
2 Time of delivery pelayanan masih lama
3 Belum optimalnya integrasi system pelayanan terpadu
JUMLAH 0.85
TOTAL 0.90 3.25
Hasil CDM untuk faktor internal, total nilai bobotnya adalah 3,25 dengan
Evaluasi Internal dan Ekternal (IFE dan EFE) RS. Dustira mempunyai nilai EFE
3,20 dan nilai IFE 3,25, maka posisi dari RS. Dustira dapat dianalisis lebih lanjut
melalui IE Matriks.
53
Gambar III.3
POSISI STRATEGI HASIL MATRIKS IE RS. DUSTIRA
Total nilai Bobot IFE (3,25)
RS. Dustira
tinggi
I II III
Total Nilai Bobot EFE (3,20)
3,00
sedang
IV V VI
2,00
rendah
VII VIII IX
1,00
Dengan IE Matriks tergambar posisi pelayanan RS. Dustira berada pada sel
I yang berarti berada pada posisi SBU sebagai Grow dan Build, sehingga strategi
b. Tows Matriks
Dustira pada akhir tahun 2011 sebagaimana terlihat pada tabel dan gambar berikut
ini :
54
Gambar 3.4
Posisi Strategi Hasil Tows Matriks RS. Dustira Cimahi Tahun 2011
peluang (O)
6
3 1
5
2
Kelemahan (W)
1
Kekuatan (S)
-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6
-1
-2
-3
4 3
-4
-5
-6
Ancaman (T)
55
Dari gambar di atas terlihat bahwa posisi strategis RS. Dustira pada tahun
2011 berada dalam kuadran satu, yaitu Strategi bertumbuh (Growth Strategy),
sehingga strategi yang cocok untuk mencapai pertumbuhan RS. Dustira dalam
pelanggan dapat dicapai dengan cara Related divers, Vertical integration, Market
RS. Dustira.
Dustira.
yang prima.