Anda di halaman 1dari 1

Studi kasus 1:

Pada 1 sd 14 November 2015 tim audit internal puskesmas Adimerto


melakukan audit program promosi kesehatan. Kriteria yang digunakan untuk
audit adalah perencanaan dan pelaksanaan promosi kesehatan untuk menunjang
kesehatan ibu dan anak. Dari hasil audit diperoleh bahwa dari kegiatan promosi
kesehatan yang direncanakan pada tiga bulan terakhir tidak memenuhi target
yang ditentukan. Tiap bulan diagendakan 6 kali kegiatan penyuluhan, tetapi
hanya tercapai bulan Agustus 3 kali, September 4 kali, Oktober 4 kali. Analisis
kebutuhan akan penyuluhan tidak pernah dilakukan, jadual disusun tidak
berdasarkan analisis kebutuhan hanya merupakan kebiasaan. Dari kegiatan
penyuluhan tersebut yang dilaksanakan pada siang hari antara jam 10.00 sd
12.00 rata-rata hanya dihadiri oleh 10 sampai dengan 15 kepala keluarga saja
ditambah dengan 3 4 orang perangkat desa. Ketika diwawancara apakah
dilakukan kesepakatan dengan masyarakat/tokoh masyarakat/kader tentang
waktu penyuluhan, ternyata tidak dilakukan.

Susun laporan audit.

Studi kasus 2:

Pada tanggal 16 s/d 20 Nov 2015 tim audit internal melakukan audit pelayanan
laboratorium. Kriteria yang digunakan adalah standar akreditasi Bab 8.1. Dari
wawancara dan observasi di laboratorium, ditemukan hasil sebagai berikut:
jenis-jenis pelayanan lab yang disediakan belum ditetapkan, pemeriksaan lab
dilakukan oleh tenaga analis yang berjumlah 3 orang. Prosedur pemeriksaan lab
tidak tersedia di laboratorium, petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan
yang mereka ketahui. Dijumpai reagen yang kadaluwarsa yaitu reagen yang
digunakan untuk pemeriksaan BTA. Reagen diletakkan di lantai ruang
laboratorium. Rentang nilai hasil laboratorium belum ditetapkan, ukuran
kinerja pelayanan laboratorium belum ditetapkan. Tidak dapat ditemukan bukti
pelaksanaan kalibrasi maupun validasi instrument. Spesimen yang diambil dari
pasien tidak diberi identitas yang jelas.

Susun laporan audit

Anda mungkin juga menyukai