• Pendahuluan
• Etiologi / Patogenesis
• Diagnostik
• Klasifikasi
• Tatalaksana / edukasi
• Kesimpulan
2
Pendahuluan
• Penyakit rematik kronis (aktif dan progresif) yang paling umum pada anak è
kualitas hidup
• Prevalensi: 8 – 150/100.000
• Perempuan> laki-laki
• Andersson-Gare dan Fasth: 50% pasien JIA, penyakitnya masih aktif sampai dewasa
• Semua usia anak, jarang sebelum usia 6 bulan
• Perubahan imunogenetik, klinis & fungsional pada pasien JIA berbeda dengan
Artritis Reumatoid pada dewasa
• 5-10% pasien poJIA FR (+) ≈ RA yang timbul pada masa dewasa
Cassidi JT, dkk 3
TERMINOLOGI
Galen
(1558-1616) § Arthritis Juvenile Rheumatoid (JRA) umum digunakan di AS
§ Juvenile Chronic Arthritis (JCA) digunakan di Eropa
èDiganti dengan istilah Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)
Prakken, 2011 4
International League of Association for
Rheumatology
Weiss JE, Ilowite NT. Pediatr Clin N Am. 2005; 52: 413-42.
Gowdie PJ, Tse SML. Pediatr Clin N Am. 2012; 59: 301-27
Patogenesis
• Patogenesis dan etiologi masih belum jelas : genetik, dimediasi sel, kompleks
imun, respon imun abnormal
• Interaksi antara faktor genetik, mekanisme imun, dan paparan lingkungan
• Genetik : ditentukan oleh lokus Major Histocompatibility Complex (MHC)
6
Mekanisme kerusakan sendi
Source: Epstein
7
Diagnostik
11
Observe the child standing (from front, back and sides)
• Pergelangan kaki, subtalar, tarsal tengah, dan sendi kecil pada kaki dan jari kaki
• Postur kaki (perhatikan jika ada lengkungan kaki membujur normal saat berjinjit) 13
Tangan
Angkat tangan Anda Balikkan tangan Anda lekatkan jari telunjuk
lurus ke depan dan kepalkan tangan dan ibu jari Anda Sentuh ujung jari Anda
22
2-17%
12-29%
3-11%
2-23%
23
CLINICAL MANIFESTATIONS Characteristic Juvenile idiopathic arthtritis (JIA)
24
Sex Ratio (F:M) 1:1 3:1 3:1 4:1 4:1 1:1 1:7 1:1
Frequency of uveitis (%) 0-2% 3-10% 3-10% 30-50% 15-20% 15-20% ≤25% (acute) -
Frequency affecting joints ≥ 5 during disease 50% 100% 100% 0% 100% 6-55% 50% -
(%)
- - -
Percentage of remission (%) 33-80% 0-15% 23-46% 43-73% 12-35%
25
Polyarthritis JIA
• Artritis pada 5 atau lebih sendi, simetris
• Artritis sendi kecil misalnya pergelangan tangan dan jari
• Nodul subkutan di siku dan tumit
• Poliartritis (RF Positif): selama 6 bulan pertama penyakit; dua tes atau lebih
untuk RF setidaknya dengan jarak 3 bulan selama 6 bulan pertama penyakit
adalah positif. risiko erosi tinggi, malfungsi nodul & sendi, lebih buruk
daripada poJIA RF (-), mirip AR di usia dewasa.
• Polyarthritis RF (-): selama 6 bulan pertama penyakit; dua tes atau lebih
untuk RF setidaknya dengan jarak 3 bulan selama 6 bulan pertama penyakit
adalah negatif
• Kelelahan, anoreksia, malnutrisi, anemia, keterlambatan pertumbuhan,
keterlambatan pematangan reproduksi, dan osteopenia
26
Oligoarthritis JIA
27
Oligoarthritis JIA…..
30
Enthesitis-related arthritis
• eJIA à 10% dari seluruh JIA
• eJIA didefinisikan sebagai:
a) Artritis disertai entesitis atau
b) Artritis atau entesitis yang disertai dengan minimal dua dari:
1. Nyeri sendi sakroiliaka dan/atau nyeri inflamasi lumbosakral
2. HLA B27 (+)
3. Onset artritis pada ♂ usia ≥6 tahun
4. Uveitis anterior simptomatik
5. Adanya riwayat keluarga (first or second degree relative) dengan penyakit yang berhubungan dengan
HLA-B27 à ankylosing spondylitis, enthesitis-related artritis, penyakit infeksi saluran cerna dengan
sakroilitis, artritis reaktif atau uveitis anterior akut
31
Enthesitis-related arthritis….
Enthesitis :
• Inflamasi pada tempat insersi dari tendon, ligamen, kapsula sendi atau fasia dengan tulang.
• Sering : superior patela, infrapatela (tuberositas tibia), pelekatan tendon achilles, pelekatan plantar
fasia ke kalkaneus, dan telapak kaki pada bagian kepala tulang metatarsal
• Gejala entesitis tidak spesifik untuk eJIA, dapat ditemukan pada : JIA tipe lainnya, Systemic Lupus
Erythematosus (SLE) dan anak sehat yang aktif
Artritis :
• Pada saat onset penderita eJIA à gangguan artikular, termasuk artritis perifer (80% eJIA)
• Hanya 25% penderita à gangguan pada daerah sakroiliaka atau lumbal
• 85% penderita eJIA à artritis mengenai ≥4 sendi
Uveitis akut : 25% akan mengalami uveitis akut, intermiten mata merah, fotofobia, nyeri
inflamasi okular (biasanya unilateral)
32
Psoriatic Arthritis
• 2-11% dari seluruh kasus JIA
• Minimal 2 dari 3 kriteria : daktilitis, nail pitting atau onikolisis dan riwayat keluarga
dg psoriasis.
Artritis :
• Bagian perifer, asimetrik, biasanya daerah lutut, pergelangan kaki, dan sendi-sendi kecil
tangan/kaki
• 70% penderita pJIA à Artritis ≥4 sendi saat onset penyakit
• 40% (11-100%) penderita pJIA à gangguan pada persendian sakroiliaka.
Ruam Psoriatik :
• Ruam psoriatik klasik mungkin tidak muncul dalam beberapa tahun setelah timbulnya artritis
• 33-62% à manifestasi dermatologi tidak muncul pada saat atau sebelum terjadinya artritis
• 10% penderita à artritis & ruam dalam waktu bersamaan
• 33-67% penderita à ruam terjadi lebih dahulu 33
Psoriatic Arthritis....
• Daktilitis (sausage digit) à Bengkak pada satu atau lebih jari tangan/kaki, biasanya
asimetrik, meluas melewati batas sendi
• Inflamasi pada daktilitis tidak hanya pada sendi-sendi kecil tangan & kaki tetapi juga
mengenai pembungkus tendonnya
• Nail pitting à minimal 2 pits/lekukan pada satu atau lebih kuku
• Onikolisis à lepasnya sebagian atau seluruh kuku dari dasarnya
Uveitis :
• Pada 20% penderita, terjadinya uveitis anterior kronik asimptomatis tidak dapat
dibedakan dari uveitis anterior kronik asimptomatis yang terjadi pada oJIA.
• Karena itu penggunaan rutin slit lamp pada kasus pJIA dibutuhkan
34
Psoriatic Arthritis....
35
Undifferentiated arthritis
36
Uveitis
• Pada pasien JIA sampai dengan 36 %
• Pada onset JIA à asimtomatik
• Non granulomatosa dan mempengaruhi
ruang anterior mata à iritis dan iridosiklitis
• Faktor risiko à ANA (+), perempuan dan
usia < 7 tahun saat onset
• Jika tidak terdeteksi pada pemeriksaan awal,
kemungkinan timbul tetap ada selama 4- 7
tahun berikut
37
Tatalaksana
Guideline à American College of Rheumatology
38
Tatalaksana
A. Pendekatan multidisiplin
• Pendekatan berbasis tim.
• Tatalaksana dapat mencakup 1 atau semua bidang berikut:
• Non farmakologis : Menjaga kesehatan tulang (suplementasi, monitor densitas tulang,
latihan fisik yang aman, sepatu yang nyaman), Thermotherapi (pemanasan/ice packs,
berendam air hangat), splint bila diperlukan, imunisasi, perhatikan aspek psikososial,
pendidikan, sumber daya komunitas, sumber daya berbasis sekolah
• Terapi farmakologis : NSAID, DMARDs, agen biologis, atau kortikosteroid
• Langkah-langkah meningkatkan kinerja sekolah (mis., Konseling akademis)
• Perbaiki nutrisi
• Tim : ahli reumatologi anak, perawat terlatih, pekerja sosial, ahli terapi fisik, ahli terapi
okupasi, ortopedi, & psikolog klinis 39
Wallace C. Juvenile idiopathic arthritis: Critical elements of care. 4th edn. Seattle: The Centre for Children with Special Needs, 2006.
Tatalaksana
B. NSAIDs
• Terapi lini pertama pada JIA (bersifat analgetik dan antiinflamasi)
• Tidak mengubah perjalanan penyakit maupun mencegah progresivitas penyakit dan
kerusakan sendi
• Sering sebagai monoterapià AIJ dengan oligoartikular
Efek samping :
• Paling sering à gangguan gastrointestinal (28%) (berupa gastritis atau gastroduodenitis)
• Jarang à gangguan ginjal, jantung, dan sebagainya
40
Tatalaksana
C. Kortikosteroid
• KS sistemik dibatasi à ES (atrofi kulit, gangguan hormone, ganggu tumbuh kembang)
• Indikasi KS sistemik à Mengancam jiwa : MAS, demam tinggi, serositis, bridging therapy
1. Intra-artikular
• Oligoartritis yang menetap pada satu atau dua sendi, cepat, efektif, bertahan lama
• 70% tidak reaktivasi setelah 1 tahun injeksi, radiologis penurunan volume cairan sendi
• Triamsinolon heksasetonid à obat injeksi steroid terpilih (memiliki waktu kerja > lama)
2. Parenteral dan oral
• Dosis tinggi parenteral à ‘pulse terapi’, terutama pada poJIA berat sJIA, terapi awal atau pada
aktivitas penyakit yang memberat
• Oral digunakan saat menunggu hasil DMARD & dihentikan segera jika di DMARD terlihat efektif
(briging therapy)
41
Tatalaksana
D. Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs)
• Dapat menghambat kerusakan sendi (Gambaran radiologis)
• Efek dicapai dalam waktu lama
• Mengendalikan akitifitas penyakit dalam waktu lama
• Mengurangi paparan obat dalam jangka waktu lama seperti kortikosteroid
• Sering digunakan pada saat penyakit sudah progresif dan lebih lanjut è lebih awal
dapat mencegah kerusakan dan menurunkan beban dari penyakit
Metotreksat 10-15 6 bln Gejala saluran cerna, Diberikan bersamaan dengan asam
mg/m2/m abnormalitas fungsi hati, folat 1 mg/hr
gg pneumonitis
Sulfasalazin 0,5-2 1-2 bln Abnormalitas fungsi hati, Efektif untuk extended oligoartritis
mg/hr leukopenia dan enthesitis-related artritis
secara
bertahap
Siklosporin A 3-4 6 bln Nefrotoksik, hipertensi Terapi untuk JIA resisten dan
mg/kg/hr refrakter
Hidroksiklor 6-6,5 2-4 bln Ruam, diare, neuromiopati, Sering digunakan sebagai terapi
okuin mg/kg makulopati kombinasi
selama 1
tahun atau
E. Agent biologis
Pemberian DMARDs à Menurunkan daya tahan tubuh, merusak jaringan
normal & dapat menyebabkan keganasan apabila digunakan dlm jangka lama
• Mengembangkan obat-obatan baru yang bekerja >spesifik & efek samping >kecil
• Sitokin berperan sebagai mediator inflamasi dan destruksi sendi.
• Mekanisme kerja obat-obatan tersebut antara lain netralisasi sitokin oleh reseptor soluble atau
antibody monoclonal, blokade reseptor, dan aktivasi kaskade antiinflamasi
45
46
47
48
KOMPLIKASI JIA
• Uveitis
• Macrophage Activation Syndrome
• Gangguan perkembangan dan pertumbuhan
• Cacat menetap
49
PROGNOSIS
• Bervariasi, diperkirakan berdasarkan subtype, 70-90% sembuh tanpa kecacatan
• Remisi bagus è persistent oligoarticular
• Remisi rendah è polyarticular, AIJ associated entitis dan AIJ psoriasis
• Penyakit aktif berlanjut sampai dewasa :
• 50% - 70% of patients with systemic and polyarticular AIJ
• 40% - 50% oligoarticular
• Bedah mayor è 25% -50% of cases
• Angka kematian 2-4% ok gagal ginjal akibat amiloidosis, serta infeksi ataupun disertai SLE dengan
kadar ANA tinggi
• Pronosis buruk : poJIA FR (+), HLA-DR4 (+), Nodul, Antibodi peptida sitrulinasi siklik (anti
CCP), Gangguan sendi kecil simetris pada awal onset, Penundaan dalam rujukan dan mulai terapi
§ Outcome Buruk : sJIA ketergantungan kortikosteroid , Hitung jenis >600,0000 setelah 6 bulan
50
Kriteria American College of Rheumatology (ACR) remisi lengkap
52
53