Anda di halaman 1dari 6

A.

Judul
Laporan Instrumentasi Hematokrit
B. Hari / tanggal
Selasa / 4 April 2017
C. Tujuan praktikum
1. Mahasiwa dapat mengetahui alat alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematokrit
2. Mahasiswa dapat menggunakan dengan baik alat alat pemeriksaan hematokrit
3. Mahasiswa mengetahui metode apa saja dalam pemeriksaan hematokrit
D. Dasar teori :

Hematokrit berasal dari kata haimat yang artinya darah dan krinein yang berarti
pemisahan. Proses pemisahan darah melalui uji hematokrit dilakukan dengan cara mengambil
beberapa mili volume darah baik darah vena ataupun darah kapiler, lalu memasukannya kedalam
suatu tabung khusus, dan memutarnya didalam alat centrifuge dalam waktu dan kecepatan
tertentu. Untuk pemeriksaan hematokrit darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus
diberi antikoagulan. Setelah tabung tersebut diputar dengan kecepatan dan waktu tertentu, maka
eritrosit akan mengendap.
Hematokrit digunakan untuk mengukur sel darah merah. Pengukuran ini dilakukan bila ada
kecurigaan penyakit yang mengganggu sel darah merah, baik berlebihan ataupun kekurangan.
Beberapa contoh penyakit yang menyebabkan hematokrit menurun, antara lain:
Anemia (kekurangan sel darah merah)
Perdarahan
Penghancuran sel darah merah
Kekurangan gizi atau malnutrisi
Konsumsi air yang berlebihan
Beberapa jenis penyakit atau kondisi yang dapat meningkatkan hemaokrit, yaitu:
Penyakit jantung atau paru
Dehidrasi atau kekurangan cairan
Polisitemia vera
Hipoksia (keadaan rendah oksigen sehingga tubuh berupaya dengan meningkatkan sel
darah merah)
Metode Pemeriksaan hematkrit secara manual memiliki 2 metode yaitu mikrohematokrit dan
makrohematokrit. Adapun peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan metode mikrohematokrit
yaitu tabung kapiler mikrohematokrit, wax/lilin mikrohematokrit + penyangga tabung kapiler,
sentrifuge untuk mikrohematokri, dan mikrohematokri reader (alat pengukur hematocrit).
Sedangkan pada pemeriksaan metode makrohematokri menggunakan tabung wintrobe dan
sentrifuge biasa. Pada praktikum ini kita akan membahas tentang metode mikrohematokrit.
E. Gambar
a. Tabung kapiler

F. Cara kerja
a. Metode mikrohematokrit
1. Siapkan darah ( darah vena / kapiler yang sudah diberi anti-kogulan) dan alat alat
yang digunakan.
2. Masukkan darah tersebut kedalam tabung kapiler yang berwarna biru sebanyak
tabung kapiler.
3. Tutup salah satu ujung tabung kapiler yang menyedot darah menggunakan wax.
4. Masukkan ke dalam sentrifuge hematokrit dan lakukan setrifugasi dengan kecepatan
3000rpm selama 5 menit.
5. Keluarkan dari sentrifuge dan baca hasil pengendapan menggunakan skala
menggunakan mikrohematokri reader.

G. Hasil pengamatan

H. Pembahasan
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan hematokrit secara manual ialah makro dan mikro.
Pada pemeriksaan mikro menggunakan tabung kapiler mikrohematokrit, wax/lilin
mikrohematokrit + penyangga tabung kapiler, sentrifuge untuk mikrohematokri, dan
mikrohematokri reader (alat pengukur hematocrit).
Tabung kapiler merupakan tabung kecil dengan diameter 1mm sehingga memiliki daya
kapilaritas atau menyerap cairan darah yang akan diambil. Sehingga cukup dengan menempelkan
salah satu ujungnya, maka darah akan mengisi tabung sesuai kebutuhan. Pada saat memasukkan
darah kedalam tabung kapiler jangan sampai ada gelembung udara yang ikut masuk. Karena akan
menyebabkan hasil yang kurang baik. Terdapat 2 jenis tabung kapiler yang biasa digunakan untuk
pemeriksaan hematokrit yaitu :
Tabung kapiler berwarna merah untuk darah yang tanpa anti koagulan
Tabung kapiler bertanda biru untu darah yang sdh ditambah anti koagulan
Wax atau lilin biasanya sudah menjadi satu paket dengan penyangga tabung kapiler.
Diperlukan wax yang cukup banyak agar darah pada tabung kapiler tidak keluar. Pada saat tabung
kapiler ditaruh ke tempat penyanggnya, letakan bagian ujung tabung yang ditutupi lilin dibawah
agar darah tidak keluar.
Sentrifuge hematokri adalah sentrifuge khusus untuk pemisahan sel darah merah dan plasma
pada tabung mikro kapiler. Peletakkan tabung kapiler dengan cara direbahkan dan saling
bersebrangan agar sentrifuge seimbang dan hasil sentrifugasi baik.
Untuk mendapatkan nilai hematokri maka diperlukan mikrohematokri reader atau skala
mikrohematokrit. Terdapat 2 jenis skala mikrohematokri yaitu berbentuk segitiga siku siku dan
bundar. Pada skala yang berbentuk segitiga cukup dengan menyakan tinggi segitiga dan panjang
dari darah, setelah itu tari gari lurus dari perbatasan serum dan sel darah ke arah skala yang ada
disamping segitiga, lihat berapa angka yg di tunjung. Sedangkan pada skala yang berbentuk bulat.
Cara menggunakannya ialah dengan meletakkan tabung kapiler diatas lingkaran kemudian
memutar lingkaran sampai darah sama panjang dengan skala, kemudian baca hasil. Hasilnya
dibaca dalam satuan % (persen)

I. Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui nilai hematokri dengan
metode mikrohematokrit menggunakan beberapa alat yaitu tabung kapiler mikrohematokrit,
wax/lilin mikrohematokrit + penyangga tabung kapiler, sentrifuge untuk mikrohematokri, dan
mikrohematokri reader (alat pengukur hematocrit).
LAPORAN INSTRUMENTASI
LAJU ENDAP DARAH
NAMA : SALSABILA
NIM : P07134216261
PRODI : DIPLOMA IV

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai