Anda di halaman 1dari 7

A.

Defenisi Penyakit Menular


Penyakit di defenisikan sebagai suatu pola respon yang diberikan oleh
organisme hidup terhadap beberapa bentuk infasi atau terhadap cedera, yang
mengakibatkan fungsi normal organisme tersebut. Penyakit, lebih jauh lagi di
defenisikan sebagai suatu keadaan abnormal saat tubuh tidak dapat merespon atau
menjalankan fungsi normalnya. Penyakit juga merupakan suatu kegagalan mekanisme
tubuh organism untuk bereaksi terhadap benda asing sehingga mengakibatkan
gangguan pada fungsi atau struktur di beberapa bagian organism tersebut.
Penyakit menular juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis
adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi infeksi dalam
istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi
(seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar
dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau
menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, influenza, dll),
tempat makan dan minum yang kurang bersih pencunciannya (Hepatitis,
typhoid/types,dll)
Patogen merupakan organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau
parasir yang mampu menimbulkan penyakit. Penyakit infektif adalah penyakit yang
pathogen atau agentnya memiliki kemampuan untuk masuk, bertahan, dan
berkembang biaknya di dalam tubuh. Berdasarkan tingkat keseriusan penyakit dapat
diklarifikasikan menjadi :
1. Akut
Relativ parah, berdurasi pendek dan seringkali dapat diobati, biasanya
penderita akan sembuh atau meninggal. Seperti flu, campak, kolera.
2. Subakut
Keparahan dan durasinya sedang, memiliki beberapa aspek akut dari
penyakit, tetapi durasinya lebih panjang, tingkat keparahannya dapat
menurunkan status kesehatan penderita, durasinya lebih panjang dari
penyakit akut. Penderita pada akhirnya diperkirakan sembuh dan pulih
secara total serta penyakitnya tidak berkembang menjadi penyakit kronis.
3. Kronis
Tidak terlalu parah, tetapi durasinya lama dan terus-menerus, berakhir
dalam jangka waktu yang lama jika bukan seumur hidup. Pasien mungkin
tidak akan pulih seperti semula dan penyakit sewaktu-waktu dapat
memburuk. Kehidupan mungkin tidak langsung terancam, tetapi mungkin
berlangsung dalam jangka waktu lama. Contohnya TB, kanker, diabetes,
CVA, penyakit hati, dan HIV.
B. Faktor Penyebab Penyakit Menular
Pada proses penyakit menular dalam masyarakat, maka dikenal adanya
beberapa faktor yang memegang peran penting antara lain :
1. Faktor penyebab (agent), yaitu organisme penyebab penyakit
2. Sumber penularan (reservoir atau resources)
3. Adanya cara penularan khusus (mode of transmission)
4. Cara masuk dan meninggalkan penjamu
5. Keadaan ketahanan penjamu itu sendiri

Yang merupakan penyebab kausal (agent) penyakit menular adalah unsur


biologis, yakni bervariasi mulai dari partikel virus yang paling sederhana sampai
organisme multiseluler yang cukup kompleks yang menyebabkan penyakit pada
manusia. Unsur penyebab ini dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok yakni :

1. Arthropoda, seperti penyakit scabies, pediculosis, dll


2. Cacing/helminth, baik cacing darah maupun cacing perut
3. Protozoa, seperti plasmodium, amuba, dll
4. Fungi, baik uni maupun multiseluler
5. Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana

Sebagai makhluk biologis yang sebagian besar adalah kelompok


mikroorganisme , unsur penyebab penyakit menular tersebut juga mempunyai
potensi untuk tetap berusaha mempertahankan diri terhadap factor lingkungan
dimana ia berada dalam usaha mempertahankan hidupnya serta
mengembangkan keturunannya.

C. Mekanisme Penularan Penyakit


Mekanisme penularan merupakan mekanisme dimana unsur penyebab
penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu potensial. Mekanisme tersebut
meliputi cara agent meninggalkan reservoir dan cara penularan untuk mencapai
penjamu potensial. Beberapa faktor yang mempengaruhi apakah penyakit tersebut
akan tertular, yakni :
a. Lingkungan fisik, merupakan media yang ikut mempengaruhi kualitas
maupun kuantitas unsur penyebab
b. Lingkungan biologis, yang menentukan jenis vektor dan reservoir penyakit
serta unsur biologis yang hidup dan berada disekitar manusia.
c. Lingkungan sosial, kedudukan setiap orang dalam masyarakat, termasuk
kebiasaan hidup serya kegiatan sehari-hari, dsb.
1. Cara Agent Meninggalkan Reservoir
a. Conjunctive, yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata
tertentu seperti trakom
b. Saluran napas (hidung dan tenggorokan) dalam bentuk droplet sewaktu
reservoir bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernafasan. Cara ini
sering dijumpai pada penyakit TB, difteri, influenza, campak, dll
c. Pencernaan, baik bersama ludah, muntah, maupun bersama tinja pada penyakit
kolera, tifus abdominalis
d. Saluran urogenitalia, yang biasanya bersama-sama dengan urine seperti
hepatitis
e. Luka pada kulit atau mukosa, seperti pada penyakit sifilis, frambusia, rabies,
dll
f. Secara mekanik, seperti suntikan atau gigitan pada beberapa penyakit tertentu
antara lain malaria, filariasis, hepatitis serum.
2. Cara Penularan (Mode of Transmission)
Secara garis besar penularan terbagi dua :
a. Penularan Langsung (Direct Transmission)
Penularan penyakit yang terjadi secara langsung dari penderita atau reservoir
langsung ke pejamu potensial yang baru. Perpindahan sejumlah unsur
penyebab dan reservoir langsung ke pejamu potensial melalui pintu masuk
(portal entry) yang sesuai. Dalam pengertian ini tidaklah harus terjadi kontak
antara sumber dan pejamu potensial tetapi dapat berupa jarak yang dekat
seperti pada penularan pada droplet nuclei. Adapun jenis-jenis penularan
penyakit :
1) Penularan langsung dari orang ke orang
Dalam kelompok ini termasuk semua penyakit yang hanya dapat
menyerang manusia dimana reservoir satu-satunya adalah manusia semata.
Kelompok terbesar dalam penularan ini adalah berbagai penyakit kelamin
yang ditularkan melalui hubungan seksual, seperti AIDS, sifilis, gonorhea,
herpes simplex, trichomonas vaginalis, dll.
2) Penularan langsung dari binatang ke orang
Penyakit yang pada umumnya hanya dijumpai pada binatang tetapi dapat
menular kepada manusia secara langsung. Penyakit kelompok ini terutama
termasuk pada kelompok penyakit zoonosis. Cara penularan :
Karena bersentuhan langsung dengan binatang yang menderita
termasuk melalui gigitan atau binatang yang mati karena penyakit
(rabies, brucellosis)
Sumber penyakit dari binatang yang menderita atau pembawa
kuman, tetapi cara penularannya melalui benda atau pun alat
perantara lain yang terkontaminasi (antrax)
3) Penularan dari tumbuhan ke orang
Dalam kelompok ini termasuk penyakit yang disebabkan oleh jamur, yang
selain penularannya dapat juga kontak langsung dengan tumbuhan, tanah
yang mengandung jamur juga menular dengan udara
4) Penularan dari orang ke orang melalui benda lain
Penularan ini terjadi karena kontak dengan benda yang terkontaminasi
maupun benda lain seperti penyakit cacing tambang, cacing kremi, dll
b. Penularan Tidak Langsung
Penularan penyakit terjadi dengan melalui media tertentu seperti melalui udara
(air borne disease) dalam bentuk droplet dan dust, melalui benda tertentu
(vehicle borne) dan vektor (vector borne).
1) Penularan Melalui Udara (Air Borne)
Penularan penyakit melalui udara dapat terjadi dalam bentuk droplet nuclei
maupun dalam bentuk dust. Droplet nuclei yang keluar melalui mulut atau
hidung mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Droplet nuclei ini
merupakan partikel yang sangat kecil sebagai sisa droplet yang mengering.
Karena ukurannya yang sangat kecil, bentuk ini dapat tetap berada di udara
untuk waktu yang cukup lama dan terhirup ketika bernafas. Dust adalah
bentuk partikel dengan berbagai ukuran sebagai hasil resuspensi partikel
yang terletak di lantai, tempat tidur dan tertiup oleh angin/debu tanah.
Penyakit yang berhubungan dengan air borne ini seperti, tuberculosis,
virus smallpox, streptococcus hemoloticus, diptheria,dll. Penularan udara
pada umumnya terjadi di dalam ruangan.
2) Penularan Melalui Makanan/Minuman
Dalam hal ini maka penyakit-penyakit saluran pencernaan yang menjadi
cara penularan yang terbanyak dengan cara ini.
Water Borne Disease
Penyakit yang penularannya melalui udara pada umumnya masuk
kedalam tubuh melqlui mulut, tetapi ada juga masuk melalui kulit
seperti, schistomiasis yang dapat juga digolongkan dalam penyakit
kontak langsung. Beberapa penyakit yang termasuk di dalam
kelompok ini antara lain : kolera, tifus abdominalis, disentri amuba
dan basiler, infeksi hepatitis dan infeksi virus yang lainnya.
Food Borne Disease
Adapun penyakit yang berasal dari manusia dan ditularkan melalui
makanan :
- Organisme usus yang meliputi tifus abdominalis, salmonellosis,
disentri, kolera, diare pada bayi (infant)
- Orhanisme yang masuk kedalam makanan melalui droplet
nuclei seperti TB dan streptococcus
- Berbagai jenis infeksi pada kulit oleh streptococcus maupun
staphilococcus yang dapat menimbulkan keracunan makanan
- Beberapa jenis parasit seperti askaries, amubiasis, dll

Penyakit menular yang berasal dari binatang ke manusia melalui


makanan atau bahan makan, yaitu :

- Melalui daging hewan seperti trichinosis dan taenia solium


(babi), taenia saginata (sapi), diphilobatrium (ikan)
- Melalui telur pada peternakan unggas seperti salmonellosis
- Melalui kontaminasi makanan dengan binatang tertentu seperti
leptospirosis (tikus), echinococcusis/hidatosis (anjing) dan
salmonellosis (tikus dan anjing)
Penularan Melalui Vektor (Vector Borne Disease)
Penyakit menular yang penularannya oleh vektor dapat dibagi
menurut jenis vektornya :
- Vektor nyamuk : Malaria, DBD, filariasis, virus yellow fever,
dengan hemoragic, virus enchepalitis
- Vektor kutu louse : epidemic tifus fever, epidemic relapsing
fever
- Vektor kutu flea : pada penyakit pes, tifus murin
- Vektor kutu mite : scrub tifus dan veicular riketsiosis
- Penyakit serangga lainnya : sunly fever, lesmaniasis,
barthonellosis oleh lalat, onchocerciasis, trypanosomiasis, dll
D. Aspek Penularan dari Orang ke Orang
Bila kita memperhatikan berbagai sifat penularan penyakit, maka bentuk
penularan penyakit dari orang ke orang merupakan bentuk yang sangat penting karena
sifat penyakit ini lebih sering mewabah dan lebi mudah menyebar dalam masyarakat.
Adapun sifat dalam penularan penyakit adalah :
1. Waktu Generasi (Generation Time)
Waktu generasi merupakan masa antara masuknya penyakit pada penjamu
tertentu sampai masa kemampuan maksimal penjamu tersebut untuk dapat
menularkan penyakit. Namun demikian, pada berbagai penyakit tertentu
lainnya, waktu penularan tidak bersamaan dengan waktu timbulnya gejala
penyakit, kadang-kadang lebih awal atau agak terlambat dari akhir masa
tunas. Waktu generasi harus dibedakan dengan masa tunas.
a. Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai
timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada
penyakit yang tidak manifest atau terselubung.
b. Waktu generasi ditentukan antara masuknya unsur penyebab sampai
timbulnya kemampuan untuk menularkan kepada penjamu walaupun
tanpa hejala klinik atau terselubung.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Kekebalan kelompok adalah istilah yang digunakan untuk mengemukakan
keadaan kekebalan suatu kelompok tertentu. Yang dimaksud dengan
kekebalan kelompok merupakan tingkat kemampuan atau daya tahan suatu
kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran penyebab
penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah anggota
kelompok. Herd immunity di anggap sebagai faktor yang utama dalam
proses kejadian wabah yang terjadi di masyarakat, serta kelangsungan
penyakit pada suatu kelompok tertentu, seperti penyakit campak, cacar air
yang mewabah pada suatu periode tertentu sebelum adanya usaha
imunisasi. Keadaan tersebut terjadi karena selama berlangsungnya wabah
penyakit tertentu di dalam masyarakat maka sejumlah mereka rentan akan
jatuh sakit dan merupakan sumber penularan untuk anggota kelompok
lainnya yang tidak kebal.
Kekebalan terhadap imun :
a. Kekebalan umum : kulit, selaput lendir, air mata, asam lambung, silia
b. Imunitas : reaksi antibodi spesifik, respon sistem kekebalan umum,
vaksin
- Imunitas aktif, tubuh yang menghasilkan kekebalannya sendiri
melalui kasus-kasus ringan atau vaksinasi. Imunitas aktif alami
didapatkan setelah mendapatkan kasus baru, dan imunitas aktif
buatan didapat melalui vaksinasi.
- Imunitas pasif, merupakan anti bodi yang dihasilkan orang lain
atau binatang. Imunitas pasif alami ditutrunkan dari ibu kepada
janin dan imunitas pasif buatan merupakan serum mengandung
antibodi atau antibodik yang disuntikkan.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Kasus atau penderita penyakit menular tertentu yang timbul pada suatu
kelompok penghuni tertentu yang menjadi titik perhatian petugas
kesehatan masyarakat adalah index case. Penyebaran penyakit ke dalam
suatu kelompok tertentu dapat di ukur dengan angka serangan yang disebut
secondary attack rate yakni jumlah kasus yang muncul dalam satu waktu
tertentu di kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko atau
kerentanan terhadap penyakit tersebut.

Sumber : Masriza. 2014. Epidemiologi Dasar. Universitas Andalas. Padang

Anda mungkin juga menyukai