Dokumen 1
KERANGKA DASAR
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur dan terima kasih ke-Hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena dengan pertolongan dan Hidayah-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK YAK 1 pada Program Keahlian
Bisnis Manajemen, Paket Keahlian Pemasaran (AP), sebagai salah satu program
dan paket keahlian yang ada di sekolah kami.
SMK YAK 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 menggunakan Kurikulum 2013
secara menyeluruh untuk kelas X dan kelas XI. Kurikulum SMK YAK 1 mengacu
sepenuhnya pada ketentuan dan aturan Kurikulum 2013, juga Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Penyusunan kurikulum ini merupakan revisi kurikulum sebelumnya yang
dilakukan oleh pihak sekolah bersama komite sekolah, serta atas masukan dari para
stakeholder sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
di SMK YAK 1. Oleh karena itu kurikulum ini perlu selalu disempurnakan
sesuai dengan perkembangan tuntutan dunia kerja sebagai orientasi pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya di SMK YAK 1 .
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini
secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Halaman ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Landasan ................................................................................................... 4
1. Landasan Filosofiis ............................................................................ 4
2. Landasan Paedagogis ........................................................................ 5
3. Landasan Yuridis ............................................................................... 6
C. Pengertian ................................................................................................. 8
D. Tujuan Pengembangan KURIKULUM 2013 9
..................................................................
E. Prinsip Penyusunan KURIKULUM 2013 10
........................................................................
F. Prinsip Pengelolaan KURIKULUM 2013 12
.......................................................................
G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ............................................................... 14
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ................................ 15
I. Analisis SWOT ......................................................................................... 16
Halaman iii
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ..................................................................................... 23
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah .......................................... 23
2. Struktur Kurikulum SMK/MAK .......................................................... 25
B. Muatan Kurikulum ...................................................................................... 28
C. Standar Kompetensi Lulusan ....................................................................... 29
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ...................................................... 30
1. Kompetensi Inti .................................................................................... 30
2. Kompetensi Dasar ................................................................................ 33
1) KI & KD PAIBP ......................................................................... 35
2) KI & KD PPKn ........................................................................... 45
3) KI & KD Bahasa Indonesia ........................................................ 56
4) KI & KD Matematika ................................................................. 66
5) KI & KD Sejarah Indonesia ........................................................ 83
6) KI & KD Bahasa Inggris............................................................. 96
7) KI & KD Seni Budaya ................................................................ 111
8) KI & KD Prakarya dan Kewirausahaan ...................................... 129
9) KI & KD Penjasorkes ................................................................. 151
10) KI & KD Fisika........................................................................... 166
11) KI & KD Kimia .......................................................................... 172
12) KI & KD Biologi ........................................................................ 180
13) KI & KD Dasar Kompetensi Keahlian Pemasaran ..................... 190
14) KI & KD Paket Kompetensi Keahlian ........................................ 198
Halaman iv
E. Muatan Lokal ........................................................................................... 205
F. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ......................................................... 217
G. Pemilihan Peminatan ................................................................................ 224
H. Kegiatan Pengembangan Diri ................................................................... 224
I. Pendidikan Kecakapan Hidup ................................................................... 226
J. Penilaian Hasil Belajar ............................................................................. 228
1) Penilaian Kompetensi Sikap .............................................................. 230
2) Penilaian Kompetensi Pengethuan .................................................... 231
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan ................................................. 231
K. Pengaturan Beban Belajar ........................................................................ 233
L. Ketuntasan Belajar (Kriteria Ketuntasan Minimal) .................................. 235
M. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ................................................................. 235
N. Pendidikan Kewirausahaan ...................................................................... 237
O. Kepramukaan ............................................................................................ 237
Halaman v
RANGKUMAN HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SMK YAK 1
Halaman vi
No Komponen Kurikulum 2016/2017 Kurikulum 2017/2018
diajarkan untuk Kelas
X
4. Ketuntasan KKM untuk setiap mata Ketuntasan Belajar untuk
Belajar pelajaran mengacu semua mata pelajaran
ketentuan Kurikulum disesuaikan dengan
2013 tuntutan Kurikulum 2013
dengan minimal B untuk
semua domain sikap, serta
(B-) pengetahuan, dan
keterampilan bagi kelas X
dan XI.
5. Kenaikan Kelas Melengkapi syarat Kenaikan kelas
DAN Kelulusan kenaikan kelas dan disesuaikan dengan
kelulusan ujian sekolah Permendikbud Nomor 66
dan penjurusan, dan Tahun 2013 tentang
peminatan. Standar Penilaian
Kenaikan kelas bagi
kelas X disesuaikan
dengan Standar
Penilaian.
6. RPP Menyesuaikan syarat Semua RPP disusun
standar penyusunan berdasarkan pembelajar-an
RPP pada kurikulum menggunakan pendekatan
2013 saintifik dengan
menyajikan pengetahuan
yang faktual, konseptual,
dan prosedural (kelas X),
serta metakoginitif (kelas
XI) yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan dengan
menerapkan penilaian
autentik.
7. Kalender Waktu belajar sesuai Minggu efektif untuk
Pendidikan spektrum kurikulum pembelajaran berkurang,
2013 tetapi jam tiap minggu
bertambah
Halaman vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung sundab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi
pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah
dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum 2013 revisi yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
Halaman 1
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses,
Standar Isi, dan Standar Penilaian merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Istilah Kurikulum 2013 revisi digunakan dalam pelaksanaan kurikulum
2013. Kesamaan dari kurikulum 2013 dengan kurikulum 2013 sama-sama
kurikulum berbasis kompetensi. Pada pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi
peserta didik yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan
pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib
menyusun dokumen KURIKULUM 2013 sebagai acuan untuk mewujudkan target
kompetensi peserta didik yang menjadi targetnya.
Kurikulum 2013 mulai disosialisasikan dan dilaksanakan oleh pemerintah
mulai 2013 sebagai pengganti Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban
dunia.
Implementasi Kurikulum 2013 masih terus mengalami perkembangan dan
pembenahan dari pemerintah. Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 ini, implementasi
Kurikulum 2013 di SMK YAK 1 dilaksanakan untuk kelas X dan XI di semua
program dan paket keahlian. Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, baik
berupa materi ajar, buku guru dan buku siswa, pemahaman tentang kurikulum
2013 oleh guru dan lain sebagainya, implementasi kurikulum 2013 di SMK YAK
1 tetap berjalan dengan perbaikan berkelanjutan.
Penyusunan Kurikulum SMK YAK 1 disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan di dunia usaha/industri yang semakin maju, karena lulusan SMK
diharapkan langsung dapat terserap di dunia kerja. Tuntutan tersebut
Halaman 2
merupakan tantangan bagi SMK untuk mencetak tamatan yang kompenten sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan Visi, Misi dan
Tujuan SMK YAK 1 yang mempersiapkan peserta didik menjadi manusia
produktif, terampil, mampu bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk
itu SMK YAK 1 akan terus mengembangkan metode pembelajaran dan
kurikulumnya yang dituangkan dalam Kurikulum Kurikulum 2013 SMK YAK 1 .
Memperhatikan kondisi riil SMK YAK 1 yang berada di dekat pusat
pemerintahan Kabupaten Semarang, maka pengembangan kurikulum juga harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut. Juga kepercayaan masyarakat yang semakin
baik terhadap SMK YAK 1 , terbukti pada Tahun Pelajaran 2017/2018 SMK YAK
1 memiliki 5 rombongan belajar/kelas yang tergabung dalam 2 Kompetensi
Keahlian, yaitu Pemasaran
Halaman 3
4) Kalender pendidikan SMK YAK 1 disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2017/2018.
Kurikulum SMK YAK 1 menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian
terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMK YAK 1 dan Analisis Kondisi
Lingkungan Sekolah.
B. Landasan
Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan kurikulum sebelumnya yang lebih menekankan kepada
standar Isi, Standar Proses, Standar Peniliaan dan Standar Pengelolaan. Pendekatan pembelajaran
yang digunakan adalah pendekatan tematik dari mulai kelas I s.d kelas VI. Diharapkan dengan
adanya perubahan dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai
pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Tujuan Kurikulum 2013 adalah Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Landasan hukum penyelenggaraan Kurikulum 2013 adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Nasional Tahun 2005-2025;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
9. Hasil Rapat pengurus seklah dan komite
.
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk
mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah
yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal
mendasar sebagai berikut.
Halaman 4
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Halaman 5
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai
wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani
dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu
berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk
menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial
budaya masyarakat.
2. Landasan Paedagogis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta
didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah
melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian,
pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja.
Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata
sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran
sebagai warganegara yang baik dan bertanggung sundab, sekaligus sebagai
warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi
SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan
yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain
meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di
pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah
kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.
Halaman 6
3. Landasan Yuridis
1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan ayat (2) menyebutkan bahwa
Kurikukum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.
Pasal 38 Ayat 2 yang menyatakan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menengah;
Pasal 51 Ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/ madrasah.
2) Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
mengenai Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang
mencakup 8 standar, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan.
Halaman 7
3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi.
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Halaman 8
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah;
16) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor: 1769/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Silabus Mata
Pelajaran Kelompok Dasar Program Keahlian (C2) dan Paket Keahlian (C3)
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
17) Peraturan Daerah Provinsi Sunda Barat Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda;
18) Peraturan Gubernur Sunda Barat Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Sunda Barat Nomor 9 Tahun 2012
Tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda;
19) Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA
Model Pengembangan Penilaian Proses dan Hasil Belajar
A. Pengertian
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Halaman 9
B. Tujuan Pengembangan KURIKULUM 2013
Kurikulum SMK YAK 1 disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab
itu pengembangan Kurikulum SMK YAK 1 bertujuan untuk:
Halaman 10
C. Prinsip Penyusunan KURIKULUM 2013
Dalam menyusun KURIKULUM 2013 perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. KURIKULUM 2013 disusun agar semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
sundab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global,
memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan
sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus
mampu mensundab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan- kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
Halaman 11
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
6) Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Halaman 12
10) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam wilayah NKRI.
11) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12) Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13) Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
Halaman 13
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
Halaman 14
kerja. Oleh karena itu kurikulum SMK YAK 1 dikembangkan untuk
meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan
sosial,keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional yang diwujudkan
dalam berbagai kegiatan, baik intra maupun ekstrakurikuler antara lain PMR dan
Gugus Depan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan, serta kerjasama dengan
perguruan tinggi terdekat seperti Universitas Muhamadiyah dan Ngudi Waluyo.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Halaman 15
(PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri
baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.
2) Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
Belajar untuk memahami dan menghayati .
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
3) Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran
dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki maksimal 22 orang
peserta didik sebagai peserta bimbingannya.
4) Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana
peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri handayani, Ing madya mangun
karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dan fasilitas internet.
Halaman 16
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan
lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
G. Analisis SWOT
1) Kekuatan / Keunggulan Sekolah ( S= Strength)
SMK YAK 1 adalah sekolah kejuruan berbasis kompetensi yang
didukung tenaga muda potensial dan beretos kerja tinggi. Hal tersebut
berpegaruh pada adanya semangat juang serta kedisiplinan yang tinggi
untuk melangkah maju demi mewujudkan sekolah unggulan di Kabupaten
Semarang.
Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK YAK 1 terletak di kawasan
pedesaan yang jauh dari keramaian. Kondisi lingkungan sekitar yang sejuk
serta sepi menjadikan suasana belajar mengajar di kelas menjadi nyaman.
Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat
dilakukan secara optimal.
Halaman 17
kekurangan terutama masalah sarana Laboratorium, baik laboratorium
praktik kejuruan, ataupun laboratorium umum. Tingginya harga peralatan
Praktik dan banyaknya alat yang dibutuhkan agar sesuai dengan
perbandingan antara jumlah peserta didik dengan sarana yang ada menjadi
sebab utamanya. Untuk itu diperlukan pembangunan fisik berupa bangunan
serta penambahan alat dan bahan praktik serta alat penunjang lainnya agar
masalah ini segera dapat diatasi.
Memiliki tenaga pendidik dengan rata-rata umur yang rendah pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelemahan terbesarnya
adalah mindset sebagian pendidik yang belum tertata. Ada pendidik yang
belum tahu apa saja tugas pokok dan fungsi seorang guru sehingga berulang
kali melakukan tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tupoksinya.
Ada yang belum paham dengan etika yang harus seorang guru miliki,
sehingga menimbulkan tanggapan yang kurang baik dari beberapa peserta
didik.
Masalah lain yang dihadapi sekolah ini adalah berkaitan dengan
keamanan. Belum adanya pagar yang berfungsi menutup akses keluar dari
lingkungan sekolah, serta belum adanya petugas jaga menjadi alasannya.
Dengan tidak adanya batas yang jelas dengan lingkungan sekitar
Halaman 18
menyulitkan sekolah dalam mengawasi semua kegiatan peserta didik selama
di sekolah, sehingga apabila terjadi pelanggaran tata tertib, pihak sekolah
belum dapat memberikan sanksi yang tegas terhadap para pelaku
pelanggran. Padahal, keamanan merupakan aspek penting dari setiap
sekolah, karena akan berkaiatan langsung dengan seluruh komponen
sekolah.
4) Ancaman ( T= Threat).
Setiap institusi, baik institusi pendidikan maupun institusi yang lain
tentunya mempunyai halangan atau ancaman untuk maju. Pun dengan SMK
YAK 1 , ada sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini terutama
yang berkaitan dengan keadaan geografis sekolah serta yang
Halaman 19
berkaitan dengan cuaca yang tidak diimbangi dengan pembangunan sarana
untuk mengatasi maslah tersebut.
Halaman 20
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir , ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri/kelompok
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Halaman 21
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
Halaman 22
E. Tujuan Kompetensi Keahlian Pemasaran
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
2) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang
bertanggungsundab.
3) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup sehat, memiliki
wawasan, pengetahuan dan seni.
4) Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam :
i. Pemeriksaan urin, faces dan cairan tubuh lainnya.
ii. Pemeriksaan hematologi, bakteriologi, parasitologi, dan non patologis.
iii. Penganalisaan data hasil pemeriksaan.
5) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi dan
memngembangkan sikap professional dalam kompetensi keahlian.
6) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan.
Halaman 23
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah, terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran
Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan) mata pelajaran dengan
beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan KD) dan
kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA dan SMK/
MAK adalah sama. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik
merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih mata
pelajaran sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA
serta pilihan akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran
pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya
terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA/MA
untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing adalah 42, 44, dan 44 jam
pelajaran per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban
belajar untuk SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu ditambah dua
jam untuk muatan lokal.
Halaman 24
Tabel 1 : Struktur Kurikulum 2013 dan beban belajar per minggu untuk SMA
dan SMK berdasarkan Permendikbud No. 70 tahun 2013
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya* 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi 24 24 24
(SMK/MAK)
Jumlah Jam Pelajaran yang harus ditempuh per 42 44 44
minggu (SMA/MA)
Jumlah Jam Pelajaran yang harus ditempuh per 48 48 48
minggu (SMK/MAK)
Halaman 25
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib),
OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman
Program Ekstrakurikuler.
Halaman 26
kurikulum SMK/MAK memberi peluang kepada peserta didik melakukan
pilihan mulai pada Kelompok Program Keahlian sebagai program peminatan
dan kemudian berlanjut melakukan pilihan program pendalaman peminatan
pada Kelompok Paket Keahlian. Pada SMK/MAK terdapat 47 Program
Keahlian (Peminatan) dengan 134 Paket Keahlian (Pendalaman Peminatan).
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA
dan SMK/MAK pada dasarnya adalah satu entitas pendidikan menengah,
perbedaannya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik. Oleh karena
itu, struktur umum kurikulum SMK/MAK sama dengan struktur umum
kurikulum SMA/MA, berisi 3 kelompok mapel: Kelompok A, B, dan C.
PP Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan
pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian;
(2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri
atas 1 (satu) atau lebih program keahlian; (3) setiap program keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih
kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi:
1) Teknologi dan Rekayasa
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi
3) Kesehatan
4) Agribisnis dan Agroteknologi
5) Perikanan dan Kelautan
6) Bisnis dan Manajemen
7) Pariwisata
8) Seni Rupa dan Kriya
9) Seni Pertunjukan
Pemilihan peminatan Bidang Keahlian dilakukan saat peserta didik
mendaftar pada SMK/MAK yang menyelenggarakan program studi dimaksud.
Pemilihan peminatan konsentrasi keahlian dilakukan pada akhir semester 2,
berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada SMK/MAK, Mata
Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
Halaman 27
1) Kelompok Mata Pelajaran Bidang Keahlian (C1),
2) Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2),
3) Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Mata pelajaran dan Kompetensi Dasar pada kelompok C2 dan C3
ditetapkan oleh direktorat terkait, untuk menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Untuk MAK, selain ketiga
peminatan-peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan
Keagamaan, diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama.
Tabel 2 : Struktur Kurikulum 2013 dan beban belajar per minggu untuk SMK
Bidang Keahlian bisnis manajemen, Kompetensi Keahlian Pemasaran
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Simulasi Digital 3 3
11 Ekonomi Bisnis 2 2
12 Administrasi 2 2
Otomatisasi
13 6 6
Perkantoran
14 Korespondensi 7 7
15 Kearsipan 6 6
Administrasi
16 6 6 8 8
Kepegawaian
Administrasi
17 6 6 6 6
Keuangan
Halaman 28
Administrasi
18 Sarana dan 6 6 8 8
Prasarana
Administrasi
19 Humas dan 6 6 7 7
Keprotokolan
Pengembangan
20 3 3 3 3
Produk Kreatif
Halaman 29
B. Muatan Kurikulum
Muatan KURIKULUM 2013 terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat
nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan
pendidikan.
Halaman 30
2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam
KURIKULUM 2013 terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran
dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang
bersangkutan. Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan
kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan
dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang
berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan
bupati/walikota.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran
dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
sundab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.
Halaman 31
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Halaman 32
pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran.
Dengan pengertian ini, Kompetensi Inti bebas dari mata pelajaran karena
tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi Inti menyatakan
kebutuhan kompetensi peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah
pasokan kompetensi. Dengan demikian, Kompetensi Inti berfungsi sebagai
unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi
vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal
kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas dengan
kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari siswa
SMK/MAK. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi
dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi:
KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual,
KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial
KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan
KI-4 untuk Kompetensi Inti keterampilan
Urutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan
bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Halaman 33
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggung- sundab, tanggung- sundab, tanggung- sundab,
peduli (gotong royong, peduli (gotong royong, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif
dan menunjukan sikap dan menunjukan sikap dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari
solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai
permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan dan menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis, dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, dan konseptual, prosedural, pengetahuan faktual,
prosedural berdasarkan dan metakognitif konseptual, prosedural,
rasa ingin tahunya berdasarkan rasa ingin dan metakognitif dalam
tentang ilmu tahunya tentang ilmu ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, budaya,
seni, budaya, dan seni, budaya, dan dan humaniora dengan
humaniora dalam humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
kenegaraan, dan kenegaraan, dan peradaban terkait
peradaban terkait peradaban terkait penyebab fenomena
penyebab fenomena penyebab fenomena dan kejadian dalam
dan kejadian dalam dan kejadian dalam bidang kerja yang
bidang kerja yang bidang kerja yang spesifik untuk
spesifik untuk spesifik untuk memecahkan masalah.
memecahkan masalah memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
Halaman 34
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan mencipta
ranah konkret dan ranah konkret dan dalam ranah konkret
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait dan ranah abstrak
dengan pengembangan dengan pengembangan terkait dengan
dari yang dipelajarinya dari yang dipelajarinya pengembangan dari
di sekolah secara di sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu mandiri, bertindak sekolah secara mandiri,
melaksanakan tugas secara efektif dan dan mampu
spesifik di bawah kreatif, dan mampu melaksanakan tugas
pengawasan langsung. melaksanakan tugas spesifik di bawah
spesifik di bawah pengawasan langsung.
pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
Dalam mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata
pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian
Kompetensi Inti adalah melalui pembelajaran kompetensi dasar yang
disampaikan melalui mata pelajaran. Rumusannya dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu mata pelajaran. Sebagai pendukung pencapaian Kompetensi Inti,
kompetensi dasar dikelompokkan menjadi empat sesuai dengan rumusan
Kompetensi Inti yang didukungnya, yaitu:
Halaman 35
yang berguna bagi pembentukan keterampilannya. Selain itu juga memuat
pesan tentang pentingnya memahami mata pelajaran tersebut sebagai bagian
dari pembentukan sikap. Hal ini penting mengingat kompetensi pengetahuan
sifatnya dinamis karena pengetahuan masih selalu berkembang.
Kompetensi dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan
KI-2) bukan untuk peserta didik karena kompetensi ini tidak diajarkan, tidak
dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai pegangan bagi pendidik bahwa
dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-pesan spritual dan
sosial sangat penting yang terkandung dalam materinya untuk ditanamkan
pada diri peserta didik. Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan
dengan sikap spiritual (mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung
KI-2) dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada
waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3) dan
keterampilan (mendukung KI-4).
Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi, proses
pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan, kemudian dilanjutkan
menjadi kompetensi keterampilan, dan berakhir pada pembentukan sikap.
Dengan demikian, proses penyusunan maupun pemahamannya (dan cara
membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar kelompok 3. Hasil rumusan
Kompetensi Dasar kelompok 3 dipergunakan untuk merumuskan
Kompetensi Dasar kelompok 4. Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok
3 dan 4 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1
dan 2.
Proses berkesinambungan ini adalah untuk memastikan bahwa
pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada
keterkaitan erat yang mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Halaman 36
1) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti
a) Pengertian
Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah pendidikan
yang memberikan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan
kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan melalui mata
pelajaran pada semua jenjang pendidikan, yang pengamalannya dapat
dikembangkan dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat kokurikuler
maupun ekstrakurikuler.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang
berlandaskan pada aqidah yang berisi tentang keesaan Allah Swt sebagai
sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta. Sumber
lainnya adalah akhlak yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang
sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa
Indonesia.
b) Rasional
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran
yang dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-
Quran dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam).
2. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti
merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang
tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk
pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Maka, semua mata
pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
Halaman 37
terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh
ilmu dan mata pelajaran tersebut.
4. PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya
mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman,
tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai
kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian,
PAI dan Budi Pekerti tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja,
tetapi yang lebih penting adalah pada aspek afektif dan psikomotornya.
5. Secara umum mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti didasarkan pada
ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu
al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad
(dalil aqli), para ulama dapat mengembangkannya dengan lebih rinci dan
mendetail dalam kajian fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
6. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah
terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi
pekerti yang luhur), yang merupakan misi utama diutusnya Nabi
Muhammad saw di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam
tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi
praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam
memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya.
c) Tujuan
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk berkembangnya kemampuan
peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai
agama Islam yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk:
Halaman 38
aturan Islam dalam melakukan relasi yang harmonis dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama, dan lingkungannya;
d) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam pada SMK meliputi keserasian,
keselarasan dan keseimbangan:
Halaman 39
KELAS: X
Halaman 40
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret Hujurat (49) : 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) :
Halaman 41
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan ranah abstrak terkait 10, Q.S. Al-Isra (17) : 32, dan Q.S. An-Nur
dengan pengembangan dari (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan
yang dipelajarinya di sekolah makhrajul huruf.
secara mandiri, dan mampu 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8)
menggunakan metoda sesuai : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-
kaidah keilmuan. Hujurat (49) : 10, Q.S. Al-Isra (17) : 32, dan
Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman makna Asmaul
Husna al-Kariim, al-Mumin, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami, al-Adl, dan al-Akhiir
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT
4.5 Mendeskripsikan substansi dan strategi
dakwah Rasullullah SAW
KELAS: XI
Halaman 42
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 43
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S.
menganalisis pengetahuan Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) :
faktual, konseptual, 105, serta hadits tentang taat, kompetisi dalam
prosedural, dan metakognitif kebaikan, dan etos kerja.
berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan
tahunya tentang ilmu Q.S. Al-Maidah (5) : 32, serta hadits tentang
pengetahuan, teknologi, seni, toleransi dan menghindarkan diri dari tindak
budaya, dan humaniora kekerasan.
dengan wawasan 3.3 Memahami makna iman kepada Kitab-kitab
kemanusiaan, kebangsaan, Allah SWT
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Memahami makna iman kepada Rasul-rasul
terkait penyebab fenomena Allah SWT
dan kejadian, serta 3.5 Memahami makna taat kepada aturan,
menerapkan pengetahuan kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
prosedural pada bidang 3.6 Memahami makna toleransi dan kerukunan
kajian yang spesifik sesuai 3.7 Memahami bahaya perilaku tindak kekerasan
dengan bakat dan minatnya dalam kehidupan
untuk memecahkan masalah. 3.8 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik
ekonomi dalam Islam
3.9 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah
3.10 Menelaah perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan
3.11 Menelaah perkembangan Islam pada masa
modern (1800- sekarang)
Halaman 44
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 dan
dan ranah abstrak terkait Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah
dengan pengembangan dari (5) : 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan
yang dipelajarinya di sekolah makhrajul huruf.
secara mandiri, bertindak 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4) :
secara efektif dan kreatif, 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah
serta mampu menggunakan (9) : 105 dan Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S.
metoda sesuai kaidah Al-Maidah (5) : 32 dengan lancar
keilmuan. 4.3 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Kitab-kitab Suci yang
diturunkan kepada Rasul-rasul Allah SWT
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT
4.5 Memperagakan tatacara penyelenggaraan
jenazah
4.6 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah
4.7 Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi
Islam
KELAS: XII
Halaman 45
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
santun, responsif dan pro- 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti
aktif dan menunjukkan sikap kepada orangtua dan guru Q.S. Al-Isra (17) :
sebagai bagian dari solusi 23 dan hadits terkait
atas berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis
dalam berinteraksi secara sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
efektif dengan lingkungan Ali Imran (3) : 190-191 dan 159, serta hadits
sosial dan alam serta dalam terkait.
menempatkan diri sebagai
2.4 Menunjukkan perilaku saling menasihati dan
cerminan bangsa dalam
berbuat baik (ihsan) sebagai implementasi dari
pergaulan dunia.
pemahaman Q.S. Luqman (31) : 13-14 dan
Q.S. Al-Baqarah (2) : 83, serta hadits terkait.
2.5 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat
beribadah sebagai cerminan dari kesadaran
beriman kepada hari akhir
2.6 Menunjukkan sikap optimis, berikhtiar dan
bertawakal sebagasi cerminan dari kesadaran
beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT
2.7 Menunjukkan sika semangat melakukan
penelitian di bidang ilmu pengetahuan sebagai
implementasi dari pemahaman dan
perkembangan Islam di dunia
Halaman 46
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3) : 190-191 dan
dan mencipta dalam ranah Q.S. Ali Imran (3) : 159, Q.S. Luqman (31) :
konkret dan ranah abstrak 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2) : 83 sesuai
terkait dengan dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3)
dipelajarinya di sekolah : 190-191 dan Q.S.. Ali Imran (3) : 159, Q.S.
secara mandiri serta Luqman (31) : 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2) :
bertindak secara efektif dan 83
kreatif, dan mampu
4.3 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
menggunakan metoda sesuai
beriman kepada Hari Akhir
kaidah keilmuan.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT
4.5 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris
dalam Islam
4.6 Memperagakan tata cara pernikahan dalam
Islam
Halaman 47
diharapkan dapat menjadi wahana edukatif dalam mengembangkan peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengakomodasikan
perkembangan baru dan perwujudan pendidikan sebagai proses pencerdasan
kehidupan bangsa dalam arti utuh dan luas, maka substansi dan nama mata
pelajaran yang sebelumnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dikemas
dalam Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn).
b) Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran penyempurnaan dari mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) yang semula dikenal dalam Kurikulum 2013.
Penyempurnaan tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan: (1) Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan dimaknai
sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan
pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang
lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (2)
substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara
Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana
psikologis-pedagogis pembangunan warganegara Indonesia yang berkarakter
Pancasila.
Halaman 48
keterampilan (psikomotorik) belum dikembangkan secara optimal dan utuh
(koheren).
c) Tujuan
Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat (1)
huruf ditegaskan bahwan Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran
berkonstitusi Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai
dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Halaman 49
2. memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan
pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
3. berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat
kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila,
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan
4. berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung sundab sebagai
anggota masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial Budayaal.
d) Ruang Lingkup
Dengan perubahan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), maka ruang
lingkup PPKn meliputi:
1. Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa
2. UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan
konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
Negara Republik Indonesia
4. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi
dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
PPKn memiliki kedudukan dan fungsi sebagai berikut:
1. PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan kewarganegaraan
khas Indonesia yang tidak sama sebangun dengan civic education di
USA, citizenship education di UK, talimatul muwatanah di negara-
negara Timur Tengah, education civicas di Amerika Latin.
2. PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moral/karakter Pancasila dan
pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan Indonesia sangat
koheren (runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan
Halaman 50
peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang
demokratis dan bertanggung sundab sebagaimana termaktub dalam
Pasal 3 UU No.20 Tahun 2003.
KELAS: X
Halaman 51
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran
menganalisis pengetahuan HAM dalam rangka pelindungan dan
faktual, konseptual, pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai
prosedural berdasarkan rasa Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
ingintahunya tentang ilmu berbangsa, dan bernegara.
pengetahuan, teknologi, 3.2 Memahami pokok pikiran yang terkandung
seni, budaya, dan humaniora dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
dengan wawasan Negara Republik Indonesia Tahun 1945
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan Negara
kenegaraan, dan peradaban sesuai denganUndang-Undang Dasar
terkait penyebab fenomena Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
dan kejadian, serta
3.4 Memahami hubungan struktural dan
menerapkan pengetahuan fungsional pemerintahan pusat dan daerah
prosedural pada bidang menurut Undang-Undang Dasar Negara
kajian yang spesifik sesuai Republik Indonesia Tahun 1945
dengan bakat dan minatnya
3.5 Memahamisistem hukum dan peradilan
untuk memecahkan masalah
nasional dalam lingkup NKRI.
3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara
3.7 Menganalisis indikator ancamanterhadap
negara dalam membangun integrasi
nasional dengan bingkai BhinnekaTunggal
Ika.
3.8 Memahamipentingnya kesadaran berbangsa
dan bernegara dilihat dari konteks sejarah
dan geopolitik Indonesia.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji kasuskasus pelanggaran HAM
menyaji dalam ranah dalam rangka perlindungan dan
konkret dan ranah abstrak pemajuanHAM sesuai dengan nilai-nilai
terkait dengan Pancasila dalam kehidupan
pengembangan dari yang bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
dipelajarinya di sekolah 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran
secara mandiri, dan mampu Pembukaan Undang-Undang Dasar
menggunakan metoda Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
sesuai kaidah keilmuan 4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan
kedaulatan negara sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Halaman 52
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.4 Menyaji hasil telaah hubungan struktural
dan fungsional pemerintahan pusat dan
daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan
peradilan nasional dalam lingkup NKRI
4.6 Menyaji analisis penanganan kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagai warga negara
4.7 Menyaji hasil analisis tentang indikator
ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya
kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat
dari konteks sejarah dan geopolitik
Indonesia
4.9 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati,
dan menghargai dalam keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan gender
4.10 Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan
komitmen terhadap keutuhan nasional
KELAS: XI
Halaman 53
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
suku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
mengamalkan perilaku jujur, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
disiplin, tanggungsundab, bernegara.
peduli (gotong royong, 2.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung
kerjasama, toleran, damai), dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
santun, responsif dan pro- Negara Republik Indonesia Tahun
aktif dan menunjukkan 1945dalam kehidupan berbangsa dan
sikap sebagai bagian dari bernegara.
solusi atas berbagai 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
permasalahan dalam dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
berinteraksi secara efektif Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan lingkungan sosial dalam berbagai aspek kehidupan
dan alam serta dalam (ipoleksosbudhankam dan hukum).
menempatkan diri sebagai 2.4 Menghayati berbagai dampak dan bentuk
cerminan bangsa dalam ancaman terhadap negara dalam
pergaulan dunia mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika.
2.5 Menghayati budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat
dan kesadaran bernegara kesatuan dalam
konteks NKRI.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis konsep dan nilai kebernegaraan
dan menganalisis yang bersumber dari Pancasila sebagai dasar
pengetahuan faktual, negara dan pandangan hidup bangsa
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur
metakognitif berdasarkan tentang wilayah negara, warga negara dan
rasa ingin tahunya tentang penduduk, agama dan kepercayaan,
ilmu pengetahuan, pertahanan dan keamanan
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menganalisis sistem pembagian kekuasaan
humaniora dengan wawasan pemerintahan negara, kementerian negara,
kemanusiaan, kebangsaan, dan pemerintahan daerah menurut Undang-
kenegaraan, dan peradaban Undang Dasar Negara Republik Indonesia
terkait penyebab fenomena Tahun 1945
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
menerapkan pengetahuan pengingkaran kewajiban sebagai warga
prosedural pada bidang negara
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Menganalisis praktik perlindungan dan
dengan bakat dan minatnya penegakan hukum dalam masyarakat untuk
untuk memecahkan masalah menjamin keadilan dan kedamaian
Halaman 54
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis perkembangan demokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
3.7 Menganalisis macam-macam budaya politik
di Indonesia
3.8 Menganalisis strategi yang telah diterapkan
oleh negara dalam mengatasi ancaman untuk
membangun integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
3.9 Menganalisis dinamika kehidupan bernegara
sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai
konsep federal dilihat dari konteks geopolitik
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji hasil anlisis tentang konsep dan
menyaji dalam ranah nilai kebernegaraan yang bersumber dari
konkret dan ranah abstrak Pancasila sebagai dasar negara dan
terkait dengan pandangan hidup bangsa
pengembangan dari yang 4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal yang
dipelajarinya di sekolah mengatur tentang wilayah negara, warga
secara mandiri, bertindak negara dan penduduk, agama dan
secara efektif dan kreatif, kepercayaan, pertahanan dan keamanan
serta mampu menggunakan 4.3 Menyaji hasil anlisis tentang sistem
metoda sesuai kaidah pembagian kekuasaan pemerintahan negara,
keilmuan kementerian negara dan pemerintahan daerah
menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
4.4 Menyaji analisis penanganan kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
sebagai warga negara
4.5 Menyaji hasil analisis praktik perlindungan
dan penegakan hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaiandalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4.6 Menyaji hasil anlisis tentang perkembangan
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.7 Menyaji hasil analisi tentang budaya politik
di Indonesia
4.8 Menyaji hasil anlisis tentang strategi untuk
mengatasi ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan
Halaman 55
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.9 Menyaji hasil anlisis tentang dinamika
kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan
bernegara sesuai konsep federal dilihat dari
konteks geopolitik
4.10 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dan gender
4.11 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional
KELAS: XII
Halaman 56
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan alam serta dalam Negara Republik Indonesia Tahun
menempatkan diri sebagai 1945dalam kehidupan berbangsa dan
cerminan bangsa dalam bernegara
pergaulan dunia 2.4 Mengamalkan tanggungsundab warga
negara untuk mengatasi ancaman terhadap
negara
2.5 Mengamalkan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah,
mufakat, dan integrasi nasional dalam
3. Memahami, menerapkan, 3.1 konteks NKRI.berbagai kasus pelanggaran
Menganalisis
menganalisis dan HAM secara argumentatif sesuai dengan
mengevaluasi pengetahuan nilai-nilai Pancasila
faktual, konseptual, 3.2 Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang
prosedural, dan mengatur tentang keuangan, BPK, dan
metakognitif berdasarkan kekuasaan kehakiman
rasa ingin tahunya tentang 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan
ilmu pengetahuan, kekuasaan negara di pusat dan daerah
teknologi, seni, budaya, dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
humaniora dengan wawasan Republik Indonesia Tahun 1945dalam
kemanusiaan, kebangsaan, mewujudkan tujuan negara
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
terkait penyebab fenomena pengingkaran kewajiban sebagai warga
dan kejadian, serta negara
menerapkan pengetahuan 3.5 Mengevaluasi peran Indonesia dalam
prosedural pada bidang hubungan Internasional
kajian yang spesifik sesuai 3.6 Menganalisis strategi yang diterapkan negara
dengan bakat dan minatnya Indonesia dalam menyelesaikan ancaman
untuk memecahkan masalah terhadap negara dalam memperkokoh
persatuan dengan bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
3.7 Menganalisis dinamika penyelenggaraan
negara dalam konsep NKRI dan konsep
negara federal
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyaji pembahasan kasus pelanggaran
menyaji, dan mencipta HAM secara argumentatif sesuai dengan
dalam ranah konkret dan nilai-nilai Pancasila
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Menyaji pelaksanaan pasal-pasal yang
pengembangan dari yang mengatur tentang keuangan, BPK, dan
dipelajarinya di sekolah kekuasaan kehakiman
secara mandiri serta 4.3 Menyaji hasil analisis dinamika pengelolaan
Halaman 57
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
bertindak secara efektif dan kekuasaan negara di pusat dan daerah
kreatif, dan mampu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
menggunakan metoda Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
sesuai kaidah keilmuan mewujudkan tujuan negara
4.4 Menyaji analisis penanganan kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
sebagai warga negara
4.5 Menyaji hasil evaluasi dari berbagai media
massa tentang peran Indonesia dalam
hubungan internasional.
4.6 Menyaji hasil analisis strategi yang
diterapkan negara Indonesia dalam
menyelesaikan ancaman terhadap negara
dalam memperkokoh persatuan bangsa.
4.7 Menyaji hasil analisis dinamika
penyelenggaraan negara dalam konsep NKRI
dan konsep negara federal
4.8 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan gender.
4.9 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional.
Halaman 58
b) Rasional
Bahasa Indonesia perlu dipelajari sebagai sarana komunikasi untuk
mengindonesiakan orang Indonesia. Proses pengindonesiaan orang Indonesia
berlangsung sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 diikrarkan oleh para
pendiri negara kebangsaan Indonesia. Berdasarkan ikrar tersebut, setiap orang
yang mengaku berbangsa Indonesia bertekad menjunjung sebuah bahasa
persatuan yang disebut bahasa Indonesia. Tekad berbahasa Indonesia itu
menyiratkan bahwa nilai-nilai kebangsaan Indonesia, antara lain nilai
multikutural dan multilingual, mengkristal dan melembaga dalam bentuk
perilaku berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi utama orang
Indonesia itu juga mengisyaratkan tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (Pasal 36) telah menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa
Indonesia. Pernyataan konstitusi yang amat tegas tersebut merupakan amanat
bagi setiap warga negara Indonesia agar berbahasa Indonesia untuk menandai
keberadaan wilayah Indonesia. Dengan bahasa Indonesia yang
dikomunikasikan oleh seluruh orang Indonesia, keberadaan negara Indonesia
dapat diidentifikasi perbedaannya dari negara lain. Untuk itu, pelajaran
bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi disajikan di sekolah menengah
guna menguatkan identitas negara dan jati diri bangsa Indonesia.
Di kalangan anak bangsa, kekuatan komunikasi berbahasa Indonesia
perlu terus ditingkatkan. Pada saat sekarang, berdasarkan refleksi hasil PISA
2009, anak Indonesia hanya mencapai penguasaan pelajaran literasi pada
peringkat ke-3. Padahal, dengan keyakinan semua anak manusia diciptakan
sama, anak-anak di negara lain mampu meraih peringkat penguasaan
pelajaran sampai peringkat ke-4, 5, dan 6. Hasil pendidikan itu sangat
mungkin disebabkan oleh lemahnya penguasaan anak dalam hal alat
komunikasi berbahasa sebagai pembawa ilmu pengetahuan. Potret mutu
pendidikan Indonesia itu makin diperjelas dengan adanya hasil survei literasi
PIRLS dan TIMSS yang menempatkan 95% anak Indonesia hanya sampai
peringkat menengah, yaitu taraf kemampuan menerapkan. Untuk
Halaman 59
meningkatkan kemampuan literasi pada anak Indonesia, diperlukan terobosan
baru dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah.
c) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
(1) Memahami struktur teks, baik dalam genre sastra maupun nonsastra,
serta unsur kebahasaan dan fungsi sosialnya
(2) Membandingkan teks dalam bentuk lisan dan tulisan
(3) Menganalisis teks baik melalui lisan maupun tulisan
(4) Mengevaluasi teks berdasarkan kaidah-kaidah teks, baik melalui lisan
maupun tulisan
(5) Menginterpretasi makna teks, baik secara lisan maupun tulisan
Halaman 60
(6) Memproduksi teks, baik secara lisan mupun tulisan
(7) Menyunting teks sesuai dengan struktur dan kaidah teks, baik secara
lisan maupun tulisan
(8) Mengabstraksi teks, baik secara lisan maupun tulisan
(9) Mengonversi teks ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan
kaidah teks, baik secara lisan maupun tulisan
d) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi dua aspek berikut.
(1) Membuat teks secara lisan dan tulisan, baik dalam genre sastra (cerita
naratif dan non-naratif) maupun genre nonsastra (teks faktual yang
berbentuk laporan serta prosedural dan teks tanggapan yang bentuk
transaksional dan ekspositori)
(2) menggunakan teks secara lisan dan tulisan, baik dalam genre sastra
(cerita naratif dan non-naratif) maupun genre nonsastra (teks faktual
yang berbentuk laporan dan prosedural serta teks tanggapan yang
bentuk transaksional dan ekspositori)
KELAS: X
Halaman 61
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 62
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KELAS: XI
Halaman 63
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 64
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 65
KELAS: XII
Halaman 66
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 67
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 68
b) Rasional
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan
manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan,
aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan
mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan pemahaman
atas matematika yang kuat sejak dini.
Halaman 69
kerja matematika tersebut diharapkan akan terbentuk sikap kritis, kreatif,
jujur dan komunikatif pada peserta didik.
c) Tujuan
Secara umum, mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik dapat:
1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat, dalam pemecahan masalah;
2. menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah serta
untuk membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada,
serta melakukan penalaran berdasarkan sifat-sifat matematika,
menganalisis komponen dan melakukan manipulasi matematika dalam
penyederhanaan masalah
Halaman 70
solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata);
Halaman 71
d) Ruang Lingkup Materi
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan dasar dan menengah
memuat materi aspek-aspek sebagai berikut:
1. geometri dan pengukuran, yang meliputi konsep dan penggunaan:
geometri bidang dan geometri ruang (dalil titik, garis, jarak, sudut, bidang
dan hubungannya); irisan kerucut; parabola, hiperbola dan elips;
lingkaran; komposisi dan transformasi geometri; scalar dan vector, dalam
pemecahan masalah
2. aljabar, yang meliputi konsep dan penerapan: sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear dan kuadrat (dua variabel); pertidaksamaan
pecahan, irasional dan mutlak; polinomial; persamaan kubik; matriks
persamaan linear; dan anuitas dalam pemecahan masalah
3. Trigonometri, yang meliputi konsep dan penggunaan: persamaan dan
identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
4. Kalkulus, yang meliputi konsep dan penerapan: fungsi eksponen dan
logaritma; limit dan turunan fungsi trigonometri; limit tak hingga; garis
singgung kurva; integral tentu (luas daerah, volume benda putar, panjang
kurva); dan integral parsial dalam pemecahan masalah
5. Statistika dan Peluang, yang meliputi: variabel acak dan sample acak; uji
hipotesis; dan distribusi binomial dalam pemecahan masalah
KELAS:X
Halaman 72
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
atas berbagai permasalahan disiplin dalam melakukan tugas belajar
dalam berinteraksi secara matematika.
efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap bertanggungsundab,
sosial dan alam serta dalam rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli
menempatkan diri sebagai lingkungan.
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memilih dan menerapkan aturan eksponen
menganalisis pengetahuan dan logaritma sesuai dengankarakteristik
faktual, konseptual, permasalahan yang akan diselesaikan dan
prosedural berdasarkan rasa memeriksa kebenaran langkah-langkahnya..
ingintahunya tentang ilmu 3.2 Mendeskripsikan dan menganalisiskonsep
pengetahuan, teknologi, seni, nilai mutlak dalam persamaan dan
budaya, dan humaniora pertidaksamaan serta menerapkannya dalam
dengan wawasan pemecahan masalah nyata.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan
kenegaraan, dan peradaban linier dua dan tiga variable serta
terkait penyebab fenomena pertidaksamaan linier dua variabel dan
dan kejadian, serta mampu menerapkan berbagai strategi yang
menerapkan pengetahuan efektif dalam menentukan himpunan
prosedural pada bidang penyelesaiannya serta memeriksa kebenaran
kajian yang spesifik sesuai sundabannya dalam pemecahan masalah
dengan bakat dan minatnya matematika.
untuk memecahkan masalah. 3.4 Mendeskripsikan konsep matriks sebagai
representasi numerik dalam
kaitannyadengan konteks nyata.
3.5 Mendeskripsikan operasi sederhana matriks
serta menerapkannya dalam pemecahan
masalah.
3.6 Mendeskripsikan daerah asal, daerah kawan,
dan daerah hasil suatu relasi antara dua
himpunan yang disajikan dalam berbagai
bentuk (grafik, himpunan pasangan terurut,
atau ekspresi simbolik)
3.7 Mengidentifikasi relasi yang disajikan
dalam berbagai bentuk yang merupakan
fungsi.
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret
aritmatika dan geometri atau barisan lainnya
Halaman 73
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
melalui pengamatan dan memberikan
alasannya.
3.9 Mendeskripsikan berbagai bentuk ekspresi
yang dapat diubah menjadi persamaan
kuadrat.
3.10 Mendeskripsikan persamaan dan fungsi
kuadrat, memilih strategi dan menerapkan
untuk menyelesaikan persamaan dan fungsi
kuadrat serta memeriksa kebenaran
sundabannya.
3.11 Menganalisis fungsi dan persamaan kuadrat
dalam berbagai bentuk penyajian masalah
kontekstual.
3.12 Menganalisis grafik fungsi dari dataterkait
masalah nyata dan menentukan model
matematika berupa fungsi kuadrat.
3.13 Mendeskripsikan konsep jarakdan sudut
antartitik, garis dan bidang melalui
demonstrasi menggunakan alat peraga atau
media lainnya.
3.14 Mendeskripsikan konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku melalui
penyelidikan dan diskusi tentang hubungan
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian
dalam beberapa segitiga siku- siku
sebangun.
3.15 Menemukan sifat-sifat dan hubunganantar
perbandingan trigonometri dalam segitiga
siku- siku.
3.16 Mendeskripsikan dan menentukan
hubungan perbandingan Trigonometri dari
sudut di setiap kuadran, memilih dan
menerapkan dalam penyelesaian masalah
nyata dan matematika.
3.17 Mendeskripsikan konsep fungsi
Trigonometri dan menganalisis grafik
fungsinya serta menentukan hubungan nilai
fungsi Trigonometri dari sudut- sudut
istimewa.
Halaman 74
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.18 Mendeskripsikan konsep limit fungsi
aljabar dengan menggunakan konteks nyata
dan menerapkannya.
3.19 Merumuskan aturan dan sifat limit fungsi
aljabar melalui pengamatan contoh-contoh.
3.20 Mendeskripsikan berbagai penyajian data
dalam bentuk tabel atau diagram/plot yang
sesuai untuk mengomunikasikan informasi
dari suatu kumpulan data melalui analisis
perbandingan berbagai variasi penyajian
data.
3.21 Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel
atau diagram/plot tertentu yang sesuai
dengan informasiyang ingin
dikomunikasikan.
3.22 Mendeskripsikan konsep peluang suatu
kejadian menggunakan berbagai objek
nyata dalam suatu percobaan menggunakan
frekuensi relatif.
3.23 Mendeskripsikan dan menganalisis aspek-
aspek sederhana argumentasi logis yang
digunakan dalam matematika yang sudah
dipelajari, seperti penalaran induktif dan
deduktif, hipotesis dan simpulan dalam
deduksi logis, dan contoh penyangkal.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyajikan masalah nyata menggunakan
menyaji dalam ranah konkret operasi aljabar berupa eksponen dan
dan ranah abstrak terkait logaritma serta menyelesaikannya
dengan pengembangan dari menggunakan sifat- sifat dan aturan yang
yang dipelajarinya di sekolah telah terbukti kebenarannya.
secara mandiri, dan mampu 4.2 Menerapkan konsep nilai mutlak dalam
menggunakan metoda sesuai persamaan dan pertidaksamaan linier dalam
kaidah keilmuan. memecahkan masalah nyata.
4.3 Membuat model matematika berupa
persamaan dan pertidaksamaan linear dua
variabelyang melibatkan nilai mutlak dari
situasi nyatadan matematika, serta
menentukan sundab dan menganalisis
model sekaligus sundabnya.
Halaman 75
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.4 Menggunakan SPLDV, SPLTV dan sistem
pertidaksamaan linear duavariabel
(SPtLDV) untuk menyajikan masalah
kontekstual dan menjelaskan makna tiap
besaran secara lisan maupun tulisan.
4.5 Membuat model matematika berupa
SPLDV, SPLTV, dan SPtLDV dari situasi
nyata dan matematika, serta menentukan
sundab dan menganalisis model sekaligus
sundabnya.
4.6 Menyajikan model matematika dari suatu
masalah nyata yang berkitan dengan
matriks.
4.7 Menerapkan daerah asal, dan daerah hasil
fungsi dalam menyelesaikan masalah.
4.8 Menyajikan hasilmenemukan pola barisan
dan deret dan penerapannya dalam
penyelesaian masalah sederhana.
4.9 Mengidentifikasi dan menerapkan konsep
fungsi dan persamaan kuadrat dalam
menyelesaikan masalah nyata dan
menjelaskannya secara lisan dan tulisan.
4.10 Menyusun model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan persamaan dan
fungsi kuadrat dan menyelesaikan serta
memeriksa kebenaran sundabannya.
4.11 Menggambardan membuat sketsa grafik
fungsi kuadrat dari masalah nyata
berdasarkan data yang ditentukan dan
menafsirkan karakteristiknya.
4.12 Mengidentifikasi hubungan fungsional
kuadratik dari fenomena sehari-hari dan
menafsirkan makna dari setiap variabelyang
digunakan.
4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar
dan ruang serta dalam menyelesaikan
masalah nyata berkaitan dengan jarak dan
sudut antara titik, garis dan bidang.
4.14 Menerapkan perbandingan trigonometri
dalam menyelesaikan masalah.
Halaman 76
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.15 Menyajikan grafik fungsi trigonometri.
4.16 Memilih strategiyang efektif dan
menyajikan model matematika dalam
memecahkan masalah nyata tentang limit
fungsi aljabar.
4.17 Menyajikan data nyata dalam bentuk tabel
atau diagram/plot tertentu yang sesuai
dengan informasi yang ingin
dikomunikasikan.
4.18 Menyajikan hasil penerapan konsep peluang
untuk menjelaskan berbagai objek nyata
melalui percobaan menggunakan frekuensi
relatif.
4.19 Menganalisis aspek-aspek sederhana
argumentasi logis yang digunakan dalam
matematika yang sudah dipelajari dan
dalam kehidupan sehari-hari.
KELAS: XI
Halaman 77
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan
dan menganalisis dan pertidaksamaan linier duavariabel dan
pengetahuan faktual, menerapkannya dalam pemecahan masalah
konseptual, prosedural, dan program linear.
metakognitif berdasarkan 3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk
rasa ingin tahunya tentang menyelesaikan masalah program linear
ilmu pengetahuan, teknologi, terkait masalah nyata dan menganalisis
seni, budaya, dan humaniora kebenaran langkah-langkahnya.
dengan wawasan 3.3 Menganalisis bagaimana menilai validitas
kemanusiaan, kebangsaan, argumentasi logis yang digunakan dalam
kenegaraan, dan peradaban matematika yang sudah dipelajari terkait
terkait penyebab fenomena pemecahan masalah program linier.
dan kejadian, serta
3.4 Mendeskripsikan dan menganalisis
menerapkan pengetahuan
konsep dasar operasi matriks dan sifat-
prosedural pada bidang
sifat operasi matriks serta menerapkannya
kajian yang spesifik sesuai
dalam pemecahan masalah.
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah. 3.5 Mendeskripsikan konsep fungsi dan
menerapkan operasi aljabar
(penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian) pada fungsi.
3.6 Menganalisis konsep dan sifat suatu
fungsi dan melakukan manipulasi aljabar
dalam menentukan invers fungsi dan
fungsi invers.
3.7 Mendeskripsikan dan menganalisis sifat
suatu fungsi sebagai hasil operasi dua
atau lebih fungsi yang lain..
3.8 Mendeskripsikan konsep komposisi fungsi
dengan menggunakan konteks sehari-hari
dan menerapkannya.
3.9 Mendeskripsikan konsep barisan tak
hingga sebagai fungsi dengan daerah asal
himpunan bilangan asli.
3.10 Menganalisis sifat dua garis sejajar dan
saling tegak lurus dan menerapkannya
dalam menyelesaikan masalah.
3.11 Mendeskripsikan dan menganalisis aturan
sinus dan kosinus serta menerapkannya
Halaman 78
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dalam menentukan luas daerah segitiga.
3.12 Mendeskripsikan dan menggunakan
berbagai ukuran pemusatan, letak dan
penyebaran data sesuai dengan
karakteristik data melalui aturan dan
rumus serta menafsirkan dan
mengkomunikasikannya.
3.13 Mendeskripsikan dan menerapkan
berbagai aturan pencacahan melalui
beberapa contoh nyata serta menyajikan
alur perumusan aturan pencacahan
(perkalian, permutasi dan kombinasi)
melalui diagram atau cara lainnya.
3.14 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip
permutasi dan kombinasi dalam
pemecahan masalah nyata.
3.15 Mendeskripsikan konsep ruang sampel
dan menentukan peluang suatu kejadian
dalam suatu percobaan.
3.16 Mendeskripsikan dan menerapkan aturan/
rumus peluang dalam memprediksi
terjadinya suatu kejadian dunia nyata
serta menjelaskan alasan- alasannya.
3.17 Mendeskripsikan konsep peluang dan
harapan suatu kejadian dan mengguna-
kannya dalam pemecahan masalah.
3.18 Mendeskripsikan konsep persamaan
lingkaran dan menganalisis sifat garis
singgung lingkaran dengan menggunakan
metode koordinat.
3.19 Mendeskripsikan konsep dan
kurvalingkaran dengan titik pusat tertentu
dan menurunkan persamaan umum
lingkaran dengan metode koordinat.
3.20 Menganalisis sifat-sifat transformasi
geometri (translasi, refleksi garis,dilatasi
dan rotasi) dengan pendekatan koordinat
dan menerapkannya dalam menyelesaikan
Halaman 79
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
masalah.
3.21 Mendeskripsikan konsep turunan dengan
menggunakan konteks matematik atau
konteks lain dan menerapkannya.
3.22 Menurunkan aturan dan sifat turunan
fungsi aljabar dari aturan dan sifat limit
fungsi.
3.23 Memilih dan menerapkan strategi
menyelesaikan masalah dunia nyata dan
matematika yang melibatkan turunan dan
integral tak tentu dan memeriksa
kebenaran langkah-langkahnya.
3.24 Mendeskripsikan konsep turunan dan
menggunakannya untuk menganalisis
grafik fungsi dan menguji sifat-sifat yang
dimiliki untuk mengetahui fungsi naik
dan fungsi turun.
3.25 Menerapkan konsep dan sifat turunan
fungsi untuk menentukan gradien garis
singgung kurva, garis tangen, dan garis
normal.
3.26 Mendeskripsikan konsep dan sifat
turunan fungsi terkait dan menerapkannya
untuk menentukan titik stasioner (titik
maksimum, titik minimum dan titik
belok).
3.27 Menganalisis bentuk model matematika
berupa persamaan fungsi, serta
menerapkan konsep dan sifat turunan
fungsi dalam memecahkan masalah
maksimum dan minimum.
3.28 Mendeskripsikan konsep integral tak
tentu suatu fungsi sebagai kebalikandari
turunan fungsi.
3.29 Menurunkan aturan dan sifat integral tak
tentu dari aturan dan sifat turunan fungsi.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Merancang dan mengajukan masalah nyata
menyaji dalam ranah konkret berupa masalah program linear, dan
Halaman 80
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan ranah abstrak terkait menerapkan berbagai konsep dan aturan
dengan pengembangan dari penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
yang dipelajarinya di sekolah dan menentukan nilai optimum dengan
secara mandiri, bertindak menggunakan fungsi selidik yang
secara efektif dan kreatif, ditetapkan.
serta mampu menggunakan 4.2 Memadu berbagai konsep dan aturan
metoda sesuai kaidah operasi matriks dan menyajikan model
keilmuan. matematika dari suatu masalah nyata
dengan memanfaatkan nilai determinan atau
invers matriks dalam pemecahannya.
4.3 Mengolah data masalah nyata dengan
menerapkan aturan operasi dua fungsi atau
lebih dan menafsirkan nilai variabel yang
digunakan untuk memecahkan masalah.
4.4 Memilih strategi yang efektif dan
menyajikan model matematika dalam
memecahkan masalah nyata terkait fungsi
invers dan invers fungsi.
4.5 Merancang dan mengajukan masalah dunia
nyata yang berkaitan dengan komposisi
fungsi dan menerapkan berbagai aturan
dalam menyelesaikannya.
4.6 Menerapkan konsep barisan dan deret tak
hingga dalam penyelesaian masalah
sederhana.
4.7 Menganalisis kurva-kurva yang melalui
beberapa titik untuk menyimpulkan berupa
garis lurus, garis-garis sejajar, atau garis-
garis tegak lurus.
4.8 Merancang dan mengajukan masalah nyata
terkait luas segitiga dan menerapkan aturan
sinus dan kosinus untukmenyelesaikannya.
4.9 Menyajikan dan mengolah data statistik
deskriptif ke dalam tabel distribusi dan
histogram untuk memperjelas dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan nyata.
4.10 Memilih dan menggunakan aturan
pencacahan yang sesuai dalam pemecahan
Halaman 81
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
masalah nyata serta memberikan alasannya.
4.11 Mengidentifikasi masalah nyata dan
menerapkan aturan perkalian, permutasi,
dan kombinasi dalam pemecahan masalah
tersebut.
4.12 Mengidentifikasi, menyajikan model
matematika dan menentukan peluang dan
harapan suatu kejadian dari masalah
kontektual.
4.13 Mengolah informasi dari suatu masalah
nyata , mengidentifikasi sebuah titik
sebagai pusat lingkaran yang melalui suatu
titik tertentu, membuat model matematika
berupa persamaan lingkaran dan
menyelesaikan masalah tersebut.
4.14 Merancang dan mengajukan masalah nyata
terkait garis singgung lingkaran serta
menyelesaikannya dengan melakukan
manipulasi aljabar dan menerapkan
berbagai konsep lingkaran.
4.15 Menyajikan objek kontekstual,
menganalisis informasi terkait sifat-sifat
objek dan menerapkan aturan transformasi
geometri (refleksi, translasi, dilatasi, dan
rotasi) dalam memecahkan masalah.
4.16 Memilih strategiyang efektif dan
menyajikan model matematika dalam
memecahkan masalah nyata tentang turunan
fungsi aljabar.
4.17 Memilih strategi yang efektif dan
menyajikan model matematika dalam
memecahkan masalah nyata tentang fungsi
naik dan fungsi turun.
4.18 Merancang dan mengajukan masalah nyata
serta menggunakan konsep dan sifat
turunan fungsi terkait dalam titik stasioner
(titik maksimum,titik minimum dan titik
belok).
4.19 Menyajikan data dari situasi nyata, memilih
Halaman 82
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
variabel dan mengkomunikasikannya dalam
bentuk model matematika berupa
persamaan fungsi, serta menerapkan konsep
dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan
masalah maksimum dan minimum.
4.20 Memilih strategi yang efektif dan
menyajikan model matematika dalam
memecahkan masalah nyata tentang integral
tak tentu dari fungsi aljabar.
KELAS: XII
Halaman 83
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mendeskripsikan prinsip induksi matematika
budaya, dan humaniora dan menerapkannya dalam membuktikan
dengan wawasan rumus jumlah deret persegi dankubik.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Menganalisis konsep dan sifat diagonal
kenegaraan, dan peradaban ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal
terkait penyebab fenomena dalam bangun ruang dimensi tiga serta
dan kejadian, serta menerapkannya dalam memecahkan
menerapkan pengetahuan masalah.
prosedural pada bidang 3.5 Memahami konsep jumlah Rieman dan
kajian yang spesifik sesuai integral tentu suatu fungsi dengan
dengan bakat dan minatnya menggunakan fungsi- fungsi sederhana non-
untuk memecahkan masalah. negatif.
3.6 Menggunakan Teorema Fundamental
Kalkulus untuk menemukan hubungan
antara integral dalam integral tentu dan
dalam integral tak tentu.
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menyajikan dan menyelesaikan model
dan mencipta dalam ranah matematika dalam bentuk persamaan matriks
konkret dan ranah abstrak dari suatu masalah nyata yang berkaitan
terkait dengan dengan persamaan linear.
pengembangan dari yang 4.2 Mengidentifikasi, menyajikan model
dipelajarinya di sekolah matematika dan menyelesaikan masalah
secara mandiri serta keseharian yang berkaitan dengan barisan dan
bertindak secara efektif dan deret aritmetika, geometri dan yang lainnya.
kreatif, dan mampu 4.3 Mengidentifikasi, menyajikan model
menggunakan metoda sesuai matematika dan menyelesaikan masalah
kaidah keilmuan. keseharian yang berkaitan dengan barisan
dan deret aritmatika, geometri dan yang
lainnya.
4.4 Menggunakan berbagai prinsip konsep dan
sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan
bidang diagonal dalam bangun ruang
dimensi tiga serta menerapkannya dalam
memecahkan.
4.5 Mengolah data dan membuat model fungsi
sederhana non negatif dari masalah nyata
serta menginterpretasikan masalah dalam
gambar dan menyelesaikan masalah dengan
mengunakan konsep dan aturan integral
Halaman 84
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
tentu.
4.6 Mengajukan masalah nyata dan
mengidentikasi sifat fundamental kalkulus
dalam integral tentu fungsi sederhana serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Halaman 85
merupakan mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan menengah (SMA/MA,
SMK/MAK). Sejarah memiliki makna dan posisi yang strategis, mengingat:
(1) Manusia hidup masa kini sebagai kelanjutan dari masa lampau sehingga
perlajaran sejarah memberikan dasar pengetahuan untuk memahami
kehidupan masa kini, dan membangun kehidupan masa depan;
(2) Sejarah mengandung peristiwa kehidupan manusia di masa lampau
untuk dijadikan guru kehidupan: Historia Magistra Vitae ;
(3) Pelajaran Sejarah adalah untuk membangun memori kolektif sebagai
bangsa untuk mengenal bangsanya dan membangun rasa persatuan dan
kesatuan;
(4) Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
(Permendiknas No. 22 Tahun 2013 tentang Standar Isi).
Mata pelajaran Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar :
(1) Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah
Indonesia hampir pada seluruh periode sejarah;
(2) Memandang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan
kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan;
(3) Setiap periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan atau tokoh di
tingkat nasional dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang
sama penting dalam perjalanan Sejarah Indonesia;
(4) Memiliki tugas untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting
dan terjadi di seluruh wilayah NKRI dan seluruh periode sejarah kepada
generasi muda bangsa;
(5) Pengembangan cara berpikir sejarah (historical thinking), konsep
waktu, ruang, perubahan, dan keberlanjutan menjadi keterampilan dasar
dalam mempelajari Sejarah Indonesia.
c) Tujuan
Mata pelajaran Sejarah Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
(1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya konsep waktu
Halaman 86
dan tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan
keberlanjutan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di
Indonesia;
(2) Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking)
yang menjadi dasar untuk kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif,
dan inovatif;
(3) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa
lampau;
(4) Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri,
masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah
yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang
akan datang;
(5) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air,
melahirkan empati dan perilaku toleran yang dapat diimplementasikan
dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dan bangsa;
(6) Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang
mencerminkan karakter diri, masyarakat dan bangsa; dan
(7) Menanamkan sikap berorientasi kepada masa kini dan masa depan.
d) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Sejarah Indonesia membahas materi yang meliputi zaman :
(1) Praaksara;
(2) Hindu-Buddha;
(3) Kerajaan-kerajaan Islam;
(4) Penjajahan bangsa Barat;
(5) Pergerakan Nasional;
(6) Perjuangan mempertahankan kemerdekaan;
(7) Demokrasi Liberal;
(8) Demokrasi Terpimpin;
(9) Orde Baru; dan
(10) Reformasi.
Halaman 87
e) Prinsip-Prinsip Asesmen:
Prinsip-prinsip asesmen dalam mata pelajaran Sejarah pada SMA/MA,
SMK/MAK, antara lain:
(1) Menentukan aspek dari hasil belajar Sejarah yang sudah dan belum
dikuasai
peserta didik sesudah suatu proses pembelajaran;
(2) Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang
kurang atau belum dikuasai;
(3) Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik
yang mengalami masalah dalam penguasaan pengetahuan, kemampuan,
nilai, dan sikap.
(4) Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran
berikutnya.
(5) Aspek-aspek yang dinilai/dievaluasi mencakup:
Halaman 88
KELAS: X
Halaman 89
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Sejarah terhadap berbagai peristiwa Sejarah
Historiografi
3.8 Menganalisis perbedaan ciri-ciri dari
historiografi tradisional, kolonial dan
modern.
Manusia Purba Indonesia dan Dunia
3.9 Menganalisis keterkaitan antara Manusia
Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia
modern dalam fisik dan budaya
Peradaban Awal Indonesia dan Dunia
3.10 Menganalisis perbandinganperadaban awal
dunia dan Indonesia serta keterkaitannya
dengan manusia masa kini dalam cara
berhubungan dengan lingkungan, hukum,
kepercayaan, pemerintahan, dan sosial
Kehidupan Manusia Praaksara Indonesia
3.11 Menganalisis keterkaitan kehidupan awal
manusia Indonesia di bidang kepercayaan,
sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi
serta pengaruhnya dalam kehidupan masa
kini
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyajikan hasil kajian tentang konsep
menyaji dalam ranah konkret manusia hidup dalam ruang dan waktu
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menyajikan hasil telaah tentang konsep
dengan pengembangan dari bahwa manusia hidup dalam perubahan dan
yang dipelajarinya di sekolah keberlanjutan
secara mandiri, dan mampu 4.3 Membuat tulisan tentang hasil kajian
menggunakan metoda sesuai mengenai keterkaitan kehidupan masa lalu
kaidah keilmuan untuk kehidupan masa kini
4.4 Menyajikan hasil telaah tentang peristiwa
sebagai karya sejarah, mitos, dan fiksi
dalam bentuk tulisan
4.5 Menerapkan cara berfikir sejarah dalam
mengkaji peristiwa-peristiwa yang
dipelajarinya
4.6 Menyajikan hasil analisis jenis sumber,
peran sumber dan keterkaitannya dengan
kejadian sejarah
4.7 Melakukan penelitian sejarah secara
Halaman 90
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
sederhana dan menyajikanya dalam bentuk
laporan penelitian
4.8 Menyajikan hasil mengklasifikasi ciri-ciri
historiografi tradisional, kolonial dan
modern dari sumber yag ditentukan guru .
4.9 Menyajikan hasil analisis mengenai
keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia
dan Dunia dengan manusia modern secara
fisik dan budaya
4.10 Menyajikan hasil analisis peradaban awal
dunia dan Indonesia serta keterkaitannya
dengan manusia masa kini dalam cara
berhubungan dengan lingkungan, hukum,
kepercayaan, pemerintahan, dan sosial
4.11 Menarik berbagai kesimpulan dari hasil
evaluasi terhadap kehidupan awal manusia
Indonesia di bidang kepercayaan, sosial,
budaya, ekonomi, dan teknologi serta
pengaruhnya dalam kehidupan masa kini.
KELAS : XI
Halaman 91
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, Kerajaan-Kerajaan Besar Indonesia pada
dan menganalisis Masa Kekuasaan Hindu-Buddha dan Islam
pengetahuan faktual, 3.1 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial,
konseptual, prosedural, dan ekonomi, dan kebudayaan masyarakat
metakognitif berdasarkan Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan
rasa ingin tahunya tentang besar Hindu-Buddha untuk menentukan
ilmu pengetahuan, teknologi, faktor yang berpengaruh dalam kehidupan
seni, budaya, dan humaniora masyarakat Indonesia pada masa itu dan
dengan wawasan masa kini.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial,
kenegaraan, dan peradaban ekonomi, dan kebudayaan masyarakat
terkait penyebab fenomena Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan
dan kejadian, serta besar Islam untuk menentukan faktor yang
menerapkan pengetahuan berpengaruh pada kehidupan masyarakat
prosedural pada bidang Indonesia pada masa itu dan masa kini.
kajian yang spesifik sesuai Peristiwa di Eropa yang Berpengaruh
dengan bakat dan minatnya Terhadap Kehidupan Ummat Manusia
untuk memecahkan masalah 3.3 Menganalisis keterkaitan antara pemikiran
dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa
antara lain: Merkantilisme, Renaissance,
Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan
pengaruhnya bagi kehidupan bangsa
Indonesia dan bangsa lain di dunia pada
masa itu dan masa kini.
Revolusi Besar Dunia dan Pengaruhnya
Terhadap Ummat Manusia
3.4 Menganalisis keterkaitan antara revolusi-
revolusi besar dunia (Prancis, Amerika,
China, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan
umat manusia pada masa itu dan masa kini.
Ideologi, Perang Dunia dan Pengaruhnya
Terhadap Gerakan Kemerdekaan di Asia dan
Afrika
3.5 Menganalisis hubungan perkembangan
faham-faham besar seperti nasionalisme,
liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan
Islamisme dengan gerakan nasionalisme di
Halaman 92
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
Perang Dunia dan Kelembagaan Dunia
3.6 Menganalisis pengaruh PD I dan PD II
terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi
dan hubungan internasional (LBB, PBB),
pergerakan nasional dan regional.
Kebangkitan Heroisme dan Kesadaran
Kebangsaan
3.7 Menganalisis pengaruh imperialisme dan
kolonialisme Barat di Indonesia dalam
bidang politik, ekonomi, sosial-budaya,
pendidikan dan agama serta perlawanan
kerajaan Indonesia terhadap imperialisme
dan kolonialisme Barat.
3.8 Menganalisis peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada
masa itu dan masa kini.
3.9 Menganalisis kehidupan sosial, ekonomi,
budaya, militer dan pendidikan di Indonesia
pada zaman pendudukan Jepang.
3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme
Indonesia pada masa kelahirannya dan
pengaruhnya bagi masa kini.
Proklamasi Kemerdekaan sebagai Penegakan
Hak Bangsa Indonesia
3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar
Proklamasi 17Agustus 1945 dan artinya
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
pada masa itu dan masa kini.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyajikan warisan sistem pemerintahan,
menyaji dalam ranah konkret sosial, ekonomi, dan kebudayaan
dan ranah abstrak terkait masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-
dengan pengembangan dari kerajaan besar Hindu-Buddha yang
yang dipelajarinya di sekolah berpengaruh pada kehidupan masyarakat
secara mandiri, bertindak Indonesia masa kini.
secara efektif dan kreatif, 4.2 Mengidentifikasi warisan sistem
serta mampu menggunakan pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
metoda sesuai kaidah kebudayaan masyarakat Indonesia pada
keilmuan masa kerajaan-kerajaan besar Islam di
Indonesia yang berpengaruh pada
Halaman 93
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
4.3 Membuat karya tulis tentang pemikiran dan
peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara
lain: Merkantilisme, Renaissance,
Reformasi Gereja, Revolusi Industri yang
berpengaruh bagi Indonesia dan dunia.
4.4 Menyajikan hasil analisis tentang revolusi-
revolusi besar dunia (Prancis, Amerika,
China, Rusia dan Indonesia) serta
pengaruhnya terhadap kehidupan umat
manusia dalam bentuk tulisan dan media
lain.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang hubungan
perkembangan faham-faham besar seperti
nasionalisme, liberalisme, sosialisme,
demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika dalam bentuk
tulisan dan media lain.
4.6 Menyajikan hasil evaluasi tentang pengaruh
PD I dan PD II terhadap kehidupan politik,
sosial-ekonomi dan hubungan internasional
(LBB, PBB ), pergerakan nasional dan
regional dalam bentuk tulisan dan media
lain.
4.7 Menyajikan hasil evaluasi tentang pengaruh
imperialisme dan kolonialisme Barat di
Indonesia dalam bidang politik, ekonomi,
sosial-budaya, pendidikan dan agama serta
perlawanan kerajaan Indonesia dalam
bentuk tulisan dan media lain
4.8 Menyajikan hasil evaluasi penerapan
semangat Sumpah Pemuda dalam
kehidupan generasi muda Indonesia dan
dalam kehidupan bernegara bangsa
Indonesia masa kini.
4.9 Membuat kliping tentang kehidupan sosial,
ekonomi, budaya, militer dan pendidikan di
Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
4.10 Menyajikan berbagai peristiwa yang
menunjukkan akar-akar nasionalisme
Halaman 94
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Indonesia seperti Sarekat Islam, Indische
Partij, Budi Utomo
4.11 Menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa
sekitar Proklamasi 17Agustus 1945 dan
artinya bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam bentuk media visual.
KELAS: XII
Halaman 95
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kemanusiaan, kebangsaan, antara lain runtuhnya Pakta Warsawa, Uni
kenegaraan, dan peradaban Soviet, Jerman Bersatu, Konflik Kamboja,
terkait penyebab fenomena Perang Teluk, Apartheid di Afrika Selatan,
dan kejadian, serta Konflik Yugoslavia dan terorisme dunia bagi
menerapkan pengetahuan kehidupan sosial dan politik global
prosedural pada bidang Perjuangan Mempertahankan Integritas
kajian yang spesifik sesuai Negara Republik Indonesia
dengan bakat dan minatnya
3.4 Mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam
untuk memecahkan masalah
bidang ekonomi, politik dan militer pada
awal kemerdekaan sampai dengan tahun
1950
3.5 Mengevaluasi secara kritis peristiwa revolusi
nasional dan sosial yang terjadi pada awal-
awal kemerdekaan.
3.6 Mengevaluasi secara kritis hubungan
kausalitas kebijakan politik dan
pemberontakan antara tahun 1948 1965.
Indonesia di Masa Demokrasi Liberal dan
Terpimpin
3.7 Mengevaluasi pengaruh Demokrasi Liberal
dan Demokrasi Terpimpin terhadap
perkembangan politik, ekonomi, sosial
budaya dan pendidikan bangsa Indonesia
Kehidupan Bangsa Indonesia di Masa Orde
Baru dan Reformasi
3.8 Mengevaluasi perkembangan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pendidikan pada
masa Orde Baru dan Reformasi.
Indonesia dan Dunia pada Masa Revolusi
Teknologi Abad ke 20
3.9 Mengevaluasi perkembangan IPTEK dalam
era globalisasi dan dampaknya bagi
kehidupan manusia.
3.10 Mengevaluasi perkembangan Revolusi
Hijau di Indonesia
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Membuat kliping tentang perkembangan
dan mencipta dalam ranah dan dampak Perang Dingin terhadap
konkret dan ranah abstrak kehidupan politik dan ekonomi global
terkait dengan 4.2 Membuat kliping tentang sejarah organisasi
Halaman 96
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengembangan dari yang global dan regional diantaranya: GNB,
dipelajarinya di sekolah ASEAN, OKI, APEC, OPEC, MEE,
secara mandiri serta GATT, WTO, NAFTA dan CAFTA
bertindak secara efektif dan 4.3 Merekonstruksi salah satu peristiwa sejarah
kreatif, dan mampu kontemporer dunia seperti runtuhnya Pakta
menggunakan metoda sesuai Warsawa, Uni Soviet, Jerman Bersatu,
kaidah keilmuan Konflik Kamboja, Perang Teluk, Apartheid
di Afrika Selatan, Konflik Yugoslavia dan
terorisme dunia bagi kehidupan sosial dan
politik global dan menyajikan dalam bentuk
tulisan.
4.4 Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan
tentang kebijakan pemerintah dalam bidang
ekonomi, politik dan militer pada awal
kemerdekaan sampai dengan tahun 1950
4.5 Merekonstruksi peristiwa revolusi nasional
dan sosial yang terjadi pada awal-awal
kemerdekaan dan menyajikan dalam bentuk
tulisan.
4.6 Merekonstruksi hubungan kausalitas secara
kritis hubungan antarakebijakan politik dan
pemberontakan antara tahun 1948 1965.
4.7 Merekonstruksi perkembangan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pendidikan
pada masa Demokrasi Liberal dan
Demokrasi Terpimpin dan menyajikan
dalam bentuk tulisan.
4.8 Merekonstruksi perkembangan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pendidikan
pada masa Orde Baru dan Reformasi dan
menyajikan dalam bentuk tulisan.
4.9 Membuat rekonstruksi sejarah tentang
perkembangan IPTEK dalam era globalisasi
dan dampaknya bagi kehidupan manusia.
4.10 Membuat rekonstruksi sejarah tentang
perkembangan Revolusi Hijau dan
Lingkungan Hidup pada zaman Orde Baru
dan Reformasi.
Halaman 97
6) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris
a) Pengertian
Menurut Depdiknas dalam Kepmendiknas No. 22 Tahun 2013: Bahasa
Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya
dengan menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam
pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan
memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang
digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan
bermasyarakat.
b) Rasional
Proses pembelajaran bahasa Inggris yang paling lazim dilakukan di
sekolah saat ini memiliki ciri-ciri berikut ini: materi ajar didasarkan pada
buku teks, tindakan belajar sebagian besar tertulis, langkah pembalajaran
diawali dengan penjelasan guru tentang satu atau dua contoh teks tentang isi
dan unsur kebahasaan yang ada, kemudian Peserta didik mengerjakan soal-
soal tertulis di dalam buku teks, dan akhirnya menghasilkan teks secara
mandiri sesuai dengan contoh yang ada di buku teks dan penjelasan guru. Jika
bahan dari buku teks dianggap kurang, ada sebagian guru yang menambahkan
contoh yang diambil buku teks lain atau sumber lain. Namun guru pada
umumnya beranggapan bahwa bahan atau teks dari sumber otentik biasanya
terlalu sulit bagi Peserta didik, sehingga tidak banyak digunakan. Akibatnya,
Peserta didik tidak terbiasa dengan teks-teks yang justru akan mereka temui
di dunia nyata di luar kelas, apalagi menggunakan dan melakukannya.
Dengan kata lain, ketika meninggalkan bangku sekolah, Peserta didik belum
mampu berbahasa Inggris dalam arti yang sesungguhnya.
Halaman 98
dalam bahasa Inggris untuk tujuan nyata. Padahal mereka telah belajar bahasa
Inggris sedikitnya selama enam tahun di sekolah. Nilai tinggi dalam ulangan,
tes dan ujian ternyata tidak menjamin bahwa Peserta didik mampu
berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena itu, kita harus berani mengatakan bahwa pasti ada yang salah
dengan tradisi pembelajaran selama ini, dan tidak ragu-ragu mencoba
melakukan pendekatan lain, bahkan meskipun pendekatan tersebut belum
pernah sama sekali dilakukan sebelumnya di sekolah. Kita harus mau
mengubah mind set kita untuk lebih akomodatif terhadap pemikiran yang
inovatif dan lebih bermanfaat bagi peningkatan kualitas proses dan hasil
belajar Peserta didik.
c) Tujuan
Meskipun nama mata pelajaran ini adalah Bahasa Inggris, dalam mata
pelajaran ini Peserta didik tidak belajar tentang bahasa Inggris, tetapi belajar
melakukan berbagai hal yang berguna bagi hidupnya dengan menggunakan
bahasa Inggris. Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah
adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
kompetensi komunikatif dalam wacana interpersonal, transaksional, dan
fungsional, dengan menggunakan berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan
tulis, secara runtut dengan menggunakan unsur kebahasaan yang akurat dan
berterima, tentang berbagai pengetahuan faktual dan prosedural, serta
menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di
lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Halaman 99
cara memuji, belajar membaca koran dengan cara membaca koran, belajar
membacakan cerita dengan cara membacakan cerita, belajar menyunting surat
dengan cara menyunting surat, dst. Learning by doing, dan terpusat pada
Peserta didik.
Kesempatan seperti ini tentunya tidak mungkin muncul jika pola
pembelajaran masih dilaksanakan sebagaimana lazimnya saat ini: terpusat
pada guru, berbasis buku teks, dan didominasi bahasa tulis. Proses
pembelajaran perlu memberikan kesempatan bagi Peserta didik untuk
melakukan proses belajar yang lebih alami. Proses belajar di luar sekolah
biasanya dimulai dengan cara melihat, mendengar, dan mengamati orang lain
melakukan tindakan yang ingin dikuasai. Pada saat mengamati akan timbul
keinginan untuk bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang baru, yang asing,
atau berbeda dengan diketahui selama ini. Setelah itu akan timbul keinginan
untuk mencoba atau berpengalaman sendiri melakukan tindakan atau perilaku
yang dituju. Dalam upaya untuk menyempurnakan penguasaannya, akan
dirasakan perlunya meningkatkan penalarannya tentang yang dipelajari
dengan mengasosiasikan dengan sumber dan konteks lain. Langkah terakhir
adalah melakukan tindakan yang sudah dikuasai dalam konteks pergaulan di
dunia nyata.
d) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris ditetapkan berdasarkan
aspek-aspek komunikatif berikut ini
Halaman
100
3. Kompetensi komunikatif dalam wacana interpersonal bertujuan menjalin
dan menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman, dan orang lain
di dalam dan di luar sekolah.
4. Kompetensi komunikatif dalam wacana transaksional bertujuan untuk
saling memberi dan meminta informasi, barang dan jasa, misalnya
bertanya, memberi tahu, menyuruh, menawarkan, meminta, dsb.
5. Kompetensi komunikatif dalam wacana fungsional bertujuan
mengembangkan potensi sosial dan akademik Peserta didik dengan
menggunakan jenis teks descriptive, recount, narrative, procedure, dan
factual report untuk jenjang SMP/MTs, descriptive,recount, narrative,
factual report, analytical exposition, procedure, news item, dan
procedure untuk jenjang SMA/MA dan SMK/Wajib, dan descriptive,
recount, narrative, procedure,factual report, analytical exposition,
hortatory exposition, news item, spoof, discussion, explanation, dan
review untuk jenjang SMA/MA Peminatan.
6. Nilai-nilai sosiokultural, sebagai wahana untuk penanaman nilai karakter
bangsa
7. Tindakan dan strategi komunikatif, sebagai wahana untuk menguasai
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menonton,
secara strategis sesuai konteks dan tujuan yang hendak dicapai.
Unsur kebahasaan, sebagai wahana untuk menggunakan bahasa Inggris
secara akurat dan berterima, yang mencakup penanda wacana, kosa kata,
tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan
kerapian tulisan tangan.
KELAS: X
Halaman
101
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menangkap makna pemaparan jati diri lisan
menyaji dalam ranah konkret dan tulis.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
dengan pengembangan dari memaparkan, menanyakan, dan merespon
yang dipelajarinya di sekolah pemaparan jati diri, dengan memperhatikan
secara mandiri, dan mampu fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
menggunakan metoda sesuai kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
kaidah keilmuan
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon pujian bersayap,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.4 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
simpati, dengan memperhatikanfungsisosial,
struktur teks, dan unsure kebahasaan yang
Halaman 101
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 102
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
(announcement).
4.12 Menyusun teks tulis pemberitahuan
(announcement), sangat pendek dan
sederhana, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
4.13 Menangkap makna teks recount lisan dan
tulis, sederhana, tentang pengalaman,
kegiatan, kejadian, dan peristiwa.
4.14 Menyusun teks recount lisan dan tulis,
sederhana, tentang kegiatan, kejadian,
peristiwa, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
4.15 Menangkap makna teks naratif lisan dan
tulis berbentuk cerita pendek sederhana.
4.16 Menangkap makna lagu.
KELAS XI
Halaman 103
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 104
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyaji dalam ranah konkret menyatakan, menanyakan, dan merespon
dan ranah abstrak terkait ungkapan memberi saran dan tawaran,
dengan pengembangan dari dengan memperhatikan fungsi sosial,
yang dipelajarinya di sekolah struktur teks, dan unsure kebahasaan yang
secara mandiri, bertindak benar dan sesuai konteks.
secara efektif dan kreatif, serta 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mampu menggunakan metoda menyatakan dan merespon ungkapan
sesuai kaidah keilmuan menyatakan pendapat dan pikiran, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsure kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
harapan dan doa bersayap, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
Halaman 105
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 106
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KELAS XII
Halaman 107
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 108
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
dan mencipta dalam ranah mengucapkan dan merespon ungkapan
konkret dan ranah abstrak menawarkan jasa, dengan memperhatikan
terkait dengan pengembangan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dari yang dipelajarinya di kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
sekolah secara mandiri serta 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
bertindak secara efektif dan mengucapkan dan merespon ungkapan yang
kreatif, dan mampu mengawali penyampaian berita atau
menggunakan metoda sesuai informasi yang mengejutkan, dengan
kaidah keilmuan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.3 Menangkap makna surat lamaran kerja.
4.4 Menyunting surat lamaran kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.5 Menyusun surat lamaran kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.6 Menangkap makna teks penyerta gambar
(caption).
4.7 Menyusun teks penyerta gambar (caption),
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.8 Menangkap makna dalam teks ilmiah faktual
(factual report) lisan dan tulis tentang benda,
Halaman 109
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 110
7) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya
a) Pengertian
Kata seni merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita semua. Seni
hampir kita dengar dalam kehidupan sehari hari. Pak, saya mau buang
air seni kata salah satu murid saya. Tapi bukan seni itu yang dimaksud. Atau
anda pernah mendengar wah kerjaanmu kurang nyeni. Kata seni dalam
kalimat tersebut berasal dari kata seni. Atau mungkin seni membaca puisi,
seni membuat patung, seni berkendara, dan seni dan seni dan seni yang lain.
Lantas, apa itu seni?. Oke, oke tidak usah panjang lebar, mari kita bahas
mengenai seni dengan memasukkannya dalam sebuah kalimat, mari kita
ambil kalimat di atas seni membaca puisi. Membaca dengan indah,
membaca dengan hati, membaca dengan halus. unsur yang paling penting
dalam seni adalah mempunyai nilai estetis atau keindahan. menurut kamus
besar bahasa Indoensia, seni adalah seni 1 /seni / a 1 halus (tt rabaan); kecil
dan halus; tipis dan halus: benda -- , benda yang halus bahannya dan
buatannya; bercelak -- ,memakai celak yg halus; jarum yg -- , jarum yg halus
sekali; seorang putri yg -- , putri yang halus kulitnya; ular -- , ular yg
kecil; 2 lembut dan tinggi (tt suara): suara biduanita itu sungguh -- , suara yg
kecil tinggi; 3 mungil dan elok (tt badan): burung yg -- burung yg kecil dan
elok;. "kegiatan berseni adalah kegiatan yang dilakukan dengan hati". Mata
pelajaran seni budaya dibagi menjadi empat bagian yakni, seni rupa, seni
musik, seni tari dan seni teater.
b) Rasional
Mata pelajaran Seni Budaya merupakan aktivitas belajar yang
menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma,
nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Mata pelajaran ini bertujuan
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami seni dalam
konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta berperan dalam
perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan, baik dalam tingkat lokal,
nasional, regional, maupun global. Pembelajaran seni di tingkat pendidikan
dasar dan menengah bertujuan mengembangkan kesadaran seni dan
keindahan dalam arti umum, baik dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi,
Halaman 111
penyajian, maupun tujuan-tujuan psikologis-edukatif untuk pengembangan
kepribadian peserta didik secara positif. Pendidikan Seni Budaya di sekolah
tidak semata-mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
pelaku seni atau seniman namun lebih menitik beratkan pada sikap dan
perilaku kreatif, etis dan estetis .
Pendidikan Seni Budaya secara konseptual bersifat (1) multilingual,
yakni pengembangan kemampuan peserta didik mengekspresikan diri secara
kreatif dengan berbagai cara dan media, dengan pemanfaatan bahasa rupa,
bahasa kata, bahasa bunyi, bahasa gerak, bahasa peran, dan kemungkinan
berbagai perpaduan di antaranya. Kemampuan mengekspresikan diri
memerlukan pemahaman tentang konsep seni, teori ekspresi seni, proses
kreasi seni, teknik artisitik, dan nilai kreativitas. Pendidikan seni bersifat (2)
multidimensional, yakni pengembangan beragam kompetensi peserta didik
tentang konsep seni, termasuk pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi,
apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika,
logika, dan etika. Pendidikan seni bersifat (3) multikultural, yakni menumbuh
kembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapresiasi beragam
budaya nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan
sikap demokratis yang memungkinkan peserta didik hidup secara beradab dan
toleran terhadap perbedaan nilai dalam kehidupan masyarakat yang
pluralistik. Sikap ini diperlukan untuk membentuk kesadaran peserta didik
akan beragamnya nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat. Pendidikan
seni berperan mengembangkan (4) multikecerdasan, yakni peran seni
membentuk pribadi yang harmonis sesuai dengan perkembangan psikologis
peserta didik, termasuk kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-
spasial, verbal-linguistik, musikal, matematik-logik, jasmani-kinestetis, dan
lain sebagainya.
c) Tujuan
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan
kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri
setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh
Halaman 112
jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik.
Mata pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu;
1. Menumbuhkembangkan sikap toleransi,
2. Menciptakan demokrasi yang beradab,
3. Menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,
4. Mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5. Menerapkan teknologi dalam berkreasi
6. Menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya
Indonesia
7. Membuat pergelaran dan pameran karya seni.
d) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu:
(1) Seni Rupa
Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni
rupa, Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni
rupa, Portofolio seni rupa. Pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK) seni rupa berisi kegiatan mengkreasi karya seni
rupa dua dan tiga dimensi.
(2) Seni Musik
Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat
seni musik, Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik,
Evaluasi seni musik, Portofolio seni musik. Pada Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) musik menampilkan
pergelaran karya musik.
(3) Seni Tari
Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni
tari, Teknik penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni
tari, Portofolio seni tari.. Pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK) seni tari melakukan dan mengkreasikan karya tari.
Halaman 113
(4) Seni Teater
Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat
seni teater, Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater,
Evaluasi seni teater, Portofolio seni teater. Pasa Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) teater menampilkan
pementasan karya teater.
KELAS X :
SENI RUPA
Halaman 114
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
SENI MUSIK
Halaman 115
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 116
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
SENI TARI
Halaman 117
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Menirukan gerak tari bentuk sesuai dengan
menyaji dalam ranah konkret hitungan/ketukan
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menampilkan tari bentuk sesuai dengan
dengan pengembangan dari iringan
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempergelarkantari bentuk sesuai dengan
secara mandiri, dan mampu unsur pendukung pertunjukan
menggunakan metoda sesuai 4.4 Membuat tulisan kritik karya seni tari
kaidah keilmuan mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai
estetis berdasarkan hasil pengamatan
SENI TEATER
Halaman 118
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
menganalisis pengetahuan berkarya teater
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Menerapkan simbol, jenis, dan nilai estetis
berdasarkan rasa dalam konsep teater
keingintahuannya tentang ilmu 3.3 Memahami pergelaran teater berdasarkan
pengetahuan, teknologi, seni, konsep, teknik dan prosedur.
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan
wawasan kemanusiaan, fungsinya dalam kritik teater.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Menerapkan watak tokoh sesuai dengan
menyaji dalam ranah konkret naskah yang dibaca
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menampilkan teater berdasarkan naskah
dengan pengembangan dari 4.3 Mempergelarkan teater sesuai dengan tata
yang dipelajarinya di sekolah pentas
secara mandiri, dan mampu 4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai
menggunakan metoda sesuai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis
kaidah keilmuan berdasarkan hasil pengamatan
KELAS XI :
SENI RUPA
Halaman 119
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Halaman 120
SENI MUSIK
Halaman 121
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
SENI TARI
Halaman 122
rasa ingin tahunya tentang 3.3 Menganalisis hasil pergelaran tari
ilmu pengetahuan, teknologi, berdasarkan konsep, teknik dan prosedur
seni, budaya, dan humaniora 3.4 Menganalisis simbol, jenis, nilai estetis,
dengan wawasan fungsi dan tokohnya dalam kritik tari
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Berkarya seni tari melalui modifikasi sesuai
menyaji dalam ranah konkret dengan hitungan
dan ranah abstrak terkait 4.2 Berkarya seni tari melaui modifikasi sesui
dengan pengembangan dari dengan iringan
yang dipelajarinya di sekolah 4.1 Mempergelarkan karya seni tari hasil
secara mandiri, bertindak modifikasi sendiri/kelompok sesuai dengan
secara efektif dan kreatif , tata pentas
serta mampu menggunakan
4.3 Membuat tulisan kritik tari mengenai
metoda sesuai kaidah
simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
keilmuan
tokohnya berdasarkan hasil analisis
SENI TEATER
Halaman 123
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan 3.2 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur
dan menganalisis berkarya teater
pengetahuan faktual, 3.3 Mengevaluasi teater berdasarkan fungsi,
konseptual, prosedural dan teknik, simbol, jenis karya, dan nilai
meta kognitif berdasarkan estetisnya
rasa ingin tahunya tentang 3.4 Menganalisis hasil pergelaran teater
ilmu pengetahuan, teknologi, berdasarkan konsep, teknik dan prosedur.
seni, budaya, dan humaniora 3.5 Menganalisis simbol, jenis, nilai estetis,
dengan wawasan fungsi dan tokohnya dalam kritik teater
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Memodifikasi naskahdrama
menyaji dalam ranah konkret 4.2 Memodifikasi naskah drama dan penampilan
dan ranah abstrak terkait teater
dengan pengembangan dari 4.3 Mempergelarkan teater hasil memodifikasi
yang dipelajarinya di sekolah sesuai tata pentas
secara mandiri, bertindak 4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai
secara efektif dan kreatif , simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
serta mampu menggunakan tokohnya berdasarkan hasil analisis
metoda sesuai kaidah
keilmuan
Halaman 124
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
mengamalkan perilaku sundab, toleran, dan disiplin melalui
jujur, disiplin, tanggung aktivitas berkesenian
sundab, peduli, (gotong 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta
royong, kerjasama, toleran, damai dalam mengapresiai seni dan
damai), santun, responsif pembuatnya
dan proaktif, dan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
menunjukkan sikap sebagai peduli terhadap lingkungan dan
bagian dari solusi atas sesama,menghargai karya seni dan
berbagai permasalahan pembuatnya
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan 3.1 Mengevaluasibahan, media dan teknik yang
dan menganalisis dan digunakan dalam berkarya seni rupa.
mengevaluasi pengetahuan 3.2 Mengkreasi karya seni rupa berdasarkan
faktual, konseptual, jenis, simbol dan fungsi dalam beragam
prosedural dan meta media dan teknik.
kognitif berdasarkan rasa 3.3 Mengevaluasi hasil pameran karya seni
ingin tahunya tentang ilmu rupa.
pengetahuan, teknologi, 3.4 Mengevaluasi karya berdasarkan simbol,
seni, budaya, dan humaniora jenis, fungsi dan nilai estetis serta tokohnya
dengan wawasan dalam kritik karya seni rupa sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, dengan konteks budaya
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, 4.1 Berkreasi karya seni rupa dua dimensi
menyaji dan mencipta 4.2 Berkreasi karya seni rupa tiga dimensi
dalam ranah konkret dan 4.3 Memamerkan karya seni rupa hasil kreasi
ranah abstrak terkait sendiri
dengan pengembangan dari 4.4. Membuat tulisan kritik karya seni rupa
yang dipelajarinya di mengenai jenis, fungsi, simbol,nilai estetis
sekolah secara mandiri, dan tokoh berdasarkan hasil evaluasi
Halaman 125
bertindak secara efektif dan
kreatif , dan mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
SENI MUSIK
Halaman 126
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
SENI TARI
Halaman 127
tahunya tentang ilmu teknik.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran tari
budaya, dan humaniora dengan berdasarkan konsep, teknik dan prosedur
wawasan kemanusiaan, 3.4 Mengevaluasi karya tari berdasarkan
kebangsaan, kenegaraan, dan simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis
peradaban terkait penyebab serta tokohnya dalam kritik tari
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji 4.2 Berkreasikarya tari sesuai dengan
dan mencipta dalam ranah hitungan
konkret dan ranah abstrak 4.3 Berkreasi karya tari sesuai dengan iringan
terkait dengan pengembangan 4.4 Mempergelarkan karya seni tari hasil
dari yang dipelajarinya di kreasi sendiri/kelompok sesuai dengan
sekolah secara mandiri, tata pentas
bertindak secara efektif dan
4.5 Membuat tulisan kritik tari mengenai
kreatif , dan mampu
simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
menggunakan metoda sesuai
tokohnya berdasarkan hasil evaluasi
kaidah keilmuan
SENI TEATER
Halaman 128
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan 3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur
menganalisis dan mengevaluasi berkarya teater
pengetahuan faktual, konseptual, 3.2 Mengkreasi teaterberdasarkan simbol,
prosedural dan meta kognitif jenis, dan fungsi dengan beragam teknik.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran teater
tentang ilmu pengetahuan, berdasarkan konsep, teknik dan prosedur.
teknologi, seni, budaya, dan
3.4 Mengevaluasi naskah drama dan
humaniora dengan wawasan
pergelaran teater berdasarkan simbol,
kemanusiaan, kebangsaan,
jenis, fungsi dan nilai estetis serta
kenegaraan, dan peradaban
tokohnya dalam kritik teater.
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji 4.1 Mengkreasi naskah drama
dan mencipta dalam ranah 4.2 Mengkreasi naskah drama dan penampilan
konkret dan ranah abstrak teater
terkait dengan pengembangan 4.3 Mempergelarkan teater hasil kreasi sesuai
dari yang dipelajarinya di tata pentas
sekolah secara mandiri,
4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai
bertindak secara efektif dan
simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
kreatif , dan mampu
tokohnya berdasarkan hasil evaluasi
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Halaman 129
ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan
memperhatikan dampak ekosistem, manajemen dan ekonomis.
b) Rasional
Dalam kehidupan dan berkehidupan, manusia membutuhkan
keterampilan tangan untuk memenuhi standar minimal dan kehidupan sehari-
hari sebagai kecakapan hidup. Keterampilan harus menghasilkan karya yang
menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai
kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu pelatihan berkarya dengan
menyenagkan harus dimulai dengan memahami estetika (keindahan) sebagai
dasar penciptaan karya selanjutnya. Dalam rangkaian menemukan karya yang
bermanfaat dilatihkan mencipta, memproduksi dan memelihara yang ada
kemudian memperoleh nilai kebaruan (novelty) sehingga bermanfaat untuk
kehidupan selanujutnya.
c) Tujuan
Secara keseluruhan tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Memfasilitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui
keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.
2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem
dan teknologis
Halaman 130
3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi
melalui prinsip ergonomis, hygienis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan
metakognitif.
4. Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap dimanfaatkan
dalam kehidupan, maupun berisfat wawasan dan landasan pengembangan
apropriatif terhadap teknologi terbarukan dan teknologi kearifan lokal.
Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola
penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan
prinsip ekonomis, ekosistemik dan ergonomis.
Halaman 131
Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta social
corporateness memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat pola
menggambarkan di atas dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan
dengan pewarnaan sesuai dengan warna lokal (kearifan lokal) merupakan
proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh
toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan maka hasil akhir tidak
akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif hiasnya.
Prosesdur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di
sekolah. Kerajinan tangan yang diproduksi maupun direproduksi
dikemasulang dengan sistem teknologi dan ekosistem agar efektif dan
efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada.
2. Rekayasa
Rekayasa yang diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan
sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan
kerangka kerja yang efektif dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali
dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging dengan
lemaknya sendiri. Oleh karenanya, konsep teknologi untuk
mengembangkan diri dengan kemampuan yang diperoleh dari belajar
tersebut. Kata rekayasa merupakan terjemahan bebas dari kata
engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda atau pun produk
untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan
kegunaan.
Prinsip rekayasa adalah mendaurulang sistem, bahan serta ide yang
disesuaikan dengan perkembangan jaman (teknologi) terbarukan. Oleh
karenanya rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan
potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai keterjualan
yang tinggi.
3. Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha
untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun
makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (banyak). Kinerja
ini membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh
Halaman 132
dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini
akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, namun dalam
bekerja dibutuhkan system yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan
hidup orang: makan, minum dan bergerak. Maka seorang pembudidaya
harus memahami kartakter tumbuhan atau hewan yang dibudidayakan.
Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan
pemahaman tumbuhan atau binatang.
Manfaat edukatif budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan
kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam
(echosystem) menjadi anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis
namun manusiawi dan kesabaran. Hasil budidaya tidak akan dapat
dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan waktu dan harus
diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi
budidaya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan sehari-hari yang
variatif, karena masing-masing daerah mempunyai potensi kearifan yang
berbeda.
Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu bangsa ini dengan teknologi
tradisi, namun telah menunjukkan konsep budidaya yang
memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar ketepatan
dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang
berkembamng, maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan
mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan
memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
4. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda
produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya
kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk
matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut. Oleh
karenanya kerja pengolahan menggunakan desain system, yaitu
mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang
dibuat. Sebagai contoh: membuat makanan atau memasak makanan;
kinerja ini membutuhkan desain secara tepat akan tetapi juga
Halaman 133
membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan bau-bauan agar sedap.
Kerja ini akan melatih rasa, dan kesabaran maupun berpikirapraktis serta
tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, serta racikan yang akan
membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan
kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu
bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, namun telah
menunjukkan konsep pengolahan yang aplikabel namun belum
mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun
ekonomi yang sedang berkembamng, maka pembelajaran prakarya-
budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis
bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan
tersebut.
e) Prinsip-prinsip Belajar, Pembelajaran dan Asesmen
Prinsip Prakarya dan Kewirausahaan adalah karya yang mempunyai
nilai keterjualan oleh karenanya karya tersebut harus memenuhi standar
pasar, yaitu: menyenangkan pembeli, nilai kemanfaatan, kreatif serta
bertanggungsundab terhadap ciptaannya berdasarkan logika matematis
maupun pengetahuan estetis. Secara garis besar dapat dilakukan melalui:
Halaman 134
melakukan wawancara dan atau mengeksplorasi alam dan gejala
preferensi pasar (marketable) sebagai inspriasi menciptakan karya;
Melakukan analisis dan merekonstruksi hasil ciptaannya berupa fakta,
konsep, prosedur dan dalil baik yang bersifat tradisional berbasis kearifan
lokal, maupun modern, dan produktif dan reproduktif yang bermanfaat
bagi kehidupan dan berkehidupan.
Menampilkan kembali hasil ciptaannya secara oral dan karya secara
protofolio berdasarkan hasil olahan secara pribadi, kelompok maupun
projektif sehingga mempunyai nilai keterjualan serta mempunyai
wawasan pasar yang sesuai dengan lingkungan daerah maupun nasional.
Merekonstruksi karya Prakarya secara teknologi, seni dan ekonomis
(efisiensi dan efektivitas) yang dapat dimanfaatkan untuk mengapresiasi
karya teknologi terbarukan dan keterjualan.
Penilaian karya Prakarya dan Kewirausahaan melalui: produk dan proses,
menggunakan tes yang disiapkan berdasarkan standar penciptaan atau
indikator lapangan (criterion refference test) maupun nontes melalui asesmen
proses (norm refference test) sebagai authentic-asessment
KELAS: X : KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati keberagaman benda kerajinan di
mengamalkan ajaran agama wilayah setempat dan lainnya sebagai
yang dianutnya anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
mengamalkan perilaku jujur, lingkungan dalam menggali informasi
disiplin, tanggungsundab, tentang keberagaman karya kerajinan di
peduli (gotong royong, wilayah setempat dan lainnya
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Mengaplikasikan perilaku jujur, percaya diri,
santun, responsif dan pro- dan mandiri dalam memperkenalkan karya
aktif dan menunjukkan sikap kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai bagian dari solusi
2.3 Menunjukkan sikap bekerjasama, gotong
atas berbagai permasalahan
royong, bertoleransi, disiplin dan
dalam berinteraksi secara bertanggung sundab dalam merancang dan
efektif dengan lingkungan membuat karya kerajinan di wilayah
sosial dan alam serta dalam
setempat dan lainnya dengan memperhatikan
Halaman 135
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
menempatkan diri sebagai estetika produk akhir
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami konsep dan prosedur berbagai
menganalisis pengetahuan karya kerajinan tekstil dan limbahnya dengan
faktual, konseptual, pendekatan budaya setempat dan lainnya
prosedural berdasarkan rasa 3.2 Mengidentifikasi proses produksi karya
ingintahunya tentang ilmu kerajinan tekstil dan limbahnya di wilayah
pengetahuan, teknologi, seni, setempat melalui berbagai media atau dengan
budaya, dan humaniora mengunjungi sentra kerajinan
dengan wawasan 3.3 Mendesain pembuatan dan pengemasan karya
kemanusiaan, kebangsaan, kerajinan tekstil dan limbahnya sesuai
kenegaraan, dan peradaban wilayah setempat dan lainnya
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Memproduksi karya kerajinan tekstil yang
menyaji dalam ranah konkret berkembang di wilayah setempat dan lainnya
dan ranah abstrak terkait dengan berbagai teknik dan prosedur
dengan pengembangan dari 4.2 Menciptakan karya kerajinan dari limbah
yang dipelajarinya di sekolah tekstil yang berkembang di wilayah setempat
secara mandiri, dan mampu dan lainnya dengan berbagai teknik dan
menggunakan metoda sesuai prosedur
kaidah keilmuan
REKAYASA
Halaman 136
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Mengaplikasikan perilaku jujur, percaya diri,
santun, responsif dan pro- dan mandiri dalam memperkenalkan produk
aktif dan menunjukkan sikap rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai bagian dari solusi 2.3 Menunjukkan sikap bekerjasama, gotong
atas berbagai permasalahan royong, bertoleransi, disiplin dan
dalam berinteraksi secara bertanggung sundab dalam merancang dan
efektif dengan lingkungan membuat produk rekayasa di wilayah
sosial dan alam serta dalam setempat dan lainnya dengan memperhatikan
menempatkan diri sebagai estetika produk akhir
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami aneka jenis karya rekayasa yang
menganalisis pengetahuan digunakan sebagai alat komunikasi dan alat
faktual, konseptual, kontrol dengan sumber arus listrik dengan
prosedural berdasarkan rasa pendekatan budaya setempat dan lainnya
ingintahunya tentang ilmu 3.2 Mengetahui bahan, material dan alat bantu
pengetahuan, teknologi, seni, yang digunakan untuk pembuatan alat
budaya, dan humaniora komunikasi dan alat kontrol dengan sumber
dengan wawasan arus listrik di wilayah setempat dan lainnya.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Menerapkan prosedur pembuatan alat
kenegaraan, dan peradaban komunikasi dan alat kontrol dengan sumber
terkait penyebab fenomena arus listrik
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membuat produk alat komunikasi sederhana
menyaji dalam ranah konkret bersumber arus listrik DC
dan ranah abstrak terkait 4.2 Membuat produk teknologi yang
dengan pengembangan dari menggunakan alat kontrol dengan sumber
yang dipelajarinya di sekolah arus listrik melalui proses alur produksi
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Halaman 137
BUDIDAYA
Halaman 138
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dengan pengembangan dari hias hasil modifikasi yang bernilai
yang dipelajarinya di sekolah ekonomis
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
PENGOLAHAN
Halaman 139
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
menerapkan pengetahuan yang diawetkan dan pengolahan produk
prosedural pada bidang pembersih sesuai wilayah setempat
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membuat olahan pangan nabati dan hewani
menyaji dalam ranah konkret dengan proses pengawetan
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mengolah bahan nabati dan hewani menjadi
dengan pengembangan dari produk pembersih
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
KELAS: XI : KERAJINAN
Halaman 140
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menerapkan konsep dan prosedur
menganalisis pengetahuan pembuatan karya kerajinan dari bahan
faktual, konseptual, prosedural, lunak dan bahan keras dengan
dan metakognitif berdasarkan pendekatan budaya setempat dan lainnya
rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Mengidentifikasi proses produksi karya
pengetahuan, teknologi, seni, kerajinan di wilayah setempat dari bahan
budaya, dan humaniora dengan lunak dan bahan keras melalui berbagai
wawasan kemanusiaan, media atau mengunjungi sentra kerajinan
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.3 Mendesain pembuatan dan pengemasan
peradaban terkait penyebab karya kerajinan dari bahan lunak dan
fenomena dan kejadian, serta bahan keras sesuai wilayah setempat dan
menerapkan pengetahuan lainnya
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menciptakan karya kerajinan dari bahan
dalam ranah konkret dan ranah lunak yang berkembang di wilayah
abstrak terkait dengan setempat dan lainnya dengan berbagai
pengembangan dari yang teknik dan prosedur
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Menciptakan karya kerajinan dari bahan
mandiri, bertindak secara efektif keras yang berkembang di wilayah
dan kreatif, serta mampu setempat dan lainnya dengan berbagai
menggunakan metoda sesuai teknik dan prosedur
kaidah keilmuan
REKAYASA
Halaman 141
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
mengamalkan perilaku jujur, lingkungan dalam menggali informasi
disiplin, tanggungsundab, tentang keberagaman produk rekayasa di
peduli (gotong royong, wilayah setempat dan lainnya
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Mengaplikasikan perilaku jujur, percaya diri,
santun, responsif dan pro- dan mandiri dalam memperkenalkan produk
aktif dan menunjukkan sikap rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai bagian dari solusi 2.3 Menunjukkan sikap bekerjasama, gotong
atas berbagai permasalahan royong, bertoleransi, disiplin dan
dalam berinteraksi secara bertanggung sundab dalam merancang dan
efektif dengan lingkungan membuat produk rekayasa di wilayah
sosial dan alam serta dalam setempat dan lainnya dengan memperhatikan
menempatkan diri sebagai estetika produk akhir
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami konsep aneka jenis karya
menganalisis pengetahuan rekayasa yang memiliki fungsi sebagai
faktual, konseptual, pembangkit listrik dan produk penggerak
prosedural, dan metakognitif menggunakan sistem komputer dengan
berdasarkan rasa ingin pendekatan budaya setempat dan lainnya
tahunya tentang ilmu 3.2 Mengetahui bahan, material dan alat bantu
pengetahuan, teknologi, seni, yang digunakan untuk pembuatan
budaya, dan humaniora pembangkit listrik dan produk penggerak
dengan wawasan menggunakan sistem komputer
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Menerapkan prosedur pembuatan
kenegaraan, dan peradaban pembangkit listrik dan produk penggerak
terkait penyebab fenomena menggunakan sistem komputer
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membuat pembangkit listrik menggunakan
menyaji dalam ranah konkret tenaga alam di wilayah setempat sesuai
dan ranah abstrak terkait proses alur produksi
dengan pengembangan dari 4.2 Membuat produk penggerak yang
yang dipelajarinya di sekolah menggunakan sistem komputer
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,
Halaman 142
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan
BUDIDAYA
Halaman 143
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
PENGOLAHAN
Halaman 144
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami konsep dan prosedur aneka jenis
menganalisis pengetahuan bahan nabati dan hewani yang difermentasi
faktual, konseptual, dan pengolahan produk kosmetik dengan
prosedural, dan metakognitif pendekatan budaya setempat dan lainnya
berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengidentifikasi proses produksi dari bahan
tahunya tentang ilmu pangan nabati dan hewani yang difermentasi
pengetahuan, teknologi, seni, dan pengolahan produk kosmetik melalui
budaya, dan humaniora berbagai media atau mengunjungi tempat
dengan wawasan produksi di wilayah setempat
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Merencanakan pembuatan produk
kenegaraan, dan peradaban pengolahan bahan pangan nabati dan hewani
terkait penyebab fenomena yang difermentasi dan pengolahan produk
dan kejadian, serta kosmetik sesuai wilayah setempat
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membuat olahan pangan nabati dan hewani
menyaji dalam ranah konkret dengan proses fermentasi
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mengolah bahan nabati dan hewani menjadi
dengan pengembangan dari produk kosmetik
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan
Halaman 145
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
royong, kerjasama, toleran, kerajinan di wilayah setempat dan
damai), santun, responsif dan lainnya
pro-aktif dan menunjukkan sikap 2.2 Mengaplikasikan perilaku jujur, percaya
sebagai bagian dari solusi atas diri, dan mandiri dalam memperkenalkan
berbagai permasalahan dalam karya kerajinan di wilayah setempat dan
berinteraksi secara efektif lainnya
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Menunjukkan sikap bekerjasama, gotong
alam serta dalam menempatkan
royong, bertoleransi, disiplin dan
diri sebagai cerminan bangsa
bertanggung sundab dalam merancang
dalam pergaulan dunia
dan membuat karya kerajinan di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menerapkan konsep dan prosedur
menganalisis dan mengevaluasi pembuatan karya kerajinan fungsi hias
pengetahuan faktual, konseptual, dan fungsi pakai sesuai jenis kerajinan
prosedural, dan metakognitif dengan pendekatan budaya setempat dan
berdasarkan rasa ingin tahunya lainnya
tentang ilmu pengetahuan, 3.2 Mengidentifikasi proses produksi karya
teknologi, seni, budaya, dan kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai di
humaniora dengan wawasan wilayah setempat dan lainnya melalui
kemanusiaan, kebangsaan, berbagai media atau mengunjungi sentra
kenegaraan, dan peradaban kerajinan
terkait penyebab fenomena dan
3.3 Mendesain pembuatan dan pengemasan
kejadian, serta menerapkan karya kerajinan etnis fungsi hias dan
pengetahuan prosedural pada fungsi pakai sesuai wilayah setempat dan
bidang kajian yang spesifik lainnya
sesuai dengan bakat dan minat-
nya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan 4.1 Menciptakan karya kerajinan fungsi hias
mencipta dalam ranah konkret dari bahan limbah sejenis yang
dan ranah abstrak terkait dengan berkembang di wilayah setempat dan
pengembangan dari yang lainnya dengan berbagai teknik dan
dipelajarinya di sekolah secara prosedur
mandiri serta bertindak secara 4.2 Menciptakan karya kerajinan fungsi
efektif dan kreatif, dan mampu pakai dari bahan limbah yang
menggunakan metoda sesuai berkembang di wilayah setempat dan
kaidah keilmuan lainnya dengan berbagai teknik dan
prosedur
Halaman 146
REKAYASA
Halaman 147
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan mencipta dalam ranah otomatis sesuai proses alur produksi
konkret dan ranah abstrak 4.2 Membuat produk robotik dengan bahan yang
terkait dengan tersedia
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
BUDIDAYA
Halaman 148
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengetahuan, teknologi, seni, wilayah setempat
budaya, dan humaniora 3.3 Merencanakan kegiatan budidaya pembibitan
dengan wawasan unggas petelur dan pedaging sesuai wilayah
kemanusiaan, kebangsaan, setempat
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Mempraktikkan usaha budidaya ternak
dan mencipta dalam ranah unggas pedaging untuk pembibitan
konkret dan ranah abstrak 4.2 Mempraktikkan usaha budidaya ternak
terkait dengan unggas petelur untuk pembibitan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
PENGOLAHAN
Halaman 149
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin dan
efektif dengan lingkungan bertanggung sundab dalam merancang dan
sosial dan alam serta dalam membuat produk pengolahan di wilayah
menempatkan diri sebagai setempat dan lainnya dengan memperhatikan
cerminan bangsa dalam estetika produk akhir
pergaulan dunia
Halaman 150
9) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
a) Pengertian
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada penjelasan Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 UU dituliskan, bahwa bahan
kajian pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk
membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportivitas. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
ditekankan untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan
pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Selain tujuan utama
tersebut dimungkinkan adanya tujuan pengiring, tetapi porsinya tidak
dominan.
Halaman 151
merupakan sifat alamiah dan merupakan ciri dasar eksistensi manusia sebagai
mahluk hidup. Pendidikan jasmani bukan merupakan bidang kajian yang
tertutup. Perubahan yang terjadi di masyarakat, perubahan teknologi,
pemeliharaan kesehatan, dan pendidikan secara umum membawa dampak
bagi kualitas program pendidikan jasmani.
Pendek kata pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan diberikan di
sekolah untuk menciptakan insan pendidikan jasmani (physical education
person). National Standards for Physical Education (NASPE) sebagaimana
yang dikutip oleh Michel W. Metzler (2005:14) menggambarkan sosok
insan pendidikan jasmani ini dengan syarat dapat memenuhi standar: 1).
Mendemonstrasikan kemampuan keterampilan motorik dan pola gerak yang
diperlukan untuk menampilkan berbagai aktivitas fisik, 2).
Mendemonstrasikan pemahaman akan konsep gerak, prinsip-prinsip, strategi,
dan taktik sebagaimana yang mereka terapkan dalam pembelajaran dan
kinerja berbagai aktivitas fisik, 3). Berpartisipasi secara regular dalam
aktivitas fisik, 4). Mencapai dan memelihara peningkatan kesehatan dan
derajat kebugaran, 5). Menunjukkan tanggung sundab personal dan sosial
berupa respek terhadap diri sendiri dan orang lain dalam suasana aktivitas
fisik, dan 6). Menghargai aktivitas fisik untuk kesehatan, kesenangan,
tantangan, ekspresi diri, dan atau interaksi sosial.
Berangkat dari pandangan yuridis dan akademis tersebut, maka dapat
disipulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
b) Rasional
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada hakikatnya adalah
proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
Halaman 152
emosional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan memperlakukan
anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya
menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah
peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah
pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran
dan jiwanya.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum
yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Halaman 153
raksasa (pengisiaan dan pengosongan sebanyak 150.000 perhari) yang
dilaksanakan oleh organ yang dikemas dalam ukuran mini (sekitar 300 juta
alveoli atau kantong hawa dilipatrapi sebagai paru dengan berat total hanya
1,1 kg). Namun yang menarik, anugrah itu sia-sia bila tidak dibina, karena
terdapat hukum paradoks dalam fungsi faal tubuh: semakin tidak digunakan
atau digerakkan, semakin mengalami degradasi fungsinya. Karena itu
aktivitas jasmani merupakan keharusan bagi kelangsungan fungsi organ
tubuh, yang berarti pendidikan jasmani merupakan satu bagian dari
rangsangan fisik yang diberikan secara terpilih dan sistematik.
Melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan akan tercapai
makna pendidikan dari aspek sosiologis dan psikologis. Hasil riset tentang
perkembagnan anak yang dilaksanakan oleh Piaget sangat membantu untuk
memperoleh kejelasan tentang hakikat dan dampak dari bermain bagi anak-
anak, yang ternyata sangat diperlukan untuk perkembangan kognitifnya. Kini
kiat banyak penelitian yang mengungkapkan efek dari stimulus lingkungan
terhadap kuatnya pesambungan sinaps atau simpul-simpul saraf. Sejak
lama, para ahli di Uni Sovyet, seperti fisiolog Michelufer meneliti persoalan
tersebut dan sampai pada kesimpulan bahwa manifestasi akhir dari semua
sistem saraf tingkat tinggi adalah gerak otot. Dengan kata lain, materi dasar
dari inteligensia adalah sistem saraf, dan bagian yang paling maju adalah
otak, yang begitu erat kaitannya dengan gerakan otot, termasuk otot halus dan
myocadium.
Dari sisi keniscayaan sosial, betapa penting aktivitas jasmani dan/atau
permainan bagi anak untuk menumbuhkan keterampilan sosial yang menjadi
dasar bagi sifat-sifat yang melekat dalam wataknya. Selain itu, self-concept
yang menjadi landasan kepribadian anak, berkembang melalui aktibivitas
jasmani, dan justru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang
terbimbing dengan baik merupakan rangsangan yang positif bagi
pembentukan konsep diri yang positif.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan
tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena
gerak sebagai aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia
Halaman 154
dan dirinya sendiri yang berkembang secara alami berkembang searah dengan
kemajuan zaman. Melalui pendidikan jasmani anak didik akan memperoleh
berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil dan memiliki kebugaran
jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan
pemahaman terhadap gerak manusia.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan membantu peserta didik
mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka perlukan untuk
membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup sehat, aktif dan
mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan
produktif. Sehingga berdampak pada meningkatkan produktivitas dan
kesiapan untuk belajar, meningkatkan semangat, mengurangi ketidakhadiran,
mengurangi biaya perawatan kesehatan, penurunan kelakuan anti-sosial
seperti bullying dan kekerasan, mempromosikan hubungan yang aman dan
sehat, dan meningkatkan kepuasan pribadi.
Penelitian telah menunjukkan keterkaitan tersebut antara peningkatan
tingkat aktivitas fisik dan prestasi akademik yang lebih baik, lebih baik
konsentrasi, lebih baik perilaku kelas dan lebih terfokus belajar. Manfaat lain
termasuk perbaikan dalam kesejahteraan psikologis, kemampuan fisik,
konsep-diri, dan kemampuan untuk mengatasi stres.
Harapannya kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ini
juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Di bidang kesehatan peserta
didik akan belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup
aktif dan warga yang bertanggung sundab secara sosial.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan
untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,
sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Sehingga
membantu peserta didik mengembangkan pemahaman tentang apa yang
Halaman 155
mereka perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup sehat, aktif dan
mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan
produktif.
Di sisi lain kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
mempromosikan nilai-nilai pendidikan yang penting dan tujuan yang
mendukung pengembangan karakter. Ini termasuk berusaha untuk mencapai
salah satu pribadi terbaik, keadilan dan fair play, menghormati keragaman,
kepekaan dan rasa hormat terhadap kebutuhan individu maupun kebutuhan
kelompok, dan kesehatan yang baik serta kesejahteraan.
c) Tujuan
Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk
mencapai pertubuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat.
5. Meletakkan dasar kompetitif diri (self competitive) yang sportif, percaya diri,
disiplin, dan jujur.
Halaman 156
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk aktif dan sehat
sepanjang hayat, dan meningkatkan kebugaran pribadi.
d) Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan jenjang SMA/MA adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Permainan dan Olahraga termasuk tradisional, misalnya; sepakbola,
bola voli, bola basket, kasti, bulutangkis, tenis meja, softball jalan cepat,
larijarak pendek, lompat jauh, tolak peluru, pencak silat, sepak takraw, bola
tangan, dan olahraga tradisional lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk
memupuk kecenderungan alami anak untuk bermain melalui kegiatan
bermain informal dan meningkatkan pengembangan keterampilan dasar,
kesempatan untuk interaksi sosial. Menerapkannya dalam kegiatan informal
dalam kompetisi dengan orang. Juga untuk mengembangkan keterampilan
dan memahami dari konsep-konsep kerja sama tim, serangan, pertahanan dan
penggunaan ruang dalam bentuk eksperimen/eksplorasi untuk
mengembangkan keterampilan dan pemahaman.
3. Aktivitas Senam dan Gerak Ritmik, meliputi senam lantai, senam alat, senam
ritmik/irama, presiasi terhadap kualitas estetika dan artistik dari gerakan,
tarian kreatif dan rakyat.
4. Aktivitas Air, memuat kompetensi dan kepercayaan diri saat peserta didik
berada di dekat, di bawah dan di atas air. Memberikan kesempatan unik untuk
pengajaran gaya-gaya renang (dada, bebas, punggung, dan kupu-kupu) dan
juga penyediaan peluang untuk kesenangan bermain di air dan aspek lain dari
olahraga air termasuk mengapung, loncat indah dan pertolongan dalam
olahraga air.
5. Kesehatan, meliputi, P3K pola hidup sehat, seks bebas dan narkoba, gizi dan
makanan sehat, manfaat aktifitas fisik, denyut jantung, pencegahan penyakit,
pengurangan biaya perawatan pribadi dan kesehatan lingkungan.
Halaman 157
KELAS: X
Halaman 158
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
terkait penyebab fenomena gerak yang baik.
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi
menerapkan pengetahuan keterampilan olahraga beladiri untuk
prosedural pada bidang menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Menganalisis dua jenis rangkaian
dengan bakat dan minatnya keterampilan senam. lantai untuk
untuk memecahkan masalah menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.6 Menganalisis variasi dan kombinasi
keterampilan rangkaian aktivitas gerak
ritmik untuk menghasilkan koordinasi gerak
yang baik.
3.7 Menganalisis konsep latihan,pengukuran,
dan hasilpengembangan komponen
kebugaran jasmani.
3.8 Menganalisis keterampilan tiga gaya renang
yang berbeda, dan mengidentifikasi teknik
dan peralatan yang digunakan untuk
tindakan penyelamatan di air. *
3.9 Menganalis berbagai jenis makanan dan
minuman yang bermanfaat terhadap
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
tubuh.
3.10 Menganalisis peran aktivitas fisik dalam
pencegahan penyakit dan pengurangan biaya
perawatan kesehatan.
3.11 Mengidentifikasi jenis-jenis dan
menganalisis bahaya penggunaan
NARKOBA dan psikotropika terhadap diri
sendiri, keluarga dan masyarakat luas.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
menyaji dalam ranah konkret keterampilan salah satu nomor atletik (jalan
dan ranah abstrak terkait cepat, lari, lompat dan lempar) dengan
dengan pengembangan dari koordinasi gerak yang baik.
yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
secara mandiri, dan mampu keterampilan dalam memainkan salah satu
menggunakan metoda sesuai permainan bola kecil dengan koordinasi
kaidah keilmuan gerak yang baik.
4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan dalam memainkan salah satu
permainan bola besar dengan koordinasi
Halaman 159
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
gerak yang baik.
4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan olahraga beladiri dengan
koordinasi gerak yang baik.
4.5 Mempraktikkan dua jenis rangkaikan
keterampilan senam lantai dengan
koordinasi gerak yang baik.
4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
rangkaian aktivitas gerak ritmik dengan
koordinasi gerak yang baik.
4.7 Mempraktikkan latihan, pengukuran, dan
analisis hasil latihan pengembangan
komponen kebugaran jasmani.
4.8 Mempraktikkan keterampilan tiga gaya
renang yang berbeda dengan koordinasi
yang baik, dan teknik penyelamatan
kecelakaan di air dengan menggunakan
peralatan yang ada (tali, pelampung, galah,
skoci dan lain sebagainya).*
4.9 Menyajikan hasil analisis berbagai jenis
makanan dan minuman yang bermanfaat
terhadap kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
4.10 Menyajikan hasil analisis peran aktivitas
fisik dalam pencegahan penyakit dan
pengurangan biaya perawatan kesehatan.
4.11 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis
bahaya penggunaan NARKOBA dan
psikotropika terhadap dirinya, keluarga dan
masyarakat luas.
KELAS: XI
Halaman 160
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kepada sang Pencipta.
2. Menghayati dan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
mengamalkan perilaku jujur, 2.2 Bertanggung sundab terhadap keselamatan
disiplin, tanggungsundab, dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan
peduli (gotong royong, lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan
kerjasama, toleran, damai), sarana dan prasarana pembelajaran.
santun, responsif dan pro- 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik
aktif dan menunjukkan sikap individual dalam melakukan berbagai
sebagai bagian dari solusi aktivitas fisik.
atas berbagai permasalahan 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam
dalam berinteraksi secara melakukan berbagai aktivitas fisik.
efektif dengan lingkungan 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman
sosial dan alam serta dalam dalam penggunaan peralatan dan
menempatkan diri sebagai kesempatan.
cerminan bangsa dalam 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai
pergaulan dunia aktivitas fisik.
2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari
suatu permainan.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat untuk tidak
merokok, mengkonsumsi alkohol dan
narkoba/ psikotropika, serta menghindari
perilaku seks bebas, dan HIV/AIDS.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis dan mengkategorikan
menganalisis pengetahuan keterampilan gerak salah satu permainan
faktual, konseptual, bola besar serta menyusun rencana
prosedural, dan metakognitif perbaikan.
berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis dan mengkategorikan
tahunya tentang ilmu keterampilan gerak salah satu permainan
pengetahuan, teknologi, seni, bola kecil serta menyusun rencana
budaya, dan humaniora perbaikan.
dengan wawasan 3.3 Menganalisis dan mengkategorikan
kemanusiaan, kebangsaan, keterampilan gerak salah satu nomor atletik
kenegaraan, dan peradaban (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) serta
terkait penyebab fenomena menyusun rencana perbaikan.
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan
menerapkan pengetahuan bayangan (shadow fighting) olahraga
prosedural pada bidang beladiri.
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Menganalisis dan mengkategorikan
dengan bakat dan minatnya keterampilan gerak senam ketangkasan
untuk memecahkan masalah menggunakan meja lompat serta menyusun
Halaman 161
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
rencana perbaikan.
3.6 Menganalisis dan mengkategorikan
keterampilan rangkaian gerak (koreo)
aktivitas gerak ritmik.
3.7 Menganalisis konsep pengukuran komponen
kebugaran jasmani terkait kesehatan dan
keterampilan menggunakan instrumen
terstandar.
3.8 Menganalisis dan mengkategorikan
keterampilan dasar empat gaya renang, dan
keterampilan dasar penyelamatan, serta
tindakan pertolongan kegawatdaruratan di
air.
3.9 Memahami upaya pencegahan dan
penanggulangan bahaya NARKOBA dan
psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga,
lingkungan, bangsa dan negara.
3.10 Memahami dampak seks bebas terhadap diri
sendiri, keluarga dan masyarakat luas.
3.11 Memahami bahaya, penularan, dan cara
mencegah HIV dan AIDS.
3.12 Menganalisis perencanaan program
kesehatan pribadi.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan perbaikan keterampilan
menyaji dalam ranah konkret salah satu permainan bola besarsesuai hasil
dan ranah abstrak terkait analisis dan kategorisasi.
dengan pengembangan dari 4.2 Mempraktikkan perbaikan keterampilan
yang dipelajarinya di sekolah salah satu permainan bola kecilsesuai hasil
secara mandiri, bertindak analisis dan kategorisasi.
secara efektif dan kreatif, 4.3 Mempraktikkan perbaikan keterampilan
serta mampu menggunakan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari,
metoda sesuai kaidah lompat, dan lempar) sesuai hasil analisis dan
keilmuan kategorisasi.
4.4 Mempraktikkan strategi dalam pertarungan
bayangan (shadow fighting) olahraga
beladiri dengan lancar dan koordinasi gerak
yang baik.
4.5 Mempraktikkan perbaikan keterampilan dua
jenis gerak dasar senam ketangkasan
menggunakan meja lompat sesuai hasil
Halaman 162
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
analisis dan kategorisasi.
4.6 Mempraktikkan perbaikan keterampilan
rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak
ritmik sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.7 Mempraktikkan pengukuran derajat
komponen kebugaran jasmani terkait
kesehatan dan keterampilan menggunakan
instrumen terstandar.
4.8 Mempraktikkan keterampilan dasar empat
gaya renang dengan koordinasi yang baik,
dan keterampilan dasar penyelamatan, serta
tindakan pertolongan kegawatdaruratan di
air.
4.9 Menyajikan informasi berkaitan dengan
upaya pencegahan dan penanggulangan
bahaya NARKOBA dan
psikotropika.terhadap diri sendiri, keluarga,
lingkungan, bangsa dan negara.
4.10 Menyajikan informasi tentang dampak seks
bebas terhadap diri sendiri, keluarga dan
masyarakat luas.
4.11 Menyajikan informasi berkaitan dengan
bahaya, penularan, dan cara mencegah HIV
dan AIDS.
4.12 Merancangprogram perencanaan kesehatan
pribadi untuk 1 semester.
KELAS: XII
Halaman 163
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
peduli (gotong royong, lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan
kerjasama, toleran, damai), sarana dan prasarana pembelajaran.
santun, responsif dan pro- 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik
aktif dan menunjukkan sikap individual dalam melakukan berbagai
sebagai bagian dari solusi aktivitas fisik.
atas berbagai permasalahan 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam
dalam berinteraksi secara melakukan berbagai aktivitas fisik.
efektif dengan lingkungan 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman
sosial dan alam serta dalam dalam penggunaan peralatan dan
menempatkan diri sebagai kesempatan.
cerminan bangsa dalam 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai
pergaulan dunia aktivitas fisik.
2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari
suatu permainan.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis, merancang, dan
menganalisis dan mengevaluasi taktik dan strategi permainan
mengevaluasi pengetahuan (pola menyerang dan bertahan) salah satu
faktual, konseptual, permainan bola besar.
prosedural, dan metakognitif 3.2 Menganalisis, merancang, dan
berdasarkan rasa ingin mengevaluasi taktik dan strategi permainan
tahunya tentang ilmu (pola menyerang dan bertahan) salah satu
pengetahuan, teknologi, seni, permainan bola kecil.
budaya, dan humaniora 3.3 Menganalisis, merancang, dan
dengan wawasan mengevaluasi taktik dan strategi dalam
kemanusiaan, kebangsaan, simulasi perlombaan salah satu nomor
kenegaraan, dan peradaban atletik (jalan cepat, lari, lompat dan
terkait penyebab fenomena lempar)yang disusun sesuai peraturan.
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis, merancang, dan
menerapkan pengetahuan mengevaluasi strategi dan taktik
prosedural pada bidang menyerang dan bertahan dalam olahraga
kajian yang spesifik sesuai beladiri yang disusun sesuai peraturan
dengan bakat dan minatnya permainan.
untuk memecahkan masalah
3.5 Menganalisis, merancang, dan
mengevaluasi beberapa rangkaian senam
lantai
3.6 Menganalisis, dan merancang koreografi
aktivitas gerak ritmik, serta mengevaluasi
kualitas gerakan (execution).
Halaman 164
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis konsep penyusunan program
peningkatan serta mengevaluasiderajat
kebugaran jasmani terkaitkesehatan dan
keterampilan secara pribadi berdasarkan
instrument yang dipakai.
3.8 Menganalisis keterampilan 4 gaya renang
untuk memperbaiki keterampilan gerak, dan
keterampilanrenang
penyelamatan/pertolongan
kegawatdaruratan di air, serta tindakan
lanjutan di darat.
3.9 Memahami berbagai peraturan perundangan
serta konsekuensi hukum bagi para
pengguna dan pengedar NARKOBA dan
psikotropika.
3.10 Memahami beberapa faktor yang dapat
mencegah perilaku terkait yang menjurus
kepada STDS (Sexually Transmitted
Disease), AIDS dan kehamilan.
3.11 Memahami dampak dan penanggulangan
Penyakit Menular Seksual (PMS) terhadap
diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
dan mencipta dalam ranah dan strategi permainan (menyerang dan
konkret dan ranah abstrak bertahan) salah satu permainan bola besar
terkait dengan dengan peraturan terstandar.
pengembangan dari yang 4.2 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
dipelajarinya di sekolah dan strategi permainan (menyerang dan
secara mandiri serta bertahan) salah satu permainan bola kecil
bertindak secara efektif dan dengan peraturan terstandar.
kreatif, dan mampu 4.3 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
menggunakan metoda sesuai dan strategi dalam perlombaan salah satu
kaidah keilmuan nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan
lempar) dengan peraturan terstandar.
4.4 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
dan strategi menyerang dan bertahan pada
simulasi pertarungan olahraga bela diri.
4.5 Memperagakan beberapa rangkaian senam
lantai.
4.6 Memperagakan dan mengevaluasi
Halaman 165
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
rangkaian aktivitas gerak ritmik (masing-
masing tiga hingga lima gerak).
4.7 Menyusun program peningkatan serta
mengevaluasi derajat kebugaran jasmani
terkait kesehatan dan keterampilan secara
pribadi berdasarkan instrumen yang dipakai.
4.8 Mempraktikkan keterampilan 4 gaya
renang,dan keterampilan renang
penyelamatan/ pertolongan
kegawatdaruratan di air, serta tindakan
lanjutan di darat (contoh: tindakan resusitasi
jantung dan paru (RJP)).
4.9 Menyajikan berbagai peraturan
perundangan serta konsekuensi hukum bagi
para pengguna dan pengedar NARKOBA
dan psikotropika.
4.10 Menyajikan berbagai upaya untuk
mencegah perilaku terkait yang menjurus
kepada STDS (Sexually Transmitted
Disease), AIDS dan kehamilan.
4.11 Menyajikan dampak dan penanggulangan
Penyakit Menular Seksual (PMS) terhadap
diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Halaman 166
fisika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan sains yang mempelajari
sesuatu yang konkret dan dapat dibuktikan secara matematis dengan
menggunakan rumus-rumus persamaan yang didukung adanya penelitian
yang terus dikembangkan oleh para fisikawan
b) Rasional
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
merupakan usaha sistematis dalam rangka membangun dan
mengorganisasikan pengetahuan dalam bentuk penjelasan-penjelasan yang
dapat diuji dan mampu memprediksi gejala alam. Dalam memprediksi gejala
alam diperlukan kemampuan pengamatan yang dilanjutkan dengan
menyelidikan melalui kegiatan metode ilmiah. Ilmu Fisika merupakan (1)
proses memperoleh informasi melalui metode empiris (empirical method); (2)
informasi yang diperoleh melalui penyelidikan yang telah ditata secara logis
dan sistematis; dan (3) suatu kombinasi proses berpikir kritis yang
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya dan valid. Fisika sebagai
proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, sikap,
dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh produk-produk ilmu
pengetahuan ilmiah, misalnya observasi, pengukuran, merumuskan dan
menguji hipotesis, mengumpulkan data, bereksperimen, dan prediksi. Dalam
konteks itu fisika bukan sekadar cara bekerja, melihat, dan cara berpikir,
melainkan science as a way of knowing. Artinya, Fisika sebagai proses juga
dapat meliputi kecenderungan sikap/tindakan, keingintahuan, kebiasaan
berpikir, dan seperangkat prosedur. Sementara nilai-nilai fisika berhubungan
dengan tanggung sundab moral, nilai-nilai sosial, manfaat fisika dalam
kehidupan manusia, serta sikap dan tindakan seseorang dalam belajar atau
mengembangkan fisika. Terbentuknya sikap ilmiah misalnya keingintahuan,
keseimbangan antara keterbukaan dan skeptis, kejujuran, ketelitian,
ketekunan, hati-hati, toleran, dan hemat. Dengan demikian fisika dapat
dipandang sebagai cara berpikir untuk memahami alam, sebagai cara untuk
melakukan penyelidikan, dan sebagai kumpulan pengetahuan.
Pada tingkat SMA/MA, fisika dipandang penting untuk diajarkan
sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama,
Halaman 167
selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran Fisika
dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir
yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus
yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah
kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran Fisika
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek
penting kecakapan hidup.
c) Tujuan
Mata pelajaran Fisika bertujuan untuk:
Menambah keimanan peserta didik dengan menyadari hubungan
keteraturan, keindahan alam, dan kompleksitas alam dalam jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya;
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; ulet; hati-hati; bertanggung sundab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap ilmiah dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi;
menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaanMemupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka,
ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain;
mengembangkan pengalaman untuk menggunakan metode ilmiah dalam
merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui
percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan,
mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis;
mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
Halaman 168
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif;
menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran dasar program
keahlian yang menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan
perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
KELAS: X
Halaman 169
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
Mengamalkan perilaku jujur, ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
disiplin, tanggungsundab, tekun; hati-hati; bertanggung sundab;
peduli (gotong royong, terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
kerjasama, toleran, damai), lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
santun, responsif dan pro- sebagai wujud implementasi sikap dalam
aktif dan menunjukan sikap melakukan percobaan dan berdiskusi
sebagai bagian dari solusi 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan
atas berbagai permasalahan lingkungan dengan menerapkan prinsip dan
dalam berinteraksi secara keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
efektif dengan lingkungan pengamatan dan percobaan di laboratorium
sosial dan alam serta dalam lingkungan
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan 3.1 Memahami besaran pokok dan turunannya
menganalisis pengetahuan 3.2 Mendeskripsikan konsep gerak dan gaya
faktual, konseptual, dan 3.3 Mendeskripsikan konsep gerak translasi dan
prosedural berdasarkan rasa rotasi
ingin tahunya tentang ilmu 3.4 Menjelaskan konsep benda tegar
pengetahuan, teknologi, seni, 3.5 Mendeskripsikan konsep usaha, energi dan
budaya, dan humaniora hukum kekekalan energi
dalam wawasan 3.6 Mendeskripsikan konsep impuls dan hukum
kemanusiaan, kebangsaan, kekekalan momentum
kenegaraan, dan peradaban 3.7 Mendeskripsikan konsep elastisitas bahan
terkait penyebab fenomena dan hukum Hooke
dan kejadian dalam bidang 3.8 Mendeskripsikan konsep suhu dan kalor
kerja yang spesifik untuk serta pengaruh kalor terhadap zat
memecahkan masalah. 3.9 Mendeskripsikan hukum fluida statis dan
dinamis
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengukur besaran-besaran pokok dan
menyaji dalam ranah konkret konversinya
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menghitung gerak lurus, gerak melingkar,
dengan pengembangan dari dan gaya gesek terkait bidang kesehatan
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Menghitung gerak translasi dan rotasi untuk
secara mandiri, dan mampu memecahkan masalah pada bidang
melaksanakan tugas spesifik kesehatan
di bawah pengawasan 4.4 Menghitung keseimbangan benda tegar
langsung. pada bidang kesehatan
4.5 Menghitung usaha, energi dan hukum
Halaman 170
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kekekalan energi terkait dengan bidang
pariwisata
4.6 Menghitung hubungan impuls dan
momentum terkait penggunaannya di
bidang kesehatan
4.7 Menentukan kekuatan bahan yang
digunakan pada kesehatan sesuai dengan
konsep elastisitas
4.8 Mengukur suhu dan kalor terkait bidang
kesehatan serta membandingkan pengaruh
kalor terhadap berbagai zat di bidang
kesehatan
4.9 Menghitung fluida statis dan dinamis di
bidang kesehatan
KELAS: XI
Halaman 171
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
diri sebagai cerminan bangsa kegiatan pengamatan dan percobaan di
dalam pergaulan dunia. laboratorium lingkungan
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Mendeskripsikan hukum-hukum
menganalisis pengetahuan termodinamika
faktual, konseptual, prosedural, 3.2 Mendeskripsikan hukum getaran,
dan metakognitif berdasarkan gelombang, dan bunyi
rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.3 Mendeskripsikan konsep kemagnetan dan
pengetahuan, teknologi, seni, elektromagnet
budaya, dan humaniora dalam 3.4 Mendeskripsikan konsep cermin dan
wawasan kemanusiaan, lensa
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.5 Mendeskripsikan konsep listrik statis dan
peradaban terkait penyebab dinamis
fenomena dan kejadian dalam 3.6 Mendeskripsikan konsep listrik arus
bidang kerja yang spesifik searah
untuk memecahkan masalah. 3.7 Mendeskripsikan konsep listrik arus
bolak- balik
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Melakukan pengobatan dengan
menyaji dalam ranah konkret menggunakan energy panas dan dingin
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menghitung getaran, gelombang, dan
dengan pengembangan dari bunyi terkait bidang kesehatan
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Memghitung hukum-hukum kemagnetan
secara mandiri, bertindak secara dan melakukan perhitungan sederhana
efektif dan kreatif, dan mampu 4.4 Menghitung hukum pemantulan dan
melaksanakan tugas spesifik di pembiasan
bawah pengawasan langsung. 4.5 Membedakan listrik statis dan dinamis
melalui percobaan
4.6 Menghitung daya dan energi listrik arus
searah
4.7 Menghitung daya dan energi listrik arus
bolak-balik
Halaman 172
struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat
atau materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati
ruang dan mempunyai massa.
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan
perbandingan tiap komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur
partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana
atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan. Sifat materi mencakup
sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi
dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan
materi meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia
(menghasilkan zat baru). Energi yang menyertai perubahan
materi menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan
asal-usul energi itu.
b) Rasional
Ilmu kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen untuk
mencari sundaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-
gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan
sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu mata
pelajaran kimia di SMK mempelajari segala sesuatu tentang zat yang
meliputi
Halaman 173
komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang
melibatkan keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia dapat menjelaskan secara
mikro (molekuler) terhadap fenomena makro berbagai aspek tentang zat.
Selain itu, ilmu kimia sangat membantu dan berkontribusi terhadap
penguasaan ilmu lainnya terutama ilmu terapan seperti pertambangan,
pertanian, kesehatan, perikanan dan teknologi.
Saintis mempelajari gejala alam melalui proses dan sikap ilmiah
tertentu. Proses itu misalnya pengamatan dan eksperimen, sedangkan sikap
ilmiah misalnya objektif dan jujur pada saat mengumpulkan dan menganalisis
data. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah itu saintis memperoleh
penemuan-penemuan yang dapat berupa fakta, teori, hukum, dan
prinsip/konsep. Penemuan-penemuan itulah yang disebut produk kimia. Oleh
sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus
memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai sikap, proses, dan produk.
Kimia sebagai proses/metode penyelidikan (discovery/inquiry)
meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan ilmiah untuk
memperoleh produk-produk kimia, mulai dari menemukan masalah,
mengumpulkan fakta-fakta terkait masalah, membuat asumsi, mengendalikan
variabel, melakukan observasi, melakukan pengukuran, melakukan inferensi
memprediksi, mengumpulkan dan mengolah data hasil observasi/pengukuran,
serta menyimpulkan dan mengomunikasikan.
Dalam konteks ini, kimia bukan sekadar bagaimana cara bekerja,
melihat, dan cara berpikir, melainkan sebagai jalan untuk
mengetahui/menemukan. Sementara nilai-nilai kimia berhubungan dengan
tanggung sundab moral, nilai-nilai sosial, sikap dan tindakan seseorang
dalam belajar atau mengembangkan kimia. Sikap dan tindakan ini
misalnya keingintahuan, keseimbangan antara keterbukaan dan skeptis,
kejujuran, ketelitian, ketekunan, hati-hati, toleran, dan hemat.
Pembelajaran kimia seperti struktur atom, sistem periodik unsur, ikatan
kimia, unsur-unsur di alam dan sebagainya berkaitan erat dengan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa sebagai Pencipta alam ini. Dengan demikian
pembelajaran kimia dapat dipandang sebagai wahana untuk meningkatkan
Halaman 174
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai latihan berpikir untuk
memahami alam dengan melakukan penyelidikan membangun sikap dan nilai
serta membangun pengetahuan dan keterampilan.
c) Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran tentang keteraturan dan keindahan alam sebagai
wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yang mencakup: sikap jujur dan obyektif
terhadap data; disiplin dan bertanggung sundab dalam melaksanakan
kegiatan; sikap terbuka (bersedia menerima pendapat orang lain serta
mau mengubah pandangannya, jika ada bukti bahwa pandangannya tidak
benar); ulet dan tidak cepat putus asa; kritis terhadap pernyataan ilmiah
(tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi/data empiris);
dan bekerjasama dengan orang lain.
3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui
percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian
hipotesis dengan melakukan eksperimen (yang mungkin melibatkan
penggunaan instrumen), pengambilan data, pengolahan dan interpretasi
data, serta mengomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap aplikasi ilmu kimia yang dapat
bermanfaat dan juga mungkin merugikan bagi individu, masyarakat, dan
lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5. Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya sebagai bekal
belajar kimia di perguruan tinggi.
Halaman 175
d) Ruang Lingkup
Ruang lingkup kimia mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai yang dirumuskan dalam kompetensi dasar kimia yang harus dimiliki
peserta didik. Kompetensi dasar kimia di SMK merupakan kelanjutan dari
kompetensi dasar kimia di SMP (yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPA)
dan juga sebagai prasyarat untuk belajar kimia di kelas lebih lanjut sampai di
perguruan tinggi. Kompetensi kimia SMK juga ditekankan pada
pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang bermanfaat bagi semua
peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Halaman 176
Termokimia (Reaksi Eksoterm dan Endoterm, Menentukan Entalpi
Reaksi); Laju Reaksi (Teori Tumbukan, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi, Orde Reaksi);
Sifat Koligatif Larutan (Penurunan Tekanan Uap, Kenaikan Titik Didih,
Penurunan Titik Beku, Tekanan Osmotik, Sifat Koligatif Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit);
Sistem Koloid (Jenis Koloid, Sifat Koloid, Pembuatan Koloid, Peranan
koloid dalam Kehidupan Sehar-hari dan Industri)
Hidrokarbon dan jenis-jenisnya
Polimer, struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan penggolongan
biomolekul (air, karbohidrat, protein, lipida dan asam nukleat)
Pemisahan kimia dan analisis kuantitatif
KELAS: X
Halaman 177
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
sosial dan alam serta dalam lingkungan
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan 3.1 Memahami konsep materi dan
menganalisis pengetahuan perubahannya
faktual, konseptual, dan 3.2 Memahami konsep unsur dan senyawa
prosedural berdasarkan rasa 3.3 Memahami persamaan reaksi
ingin tahunya tentang ilmu 3.4 Menjelaskan perkembangan teori atom dan
pengetahuan, teknologi, seni, konfigurasi elektron
budaya, dan humaniora
3.5 Mendeskripsikan ikatan ion dan kovalen
dalam wawasan
3.6 Memahami tata nama senyawa sederhana
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban 3.7 Memahami hukum dasar kimia
terkait penyebab fenomena 3.8 Memahami konsep mol
dan kejadian dalam bidang 3.9 Mendeskripsikan jenis-jenis reaksi kimia
kerja yang spesifik untuk 3.10 Menjelaskan sel elektrokimia
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menggunakan konsep perubahan materi
menyaji dalam ranah konkret untuk pemecahan masalah kehidupan
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mengklasifikasi kasus sehari-hari
dengan pengembangan dari berdasarkan sifat-sifat unsur dan senyawa
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Menalar kasus-kasus yang terjadi sehari-
secara mandiri, dan mampu hari berdasarkan konsep persamaan reaksi
melaksanakan tugas spesifik
4.4 Mengevaluasi hubungan konfigurasi
di bawah pengawasan
elektron dengan tabel periodik
langsung.
4.5 Mengklasifikasi ikatan ion dan ikatan
kovalen
4.6 Merumuskan nama senyawa dengan
menggunakan tata nama senyawa sederhana
4.7 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia
untuk perhitungan kimia
4.8 Menggunakan konsep mol dan persamaan
reaksi untuk memecahkan masalah sehari-
hari
4.9 Membedakan jenis-jenis reaksi kimia dalam
bidang kesehatan
4.10 Menggunakan sel elektrokimia untuk
memecahkan masalah sehari-hari
Halaman 178
KELAS: XI
Halaman 179
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kerja yang spesifik untuk 3.9 Mendeskripsikan konsep polimer
memecahkan masalah. 3.10 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan,
tata nama, sifat dan penggolongan
biomolekul (air, karbohidrat, protein, lipida
dan asam nukleat)
3.11 Menjelaskan prinsip pemisahan kimia dan
analisis kuantitatif
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membuat larutan dengan berbagai
menyaji dalam ranah konsentrasi
konkret dan ranah abstrak 4.2 Mengukur pH larutan
terkait dengan 4.3 Membuktikan berbagai faktor yang
pengembangan dari yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
dipelajarinya di sekolah kimia
secara mandiri, bertindak 4.4 Membuktikan faktor-faktor yang
secara efektif dan kreatif, mempengaruhi kecepatan reaksi
dan mampu melaksanakan
4.5 Membuktikan proses entalpi reaksi
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. 4.6 Membuktikan sifat koligatif larutan
elektrolit dengan nonelektrolit
4.7 Membuat berbagai sistem koloid dengan
bahan-bahan yang ada di sekitarnya serta
menganalisis sifat-sifat dari sistem koloid
yang dibuat.
4.8 Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan
turunannya
4.9 Mengklasifikasikan jenis polimer
berdasarkan sifat-sifatnya
4.10 Memilih biomolekul (air, karbohidrat,
protein, lipida dan asam nukleat)
berdasarkan sifat-sifatnya
4.11 Melakukan pemisahan zat dari
campurannya dan menentukan kadar suatu
zat melalui analisis kuantitatif
Halaman 180
E. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
yang ada dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Halaman 181
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat menjadi mata pelajaran
muatan lokal.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, karena itu satuan pendidikan harus
mengembangkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Penerapan Muatan Lokal di SMK YAK 1 diharapkan dapat memberikan
bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang luas tentang keadaan lingkungan daerah dan kebutuhan
masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku serta ikut
mengambil bagian dalam mendukung kelangsungan pembangunan daerah dan
pembangunan nasional.
c. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku
di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya
daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional;
d. berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.
Setiap akhir semester hasil belajar muatan lokal bersama hasil belajar mata
pelajaran lain dilaporkan kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan
Hasil Belajar (rapor) berupa angka (untuk aspek pengetahuan dan atau praktik) dan
predikat (untuk aspek afektif), disertai deskripsi kemajuan belajar/ketercapaian
kompetensi peserta didik.
Muatan lokal yang diajarkan di SMK YAK 1 adalah Bahasa sunda, sesuai
dengan anjuran Pemerintah Provinsi Sunda Barat melalui Peraturan Gubernur
Sunda Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Halaman 182
Peraturan Daerah Provinsi Sunda Barat Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Bahasa,
Sastra, dan .
Mata pelajaran ini berdiri sendiri dan dimasukkan ke dalam kelompok mata
pelajaran wajib B dengan beban belajar 2 jam pelajaran per minggu. Adapun
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran muatan lokal (Bahasa
sunda) adalah sebagai berikut ;
Kelas X
Halaman 184
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pupuh Sinom.
2.7 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui petikan teks crita
wayang.
2.8 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks panatacara.
2.9 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks deskripsi tentang
makanan tradisional Sunda.
2.10 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks dua paragraf
aksara Sunda.
3. Memahami,menerapkan, 3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh
menganalisis pengetahuan Pangkur.
faktual, konseptual, 3.2 Menelaah teks crita cekak.
prosedural berdasarkan rasa 3.3 Menelaah teks pawarta.
ingintahunya tentang ilmu 3.4 Menelaah teks deskriptif tentang rumah adat
pengetahuan, teknologi, seni, Sunda.
budaya, dan humaniora 3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan aksara
dengan wawasan Sunda dalam 2 (dua) paragraph yang
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan sandhangan mandaswara.
kenegaraan, dan peradaban 3.6 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh
terkait penyebab fenomena Sinom.
dan kejadian, serta 3.7 Memahami isi teks crita Mahabharata (Bima
menerapkan pengetahuan Bungkus).
prosedural pada bidang kajian 3.8 Menelaah teks panatacara.
yang spesifik sesuai dengan 3.9 Memahami isi teks deskriptif tentang
bakat dan minatnya untuk makanan tradisional Sunda.
Halaman 185
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
memecahkan masalah. 3.10 Mengidentifikasi kaidah penulisan aksara
Sunda dalam dua paragraf yang
menggunakan aksara angka.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh
menyaji dalam ranah konkret Pangkur dan menulis syair tembang Pangkur
dan ranah abstrak terkait dengan bahasa sendiri, serta menyajikannya
dengan pengembangan dari secara lisan/tulis.
yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menulis dan menyajikan sinopsis teks crita
secara mandiri, dan mampu cekak yang dibacanya
menggunakan metoda sesuai 4.3 Menanggapi, menulis, dan menyajikan teks
kaidah keilmuan. pawarta secara.
4.4 Menanggapi dan menceritakan kembali isi
teks deskriptif tentang rumah adat Sunda.
4.5 Menulis dua paragraf berhuruf Sunda
yang menggunakan sandhangan
mandaswara.
4.6 Menanggagpi isi Serat Wedhatama pupuh
Sinom dan menulis, serta menyajikan syair
tembang Sinom dengan bahasa sendiri.
4.7 Menulis sinopsis teks cerita teks maha-
bharata (Bima Bungkus) dan menyajikannya.
4.8 Membaca teknik teks panatacara.
4.9 Menanggapi dan menceritakan kembali isi
teks deskriptif tentang makanan tradisional
Sunda.
4.10 Menulis dan menyajikan dua paragraf ber-
huruf Sunda yang menggunakan aksara
angka.
Kelas XI
Halaman 186
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks
sesorah.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks
eksposisi tentang adat Sunda misalnya
mantu.
1.5 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks empat
paragraf aksara Sunda.
1.6 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks Serat
Wedhatama pupuh Gambuh.
1.7 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks crita
rakyat daerah setempat.
1.8 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks
dengaran iklan berbahasa sunda.
1.9 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhanberupa
bahasa sunda dalam bentuk teks
eksposisi tentang seni
pertunjukanSunda.
1.10 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
2. Menghayati dan 2.1 mengamalkan anugerahjujur,
Menunjukkan perilaku Tuhan berupa
disiplin,
mengamalkan perilaku jujur, bahasa sunda
tanggung dalam
sundab, bentuk
peduli teks empat
(gotong royong,
disiplin, tanggungsundab, paragraf aksara Sunda.
kerjasama, toleran, damai), santun,
peduli (gotong royong, responsif, dan proaktif dalam menggunakan
kerjasama, toleran, damai), bahasa sunda melalui teks Serat
santun, responsif dan pro- Wedhatama pupuh Pocung .
aktif dan menunjukkan sikap 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
sebagai bagian dari solusi tanggung sundab, peduli (gotong royong,
atas berbagai permasalahan kerjasama, toleran, damai), santun,
dalam berinteraksi secara responsif, dan proaktif dalam menggunakan
Halaman 187
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
efektif dengan lingkungan bahasa sunda melalui teks novel
sosial dan alam serta dalam 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menempatkan diri sebagai tanggung sundab, peduli (gotong royong,
cerminan bangsa dalam kerjasama, toleran, damai), santun,
pergaulan dunia responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks sesorah
2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks eksposisi tentang
adat Sunda (mantu).
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks empat paragraf
aksara Sunda .
2.6 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks Serat
Wedhatama pupuh Gambuh.
2.7 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks crita rakyat
daerah setempat.
2.8 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks dengaran iklan
berbahasa sunda.
2.9 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
Halaman 188
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
bahasa sunda melalui teks eksposisi
tentang seni pertunjukan Sunda.
2.10 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks empat paragraf
aksara Sunda.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh
menganalisis pengetahuan Pocung.
faktual, konseptual, 3.2 Memahami isi petikan teks novel berbahasa
prosedural, dan metakognitif sunda.
berdasarkan rasa ingin 3.3 Menelaah teks sesorah.
tahunya tentang ilmu 3.4 Memahami isi teks eksposisi tentang adat
pengetahuan, teknologi, seni, tradisi mantu.
budaya, dan humaniora 3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan aksara
dengan wawasan Sunda empat paragraf yang
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan aksara rekan.
kenegaraan, dan peradaban 3.6 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh
terkait penyebab fenomena Gambuh.
dan kejadian, serta 3.7 Memahami isi teks crita rakyat.
menerapkan pengetahuan 3.8 Menelaah teks iklan berbahasa sunda.
prosedural pada bidang 3.9 Menelaah teks eksposisi tentang seni
kajian yang spesifik sesuai pertunjukan Sunda.
dengan bakat dan minatnya 3.10 Mengidentifikasi kaidah penulisan empat
untuk memecahkan masalah paragraf berhuruf Sunda yang
menggunakan aksara murda.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menanggapi isi serat Wedhatama pupuh
menyaji dalam ranah konkret Pocung dan menulis serta menyajikan syair
dan ranah abstrak terkait tembang Pocung.
dengan pengembangan dari 4.2 Menceritakan isi petikan novel berbahasa
yang dipelajarinya di sekolah sunda.
secara mandiri, bertindak 4.3 Menanggapi, menulis, menyajikan teks
secara efektif dan kreatif, sesorah.
serta mampu menggunakan 4.4 Menanggapi isi dan menulis teks eksposisi
metoda sesuai kaidah tentang adat tradisi mantu.
keilmuan 4.5 Menulis dan menyajikan empat paragraf
aksara Sunda yang menggunakan
aksara rekan.
4.6 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh
Halaman 189
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Gambuh dan menulis serta menyajikan
tembang Gambuh dengan bahasa sendiri.
4.7 Menulis dan menyajikan sinopsis teks cerita
rakyat.
4.8 Menulis teks iklan berbahasa sunda.
4.9 Menanggapi isi, menulis, dan menyajikan
teks eksposisi tentang seni pertunjukan
Sunda.
4.10 Menulis empat paragraf berhuruf Sunda
yang menggunakan aksara murda.
Kelas XII
Halaman 190
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
wewaler.
1.8 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa sunda dalam bentuk teks lima
paragraf aksara Sunda.
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
mengamalkan perilaku jujur, tanggung sundab, peduli (gotong royong,
disiplin, tanggungsundab, kerjasama, toleran, damai), santun,
peduli (gotong royong, responsif, dan proaktif dalam menggunakan
kerjasama, toleran, damai), bahasa sunda melalui teks Serat
santun, responsif dan pro- Wedhatama pupuh Kinanthi .
aktif dan menunjukkan sikap 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
sebagai bagian dari solusi tanggung sundab, peduli (gotong royong,
atas berbagai permasalahan kerjasama, toleran, damai), santun,
dalam berinteraksi secara responsif, dan proaktif dalam menggunakan
efektif dengan lingkungan bahasa sunda melalui teks geguritan .
sosial dan alam serta dalam 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menempatkan diri sebagai tanggung sundab, peduli (gotong royong,
cerminan bangsa dalam kerjasama, toleran, damai), santun,
pergaulan dunia responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks wacana nonsastra
tentang budaya Sunda.
2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks eksposisi tentang
gamelan secara.
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks lima paragraf
aksara Sunda.
2.6 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks Serat Tripama .
2.7 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
Halaman 191
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks budaya wewaler.
2.8 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung sundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa sunda melalui teks lima paragraf
aksara Sunda.
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan
3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh
mengevaluasi pengetahuan
Kinanthi.
faktual, konseptual,
3.2 Menelaah teks geguritan.
prosedural, dan metakognitif
3.3 Memahami isi teks deskriptif tentang
berdasarkan rasa ingin
pakaian adat Sunda.
tahunya tentang ilmu
3.4 Menelaah teks eksposisi tentang gamelan.
pengetahuan, teknologi, seni,
3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan teks 5
budaya, dan humaniora
(lima) paragraf berhuruf Sunda
dengan wawasan
menggunakan aksara swara.
kemanusiaan, kebangsaan,
3.6 Menelaah teks serat Tripama pupuh
kenegaraan, dan peradaban
Dhandhanggula.
terkait penyebab fenomena
3.7 Memahami teks eksposisi tentang budaya
dan kejadian, serta
wewaler.
menerapkan pengetahuan
3.8 Mengidentifikasi kaidah penulisan teks
prosedural pada bidang
berhuruf Sunda lima paragraph yang
kajian yang spesifik sesuai
menggunakan tanda baca (pada).
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh
dan mencipta dalam ranah Kinanthi dan menulis, serta menyajikan
konkret dan ranah abstrak syair tembang Kinanthi dengan bahasa
terkait dengan sendiri.
pengembangan dari yang 4.2 Menulis geguritan dan membacanya.
dipelajarinya di sekolah 4.3 Menanggapi isi dan menceritakan kembali
secara mandiri serta teks deskriptif tentang pakaian adat
bertindak secara efektif dan Sunda.
kreatif, dan mampu 4.4 Menulis teks eksposisi tentang gamelan.
menggunakan metoda sesuai 4.5 Menulis dan menyajikan teks berhuruf
kaidah keilmuan Sunda lima paragraf yang menggunakan
aksara swara.
Halaman 192
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.6 Menanggapi isi Serat Tripama pupuh
dhandhanggula dan menulis, serta
menyajikan syair tembang Dhandhanggula
karangan sendiri.
4.7 Menanggapi isi teks eksposisi tentang
budaya wewaler.
4.8 Menulis lima paragraf berhuruf Sunda
yang menggunakan tanda baca (pada).
Halaman 193
informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan
lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
(3) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat,
program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara
terarah, objektif dan bijak.
(4) Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam
melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam
kehidupan disekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai
dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji,sesuai
dengan potensi dan peminatan dirinya.
(5) Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
(6) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/
jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui
dinamika kelompok. 42
(7) Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
(8) Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuanyang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
Halaman 194
(9) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
(10) Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya
yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
b) Kegiatan Pendukung Layanan meliputi:
(1) Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data
tentang diri siswa dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai
instrumen, baik tes maupun non-tes.
(2) Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang
relevan dengan pengembangan peserta didik, yang
diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif,
terpadu, dan bersifat rahasia.
(3) Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak
yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmenbagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan, yang
bersifat terbatas dan tertutup.
(4) Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan
dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau anggota keluarganya.
(5) Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai
bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan
karir/ jabatan.
(6) Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan
penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangan ahli yang dimaksud.
Halaman 195
c) Format Layanan meliputi:
(1) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani peserta didik secara perorangan.
(2) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika
kelompok.
(3) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan
belajar.
(4) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di
luar kelas atau lapangan.
(5) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
(6) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak
jauh, seperti surat dan sarana elektronik.
3. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Program Layanan Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada
satuan pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan
diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu
sebagai berikut :
(1) Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran
untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan
pendidikan.
(2) Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.
(3) Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang
merupakan jabaran program semesteran.
Halaman 196
(4) Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan.
(5) Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.
Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam
bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan dan/ atau
Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung
pelayanan bimbingan dan konseling.
b) Penyelenggaraan Layanan Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan
konseling, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan
berkewajiban menyelenggarakan layanayang mengarah pada (1)
pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan
peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
(1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya
kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan
dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan
sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak
langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal
dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
(2) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan
potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas
perkem-bangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup
baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan
dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan
pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan,
para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan
Halaman 197
dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal
ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan
mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
(3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi
Siswa, yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai
dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/ lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap
perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam
pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-
aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
(4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani
pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan
dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir.
Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan.
Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar,
pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan.
(5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri
siswa pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan,
orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait
dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok
terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan,
proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi peserta
didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun
tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan
peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di atas.
Halaman 198
c) Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan
(1) Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung
bimbingan dan konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu
jam pembelajaran berlangsung)dan/atau di luar kelas (di luar jam
pembelajaran)
(2) Di dalam jam pembelajaran:
Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan
rombongan belajar siswa dalam tiap kelasuntuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah pada waktu
pembiasaan hari Sabtu pada jam 1 dan pada waktu jam kosong.
Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk
layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
(3) Di luar jam pembelajaran:
Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan
untuk layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.
Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling
di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2
(dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-
lajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan
kepada pimpinan satuan pendidikan.
(4) Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing-masing
satuan pendidikan dikelola oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesi-
nambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan dan konseling
Halaman 199
dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra
kurikuler dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan
fasilitas satuan pendidikan.
G. Pemilihan Peminatan
Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau
Kurikulum SMK dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan
peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata
pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. Dalam pemilihan mata pelajaran
lintas minat peserta didik mengambil mata pelajaran pada Paket Keahlian di luar
Paket Keahlian yang sudah dipilih dalam Program Keahlian yang sama.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada SMK
berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang
sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMK, atau
tes bakat dan minat oleh psikolog.
Halaman 200
1. Pengembangan kreativitas
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler.
5. Pengembangan karir.
Halaman 201
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi
lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi,
pengenalan serta pengembangan kepribadian, informasi terhadap kelanjutan
studi ke pendidikan tinggi dalam merencanakan masa depan.
Bentuk-bentuk kegiatan ekstra kurikuler di SMK YAK 1 adalah Pramuka
(sebagai ekstra kurikuler wajib), dan ekstra kurikuler pilihan berupa: Pencak silat.
Halaman 202
2. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran kecakapan hidup di SMK YAK 1 adalah model yang
diharapkan mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
Halaman 203
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang. Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas
XII yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan
pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).
Halaman 204
Bentuk-bentuk penilaian yang dilakukan pada kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut:
Halaman 205
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan
pendidikan.
d) Jurnal, merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skala
Halaman 206
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa
catatan pendidik yang dikembangkan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup
(C), dan Kurang (K).
Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS
atau dengan pembobotan tertentu sesuai kesepakatan di satuan pendidikan.
Contoh perhitungan dengan perbandingan 70% : 30%.
Halaman 207
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu
Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas salah satu atau lebih dari:
Nilai Praktik,
Nilai Projek,
Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD
yang relevan.
d) Nilai keterampilan adalah mode dari hasil Penilaian Praktik, Penilaian
Projek dan Penilaian Portofolio melalui rerata atau pembobotan tertentu
Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata Pelajaran
Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
Mode nilai Praktik (NPr) = 3; mode nilai Projek (NPj) = 3; mode nilai
Portofolio (NPo) = 2
Maka nilai keterampilan yang ditulis pada LCK adalah nilai 3 dan
predikatnya B.
Halaman 208
skala 1 4 dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat seperti disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 5. Nilai Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
(Kurikulum 2013)
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
Halaman 209
Jumlah Jam Pembelajaran per minggu di SMK YAK 1 pada Kompetensi
Keahlian Pemasaran dalam 1 minggu adalah 50 jam pembelajaran.
3. Minggu efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk tahun pelajaran
2017/2018 adalah 40 minggu efektif. Khusus kelas XII hanya 34 minggu efektif.
4. Alokasi waktu
Alokasi waktu untuk satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45
menit.
5. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
6. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya. Salah satu aspek mata pelajaran yang dipilih harus sesuai dengan
program keahlian yang diikutinya, dalam rangka memperkaya dan meningkatkan
kualitas keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
Halaman 210
Kegiatan ekstra kurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), dan
ekstra kurikuler pilihan sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.
Halaman 211
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan
memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Peserta didikdinyatakan tidak naik, apabila:
Ketidakhadiran tanpa keterangan (Alpha) dalam 1 tahun kurang dari 15
hari.
memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan.
memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan
ciri khas peminatan.
7) Nilai peserta didik yang tidak/belum tuntas (pada kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan/atau sikap) tidak lebih dari 2 mata pelajaran, tetapi harus
diselesaikan sebelum memasuki semester baru di tahun pelajaran
berikutnya.
b) Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 32/2013 bahwa peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta
didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh
kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti
peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah
dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
3) lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan
lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program
produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian
sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Halaman 212
4) lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi
Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang
dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan
bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi
untuk bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya
harus dilalui.
N. Pendidikan Kewirausahaan
SMK YAK 1 mengintegrasikan Pendidikan Kewirausahaan dalam mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan memilih KD-KD yang sesuai
dengan hasil analisis internal dan eksternal sekolah, yaitu kerajinan, Pengolahan
dan Budidaya.
O. Kepramukaan
Dalam Peraturan Menteri No 63 tahun 2014 bahwa :
1. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai nilai kepramukaan;
Halaman 213
6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
7. Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
wajib pada pendidikan dasar dan menengah.
8. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik;
9. Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi
Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler.
10. Model Blok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan
wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan
diberikan penilaian umum.
11. Model Aktualisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang
dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan
secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
12. Model Reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan
sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.
13. Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai
sikap dan keterampilan.
Halaman 214
18. Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan
menggunakan penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap
dan keterampilan.
19. Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan, penilaian diri, dan
penilaian teman sebaya.
20. Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan menggunakan penilaian unjuk kerja.
21. Penilaian sikap dan keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) menggunakan jurnal pendidik dan portofolio.
22. Pengelolaan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung
sundab kepala sekolah dengan pelaksana pembina pramuka.
23. Pembina Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Guru
kelas/Guru mata pelajaran yang telah memperoleh sertifikat paling rendah
kursus mahir dasar atau Pembina Pramuka yang bukan guru kelas/guru
mata pelajaran.
Halaman 215
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran
sebagai berikut:
Halaman 216
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.00 15.45
Selasa 07.00 15.45
Rabu 07.00 14.45
Kamis 07.00 14.45
Jumat 07.00 11.45
Sabtu 07.00 11.45
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
Halaman 217
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.
belajar PBM
12. Libur Idul Fitri Juli 2017
13. Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) September 2017
14. Ulangan Tengah Semester Gasal Oktober 2017
15. Pembagian LHBPD tengah semester Oktober 2017
16. Musyawarah Ambalan November 2017
17. Rapat Evaluasi Smt. 1 & Persiapan Smt.2 Desember 2017
Ulangan Akhir Semester Gasal dan Ujian
18. Desember 2017
Praktek Akhir Semester
19. Pembagian LHBPD Desember 2017
20. Kemah Raya Desember 2017
Des. 2017Januari
21. Libur Semester 1
2018
22. Praktik Lapangan kelas XI Desember 2017
23. Hari pertama semester 2 Januari 2018
24. Dianpinsa Januari 2017
25. Ulangan Tengah Semester Genap Maret 2018
Pembagian LHBPD Tengah Semester
26. Maret 2018
Genap
27. Kunjungan Industri April 2018
28. Pelantikan Bantara / Laksana Mei 2018
29. Ujian Sekolah (3mapel) Mei 2018
Ulangan Akhir Semester Genap dan
30. Mei Juni 2018
Ujian Praktek Akhir Semester
Rapat Kenaikan Kelas + Evaluasi Tahun
31. Juni 2018
Pelajaran 2013-2014
32. Pembagian LHBPD Juni 2018
Halaman 218
KURIKULUM SMK YAK 1
JULI 2017 AGUSTUS 2017 SEPTEMBER 2017 OKTOBER 2017 NOVEMBER 2017 DESEMBER 2017
M 6 13 20 27 M 3 10 17 24 31 M 7 14 21 29 M 5 12 19 26 M 2 9 16 23 30 M 7 14 21 29
S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 S 1 8 15 22 29
S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30
R 2 9 16 23 30 R 6 13 20 27 R 3 10 17 24 R 1 8 15 22 29 R 5 12 19 26 R 3 10 17 24 31
K 3 10 17 24 31 K 7 14 21 28 K 4 11 18 25 K 2 9 16 23 30 K 6 13 20 27 K 4 11 18 25
J 4 11 18 25 J 1 8 15 22 29 J 5 12 19 26 J 3 10 17 24 31 J 7 14 21 28 J 5 12 19 26
S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 6 13 20 27
JANUARI 2018 PEBRUARI 2018 MARET 2018 APRIL 2018 M E I 2018 JUNI 2018
M 4 11 18 25 M 1 8 15 22 M 1 8 15 22 29 M 5 12 19 26 M 3 10 17 24 31 M 7 14 21 29
S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29
S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30
R 7 14 21 28 R 4 11 18 25 R 4 11 18 25 R 1 8 15 22 29 R 6 13 20 27 R 3 10 17 24
K 1 8 15 22 29 K 5 12 19 26 K 5 12 19 26 K 2 9 16 23 30 K 7 14 21 28 K 4 11 18 25
J 2 9 16 23 30 J 6 13 20 27 J 6 13 20 27 J 3 10 17 24 J 1 8 15 22 29 J 5 12 19 26
S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27
JULI 2018
M 5 12 19 26 Libur Semester I : 10 hari ( 22 Desember 2014 s.d 2 Januari 2018) Hari Efektif Sekolah :
S 6 13 20 27 Libur Semester II : 18 hari (22 Juni s.d. 12 Juli 2017) Semester I : 122 hari
S 7 14 21 28 Libur Hari Besar Semester II : 110 hari
R 1 8 15 22 29 Kegiatan Hari Belajar Efektif Fakultatif
K 2 9 16 23 30 Libur Permulaan Puasa/Puasa dan sekitar Hari Raya Penerimaan raport
J 3 10 17 24 31 Ulangan Tengah Semester Ujian Sekolah
S 4 11 18 25 Ulangan Akhir Semester Ujian Tingkat Kompetensi
Halaman 228
D. Pengembangan RPP
1. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada
struktur kurikulum yang tersedia di Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
2. SMK YAK 1 memfasilitasi para guru dalam mengembangkan RPP
melalui:
a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat Dinas
Pendidikan Kabupaten Semarang;
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam
kelompok maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
3. Pengembangan RPP Berkelanjutan
a. Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal
setiap akhir semester;
b. Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, dan penyusunan RPP
c. Mengikut sertakan tenaga pendidik SMK YAK 1 dalam berbagai
pelatihan, baik di sekolah, tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun
tingkat nasional.
Halaman 229
BAB V
PENUTUP
Demikianlah atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, revisi dan pengembangan
Kurikulum SMK YAK 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 telah selesai, dengan harapan
segala upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan,
khususnya di SMK YAK 1 dan di Indonesia pada umumnya.
Halaman 230