Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Puskesmas Bahu
Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Puskesmas Bahu
Sabriani Pontoh
15014101156
Dokter Pembimbing :
dr. Iyone E T Siagian, Mkes
dr. A. J. Pandelaki, DK
Oleh :
Sabriani Pontoh
NRI: 15014101156
Mengetahui,
Dokter Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya kelompok
Adapun laporan penyuluhan ini dibuat sebagai tugas penunjang selama masa
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dan juga saat ditugaskan di Puskesmas Bahu.
terdapat beberapa kekurangan, maka diharapkan adanya kritik dan saran yang
Manado, Juni2017
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam
kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah
menyimpulkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dikeluhkan
adalah penyakit karies gigi. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2001 disebutkan pula bahwa prevalensi karies gigi aktif pada umur 10
tahun ke atas sebesar 52% dan akan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya umur hingga mencapai 63% pada golongan umur 45-54 tahun,
Khusus pada kelompok umur anak usia sekolah dasar sebesar 66,8%-69,9%
(Depkes RI, 2004). Rahardjo (2007) dalam Kawuryan (2008) juga membuktikan
dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 bahwa terdapat 76,2 persen
yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah Perilaku. Perilaku yang
kesehatan gigi dan mulut (Petersen, 2005 dalam Warni, 2009). Perilaku sangat
akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan,
termasuk pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang benar akan
tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku hidup sehat bagi anak
sekolah. Disamping itu, jumlah populasi anak sekolah umur 6-12 tahun
kesehatan pada sasaran anak sekolah merupakan prioritas pertama dan utama.
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Indonesia yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat, serta memiliki
Kesehatan menjadi sangat berharga ketika ada gangguan. Gejala awal suatu
Kecenderungan ini juga terjadi pada penyakit gigi. Gigi yang sehat tidak cukup
hanya rapi dan putih saja tetapi harus didukung oleh gusi, akar dan tulang
pendukung yang sehat. Gigi akan berfungsi dengan baik apabila gigi tersebut
dalam keadaan sehat, sebaliknya gigi dan mulut yang tidak sehat akan
menimbulkan masalah.
menambal gigi masih sangat rendah yaitu 4-5%, sementara besarnya kerusakan
mencapai 82,5%, dan diketahui pula bahwa rata-rata 16 gigi sudah dicabut pada
prevalensi karies telah mencapai 90,05% yang berarti hampir seluruh penduduk
Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering
dijumpai di masyarakat. Prevalensi karies gigi pada anak terutama pada anak
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman kepada masyarakat mngenai kesehatan gigi dan
mulut
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan gigi dan mulut
b. Menjelaskan tentang penyebab kebersihan gigi dan mulut
C. Sasaran Penyuluhan
Masyarakat yang datang memeriksa diri di puskesmas Bahu
D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan melakukan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Materi Penyuluhan
Pengertian kesehatan gigi dan mulut.
Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, untuk mencapai keshatan gigi dan mulut yang optimal maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dimulai dari memperhatikan
makanan, jangan terlalu banyak makan makanan yang mengandung gula dan
makanan yang lengket. Pembersihan plak dan makanan yang tersisa dengan
menggunakan sikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi
dan gusi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.dengan demikian akan meningkatkan
kesehatan tubuh secara keseluruhan da meningkatkan etos kerja yang lebih baik
sehingga kesehatan jasmani dan rohani yang diharapkan akan tercapai.
Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, dengan pasta gigi yang mengandung
fluoride.
Hindari rokok, karena dapat menyebabkan noda pada gigi, bau mulut, dan
gangguan kesehatan lainnya.
Kunjungi dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk melakukan
perawatan reguler.
Perawatan gigi seharusnya tetap berlanjut hingga seseorang berusia
dewasa. Perawatan yang baik akan mencegah anda dari berbagai masalah gigi
seperti gigi berlubang, karang , gigi dan lain sebagainya. Selain itu, anda juga bisa
mengurangi resiko masalah mulut secara umum seperti penyakit gusi dan bau
mulut.
Gigi yang sehat adalah jalan untuk mendapatkan pencernaan yang sehat,
sebab ketika gigi sehat maka makanan yang dikonsumsi akan dilumat dengan baik
yang membuat sisitem percernaan bekerja dengan baik. Untuk itulah penting
sekali menjaga kesehatan mulut dan gigi. Sebaliknya, sekali saja kita lengah
dalam merawat dan menjaga kesehatan mulut.
kesehatan akan menunggu untuk menyerang dan merusak gigi serta
mulut, hasilnya beberapa penyakit akan bersarang di mulut dan gigi.
salah satu permasalahan yang paling sering muncul pada gigi dan mulut adalah
karies gigi, bau nafas yang tidak sedap, sariawan dan sakit tenggorokan. Semua
ini adalah akibat dari kurangnya memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan
gigi dan mulut.
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan.
Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus.
Tumbuh pada usia 10 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu.
Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.
Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam
gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat
yang sering terselip sisa makanan.
Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan
yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang
tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam.
Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk
plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta
gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi
yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih)
untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah
(kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah
berlubang.
Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam
bulan sekali dengan catatan rutin.
Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan dari atas
ke bawah.
Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
Faktor Penghambat:
o Pemahaman yang masih kurang akibat ketidakpedulian terhadap
kesehatan.
o Kesadaran diri terhadap perilaku pola hidup sehat.
o Kurangnya dorongan dari keluarga dan lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia, untuk
mencapai keshatan gigi dan mulut yang optimal maka harus dilakukan perawatan secara
berkala. Perawatan dimulai dari memperhatikan makanan, jangan terlalu banyak makan
makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan
makanan yang tersisa dengan menggunakan sikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai
merusak struktur gigi dan gusi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan
mulut yang optimal.dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan da meningkatkan etos kerja yang lebih baik sehingga kesehatan jasmani dan
rohani yang diharapkan akan tercapai.
Perawatan gigi seharusnya tetap berlanjut hingga seseorang berusia dewasa.
Perawatan yang baik akan mencegah anda dari berbagai masalah gigi seperti gigi berlubang,
karang , gigi dan lain sebagainya. Selain itu, anda juga bisa mengurangi resiko masalah mulut
secara umum seperti penyakit gusi dan bau mulut.
Gigi yang sehat adalah jalan untuk mendapatkan pencernaan yang sehat, sebab ketika
gigi sehat maka makanan yang dikonsumsi akan dilumat dengan baik yang membuat sisitem
percernaan bekerja dengan baik. Untuk itulah penting sekali menjaga kesehatan mulut dan
gigi. Sebaliknya, sekali saja kita lengah dalam merawat dan menjaga kesehatan mulut,
beberapa penyakit akan bersarang di mulut dan gigi.
salah satu permasalahan yang paling sering muncul pada gigi dan mulut adalah karies
gigi, bau nafas yang tidak sedap, sariawan dan sakit tenggorokan. Semua ini adalah akibat
dari kurangnya memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut.
Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai
pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh
lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang bila
didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa.
B. Rekomendasi
a. Diperlukan peran masyarakat dan pemerintah secara luas untuk bersama- sama
DAFTAR PUSTAKA
1. Kidd EAM, Joyston-Bechal S. Dasar-dasar karies: Penyakit dan penanggulangannya.
2. Houwink, Dirks B, Winchel, C., 2000, Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Gadjah
4. Riech E, Lussi A, Newburn E. Caries risk assessment. Int Dent J 1999 ; 19 :15-26
5. Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
6. Zaitsev et al., 1969. Fish Curing and Processing. MIR Publishers, Moscow
7. Forrest J O. 1995. Pencegahan Penyakit Mulut (Alih bahasa : Lilian Yuwono). Jakarta
: Hipokrates:p.38 70.
8. Sundoro EH. Serba-Serbi Ilmu konsevasi Gigi, Jakarta FKG Universitas Indonesia.
2005, p 32-172
jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta : EGC 2011. pp; 154-155
10. Kidd EAM, Smith BGN, Pickard HM. Manual konservasi restoratif menurut
Pickard. Alih Bahasa. Narlan Sumawinata. Jakarta : Penerbit Widya Medika, 2002 : 3
LAMPIRAN
Penyuluhan tentang kebersihan gigi dan mulut di Puskesmas Bahu