Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA NYYDENGAN PERDARAHAN

POST PARTUM INDIKASI REST PLASENTA

DI RSUD LAKIPADADA MAKALE

TANGGAL 09-11 FEBRUARI 2013

OLEH :

FRANSISKA NGGUWA

NIM 010.017

AKADEMI KEBIDANAN SINAR KASIH TORAJA

KABUPATEN TANA TORAJA

TAHUN 2013
ASUHAN KEBIDANAN PADA NYY DENGAN PERDARAHAN

POSTPARTUM INDIKASI REST PLASENTA

DI R S UD L AKI PADA D A MA KAL E

TANGGAL 09-11 FEBRUARI 2013

Karya Tulis Ilmiah ini

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Di Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja

OLEH :

FRANSISKA NGGUWA

NIM 010.017

AKADEMI KEBIDANAN SINAR KASIH TORAJA

KABUPATEN TANA TORAJA

TAHUN 2013
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Dengan Judul Asuhan Kebidanan Pada NyYDengan Perdarahan Post

Partum Indikasi Rest Plasenta Di RSUD Lakipadada Tanggal 09-11

Februari Tahun 2013

Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji

KTI Akademi Kebidanan Sinar Kasih Toraja

Pembimbing I Pembimbing II

( Debora Selin Am Keb.SKM) ( Hana Pare T.S.ST)

NIDN. 0906615032 NIDN. 0915048501

Mengetahui,

AKBID Sinar Kasih Toraja

Direktur,

(dr.Zadrak Tombe,Sp.A)

NIDN. 093086202
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul Asuhan Kebidanan Pada NyY Dengan

Perdarahan Post Partum Indikasi Rest Plasenta

DI RSUD Lakipadada Tanggal 09-11 Februari 2013

Penguji I

Penguji II

Penguji III

Mengetahui,

AKBID Sinar Kasih Toraja

Direktur,

(dr.Zadrak Tombe,Sp.A)

NIDN. 093086202
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rest plasenta (sisa plasenta) adalah tertinggalnya sisa plasenta

atau selaput janin dan dikeluarkan secara manual atau kuret, disusul

dengan pemberian obat intravena.

Menurut data WHO memperkirakan bahwa dalam 2010 hampir 515.000

ibu hamil meninggal akibat perdarahan karena plasenta rest.

Perdarahan hebat ialah penyebab paling utama dari kematian ibu diseluruh

dunia.Diberbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian


ibu disebabkan oleh pendarahan karena sisa plasenta. Proporsinya berkisar

antara kurang dari 10% sampai hampir 60%

(http://www.google.com;2010).

Indonesia belum memiliki data statistik vital yang langsung dapat

menghitung Angka Kematian Ibu (AKI). Estimasi AKI dalam Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) diperoleh dengan

mengumpulkan informasi dari saudara perempuan yang meninggal semasa

kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan. Meskipun hasil survei

menunjukkan bahwa AKI di Indonesia telah turun dari 307 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2008, hal itu perlu ditafsirkan secara hati-hati mengingat

keterbatasan metode penghitungan yang digunakan, Dari lima juta

kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000

ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.

Perdarahan, yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi secara

mendadak, bertanggung jawab atas 28 persen kematian ibu. Sebagian

besar kasus perdarahan dalam masa nifas terjadi karena retensio

plasenta,rest plasenta, dan atonia uteri.

Hal ini mengindikasikan kurang baiknya manajemen tahap ketiga

proses kelahiran dan pelayanan emergensi obstetrik. Perdarahan setelah

melahirkan atau post partum hemorrhagic (PPH) adalah konsekuensi

perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma di traktus

genitalia dan struktur sekitarnya, atau keduanya.


Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap

tahunnya paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan . Sebagian

besar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam setelah melahirkan dan

kebanyakan terjadi pada wanita dengan usia kurang dari 20 tahun atau

lebih dari 35 tahun serta wanita dengan jarak persalinan yang dekat yaitu

kurang dari 2 tahun. Di Inggris (2008), separuh kematian ibu hamil akibat

perdarahan disebabkan oleh perdarahan post partum.

Di Indonesia, Sebagian besar persalinan terjadi tidak di rumah sakit,

sehingga sering pasien yang bersalin di luar kemudian mengalami

perdarahan postpartum dan terlambat sampai ke rumah sakit, saat datang

keadaan umum/hemodinamiknya sudah memburuk, akibatnya mortalitas

tinggi. (Yayan Akhyar), Menurut Laporan RSUD Lakipadada dalam Buku

Register Obstetri tercatat bahwa dari bulan januari hingga Desember 2012

terdapat 31 kasus rest plasenta dan januari hingga Mei 2013 terdapat 8

kasus.

Dalam proses rest plasenta (sisa plasenta ) kadang timbul masalah

yang dapat menimbulkan perdarahan yang hebat. Mengidentifikasi

masalah-masalah ini secepat mungkin sangat penting untuk memastikan

bahwa bidan harus teliti dalam persalinan.

Salah satu masalah rest plasenta (sisa plasenta) yang tidak seharusnya

terjadi adalah perdarahan post partum, jika ibu telah mengalami seperti itu

sehingga penulis tertarik untuk melakukan standar asuhan kebidanan Ny

Y nifas hari 1 dengan perdarahan post partum indikasi rest plasenta (sisa
plasenta) di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada dengan

menggunakan 6 standar asuhan kebidanan.

1.2. Ruang Lingkup Penulisan

Rumusan masalah dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah Asuhan

Kebidanan Pada NyY Dengan Perdarahan Post Partum Indikasi Rest

Plasenta Di RSUD Lakipadada Tanggal 09 Februari 2013

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada NyYDengan

Perdarahan Post Partum Indikasi Rest Plasenta di RSUD

Lakipadada tanggal 09 Februari 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus


1.3.2.1. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada

NyY Dengan Perdarahan Post Partum Indikasi Rest

Plasenta Di RSUD Lakipadada tanggal 09 Februari 2013

1.3.2.2. Dapat merumuskan diagnosa/masalah kebidanan pada

NyY Dengan Perdarahan Post Partum Indikasi Rest

Plasenta di RSUD Lakipadada tanggal 09 Februari 2013

1.3.2.3. Dapat merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan

diagnosa dan masalah yang ditegakkan pada NyY

Dengan Perdarahan Post Partum Indikasi Rest Plasenta di

RSUD Lakipadada tanggal 09 Februari 2013

1.3.2.4. Dapat mengimplementasikan rencana asuhan kebidanan

pada NyY Dengan Perdarahan Post Partum Indikasi

Rest Plsasenta di RSUD Lakipadada tanggal 09 Februari

2013

1.3.2.5 . Dapat mengevaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan dari asuhan yang diberikan pada

NyY Dengan Perdarahan Post Partum Indikasi Rest

Plasenta di RSUD Lakipadada tanggal 09 Februari 2013

1.3.2.6. Dapat melaksanakan pencatatan Asuhan kebidanan yang

telah disusun pada Ny Y Dengan Perdarahan Post

Partum Indikasi Rest Plasenta di RSUD Lakipadada

tanggal 09 Februari 2013

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :

1.4.1. Manfaat Ilmiah

Sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat dan

petugas kesehatan utamanya bidan dalam upaya penurunan angka

kematian ibu khususnya yang berkaitan dengan perdarahan post

partum indikasi rest plasenta.

1.4.2. Manfaat Institusi

Sebagai bahan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya, sebagai bukti di Rumah

Sakit bahwa telah dilakukan Asuhan kebidanan pada NY Y

dengan perdarahan post partum indikasi rest plasenta.

1.4.3. Manfaat masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya

melahirkan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, atau

BPS guna mencegah komplikasi yang mungkin terjadi seperti halnya

perdarahan post partum indikasi rest plasenta.

1.5. Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, metode yang digunakan adalah :

1.5.1. Studi Kepustakaan


Mempelajari buku-buku, mengambil data-data internet,

membaca buku yang berkaitan dengan perdarahan post partum

indikasi rest plasenta, dan standar asuhan kebidanan.

1.5.2. Studi Kasus

Dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam

standar asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian dan analisa

data, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan,

perencanaan,implementasi, mengevaluasi, dan pencatatan asuhan

kebidanan pada ibu nifas dengan perdarahan post partum

indikasi rest plasenta.

Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian

menggunakan teknik :

a. Anamnese/Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya

guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan

kebidanan pada klien tersebut

b. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan

cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang

laboratorium.

c. Pengkajian Psikososial
Pengkajian psikososial meliputi status emosional, respon terhadap

kondisi dialami serta pola interaksi klien tehadap keluarga, petugas

kesehatan dan lingkungannya serta pengetahuan tentang nilai

kesehatannya.

d. Pencatatan Asuhan Kebidanan

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang

bersumber dari catatan dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan

laboratorium yang berkaitan dengan perdarahan post partum indikasi

rest plasenta

e. Diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut dan dosen pembimbing karya tulis

ilmiah.
:
ia; Jakarta.

5. Pudiastuti, D.R. 2012. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal & Patologi.

Nuha Medika; Yogyakarta.

6. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba

Medika; Jakarta.

7. Rukiyah, A.Y. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Trans Info

Media; Jakarta.
8. Laksmi, W.P. 2008. Penyakit-Penyakit pada Kehamilan: Peran Seorang

Interni. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; Jakarta

9.www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2011/09/12/15031339/preeklampsi

a-dan-eklampsia-masih-kontributor-aki-2011, (diakses pada tanggal 02 November

2012, pukul 10.30 wita).

Anda mungkin juga menyukai