TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hal ini disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada gen, yang disebut gen
DMD yang dapat diwariskan dalam keluarga dengan cara yang resesif X-linked.
Dalam DMD, anak-anak mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan otot sejak
usia 3 tahun.
Penyakit ini secara bertahap melemahkan kerangka otot, yang di lengan,
kaki dan punggung. Pada remaja awal atau bahkan lebih awal, otot jantung dan
otot pernafasan juga mungkin dapat terpengaruh , munculnya kelemahan
berjalan pada awal dekade kedua, dan biasanya akan meninggal pada usia 20
tahun. Diagnosis pasti dari penyakit ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan
analisis DNA atau pemeriksaan distrofin. Tindakan pembedahan dan
rehabilitasi, dapat membantu pasien untuk mampu lebih lama berjalan dan
duduk. 3
2.2 Etiologi
Pada DMD terdapat kelainan genetik yang terletak pada kromosom X,
lokus Xp21.2 yang bertanggung jawab terhadap pembentukan protein distrofin.
Perubahan patologi pada otot yang mengalami distrofi terjadi secara primer
dan bukan disebabkan oleh penyakit sekunder akibat kelainan sistem saraf
pusat atau saraf perifer.3
Distrofin merupakan protein yang sangat panjang dengan berat
molekul 427 kDa dan terdiri dari 3685 asam amino. Penyebab utama proses
degeneratif pada DMD kebanyakan akibat delesi pada segmen gen yang
bertanggungjawab terhadap pembentukan protein distrofin pada membransel
otot, sehingga menyebabkan ketiadaan protein tersebut dalam jaringan otot.
Etiologi genetik
1. Kelemahan otot yang progresif bahkan dapat terjadi kehilangan masa otot
2. Gangguan keseimbangan
3. Mudah merasa lelah
4. Kesulitan dalam aktifitas motorik
5. Peningkatan lumbal lordosis yang berakibat pada pemendekan otot
panggul
6. Sering jatuh
7. Kesulitan berjalan, cara berjalan yang aneh
8. Waddling Gait
9. Calf Pain
10. Deformitas jaringan ikat otot
11. Pseudohipertrophy ( mengalami pembesaran pada lidah dan betis), dimana
terjadi pengisisan oleh jar ikat dan jaringan lemak.
12. Mengalami kesulitan belajar
13. Jangkauan gerak terbatas
14. Kontraktur otot ( biasanya pada tendon Achilles dan kerusakan otot
hamstring) karena serat otot memendek dan mengalami fibrosis yang
muncul pada jaringan ikat.
15. Gangguan respiratori
16. Ptosis
17. Atrofi Gonad
18. Scoliosis
19. Beberapa jenis MD dapat menyerang jantung, menyebabkan
cardiomyopathy atau aritmia
2.5 Patofisiologi
Duchenne distrofi otot (DMD) disebabkan oleh mutasi gen
meledak. 4
Dalam distrofi otot rangka, disfungsi mitokondria menimbulkan
Cascading proses yang melibatkan beberapa jalur dan tidak jelas dipahami,
Putra seorang ibu pembawa memiliki kesempatan 50% dari mewarisi gen
cacat dari ibunya. Putri seorang ibu pembawa memiliki kesempatan 50%
menjadi pembawa atau memiliki dua salinan normal gen. Dalam semua
kasus, sang ayah juga akan melewati Y normal untuk anaknya atau X
inaktivasi .
laki yang baru lahir. Mutasi dalam gen distrofin baik dapat diwariskan atau
dan berjalan pada saat yang bersamaan pada usia yang relatif lebih lama
adalah suatu gerakan tubuh saat penderita berusaha berdiri akibat proses
2.6 Diagnosis
sampai 12 tahun.
Kebanyakan pria terpengaruh dengan DMD menjadi dasarnya
Pemeriksaan laboratorium
kelainan.
jenis tertentu dari mutasi ekson atau ekson yang terpengaruh. Tes
Biopsi Otot Jika tes DNA gagal untuk menemukan mutasi, otot
biopsi uji dapat dilakukan. Sebuah contoh kecil dari jaringan otot
tersebut, dan biopsi otot tidak diperlukan seperti yang sering untuk
ibu. Jika ibu carrier, dan karena itu salah satu dari dua kromosom
perempuan akan mewarisi mutasi itu sebagai salah satu dari dua
kromosom X-nya, dan karena itu telah DMD. Tes prenatal dapat
mengetahui apakah janin mereka memiliki mutasi yang paling
sekitar 18 minggu. Pilihan lain dalam kasus tidak jelas hasil tes
penderita yang harus duduk di kursi roda dan lebih dari 90% yang
wanita. Penyakit ini biasanya mulai timbul pada usia 7-20 tahun.
mitokondria berasal dari ibu. Karena itu penyakit ini tidak pernah
(oftalmoplegia). 6
2.8 Penatalaksanaan
kortikosteroid.
secara dini. Bila kurvatur telah mencapai sudut Cobb sebesar 20-
ditunda.
lambung.
2.9 Komplikasi
Pasien dengan Duchenne distrofi otot dengan gejala
yang dialaminya
gastrointestinal.
2.10 Prognosis
Prognosis dari MD bervariasi tergantung dari jenis MD dan
progresifitas penyakitnya. Pada beberapa kasus dapat ringan dan
memburuk sangat lambat, edngan kehidupan normal, sedangkan pada
kasus yang lain mungkin memiliki pemburukan kelemahan otot yang
bermakna, disabilitas fungsional dan kehilangan kemampuan berjalan.
Harapan hidup dapat tergantung pada derajat pemburukan dan defisit
pernapasan lanjut. Pada Duchenne MD, kematian biuasanya terjadi pada
usia belasan sampai awal 20an. 3
BAB II
KESIMPULAN
Duchenne muscular dystrophy merupakan penyakit kelainan distrofik
yang diwariskan secara X-linked dan hanya mengenai laki-laki, sementara
perempuan hanya sebagai pembawa sifat. Biasanya penderita meninggal dalam
decade ke dua akibat komplikasi infeksi paru atau payah jantung.Secara klinis
pasien DMD tidak mampu berjalan pada usia sekitar 10 tahun.
Tindakan pembedahan dan rehabilitasi, dapat membantu pasien untuk
memperlama fungsi ambulasi serta memberikan rasa nyaman. Perlu pemberian
informasi yang jelas dan konseling genetika mengenai perjalanan penyakit
terhadap pasien dan keluarganya.
Diagnosis DMD dapat ditegakkan dengan analisis DNA untuk mendeteksi
delesi gen yang bertanggung jawab terhadap penyandian protein distrofin.
Pemeriksaan immunohistokimia protein distrofin, juga dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis pasti. Penanganan pasien dengan DMD harus dilakukan
secara multidisiplin.
DAFTAR PUSTAKA