Pembimbing:
dr. Zulkarnain Muslim,
Sp.OT(K)Spine
Muthiah Azzahrah Arisa Putri 04084821921105
Ananda Putri Absari 04084821921088
OUTLINE
01 02
PENDAHULUAN TINJAUAN
PUSTAKA
03
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Definisi
• Duchenne muscular dystrophy adalah penyakit X-
linked otot yang bersifat progresif akibat tidak
terbentuknya protein distropin.
• Penyakit ini mengenai anak laki-laki dan proses distrofi
otot sudah dimulai sejak lahir, munculnya kelemahan
berjalan pada awal dekade kedua, dan biasanya akan
meninggal pada usia 20 tahun11.
Etiologi
Penurunan sifat
X-linked
resesif
Patofisiologi
Sarkolemma Memungkinkan
Molekul protein lemah dan rapuh kebocoran
yang dihasilkan saat otot komponen
kecil. berkontraksi sitoplasmik
Nekrosis dan
fibrosis otot
Manifestasi Klinis
Gower sign
Diagnosis
Elektromiografi (EMG)
Diagnosis
Definisi
• Becker muscular dystrophy (BMD) adalah penyakit
degeneratif otot bawaan pada X-linked resesif
dengan keadaan yang mirip dengan DMD namun
dengan gejala klinis yang lebih ringan.
• BMD menunjukan adanya kelemahan pada otot
dengan onset yang lebih lama dibandingkan
Duchenne dan perkembangan penyakit yang lambat
Etiologi
Definisi
• EDMD merupakan salah satu dari sembilan kelainan
distrofi otot yang bersifat genetik dan degeneratif.
• EDMD ditandai dengan adanya kumpulan gejala
kelainan neuromuskular yaitu kontraktur sendi pada
usia dini, kelemahan otot dan gangguan otot
jantung.
EMERY-DREIFUSS MUSCLE
DYSTROPHY
Definisi
• Tiga gen yang diketahui menyebabkan EDMD
adalah EMD (encoding emerin), FHL1 (encoding
FHL1), dan LMNA (encoding Lamin A dan C).
• Mutasi EMD dan FHL1 X-linked EDMD (XL-
EDMD).
• Mutasi LMNA autosomal dominan EDMD
(AD-EDMD) dan autosomal resesif EDMD (AR-
EDMD).
Epidemiologi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Tanda klinis Penunjang laboratorium
EMG, CT Scan Kreatin kinase,
histopatologi,
imudeteksi dari
emerin
Tatalaksana
Pembedahan ortopedi untuk melepaskan
tendon Achilles dan kontraktur lain atau
scoliosis
Definisi
• FSHD adalah kelainan distrofi otot yang
bermanifestasi pada kelemahan otot
wajah, scapula, dan humeral yang
bersifat progresif.
• Kelainan ini bersifat asimetrikal, dimana
satu sisi tubuh lebih terkena dampaknya
dibanding sisi tubuh lainnya.
Epidemiologi
Otot wajah
• Otot yang paling sering terkena yaitu m. orbicularis oris, m.
orbicularis oculi, dan m. zyogomaticus major.
• Selain itu penderita juga akan mengalami kesulitan untuk
menggembungkan pipi, bersiul, meniup balon, tersenyum lebar,
mencucu, minum memakai sedotan, dan menutup bola mata.
Penderita kadang tidur dengan mata setengah terbuka dan dapat
menyebabkan iritasi pada mata
Gejala Klinis
Gejala Klinis
Otot ekstremitas atas dan bahu
Otot yang sering terkena yaitu m. trapezius, m. serratus anterior, m. biceps
brachii, bagian distal m. deltoid, dan m. triceps.
• Scapular winging
• Overriding scapula
• Popeye arms (bersifat ringan)
• Poly-hill sign (jika sudah berat)
Gejala Klinis
scapular winging
Gejala Klinis
Otot badan dan ekstremitas bawah
• Otot badan yang sering terkena yaitu m. erector spinae, m. pectoralis
major, dan m. rectus abdominis.
• Selain itu didapatkan kelemahan otot perut dan punggung pada penderita
yang kesulitan bangun dari tidur dan duduk serta kehilangan
keseimbangan dan sering terjatuh.
Tatalaksana