1206239440
Insinyur adalah sebuah profesi bukan pekerjaan biasa. Maka diperlukan sebuah
kode etik untuk mengatur dan memberi panduan insinyur dalam bekerja dan membuat
sesuatu untuk menjaga kualiatas layanan jasa keinsinyuran.
Etika insinyur terbagi dalam 4 kode etik utama yaitu kejujuran, kompetensi,
keselamatan dan kelestarian. Kejujuran adalah salah satu etika insinyur yang
terpenting. Seorang insinyur diharamkan memanipulasi data dan fakta di lapangan
hanya untuk mengejar profit semata atau hanya untuk menyenangkan penyandang dana
proyek yang kemudian mengesampingkan kepentingan umum. Kejujuran ini wajib
hukumnya dipegang oleh setiap insinyur untuk menghasilkan kualitas jasa
keinsinyuran yang maksimal. Misalkan, data dan fakta di lapangan tidak
memungkinkan untuk dibangun sebuah bangunan stadion di lahan tertentu tetapi
kemudian karena ingin mengejar keuntungan semata, dipalsukanlah data dan fakta
yang berakibat runtuhnya bangunan karena struktur tanah yang memang tidak cocok.
Tentu hal semacam itu akan membawa banyak kerugian, baik bagi diri sendiri maupun
pengembang serta masyarakat sekitar. Maka kejujuran adalah salah satu etika yang
paling penting yang harus dipegang oleh seorang insinyur.
jangka pendek. Keselamatan pegawai dan orang yang menggunakan ditentukan oleh
perhitungan insinyur tentang struktur karya mereka, apakah aman digunakan atau tidak
atau berapa lama maksimal waktu untuk bisa dioperakasikannya karya mereka.
Keselamatan bagi semua adalah hal yang utama.
Etika etika diatas serta budaya tentu perlu dibiasakan sejak dini yang dibentuk
melalui sistem pembelajaran yang komperehensif. Dimana calon insinyur perlu
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik sejak di bangku kuliah atau mungkin
sejak bangku sekolah dasar.
Kebiasaan yang pertama adalah pembentukan konsep diri. Dewasa ini semakin
marak kasus penjiplakan karya yang dilakukan oleh seorang mahasiswa di kampus.
Tidak hanya tugas akhir namun sudah merambah tugas tugas kecil seperti quiz, UTS
atauapun UAS. Maka seorang insinyur yang baik harus membuat konsep diri agar tidak
ikut ikutan ataupun terbawa arus ikut menjiplak tugas orang lain yang dimana akan
menurunkan kualitas mereka sebagai insinyur
Kebiasaan yang kedua adalah belajar terus menerus. Hidup adalah perjuangan
begitulah kata pepatah. Proses belajar tidak akan berhenti ketika insinyur sudah lulus
dari almamaternya, justru proses belajarnya akan baru dimulai karena pengalaman
adalah guru yang paling utama. Tidak hanya berkutat dengan buku dan rumus, belajar
juga bisa dengan cara turun langsung dan praktek untuk menerapkan how to bukan how
can sembari melihat dari jauh.
Shabrina Nadhila
1206239440
Kebiasaan yang ketiga adalah orientasi yang jelas. Kuliah bisa dikatakan
sebagai proyek pribadi seseorang. Butuh keteguhan hati yang kuat untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Akan banyak sekali pilihan pilihan yang akan dihadapi oleh
seorang calon insinyur yang sedikit banyak akan membelokkan mereka dari tujuan
awal, maka diperlukanlah sebuah keteguhan hati untuk membuat sebuah prioritas agar
tujuan awal tidak terganggu.
Kebiasaan yang kelima adalah kebiasaan belajar dalam tim. Para insinyur
dituntut harus bisa bekerja dalam tim multi disiplin/lintas ilmu karena saat bekerja nanti
calon insinyur akan bertemu, berinteraksi bahkan berbagi ide dengan berbagai macam
orang dengan berbagai macam latar belakang ilmu. Prinsip bekerja dalam tim adalah
seberapa banyak kita memberikan ide bukan seberapa banyak kita menuntut sesuatu.
Menghargai pendapat orang lain mungkin terdengar remeh tetapi inilah yang paling
sulit dilakukan oleh sebagian besar orang.
DAFTAR REFERENSI