Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 1

LAPORAN TAHUNAN 2016


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

4 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


DRAFTING TEAM :
ABDUL HARIS
MEDIO V.
SRI AGUSTINI
CHATARINA YUNIADA
WAHYU WIDYASTUTI
HARINI WAHYUNINGRUM
TEDDY MAHYUDIN
HANIFA
HADITYA S.
PAIDO SIAHAAN
AKMALSYAH
RAKHMAT H.
IMAM KAMBALI
YULIASTUTI
JOS BUDI S.

EDITOR :
DJAROT S. WISNUBROTO
HENDIG WINARNO
FERLY HERMANA
DARMAWAN

DESIGN GRAPHIC :
BAGUS POLIYAWAN

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 5


KEPALA BATAN
Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto

6 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


KATA PENGANTAR

Laporan tahunan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Tahun 2016 ini
disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban BATAN dalam memberikan
informasi kepada pemangku kepentingan terkait hasil pelaksanaan program
serta kegiatan selama tahun 2016. Tahun 2016 merupakan tahun kedua
pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) BATAN 2015-2019. Sejalan dengan
arah kebijakan pembangunan nasional yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, BATAN
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan
dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbangyasa) BATAN tahun


2016 ditujukan untuk mendukung pembangunan nasional yang difokuskan
untuk memberikan solusi bagi permasalahan di bidang pangan, kesehatan,
energi, sumber daya alam dan lingkungan, serta industri. Laporan tahunan ini
juga dilengkapi dengan informasi mengenai sumber daya BATAN.

Dalam rangka memasyarakatkan hasil litbangyasa, BATAN melakukan sosialisasi


dan diseminasi dengan tujuan memperkenalkan hasil litbangyasa iptek
nuklir, serta memberikan informasi secara terbuka dan berimbang terhadap
pemanfaatan iptek nuklir untuk kesejahteraan masyarakat. Kerja sama dan
dukungan dengan instansi lain, baik instansi pemerintah maupun swasta serta
masyarakat pengguna sangat diperlukan, dalam rangka menghasilkan produk
Kacang tanah Katantan 1 yang bermanfaat dan tepat guna.

Laporan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan


dan dapat menjadi sarana untuk masukan bagi kemajuan BATAN ke depan.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, dan hidayah-Nya kepada


kita semua, Amin.

Jakarta, Maret 2017


Kepala BATAN

Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 7


DAFTAR ISI

10 32
Hasil Penelitian, Optimasi Proses
Pengembangan, Pembuatan dan
Dan Perekayasaan Pemanfatan KIT RIA
Thyroglobulin

12 22 38
1. Hasil Inovasi Konsentrat Hijau Untuk
C. Energi
Litbangyasa Pakan Ternak Sapi
(Ruminansia)

13 24
A. Pangan
B. Kesehatan

40
Pembangunan Reaktor
Daya Eksperimental

16 26 dengan Teknologi High


Temperature Gas Cooled
Reactor Kapasitas 10
Prototipe Nukleotida
Varietas Kacang MWth
Bertanda [-32P]GTP
Tanah Katantan 1

28 42
18 Chamber Target Cair Untuk Desain Konversi
Produksi Radionuklida 18F Reaktor
Iradiator Gamma Dari Reaksi 18O(p,n)18F Pada TRIGA-2000 Ke Bahan
Merah Putih Fasilitas Decy Cyclotron 13 Bakar Tipe Pelat
MeV

8 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


44 56 72
Data Polutan Udara Pemanfaatan Hasil
D. Material Maju
Indonesia Litbangyasa Batan

64
2. Hak Kekayaan
Intelektual

77
48 National Science Techno
Park dan Agro Techno Park
Prototipe Bahan
Smart Magnet
84
52 Tingkat Penerimaan

E. Keselamatan 66 Masyarakat
Terhadap Iptek Nuklir
Radiasi Dan
Pada tahun 2016, BATAN
92
Lingkungan
memperoleh Paten baru
sebanyak 7 paten

70
Kerjasama

3. Publikasi Ilmiah 98
Penghargaan

54 104
Prototipe Beta Portal
Monitor Radiasi Profil BATAN
Non-Spektroskopi

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 9


HASIL PENELITIAN, PENGEMBANGAN,
DAN PEREKAYASAAN

10 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Perangkat uji fungsi ginjal ginjal dan thyroid uptake terpadu

Hasil litbangyasa BATAN terdiri dari tiga produk, yaitu hasil inovasi litbangyasa, Hak
kekayaan Intelektual, serta Publikasi Ilmiah. Adapun rincian dari masing-masing produk
diuraikan sebagai berikut.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 11


1. Hasil Inovasi Litbangyasa

Indonesia berupaya untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDG) pada tahun
2030. Pemerintah Indonesia memberikan komitmennya yang diwujudkan melalui inovasi berkelanjutan
di bidang kesehatan, pangan, industri, dan lingkungan. Dalam kontribusinya, BATAN melakukan inovasi
teknologi nuklir untuk menjawab tantangan global di bidang ketahanan pangan, peningkatan kualitas
kesehatan, ketahanan energi, pengembangan industri dan pelestarian lingkungan.

Inovasi di bidang pangan difokuskan pada peningkatan ketahanan pangan dalam skala nasional
dan juga mampu berperan pada tingkat global. Inovasi di bidang kesehatan difokuskan kepada
penyelesaian permasalahan penyakit menular dan tidak menular. Inovasi di bidang energi difokuskan
pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam mempersiapkan teknologi PLTN pertama di
Indonesia. Inovasi di bidang material maju difokuskan untuk mendorong perkembangan industri nasional
khususnya dalam pemanfaatan Logam Tanah Jarang (LTJ) dan teknologi baterai. Sedangkan inovasi
di bidang keselamatan radiasi dan lingkungan berfokus pada aplikasi iptek nuklir untuk pemantauan
radioekologi dan perubahan lingkungan.

12 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


A. PANGAN
BATAN telah berkontribusi terhadap pengkayaan
jumlah varietas unggul nasional dengan menghasilkan
21 varietas padi, 10 varietas kedelai, 2 varietas kacang
hijau, 3 varietas sorgum, dan 1 varietas gandum tropis.
Benih unggul bermutu yang dihasilkan BATAN memiliki
sifat seperti: berdaya hasil tinggi, tahan terhadap
hama penyakit tanaman, umur tanamnya pendek, dan
rasa yang enak. Peningkatan pendapatan para petani
merupakan impact yang ingin dicapai oleh BATAN,
disamping mendukung capaian indikator nasional
bidang pangan berupa ketahanan pangan nasional.
Hingga saat ini, BATAN terus berupaya untuk mendukung
ketersediaan benih unggul bermutu yang dapat diakses
Varietas padi BATAN - Suluttan Unsrat 1
oleh masyarakat petani. Tingkat produktivitas padi
varietas BATAN rata-rata mencapai 7 ton/ha, dimana
nilai tersebut lebih tinggi dibanding nilai produktivitas
rata-rata nasional (5,01 ton/ha).

Disisi lain, masyarakat petani dan industri


pangan nasional juga menghadapi permasalahan dalam
pendistribusian produk pertanian dan perkebunan
yang umumnya cepat membusuk. Untuk menghadapi
tantangan ini, teknologi pengawetan produk berbasis
radiasi akan menjadi opsi yang dapat ditawarkan,
Hasil inovasi litbangyasa sehingga permasalahan pembusukan produk akan dapat
BATAN tidak terlepas dari teratasi apabila Indonesia dapat menyediakan iradiator
tujuan utama yang gamma bagi pengawetan produk dalam skala industri.
berkaitan langsung dengan Teknologi pakan ternak juga menjadi fokus inovasi di
BATAN, dengan menghasilkan pakan bernutrisi tinggi
pencapaian Nawacita
berbasis bahan baku lokal untuk meningkatkan bobot
Presiden Republik
ternak, sehingga memudahkan peternak daerah dalam
Indonesia dan Sustainable pembuatan dan penyediaannya.
Development Goals

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 13


1) Varietas Padi Sawah
Mustaban
Satu dari beberapa upaya pemerintah dalam
mengatasi masalah swasembada dan kemandirian pangan
adalah dengan menciptakan varietas padi unggul baru
yang mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri. Dalam
menciptakan varietas padi unggul, BATAN telah berkontribusi
dengan menghasilkan varietas unggul tanaman pangan.
Pada tahun 2016 Litbangyasa bidang pertanian
BATAN telah menghasilkan varietas padi unggul Mustaban.
Melalui hasil litbangyasa pertanian BATAN dapat memberikan
sumbangan yang nyata dan bermanfaat bagi pemberdayaan
masyarakat khususnya petani.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Masyarakat Petani

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Produksinya 11% lebih tinggi di atas kontrol Nasional Inpari
dan 13,40% lebih tinggi di atas kontrol induknya (Kewal)

Keunggulan Teknologi:
1. Varietas Mustaban merupakan perbaikan dari padi
Kewal yang merupakan varietas lokal Banten
2. Produksi rata-rata 6,59 ton/ha dengan potensi 10,86
ton/ha
3. Persentase beras kepala 92,48%
4. Rasa nasi pulen (kadar amilosa 13,13%)

14 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Deskripsi Teknologi:
Varietas Mustaban merupakan perbaikan varietas lokal
Banten dengan menggunakan teknik pemuliaan mutasi
(radiasi). Padi lokal Kewal tersebut mempunyai umur yang
panjang (165 hari) dan produktivitas rendah (2,4 ton/ha),
dengan tinggi tanaman 180 cm sehingga mudah rebah.
Perbaikan varietas Mustaban berumur lebih pendek (103
hari) dengan tinggi tanaman 106 cm, dan produksi rata-
rata 6,59 ton/ha dengan potensi 10,86 ton/ha.

Status Kesiapan Teknologi:


Teknologi telah teruji pada lingkungan sebenarnya dan
memenuhi sertifikasi yang dibutuhkan.

Status Kelengkapan Teknologi:


Lulus uji sidang pelepasan. Sertifikat pelepasan sedang
dalam proses

Inovator:
Ita Dwimahyani, Hambali, Sutisna, Yulidar Mugiono

Kontak:
Email : pair@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan radiasi BATAN,
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49,
Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021-7690709 /021 7691607

Varietas padi BATAN -


Mustaban

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 15


2) Varietas Kacang Tanah
Katantan 1
Kacang tanah merupakan komoditas tanaman
pangan yang bernilai ekonomis dan strategis dalam
perbaikan pendapatan serta perbaikan gizi masyarakat.
Kacang tanah memiliki nilai ekonomis di urutan kedua
setelah kedelai. Kacang tanah adalah bahan dasar
makanan yang dapat diolah menjadi beraneka ragam
makanan baik oleh masyarakat maupun industri.
Varietas KATANTAN 1 diperoleh melalui pemuliaan
mutasi (radiasi). Dengan bertambahnya varietas unggul
kacang tanah tersebut maka BATAN telah berperan aktif
dalam pengembangan pertanian yang dapat dinikmati
oleh masyarakat luas.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Masyarakat Petani

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Rata-rata produksi 3,05 ton per hektar dengan isi per
polong rata-rata 3 butir, lebih tinggi dari varietas induknya.
Produksinya 19,7% lebih tinggi dibandingkan kontrol induk
(Kidang) dan 26,0% dibandingkan dengan kontrol nasional
(Komodo).

Keunggulan Teknologi:
Potensi hasil 5,10 ton per hektar.

Deskripsi Teknologi:
Kacang tanah varietas Katantan 1 adalah hasil iradiasi
kacang tanah varietas Kidang dengan dosis 300 Gy, dan
dilakukan seleksi pedigree. Seleksi dilakukan dengan

16 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


memilih polong berisi tiga atau lebih dengan bentuk
polong normal. Uji Daya Hasil Lanjutan, Uji Penyakit, Uji
Kualitas Biji dan Uji Aflatoksin dilakukan bekerjasama
dengan Kementerian Pertanian.

Status Kesiapan Teknologi:


Teknologi telah teruji pada lingkungan sebenarnya dan
memenuhi sertifikasi yang dibutuhkan.

Status Kelengkapan Teknologi:


SK pelepasan varietas dari Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 130/Kpts/TP.030/2/2017 tanggal 23
Februari 2017

Inovator:
Parno, Kumala Dewi, Sihono, Lilik Harsanti, Carkum,
Suharsono, Mudji Rahayu, Sri Hardaningsih dan Kurnia
Paramita

Kontak:
Email : pair@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan radiasi BATAN,
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49,
Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021-7690709 /021 7691607

Varietas kacang tanah Katantan 1

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 17


3) Iradiator Gamma Merah
Putih
Indonesia adalah negara tropis dengan
keanekaragaman produk pertanian dan perkebunan.
Produk-produk ini mempunyai nilai ekonomi yang sangat
tinggi mencakup bahan baku untuk makanan, obat-obatan,
alat kesehatan dan industri, serta sangat dibutuhkan oleh
hajat hidup bangsa Indonesia. Sementara itu, Indonesia
yang merupakan negara kepulauan yang luas dengan
ribuan pulau, dengan infrastruktur transportasi yang
masih belum memadai, oleh karena itu akan diperlukan
waktu lama dalam mendistribusikan hasil pertanian dan
perkebunan dari satu tempat ke tempat lain di pelosok
negeri. Pada kenyataannya, sebagian besar dari produk-
produk tersebut mempunyai karakter cepat rusak atau
mudah membusuk. Masalah dalam pendistribusian
produk pertanian dan perkebunan yang cepat membusuk
akan dapat teratasi apabila Indonesia dapat menyediakan
iradiator gamma yang aman, efisien dan terjangkau
harganya untuk mengawetkan produk pertanian dan
perkebunan yang mudah busuk. Untuk melayani kebutuhan
iradiator di Indonesia, BATAN melakukan pengembangan
desain iradiator gamma dengan mengacu desain iradiator
dari Institute of Isotopes (Izotop)-Hongaria.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Eksportir dan petani buah, pelaku industri obat dan
makanan, produsen alat kesehatan, produsen jamu, dll

Keunggulan Teknologi:
a. Prosesnya efektif, karena sinar gamma memiliki daya
tembus tinggi untuk mencapai target penyinaran
b. Tidak menimbulkan residu apa pun pada produk yang
diiradiasi sehingga aman untuk dikonsumsi.

18 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


c. Dapat menggantikan proses fumigasi menggunakan
bahan kimia beracun, seperti ethylene oxide.
d. Dapat menggantikan methyl bromide, yaitu bahan kimia
pencemar lingkungan dan perusak ozon dalam kendali
infiltrasi serangga pada bebijian.
e. Merupakan proses dingin sehingga tidak merusak/
mengurangi nutrisi makanan yang diiradiasi.

Deskripsi Teknologi:
Iradiator gamma terbagi menjadi 4 kategori yaitu
iradiator gamma kategori i, ii, iii dan iv berdasarkan tipe
sumber radioaktif yang digunakan dan model atau cara
pengiradiasian. Iradiator gamma yang dibangun memiliki
desain iradiator kategori IV. Dalam iradiator kategori ini,
sumber radiasi terbungkus dan tersimpan di dalam kolam
dengan aman pada saat tidak digunakan. Untuk mengiradiasi
produk, sumber radiasi diangkat ke atas kolam. Selanjutnya
produk yang akan diiradiasi didekatkan dan dijauhkan
dengan menggunakan sistem transportasi produk. Ruang
iradiasi dikungkung oleh dinding beton dengan spesifikasi
khusus. Setelah produk selesai diiradiasi, sumber radiasi
dikembalikan ke tempat penyimpanannya di dalam kolam.
Air kolam berfungsi sebagai penahan radiasi. Iradiator ini
dilengkapi dengan kendali akses ke ruang iradiasi.
Fasilitas utama iradiator gamma terdiri dari sumber
radiasi gamma, perisai radiasi untuk melindungi pekerja
atau lingkungan, dan bagian mekanik untuk transportasi
produk yang akan diiradiasi. Desain detil iradiator telah
selesai dikembangkan oleh Konsultan Perencana dalam
tahun anggaran 2015. Desain telah berhasil mengakomodasi
tingkat kandungan dalam negeri hingga 85%. Selanjutnya
pembangunan prototipe iradiator dilaksanakan dengan
merujuk pada hasil desain tersebut. Prototipe iradiator
gamma yang sedang dibangun terletak di Kawasan
PUSPIPTEK Serpong. Prototipe iradiator gamma dibangun
Fasilitas Iradiator BATAN
secara bertahap. Pada tahun 2016, pembangunan iradiator

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 19


meliputi pekerjaan sipil dan struktur seperti gedung
bungker, gedung hall, dan gedung utilitas. Selanjutnya
pada tahun 2017 pembangunan dilanjutkan yang meliputi
bagian-bagian mekanik, listrik dan instrumentasi. Setelah
tahap konstruksi selsai, kegiatan dilanjutkan dengan
pengujian baik dengan modul-modul terpisah maupun
pengujian secara menyeluruh. Prototipe dapat diterima
apabila hasil pengujian memenuhi semua kriteria yang
ada dalam persyaratan desain.
Prototipe Iradiator Gamma Serbaguna didesain
dengan kapasitas maksimum 2 MCi. Sumber radiasi gamma
yang digunakan adalah radioisotop logam Cobalt-60.
Adapun spesifikasi parameter teknis utama dari Iradiator
Gamma Serbaguna adalah:

Status Kesiapan Teknologi:


Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan sebenarnya.

Status Kelengkapan Teknologi:


a. Telah mempunyai IMB
b. Telah mempunyai izin konstruksi dari Bapeten
c. Pengadaan sumber Cobalt-60 telah selesai tender

Inovator:
Kolaborasi antara BATAN dan Institute of Isotopes (Izotop)-
Hongaria

Kontak:
Email : prfn@batan.go.id
Alamat : Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir BATAN,
Kawasan PUSPIPTEK Serpong
Gedung 71, Setu,
Tangerang Selatan, 15314
Telp/Fax : +6221 756 0896 / +6221 756 0921 Gedung Administrasi -
Fasilitas Iradiator BATAN

20 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 21
4) Konsentrat Hijau untuk
Pakan Ternak Sapi
(Ruminansia)
Ketersediaan beberapa jenis tanaman yang
mengandung protein tinggi untuk pakan ternak dan tidak
dimanfaatkan manusia banyak ditemui di Indonesia.
Aplikasi teknologi perunutan dengan menggunakan
radioisotop dapat digunakan untuk mengkaji kualitas dan
kuantitas pakan ruminansia di Indonesia. Hasil penelitian
kandungan protein kasar rata-rata daun kering tanaman
Tithonia diversifolia dan Chromolaena odorata sekitar
20 24,7%, sementara tanaman ini tidak dimanfaatkan
manusia. Hasil uji lapang awal menunjukkan tanaman
Tithonia diversifolia dan Chromolaena odorata di dalam
konsentrat hijau dapat memberikan hasil yang lebih baik
dibanding dengan sumber protein lain yang biasa dipakai
di dalam konsentrat. Hasil pengujian konsentrat hijau
pada ternak sapi di daerah Jonggol diperoleh hasil bahwa
konsentrat hijau dapat meningkatkan pertambahan bobot
badan sapi 70 90% bila dibandingkan dengan ternak
yang dipelihara secara biasa di tingkat peternak.

Penerima Manfaat:
Masyarakat dan Peternak

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Dapat membuat sendiri pakan konsentrat dari bahan lokal
yang ada disekitarnya dengan lebih murah.

Keunggulan Teknologi:
Mampu meningkatkan produktifitas ternak ruminansia
sama dengan pakan komersial yang lebih mahal, sementara
konsentrat hijau bisa dibuat dengan harga lebih murah.

22 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Deskripsi Teknologi:
Konsentrat hijau adalah konsentrat yang dibuat dari
dedaunan yang mengandung protein tinggi yaitu Tithonia
diversifolia dan Chromolaena odorata yang banyak tersedia
di perdesaan sebagai sumber protein utama. Bahan lain
yang menunjang adalah dedak halus dan sedikit sumber
mineral untuk mengatasi kelangkaan mineral pada pakan.
Teknologi perunut radioisotop digunakan untuk mengkaji
kualitas dan kuantitas pakan. Konsentrat hijau sudah diuji
lapang beberapa kali, dan terakhir akan diuji tahun 2017
untuk membandingkan dengan pemakaian konsentrat yang
dijual dipasaran. Tata cara pemberian pakan konsentrat
hijau sama saja dengan konsentrat komersil.

Status Kesiapan Teknologi:


Validasi komponen (breadboard validation) teknologi/hasil
litbang dalam lingkungan simulasi

Status Kelengkapan Teknologi:


Telah diperoleh data uji in-vitro, in-vivo serta sedang
dilakukan uji lapang.

Inovator:
Firsoni, Wahidin Teguh Sasongko, Teguh Wahyono, Dedi
Ansori.

Kontak:
Email : pair@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN,
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49,
Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021-7690709 /021 7691607

Proses pengolahan limbah


pertanian untuk pakan ternak

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 23


24 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN
B. KESEHATAN
Kegiatan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di bidang kesehatan yang
dilakukan oleh BATAN diarahkan pada aplikasi teknik nuklir untuk
penanganan masalah malnutrisi, pengembangan dan produksi
radioisotop, radiofarmaka dan biomaterial, dan perangkat nuklir
untuk diagnosis dan terapi.

Malnutrisi menjadi salah satu topik


aktual ditengah pesatnya laju
pertumbuhan ekonomi bangsa.
Disamping itu, penyakit tidak menular
(non-communicable disease) seperti
kanker telah berkembang dengan
signifikan di Indonesia. Untuk itu,
ranah riset BATAN bidang kesehatan
Teknologi nuklir bagi memiliki beberapa fokus pada kedua
kesehatan masyarakat
topik tersebut

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 25


1) Prototipe Nukleotida
Bertanda [-32P]GTP
Aplikasi radioisotop telah banyak digunakan dalam
bidang biologi molekuler, terutama untuk mendeteksi gen
yang bermutasi. Untuk mendeteksi gen yang bermutasi
digunakan desain probe yang ditempeli zat radioaktif
untuk menandai DNA dari gen yang diinginkan. Dengan
mengetahui perubahan molekuler dari gen tersebut akan
memudahkan penilaian prognosis dari kanker tersebut.
Nukleotida rantai pendek dari basa purin yaitu guanosine
triphosphate (GTP) yang ditandai dengan radionuklida 32P
([-32P]GTP) dapat digunakan untuk mendeteksi mutasi
gen pada kanker kolorektal. Kanker kolorektal adalah
kasus kanker terbanyak ke-3 di Indonesia.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Pelaku litbang bidang biologi molekuler dan patologi
(rumah sakit, perguruan tinggi, lembaga litbang, dll)

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Hasil yang lebih akurat dan metode yang lebih sensitif
dalam mendeteksi mutasi gen pada kanker kolorektal

Keunggulan Teknologi:
1. Nukleotida bertanda [-32P]GTP mendukung penelitian di
bidang biologi molekuler dan patologi untuk mendeteksi
mutasi gen pada kanker kolorektal sehingga terapi dan
pengobatan bisa lebih tepat dan efektif.
2. Metode ini lebih sensitif dan cepat dibandingkan
dengan metode non radioaktif.

Deskripsi Teknologi:
Pembuatan senyawa nukleotida bertanda [-32P]GTP

26 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


melalui reaksi enzimatis dengan memanfaatkan sebagian
dari proses glikolisis dengan mengganti nukleotida
ADP (Adenosine Diphosphate) dengan GDP (Guanosine
Diphosphate). Proses sintesis nukleotida bertanda [-32P]-
GTP menggunakan senyawa bertanda radioisotop 32P
dan enzim. Pemurnian [-32P]-GTP hasil sintesis dengan
menggunakan kolom kromatografi dan analisis hasil
sintesis dengan metoda Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

Status Kesiapan Teknologi:


Pembuktian konsep (proof-of-concept) awal sebagai obat
kandidat dalam model riset in vitro dan in vivo dalam
jumlah terbatas.

Status Kelengkapan Teknologi:


Dokumen Teknis Sistesis dan Karakterisasi Nukleotida
Bertanda [-32P]GTP

Inovator:
Wira Y. Rahman, Endang Sarmini, Herlina, Abidin, Triyanto,
Hambali

Kontak:
Email : prr@batan.go.id
Alamat : Pusat Telnologi Radiosotop dan
RadioFarmaka (PTRR) BATAN,
Kawasan PUSPIPTEK Serpong
Gedung 71, Setu,
Tangerang Selatan, 15314
Telp/Fax : +6221 756 3141 / +6221 756 3141

Senyawa nukleotida
bertanda GTP

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 27


2) Chamber Target Cair untuk
Produksi Radionuklida 18F
dari Reaksi 18O(p,n)18F
pada Fasilitas Decy
Cyclotron 13 MeV
Chamber target cair adalah tempat atau wadah yang
terbuat dari bahan niobium dengan selongsong aluminium
yang digunakan sebagai wadah target cair dari air diperkaya
oksigen-18 (18O). Target tersebut diiradiasi dengan berkas
proton energetik untuk memproduksi radionuklida fluor-18
(18F) melalui reaksi 18O(p,n)18F. Berkas proton energetik
yang akan digunakan untuk iradiasi berasal dari hasil
pemercepatan DECY Cyclotron 13 MeV. Chamber tersebut
dilengkapi dengan fasilitas untuk pendinginan target akibat
panas yang timbul dari proses iradiasi proton. Kegiatan ini
mendukung penyiapan fasilitas DECY Cyclotron 13 MeV
dalam bidang medis, yaitu untuk memproduksi radionuklida
18
F. Radio nuklida tersebut diperlukan dalam penandaan
radiofarmaka Positron Emission Tomography (PET) bagi
diagnosa kanker dan kelainan fungsi organ tubuh yang saat
ini berkembang pesat di Indonesia.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Rumah Sakit

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


1. Menekan biaya produksi 18F
2. Menyediakan suku cadang lokal
3. Meningkatkan pelayanan kedokteran nuklir di
Rumah Sakit

Keunggulan Teknologi:
a. Menggunakan target air diperkaya 18O yang sedikit,
berkenaan dengan mahalnya target, sehingga proses
produksi 18F dapat lebih efisien.
b. Menggunakan kedalaman wadah target sesuai dengan
energi berkas proton yang digunakan untuk iradiasi,

28 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


sehingga proses iradiasi dapat lebih efektif.
c. Chamber didisain menggunakan penekan dari gas
helium, yang dapat meningkatkan titik didih target,
sehingga penguapan target dapat dihindarkan.
d. Mampu meminimalkan jumlah pengotor radioaktif,
sehingga lebih aman untuk pasien.

Deskripsi Teknologi:
Telah dilakukan disain dan konstruksi chamber target cair,
dimana chamber target cair ini akan digunakan untuk
produksi radionuklida 18F dari reaksi 18O(p,n)18F pada
fasilitas DECY cyclotron 13 MeV. Volume dan diameter
Chamber berturut-turut 2,26 mili-liter dan 14 mm sedangkan
kedalamannya adalah 17 mm. Window kevakuman yang
memisahkan antara ruang pemercepat siklotron dengan
beam line dan juga window pada chamber target digunakan
foil havar dengan ketebalan masing-masing 50 um, Untuk
mempertahankan suhu maksimum 54 oC pada saat iradiasi
dengan energi 13 MeV dan arus berkas proton 30 uA
diperlukan air pendingin 13 oC dengan laju alir sebesar 11,4
liter/menit. Dari hasil pengujian tekanan, chamber tersebut
mampu menahan tekanan sebesar 850 psi.

Status Kesiapan Teknologi:


Prototipe telah teruji dengan akurasi yang tinggi pada
simulasi lingkungan operasional.

Status Kelengkapan Teknologi:


Dalam Proses Paten

Inovator:
Hari Suryanto, Imam Kambali, Rajiman, Parwanto, Syefudin Ichwan

Kontak:
Email : prr@batan.go.id
Alamat : Pusat Tenologi Radiosotop dan
Radiofarmaka (PTRR) BATAN,
Prototipe Chamber Target Cair Kawasan PUSPIPTEK Serpong
yang akan dipergunakan pada
fasilitas Decy Cyclotrone 13 MeV Gedung 11, Setu, Tangerang Selatan, 15314
Telp/Fax : +6221 756 3141 / +6221 756 3141

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 29


3) Prototipe KIT
99mTc-Etambutol
Upaya pemerintah dalam memberantas penyakit
tuberkulosis (TB) dengan diterapkannya Strategi Penanganan
Langsung Jangka Pendek (Directly Observed Treatment
Shortcourse/DOTS) sejak tahun 1995. Keberhasilannya
sangat tergantung kepada cakupan penemuan penderita
baru. Berbagai macam metode telah dilakukan sebagai upaya
menegakkan diagnosis penyakit TB ekstra paru secara dini
dan tepat. Melalui hasil litbang BATAN ini dapat memberikan
solusinya yaitu dengan memanfaatkan teknologi nuklir telah
mampu membuat prototipe 99mTc-Etambutol sebagi sediaan
radiofarmaka untuk deteksi penyakit TB ekstra paru. Hasil
litbang inilah merupakan bentuk kontribusi BATAN kepada
pemerintah dibidang kesehatan dalam upaya memberantas
penyakit TB.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Rumah Sakit, penderita TB

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Penderita TB ekstra paru dapat dideteksi secara tepat
dan cepat dilihat langsung dari hasil pencitraan kamera
gamma tanpa menunggu dalam waktu yang cukup lama.

Keunggulan Teknologi:
Pengobatan penyakit TB dengan metode nuklir akan lebih
terarah, tepat dan cepat, lebih baik dari metode standar
(cara konvensional) karena 99mTc-etambutol ter-uptake pada
Mycobacterium tuberculosis dan terakumulasi pada organ
yang terinfeksi oleh TB. Sehingga dapat dijadikan metode
standar diagnosis bagi pasien yang menderita deep seated
tuberculosis atau TB-paru.

30 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Deskripsi Teknologi:
Proses pembuatan kit etambutol dilakukan dengan
teknik aseptik di ruang steril standar Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) dari mulai tahap formulasi, filling
sampai proses liofilisasi sehingga diperoleh produk kit
etambutol (lyophilized) yang memenuhi syarat uji kualitas
radiofarmaka dan sebagai sediaan injeksi. Parameter uji
kualitas produk diantaranya yaitu kemurnian radiokimia,
sterilitas dan pirogenitas.

Status Kesiapan Teknologi:


Teknologi dan produknya sudah teruji dan terbukti karena
sudah digunakan produknya di rumah sakit.

Status Kelengkapan Teknologi:


Sertifikat Ethical Clearance No.049/UN6.C.3.2/KEPK/PN/2016
tanggal 18 Januari 2016 dari Komite Etik Penelitian
Kesehatan RS. Hasan Sadikin.

Inovator:
Anna Roselliana, RizkyJuwita, Widyastuti, Witarti, Mujinah,
Enny Lestari, Karyadi, Indra Saptiana

Kontak:
Email : prr@batan.go.id
Alamat : Pusat Radiosotop dan Radiofarmaka
BATAN. Gd. 11 Kawasan PUSPIPTEK
Serpong, Tangerang Selatan, 15314
Telp/Fax : +62217563141/+62217563141

Prototipe Kit TC 99m


Etambutol

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 31


4) Optimasi Proses
Pembuatan dan Pemanfatan
KIT RIA Thyroglobulin
Kanker tiroid merupakan penyakit keganasan yang
sering ditemukan pada sistem endokrin. Di Indonesia kanker ini
menempati urutan 9 dari 10 keganasan yang sering ditemukan.
Thyroglobulin diproduksi oleh sel-sel thyroid follicular dan
merupakan petanda tumor untuk kanker tiroid. Pada ablasi
total tiroid seharusnya thyroglobulin tidak terdeteksi lagi dan
terdeteksinya thyroglobulin dalam serum pasien menunjukkan
masih adanya residu tumor yang tersisa. Pemeriksaan
Thyroglobulin didalam serum dapat dilakukan dengan teknik
Radioimmunoassay (RIA) dengan sensitivitas 3 - 5 mg/ml,
disamping itu dapat juga dengan teknik yang lebih sensitif yaitu
Immunoradiometricassay (IRMA) dan mempunyai limit deteksi
yang lebih rendah yaitu dibawah 1 ng/ml. Teknik sangat spesifik
karena didasarkan pada reaksi imunologi antara antigen dan
antibodi. Pada tahun 2015 telah dilakukan pembuatan komponen
kit yang memenuhi persyaratan yang baik berdasarkan kemurnian
radiokimia, ikatan imunologi dan stabilitas. Pada Tahun 2016
telah dilakukan optimasi assay, validasi, uji klinis dan lapangan
sehingga dapat dilanjutkan ketahapan uji klinis di rumah sakit
bersama klinisi. Hasil pengujian menunjukan kit buatan PTRR-
BATAN cukup spesifik dan akurat.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Rumah Sakit, penderita kanker tiroid

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Mendapatkan pelayanan kesehatan lebih optimal dan terjangkau

Keunggulan Teknologi:
1. Menekan biaya produksi & biaya pelayanan kesehatan
2. Menjamin ketersediaan produk

Deskripsi Teknologi:
Radioimmunoassay (RIA) adalah suatu teknik pengukuran suatu

32 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


analit atau sampel berdasarkan prinsip reaksi imunologi antara
antigen dan antibodi dengan sistem deteksi radioaktif melalui
penggunaan radioisotop yang dilabelkan ke salah satu pereaksi,
misalnya antigen, didalam reaksi imunologi tersebut. Keunggulan
teknik RIA sangat ditentukan oleh kemampuan hormon atau
antigen bertanda radioaktif berkompetisi dengan hormon atau
antigen yang tidak bertanda radioaktif untuk berikatan dengan
antibodi secara in-vitro. Teknik ini memiliki kespesifikan karena
reaksi imunologi, dimana ikatan antigen-antibodi hanya terjadi
secara spesifik untuk antigen tertentu saja. Disamping itu teknik
ini mampu membedakan zat yang mempunyai struktur yang
sangat mirip, walaupun di dalam cuplikan terdapat berbagai
macam zat lain, sehingga hanya zat tertentu yang diinginkan saja
yang akan terdeteksi atau terukur. Dengan demikian pemisahan
yang dilakukan terbatas hanya terhadap kompleks (antibody-
antigen bertanda atom radioaktif) dari antigen bertanda atom
radioaktif, sedangkan zat-zat lain tidak perlu dipisahkan sebelum
pengujian atau pengukuran dilakukan.

Status Kesiapan Teknologi:


Hasil uji Fase 1 telah dilakukan untuk memenuhi persyaratan
keamanan klinis dan mendukung proses uji klinis Fase 2.

Status Kelengkapan Teknologi:


Pendayagunaan dan pengembangan teknologi produksi
radiofarmaka untuk pengenbangan Thyroglobulin

Inovator:
Agus Ariyanto, Veronika Yulianti Susilo, Puji Widayati, Gina
Mondrida, Wening Lestari, Sutari, Triningsih, Sri Setiyowati,
M. Subur

Kontak:
Email : prr@batan.go.id
Alamat : Pusat Radiosotop dan Radiofarmaka
BATAN Gd. 11 Kawasan PUSPIPTEK
Serpong, Tangerang Selatan, 15314
Telp/Fax : +62217563141/+62217563141
Tes imunologi terhadap
tracer Thyroglobulin

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 33


Sampling saliva bayi yang diberi ASI

5) Data Riset Pengembangan Teknik Perunut Isotop


Stabil untuk Mengetahui Status Gizi Anak
Vitamin A dalam hati anak merupakan indikasi bahwa anak mempunyai cadangan vitamin A
yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak pemberian minyak goreng berfortifikasi
vitamin A (45 IU) selama 6 bulan terhadap status vitamin A anak balita usia 36 59 bulan di Puskesmas
Ciomas Bogor dengan menggunakan teknik isotop stabil 13C-10-retinil asetat dilusi. Pada tahun 2016
telah diperoleh data kandungan D2O dalam saliva dari 30 pasang ibu dan bayi usia 3 dan 6 bulan, serta
kadar D2O dalam saliva 20 anak SDN Pabrik Es Bogor; pengolahan data sedang dalam proses. Protokol
penelitian isotop stabil 58Fe telah diajukan ke Komisi Etik, saat ini sedang ditelaah oleh Komisi Etik.
Penelitian ini melibatkan PAIR-BATAN bekerjasama dengan Balitbangkes-Kemenkes, dan Pemerintah
Daerah terkait.

Pengguna/Penerima Manfaat:
1. Para orang tua anak usia balita
2. Para dokter di Puskesmas
3. Para dokter di RS
4. Para pejabat yang berwenang sebagai pengambil keputusan di Kementerian Kesehatan

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Memberikan informasi kadar cadangan vitamin A dalam hati anak, penyerapan zat besi oleh tubuh anak;
selain itu teknik isotop stabil D2O dapat bermanfaat untuk memvalidasikan kuesioner untuk promosi
agar ibu dapat menerapkan ASI eksklusif pada bayinya, serta mencegah obesitas pada anak.

34 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Keunggulan Teknologi:
Teknik isotop stabil dan dilusi dapat lebih akurat menentukan ketersediaan mikronutrien pada tubuh
anak dan berapa banyak ASI yang diasup oleh bayi.

Deskripsi Teknologi:
Berdasarkan hasil sosialisasi penelitian telah terseleksi 62 anak balita (36-59 bulan) di 4 posyandu dan
bersedia ikut dalam penelitian pemanfaatan isotop stabil vitamin A yaitu RW 04, 07, 08 dan 09 , Ciomas
- Bogor (TC-IAEA INS 6/019); 121 anak (usia 8-12 tahun) SDN Pabrik Es bersedia mengikuti penelitian
RAS 6/080 untuk mengetahui aktivitas fisik dan komposisi tubuh anak. Pemberian isotop stabil vitamin
A, minyak goreng berfortifikasi vitamin A, kapsul vitamin A dosis tinggi, kemudian dilakukan sampling
darah di bulan Agustus dan Desember 2016. Pada RAS 6/080 dilakukan anthropometri, pemberian
isotop stabil D2O, dan sampling saliva. Pada RAS 6/073 dilakukan anthropometri, pemberian isotop
stabil D2O, dan sampling saliva bayi usia 6 bulan. Kadar D2O telah dianalisis dengan IR-MS di St. Johns
Research Institute, Bangalore - India. Saat ini data sedang diproses. D2O saliva anak-anak SD masih
dalam proses analisis dengan FTIR. Protokol pemanfaatan isotop stabil 58Fe telah diajukan ke Komisi
Etik.
Aplikasi teknik analisis nuklir untuk memberikan gambaran akurat mengenai tingkat asupan
mikronutrisi anak balita. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan berbasis
ilmiah oleh berbagai pihak terkait untuk mengambil langkah dan kebijakan yang tepat dan terarah
dalam upaya untuk menurunkan kasus malnutrisi di Indonesia.

Status Kesiapan Teknologi:


Data telah cukup dan memenuhi syarat untuk analisis lanjutan.

Status Kelengkapan Teknologi:


Pada pelaksanaan penelitian pemanfaatan isotop stabil vitamin A telah diperoleh Persetujuan Etik
Nomor : LB.02.01/5.2/KE.417/2016

Inovator:
Ermin Katrin, Hendig Winarno, Tetra Fajarwati, M. Gizi, Susanto, Suryadi, Rosita, Tri Rahayu

Kontak:
Email : pair@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN,
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021-7690709 /021 7691607

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 35


Pengolahan data Analisis Aktivasi Neutron pada sampel pangan

6) Data Kandungan Mikronutrisi Bahan Pangan Pada


Daerah Malnutrisi
Permasalahan malnutrisi pada anak balita di Indonesia saat ini masih banyak ditemukan.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi gizi buruk-kurang
sebanyak 19.6% dan kekerdilan (stunting) mencapai 37,2%. Penanganan malnutrisi membutuhkan
upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. BATAN berkontribusi melalui pemanfaatan
Teknik Analisis Nuklir (TAN) khususnya untuk identifikasi kandungan gizi mikro dalam bahan pangan
di wilayah malnutrisi. Sampai tahun 2016, telah diperoleh data responden serta data kandungan gizi
mikro pada bahan pangan dan pangan balita dari beberapa wilayah malnutrisi di Jawa Barat, Banten,
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi tingkat asupan
gizi mikro khususnya pada anak balita di wilayah malnutrisi tersebut. Hasil kegiatan ini diharapkan
dapat menjadi salah satu kontribusi BATAN dalam permasalahan malnutrisi dan untuk melengkapi
Data Komposisi Bahan Makanan Indonesia (DKBMI).

Pengguna/Penerima Manfaat:
Kemenkes, Puslitbang Gizi, SEAMEO RECFON, praktisi gizi

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Data primer kandungan nutrisi mikro gizi yang spesifik di daerah malnutrisi pada umumnya sangat terbatas
dan belum mutakhir. Data ini dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran akurat tingkat asupan
mikronutrisi. Sebagai bahan penyusunan kebijakan pemerintah dalam menangani gizi buruk di Indonesia.

36 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Keunggulan Teknologi:
Pemanfatan Teknik Analisis Nuklir (TAN) yang memiliki sensitivitas tinggi, mampu mendeteksi
kandungan beberapa unsur secara simultan dengan limit deteksi yang rendah, sehingga sangat sesuai
untuk penentuan kandungan mikronutrisi dalam bahan pangan yang pada umumnya berada pada
konsentrasi yang sangat kecil (trace level). Dengan TAN, tingkat asupan mikronutrisi suatu populasi,
di daerah malnutrisi dapat secara akurat diketahui dan dapat menjadi data primer sebagai salah satu
acuan untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam upaya menurunkan kasus malnutrisi di Indonesia

Deskripsi Teknologi:
Asesmen kandungan mikronutrisi dalam pangan khususnya anak balita di wilayah malnutrisi
perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran akurat tingkat asupan mikronutrisi balita. Pada
umumnya penentuan status gizi dan tingkat asupan gizi dilakukan menggunakan sistem permodelan
menggunakan data sekunder yang berasal dari luar negeri, karena basis data khususnya terkait gizi
mikro di Indonesia belum lengkap dan kurang mutakhir. Untuk mendapatkan gambaran status gizi
yang akurat, analisis kandungan gizi mikro pada bahan pangan yang diperoleh di wilayah malnutrisi
dilakukan dengan mengedepankan pemanfaatan TAN yang advance serta mampu mendeteksi dalam
konsentrasi yang sangat kecil secara simultan dan selektif.

Status Kesiapan Teknologi:


Data telah cukup dan memenuhi syarat untuk analisis lanjutan.

Status Kelengkapan Teknologi:


Tidak perlu sertifikasi dan paten. Keakuratan data didukung oleh laboratorium yang terakreditasi KAN
(LP-311-IDN) dalam mengimplementasikan ISO/IEC 17025.

Inovator:
Syukria Kurniawati, Endah Damastuti, Muhayatun, Diah Dwiana Lestiani, Saeful Yusuf, Sutisna, Alfian,
Th. Rina

Kontak:
Email : pair@batan.go.id, pstbm@batan.go.id; saeful@batan.go.id,
hayat@batan.go.id, syukria@batan.go.id, erminkk@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN,
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : +6221 769 0709/ +6221 769 1607

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 37


38 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN
C. ENERGI
Dalam bidang energi kegiatan BATAN difokuskan pada
pembangunan Reaktor Daya Non Komersil (RDNK) dengan
memanfaatkan kemampuan dalam mendesain Reaktor Gas
Temperatur Tinggi (RGTT) dan Reaktor Riset Inovatif (RRI) dan
memberikan dukungan teknis pada calon owner dalam rangka
pembangunan PLTN komersial daya kecil-menengah.

Reaktor Daya Eksperimental BATAN


akan menjadi demo model pertama
reaktor nuklir yang mampu
menghasilkan energi listrik di Indonesia,
sekaligus menjadi model contoh
pengoperasian dan pengelolaan reaktor
daya dan aspek keselamatan reaktor,
Desain Rekator Daya serta menjadi media pembelajaran
Eksperimental BATAN -
Gedung Reaktor (1)
teknologi reaktor nuklir bagi
anak bangsa

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 39


Desain Rekator Daya Eksperimental BATAN - Public Information Center

1) Pembangunan Reaktor Daya Eksperimental dengan


Teknologi High Temperature Gas Cooled Reactor
Kapasitas 10 MWth
Untuk merealisasikan amanat perundang-undangan (UU Nomor 10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran, UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN, PP Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional, PP Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),
BATAN telah merencanakan untuk membangun Reaktor Daya Eksperimental (RDE) yang bersifat
non-komersial, menggunakan teknologi High Temperature Gas Cooled Reactor (HTGR), yang telah
dimulai dengan kegiatan pra proyek (2014-2017) dan Engineering, Procurement, and Construction
(EPC) diharapkan dapat dilaksanakan tahun 2018-2022. Pembangunan RDE ini dimaksudkan untuk
penguasaan teknologi HTGR dan peningkatan kapasitas SDM nasional dalam penyiapan kegiatan pra-
proyek, manajemen proyek, perizinan, EPC (desain, konstruksi, pengadaan, komisioning) dan operasi.
RDE merupakan target antara yang sangat strategis sebagai pijakan untuk penguasaan teknologi dan
industri PLTN sekaligus sebagai provider PLTN. Berdasarkan peta jalan RDE, pada tahun 2030 akan
dimulai komersialisasi PLTN berbasis RDE untuk memenuhi pasokan listrik seperti yang ditargetkan
dalam Kebijakan Energi Nasional khususnya untuk energi baru terbarukan.

Pengguna/Penerima Manfaat:
BATAN, BAPETEN, Lembaga Riset Bidang EBT, Perguruan Tinggi, PT PLN, Kementerian ESDM, Pemerintah
Daerah, industri manufaktur, komunitas riset nasional.

40 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Nilai Tambah Bagi Pengguna:
Manfaat dari pembangunan RDE baik yang terukur (tangible) maupun yang tak terukur (intangible)
seperti: produksi listrik, kemampuan desain, peningkatan SDM, paten, peningkatan penerimaan
publik untuk PLTN, peningkatan kompetensi dan kepercayaan diri, serta menjadi pusat rujukan
pengembangan HTGR di tingkat regional/internasional.

Keunggulan Teknologi:
HTGR merupakan PLTN inovatif (Generasi IV) yang mempunyai keselamatan pasif dan melekat, potensi
pengembangan komponen lokal yang lebih mudah, produksi uap panas tinggi sebagai hasil samping
produksi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk riset aplikasi panas (desalinasi, smelter, dll), serta
memenuhi prinsip non-proliferasi. Disamping itu HTGR dapat dibuat dengan prinsip modular.

Deskripsi Teknologi:
Pebble Bed HTGR adalah teknologi reaktor nuklir dengan menggunakan pendingin gas helium dan
bahan bakar pebble (bola) terdiri dari ribuan TRISO (bahan bakar kernel UO2 pengayaan 17% dilapisi
Py-C dan SiC). Bahan bakar dimasukkan ke teras secara online dan multipass. Suhu inlet 250 oC dan suhu
outlet 520 oC. Output daya 10 MWth (2,9 MWe). Dalam pengoperasian reaktor, reaksi fisi dikendalikan
dengan absorber B4C dan batang kendali. Burn up didesain 80.000 MWd/MgU. Panas yang dihasilkan
akan diserap oleh pendingin primer helium, dan selanjutnya akan digunakan untuk membangkitkan
uap dalam steam generator. Uap akan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya memutar
generator untuk menghasilkan listrik. Sebagian uap panas akan digunakan untuk kegiatan laboratorium
aplikasi panas.

Status Kesiapan Teknologi:


Desain secara teoritis dan empiris telah teridentifikasi

Status Kelengkapan Teknologi:


Saat ini sudah disusun konseptual desain RDE, Studi Kelayakan dan Analisis Keselamatan. BATAN juga
mempunyai pengalaman dalam mendesain RGTT 200. Izin tapak RDE Nomor 001/IT/Ka-BAPETEN/23-I/2017
dari BAPETEN. Draf dokumen Izin Konstruksi telah disiapkan dengan berbasis pada desain konseptual

Inovator:
Geni Rina Sunaryo, Yarianto SBS, Ridwan, Taswanda Taryo, Sriyana, Topan Setiadipura, Dedy Priambodo.

Kontak:
Email : pksen@batan.go.id
Alamat : Pusat Kajian Energi Nuklir (PKSEN-BATAN)
Jl Kuningan Barat, Mampang Prapatan. Jakarta 12710
Ph./Fax. : 021-5204243

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 41


Distribusi daya lateral per pelat elemen bakar Distribusi daya per pelat elemen bakar

2) Desain Konversi Reaktor TRIGA-2000 Ke Bahan


Bakar Tipe Pelat
Pada saat ini, elemen bakar standar dan elemen kendali reaktor tipe TRIGA (Training, Research,
Isotopes, General Atomics) tidak diproduksi lagi, sehingga dalam beberapa tahun ke depan negara-negara
yang mempunyai reaktor TRIGA tidak dapat mengoperasikan reaktornya lagi. Oleh karena itu dengan
melakukan konversi elemen bakar reaktor standar TRIGA ke bentuk pelat akan memperpanjang masa
operasi reaktor, karena bahan bakar pelat dapat dibuat di dalam negeri. PT INUKI telah mampu membuat
elemen bakar tipe pelat, sehingga ketergantungan pengadaan elemen bakar dari luar negeri dapat dihindari.
PT. INUKI saat ini memasok elemen bakan bagi kebutuhan operasi Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy.
Tahun 2016 telah dilakukan kegiatan:
1. Evaluasi data neutronik dan termohidrolik hasil analisis tahun 2015.
2. Analisis manajemen teras reaktor dengan elemen bakar reaktor tipe pelat.
3. Perhitungan dan perancangan delay tank (tangki tunda), sistem termohidrolik teras reaktor, sistem
pendingin primer reaktor, sistem alat penukar kalor (HE) dan sistem perpipaan pendingin primer reaktor.
4. Evaluasi & rancangan sistem instrumentasi dan kontrol reaktor TRIGA dengan elemen bakar tipe pelat.

Pengguna/Penerima Manfaat:
BATAN pada khususnya dan negara-negara pemilik reaktor TRIGA pada umumnya.

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Menghindari ketergantungan pengadaan elemen bakar dari luar negeri, serta meningkatkan kompetensi
SDM nuklir Indonesia dalam penguasaan teknologi elemen bakar.

Keunggulan Teknologi:
Teknologi pembuatan elemen bakar tipe pelat sudah dikuasi penuh oleh BATAN dan PT. INUKI dan
elemen bakar jenis ini sudah digunakan pada RSG Siwabessy - Serpong sejak 30 tahun yang lalu. Teknologi
konversi bahan elemen bakan TRIGA menjadi tipe pelat akan memperkaya kompetensi tersebut.

42 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Deskripsi Teknologi:
Teknologi elemen bakar tipe pelat merupakan teknologi yang sudah mapan, namun rancangan
neutronik dan termohidrolik teras reaktor perlu dievaluasi oleh tim ahli untuk mendapat izin modifikasi
reaktor oleh BAPETEN.

Status Kesiapan Teknologi:


1. Pembuatan elemen bakar tipe pelat sudah dikuasai penuh oleh BATAN dan PT INUKI
2. Analisis dan rancangan neutronik teras reaktor sudah diverifikasi dengan menggunakan data
operasi RSG Siwabessy.
3. Analisis dan rancangan termohidrolik teras reaktor, sistem pendingin primer yang dilengkapi
dengan sistem tangki tunda, serta sistem instrumentasi dan kontrol perlu diverifikasi oleh tim ahli.

Status Kelengkapan Teknologi:


Konstruksi dari semua sistem dilakukan oleh SDM BATAN yang sudah memiliki sertifikat keahlian khusus.
Izin operasional reaktor sedang diajukan ke BAPETEN, diharapkan akan diperoleh pada tahun 2017.

Inovator:
Kolaborasi antara PSTNT, PRSG, PSTA, PTKRN, dan PRFN BATAN

Kontak:
Email : pstnt@batan.go.id
Alamat : Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN
Jl. Taman Sari No. 71, Bandung, 40132
Telp/Fax : 021 250 3997 / 021 250 4081

Komposisi Elemen bakar dan elemen kendari reaktor Pelaksanaan maintenance Reaktor Triga Bandung

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 43


44 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN
D. Material Maju
Penelitian material maju yang dilakukan oleh BATAN
ditujukan untuk menguasai material strategis pendukung produk-
produk teknologi, yang antara lain difokuskan pada logam tanah
jarang, bahan magnet permanen, dan meterial baterai padat.

Prototipe bahan smart magnet


merupakan salah satu hasil litbang
material maju BATAN yang sangat
potensial untuk diaplikasikan dalam
Prototipe bahan smart magnet
bidang militer
hasil litbang BATAN

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 45


Pra komisioning prototipe pemisah LTJ

1) Prototipe Pilot Plant Pengolahan Uranium, Thorium


Dan Logam Tanah Jarang (Monasit)
Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia (15 unsur deret lantanida ditambah
skandium dan ytrium). LTJ memegang peranan penting dalam kebutuhan material produksi modern
seperti dalam dunia super konduktor, laser, optik elektronik, aplikasi LED dan iPAD, kaca dan keramik.
LTJ dapat diperoleh dari hasil samping industri penambangan timah dalam bentuk mineral monasit
dan senotim, seperti yang terdapat di penambangan timah Bangka Belitung (slag II). Slag II merupakan
sisa peleburan timah yang masih mengandung uranium, thorium dan LTJ dalam bentuk monasit,
senotim maupun zirkonium.
Untuk menghasilkan LTJ perlu penguasaan teknologi pemisahan dari sisa peleburan timah.
Berdasarkan potensi pemanfaatan LTJ tersebut, dibentuklah konsorsium LTJ yang terdiri dari lembaga
litbang pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Konsorsium ini mengusung misi untuk mewujudkan
terciptanya industri LTJ di Indonesia, mulai dari hulu hingga hilir. Tahun 2015 BATAN telah menguasai
teknologi pengolahan bijih thorium dengan dibangun dan diterapkannya pada pilot plant pemisahan
thorium, uranium dan LTJ yang terdapat pada pasir monasit hasil sisa pertambangan timah, bekerja
sama dengan PT Timah di Muntok - Bangka Barat. Di tahun 2016 BATAN telah berhasil membangun
Pilot plant pengolahan uranium, thorium dan logam tanah jarang yang berlokasi di Kawasan Nuklir
Pasar Jumat.
Monasit belum diolah dan masih tersimpan di stock pile atau ditinggalkan di lahan pencucian
pertambangan timah hingga diperdagangkan secara ilegal. Pilot plant yang dibangun merupakan alat
pemisah uranium dan thorium dari monasit, sehingga logam tanah jarang yang terkandung dalam
monasit akan bebas radioaktif, yang kemudian akan dipisahkan menjadi unsur-unsur logam tanah
jarang sebagai bahan aplikasi material maju.

46 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Pengguna/Penerima Manfaat:
Lembaga penelitian, perguruan tinggi, badan usaha pertambangan timah

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Meningkatkan nilai tambah monasit dan bebas radioaktif

Keunggulan Teknologi:
Dikembangkan dengan sumber material monasit dan teknologi dalam negeri.

Deskripsi Teknologi:
Pilot plant pemisahan uranium, thorium, dan logam tanah jarang dari monasit terdiri dari beberapa
modul, yaitu:
1. Modul Preparasi Bahan
2. Modul Dekomposisi
3. Modul Pelarutan Parsial
4. Modul Pelarutan Total
5. Modul Pengendapan Parsial
6. Modul Pengendapan Total
7. Modul Ekstraksi & Stripping

Status Kesiapan Teknologi:


Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah dikembangkan dan mulai diujicobakan

Status Kelengkapan Teknologi:


Sertifikat Paten Nomor ID P00201000727 tanggal 15 November 2010
Judul : Proses Pengolahan Bijih Monasit Menjadi RE(OH)3 Bebas Zat Radioaktif
Sertifikat Paten Nomor ID P000040535 tanggal 30 Maret 2016
Judul : Proses Produksi RE2O3 dari Monasit Bebas Zat Radioaktif

Inovator:
Erni Rifandriyah Arief, Budi Sarono, Sugeng Waluyo, Sumiarti, Rudi Pudjianto, Kurnia Trinopiawan

Kontak:
Email : ptbgn@batan.go.id
Alamat : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN
Jl. Lebak Bulus Raya no 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021 756 0908 / 021 756 0573

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 47


Bahan smart magnet

2) Prototipe Bahan Smart Magnet


Bahan penyerap radar (Radar Absorbing Material-RAM) adalah suatu bahan yang dapat merubah
energi gelombang elektromagnetik menjadi energi lain (energi termal) sehingga refleksi gelombang
elektromagnetik berkurang setelah mengenai bahan tersebut. Bahan penyerap radar ini telah digunakan
secara luas dalam aplikasi militer untuk menghindar pesawat terbang, kapal laut, tank dan target-target
lainnya dari pantauan radar musuh. Bahan penyerap radar berbasis smart magnet telah dikembangkan
di BATAN. Pada tahun 2016 telah berhasil dikembangkan bahan smart magnet dengan Reflection Loss
(RF) yang cukup baik dan rentang frekwensi cukup lebar, yaitu: berbasis Perovskite (RF>90%), RE-ferrite
(RF>85%), ferrite (RF>80%) dan semi konduktor oksida (RF>80%). Khusus untuk bahan perovskite telah
diuji cobakan dalam pembuatan coating radar absorbing material.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Dislitbang TNI Angkatan Laut, Industri alat utama sistem pertahanan (Alutsista)

48 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Nilai Tambah Bagi Pengguna:
Mendapatkan bahan penyerap radar produksi dalam negeri dalam mendukung program alutsista
menuju kemandirian pertahanan nasional

Keunggulan Teknologi:
Memanfaatkan sumber mineral alam Indonesia khususnya unsur-unsur tanah jarang dan besi

Deskripsi Teknologi:
Terdapat dua metode dalam pengembangan bahan penyerap radar, yaitu; (1) Metode mechano-
chemistry untuk pembuatan bahan sistem perovskite LaBaTiMnFeO dan sistem ferrite NiLaFeO dan
(2) Metode kimia basah secara presipitasi untuk pembuatan sistem RE-ferrite BaFeMO (M=Ni,Zn) dan
bahan semi konduktor oksida magnetik M-TiO2 (M=Fe,La,Ni,Al,Nd).

Status Kesiapan Teknologi:


Bahan telah teruji pada simulasi lingkungan operasional.

Status Kelengkapan Teknologi:


Khusus untuk sistem perovskite dalam proses pembuatan paten yang akan diajukan tahun 2017 dan
telah terjalin kerjasama (MoU) dengan Dislitbang TNI Angkatan Laut.

Inovator:
Wisnu Ari Adi, Setyo Purwanto, Adel Fisli, Yunasfi, Salim Mustofa, Didin S. Winaputra, P.Purwanto, Siti
Wardiyati, Masadi, Yosep Sarwanto, Ade Mulyawan, Sari Hasnah Dewi, Tria Madesa.

Kontak:
Email : pstbm@batan.go.id
Alamat : Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju - BATAN
Gedung 43, Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek)
Serpong, Setu, Tangerang Selatan 15310
Telp/Fax : 021 7560 922 / 021 7560 926

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 49


Lembar katoda LFP hasil sintesis

3) Prototipe Baterai Lithium Elektrolit Padat


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan baterai lithium isi ulang berbasis elektrolit
padat yang dibuat dengan mengoptimalkan sumber daya alam lokal dan teknik nuklir. Pada tahun
2016 telah dilakukan sintesis bahan aktif, pembuatan komponen, perakitan dan pengujian baterai
lithium. Bahan aktif yang disintesis adalah bahan aktif untuk katoda berbasis LiFePO4 (LFP). Untuk
meningkatkan kinerja katoda telah dibuat grafena dari bahan dasar serabut kelapa. Sedangkan untuk
sintesis dan komponen elektrolit telah dipelajari sintesis elektrolit padat berbasis polimer kitosan
dari kulit udang. Pembuatan komponen baterai menggunakan komponen katoda hasil sintesis dan
komponen komersial juga telah dilakukan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sel baterai yang
dirakit dengan lembaran katoda LFP hasil sintesis menunjukkan kapasitas spesifik 85% dari nilai
teoritis. Sedangkan sel baterai yang dirakit dengan lembaran komersial menunjukkan kapasitas spesifik
sebesar 72%. Struktur mikro pada penampang lintang lembaran LiFePO4 hasil sintesis menunjukkan
struktur yang lebih berpori. Sedangkan lembaran komersial menunjukkan struktur yang lebih rapat
dan homogen. Struktur berpori dalam lembaran katoda tersebut diduga menjadi penyebab tingginya
nilai kapasitas spesifik sel baterai yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan telah berhasil

50 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


dikuasainya teknologi sintesis bahan aktif dan pembuatan komponen sel baterai lithium.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Industri baterai

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


1. Sel baterai lithium ion dengan kinerja lebih unggul dari pada yang dikomersialkan saat ini
2. Sel baterai lithium ion dengan komponen produksi dalam negeri
3. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

Keunggulan Teknologi:
1. Material aktif hasil sintesis sendiri
2. Memanfaatkan sumber daya alam lokal
3. Komponen bahan baterai dengan kapasitas spesifik lebih unggul dari komersial.

Deskripsi Teknologi:
Sel baterai lithium ion dalam bentuk silinder berbasis LFP dengan kapasitas 1.000-1.500 mAh dengan
tegangan kerja 3,2 V. Komponen katoda menggunakan LFP hasil sintesis dengan metode hidrotermal
yang diberi aditif karbon berasal dari serabut kelapa. Bahan elektrolit padat dibuat dari polimer alam
kitosan.

Status Kesiapan Teknologi:


Validasi komponen/subsistem dalam lingkungan laboratorium

Status Kelengkapan Teknologi:


Data Riset berupa bahan elektroda dan elektrolit

Inovator:
Sudaryanto, Evvy Kartini, Wagiyo, Yustinus P, Evi Yulianti, Agus Sujatmo, J. Ginting, Indra Gunawan,
Heri Jodi.

Kontak:
Email : pstbm@batan.go.id
Alamat : Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju - BATAN
Gedung 43, Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek)
Serpong, Setu, Tangerang Selatan 15310
Telp/Fax : 021 7560 922 / 021 7560 926

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 51


52 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN
E. KESELAMATAN RADIASI
DAN LINGKUNGAN
Dalam bidang keselamatan radiasi dan lingkungan BATAN
berfokus pada pengolahan SDA lokal, pemanfaatan iptek nuklir un-
tuk pemantauan lingkungan dan studi perubahan iklim dan efek ra-
diasi pengion pada manusia dan lingkungan.

Data rona awal lingkungan


merupakan salah satu aset berharga
yang harus dimiliki oleh Indonesia.
Dengan adanya data tersebut, kita
dapat mengetahui sejauh mana
perubahan yang terjadi di alam akibat
faktor-faktor yang berpengaruh
terhadapnya. BATAN secara kontinyu
telah melakukan penelitian terkait
Pengambilan sample alam di perubahan lingkungan serta
Kabupaten Rembang
mendokumentasikan data rona awal
tersebut secara baik

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 53


1) Prototipe Beta Portal Monitor
Radiasi Non-Spektroskopi
Kejadian serangan terorisme di Indonesia dan negara-
negara lain menekankan pentingnya pengendalian dan
pengamanan bahan nuklir dan radioaktif. Selain itu, semakin
luasnya pemakaian sumber radioaktif di banyak fasilitas
industri dan kesehatan di Indonesia membuat penanganan
aspek keselamatan dan pengamanan sumber radioaktif
semakin penting. Dengan demikian, deteksi bahan radioaktif
(bahan nuklir dan sumber radioaktif) di pelabuhan laut dan
udara merupakan komponen mendasar dari suatu strategi yang
menyeluruh untuk memastikan bahwa material tersebut tidak
jatuh ke pihak yang tidak berwenang. Deteksi bahan radioaktif
ini juga harus dikenakan pada fasilitas industri dan fasilitas
nuklir yang menggunakan bahan nuklir/sumber radioaktif
untuk mencegah terjadinya penyelewengan material tersebut.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Fasilitas industri dan fasilitas nuklir yang menggunakan
bahan nuklir/sumber radioaktif untuk mencegah terjadinya
penyelewengan material tersebut.

Keunggulan Teknologi:
Mampu mendeteksi sumber radiasi dengan sensitivitas tinggi
dan siap untuk dimanfaatkan masyarakat industri dan fasilitas
nuklir yang menggunakan bahan nuklir/sumber radioaktif untuk
mencegah terjadinya penyelewengan material tersebut.

Deskripsi Teknologi:
Pada tahun 2015 telah dilakukan perekayasaan portal monitor
radiasi non spektroskopi (PMR15) yang sudah dilakukan uji
fungsi laboratorium di PRFN-BATAN. Untuk bisa diterima
oleh masyarakat maka PMR15 harus menjalani uji fungsi di
lapangan. Pengujian dilakukan dengan memasang PMR15
pada pintu masuk kendaraan di lingkungan kawasan nuklir.
Pengujian ini diperlukan untuk melihat perilaku PMR15 dalam
lingkungan yang sebenarnya. PMR15 memiliki sistem deteksi
radiasi Gamma, sehingga mampu mendeteksi bahan nuklir
dan sumber radioaktif untuk kepentingan keamanan nuklir dan

54 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


pencegahan penyelundupan sumber atau bahan radioaktif yang
melintas pada kawasan nuklir. Pengujian mampu membedakan
antara radiasi Naturally Occurring Radioactive Materials (NORM)
dan bahan nuklir spesial yang memenuhi standar BATAN.

Status Kesiapan Teknologi:


Prototipe sudah diuji pada lingkungan yang sebenarnya yaitu di
Kawasan Nuklir Serpong dan saat ini digunakan di Kawasan Nuklir
Pasar Jumat.

Status Kelengkapan Teknologi:


1. Pengujian fungsi alat telah dilakukan yaitu uji radiologi dan
uji lingkungan, sedangkan uji elektromagnetik dan mekanik
belum dilakukan.
2. Pada uji radiologi PMR15 dapat mendeteksi adanya sumber
radioaktif yg melewati portal pada latar belakang 1.5 mS/Jam.
3. Uji lingkungan PMR15 dapat bekerja berfungsi dengan baik
pada suhu lingkungan sampai 45oC dan kelembaban sampai
90%.
4. PMR15 dilengkapi dengan teknologi untuk dapat membedakan
antara zat radioaktif dengan radiasi alami (NORM).
5. PMR15 mengacu Standar BATAN dan IAEA TECDOC 1312
6. Prototipe telah diujicobakan melalui tahapan prototipe alfa
pada tahun 2015 dan telah berhasil dioperasikan selama
720 jam dilingkungan sebenarnya dengan unjuk kerja yang
memuaskan.

Inovator:
Joko Triyanto, Agus Cahyono, Jos Budi Sulistyo, Ismet Isnaini,
Dian Fitri Atmoko, Rr. Nuning Duria Setyorini, Nur Khasan, Kusdi
Prijono, Krismawan, Fandy Rizqi Azhari Harahap

Kontak:
Email : prfn@batan.go.id
Alamat : Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir -
BATAN Kawasan PUSPIPTEK Serpong,
Gedung 71, Setu, Tangerang Selatan 15310
Telp/Fax : 021 7560 896 /021 7560 921
Portal monitor radiasi yang
diletakkan di gerbang utama
Kawasan Nuklir Pasar Jumat

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 55


Sampling baku mutu udara di Kabupaten Pacitan

2) Data Polutan Udara Indonesia


Identifikasi polutan udara merupakan tahap penting untuk mengatasi permasalahan
pencemaran dan hanya dapat dilakukan secara komprehensif melalui karakterisasi yang mampu
mendeteksi sebagian besar kandungan berbagai unsur yang terdapat dalam partikulat udara. TAN
merupakan satu-satunya metode karakterisasi yang sesuai karena memiliki kemampuan mendeteksi
secara simultan, sensitif, limit deteksi hingga orde nanogram, cepat dan non destruktif. Pengambilan
sampel dan karakterisasi partikulat udara yang meliputi konsentrasi massa PM2.5, PM10, Black Carbon
(BC), berbagai unsur, radioaktivitas dan Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive
Materials (TENORM) telah dilakukan di 16 kota besar di Indonesia dan sekitar lokasi PLTU Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
Kegiatan ini menghasilkan data riset yang belum pernah ada dan spesifik untuk masing-masing
kota dan lokasi industri sehingga dapat digunakan sebagai baseline data dan bahan rekomendasi
untuk revisi peraturan baku mutu kualitas udara. Pada kegiatan selanjutnya data riset juga akan
dimanfaatkan untuk penentuan jenis dan sumber pencemar serta kajian transboundary pollution.
Hasil kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi BATAN dalam program peningkatan kualitas udara
di Indonesia

56 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Pengguna / Penerima Manfaat:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, badan/dinas lingkungan hidup kota/provinsi,
akademisi, Kementerian Kesehatan

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Dapat memperoleh data karakteristik polutan udara long term yang belum pernah ada, yang meliputi
berbagai kota dan daerah industri di Indonesia. Data ini dapat digunakan sebagai status kualitas
udara Indonesia/provinsi/kota, early warning serta sebagai dasar pembuat kebijakan dan peraturan
perundang-undangan.

Keunggulan Teknologi:
Penguasaan dan pemanfaatan TAN berbasis X-ray dan gamma ray sebagai teknik analisis yang unik
telah mampu diaplikasikan untuk mendeteksi kandungan multi unsur dan radioaktivitas sampel
partikulat udara. Hasil karakterisasi tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan data polutan udara
yang komprehensif berupa data set time series karakteristik partikulat udara ambien yang belum
pernah ada di Indonesia. Data set tersebut meliputi konsentrasi PM2,5, PM10, BC dan multi unsur
serta radioaktivitas yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis sumber pencemar,
estimasi lokasi sumber dan Identifikasi terjadinya long range transport.

Status Kesiapan Teknologi:


Laporan data polutan udara tahunan di 16 kota besar di Indonesia telah tersedia.

Status Kelengkapan Teknologi:


Keakuratan data didukung oleh laboratorium yang terakreditasi KAN (LP-311-IDN, LP-206-IDN, LP-119-
IDN)

Inovator:
Muhayatun, Diah Dwiana Lestiani, Syukria Kurniawati, Endah Damastuti, Agus Taftazani, Th. Rina,
Dadong Iskandar, Syarbaini

Kontak:
Email : pstnt@batan.go.id, hayat@batan.go.id
Alamat : Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN
Jl. Taman Sari No. 71, Bandung, 40132
Telp/Fax : 022 250 3997 / 022 250 4081

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 57


Pemanenan aberasi kromosom

3) Data Epidemiologi Akibat Paparan Radiasi Medik


dan Lingkungan
Penduduk dunia secara umum diketahui menerima paparan radiasi baik yang berasal dari
sumber radiasi alam maupun buatan. Berdasar kajian tingkat radiasi dan radioaktivitas lingkungan
di seluruh Indonesia oleh BATAN tahun 2010, diketahui bahwa Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat,
memiliki tingkat radiasi alam yang cukup tinggi, sementara laporan Badan PBB untuk Efek Radiasi
Atom United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR) yang terbit
tahun 2010 menyatakan bahwa paparan medik pada tindakan intervensi memberikan kontribusi
terbesar pada paparan radiasi buatan. Untuk itu telah dilakukan pengukuran dan kajian dosis radiasi
yang diterima oleh penduduk Mamuju dan oleh pekerja dan pasien medik intervensi di Indonesia,
dan juga kajian efek sitogenetik dari kedua kelompok masyarakat ini, yang dimaksudkan untuk
melihat gambaran tentang tingkat dosis radiasi yang diterima pasien dan pekerja medik intervensi di
Indonesia, tingkat paparan radiasi lingkungan yang diterima penduduk Mamuju, dan efek sitogenetik
dari paparan radiasi yang diterima pasien, pekerja dan masyarakat umum tersebut.

Pengguna/Penerima Manfaat:
Pasien, pekerja radiasi, masyarakat, dan juga beberapa pemangku kepentingan di tingkat nasional
(rumah sakit, Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Kementerian Kesehatan).

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Pasien, pekerja radiasi dan masyarakat mengetahui tingkat dosis radiasi yang mereka terima, dan
pemangku kepentingan dapat mengetahui tingkat pemenuhan ketentuan perundang-undangan
terkait dosis radiasi di bidang medik dan di tengah masyarakat.

58 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Preparasi pemeriksaan terhadap pekerja radiasi

Keunggulan Teknologi:
Teknologi yang digunakan untuk pengukuran tingkat dosis radiasi maupun efek sitogenetik merupakan
teknologi yang mutakhir.

Deskripsi Teknologi:
Pengukuran dosis radiasi medik dilakukan dengan alat ukur Thermoluminescent Dosimeter (TLD),
tingkat radiasi lingkungan dengan spektrometer gamma dengan detektor HPGe, dan efek sitogenetik
dengan beberapa teknik pengukuran radiasi biologik mutakhir seperti comet assay, dicentric assay, FISH
(fluorescence in situ hybridization), dan biomarker gamma H2AX.

Status Kesiapan Teknologi:


Data riset epidemiologi akibat paparan radiasi medik dan lingkungan telah tersedia.

Status Kelengkapan Teknologi:


Laboratorium telah memiliki sertifikat dari Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan
Pengembangan (KNAPP) No. PLM.022-INA.

Inovator:
Eri Hiswara, Yanti Lusiyanti, Mukh Syaifudin, dan Eko Pujadi

Kontak:
Email : ptkmr@batan.go.id
Alamat : Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
Jl. Lebak Bulus Raya No 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021 7513 906/021 7657 950

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 59


Pelaksanaan sampling di danau Toba

4) Data Riset Identifikasi Sumber Daya Air Danau, Air


Tanah dan Fluida Geothermal
Teknologi isotop alam (18O, 2H, 3H, 13C, 14C, 15N dan 222Rn), gas, hidrokimia dan teknik isotop
buatan telah dimanfaatkan untuk menyelidiki masalah hidrologi seperti daerah imbuh, pola aliran,
kualitas air, intrusi air laut, keseimbangan air, inter-relasi air tanah dengan air permukaan, karakteristik
air danau, dan karakteristik suatu reservoir panas bumi. Di tahun 2016 telah dihasilkan parameter
yang berkaitan dengan potensi sumber daya air dan energi panas bumi, diantaranya dinamika dan
stratifikasi danau Toba, pola pergerakan air tanah di cekungan air tanah Gunung Salak, pengukuran
aktifitas 222Radon pada air masukan Danau Toba sebagai indikator interaksi air tanah dengan air
masukan, dan geothermometer reservoir panas bumi Toba - Sumatera Utara. Disamping itu, BATAN
melaksanakan penelitian tambahan terkait penanggulangan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Ciliwung yang disponsori pendanaannya oleh IAEA. Hasil kegiatan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penyusunan kebijakan pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya air dan energi panas bumi
yang optimal.

60 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Pengguna / Penerima Manfaat:
1. Pemda Sumut (Kabupaten Tobasa, Samosir, Simalungun, Karo, dan Dairi)
2. IAEA (RAS/7/022 dan RAS/5/069)
3. Pertamina (Divisi Geothermal)

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Isotop adalah bagian dari molekul air itu sendiri maka ada hal-hal yang tidak bisa diungkap oleh teknologi
lainnya dapat diungkap oleh teknologi isotop seperti asal-usul air, umur, dan interaksi air.

Keunggulan Teknologi:
Lebih sederhana dan lebih murah. Tidak memerlukan konsep perencanaan yang rumit seperti
pengeboran, dan teknologi yang paling diandalkan untuk hal khusus seperti penentuan asal-usul dan
umur komponen hidrologi.

Deskripsi Teknologi:
Teknologi isotop yang digunakan dalam penelitian ini adalah isotop alam, yaitu teknologi yang
didasarkan pada variasi isotop alam baik isotop alam sebagai pembangun molekul air atau isotop
alam yang terlarut dalam air itu sendiri. Variasi isotop alam sebagai fungsi ruang dan waktu dapat
memberikan gambaran proses hidrologi yang telah dialami oleh air itu sendiri.

Status Kesiapan Teknologi:


Data telah cukup dan memenuhi syarat untuk analisis lanjutan.

Status Kelengkapan Teknologi:


Laboratorium Hidrologi dan Panas Bumi yang dilengkapi dengan fasilitas antara lain:
1. Pengujian isotop alam stabil (deutreium, 18 oksigen, 13 Carbon).
2. Pengujian radiosotop alam Tritium dan 14C.
3. Pengujian fluida/gas panas bumi.
4. Pengujian kimia air.

Inovator:
Paston Sidauruk, Agus Martinus, Neneng Laksmining Puri, Bungkus Pratikno, Satrio, Evarista Ristin,
Rasi Prasetio, Nurfadhlini

Kontak:
Email : pair@batan.go.id, paston@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi - BATAN
Jl. Lebak Bulus Raya No 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021 7690 709 /021 7691 607

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 61


Sampling terumbu karang di Wakatobi

5) Data Riset Tata Guna Lahan DAS I, Daerah Terumbu


Karang dan Bioremediasi Lahan Marginal
Pengembangan teknologi nuklir untuk emitigasi dan mengantisipasi lebih lanjut dari dampak
perubahan iklim melalui environment recorder terumbu karang, identifikasi tataguna lahan sebagai
parameter sediment budget kawasan daerah aliran sungai, serta upaya remediasi lahan tercemar
akibat kegiatan industri untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini ditujukan untuk
memperoleh informasi yang dapat dimanfaatan dalam pengelolaan sumber daya lahan daerah aliran
sungai di wilayah sungai Ciujung Hulu, Banten dan sumber daya kelautan khususnya terumbu karang
di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Profile sampling di daerah daratan banjir sungai Ciujung

Pengguna/Penerima Manfaat:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),
Pemerintah Daerah (Provinsi, Kota/Kabupaten) , dan petani.

Nilai Tambah Bagi Pengguna:


Data riset yang berguna untuk mitigasi kerusakan sumber daya lahan dan terumbu karang, sehingga

62 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


tetap produktif dan berkelanjutan.

Keunggulan Teknologi:
1. Memberikan informasi berupa data aktual laju sedimentasi yang berasal dari lapangan langsung
dengan sekali kunjungan/ambil sampel.
2. Sebagai informasi retrospektif pertumbuhan karang dan geokronologi pencemaran yang mendekati
100 tahun lalu.
3. Berbasis pada mikroorganisme lokal (kapang Phanerochaete chrysosporium) diiradiasi yang
berpotensi efektif mendegradasi kandungan benzena dan toluena pada lahan tercemar.

Deskripsi Teknologi:
Sampel untuk penelitian masing-masing diambil dari tanah di berbagai tata guna lahan, sedimen
daratan banjir dan sedimen suspensi di daerah sub daerah aliran sungai Ciujung Hulu. Sampel tanah
dan sedimen dipreparasi dan diukur aktivitas radionuklida jatuhan (210Pb excess dan 137Cs) dengan
alat multi channel analyzer. Sampel lain adalah sampel terumbu karang yang diambil di daerah
terumbu karang jenis porites di Wakatobi - Sulawesi Tenggara dengan alat core khusus. Sampel karang
yang telah diambil dilakukan radiografi sinar-X, kemudian dipotong sepanjang core dengan ketebalan
1 mm dan dianalisis kandungan logam berat Sr, Cd dan Mg menggunakan alat ICP-OES (Inductively
Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometer) dan kaitannya dengan Suhu Permukaan Laut (SPL).
Melakukan uji karakteristik molekular isolat kapang Aspergillus niger dan Phanerochaete
chrysosporium yang diiradiasi dengan sinar gamma melalui pendekatan marka molekuler random
amplified polymorphic DNA (RAPD). Dosis iradiasi yang digunakan dalam penelitian uji potensi jenis
kapang ini bervariasi dari 0; 250; 500; 750; 1000; 1500 dan 2000 Gy dengan laju dosis 0,21 kGy/jam
untuk tujuan mendegradasi kandungan benzena dan toluena pada lahan tercemar.

Status Kesiapan Teknologi:


Konsep diuji cobakan di sektor atau lingkungan sebenarnya.

Status Kelengkapan Teknologi:


Teknologi yang sudah proven dan banyak dilakukan di negara maju, serta telah dilakukan peningkatan
kapasitas SDM melalui kerja sama regional.

Inovator:
Ali Arman Lubis, Barokah Aliyanta, Tri Retno D.L., Nita Suhartini, Dadang Sudrajad, Nana Mulyana,
Tommy Hutabarat, Untung Sugiharto, Darman, dan Marwadi

Kontak:
Email : pair@batan.go.id, paston@batan.go.id
Alamat : Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi - BATAN
Jl. Lebak Bulus Raya No 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp/Fax : 021 7690 709 /021 7691 607

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 63


2. Hak Kekayaan Intelektual

64 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Kekayaan Intelektual (KI) adalah hak memperoleh
perlindungan hukum atas kekayaan intelektual, yang
dapat berupa Paten, Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT), Hak Cipta, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. KI
yang dimiliki oleh BATAN berupa Paten dan PVT. Undang-
Undang Paten Nomor 14 Tahun 2001 dirumuskan,
Paten adalah hak ekslusif yang diberikan Negara kepada
inventor atas hasil invensinya dibidang teknologi, yang
untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Sampai
akhir tahun 2016 invensi yang telah mendapat hak
Paten (granted) dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 39
Paten dan 25 Paten Sederhana. Disamping itu, sampai
dengan tahun 2016 juga diperoleh 2 PVT, dan 2 Hak
Cipta, serta pengajuan 1 PVT baru atas kedelai hitam
varietas Mutiara 3.

BATAN menghasilkan produk


Kekayaan Intelektual setiap tahunnya
Mediasi paten antara BATAN dan atas pelaksanaan litbangyasa.
Ditjen KI - KemenkumHAM RI Kekayaan Intelektual ini menjadi salah
satu aset bangsa yang menunjukkan
produktivitas pelaksanaan litbangyasa
di Indonesia, serta menjadi tolok ukur
kemajuan teknologi nasional, khususnya
di bidang nuklir

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 65


Pada tahun 2016, BATAN memperoleh 2. Metode Untuk Membuat Produk Sinter
Paten baru sebanyak 7 Paten, dengan Silikon Karbida Yang Mempunyai Tahanan
rincian seperti berikut: Jenis Listrik Kecil

1. Alat Pembuat Khitosan Sertifikat Paten:


ID P000040562
Sertifikat Paten:
ID S000001447 Inventor:
Drs. Dani Gustaman Syarif, M.Eng (PSTNT)
Inventor:
Mujiono, S.T (PAIR) Jenis Penemuan:
Paten
Jenis Penemuan:
Paten Sederhana Potensi Kegunaan:
Alat pemanas dengan tahanan listrik kecil
Potensi Kegunaan:
Pembuatan khitosan Potensi Pengguna:
Industri makanan
Potensi Pengguna:
Industri Pertanian/Perkebunan Abstrak:
Invensi ini berkaitan dengan metode untuk membuat
Abstrak: produk sinter yang terbuat dari serbuk silikon karbida
Invensi ini berhubungan dengan bidang proses (SiC) yang mempunyai tahanan jenis listrik kecil yang
pembuatan khitosan, yang terdiri dari: suatu dapat dipergunakan sebagai elemen pemanas.
reaktor yang dilengkapi dengan motor penggerak Dalam invensi ini produk sinter SiC dibuat dengan
mencampur serbuk SiC dengan serbuk Cu (Tembaga)
dengan kecepatan putar 25 rpm, tangkai pengaduk,
atau Fe (Besi) atau Cr (Krom) atau logam lainnya yang
tabung pemanas yang dilengkapi dengan elemen
bertitik leleh di atas 1.000oC sebagai bahan aditif
pemanas dan termokopel sebagai pendeteksi
dan dengan cairan sebagai pengikat sebesar 1-50%
panas dimana suhu yang digunakan adalah
berat, mencetak campuran tersebut dalam berbagai
90 0C karena jika suhunya terlalu tinggi maka
bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan dengan tekanan
proses penguapan air akan jauh lebih cepat dari
0-5 ton/cm2 dan menyinter hasil bentukan atau
proses pembentukan khitosan, tiang penyangga
cetakan tersebut pada suhu 1.200oC 1.650oC sesuai
utamayang dilengkapi dengan tiang penyagga
kebutuhan selama 5 menit hingga 5 Jam di dalam
putar yang berfungsi untuk menggerakkan posisi atmosfir udara. Serbuk campuran SiC dan bahan
motor pada saat pengambilan khitosan dari aditif yang akan dicetak berupa serbuk campuran
reaktor, dan suatu kontrol panel yang berfungsi kering (1-10% berat cairan) atau campuran basah
untuk mengoperasikan alat pembuatan khitosan. (10-20% berat cairan) atau berupa pasta atau bubur
(30-50% berat cairan) dengan cairan dapat berupa
air atau alkohol atau aseton atau cairan organik
yang akan menguap selama penyinteran. Campuran
kering dan basah dicetak dengan tekanan, sementara
campuran basah berupa pasta atau bubur dicetak
tanpa tekanan (pressureless).

66 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


3. Pipa Plastik Transparan Berbasis Polimer Inventor:
Poliolefin Budi Sarono (PTBGN)

Sertifikat Paten: Jenis Penemuan:


ID P000042634 Paten

Inventor: Potensi Kegunaan:


Drs. Sudirman, M.Sc, APU, et. al (PSTBM) Mengolah monasit menjadi RE2O3

Jenis Penemuan: Potensi Pengguna:


Paten Industri Nuklir, Industri Elektronik, dan Industri
Pupuk Kimia
Potensi Kegunaan:
Bermanfaat dalam pembuatan pipa PVC sebagai Abstrak:
bahan bangunan atau sebagai pengalir air dengan Monasit banyak terdapat di Indonesia terutama
bahan yang ramah lingkungan dan aman bagi di pulau Bangka dan pulau Belitung, yang
pengguna. diperoleh sebagai hasil samping penambangan
timah maupun sebagai bahan galian. Telah
Potensi Pengguna:
diperoleh proses pengolahan monasit menjadi
Industri bahan baku
RE2O3, dilakukan dengan metode basa dan
Abstrak: melalui tahapan-tahapan yaitu dekomposisi,
filtrasi I, pelarutan parsial, filtrasi II, pengendapan
Pipa plastik transparan sebagai bahan alternatif
dengan harga bersaing (ekonomis) yang terjangkau uranium dan torium, filtrasi III, pengendapan
kebanyakan masyarakat karena dibuat dengan rare earth hidroksida/RE(OH)3, filtrasi IV,
bahan baku polimer poliolefin. Untuk mendapatkan pemanggangan, dan penggerusan pr oduk Rare
pipa plastik transparan, pertama bahan baku Earth oksida/RE2O3. Pada tahap penggerusan,
polimer poliolefin ditambahkan clarifying agent monasit digerus sampai halus dengan ukuran
dari berbagai merek dengan dosis 500 ppm sampai butiran -325 mesh, monasit tersebut lalu
dengan 1.000 ppm. Disamping itu dalam proses didekomposisi dengan perbandingan monasit :
percetakan pipa dengan teknik extrution, injection NaOH : air = 1 : 1,5 : 1,0 , suhu 135-1450 C dan
moulding, dan blow moulding (blow moulding waktu dekomposisi 4-5 jam, hasil dekomposisi
ekstrusi, blow moulding injeksi dan blow moulding difiltrasi dan dicuci dengan air panas sampai
stretch). Pada proses pendinginannya dilakukann dengan pH filtrat 89, endapan hidroksida
proses pendinginan produknya dengan quenching basah hasil filtrasi dilarutkan dengan asam
(nitrogen cair atau air dingin (air es) atau air).
klorida/HCl pekat pada pH 2,0-3,2 suhu 60-
700C dan waktu pelarutan 11,5 jam, hasil
4. Proses Produksi Re2O3 Dari Monasit pelarutan difiltrasi dan dicuci dengan larutan
Bebas Zat Radioaktif asam klorida/HCl pH 2,0-3,2 sebanyak 2-3 kali
berat umpan pelarutan parsial, filtrat hasil
Patent: filtrasi diendapkan uranium dan thoriumnya
ID P000040535 dengan NH4OH 2,53N pada pH 5,8-5,9 suhu

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 67


kamar dengan waktu pengendapan 0,5-1 jam, diberi vaksin. Invensi ini menggunakan telur
hasil pengendapan difiltrasi dan dicuci dengan cacing hati dari ternak yang telah terinfeksi dengan
larutan NH4OH pH 5,8-5,9, kemudian dilakukan penyakit fasciolosis yang kemudian dieramkan
pengendapa n RE(OH)3 dengan NH4OH pekat untuk ditetaskan. Untuk menghasilkan bahan
pada pH 8,09,0 suhu kamar dengan waktu biologis infektif, dalam proses invensi pembuatan
pengendapan 0,5-1 jam, endapan rare earth vaksin radiasi untuk penyakit cacing hati, dilakukan
hidroksida basah hasil pengendapan difiltrasi lalu pemeliharaan siput Lymnaea rubiginosa, yang di
dipanaskan/dipanggang pada suhu 900-10000 C alam berfungsi sebagai hospes intermedier (induk
selama 1-3 jam, hasil pemanggangan kemudian semang perantara) yang akan menghasilkan
digerus dan diayak yang hasilnya produk RE2O3 metaserkaria. Mirasidium yang berasal dari
dengan ukuran butiran yang lebih halus. telur cacing hati yang telah menetas diinfeksikan
pada siput L. rubigenosa untuk menghasilkan
5. Proses Pembuatan Vaksin Fasciolosis Dengan metaserkaria. Sebagai bahan biologis infektif,
Teknik Radiasi metaserkaria dilemahkan patogenitasnya dengan
iradiasi 45 Gy menggunakan gamma cell 60Co.
Paten:
ID P000040417 6. Standar Radionuklida 137Cs Dari Limbah
Bahan Bakar Nuklir U3Si2-Al Pasca Iradiasi
Inventor: Dan Proses Pembuatannya
Boky Jeanne Tuasikal (PAIR)
Sertifikat Paten:
Jenis Penemuan: ID P000042964
Paten
Inventor:
Potensi Kegunaan: Ir. Aslina Br Ginting (PTBBN)
Vaksin Fasciolosis untuk mengobati penyakit
ternak karena cacing hati Jenis Penemuan:
Paten
Potensi Pengguna:
Industri Kesehatan/Obat Potensi Kegunaan:
Pengolahan limbah hasil analisis PIE terdiri
Abstrak: dari isotop hasil fisi seperti Cs+, Ba2+ dan Sr2+
Invensi ini berkaitan dengan pembuatan vaksin serta unsur-unsur berat seperti 235U, dan 239Pu,
dengan menggunakan radiasi sebagai cara menjadi standar sekunder radioaktif 137Cs dengan
untuk melemahkan bahan biologis (hayati) ekstraksi, yaitu cara pemisahan menggunakan
patogen penyebab penyakit untuk mencegah pelarut non polar (TBP/OK), cara pengendapan
penyakit cacing hati (fasciolosis) pada ternak langsung sebagai CsClO4 sesuai metode ASTM
ruminansia besar. Besarnya dosis radiasi E320-79 dan cara penukar kation dan penyerapan
yang digunakan dimaksudkan hanya untuk menggunakan zeolit alam.
melemahkan patogenitas penyebab penyakit
tanpa menghilangkan karakter-karakter yang Potensi Pengguna:
menimbulkan daya imun pada ternak apabila Industri Nuklir

68 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Abstrak: Inventor:
Telah dilakukan pembuatan standar titik Prof. Dr. Usman Sujadi (PTBBN)
radionuklida 137Cs dengan memungut radionuklida
137
Cs dari limbah larutan hasil pengujian pelat Jenis Penemuan:
elemen bakar (PEB) U3Si2-Al pasca iradiasi. Metode Paten
pemungutan 137Cs dilakukan dengan metode
penukar ion menggunakan zeolit alam. Kegiatan Potensi Kegunaan:
pemungutan 137Cs dalam larutan PEB U3Si2-Al Material logam stainless steel atau logam ferro
pasca iradiasi diawali dengan preparasi sampel jika di nitrocarburizing dengan alat DC-plasma
meliputi penimbangan, pelarutan di dalam hotcell nitrocarburizing kekerasan permukaannya
dan proses pengenceran, penyaringan,pemisahan mengalami kenaikan, sehingga dengan
dan analisis dilakukan di luar hotcell. Proses menambahkan bahan Zr4 justru mengalami
pemisahan dan pemungutan 137Cs dilakukan penurunan kekerasan pada permukaannya, hal
dengan memipet 1 mL larutan PEB U3Si2-Al pasca ini merupakan fenomena ilmiah yang baru.
iradiasi dan ditambahkan zeolit alam dengan berat
Potensi Pengguna:
1.000 mg mengikuti prosedur ASTM E 692-00.
Setelah selesai proses pertukaran ion, radionuklida Industri Nuklir, Industri Roket
137
Cs dan zeolit masih tercampur dengan hasil fisi
Abstrak:
lainnya sehingga harus didiamkan hingga terpisah
antara padatan 137Cs-zeolit dengan larutan hasil Pengaruh nitrocarburizing terhadap penurunan
fisi lainnya sebagai supernatan (larutan tampak kekerasan permukaan dan strukturmikro
pada bahan Zr4 (bahan untuk cladding bahan
bening). Padatan 137Cs-zeolit yang terbentuk dicuci
bakar nuklir PWR dan nozzel roket) dengan
dan dikeringkan sehingga diperoleh padatan 137Cs-
alat nitrocarburizing DC plasma telah diteliti.
zeolit yang sudah kering dengan berat 998 mg.
Beberapa sampel telah di nitrocarburizing
Padatan tersebut tidak dapat diukur langsung
pada suhu 550700 oC selama 1 jam. Hasilnya
dengan spektrometer karena masih mempunyai
menunjukkan bahwa, pada sampel awal
aktivitas tinggi, sehingga dilakukan pencuplikan
kekerasan permukaan Zr4 adalah 183,8 HV,
sampel padatan 137Cs- zeolit dengan berat
setelah di nitrocarburizing pada suhu 700
197 mg untuk selanjutnya diukur aktivitasnya o
C selama 1 jam, kekerasannya permukaan
menggunakan spektrometer. Hasil pengukuran
menurun menjadi 153,1 HV, sedangkan
diperoleh 137Cs dengan aktivitas sebesar 526,03
kedalaman atom-atom nitrogen dan karbon
kBq, kemudian dikemas menjadi sumber tertutup yang terdifusi ke dalam bahan Zr4 ialah 26
standar titik 137Cs dan disertifikasi oleh PTKMR- micrometer. Pengamatan struktur mikro
BATAN untuk siap digunakan di dalam analisis menunjukkan bahwa pada sampel yang telah
sampel lingkungan dan penelitian. di nitrocarburizing pada T = 700 oC (t= 1 jam)
terlihat jelas adanya lapisan atom-atom nitrogen
7. Process of Surface Hardness Degradation of dan karbon di dalam bahan Zr4.
Zr-4 Using DC-plasma Nitrocarburizing

Sertifikat Paten:
ID P000043109

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 69


3. Publikasi Ilmiah

70 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Publikasi ilmiah merupakan ukuran keunggulan
litbangyasa BATAN, melalui perolehan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) yang berkualitas oleh pelaku litbangyasa di
BATAN dan dipublikasikan pada jurnal internasional dan
atau jurnal nasional terakreditasi, dimana KTI tersebut
menjadi dasar/bahan kutipan atas KTI baru lainnya
yang dihasilkan pada satu kurun waktu tertentu. Pada
tahun 2016 KTI yang telah dihasilkan BATAN sebanyak
629 publikasi ilmiah terdiri dari 63 KTI terbit pada
jurnal internasional, 105 KTI terbit pada jurnal nasional
terakreditasi, 41 KTI terbit pada prosiding internasional,
380 KTI terbit pada prosiding nasional, 30 KTI terbit pada
jurnal nasional tidak terakreditasi, dan 10 KTI berupa
buku. KTI BATAN dilihat pada Gambar 3.5.

Publikasi ilmiah BATAN menjadi


salah satu acuan keunggulan litbang,
yang beberapa diantaranya telah diacu
baik ditingkat nasional maupun
internasional

Grafik Publikasi Ilmiah BATAN Tahun 2016

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 71


Panen raya kegiatan demplot di Kabupaten Semarang

PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA BATAN

72 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


BATAN berupaya menjawab tantangan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk
memanfaatkan produk hasil litbangyasa iptek nuklir, dimana fokus kali ini lebih ditekankan pada
optimasi atas pemanfaatan produk hasil litbangyasa oleh mitra pengguna, baik dalam tahap
introduksi, kemitraan non komersial, hingga tahap komersialisasi. Beberapa strategi dilakukan
melalui kegiatan promosi, diseminasi, dan pembentukan Agro Techno Park (ATP) BATAN, yang
diharapkan akan meningkatkan kuantitas penggunaan produk unggul BATAN dalam tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mendukung penghasilan teknologi bidang pertanian berbasis pertanian terpadu (bio-cycle
farming), maka pembentukan National-Science Techno Park (NSTP) akan mampu memberikan
dukungan dalam menciptakan teknologi pertanian unggul yang dapat diterapkan di masyarakat.

Layanan jasa BATAN menyediakan 17 jenis layanan spesifik yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, dilaksanakan secara profesional dan mengacu pada standar layanan nasional.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 73


Kegiatan PHLIN di Jember menggunakan varietas kedelai

1. Promosi Hasil Litbangyasa BATAN Bidang Pertanian


Kegiatan promosi dan diseminasi produk hasil litbangyasa BATAN dilaksanakan agar produk-
produk tersebut dikenal, diterima, dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Kegiatan promosi dilakukan
kepada masyarakat untuk menjaring peminat yang potensial, yaitu peminat yang dapat mengaplikasikan
serta mengembangkan produk litbang BATAN dalam skala industri. Kegiatan diseminasi dilakukan
melalui pengaplikasian dan alih teknologi produk hasil litbangyasa iptek nuklir kepada masyarakat calon
pengguna. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat akan pemanfaatan produk BATAN sehingga
dapat memicu tumbuhnya calon mitra yang akan mengembangkan produk agar dapat dijangkau secara
luas. Kegiatan promosi dan diseminasi, BATAN dapat menjaring sejumlah mitra pengguna berbasis
daerah untuk dapat mengaplikasikan produk litbang BATAN agar dikenal secara luas.
Jumlah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) yang memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir
bidang pertanian sebanyak 34 Kab/Kota diperoleh dari 20 mitra kontraktual kegiatan Promosi Hasil
Litbang Iptek Nuklir (PHLIN) yang terdiri dari mitra dinas/instansi di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi,
serta mitra dari Perguruan Tinggi. Adanya mitra dari kalangan Perguruan Tinggi dan dinas tingkat
Provinsi dapat memperluas penyebaran kegiatan yang dapat mencakup beberapa daerah Kabupaten/
Kota. Sehingga dari 20 mitra kontraktual PHLIN tersebut, secara total jumlah daerah yang memanfaatkan
hasil litbang iptek nukir mencapai 60 Kabupaten/Kota. Sedangkan untuk kegiatan yang dilaksanakan
secara non kontraktual tahun ini dilakukan di 33 daerah Kabupaten dalam bentuk penyebaran benih
unggul varietas BATAN, dengan catatan terdapat 7 daerah yang sama dengan daerah mitra PHLIN
namun dilaksanakan di Kecamatan yang berbeda. Disamping itu, BATAN juga melaksanakan kegiatan
penangkaran, demonstration farming (demfarm), dan penyebaran benih unggul padi dan kedelai di
3 Kabupaten yang ditetapkan sebagai kawasan ATP BATAN, yaitu Kab. Musi Rawas, Kab. Klaten, dan
Kab. Polewali Mandar. Secara total, tahun 2016 diperoleh sebanyak 63 daerah Kabupaten/Kota yang
memanfaatkan produk hasil litbangyasa BATAN bidang pertanian.

74 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Adapun jumlah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) yang memanfaatkan hasil litbang iptek
nuklir bidang pertanian disajikan dalam gambar berikut.

Kabupaten/Kota yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Bidang Pertanian Tahun 2016

Total, luasan lahan yang ditanam benih unggul BATAN di tahun 2016 mencapai 1.509,5 ha, adapun lahan
diperoleh dari: kegiatan kontraktual PHLIN seluas 972,25 ha, kegiatan non kontraktual PHLIN seluas 348,25 ha,
dan kegiatan ATP seluas 189 ha. Disamping itu, banyak petani di sekitar daerah pelaksanaan kegiatan pertanian
BATAN menunjukan antusiasme atas hasil produk BATAN dengan inisiatif sendiri, beberapa petani meminta
untuk dapat dilibatkan dalam kegiatan demonstration plot (demplot)/demfarm dan atau kegiatan penyebaran
varietas BATAN, hal ini dilihat karena melihat potensi hasil panen lebih tinggi dibanding varietas yang pernah
mereka gunakan. Penyebaran benih unggul BATAN secara mandiri yang dilakukan oleh masyarakat di tahun
2015 mencapai 47.092 ha, dan pada tahun 2016 mencapai luasan 93.315 ha.

2. Mitra Komersial
Produk litbangyasa akan diminati mitra pengguna jika produk tersebut sesuai dengan kebutuhan
pengguna, memenuhi persyaratan regulasi, dan kompetitif secara ekonomi Untuk itu, pendekatan ke
mitra pengguna harus dilakukan secara bertahap, diawali dengan proses diseminasi dan pengenalan
berbagai produk BATAN ke masyarakat Promosi ke masyarakat berfokus pada produk yang teruji

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 75


dan memenuhi persyaratan regulasi, serta intensifikasi
komunikasi terkait business model yang dapat dilakukan.
Dalam rangka menjaring calon mitra pengguna produk
BATAN diperlukan data calon pengguna yang diperoleh melalui
kegiatan survei potensi pasar. Produk litbangyasa BATAN banyak
dimanfaatkan oleh mitra pengguna berupa produk radioisotop
dan radiofarmaka, pemanfaatan aplikasi teknik nuklir dalam
meningkatkan kualitas produk (uji produk), serta layanan
teknologi iradiasi dan iradiator.
Pemanfaatan produk teknologi nuklir di bidang pangan
telah memberikan hasil yang positif bagi masyarakat melalui
kegiatan usaha mandiri. Dalam rangka mengoptimalkan
pemanfaatan hasil litbang iptek nuklir oleh masyarakat, perlu
dilakukan transfer teknologi yang berkesinambungan. hal ini
dilakukan melalui perumusan dan implementasi strategi yang
tepat serta mampu memberikan akselerasi peningkatan dampak
ekonomi bagi masyarakat tersebut.
Di tahun 2016, BATAN telah berhasil membina 1 mitra
pengguna baru berupa mitra komersil produsen benih unggul,
yaitu Kelompok Tani (Poktan) Mekar Tani di Majalengka.
Poktan Mekar Tani, merupakan kelompok tani penangkar
kedelai yang berdomisili di Kabupaten Majalengka, dan telah
terdaftar di BPSB Jawa Barat. Karena kemampuannya tersebut,
maka telah dijalin pembinaan dan kerja sama penangkaran
kedelai dengan Pusat Diseminasi dan Kemitraan BATAN (PDK)
sejak tahun 2015. Di tahun 2016, Poktan Mekar Tani telah
mampu berdiri menjadi mitra produsen benih unggul kedelai
varietas BATAN, dimana sebagian hasil penangkaran kedelai
Poktan Mekar Tani digunakan untuk kegiatan PHLIN BATAN
dan sebagian lagi dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan
benih kedelai di Kabupaten Majalengka. Poktan Mekar Tani
juga melayani penjualan benih kedelai varietas BATAN di sekitar
wilayah Jawa Barat

Kontak:
Alamat : Kelompok Tani, Mekar Tani, Majalengka,
Jawa Barat
Telp/Fax : 0813 2403 5315

76 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


3. National Science Techno Park
dan Agro Techno Park
National Science Techno Park (N-STP) merupakan
kawasan yang dikembangkan secara profesional untuk dapat
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di sekitar kawasan tersebut. N-STP mempunyai kegiatan
penelitian dan pengembangan teknologi di bidang pertanian
dan juga berfungsi sebagai center of excellent serta tempat
rujukan teknologi di bidang pertanian. N-STP menjadi sarana
inisiasi dan transfer teknologi dari beberapa lembaga litbang,
universitas dan industri, serta mengedukasi masyarakat, dan
diharapkan menjadi pusat penumbuhan wirausaha baru di
bidang teknologi pertanian maju dan Pusat layanan teknologi
maju ke masyarakat. N-STP BATAN dikembangkan di Kawasan
Nuklir Pasar Jumat, Jakarta.
Agro Techno Park (ATP) adalah tempat untuk pengembangan
dan penerapan inovasi teknologi yang diarahkan berfungsi
sebagai:

1. Pengembangan inovasi bidang pertanian dan peternakan


yang telah dikaji, untuk diterapkan dalam skala ekonomi,
2. Tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi, dan
pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas

ATP BATAN dibangun dan dikembangkan di 3 lokasi yaitu:


kabupaten Musi Rawas-Sumatera Selatan, kabupaten Klaten-
Jawa Tengah, dan kabupaten Polewali Mandar-Sulawesi Barat,
Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan N-STP dan ATP
BATAN. Kegiatan N-STP yang telah dilaksanakan tahun 2016 adalah
revitalisasi gedung dan bangunan (Green House, Cold Storage,
Laboratorium kultur jaringan dan rumah kawat), serta pengadaan
peralatan (elisa reader, waterbath shaker, laminaar flow, dan
alat untuk analisis protein kasar). Telah diperoleh produk inovasi
berupa 2 calon varietas unggul tanaman pangan baru yang telah
Penangkaran Kedelai di lulus sidang pelepasan varietas di Kementan (padi Mustaban dan
Majalengka oleh Kelompok kacang tanah Katantan 1), satu formula pakan ternak ruminansia
Tani Mekar Tani
(Superblock), dan 1 metode pemupukan. N-STP telah menyediakan

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 77


6.056 ton benih padi kelas Breader Seed (BS) dan 1.058 ton benih kedelai kelas BS hasil litbang BATAN, dan
melayani 172 jasa permintaan benih. Di samping itu N-STP juga telah bermitra dengan 9 penangkar yang
tersebar di 3 daerah ATP. Telah dilaksanakan diklat/magang yang dihadiri oleh 40 peserta, serta penyediaan
fasilitas litbang di N-STP yang telah dapat dimanfaatkan/dikunjungi oleh 4.700 orang.

Pembangunan kawasan Agro Techno Park di Kabupaten Polewali Mandar

Kegiatan ATP yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah pelatihan teknis/pemagangan pertanian
terpadu/wirausaha sebanyak 145 peserta, penangkaran padi seluas 30 ha, penangkaran kedelai seluas
10 ha, penyebaran padi seluas 250 ha, penyebaran kedelai seluas 24 ha, dan pemeliharaan 92 ekor
sapi secara komunal. Disamping itu kegiatan ATP bekerjasama dengan perguruan tinggi daerah yaitu:
Universitas Musi Rawas Kab. Musi Rawas, Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, dan
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Kab. Polman.

ATP di Kabupaten Musi Rawas-Sumatera Selatan

78 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Green House N-STP BATAN

ATP di Kabupaten Klaten-Jawa Tengah

4. Jasa Layanan BATAN


Layanan BATAN adalah layanan yang diberikan oleh BATAN kepada masyarakat, baik perorangan
maupun lembaga/instansi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh BATAN yang berada di
Jakarta (Kuningan Barat dan Pasar Jumat), Serpong-Tangerang Selatan, Bandung, dan Yogyakarta. Adapun jenis
layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat di BATAN adalah:

JASA KALIBRASI

Deskripsi:
Pelayanan jasa iptek nuklir dibidang kalibrasi survey meter, dosimeter, keluaran radiasi, sumber standar,
curiemeter, besaran suhu, besaran tekanan, besaran volume, dimensi, dan flow meter

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 79


Mitra/Pengguna: radioaktif, tingkat radiasi dan uji visual x-ray bagasi,
PT. Merpati Nusantara, PT. Trubaindo Coal Mining, uji kamera gamma, uji bungkusan tipe A, dan uji
PT. Teac Electronics Indonesia, PT. HM Sampurna bungkusan tipe B.
TBK, PT Dirgantara Indonesia, PT. Surveyor Indonesia,
PT. Toshiba CPI, PT. Bixindo Utama, PT. Indo Sopha Mitra/Pengguna:
Sakti, PT. BAT Indonesia TBK, Schlumberger, PT. Pertamina Klayan Cirebon, PT. BAT Indonesia Tbk,
Sucofindo, PT. Halliburton, PT. Dowell Anandril PT. Pan Asia Indosyntek, RS. Pusdiklat MIGAS, RS.
Achlumberger, PT. Radiant Utama Interisco, PT. Islam Kustati, PT. Maspion Kencana, PT. Coca Cola
Freeport Indonesia, PT. Exspan Petrogas Internusa, Botling Indonesia, PT Radiant Utama Interisco,
PT. Mitsubishi Chemical Indonesia, dll. PT. Krakatau Steel, PT. Tifico, etc.

Kontak: Kontak:
PTKMR (ptkmr@batan.go.id) atau Irwan Nursal PTKMR (ptkmr@batan.go.id) atau Irwan Nursal
(0812 1070 4467) (0812 1070 4467)

JASA SERTIFIKASI JASA IRADIASI

Deskripsi: Deskripsi:
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang sertifikasi Pelayanan jasa iptek nuklir dibidang iradiasi berkas
bebas radiasi komoditi ekspor/impor, kandungan elektron, gamma irradiator, gamma reaktor, neutron
radionuklida, personal, dan sistem manajemen reaktor, batu topaz, ultraviolet untuk pelapisan
mutu nuklir. permukaan kayu, dan gamma chamber.

Mitra/Pengguna: Mitra/Pengguna:
PT. Aneka Tuna Indoneia, PT. General Food Industries, PT. Pertamina, PT. Angkasa Pura, PT Jatiluhur,
PT. Sinar Antjol, PT. Sucofindo, PT. Karya Putrakreasi PT.Indo Gamma, PT. Pelindo, PT. Perusahaan Gas
Nusantara, PT. Multi Surindo, PT. Frisian Flag Indonesia, Nusantara, PT. Unilever, etc.
PT. Ajinex International, PT. Arnotts Indonesia, PT.
Nutricia Indonesia, PT. Jasindo, PT. Sasa Inti, etc. Kontak: PAIR (pair@batan.go.id) atau Marwiyah
(0812 9690 052)
Kontak:
PTKMR (ptkmr@batan.go.id) atau Irwan Nursal JASA PENGELOLAAN LIMBAH
(0812 1070 4467) RADIOAKTIF

JASA ANALISIS PEMANTAUAN Deskripsi:


RADIASI PERORANGAN Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang pengelolaan
DAN DAERAH KERJA limbah cair, semi cair, padat, sumber radioaktif
bekas, bahan bakar nuklir bekas, dan bahan nuklir.
Deskripsi:
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang analisis film Mitra/Pengguna:
monitor, TLD monitor, tingkat radiasi daerah kerja, Perusahaan pengelolaan limbah radioaktif dan
tingkat kontaminasi benda uji, kontaminasi zat sumber bekas industri, Instansi pemerintah, Rumah

80 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Sakit, Lembaga Litbang, dll. (0853 2580 3169)

Kontak: JASA PENYIAPAN SAMPEL DAN


PTLR (ptlr@batan.go.id) or Suwarko (0821 ANALISIS
24385653)
Deskripsi:
JASA EKSPLORASI BAHAN Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang analisis
GALIAN DENGAN TEKNOLOGI struktur mikro, uji ketahanan sifat kimia larutan,
NUKLIR analisis korosi, analisis termal, analisis komposisi,
analisis mikro biologi, analisis klinik, analisis
Deskripsi: pemodelan, analisis partikulat udara, analisis
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang eksplorasi kimia, dan analisis sampel untuk industri.
bahan galian/prospeksi, penyelidikan geofisika
mineral, pemetaan topografi, pemboran inti, Mitra/Pengguna:
pengukuran diagrafi nuklir, dan penyelidikan Lembaga Litbang: LIPI, BPPT, Balai Besar Logam dan
geohidrologi. Mesin, dan Lembaga Litbang lainnya; Perguruan
Tinggi: IPB, ITB, UI, UP, UNJ, Unila, ISTN, dll; Kalangan
Mitra/Pengguna: Industri : PT. Astra Honda Motor, PT. Krakatau Steel,
Perusahaan Eksplorasi, Surveyor, Pemerintah PT. Asean Isuzu Casting Center KIIC Karawang, PT
Daerah, dll. SSWP (Sumiden Serasi Wire Product), PT. Inuki,
PT. Koba Tin, PT. Punjas Kalimantan, PT. IKPT, PT.
Kontak: PTBGN (ptbgn@batan.go.id) Mandiri Inti Perkasa, PT. Staindo, dll.
or Suhirman (0813 1128 5804)
Kontak:
JASA PENGERJAAN DAN UJI PAIR (pair@batan.go.id) atau Marwiyah
MEKANIK (0812 9690 052),
PSTBM (pstbm@batan.go.id) atau Ai Kusmiati
Deskripsi: (0856 9090 324),
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang uji tarik PTBBN (ptbbn@batan.go.id) atau A. Razak
pelat, uji tarik bulat, uji kekerasan, uji impak, uji (0857 8049 6067),
lelah, uji mulur, uji ketahanan permukaan, uji PTKMR (ptkmr@batan.go.id) atau Irwan
kekerasan permukaan, nitridasi ion/plasma, dan Nursal (0812 1070 4467),
pelapisan logam. PPIKSN (ppiksn@batan.go.id) atau Tukul
Riyanto (0812 1914 9575),
Mitra/Pengguna: - PSTNT (pstnt@batan.go.id) atau Supartini P.
(0812 2147 910),
Kontak:
- PSTBM (pstbm@batan.go.id) atau Ai JASA KONSULTASI
Kusmiati (0856 9090 324),
- PTBBN (ptbbn@batan.go.id) atau A. Razak Deskripsi:
(0857 8049 6067), Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang konsultasi
- PSTA (psta@batan.go.id) atau Erna Lestari dan verifikasi, konsultasi teknik penelusuran

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 81


dan penylesaian masalah di dalam industri. Mitra/Pengguna:
RSU. DR. Hasan Sadikin, RSUP. Dr. Cipto
Mitra/Pengguna: Mangunkusumo, RSPAD. Gatot Subroto, RSJ.
PT. Pertamina Geothermal Energy, PT. Kejora Panas Harapan Kita, RS. Kanker Dharmais, RS. Karyadi,
Bumi, PT. Geo DIPA, PT. Star Energy Indonesia, etc. RS. Sarjito, RS. Siloam MRCCC, RSP Pertamina,
Masyarakat, Industri energi, Petrokimia, dll.
Kontak:
PAIR (pair@batan.go.id) atau Marwiyah Kontak:
(0812 9690 052), PTBGN (ptbgn@batan.go.id) atau Suhirman
PTBBN (ptbbn@batan.go.id) atau A. Razak (0813 1128 5804),
(0857 8049 6067), PTRR (ptrr@batan.go.id) atau Aswati (0813
PPIKSN (ppiksn@batan.go.id) atau Tukul 8810 1431),
Riyanto (0812 1914 9575), PRFN (prfn@batan.go.id) atau Joko Trihono
(0816 9869 50)
Jasa Pelayanan Teknis Uji
Tidak Merusak Penjualan Produk Teknologi
Nuklir
Deskripsi:
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang uji hidrostatik, Deskripsi:
thermografi inframerah, ultrasonic, analisis paduan, Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang penjualan
eddy current, uji penetran, radiografi sinar x dan nitogen cair, air bebas mineral, khitin dan
gamma, interpretasi film radiografi, dan uji kesesuaian oligokhitosan, tandar U3O8, standar thorium
pesawat sinar x radiologi diagnostic dan intervensional. oksida, standar UO2, freeze dried amniotic
membrane, bone ocular spherical implant,
Mitra/Pengguna: - benih padi BS, benih kedelai BS, dry ice, rendang
daging iradiasi, semur daging iradiasi, pepes
Kontak: ikan mas iradiasi, dll.
PAIR (pair@batan.go.id) atau Marwiyah
(0812 9690 052), Mitra/Pengguna:
PTBBN (ptbbn@batan.go.id) atau A. Razak Masyarakat, Institusi pemerintah/swasta dalam
(0857 8049 6067), lingkup energi, manufaktur, dan lingkup konservasi
PTKMR (ptkmr@batan.go.id) atau Irwan lingkungan, dll
Nursal (0812 1070 4467),
Kontak:
Jasa Keahlian PAIR (pair@batan.go.id) atau Marwiyah
Ketenaganukliran (0812 9690 052),
PSTA (psta@batan.go.id) atau Erna Lestari
Deskripsi: (0853 2580 3169)
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang jasa
perbantuan tenaga ahli bidang geologi, konsultasi Jasa Pendidikan dan Pelatihan
ahli, konsultasi pelaksana, dll.
Deskripsi:
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang diklat

82 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


radiografi, keselamatan radiasi pengion, proteksi
radiasi, termoidraulik reaktor, neutronik reaktor,
dan basic NDT.

Mitra/Pengguna:
Ada sekitar 170 perusahaan yang memanfaatkan
diklat teknologi nuklir antara lain : PT. Radian
Utama, PT. Jaya Velosi, PT. Chandra Asri, PT. Yuda
Satria, PT. Perdana SAJ, PT. BAT Indonesia, RSUD
Puri Husada Tembilahan, PT. Klinik BIP-BATAM, Pelatihan Pemuliaan Mutasi Biji Padi dengan Radiasi
RS. Jantung Harapan Kita, RS. Mata Aini, PT. LEN
industri, PT.Polytama propindo, PT. Pupuk Sriwijaya, Jasa Pendidikan pada Sekolah
LAPAN, TNI Angkatan Udara, RS. Darmais Jakarta,PT. Tinggi Teknologi Nuklir
Dirgantara Indonesia, dll
Deskripsi:
Kontak: Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang pendidikan
Pusdiklat (pusdiklat@batan.go.id) atau Selam sekolah tinggi.
(0812 8950 5345),
PSTNT (pstnt@batan.go.id) atau Supartini Mitra/Pengguna:
(0812 2147 910), Masyarakat, instansi pemerintah, kalangan industri/
perusahaan, rumah sakit, farmasi, dll.
Jasa Sewa Peralatan
Teknologi Nuklir Kontak:
STTN (sttn@batan.go.id) atau Danuri (0815 7850
Deskripsi:
3755)
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang jasa sewa
pemanfaatan kanal hubung, freeze dryer, otoklaf, Jasa Pelaksanaan Uji
oven, laminar air flow, tungku pemanas, tungku Profisiensi
oksidasi, dan storage zat radioaktif.
Deskripsi:
Mitra/Pengguna: -
Pelayanan jasa iptek nuklir di bidang uji komoditi
sampel pangan, komoditi sampel lingkungan,
Kontak:
komoditi sampel biologi, komoditi sampel obat
PTRR (ptrr@batan.go.id) atau Aswati (0813
dan suplemen.
8810 1431),
PTLR (ptlr@batan.go.id) atau Widya Mitra/Pengguna: -
Handayani (0813 1127 8057),
PTBBN (ptbbn@batan.go.id) atau A. Razak
Kontak:
(0857 8049 6067),
PSTNT (pstnt@batan.go.id) atau Supartini (0812
2147 910)

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 83


Jajak pendapat di Bali

TINGKAT PENERIMAAN MASYARAKAT


TERHADAP IPTEK NUKLIR

84 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Kegiatan survei penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir merupakan salah satu
instrumen evaluasi yang dapat memberikan deskripsi kuantitatif terhadap tingkat persepsi
pengetahuan masyarakat tentang iptek nuklir dan pemanfaatannya serta memberikan
umpan balik terkait korelasi aktivitas diseminasi, promosi dan kemitraan terhadap tingkat
penerimaan masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan salah satu misi BATAN yaitu
mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Persentase penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir di Indonesia diperoleh melalui
pelaksanaan survei jajak pendapat. Kegiatan survei pada tahun 2016 melibatkan 4.000
responden (margin of error + 1,8%) untuk mengukur tingkat penerimaan di 34 Provinsi di
seluruh Indonesia. Sampling dalam survei ini dirancang untuk dapat merepresentasikan
penduduk dewasa di seluruh Indonesia, yakni yang berusia di atas 15 tahun atau sudah
menikah, untuk menggambarkan kondisi per wilayah dan menghasilkan data kuantitatif
yang representatif, serta memenuhi kaidah-kaidah statistik penerimaan tingkat nasional.
Dari hasil survei yang telah dilakukan, persentase penerimaan masyarakat terhadap iptek
nuklir di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 77,53% meningkat dibandingkan hasil
tahun 2015 sebesar 75,3%.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 85


Persentase tingkat penerimaan masyarakat terhadap pembangunan PLTN

Hasil survei menunjukkan alasan penerimaan terhadap PLTN didominasi oleh 3 alasan utama yaitu:
(1) Tidak ada pemadaman listrik; (2) Listrik menjadi murah; (3) Menciptakan lapangan kerja. Hasil ini
menunjukkan harapan masyarakat terhadap penyediaan tenaga listrik di Indonesia yang lebih stabil
dan dengan harga yang lebih terjangkau untuk mendukung penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih
luas, serta dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Dari hasil survei
diketahui bahwa informasi yang dianggap masyarakat penting untuk disosialisasikan adalah mengenai
dampak lingkungan akibat pembangunan PLTN, serta aspek keselamatan atas pembangunan PLTN.
Opini yang terbangun berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keyakinan
positif bahwa pembangunan PLTN dapat berkontribusi terhadap hal-hal tersebut diatas.

86 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Dinamika Tingkat Penerimaan Masyarakat Terhadap Kehadiran PLTN di Indonesia

Melihat tren dalam tiga tahun terakhir yang menunjukkan angka penerimaan masyarakat diatas
70%, hal ini menandakan bahwa masyarakat sadar akan kebutuhan dalam perencanaan penyediaan
energi listrik secara kontinyu dan mencukupi, dimana seiring dengan peningkatan kebutuhan tiap
tahunnya, maka pemerintah perlu memperhatikan secara seksama terkait penyediaan energi listrik
melalui opsi nuklir. Hal ini tidak terlepas dari kuantitas bangkitan energi yang dapat dihasilkan oleh
PLTN yang berdampak pada penekanan biaya produksi energi, serta keperdulian masyarakat terkait
emisi polusi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Meskipun demikian, kebijakan atas persetujuan
program PLTN tetap berada di tangan Presiden Repubik Indonesia dan jajaran legislatif, sehingga melalui
hasil ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan diri bangsa dalam memutuskan pelaksanaan opsi
Go Nuclear.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 87


Penatalaksanaan kalibrasi menggunakan standar BATAN

STANDAR NASIONAL INDONESIA


KETENAGANUKLIRAN

88 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN) dan berlaku secara nasional. Sertifikat yang diberikan atas penerapan SNI ini
dapat berupa sertifikat hasil uji, sertifikat kalibrasi, sertifikat sistem mutu, sertifikat sistem
manajemen lingkungan, sertifikat produk, sertifikat personel, sertifikat pengelolaan hutan
produksi lestari, sertifikat inspeksi, sertifikat keselamatan
(Penjelasan Pasal 14 ayat (1) PP 102/2000).

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 89


Pada tahun 2016 BATAN memperoleh 5 SNI Potensi Pengguna:
dari BSN, yaitu: Pelabuhan, Bandar Udara, Pos Lintas Batas Negara Laut

1. Proses radiasi - Pangan siap saji 3. Mutu air - Aktivitas beta total
dosis sedang (2 kGy-10 kGy) dalam air tawar - Metode uji
menggunakan sumber tebal
SNI 8275:2016
SNI ISO 9697:2016
Deskripsi:
Standar ini menetapkan proses radiasi untuk Deskripsi:
pangan siap saji dosis sedang mencakup bahan Standar ini menetapkan suatu metode uji untuk
baku, peralatan, penanganan, pengemasan, iradiasi, penentuan konsentrasi aktivitas beta total
penandaan dan penyimpanan dalam air tawar. Metode meliputi radionuklida
tidak menguap dengan energi beta maksimum
Potensi Kegunaan: 0,3 MeV. Pengukuran pemancar beta energi
Untuk mengatur proses iradiasi pangan rendah (seperti 3H, 228Ra, 210Pb, 14C, 35S, dan
241
Pu) dan beberapa radionuklida dalam bentuk
Potensi Pengguna: gas atau mudah menguap (misalnya radon dan
Fasilitas iradiator, industri makanan dan minuman radioiodine) tidak tercakup dalam Standar ini.
(PT. Rel-Ion, PT. Gamma Mitra Lestari, PAIR) - BATAN
Potensi Kegunaan:
2. Instrumentasi proteksi radiasi - Untuk uji mutu air
Monitor radiasi yang terpasang
untuk deteksi bahan nuklir Potensi Pengguna:
khusus dan radioaktif di Industri air mineral, Laboratorium uji (PTKMR) -
perbatasan wilayah BATAN

SNI IEC 62244:2016 4. Uji tak rusak pada lasan - Uji


radiografi - Bagian 1: Teknik
Deskripsi: sinar-X dan sinar gamma dengan
Standar ini diterapkan untuk menentukan menggunakan film
kinerja monitor terpasang yang digunakan untuk
mendeteksi pemancar radiasi gamma dan neutron SNI ISO 17636-1:2016
yang terkandung dalam objek/kontener atau
kendaraan, karakteristik umum, karakteristik mekanik, Deskripsi:
persyaratan lingkungan, prosedur pengujian dan Standar ini menetapkan teknik pemeriksaan
dokumentasi. radiografi sambungan las fusi pada bahan logam
menggunakan teknik film radiografi industri
Potensi Kegunaan:
Untuk memonitor peredaran zat radioaktif ilegal Potensi Kegunaan:
di Indonesia Untuk pengujian sambungan las fusi pada bahan logam

90 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Potensi Pengguna: SNI bersifat sukarela untuk diterapkan oleh
Industri inspeksi teknis di Indonesia (PT. BKI, PT pelaku usaha. Akan tetapi, SNI berkaitan dengan
Radiant Utama Interinsco, PT. GMF Aerosia, PT kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan
Nusakura Standarindo, BPPT dll) masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan
hidup dan/atau pertimbangan ekonomis, institusi
5. Uji tak rusak - Uji partikel teknis dapat memberlakukan secara wajib sebagian
magnetik - Bagian 1: Prinsip atau seluruh spesifikasi teknis dan atau parameter
umum dalam SNI (Pasal 12 ayat (2) PP 102/2000). Adapun
produk yang sudah mengacu pada SNI nuklir adalah
SNI ISO 9934-1:2016 sebagai berikut:

Deskripsi: 1. Jasa validasi dan pengendalian dosis dalam


Standar ini menetapkan prinsip-prinsip umum perlakuan pangan yang menggunakan SNI ISO
untuk pengujian partikel magnetik bahan 14470:2014 Iradiasi Pangan - Persyaratan untuk
feromagnetik. Pengujian partikel magnetik pengembangan, validasi dan pengendalian rutin
digunakan untuk mendeteksi diskontinuitas proses radisi menggunakan radiasi pengion
yang muncul ke permukaan (surface-breaking), untuk perlakuan pangan. Pengguna SNI:
khususnya retak. Pengujian ini juga dapat PTKMR-BATAN, PAIR-BATAN, Balai Pengamanan
mendeteksi diskontinuitas di bawah permukaan Fasilitas Kesehatan (BPFK)-Kemenkes, dan PT.
namun sensitivitasnya berkurang cepat dengan Relion Sterilization Services.
kedalaman
2. Jasa sterilisasi produk kesehatan menggunakan
Potensi Kegunaan: SNI ISO 11137-1:2 015 Strerilisasi produk
Untuk pengujian terhadap diskontinuitas kesehatan - Radiasi - Bagian 1: Persyaratan
untuk pengembangan, validasi dan kendali
Potensi Pengguna: rutin proses sterilisasi alat medis. Pengguna
SNI : PT. Relion Sterilization Services.
Industri Inspeksi teknis di Indonesia (PT. BKI, PT
Radiant Utama Interinsco, PT. GMF Aerosia, PT
Nusakura Standarindo, BPPT dll)

Standard Nasional Indonesia Bidang Nuklir

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 91


Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BATAN
dengan Dinas Daerah dalam bidang pemanfaatan
produk pertanian hasil litbang BATAN

KERJASAMA

92 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


DAFTAR KERJA SAMA DALAM NEGERI TAHUN 2016 :

1. Nota Kesepahaman antara BATAN dan PT. Timah tentang Pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Nuklir dalam Usaha Pertambangan Timah.

2. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan


Provinsi Banten dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Penelitian,
Pengembangan dan Pendayagunaan Iptek Nuklir dalam Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Kota Tengerang Selatan.

3. Addendum Kesepakatan Bersama antara BATAN dan Badan Pengusahaan


BATAM tentang Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir untuk
Kesejahteraan Masyarakat.

4. Perjanjian Kerja Sama antara PTKMR - BATAN dan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan tentang Penelitian Pajanan
Radiasi Alam terhadap Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Mamuju, Provinsi
Sulawesi Barat.

5. Piagam Kerja Sama antara BATAN dan Universitas Padjadjaran dan PT. Kalbe
Farma, tentang pengembangan dan pemanfaatan molecular imaging agent.

6. Perjanjian Kerja Sama antara PTRR-BATAN dan Lembaga Riset dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Padjajaran dan PT. Kalbe Farma tentang Pengembangan
dan Pemanfaatan Nanopartikel emas-Pamam G4-Nimotuzumab untuk
Computed Tomography Scan (CT Scan).

7. Perjanjian Kerja Sama antara PSTNT-BATAN dan Fakultas Farmasi Universitas


Padjadjaran tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Farmasi.

8. Piagam Kerja Sama antara BATAN dan Universitas Sebelas Maret tentang Pendidikan,
Penelitian, Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Nuklir.

9. Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan


Laut dan PSTBM-BATAN tentang Penelitian dan Pengembangan Radar
Absorbing Material (RAM) dalam rangka Mendukung Pertahanan Nasional.

10. Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir-
BAPETEN dan PT. Industri Nuklir Indonesia (Persero) dan PPIKSN-BATAN
tentang Implementasi Sistem BAPETEN Remote Visual Oversight (BreVO)

11. Penyelenggaraan Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016 dengan

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 93


Politeknik Negeri BATAM. 19. Piagam Kerja Sama antara Kepala BATAN
dan Rektor Universitas Indonesia dalam
12. Piagam Kerja Sama antara Kepala BATAN Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
dan Rektor Universitas Matana tentang Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Masyarakat Dibidang Pendidikan,
Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan Penelitian Dan Pengembangan.
Masyarakat di Bidang Pendidikan,
Penelitian Dan Pengembangan. 20. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Timah
(Persero) Tbk dan PSTA-BATAN tentang
13. Perjanjian Kerja Sama antara Pusdiklat- Kajian Potensi Identifikasi Molly Berbasis
BATAN dan Program Studi Fisika Medis dan Thorium Lokal.
Instrumentasi Universitas Matana tentang
Pendidikan dan Pelatihan Iptek Nuklir di 21. Perjanjian Kerja Sama antara PSTBM-
Bidang Fisika Medis dan Instrumentasi. BATAN dan Center for Innovation and
Certification Surya Research Center-Surya
14. Perjanjian Kerja Sama antara PDK-BATAN Institute dan PT. Alcorindo Sejahtera
dan BATAN dengan Asosiasi Pengusaha tentang Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan
Gudeg DIY dan Fakultas Teknologi Pertanian dan Teknologi Nuklir dalam Bidang
UGM tentang Pemanfaatan Iradiator untuk Material untuk Program Pengembangan
Pengawetan Gudeg. Teknologi Industri, Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
15. Piagam Kerja Sama antara BATAN dan
Direktur Utama RS. Kanker Dharmais 22. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah
dalam Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Kabupaten Klaten dan BATAN tentang
dan Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Masyarakat di Bidang Pelayanan Kesehatan. Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan
Masyarakat Kabupaten Klaten.
16. Piagam Kerja Sama antara Kepala BATAN
dan Rektor Universitas Nasional dalam 23. Perjanjian Kerja Sama antara PTKMR-
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan BATAN dengan RS. Umum Pusat Dr. Sardjito
Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan Yogyakarta tentang Perjanjian Kerja Sama
Masyarakat di Bidang Pendidikan dan Pelaksanaan Penelitian Dosimetri dan Efek
Pelatihan Dan Pengembangan. Sitogenetik Radiasi.

17. Perjanjian Kerja Sama antara PTKMR- 24. Perjanjian Kerja Sama antara STTN-BATAN dan
BATAN dan Pusat Informasi Perubahan PT. UT Quality Indonesia tentang Pemanfaatan
Iklim-BMKG tentang Kajian perubahan Iptek Nuklir dalam Pengembangan Sumber
iklim dan pemantauan kualitas udara. Daya di Bidang Pendidikan.

18. Perjanjian Kerja Sama antara PRSG-BATAN 25. Perjanjian Kerja Sama antara PSTABATAN
dan PT. Gamma Energy Indonesia tentang dan FMIPA UNS tentang Pendidikan dan
Pemanfaatan Fasilitas Iradiasi dan Fasilitas Pengembangan Iptek Nuklir.
Hot cell untuk perkakitan sumber tertutup
Iridium-192 untuk radiografi. 26. Piagam Kerja Sama antara Kepala BATAN

94 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


dan Rektor Universitas sebelas Maret dan dan Lingkungan Hidup, Kementerian
Bupati Peguningan Bintang, Papua dan Perindustrian dan Direktur Pengelolaan
Bupati Landak dan Bupati Gorontalo Utara sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan
dan Bupati Halmahera Timur dan Bupati Kehutanan dan Ketua Asosiasi Industri Olefin
Seram Bagian Barat tentang pengembangan Aromatik Plastik Indonesia tentang Penelitian
sumber daya manusia, aplikasi inovasi dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi, pendidikan, penelitian dan Teknologi Nuklir serta Penerapan Hasil Riset
pengabdian kepada masyarakat dalam dalam rangka Penanganan Material untuk
rangka mempercepat kesejahteraan Kelestarian Lingkungan.
masyarakat lokal dan nasional.
33. Perjanjian Kerja Sama antara PDK-BATAN
27. Perjanjian Kerja Sama antara PDK-BATAN dan Fakultas Teknologi Industri Universitas
dan PRFN-BATAN dengan RS. Harapan Trisakti tentang Kemitraan Pemanfaatan
Bunda Lampung tentang Kemitraan Sorgum Produk BATAN.
Pemanfaatan Alat Kesehatan Produk
Litbang BATAN. 34. Kesepakatan Bersama antara BATAN
dan Pemerintah Kota Semarang tentang
28. Nota Kesepahaman antara Kepala BATAN Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
dan Rektor Universitas Udayana dalam Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan
bidang pendidikan, penelitian dan Masyarakat Kota Semarang.
pengembangan iptek nuklir.
35. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi
29. Perjanjian Kerja Sama antara STTN-BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi
dan Politeknik Negeri BATAM tentang Nuklir BATAN dan Badan Lingkungan
Pendidikan, Pelatihan dan Pemanfaatan Hidup Kota Semarang tentang Penelitian,
Sumberdaya. Pengembangan dan pemanfaatan aplikasi
teknik nuklir dalam bidang lingkungan
30. Nota Kesepahaman antara Balitbang hidup di Kota Semarang.
dan Inovasi KLHK dan BATAN tentang
penelitian, pengembangan inovasi dan 36. Perjanjian Kerja Sama antara PTLR-
pendayagunaan iptek nuklir pada bidang BATAN dan Universitas Indonesia tentang
lingkungan hidup dan kehutanan. Penelitian dan Penerapan Iptek Nuklir
untuk Pendidikan di Bidang Lingkungan.
31. Perjanjian Kerja Sama antara P3KLL KLHK
dan Deputi Bidang Sains dan Aplikasi 37. Piagam Kerja Sama antara Kepala BATAN
Teknologi Nuklir BATAN tentang penelitian dan Rektor Universitas Negeri Semarang
dan pengembangan kualitas lingkungan dalam bidang pendidikan, penelitian, serta
hidup melalui aplikasi teknik nuklir untuk pengabdian kepada masyarakat.
karakterisasi dan identifikasi sumber
pencemaran di udara. 38. Piagam Kerja Sama antara Kepala BATAN
dan Rektor Universitas Pendidikan Ganesha
32. Komitmen Bersama antara Sekretaris dalam bidang pendidikan penelitian, serta
Utama BATAN dan Kepala Pusat Penelitian pengabdian kepada masyarakat.
dan Pengembangan Industri Hijau

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 95


39. Perjanjian Kerja sama antara PSTA-BATAN dan 46. Perjanjian Kerja Sama antara Pusdiklat-
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan BATAN dan Fakultas Matematika dan Ilmu
Alam Universitas Pendidikan Ganeshatentang Pengetahuan Alam - UNS tentang Fisika Medik.
Pengembangan Teknologi dan Aplikasi Boron
Neutron Capture Cancer Therapy dengan 47. Kesepakatan Bersama antara Kepala Badan
Compact Neutron Generator. Tenaga Nuklir Nasional dan Gubernur
Jawa Tengah tentang Pemanfaatan Ilmu
40. Perjanjian Kerja Sama antara PDK-BATAN Pengetahuan dan Teknologi Nuklir di
dan Dinas Pertanian Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
tentang Diseminasi dan Kemitraan
Pemanfaatan untuk Kesejahteraan 48. Perjanjian Kerja Sama antara PKSEN-
Masyarakat Kota Semarang. BATAN dan Bapeda Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat tentang Kajian
41. Perjanjian Kerja Sama antara PDK-BATAN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kota Banyumas tentang 49. Perjanjian Kerja sama antara Pusat
Diseminasi dan Kemitraan Pemanfaatan Diseminasi dan Kemitraan BATAN dan
untuk Kesejahteraan Masyarakat Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota
Kabupaten Banyumas. Tangerang Selatan tentang Program
Pembelajaran Iptek Nuklir di sekolah
42. Perjanjian Kerja Sama antara PDK-BATAN dan Menengah Atas Negeri 1 Tangerang Selatan.
RS. Pendidikan Tinggi Negeri, Universitas
Udayana Bali tentang Kemitraan 50. Perjanjian Kerja sama antara Pusat
Pemanfaatan Produk Bank Jaringan. Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batu bara Balitbang ESDM,
43. Perjanjian Kerja Sama antara STTN- Kementerian ESDM dan PSTA-BATAN
BATAN dan PT. Intergy Indonesia tentang Penelitian dan Pengembangan
tentang Pemanfaatan Iptek Nuklir dalam Teknologi Proses Pembuatan Logam Tanah
Pengembangan Sumber Daya di Bidang Jarang dari LTJ-Hidroksida melalui Oksida
Pendidikan dan Industri. Logam Tanah Jarang

44. Perjanjian Kerja Sama antara STTN-BATAN DAFTAR KERJA SAMA LUAR
dan PT. Gamma Mitra Lestari Indonesia NEGERI TAHUN 2016
tentang Pemanfaatan Iptek Nuklir dalam
Pengembangan Sumber Daya di Bidang 1. Memorandum of Understanding between
Pendidikan dan Industri. the Center for Accelerator Science and
Technology (BATAN) and Research Institute
45. Perjanjian Kerja Sama antara Deputi of Radiological and Medical Science, Korea
Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Institute of Radiological and Medical Scinece
Nuklir BATAN dengan Wakil Rektor Bidang KIRAMS), Korea concerning Cooperation of
Akademik UNS tentang Penelitian dan the Development of Cyclotron Technology for
Pengembangan Aplikasi Iptek Nuklir pada Positron Emmision Tomography and Other
Padi Hitam (Oryza Sativa L) Varietas Cempo. Applications.

96 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


2. Agreement between Center for Isotopes and Technology of Advanced Materials, Indonesia
Radiation Application, BATAN and Graduate National Nuclear Energy Agency BATAN
School of Natural Science and Technology,
Okayama University on Climate Change and 4. Memorandum of Agreement between
Ocean Acidification Research. the Center for Accelerator Science and
Technology BATAN and The Research
3. Memorandum for Research Cooperation Reactor Institute, Kyoto University, Japan and
between Institute of Advance Energy, Kyoto BNCT Consortium on the Health Applications
University and Center for Science and of Accelerators and Research Reactors

Penandatanganan Kerja Sama antara BATAN dengan


Institut Francais

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 97


Penghargaan Kinerja Pelaksanaan Anggaran Terbaik

98 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


PENGHARGAAN

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 99


1. Opini WTP Atas Laporan Keuangan
dari Kemenkeu - RI
Batan sudah tujuh kali berturut-turut sejak tahun 2010
menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pengelolaan
keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), hal ini menjadikan BATAN sebagai satu-satunya
lembaga pemerintah di bawah koordiasi Kemenristekdikti yang
meraih prestasi ini. Penghargaan diberikan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia, Sri Mulyani di gedung Dhanapala Kementerian
Keuangan, Jakarta Pusat tanggal 20 September 2016.

2. Penghargaan Juara Harapan III,


Lomba Unit Kearsipan Tingkat
Kementerian Lembaga
BATAN meraih penghargaan juara harapan 3 sebagai unit
kearsipan terbaik 2016 tingkat Lembaga Pemerintah Non Kementerian Opini WTP Atas Laporan
(LPNK). Lomba kearsipan ini digelar dalam rangka menjamin Keuangan dari Kemenkeu
terwujudnya penyelenggaraan kearsipan yang andal di lingkungan
Lembaga Negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Lembaga
Kearsipan Perguruan Tinggi (LKPT) serta menjamin ketersediaan arsip
yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah. Arsip Nasional
RI (ANRI) menyelenggarakan penilaian Unit Kearsipan dan LKPT terbaik
Tahun 2016. Lomba yang digelar ANRI ini bertujuan untuk mendorong
penguatan peran Unit Kearsipan instansi Pemerintah Pusat dan LKPT
dalam pembinaan kearsipan internal instansi masing-masing guna
mendukung pencapaian kinerja penyelenggaraan kearsipan instansi
dan layanan publik. Penghargaan diberikan oleh Kepala ANRI kepada
Kepala Biro Umum pada acara malam penganugerahan ANRI Award
2016 di Jakarta, tanggal 17 Agustus 2016.

3. Penganugerahan Pemeringkatan
Informasi Publik Tahun 2016
BATAN mendapatkan peringkat ke VI dalam Pemeringkatan
Keterbukaan Informasi Publik yang diberikan oleh Komisi Informasi
Pusat Republik Indonesia, dengan nilai keterbukaan informasi Penghargaan Juara Harapan III,
sebesar 89,09 dan mendapatkan predikat Menuju Informatif (MI). Lomba Unit Kearsipan Tingkat
Kementerian Lembaga

100 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Penganugerahan Pemeringkatan
Informasi Publik Tahun 2016

4. Predikat Kepatuhan Tinggi


Terhadap Standard Pelayanan Publik
BATAN mendapatkan Predikat Kepatuhan Tinggi Terhadap
Standar Pelayanan Publik Sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik yang diberikan oleh Ombudsman RI. BATAN
Menempati peringkat 5 dari 10 lembaga Negara yang dinilai pada zona
hijau dengan perolehan nilai sebesar 102,00. Zona ini hanya ditempati
oleh lembaga yang memiliki predikat kepatuhan tinggi.

Predikat Kepatuhan Tinggi


Terhadap Standard
Pelayanan Publik

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 101


Zonasi Kepatuhan Lembaga tahun 2016

5. Penetapan PTRR sebagai Pusat Unggulan IPTEK


Pada tahun 2016 salah satu pusat di BATAN ditetapkan sebagai pusat unggulan iptek baru yaitu
Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) dengan tema Radiobiomolekul berdasarkan
Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 365/M/KPT/2016 tanggal 22
Desember 2016. PUI merupakan ukuran keunggulan penguatan kelembagaan suatu lembaga litbang
iptek. Tujuan dan pendirian PUI adalah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang menjadi
lembaga litbang unggul bertaraf internasional dalam bidang prioritas spesifik, agar terjadi peningkatan
relevansi dan produktivitas, serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan
perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

102 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Penetapan PTRR sebagai
Pusat Unggulan Iptek

6. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana


Pembangunan kepada Peneliti BATAN
Pada tahun 2016, dua orang peneliti BATAN memperoleh penghargaan tanda kehormatan satya
lancana pembangunan dari Presiden RI, kedua peneliti tersebut adalah Prof. Dr. Soeranto Human, M.Sc
yang merupakan ahli pemulia tanaman serealia, dan Ir. Basril yang merupakan ahli di bidang bank
jaringan.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 103


Kawasan Nuklir Serpong

104 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


PROFIL
BATAN

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 105


Pelatihan fungsional pranata nuklir keahlian di BATAN

SEJARAH

106 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian
teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan
Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet
tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai
tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan
adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di
lautan Pasifik. Dengan memperhatikan perkembangan
pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi
kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 65 tahun 1958, pada tanggal 5
Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom
dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian
disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya
setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal
bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di
Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN. Pada
perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan
penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965
diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama
(Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut,
dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang
tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat
Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966),
Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta
(1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai
fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian
bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan
limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya. Sementara
itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997
ditetapkan UU Nomor 10 tentang Ketenaganukliran
yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana
kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir (BATAN) dengan
unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 107


1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet

1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958)

1964 Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom

Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya
1965 250 kW oleh Presiden RI serta perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan
Tenaga Atom Nasional (BATAN)

1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta

1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta

1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung

1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW

1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN)

Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA Yogyakarta
1979
oleh Presiden RI

1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30 MW dan
1987
Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong - Tanggerang oleh Presiden RI
Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh
1988
Presiden RI
Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi Elemen Bakar
1989
Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI

Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Nuklir,


1990
Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI
Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan Elemen
1992 Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh
Presiden RI

108 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan Whole Indonesian


1995
Core untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy

Pembentukan PT BATAN Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen Bakar Reaktor,


1996
Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir

Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan


1997
Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir

Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Keppres
1998
No.197 Tahun 1998)

Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga Nuklir


2000
Bandung oleh Wakil Presiden RI

Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah Tinggi Teknologi
2001
Nuklir

Penyerahan hasil Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity


Generation in Indonesia kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah varietas unggul
2003 tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 keV, 10 mA di
PPTN Yogyakarta: Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan -
Pertanian Terpadu di Kalimantan Selatan

2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir

2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia

2008 50 tahun BATAN Berkarya.

Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul kacang
hijau, dan 1 varietas kapas 54 tahun. Pemberian penghargaan berupa G.A. Siwabessy
2012 Award kepada tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam pengembangan teknologi
nuklir di Indonesia. Penghargaan G.A. Siwabessy Award diberikan kepada Ir. Sutaryo
Supadi, M.Sc untuk kategori Nuclear Lifetime Achievement.
Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo BATAN yang memiliki
makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan dan
2013
pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur, terbuka, disiplin, kreatif,
inovatif, mengutamakan keselamatan dan keamanan untuk kesejahteraan bangsa.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 109


1. Struktur Organisasi

110 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Melalui Keputusan Presiden Nomor 197 Tahun
1998, nama Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan
Tenaga Nuklir Nasional. Struktur organisasi BATAN dibentuk
dan disahkan oleh Kepala BATAN berdasarkan Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun
2014. Struktur Organisasi BATAN dapat dilihat pada gambar
disamping. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 171
Tahun 2001 tentang pendirian Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir (STTN), Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa STTN
merupakan perguruan tinggi di BATAN yang mendukung
program nuklir untuk mewujudkan industri nuklir di
Indonesia. Dengan demikian pengelolaan STTN termasuk
penganggarannya menjadi tanggung jawab BATAN

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 111


2. Sumber Daya
(Fasilitas, Anggaran, Sdm)
a. FASILITAS

BATAN memiliki 3 reaktor riset yaitu Triga Mark II saat ini


berdaya 2 MW (awal 250 kW) di Bandung (1965); Reaktor Kartini
berdaya 100 kW, di Yogyakarta (1979); serta Reaktor Serba Guna
G.A. Siwabessy berdaya 30 MW di Serpong (1987). Di samping
reaktor riset, sebagai sarana penelitian, BATAN memiliki berbagai
fasilitas/instansi nuklir utama dan penunjang yang berada di
kawasan nuklir BATAN, yaitu:

1. Kasawan Nuklir Bandung


Kawasan Nuklir Bandung yang terletak di jalan Tamansari
mencakup satu unit kerja litbang, yaitu PSTNT-BATAN. Di kawasan ini,
selain reaktor TRIGA Mark II, terdapat fasilitas/laboratorium berikut:
Kawasan Nuklir Bandung
a. Laboratorium Teknik Analisis Radiometri (TAR);
b. Laboratorium Teknologi Proses Radioisotop (TPR);
c. Laboraratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan (ARL).

2. Kawasan Nuklir Yogyakarta Kawasan Nuklir Yogyakarta


Kawasan Nuklir Yogyakarta terdiri atas Pusat Sains dan
Teknologi Akselerator serta Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir yang
ditujukan untuk mencetak SDM yang handal dan siap paka di
bidang teknologi nuklir. Kawasan Nuklir Yogyakarta memiliki
fasilitas/laboratorium penunjang kegiatan litbang sebagai berikut:
d. Reaktor riset 100 kW (Reaktor Nuklir Kartini);
e. Laboratorium Kimia Analisis;
f. Laboratorium Teknologi Akselerator;
g. Laboratorium Teknik Analisis Nuklir (TAN);
h. Laboratorium Teknologi Proses;
i. Balai Elektromekanik.

3. Kawasan Nuklir Pasar Jumat


Kawasan Nuklir Pasar Jumat terdiri atas Pusat Teknologi
Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi,
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Pusat Diseminasi dan Kemitraan,

112 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


serta Pusat Pendidikan dan Latihan. Fasilitas/Laboratorium dan
peralatan utama yang ada di kawasan tersebut antara lain:
a. Empat unit iradiator sinar gamma Cobalt-60 yaitu
Gammcell-220 (10kCi), iradiator panorama serbaguna
(IRPASENA, 80 kCi), Iradiator karet alam (IRKA, 400 kCi), dan
iradiator Gamma Chamber 4000-A(kCi);
b. Dua unit mesin berkas elektron (MBE) yaitu energi rendah
(tipe EPS-300 ke/50 mA) dan energi medium (tipe GJ-2,2
Mev/10mA);
c. Laboratorium Pemulian Tanaman;
d. Laboratorium Tissue Bank;
e. Laboratorium Geokimia;
f. Laboratorium Mineralogi;
g. Laboratorium Pengolahan Bahan Galian & Air;
h. Laboratorium Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan (KKL);
i. Laboratorium Sitogenetik;
j. Laboratorium Dosimetri Radiasi;
k. Laboratorium In Vitro;
l. Laboratorium Metrologi Radiasi Nasional (LMR-N);
m. Fasilitas Kalibrasi LMR;
n. Laboratorium Pendidikan dan Pelatihan Iptek Nuklir;
o. Pusat Peragaan Sains dan Teknologi Nuklir (Perasten);
p. National Agro Science and Techno Park.

4. Kawasan Nuklir Serpong


Kawasan Nuklir Serpong merupakan kawasan litbang
terbesar yang dimiliki BATAN. Di Kawasan yang khusus dipersiapkan
untuk mendukung pengembangan industri nuklir di Indonesia
tersebut terdapat 9 Unit Kerja litbang, dan 1 pusat standardisasi
nuklir. Selain fasilitas utama berupa reaktor RSG-GAS, di Kawasan
ini memiliki berbagai instalasi penting antara lain:
a. Instalasi Simpan Bahan Bakar Bekas Sementara;
b. Instalasi Elemen Bakar Eksperimental;
c. Laboratorium Uji Bahan (LUB);
d. Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif;
e. Instalasi Radiometalurgi;
f. Instalasi Litbang Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka;
g. Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Nuklir;
h. Instalasi Spektrometri Neutron.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 113


5. Kawasan Kantor Pusat
Di kawasan Kantor Pusat terdapat 6 unit kerja yang terdiri atas 4 biro: Biro Perencanaan, Biro
Umum, Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Biro Hukum, Humas, dan Kerjasama, Pusat Kajian
Sistem Energi Nuklir, dan Inspektorat. Selain itu, di kawasan Kantor Pusat terdapat Laboratorium
Metrologi Radiasi Nasional/Secondary Standard Dosimetry Laboratory (SSDL) untuk layanan kalibarasi
alat ukur kalibrasi sumber Co-60, Cs-137, dan Sinar-X, layanan penelitian bagi mahasiswa maupun antar
bidang di BATAN maupun pelatihan dalam bidang metrologi radiasi dan proteksi radiasi.

b. ANGGARAN

Tahun 2016 BATAN mendapat pagu anggaran sebesar Rp814.880.249.000,00. Pada bulan Mei,
kebijakan pemotongan anggaran secara nasional yang dikeluarkan melalui Instruksi Presiden Nomor 4
Tahun 2016 berdampak pada pengurangan anggaran BATAN sebesar Rp54.599.514.000,00. Pada bulan
Agustus, melalui Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 kembali dikeluarkan kebijakan selfblocking
anggaran. BATAN diharuskan untuk menunda penggunaan anggaran sebesar Rp11.449.341.000,00
hingga akhir tahun 2016 berakhir. Selanjutnya, terdapat revisi anggaran berupa penambahan target
PNBP sebesar Rp976.764.000,00 dan hibah luar negeri sebesar Rp533.649.000,00, sehingga pagu
anggaran BATAN 2016 menjadi Rp761.791.148.000,00.

Grafik Realisasi Anggaran BATAN tahun 2016

Dari gambar di atas, terlihat total pagu anggaran BATAN tahun 2016 sebesar Rp761.791.148.000,00
dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp729.121.633.110,00 atau 95,71%. Jika
pagu anggaran BATAN dikurangi pagu blokir sebesar Rp11.449.341.000,00, maka realisasi anggaran
BATAN menjadi 97,17%. Hal tersebut menunjukkan bahwa serapan anggaran BATAN sudah sangat
baik, yaitu di atas 95%.

114 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


Kebijakan penghematan anggaran yang terjadi pada tahun 2016 tidak berdampak secara
signifikan terhadap capaian indikator kinerja BATAN, namun akan berdampak pada capaian indikator
kinerja program pada eselon I dan capaian indikator kinerja kegiatan pada eselon II. Dampak atas
pemotongan dan selfblocking anggaran tahun 2016 antara lain:
a. Pengurangan kuantitas dan kualitas pada beberapa output litbang;
b. Tidak terlaksana pembelian peralatan dan bahan litbang;
c. Tertundanya kegiatan revitalisasi fasilitas nuklir; dan
d. Beberapa diklat untuk meningkatkan kompetensi/kemampuan SDM tidak terlaksana.

Pagu anggaran BATAN di tahun 2015 adalah Rp856.986.904.000,00. Jika dibandingkan pagu anggaran 2015
dengan pagu anggaran BATAN 2016, terjadi penurunan sebesar Rp106.645.097.000,00 (termasuk selfblocking).

Profil SDM BATAN

c. SUMBERDAYA MANUSIA

Pegawai BATAN per tanggal 31 Desember 2016 berjumlah 2.602 orang yang tersebar di 4
(empat) Biro, 13 (tiga belas) Pusat Teknis, dan masing-masing 1 (satu) Pusat Diseminasi/Kemitraan,
Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Inspektorat, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, serta Pusat Standarisasi
dan Jaminan Mutu Nuklir. Komposisi tingkat pendidikan pegawai BATAN adalah 100 orang S3, 336 orang
S2, 919 orang S1 dan D4, 343 orang terdiri dari tamatan D3/Sarjana Muda, serta 904 adalah dengan
pendidikan dibawah D3/Sarjana Muda. Disamping itu, 76 orang sedang mengikuti pendidikan jenjang
S3 dan S2 dengan kompetensi bidang kenukliran di perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Sejumlah
1.285 pegawai BATAN meniti karir di 26 jabatan fungsional tertentu, diantaranya tercatat 71 orang
memiliki kualifikasi Peneliti Utama, 4 orang Pranata Nuklir Utama tercatat dan 5 orang Perekayasa
Utama.

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 115


PROFIL JABATAN FUNGSIONAL di BATAN

Pejabat struktural BATAN yang merangkap jabatan dengan jabatan fungsional adalah 2 orang eselon I, 2 orang
eselon II, dan 19 Eselon III dan 10 Eselon IV. Rasio pegawai fungsional BATAN dengan total pegawai adalah
49,39% (1.285:2.602), komposisi ini mendekati target dalam Road Map Reformasi Birokrasi BATAN sebesar
50%. Begitu pula dengan komposisi lulusan S1:S2:S3 = 919:336:100 sesuai dengan target Road Map Reformasi
Birokrasi dengan rasio 9:3:1. Rincian pegawai dengan jabatan fungsional di BATAN adalah sebagai berikut:

1 Peneliti (BidangNuklir) 381 Orang


2 Pranata Nuklir Ahli 505 Orang
3 Pengawas Radiasi Ahli 34 Orang
4 Pranata Komputer Ahli 18 Orang
5 Widyaiswara 5 Orang
6 Pustakawan Ahli 11 Orang
7 Arsiparis Ahli 32 Orang
8 Teknik Litkayasa 49 Orang
9 DokterUmum 11 Orang
10 Perekayasa 47 Orang
11 Dokter Gigi 6 Orang
12 Perawat Ahli 7 Orang
13 Auditor Ahli 17 Orang
14 Penyelidik Bumi 8 Orang
15 Analis Kepegawaian Ahli 39 Orang
16 Dosen 23 Orang
17 Perencana 17 Orang
18 Pengendali Dampak Lingkungan Ahli 5 Orang

116 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


19 Perancang Peraturan Perundang-Undangan 3 Orang
20 Pranata Humas Ahli 40 Orang
21 Perawat Gigi 3 Orang
22 Radiografer 1 Orang
23 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli 3 Orang
24 Auditor Kepegawaian 2 Orang
25 Pembimbing Kesehatan Kerja 1 Orang
26 Pengelolaan Barang dan Jasa 17 Orang

d. BUDAYA KESELAMATAN & KEAMANAN

Budaya Keselamatan

Sesuai dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 200/KA/X/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penerapan Budaya Keselamatan bertujuan mewujudkan peningkatan berkelanjutan pada budaya keselamatan
yang didasari oleh nilai-nilai budaya keselamatan di BATAN. Pedoman ini dimaksudkan sebagai petunjuk standar
penerapan budaya keselamatan di BATAN secara sistematis dan berkelanjutan sehingga penyelenggaraan
keselamatan dapat berjalan efisien dan efektif. Pedoman penerapan budaya keselamatan dibuat dengan
mempertimbangkan bahwa kondisi sikap dan perilaku baik individu maupun organisasi, senantiasa dapat
ditingkatkan dengan memperhatikan arti penting keselamatan dalam pengoperasian fasilitas atau instalasi
yang memanfaatkan tenaga nuklir dan kegiatan non nuklir, sebagai suatu ketentuan dan persyaratan yang
harus dipenuhi.
Budaya keselamatan merupakan sistem nilai yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor yang
memfasilitasi atau mempermudah maupun faktor yang menghambat penumbuh kembangannya. Faktor-
faktor ini dapat dalam konteks global, budaya nasional, budaya organisasi sama bagian terkecil dari organisasi
(kelompok kerja). Menumbuh kembangkan budaya keselamatan berarti menanamkan nilai yang memfasilitasi
perbaikan secara berkelanjutan sedangkan nilai yang dapat menghambat seyogyanya dapat dieliminasi.
Pada setiap kegiatan iptek nuklir, faktor keselamatan harus menjadi prioritas utama. Hal ini sesuai
dengan tujuan keselamatan dalam pemanfaatan teknologi nuklir yaitu untuk melindungi individu, masyarakat,
dan lingkungan dari bahaya dengan cara menetapkan dan memelihara keselamatan instalasi nuklir terhadap
bahaya nuklir.
Berkaitan dengan hal tersebut, upaya untuk meningkatkan keselamatan selalu dilakukan secara
terintegrasi melalui pendekatan dari berbagai perspektif baik dari sisi teknologi, organisasi, maupun individu.
Hal ini mensyaratkan bahwa pemahaman, kesadaran, dan sikap individu terhadap aspek keselamatan
merupakan faktor penting. Untuk itu setiap individu perlu memahami peran dan tanggungjawabnya dalam hal
keselamatan.
Dalam rangka internalisasi budaya keselamatan, BATAN telah melakukan berbagai kegiatan, baik di
tingkat BATAN maupun di tingkat unit kerja, seperti penyelenggaraan Lokakarya K3, penilaian diri budaya K3
dan penyelenggaraan workshop penerapan budaya keselamatan. Penerbitan Buku Saku Keselamatan BATAN
yang dibagikan kepada seluruh pegawai, merupakan bentuk internalisasi budaya keselamatan secara individu.
Program reformasi birokrasi pada intinya merupakan langkah perubahan sikap setiap individu untuk melakukan
perubahan menjadi lebih baik. Langkah-langkah tersebut selanjutnya berproses terus menerus menjadi suatu
budaya. Salah satu langkah reformasi birokrasi di BATAN yang utama saat ini adalah perubahan sikap dari
masing-masing individu terhadap keselamatan. Pimpinan BATAN telah mendeklarasikan bahwa keselamatan

LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN - 117


merupakan prioritas utama, hal tersebut tercantum dalam kebijakan keselamatan BATAN sebagai berikut:
Badan Tenaga Nuklir Nasional, menyatakan KESELAMATAN adalah:
1. Prioritas utama pada seluruh kegiatannya sehingga mencapai nihil kecelakaan dengan tujuan untuk
melindungi setiap pegawai, fasilitas, masyarakat dan lingkungan dari potensi bahaya;
2. Setiap pegawai BATAN wajib mengupayakan tercapainya tujuan keselamatan tersebut sesuai dengan
tanggungjawab dan peran masing-masing.

Budaya Keamanan

Bekerja dalam lembaga litbangyasa iptek nuklir menuntut keselamatan kerja yang tinggi, namun
faktor keamanan juga mempunyai peran penting dalam rangka mencapai keselamatan kerja. Faktor
manusia dan budaya keamanan merupakan faktor penting dalam menjamin keamanan di fasilitas,
infrastruktur dan transportasi bahan nuklir. Masalah keamanan nuklir masih menjadi isu penting bagi
dunia internasional dan nasional, hal ini mengingat risiko jika bahan nuklir dan sumber radioaktif lain yang
jatuh ketangan yang salah dan digunakan secara tidak bertanggung jawab. Karena itu perlu dilakukan
langkah-langkah serius dalam melindungi fasilitas maupun bahan nuklir dan sumber radioaktif. Untuk itu,
BATAN telah menetapkan Kebijakan Keamanan Nuklir sebagai berikut:
BATAN menjamin keamanan terhadap kawasan kerja, instalasi dan bahan nuklir, sumber radioaktif,
fasilitas, pegawai, pekerja, anggota masyarakat, kegiatan dan informasi penting di lingkungan BATAN dari
setiap ancaman dan gangguan keamanan melalui penerapan Sistem Manajemen Keamanan Nuklir yang
efektif, terpadu dan menyeluruh sesuai peraturan perundang-undangan. Setiap pegawai BATAN wajib
mengupayakan tercapainya tujuan keamanan nuklir, menerapkan dan menumbuhkembangkan budaya
keamanan nuklir sesuai tanggung jawab dan peran masing-masing.
Dalam kaitannya dengan keamanan nuklir di dunia internasional, Indonesia telah menandatangani
traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan telah meratifikasinya, disamping itu juga Indonesia
mengikuti Additional Protocol dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang terikat oleh mekanisme
verifikasi yang lebih ketat. Indonesia juga menjadi anggota traktat Zona Bebas Senjata Nuklir Asia
Tenggara. Perjanjian lain yang telah ditandatangani dan diratifikkasi adalah traktat Pelarangan Uji Nuklir
Komprehensif (Comprehensive Test Ban Treaty). Dalam rangka membangun sistem keamanan yang ideal,
solid, dan penerapan sistem proteksi fisik instalasi nuklir dan bahan nuklir sesuai dengan peraturan
perundang-undangan nasional dan internasional, serta untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban,
sangat diperlukan dukungan dan peran aktif dari pegawai BATAN dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Upaya yang dilakukan dalam rangka menumbuhkembangkan budaya keamanan, telah dilakukan kegiatan
diseminasi Budaya Keamanan kepada pegawai BATAN secara berkesinambungan. Kegiatan tersebut telah
dilakukan sejak tahun 2010-2014 dengan jumlah peserta sebanyak 2.368 orang.
Kegiatan internalisasi budaya keamanan akan terus dilakukan pada waktu mendatang agar pegawai
BATAN mempunyai kewaspadaan karena setiap saat ancaman selalu ada. Sebagai bukti keseriusan BATAN
dalam mengelola keamanan nuklir, pada bulan September 2014 telah diresmikan Pusat Kajian dan
Budaya Keamanan atau Centre for Security Culture and Assesment (CSSA) Kawasan Nuklir Serpong. CSCA
ini sebagai bagian untuk mengkaji lebih jauh mengenai budaya keamanan nuklir. CSCA didirikan dengan
maksud meningkatkan budaya keamanan nuklir karena BATAN mengelola 3 reaktor nuklir riset.

118 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN


120 - LAPORAN TAHUNAN 2016 - BATAN

Anda mungkin juga menyukai