PANDUAN PRAKTIS
PENGELOLAAN PENGADUAN
SEBAGAI METODE EFEKTIF PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
(Pendidikan dan Kesehatan)
USAID-KINERJA
Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807
Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46
Jakarta, 10210
Phone: +62 21 5702820
Fax: +62 21 5702832
Email: info@kinerja.or.id
www.kinerja.or.id
2014
KATA PENGANTAR
Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat
yang diamanatkan dalam berbagai peraturan perundangan seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.
PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Dengan dukungan USAID, Program KINERJA telah berupaya memperkenalkan program bantuan teknis
Peningkatan pelayanan publik di 20 kabupaten/kota mitra di empat provinsi di Indonesia (Aceh, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan) yang bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan publik. Program
ini difokuskan pada penguatan pihak penyedia layanan (supply side) dan pihak pengguna layanan (demand
side) di sektor pendidikan dasar, kesehatan dasar, dan perbaikan iklim usaha. Pada tahun ketiga, Program
KINERJA menambah 4 kabupaten/kota lagi di Provinsi Papua yang bekerja khusus di sektor kesehatan.
Peningkatan pelayanan tersebut dimaksudkan agar unit pelayanan dapat menyelenggarakan kegiatannya
untuk pencapaian standar pelayanan publik (SPP), standar pelayanan minimal (SPM), dan standar nasional
serta mencapai tujuan-tujuan MDG (Millennium Development Goals).
Survei pengaduan merupakan sarana bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam upaya peningkatan
publik, khususnya yang dilakukan di unit layanan. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi no 13 tahun 2009 tentang peningkatan Pelayanan publik dengan partisipasi
masyarakat diungkapkan bahwa survei pengaduan merupakan salah satu metode peningkatan Pelayanan
publik yang praktis, cepat dan murah:
USAID-KINERJA telah melakukan metode survei pengaduan di 180 sekolah dan 61 Puskesmas dengan
total responden yang berpartisipasi sebesar 42.397 responden. Dari pelaksanaan ini diketahui bahwa survei
pengaduan mempunyai pengaruh positif yang sangat besar dalam perbaikan Pelayanan publik di unit
Pelayanan baik di sekolah maupun di puskesmas. Komitmen dari pimpinan unit layanan dan pemerintah
sangat baik dalam merespon dan menangani keluhan masyarakat ini.
Berdasarkan pengalaman baik tersebut maka USAID-KINERJA menyusun pedoman praktis pelaksanaan
survei pengaduan, pedoman praktis ini merupakan panduan yang disusun berdasarkan pengalaman
pengalaman yang didapatkan dari proses pendampingan pelaksanaan survei pengaduan.
Diharapkan panduan praktis survei pengaduan ini dapat membantu Penyelenggara pelayanan, Pemerintah
daerah dan pihak-pihak lain yang ingin menerapkan tata kelola yang baik, khususnya dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan berstandar dalam rangkat
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
ELKE RAPP
Chief of Party, USAID - KINERJA
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 PENDAHULUAN 6
1. Pentingnya panduan praktis tentang pengelolaan pengaduan 6
2. Pengantar konsep pelayanan publik 7
3. Pengelolaan pengaduan sebagai pintu masuk peningkatan kualitas pelayanan publik 10
4. Pengertian survey pengaduan 12
5. Manfaat survey pengaduan 12
BAB 4 PENUTUP 70
Lampiran 71
1. Contoh kuesioner kesehatan 72
2. Contoh kuesioner sektor pendidikan 73
3. Tata cara wawancara responden 74
4. Contoh format rekapitulasi hasil survey 74
5. Tata cara membuat IPM 75
6. Contoh IPM 82
7. Contoh janji perbaikan layanan 83
8. Contoh rekomendasi perbaikan layanan 86
9. Format monitoring janji dan rekomendasi teknis 90
perbaikan di masa-masa yang akan datang; lama Kotak Saran tersebut dimanfaatkan untuk
dan setiap pimpinan satuan kerja menyediakan memberikan saran atau pengaduan? sejauh ini
contoh yang baik di dalam diri dan tindakannya yang ada didalamnya sering sekali justru sampah
sehingga dapat ditiru oleh para bawahan. (bungkus permen, sobekan kertas pembersih/tissue
dan sejenisnya). Mengapa hal tersebut terjadi ?
11. Profesionalisme
Setiap urusan dilaksanakan atau dijalankan Penyebabnya sederhana saja. Seorang yang
secara profesional dengan kualitas pelaksanaan berpendidikan formal sarjana sekalipun, jika dia
pekerjaan dan hasil yang baik. Penyelenggaraan bukanlah seorang sarjana teknik transportasi
kewenangan dilaksanakan dengan menjunjung udara atau sarjana manajemen transportasi udara,
tinggi prinsip-prinsip profesionalisme. tidaklah mungkin akan mampu memberikan saran
dan mengisi kotak saran yang disediakan terkait
pelayanan transportasi udara di setiap bandara
udara yang dikelolanya. Hal yang sama akan terjadi
3. Metode pada kotak saran yang disediakan di rumah-rumah
pengelolaan
sakit. Jika seseorang bukanlah sarjana kesehatan
masyarakat, sarjana keperawatan, kedokteran atau
Hampir di semua kantor unit organisasi yang rekomendasi yang berisi solusi praktis. Karena itu,
berhadapan langsung dengan para pelanggannya pada akhirnya persoalan yang menyangkut solusi
dapat ditemukan Kotak Saran (Suggestion Box). praktis perbaikan pelayanan kembali berpulang
Di bandara udara, di stasiun kereta api, di kantor kepada masing-masing penyelenggara pelayanan
bank dan di tempat-tempat lainnya di mana terjadi itu karena faktanya memang, merekalah ahlinya.
adakah yang memperhatikan bahwa setelah sekian pernyataan ketidak-puasan, apapun bentuknya
Pernyataan ketidak-puasan lebih berkenaan dengan 1. Para pengguna pelayanan lebih mudah
perasaan (subyektif) bukan berdasarkan logika menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidak-
(apa sebab). Tidak suka, tidak menginginkan, bahkan puasan daripada menyatakankan saran,
jengkel atau marah terhadap sesuatu. Itu lebih mudah rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
disampaikan daripada saran atau rekomendasi yang pelayanan,
setidaknya harus lebih berbasis logika.
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan
Jauh lebih mudah bagi orang awam untuk saran atau rekomendasi perbaikan, hampir
mengeluhkan keterlambatan keberangkatan dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari
pesawat udara daripada memberi saran bagaimana praktis/ teknis sehingga tidak dapat segera
caranya agar hal itu tidak lagi terjadi. Jauh lebih diterapkan,
mudah bagi pasien dan keluarga pasien untuk
mengeluhkan bahwa obat-obatan yang diberikan 3. Pencarian alternatif solusi praktis dan
oleh dokter tidak manjur (tidak membawa penerapannya untuk meningkatkan kualitas
kesembuhan) daripada memberi saran kepada pelayanan adalah wilayah keahlian dan
para dokter tentang obat apa yang paling dapat sekaligus merupakan tanggungjawab para
menyembuhkan. Jauh lebih mudah bagi siswa penyelenggara pelayanan itu sendiri.
atau orangtua/wali siswa untuk mengeluhkan biaya
pendidikan yang mahal daripada memberikan Sejalan dengan hal tersebut di atas dalam
saran bagaimana seharusnya penghematan dapat rangka memfasilitasi pihak-pihak dalam
dilakukan agar biaya pendidikan menjadi lebih rangka mewujudkan kepemerintahan yang
murah. baik, maka adanya buku panduan praktis
pengelolaan pengaduan untuk peningkatan
Uraian di atas menjadi argumentasi mengapa kualitas pelayanan publik tentunya akan banyak
menjaring atau bahkan meminta pengaduan/ manfaatnya guna membantu fasilitator dalam
keluhan masyarakat pengguna pelayanan jauh memberikan asistensi kepada unit layanan
lebih mudah dilakukan daripada meminta saran publik ataupun bagi aparatur pemerintah dalam
atau bahkan rekomendasi bagaimana memperbaiki usaha peningkatan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada publik.
Survey pengaduan masyarakat adalah sebuah Dari IPM tersebut selanjutnya di lakukan analisis
survey dengan menggunakan kuesioner pernyataan penyebab pengaduan, analisis ini untuk mencari
pengaduan (yang berisi pernyataan-pernyataan akar penyebab pengaduan dan solusinya. Solusi
pengaduan) yang merupakan hasil lokakarya tersebut sebagai rekomendasi untuk melakukan
mekanisme pengelolaan pengaduan masyarakat. perbaikan pelayanan. Oleh karenanya dalam solusi
Dalam lokakarya tersebut masyarakat dan aparatur ini di bagi menjadi dua kategori, yaitu solusi internal
penyedia layanan bersama-sama merumuskan dan solusi eksternal. Solusi internal akan di tindak
pernyataan-pernyataan pengaduan terkait dengan lanjuti ke dalam janji perbaikan pelayanan dan solusi
kekurangan layanan yang dirasakan oleh pengguna ekternal akan di tindak lanjuti dengan rekomendasi
layanan (sesuai dengan Standart Pelayanan teknis.Rekomendasi teknis ini akan di serahkan
Minimum dan Standar Pelayanan Publik) dari jenis kepada para pengambil kebijakan untuk di tindak
pelayanan tertentu atau unit layanan dan atau dari lanjuti, melalui mekanisme perencanaan daerah.
2
Pengaduan untuk Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik
Tahapan Umum
diajak berperan aktif dalam melakukan perbaikan
pelayanan, dari saat menyusun instrumen, survey,
untuk
perbaikan pelayanan publik.
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
........
masyarakat diajak
berperan aktif dalam
melakukan perbaikan
pelayanan, dari saat
menyusun instrumen
........
Tahapan penataan awal merupakan salah satu pengaduan, baik bagi penyedia maupun
pelaksana memerlukan dukungan penuh dari semua - Tingkat Kabupaten (SK Kepala Daerah)
stakeholders dan dari pengambil keputusan. - Tingkat Unit Layanan (SK Kepala Dinas/
pelaksanaannya tidak akan menemui kendala. Persiapan logistik (tempat, alat dan bahan
d) Foto copy Standart Pelayanan Minimum dapat berkomunikasi secara efektif sehingga tujuan
sektoral (Kesehatan, Sekolah dan Perijinan dari lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat
Terpadu Satu Pintu). ini akan tercapai.
e) Bahan presentasi dan bahan bacaan
tentang tata kelola pelayanan dan azaz
pelayanan. Hasil yang diharapkan dari lokakarya
pengelolaan pengaduan masyarakat
Melakukan sortir ulang (verifikasi ulang) terhadap pengaduan yang berasal dari
aparatur penyelenggara pelayanan (misal tentang kekurangan fasilitas, anggaran
dan hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan pengguna layanan).
Kesehatan (Puskesmas)
Pelayanan yang bisa di adukan adalah ;
a. Layanan Utama:
Registrasi pasien Tindakan Pelayanan Penyerahan Obat
contoh
- Dimulai dari mulai masuk puskemas, daftar di loket pendafataran pasien sampai
menunggu di panggil petugas.
b. Layanan Pendukung
Kebersihan
Keamanan
Kenyamanan
Sarana prasarana
1) Kuesioner yang telah ditulis di metaplan Setelah kuesioner selesai dibuat, maka
di susun berdasarkan jenis pengaduan kemudian kuesioner tersebut digandakan
( apakah termasuk registrasi, tindakan dan dibuat untuk proses simulasi survey dan
pelayanan /KBM, evaluasi hasil belajar/ tabulasi pada saat hari kedua pelaksanaan
penyerahan obat ) lokakarya mekanisme pengelolaan pengaduan
2) Kemudian di lakukan prioritisasi pernyatan masyarakat. Hal ini perlu dilakukan untuk
pengaduan yang akan dimasukkan ke dalam menguji apakah kuesioner tersebut sudah
kuesioner pengaduan masyarakat benar, baik dari tata bahasa, layout, tidak
adanya pernyataan pengaduan yang multi
tafsir ataupun pernyataan ganda, serta terlalu
banyaknya pernyataan pengaduan yang ada
dalam kuesioner.
Telah direkapitulasi
Tahapan kedua dari metode pengelolaan pengaduan Sebelum survey pengaduan dilaksanakan,
masyarakat untuk peningkatan kualitas pelayanan maka jumlah dan sasaran responden untuk
publik adalah survey pengaduan masyarakat Hal survey haruslah di sepakati dan ditetapkan
ini menjadi salah satu titik kritis dalam metode terlebih dahulu. Hal ini untuk memberikan
penerapan pengelolaan pengaduan masyarakat gambaran pasti berapa kuesioner yang
untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, karena akan dicetak / digandakan dan dimana saja
disinilah (hasil survey) akan diketahui sejauh mana survey akan dilakukan. Pada umumnya
persepsi masyarakat akan kualitas pelayanan yang responden yang menjadi target ideal survey
telah diberikan oleh aparatur penyedia layanan. pengaduan adalah responden yang sudah
mempunyai pengalaman mendapatkan
Sehingga kadang kala memunculkan ketakutan pelayanan dari unit pelayanan publik yang
dikalangan aparatur bahwasannya penilaian menjadi lokus kegiatan survey tersebut.
masyarakat atas pelayanan mereka tidak seperti
Responden khusus Adalah Ibu-ibu yang hanya pernah mendapatkan layanan pada Poli KIA
(konteks KINERJA) hanya di Puskesmas.
pada pelayanan poli KIA Rata-rata jumlahnya 150 responden tiap Puskesmas atau lebih
(kesehatan ibu dan anak) tergantung jumlah kunjungan di tiap Puskesmas.
Responden integrasi KIA Pengguna pelayanan (ibu hamil dan ibu menyusui) dan sebagian
HIV pengantar pengguna pelayanan puskesmas dan jajarannya yang
memanfaatkan pelayanan KIA dan atau pemeriksaan HIV.
Rata-rata jumlahnya 150 responden tiap Puskesmas atau lebih
tergantung jumlah kunjungan di tiap Puskesmas.
Responden khusus ko Seluruh pengguna layanan dan sebagian pengantar pengguna pelayanan
inveksi TB HIV puskesmas dan jajarannya yang menggunakan Pelayanan pemeriksaan
TB dan HIV.
Rata-rata jumlahnya 150 responden tiap Puskesmas atau lebih
tergantung jumlah kunjungan di tiap Puskesmas.
Penyiapan tim pelaksana Tim Internal di unit layanan publik yang bertugas dan bertanggung jawab
survey pengaduan atas pelaksanaan survey (mengedarkan kuesioner, melakukan tabulasi
survey dan menyimpan dokumen hasil survey).
Tim pelaksana survey
pengaduan berasal dari Kelompok-kelompok masyarakat (LSM, Forum Multi Stakeholder (FMS),
internal dan kelompok organisasi perempuan, organisasi massa, organisasi profesi, dll) yang
masyarakat ikut membantu melakukan survey pengaduan dan melakukan tabulasi
hasil survey.
Pembagian wilayah kerja Memperluas survey diluar kantor pelayanan (arisan, majelis taklim,
rumah ibadah).
Perlu dilakukan untuk
mempermudah tim dalam Melaksanakan survey dalam kelompok (menjangkau responden tidak
menjangkau responden secara individu melainkan dalam kelompok besar, ini dapat menghemat
yang telah ditargetkan dan waktu dan tenaga serta menjaukau responden sebanyak-banyaknya.
menghindari terjadinya
dua kali atau lebih survey
kepada responden yang
sama dengan cara.
Melakukan penyaringan Menambah cadangan responden 20% dari jumlah responden yang
data responden ditetapkan.
(ciri-ciri data yang Melakukan survey ulang.
validitasnya rendah /perlu
di cek).
Salah satu faktor keberhasilan dari metode - Spanduk, terutama dipasang dilokasi yang
pengelolaan pengaduan adalah tersebarnya strategis dilihat orang banyak
informasi kepada masyarakat bahwa akan ada - Poster, brosur, leaflet
survey pengaduan, dan masyarakat diminta untuk - Radio (biasanya dalam bentuk Talkshow
secara aktif mengisi dan mengembalikan kuesioner interaktif)
pengaduan. Untuk penyebarluasan informasi ini, - Media cetak (spot iklan di koran lokal)
beberapa bentuk publikasi seperti di bawah ini - Televisi lokal (dalam bentuk talkshow interaktif
cukup efektif untuk menyebarkan informasi akan atau spot iklan)
adanya survey pengaduan.
Melakukan rekapitulasi harian menjadi sangat penting, hal ini untuk mencegah
menumpuknya quisioner yang akan ditabulasi sehingga penghitungannya akan
lebih valid dan menghindari penghitungan ganda.
Beri tanda turus ( l = 1, ll=2, lll=3, llll=4, llll=5 ) pada kolom jumlah responden sesuai dengan pernyataan pengaduan
pada kuesioner yang dicontreng oleh responden.
Toilet tidak berfungsi, jumlahnya masih kurang, dan tidak terpisah antara laki-laki dan
400
perempuan
Tidak tersedia tong sampah yang memadai dan terpisah antara sampah basah dan kering 260
Beasiswa siswa miskin (BSM) yang tidak tepat sasaran dan tidak diterima secara penuh 190
Mata pelajaran muatan local tidak sesuai dengan kebiasaan siswa 130
Belum ada kerjasama yang baik antara orangtua siswa dengan pihak sekolah 90
Hasil akhir survey pengaduan masyarakat berupa Fotocopy dokumen Indeks Pengaduan
Indeks Pengaduan Masyarakat (IPM) menjadi Masyarakat
dasar untuk analisa dan perumusan tindakan nyata Dokumen Standar Pelayanan Minimal Sektoral
perbaikan pelayanan. Penting disadari bahwa tujuan Komposisi peserta lokakarya dengan
akhir penggunaan metode ini bukanlah pada perbandingan sebagai berikut:
pelaksanaan hasil survey pengaduan masyarakat
semata, tetapi pada rumusan tindak-tindak nyata a) 70 % dari jumlah peserta adalah aparatur
perbaikan yang harus segera dilakukan oleh para penyedia layanan publik/unit layanan publik
penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik (sekolah/puskesmas/perijinanterpadu satu
untuk memperbaiki layanan sebagai tanggapan pintu) dan organisasi/lembaga pembina
atas pengaduan masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik (SKPD/Dinas /Badan)
sasaran akhir adalah tindakan nyata perbaikan yang bersangkutan.
pelayanan. b) 30 % dari jumlah peserta lokakarya berasal
dari pengguna layanan, LSM, Forum Multi
Sebelum memutuskan tindakan perbaikan apa Stakeholder (FMS ), akademisi, Organisasi
yang perlu dilakukan, analisis masalah penyebab Massa, Organisasi Profesi, Jurnalis Warga
pengaduan harus dilakukan dengan cermat dan (JW), dan organisasi pemerintah lainnya.
dengan toleransi yang tinggi untuk mencapai
Tips dan Tehnik analisis penyebab pengaduan dan solusi secara cepat
Ungkapkan dan masukkan semua faktor penyebab yang nyata terjadi dan
merupakan faktor penyebab langsung (tidak ada penyebab perantara).
ANALISIS PENYEBAB Untuk setiap masalah penyebab pengaduan sangat mungkin tersedia
beberapa solusi logis. Karena itu jangan berhenti jika telah menemukan
PENGADUAN DAN satu solusi untuk setiap masalah penyebab. Galilah pemikiran tentang
solusi logis lainnya.
SOLUSI SECARA CEPAT
Dalam menggunakan matrik analisis penyebab pengaduan ini, kita harus kembali mengingat bahwa ada rumus
logis antara pernyataan pengaduan dengan penyebab pengaduan yaitu
haruslah merupakan kalimat dengan hubungan sebab akibat. Apabila syarat ini tidak terpenuhi maka dapat
dipastikan faktor terebut bukanlah merupakan penyebab dari pengaduan tersebut.
Untuk menghindari adanya kalimat penyebab yang tidak memenuhi kriteria hubungan sebab akibat, maka
peran fasilitator sangatlah vital untuk selalu melakukan koreksi dengan cara menyambungkan kalimat sebab
dengan pengaduan.
Contoh :
Ketelitian dalam merumuskan penyebab adalah bisa di identifikasi maka akan semakin baik hasil
Faktor Kunci untuk bisa merumuskan perbaikan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan.
pelayanan publik (baik yang berupa Janji Perbaikan Demikian pula sebaliknya, semakin tidak logis
Pelayanan maupun Rekomendasi Perbaikan penyebab pengaduan yang bisa di identifikasi maka
Pelayanan) dengan baik, fokus dan tidak multi akan semakin jelek juga hasil draft Rekomendasi
tafsir. Semakin logis penyebab pengaduan yang dan Janji Perbaikan Pelayanan publik yang
dihasilkan.
Solusi
No Pengaduan Sebab
Internal Eksternal
2 Tidak ada petugas a) Minimnya Mengangkat tenaga honor Minta tenaga keamanan
keamanan. dana untuk Satpam. (tenga sukwan/honor
membayar daerah) kepada Disdik
satpam. Cq. Badan Kepegawaian
b) Kurangnya Pemkot Singkawang.
perhatian dari
dinas terkait.
3 Jumlah WC tidak Jumlah WC tidak Meminta tambahan WC
cukup untuk sebanding dengan kepada Dinas Terkait.
siswa. jumlah siswa
Pernyataan Solusi
No Sebab
Pengaduan Internal Eksternal
Pernyataan Solusi
No Sebab
Pengaduan Internal Eksternal
Dari hasil analisis pengaduan maka solusi yang Berdasarkan hasil analisis pengaduan maka solusi
masih dalam kewenangan dan kemampuan yang diluar kewenangan dan kemampuan
aparatur penyelenggara pelayanan dimasukkan aparatur penyelenggara pelayanan dimasukkan
dalam kolom Solusi Internal yang kemudian dalam kolom Solusi Eksternal yang kemudian
akan menjadi Janji Perbaikan Pelayanan dari unit akan menjadi Rekomendasi teknis Perbaikan
pelayanan publik tersebut. Pelayanan dari unit pelayanan publik tersebut.
Pada Hari ini Selasa, Tanggal Satu Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Tigabelas bertempat di Vila Kampung
Batu Kota Singkawang, saya PAJARUDIN, S.Pd. Jabatan Kepala SMP Negeri 7 Singkawang menyatakan
bahwa:
Dalam rangka menindaklanjuti hasil Survey Pengaduan Masyarakat yang dilaksanakan pada tangga 22
Februari tahun 2013 sampai dengan 28 Februari 2013, dimana dari sejumlah 240 responden siswa dan orang
tua siswa di SMP Negeri 7 Singkawang telah berpartisipasi mengisi dan mengembalikan kuisioner sejumlah
182 (75,83%) responden (terlampir tabel rekapitulasi pengaduan masyarakat). Dari hasil survey pengaduan
masyarakat tersebut kami telah melakukan rekapitulasi dan analisa.
Selanjutnya sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang ada, kami berjanji untuk memperbaiki
pelayanan terkait dengan masing-masing pengaduan melalui upaya dan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Untuk pengaduan Ruang kelas panas sebanyak 131 responden, kami berjanji mulai Minggu Pertama
bulan Juli tahun 2013 akan:
a. Mengadakan penambahan pohon sebanyak 50 batang untuk penghijauan di lingkungan sekolah
b. Mengadakan kipas angin melalui penganggaran pada dana Bos dan kerjasama dengan komite sekolah.
2. Untuk pengaduan Masih ada guru yang menjual LKS sebanyak 128 responden, kami berjanji mulai
Minggu Pertama bulan Juli tahun 2013 (tahun pelajaran 2013/2014) akan:
a. melatih guru untuk membuat bahan ajar yang kreatif, konstektual dan tidak mahal
b. Tidak Menjual LKS
3. Untuk pengaduan Meja dan Kursi banyak yang rusak sebanyak 117 responden kami berjanji mulai
Minggu Pertama Bulan Juli tahun 2013 (Tahun pelajaran 2013/2014) akan melakukan:
a. Pengawasan yang lebih ketat dari pihak sekolah terhadap pemanfaatan fasilitas sekolah.
b. Perbaikan meubeler pada tahun 2014 terutama kursi dan meja siswa.
5. Untuk pengaduan Guru datang ke kelas tidak tepat waktu sebanyak 94 responden kami berjanji mulai
Minggu Pertama bulan Juli tahun 2013 akan:
a. Membuat komitmen tentang batas paling lambat masuk ke kelas
b. Mengefektifkan kepengawasan di sekolah
6. Untuk pengaduan Persediaan air bersih terbatas sebanyak 93 responden kami berjanji mulai Minggu
Pertama bulan Juli tahun 2013 akan:
a. Menyiapkan bak penampungan air hujan (penambahan)
7. Untuk pengaduan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah terganggu oleh bising, banjir, becek dll
sebanyak 91 responden kami berjanji mulai Minggu Pertama bulan Juli tahun 2013 akan melakukan :
a. Penimbunan secara bertahap
b. Pavingisasi halaman sekolah (Juli 2013)
c. Perawatan dan pembersihan sekolah (rutin)
8. Untuk pengaduan Guru menerima dan mengirim SMS ketika pembelajaran berlangsung sebanyak 89
responden kami berjanji mulai Minggu Pertama bulan Juli tahun 2013 akan:
a. Membuat dan Memberlakukan aturan penggunaan HP di sekolah untuk guru dan siswa.
9. Untuk pengaduan Tidak ada ketentuan baku besarnya biaya sekolah peranak per tahun sebanyak
84 responden kami berjanji mulai Minggu Pertama bulan Juli tahun 2013 akan :
a. Bekerjasama dengan komite sekolah menganggarkan rencana anggaran sekolah per tahun dan
disosialisasikan ke warga sekolah.
10. Untuk pengaduan Guru tidak menggunakan media teknologi informasi saat mengajar sebanyak 76
responden kami berjanji mulai Minggu Pertama bulan Juli tahun 2013 akan:
a. Mengikut sertakan guru untuk kursus/ bimbingan media informasi
b. Mengharuskan guru menggunakan media komputer dalam pembelajaran
Bahwa dalam proses pembahasan penyebab dan alternatif penyelesaian atas pengaduan, ada hal-hal yang
berada diluar kewenangan dan kemampuan sekolah yang turut menjadi penyebab masalah. Untuk itu kami
telah mengajukan rekomendasi kepada Bapak Walikota agar memperoleh perhatian dan tindak lanjut secara
proporsional. Kami berjanji untuk mengumumkan kepada masyarakat terutama masyarakat pengguna layanan
sekolah tentang hal-hal dan tindak lanjut terhadap rekomendasi tersebut.
Secara terbuka kami selalu mengharapkan partisipasi masyarakat terutama masyarakat pengguna layanan
sekolah untuk terus mengawasi kinerja pelayanan kami dan segera memasukkan pengaduan (keluhan) ke kotak
pengaduan yang tersedia, terutama jika janji perbaikan pelayanan yang kami janjikan belum kami penuhi.
Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi bapak/ibu/saudara sekalian yang telah memberikan masukan
melalui survey pengaduan masyarakat yang telah dilaksanakan dan mengharapkan pengawasan terus menerus
demi perbaikan pelayanan ke masa yang akan datang.
H. D A H R I PAJARUDIN, S.Pd.
NIP. 19650528 198803 1 018
Selama pelaksanaan Survei Pengaduan Masyarakat terhadap kinerja pelayanan Puskesmas Kanigaran,
Jati dan Ketapang pada tanggal 21 s/d 28 Desember 2012 sejumlah 300 anggota masyarakat berpartisipasi
mengisi dan mengembalikan kuisioner yang disebarkan (Terlampir: Tabel Rekapitulasi Pengaduan Masyarakat).
Kami (Kepala Puskesmas Kanigaran, Jati, Ketapang dan seluruh Staf) telah membahas dan menentukan
upaya-upaya perbaikan untuk menanggapi pengaduan masyarakat tersebut. Kami telah membuat Janji
Perbaikan Pelayanan dan akan mengumumkan kepada masyarakat (terlampir).
Dalam proses analisis sebab-sebab dan alternatif penyelesaian masalah pengaduan, kami juga
mengidentifikasi beberapa sebab yang tindakan-tindakan perbaikannya berada di luar kewenangan dan
kemampuan kami di Puskesmas Kanigaran, Jati dan Ketapang. Untuk itu, kami kirimkan Rekomendasi Perbaikan
Layanan untuk diteruskan kepada Bapak Walikota.
Dengan hormat kami menyampaikan beberapa sebab yang berada di luar kewenangan dan kemampuan
kami tersebut sebagai berikut:
A. Puskesmas Kanigaran
1. Sejumlah 18 orang mengadukan tentang Makanan tambahan (MT) untuk balita di posyandu masih
kurang. Hal ini disebabkan antara lain:
1.1. Anggaran yang dialokasikan Puskesmas untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita di
Posyandu bersumber dari dana BOK sebesar Rp.20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) perbulan
dinilai belum bisa mencukupi biaya posyandu;
1.2. Anggaran BOK juga dialokasikan untuk kegiatan prioritas lainnya.
Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut:
1.1.1 Agar biaya PMT balita di posyandu juga dapat dianggarkan oleh sektor terkait selain
Puskesmas, sehingga kebutuhan Posyandu dapat terpenuhi;
1.1.2 Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan posyandu, misalnya
dengan Pembentukan Kelompok Peduli Posyandu.
2. Sejumlah 16 orang mengadukan tentang Ruangan di Puskesmas terasa panas dan kurang luas
Hal ini disebabkan antara lain:
2.1. Jumlah pengunjung perhari di puskesmas induk rata-rata 200 pasien, terasa padat pada jam-
jam pelayanan jika dibandingkan luas bangunan;
2.2. Tidak semua ruangan ber-AC, namun puskesmas mengupayakan ventilasi lancar dan sejuk
dengan menyediakan kipas angin di tiap ruangan.
Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
2.1.1 Merehab bangunan Puskesmas induk, sehingga kebutuhan ruangan berikut tata letaknya
memadai dengan jumlah pengunjung;
2.1.2 Menambah sarana ruang tunggu.
3. Sejumlah 7 orang mengadukan tentang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sudah tidak
diberlakukan lagi, pasien tetap membayar meski tergolong tidak mampu. Hal ini disebabkan
antara lain:
3.1. Edaran Gubernur Jawa Timur menyatakan tidak diberlakukannya lagi (SKTM) bagi yang berobat
di RS Pemerintah Propinsi per 1 September 2012;
3.2. Masih ada warga miskin yang tidak mememiliki kartu Jamkesmas/ Jamkesda.
Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
3.1.1 Mengalokasikan anggaran untuk pelayanan maskin Non Kuota.
1. Sejumlah 47 orang mengadukan tentang Ruangan di Puskesmas kurang nyaman dan kurang
luas. Hal ini disebabkan antara lain:
1.1. Sempitnya lahan yang dimiliki Puskesmas.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
1.1.1 Mengusulkan renovasi gedung, ruangan dan tempat parkir kendaraan yang sesuai dengan
standart Puskesmas.
3 Sejumlah 28 orang mengadukan Makanan Tambahan (MT) bagi balita di Posyandu masih kurang,
hal ini disebabkan antara lain:
3.1 Sulitnya menggerakkan masyarakat untuk memperoleh dana jimpitan;
3.2 Kurangnya penggalian dana dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
3.1.1 Mengusulkan Tim Puskesmas Jati menjadi anggota Tim Pokjanal Posyandu Kecamatan;
3.1.2 Kecamatan membantu menggerakkan masyarakat dalam menjalankan jimpitan untuk program
Posyandu;
3.1.3 Dinas Kesehatan Kota Probolinggo bekerjasama dengan perusahaan untuk menjadi CSR.
4 Sejumlah 62 orang mengadukan tentang Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat
Puskesmas, hal ini disebabkan antara lain :
4.1 Kurangnya Informasi pentingnya membawa Kartu Berobat Puskesmas;
4.2 Kurangnya sarana komputer yang dilengkapi program Simplustronik.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut:
4.1.1 Penambahan Komputer yang dilengkapi program Simplustronik;
4.1.2 Penambahan tenaga Administrasi ( S1 Kesehatan ) untuk mengoptimalkan program Simplustronik.
5 Sejumlah 33 orang mengadukan tentang Petugas Loket dan petugas kesehatan tidak ramah
kepada pasien, hal ini disebabkan antara lain :
5.1 Petugas kurang memahami dan mengimplementasikan arti Salam, Senyum, Sapa (3S);
5.2 Belum adanya SOP keramahan petugas.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
5.1.1 Mengusulkan pelatihan tentang Hubungan Masyarakat (Humas) bagi petugas frontliner
Puskesmas;
5.1.2 Mengusulkan Dinas Kesehatan agar bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Pariwisata untuk mengirimkan siswa Praktek Kerja Industri (Prakerin), sebagai frontliner
Puskesmas.
C. Puskesmas Ketapang
1. Sejumlah 53 orang yang mengadukan tentang Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat
Puskesmas. Hal ini disebabkan antara lain :
1.1 Selama ini tenaga yang melayani di loket masih kurang;
1.2 Komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik masih kurang.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
1.1.1 Mengusulkan tambahan tenaga untuk pelayanan di loket;
1.3 Mengusulkan tambahan komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik dibagian loket.
2. Sejumlah 40 orang mengadukan tentang Makanan Tambahan (MT) untuk Balita di Posyandu
masih kurang. Hal ini disebabkan antara lain :
2.1 Anggaran yang tersedia tidak dapat memenuhi semua balita yang ada;
2.2 Kurangnya pemahaman tentang PMT untuk Balita di Posyandu.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
2.1.1 Kerja sama dengan lintas sektoral untuk memperoleh dana tambahan;
2.1.2 Meningkatkan peran Forum Multi Stakeholder (FMS) dalam kegiatan posyandu.
3. Sejumlah 21 orang mengadukan tentang Dokter tidak memberikan informasi yang jelas tentang
hasil pemeriksaan. Hal ini disebabkan antara lain :
3.1 Rasio dokter yang tersedia di Puskesmas Ketapang tidak sebanding dengan jumlah kunjungan
pasien.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
3.1.1 Mengusulkan tambahan dokter / tenaga medis.
Berikut hasil rekapitulasi pengaduan masyarakat terkait pelayanan di Puskesmas Kanigaran, Jati
dan Ketapang berserta analisis sebab dan rekomendasi yang diberikan:
1. Sejumlah 86 orang mengadukan tentang Makanan Tambahan (MT) untuk balita di posyandu masih
kurang. Hal ini disebabkan antara lain:
1.1 Anggaran yang dialokasikan Puskesmas untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita di
Posyandu bersumber dari dana BOK sebesar Rp.20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) perbulan
dinilai belum bisa mencukupi biaya posyandu;
1.2 Anggaran BOK juga dialokasikan untuk kegiatan prioritas lainnya;
1.3 Sulitnya menggerakkan masyarakat untuk memperoleh dana jimpitan;
1.4 Kurangnya penggalian dana dari program Coorporate Social Responsibility (CSR);
1.5 Kurangnya pemahaman tentang PMT untuk Balita di Posyandu.
Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
1.1.1 Agar biaya PMT balita di Posyandu juga dapat dianggarkan oleh lintas sektor terkait selain
Puskesmas, sehingga kebutuhan Posyandu dapat terpenuhi;
1.1.2 Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Posyandu, misalnya dengan
Pembentukan Kelompok Peduli Posyandu;
1.1.3 Mengusulkan Tim Puskesmas menjadi anggota Tim Pokjanal Posyandu Kecamatan;
1.1.4 Kecamatan membantu mengerakkan masyarakat dalam menjalankan jimpitan untuk program
Posyandu;
1.1.5 Dinas Kesehatan Kota Probolinggo bekerjasama dengan perusahaan untuk menjadi Coorporate
Social Responsibility (CSR);
1.1.6 Meningkatkan peran Forum Multi Stakeholder (FMS) dalam kegiatan Posyandu.
2. Sejumlah 63 orang mengadukan tentang Ruangan di Puskesmas kurang nyaman dan kurang
luas. Hal ini disebabkan antara lain:
2.1 Sempitnya lahan yang dimiliki Puskesmas;
2.2 Jumlah pengunjung perhari di Puskesmas induk rata-rata 200 pasien, terasa padat pada jam-
jam pelayanan jika dibandingkan luas bangunan;
2.3 Tidak semua ruangan ber-AC, namun Puskesmas mengupayakan ventilasi lancar & sejuk
dengan menyediakan kipas angin di tiap ruangan.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
2.1.1 Mengusulkan renovasi gedung, ruangan dan tempat parkir kendaraan yang sesuai dengan
standart Puskesmas;
2.1.2 Menambah sarana ruang tunggu.
3. Sejumlah 115 orang mengadukan tentang Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat
Puskesmas. Hal ini disebabkan antara lain :
3.1 Tenaga yang melayani di loket masih kurang;
3.2 Kurangnya sarana komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik;
3.3 Kurangnya Informasi pentingnya membawa kartu Berobat Puskesmas.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
3.1.1 Penambahan Komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik;
3.1.2 Penambahan tenaga Administrasi (S1 Kesehatan) untuk mengoptimalkan program Simplustronik.
6. Sejumlah 21 orang mengadukan tentang Dokter tidak memberikan informasi yang jelas tentang
hasil pemeriksaan. Hal ini disebabkan antara lain :
6.1 Rasio dokter yang tersedia di Puskesmas Ketapang tidak sebanding dengan jumlah kunjungan
pasien.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut :
6.1.1 Mengusulkan tambahan dokter / tenaga medis.
Mohon kebijakan dan keputusan Bapak Walikota untuk masalah-masalah tersebut di atas. Merupakan
suatu kebanggaan bagi kami bila mendapat kesempatan untuk membantu Bapak Walikota membahas berbagai
kemungkinan penyelesaian masalah atas pengaduan masyarakat tersebut.
Demikian hasil rekomendasi ini disampaikan. Atas perkenan Bapak dalam mendukung upaya perbaikan
pelayanan yang sedang dan akan kami lakukan, disampaikan terima kasih.
1.2.1 Alat dan Bahan yang diperlukan Pelayanan yang diberikan kepada seluruh
peserta acara penandatanganan.
Dalam kegiatan Penandatanganan Dokumen Janji Perbaikan Pelayanan Publik
Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan yang sudah siap ditanda-tangani Kepala
Publik ini, ada beberapa hal yang harus Daerah dan Ketua DPRD.
disiapakan sebelum kegiatan ini dilaksanakan Dokumen Rekomendasi Perbaikan
yaitu: Pelayanan Publik yang sudah siap ditanda-
Fotocopy Indeks Pengaduan Masyarakat, tangani Kepala Daerah dan Ketua DPRD.
dokumen Rekomendasi dan Janji Perbaikan
PENANGGUNG
HARI KE-1 ACARA
JAWAB
08.00 09.00 Persiapan Acara Pembukaan Tim
09.00 09.15 Laporan / Sambutan Kepala SKPD tentang penerapan Kepala SKPD
pengelolaan pengaduan sebagai Metode Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik.
09.15 09.30 Presentasi Fasilitator atas seluruh rangkaian kegiatan, hasil yang Fasilitator
dicapai, hambatan dan rekomendasi lanjutan dari penerapan
pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik.
09.30 10.30 Penandatanganan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan Tim
Publik oleh unit Penyelenggara Pelayanan, Kepala SKPD,
lembaga mitra/stakeholder, Kepala Daerah dan Ketua DPRD.
10:30 11:30 Sambutan Kepala Daerah dan komitmen untuk supporting Kepala Daerah
kebijakan dan anggaran untuk upaya peningkatan kualitas
layanan publik.
11.30 12.00 Sambutan Ketua DPRD dan komitmen untuk supporting kebijakan Ketua DPRD
dan anggaran untuk upaya peningkatan kualitas layanan publik.
12.00 12.15 Penutupan Tim
b) Join agenda Penandatanganan Janji dan sendiri. Akan lebih bagus kalau kegiatan yang
Rekomendasi dengan acara Pemerintah digabungkan adalah kegiatan Pemerintah
Daerah lainnya Daerah yang juga berhubungan dengan tema
peningkatan pelayanan publik. Misalnya
Model kegiatan ini biasanya merupakan kegiatan Pameran pelayanan publik, peresmian
kompromi atas padatnya jadwal Kepala Daerah gedung pelayanan publik, pemberian
dan DPRD sehingga penandatanganan Janji penghargaan kepada elemen masyarakat,
dan Rekomendasi perbaikan pelayanan di pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi,
gabungkan atau di selipkan dalam agenda dan acara lainnya.
kegiatan Pemerintah Daera lainnya. Hal ini
harus disikapi dengan hati-hati terutama dalam
sisi pengalokasian waktu yang cukup untuk
proses meminta komitmen para pengambil
kebijakan (dilakukan oleh fasilitator) dan proses
penandatanganan Janji dan Rekomendasi itu
33
dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Pengaduan
dan Anggaran) SKPD yang bersangkutan ataupun
tersebar di SKPD terkait. Hal ini menjadi sangat
www.kinerja.or.id
Kabupaten/Kota
Unit Pelayanan
Nama Pemantau
Tanggal Pengisian Formulir
dst
Catatan:
1. Proses monitoring menggunakan teknik wawancara dan FGD dengan:
Mengetahui
Ketua Tim Monitoring Kepala Unit Pelayanan
Kabupaten/Kota
Sektor
Nama Pemantau
Tanggal Pengisian Formulir
Mengetahui
Ketua Tim Monev Kepala Dinas /Bidang..
www.kinerja.or.id
MSF yang akan melakukan pemantauan layanan untuk selalu meningkatkan pelayanan
implementasi janji perbaikan Pelayanan dan kepada masyarakat sesuai dengan sumpah sebagai
rekomendasi teknis. MSF unit Pelayanan akan Pamong Praja akan selalu di implimentasikan
mengawal dan memantau implementasi Janji dalam pelayanan yang lebih baik, akuntabel dan
Pelayanan di masing masing unit layanan, kemudian partisipatif.
hasil monitoring janji layanan akan di komunikasikan
kepada pimpinan unit layanan untuk advokasi lebih Hal ini juga mengingatka agar masyarakat
lanjut. Sedangkan MSF Kabupaten/Kota akan senantiasa ikut mengawasi realisasi rekomendasi
mengawal dan memantau rekomendasi teknis, dan janji perbaikan pelayanan yang telah ditanda-
kemudian hasil monitoringnya akan dikomunikasikan tangani bersama. Sehingga ada sinergi yang baik
kepada pihak pihak terkait di tingkat Kabupaten/kota antara penyedia layanan dan pengguna layanan
untuk advokasi lebih lanjut. untuk bersama-sama berkontribusi positip dalam
rangka peningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dengan adanya pemantauan atas realisasi
Rekomendasi dan Janji Perbaikan Layanan publik
ini, maka diharapkan semangat aparatur pemberi
Telah direkapitulasi
Beri tanda turus ( l = 1, ll=2, lll=3, llll=4, llll=5 ) pada kolom jumlah responden sesuai dengan pernyataan pengaduan
pada kuesioner yang dicontreng oleh responden.
1. Salin hasil rekapitulasi akhir di microsoft excel dengan tabel seperti contoh berikut:
a. Sorot tabel mulai dari 1 cel di atas tabel sampai ujung tabel seperti dalam gambar dibawah ini:
b. Arahkan kursor ke menu bar: Data sort dan filter sort sampai tampil jendela seperti berikut:
a. Sorot tabel yang sudah berurut dari atas ke bawah dan pilih Insert di menu bar seperti dalam gambar:
b. Klik bar 2D bar/3D bar/cylinder/cone/piramid bar clusterd bar sampai keluar tampilan seperti
berikut:
4. Edit tampilan bar untuk memberi judul, nama series atau mengganti warna bar dengan cara:
a. Meletakkan angka di bar: Bawa kursor ke chart area (kotak yang dihasilkan dari proses membuat
bar). Klik kanan di batang bar dan pilih add data labels. Secara otomatis angka akan masuk ke bar.
Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut, dan pilih letak series yg diinginkan: top (atas), botom
(bawah), dll.
c. Mengubah nama series sekaligus membuat judul chart: Bawa kursor ke chart area (kotak yang dihasilkan
dari proses membuat bar). Klik kanan di batang bar dan pilih select data seperti dalam gambar:
Tampilan yang akan muncul setelah mengklik select data adalah jendela pilihan Select data source
kemudian klik Series1 dalam Legend entries (series) klik edit dan ketik series name dalam jendela
yang tampil dengan judul tabel yang akan ditampilkan seperti: Indeks Pengaduan Pendidikan, klik OK,
dan selanjutnya klik OK lagi di jendela Select data Source dan kemudian muncul chart yg sudah ada
judulnya seperti tampilan berikut:
5. Di bawah tabel yang sudah dicopy ke microsoft word diberikan ucapan terima kasih kepada seluruh
masyarakat yg sudah terlibat dalam survai pengaduan seperti contoh di bawah:
6. Contoh IPM
Masyarakat, pasien beserta keluarga pasien, dan pengguna pelayanan Puskesmas Kanigaran, yang terhormat:
Selama Survei Pengaduan Masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas Kanigaran yang dilaksanakan dari tanggal 21 s/d 28
Desember 2012, sejumlah 100 anggota masyarakat telah berpartisipasi mengisi dan mengembalikan kuisioner dari sejumlah
100 kuisioner yang disebarkan.
Jawaban masyarakat yang masuk telah kami olah dengan mengurutkan pengaduan-pengaduan mulai dari yang tertinggi
sampai dengan yang terendah. Hasil survey disampaikan dalam bentuk Indeks Pengaduan Masyarakat (terlampir)
Kami berupaya menanggapi 11 pengaduan tertinggi dan berjanji untuk memperbaiki pelayanan yang terkait dengan
pengaduan tersebut, yaitu dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Untuk pengaduan Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat Puskesmas, kami berjanji mulai April 2013 akan:
1.1. Memasang papan informasi terkait persyaratan pelayanan di loket pendaftaran yang lebih jelas dan mudah
dimengerti pengguna layanan;
1.2. Tetap akan melayani pasien yang tidak membawa kartu berobat, tetapi waktu pelayanan di loket bagi yang
bersangkutan menjadi lebih lama.
2. Untuk pengaduan Antrian di loket pendaftaran di Puskesmas Induk terlalu lama, kami berjanji mulai bulan April 2013
akan:
2.1. Memasang papan informasi tentang standar waktu pelayanan di loket pendaftaran;
2.2. Mengupayakan kecukupan jumlah petugas di loket pendaftaran di Puskesmas Induk, minimal 2 orang;
2.3. Petugas loket pendaftaran di Puskesmas Induk memulai pelayanan pukul 07.30 WIB (Petugas loket tidak diharuskan
mengikuti apel pagi);
2.4. Menugaskan satu petugas untuk mengatur antrian pengunjung (Manager On Duty (MOD)).
3. Untuk pengaduan Antrian di pengambilan obat terlalu lama kami berjanji mulai bulan April 2013 akan:
3.1. Memasang papan informasi tentang standar waktu pelayanan di ruang pengambilan obat;
3.2. Mengupayakan kecukupan jumlah petugas ruang pengambilan obat, minimal 3 orang.
4. Untuk pengaduan Ibu hamil tidak mendapat prioritas pelayanan dari petugas puskesmas kami berjanji mulai bulan
April 2013 akan:
4.1. Memberikan prioritas pelayanan bagi Ibu hamil, lansia dan penyandang cacat berupa pengaturan antrian
pendaftaran;
4.2. Mengupayakan kecukupan petugas pemberi layanan, khususnya di Poli KIA, minimal 2 bidan.
5. Untuk Pengaduan Dokter tidak memberikan informasi yang jelas tentang hasil pemeriksaan, kami berjanji mulai
bulan April 2013 akan:
5.1. Menerapkan SOP di Unit Pelayanan;
5.2. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan SOP di Unit Pelayanan;
5.3. Mengupayakan kecukupan tenaga medis dan paramedis.
6. Untuk pengaduan Kurangnya Penyuluhan tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
Eksklusif, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan:
6.1. Melakukan inovasi bentuk penyuluhan dalam dan luar gedung agar lebih menarik dan mudah dipahami
masyarakat (Memanfaatkan media Audiovisual dan media cetak);
6.2. Bekerjasama dengan lintas sektor utamanya Forum Multi Stakeholder (FMS) guna pembentukan Kelompok
Peduli ASI dan Posyandu.
7. Untuk pengaduan Petugas kurang ramah terhadap pasien, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan:
7.1. Menegur petugas yang bersikap kurang ramah terhadap pasien;
7.2. Melaksanakan Sosialisasi Perubahan Mind Set Pelayanan Publik bagi petugas tiap enam bulan.
8. Untuk pengaduan Loket puskesmas dan pustu tutup sebelum waktunya, pelayanan pustu buka terlalu siang, kami
berjanji mulai bulan April 2013 akan:
8.1. Melakukan pengawasan kedisiplinan petugas dalam jam buka pelayanan serta memberikan teguran pada
petugas yang melanggarnya;
8.2. Menyediakan informasi jam buka pelayanan secara jelas/mudah dimengerti pengunjung Puskesmas dan Pustu.
9. Untuk pengaduan Terdapat Diskriminasi Pelayanan Pasien, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan:
9.1. Menerapkan SOP di Unit Pelayanan;
9.2. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan SOP di Unit Pelayanan.
10. Untuk pengaduan Tidak ada bidan jaga di Puskesmas saat pasien mau melahirkan, kami berjanji mulai bulan April
2013 akan:
10.1. Melaksanakan pelayanan persalinan normal 24 jam;
10.2. Membuat jadwal jaga bidan di ruang bersalin.
11. Untuk pengaduan Pasien Tidak diberikan Obat sehingga harus beli di apotek swasta, kami berjanji mulai bulan April
2013 akan:
11.1. Mengupayakan Stok Obat PKD (Paket Kesehatan Dasar) tercukupi;
11.2. Memberikan penjelasan kepada pasien yang membutuhkan obat-obat khusus diluar PKD.
Dalam proses pembahasan sebab-sebab dan alternatif penyelesaian atas pengaduan yang dilaksanakan pada Lokakarya
Analisis Masalah Penyebab Pengaduan Masyarakat tanggal 11-12 Februari 2013 di Ruang Husada Sentosa Dinas Kesehatan
Kota Probolinggo dan Penyusunan janji Perbaikan Pelayanan tanggal 15 April 2013 di Ruang pertemuan Puskesmas
Kanigaran, kami mencatat adanya hal-hal yang berada di luar kewenangan dan kemampuan Puskesmas Kanigaran yang
turut menjadi penyebab masalah.
Untuk hal-hal di luar kewenangan dan kemampuan Puskesmas tersebut, kami telah mengajukan rekomendasi kepada
Pemerintah Kota Probolinggo agar memperoleh tanggapan. Selanjutnya kami berjanji untuk mengumumkan kepada
masyarakat jika tanggapan tersebut telah kami terima.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kami mengharap partisipasi masyarakat untuk terus mengawasi kinerja pelayanan
kami dan segera memasukkan pengaduan (keluhan) ke Kotak Pengaduan yang tersedia atau langsung ke staf Unit Pusat
Informasi dan Pengaduan yang ada di puskesmas, terutama jika janji perbaikan pelayanan yang kami sebut di atas belum
kami penuhi.
Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi bapak/Ibu/saudara sekalian yang telah memberikan masukan melaui Survei
Pengaduan masyarakat yang telah dilaksanakan, dan mengharapkan pengawasannya secara terus menerus demi perbaikan
pelayanan ke masa yang akan datang.
Bersama ini kami laporkan dengan hormat bahwa Smp Negeri 7 Singkawang telah dilakukan survei
pengaduan masyarakat terhadap kinerja layanan publik pada tangga 22 Februari Tahun 2013 sampai dengan
28 Februari 2013, Sejumlah 240 kuisioner telah disebarkan kepada responden yang terdiri dari siswa dan orang
tua di SMP negeri 7 Singkawang, dari 240 kuisioner yang disebarkan sejumlah 182 (75,83%) responden telah
berpartisipasi dan mengembalikan kuisioner tersebut. (terlampir tabel rekapitulasi pengaduan masyarakat).
Terhadap jawaban atas kuisioner itu telah kami bahas dan kami rumuskan upaya-upaya perbaikan untuk
menanggapi pengaduan / keluhan dan mengumumkan janji tersebut kepada masyarakat (sebagaimana Indeks
Pengaduan Masyrakat).
Bahwa dalam proses analisis penyebab dan alternatif penyelesaian masalah pengaduan, kami juga
mengidentifikasikan beberapa penyebab yang membutuhkan tindakan perbaikan namun hal itu berada diluar
kewenangan dan kemampuan SMP Negeri 7 Singkawang untuk itu kami mohon petunjuk dan kebijakan lebih
lanjut dari Bapak Walikota.
Beberapa penyebab yang berada diluar kewenangan dan kemampuan kami tersebut adalah sebagai berikut :
2. Sejumlah 117 responden mengadukan tentang Meja dan kursi banyak yang rusak.
Hal ini disebabkan antara lain :
a. Mebeler sudah tua rata-rata lebih dari 5 tahun.
b. Kualitas kayu kurang baik.
Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan :
1) Mengajukan pengadaan mebeler baru melalui dana alokasi khusus (DAK)
3. Sejumlah 116 responden mengadukan tentang Jumlah komputer tidak mencukupi untuk siswa.
Hal ini disebabkan antara lain :
a. Jumlah Komputer tidak sesuai dengan jumlah siswa per rombel mengatasi masalah tersebut kami
merekomendasikan :
1) Mengajukan permohonan bantuan komputer ke dinas pendidikan.
2) Mengajukan permohonan bantuan Komputer ke DPRD Kota Singkawang.
4. Sejumlah 94 responden mengadukan tentang Guru datang ke kelas tidak tepat waktu.
Hal ini disebabkan antara lain :
a. Guru tidak disiplin.
b. Kurang pengawasan terhadap guru.
c. Kepala sekolah kurang memberi teladan yang baik.
Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan :
1) Mengusulkan pada dinas pendidikan menambah jumlah tenaga pengawas sekolah sesuai dengan
rasio sekolah yang ada di Kota Singkawang.
6. Sejumlah 91 responden mengadukan tentang Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah terganggu oleh..
(Bising, Banjir, Becek dll.).
Hal ini disebabkan antara lain :
a. Dekat dengan jalan raya dan pemukiman
b. Drainase tidak ada/tidak berfungsi
c. Struktur tanah rendah dan lembut
Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan :
1) Usul penataan kembali lingkungan hidup oleh Dinas LH
2) Pembuatan parit sekolah
7. Sejumlah 84 responden mengadukan tentang Tidak ada ketentuan baku besarnya biaya sekolah per
anak per tahun.
Hal ini disebabkan antara lain :
a. Tidak ada ketentuan baku (perda) besarnya biaya sekolah per anak pertahun
Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan :
1) Mengajukan usul kepada pemerintah untuk membuat PERDA biaya operasional satuan pendidikan
8. Sejumlah 76 responden mengadukan tentang Guru tidak menggunakan media teknologi informasi saat
mengajar.
Hal ini disebabkan antara lain :
a. Guru tidak menguasai penggunaan komputer/laptop
b. Sarana di Sekolah terbatas
Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan :
1) Pengadaan sarana media teknologi
2) Mengajukan workshop untuk guru yang belum menguasai media teknolog informasi ke dinas
pendidikan
10. Sejumlah 58 responden mengadukan tentang Letak kantin berdampingan dengan kelas sehingga
mengganggu Proses Belajar Mengajar.
Hal ini disebabkan antara lain :
Demikian laporan kami untuk menjadikan periksa. Selanjutnya kami mohon perkenan atas kesediaan
Bapak Walikota untuk memberi arahan dan keputusan lebih lanjut.
Kabupaten/Kota
Unit Pelayanan
BAB IV. PENUTUP
Nama Pemantau
Tanggal Pengisian Formulir
dst
Catatan:
1. Proses monitoring menggunakan teknik wawancara dan FGD dengan:
Mengetahui
Ketua Tim Monitoring Kepala Unit Pelayanan
www.kinerja.or.id
MONITORING REKOMENDASI TEKNIS PELAYANAN
Kabupaten/Kota
www.kinerja.or.id
Sektor
Nama Pemantau
Tanggal Pengisian Formulir
Mengetahui
Ketua Tim Monev Kepala Dinas /Bidang..
91
IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS
USAID-KINERJA
Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807
Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46
Jakarta, 10210
Phone: +62 21 5702820
Fax: +62 21 5702832
Email: info@kinerja.or.id
www.kinerja.or.id