Abstrak
Pada penelitian ilmiah ini akan dikembangkansebuahperangkat lunak untuk ntembantu
proses analisis spekrrofotometri UV-Vis pada obat influenza. Adapun proses penyelesaiannya
menggunakan aplikasi sistem persamaan linier sebagai hasil pemodelan dari bentuk hulatm
Lambert-Beers. Program ini membantuperhitungan analisis multikomponenyang bila dilakukan
secara manual cukup rumit. Program ini terintegrasi dengan sistem databaseyang menampung
nilai-nilai absorbtivitas molar berbagai macamzat dalam berbagai macampelarut. Databaseyang
aknn dibangun akan berisi nilai-nilai absorbtivitas molar dari lima bahan aktif obat Jlu dalant
pelarut HCl0,I N.
Untuk ntengtji keaktu'atan program / sistem database dilakukan uji perolehan kentbali
menggunakan santpel tablet sirnulasi berupa campuran bahan-balun aktif obat flu. Selain itu
dilakukanjuga uji terhadap beberapa tablet bermerek dagang untuk mengetahui tablet mana saja
yang dapat diuktu' secara akurat dengan program perangkat lunak ini. Untuk memenuhi
persyaratan Farnnkope, dilakukan juga validasi terhadap data absorbtivitas molar yang dipakai
sebagai database.
1. Pendahuluan
Obat dewasa ini sudah merupakan suatu kebutuhanpokok dalam hidup sehari-hari.Hampir
semuaorang pernah menggunakan obat. Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang dalam takaran
tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit,
menyembuhkan penyakit atau memelihara kesehatan [1]. Hal tersebut terutama didukung oleh
kecenderunganmasyarakat untuk mengobati dirinya sendiri (self medicalion) sebelum mendapat
pertolongan tenaga medis, terutama untuk penyakit pada tingkat keparahan yang tidak serius /
ringan. Salah satu penyakit yang biasanya sering diterapkan pengobatansendiri oleh masyarakat
adalahinfluenza / flu-
Influenza adalah suatu infeksi virus akut yang menyebabkan demam, hidung tersumbat,
batuh sakit kepala, malaise, dan peradangan pada bagian hidung sampai saluran nafas. Setiap
tahun penyebaran dari influenza timbul selama ak*rir musim gugur sampai awal musim dingin di
seluruh dunia. Influenza umunrnya disebabkanoleh virus Influenza A dan Influenza B, walaupun
virus saluran nafas lain dapat menimbulkan gejala yang samaseperti influenza [2,3].
Berdasarkan hal itu, pada masa sekarang ini banyak industri farmasi yang memprodulsi
obat-obat influenza dalam berbagai merek dagang,dengan komposisinya yang kurang lebih sarna-
Peningkatanproduksi obat-obat ini perlu diimbangi oleh peningkatandalam hal pengawasanmutu,
agar obat yang beredar tersebut dapat dipertanggungjawabkankeamanandan khasiatnya. Adapun
hal yang berkaitan langsung dengan kedua hal tersebut adalah kandungan bahan aktif dalam
sediaanobat.
Ada berbagaimacam metodepenetapankadarI kandunganbahanaktif dalam sediaanobat,
mulai dari metode konvensional menggunakantitrasi volumetri sampai menggunakaninstrumen
A-2 Proceedings,Komputerdan SistemIntelijen (KOMMIT 20021
Auditorium Universitas Gunadarma,Jakarta,2l - 22 Agustus 2fltr!
Z. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis digunakan terutama untuk analisa kuantitatif, tetapi dapat juga
untuk analisa kualitatif. Penggunaan untuk analisa kuantiatif didasarkan pada hukum Lambert-
Beers yang menyatakan hubungan empirik antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan
tebalnya larutan (Hukum Lambert / Bouguer), dan hubungan antara intensitas tadi dengan
konsentrasizat (Hukum Beers) 15,6,77.
Hukum Lambbrt-Beers
A = l og IoA t:e. b. c : a. b. c . . . . . (t )
Analisis SpektrofotometriUv-Vis PadaObat InfluenzaDenganMenggunakan
Aplikasi SistemPersamaanLinier
dengan: '
:,:"
A : serapan; Io : intensitas sinar yang datang; It : intensitas sinar yang diteruskan
(dihansmisikan); e = absolbtivitas molekuler / konstanta ekstingsi (L.mol-r.crn'); u : daya serap
(L.gr.cm-'); b = tebal larutan / kuvet (cm); c = konsentrasi(g.L-r, mg.ml--t).
Panjang gelombang yang digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif suatu zat
biasanyamerupakanpanjang gelombangdimana z.atyangbersangkutanmemberikan serapanyang
maksimum (1, maks), sebab keakuratan pengukurannyaakan lebih besar [8]. Hal tersebut dapat
terjadi karena pada panjang gelombang maksimum (1, maks) bentuk serapanpada umumnya landai
sehinggaperubahanyang tidak terlalu besarpada kurva serapantidak akan menyebabkankesalahan
pembacaanyang terlalu besarpula (dapatdiabaikan).
Serapan yang optimum untuk pengukuran dengan spektrofotometri UV-Vis ini berkisar
antara 0,2 - 0,8 [9]. Namun menurut literatur lain, serapansebesar2 - 3 relatif masih memberikan
hasil perhitungan yang cukup baik (untuk campuran),walaupun disarankanagar serapanberada di
bawah 2 untuk hasil yang lebih baik [0], dengancara mengencerkanlarutan zatyangakan diukur.
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Metodologi
5.2. Bahan:
l. Pemodelanspekfofotometri UV-Vis
Cara spektrofotometri molelanlar seperti yang telah diuraikan diatas tersebut scli
sederhana dan mudah penanganannya, dapat juga digunakan untuk melakukan spsili
campuran komponen. Adapun hal tersebut dilakukan dengan mencari model matenratib
Hukum Lambert dan Hukum Beers.
Syarat utama dalam penerapanhal tersebut adalah selain setiap jenis komponco
campuran harus diketahui, panjang gelombang pengukuran dan spektra tiap senya*r
campuran tersebut harus menunjukkan karakteristik tumpang tindih dan serapannya
sifat aditif. Dengan mengabaikan kemungkinan adanya efek matriks dan interaksi
.konsentrasi
senyawa dalam suatu campuran yang mengandungn komponen dapat dicai
rumusanmatematiksebagaiberikut:
Analisis SpektrofotometriUv-Vis PadaObat InfluenzaDenganMenggunakan A-5
Aplikasi Sistem PersamaanLinier
n
s1 . . .. . ( 2 )
Aly,=L rrL. b. C,
dengan :
Al..; = absorbansicampuranpada panjang gelombangj; e;\ = konstanta ekstingsi komponen i pada
panjang gelombang j; b : tebal larutan/sel/l$vet; Ci = konsenkasi komponen i dalam campuran
(mol/L).
Jika Pers. (2) diuraikan denganmengeliminasi nilai b yang konstan (b = I cm), maka akan
diperoleh sistem persamaanlinier sebagaiberikut :
Io ,I (
le, l I
tr r tl Z ... ttn ) llc[",.l
E Zt tZZ ... t2n , l
l: l= l
L^JI- ejr ejz ... tjn I l;;I
)L J
. . . .. ( 4 )
dengannilai konsentrasi(C) dapat dicari dengancara mengalikan matriks absorbsi total (A) dengan
invers dari matriks konstantaekstingsi (e).
Nilai konstanta ekstingsi/absorbsi molar (e) tersebut dapat ditentukan dengan standar
tunggal atau multi standar.Standartunggal artinya bahwa konstanta ekstingsi tersebut dicari hanya
dengan satu macam konsentrasi untuk tiap komponen. Sedang dengan multi standar, nilai e;l,i
tersebutditentukan melalui suatupersamaanregresi yang dibangun dari suatu deret standardengan
konsentrasiyang dibuat bertingkat. Adapun hal ini lebih dikenal denganpembuatankurva kalibrasi.
l'It]
EZt tZZ ... t2n
... (l)
ejr alz ... tln
['.][
F
Proceedings,Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002)
Auditorium Universias Gunadarma,Jakarta,2l - 22 Agustus 2002
i
Terlihat pada Pers. (5) bahwa ada dua langkah perhitungan utama yang harus dilakukan,
)tarhr:
.- Pro66 pcncanan InversMatiks dari Matrils Absorbtivitas Morar (e)
b- hoces pcrkahan Marits antara Invers Matiks Absorbtivitas Molar (e) dengan Matriks
ScrapanTotal (A).
3. Pembuatandatabaseabsorbtivitasmolar
Database dibuat menggunakan program Microsoft Access yang diintegrasikan dengan
Program melalui sistem DAO (Data Access Object)- DAO mengaiomodasikai akses data ke
(icrosoft Jet Engine Database atau ke file-fite Database yang berekstensi (.mdb). File-fite
berekstensi (.mdb) ini dapat dihasilkan menggunakanprogram ditabase Microioft lccess (MS
Access).MS Access yang akan digunakanadalahMS Access97.
Databaseyang tersediaberisikan data nilai konstantaekstingsi/serapanmolar/ absorbtivitas
molar (q) dari suatu zat pada berbagai panjang
-gelombang (),,). Zat-zat yang terdapat dalam
databasesaat ini baru terbatas pada bahan aktif yang biasa dipakai dalam formulasi obat-obat
influenza, yaitu : Parasetamol, Fenilpropanolamin HCl, Klorfeniramin Maleat, Kafein Anhidrat,
dan Salisilamida. Data absorbtivitas molar tersebutterbataspadapelarut HCI 0,1 N denganpanjang
gelombang analisis 200 nm - 360 nm dengan interval I nm yang telah diperoleh dari p.i.oUuun
sebelumnya[12]. (Catatan : FenilpropanolaminHCI / PPA telah dibatasi penggunaannyadi
Indonesia, dimana dalam setiap dosisnya kandunganPPA tidak boleh lebih dari ii Hal ini
dikarenakan adanya kecenderungan terjadinya stoke pada penderita yang terlalu -g. sering
mengkonsumsiPPA di Amerika Serikar).
Adapun beberapa bentuk tampilan program yang telah dibuat tampak pada Gambar 1
sampaidengan Gambar 4.
t-ir.agd
Fr--j J J r)
t{s.sep.t : lffii..."-_: f:--:J J .:J
E.Etssp d : p 6 E6 - - o* f- - .l I rl
votuh.Sspct: r!
li6-- ..
Pdat .:
"*
FEqh--------------] r---E--t
Jd$
H
K6pffi D&fi S.md
rqlpdn0{o)
: , *,,,1
u I,* IMl l --;-l ,i- ,,, I
r* :l
<iF d;lru!h;i;-. -:*:;rl
|-i')i'm ,''''|*|i& E-E{ : ie6 i ra{
berbeda secarasignifikan bila data absorbtivitasmolar yang lama berada diluar daerah 7 t 1,96.s
dari kurva normal data hasil percobaan.
Validasi data Absorbtivitas Molar yang sudah ada dimaksudkan untuk rnengecek
signifikansi perbedaan data tersebut dengan data percobaan yang dibuat sekarang. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat kestabilan absorbtivitasmolar suatu zat pada uji pengulangan dengan
kondisi yang berbeda. Bila ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan, hal ini dapat dipakai
untuk menunjukkan bahwa absorbtivitasmolar zat tersebut stabil.
Uji ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan95% (a:0,05), artinya data absorbtivitas
molar yang lama dikatakan berbedasecarasignifikan bila berada diluar daerah dengan luas 95%
dari kurva distribusi normal data absorbtivitasmolar baru. Adapun uji yang dilakukan merupakan
uji 2 pihak (kiri dan kanan).
Adapun dispersi dari data absorbtivitas molar yang baru dihitung menggunakan Standar
Deviasi (s, untuk distribusi sampel).Untuk menyelaraskannyadengan cr, maka perlu dihitung luas
kurva dibawah kurva distribusi normal dari nilai-nilai x dengan deviasi s, yaitu [13] :
l. 68,270Adari seluruh nilai observasi/ luas di bawah kurva normal terletak dalam interval 7 t t
2. 95,450 dari seluruh nilai observasi/ luas di bawah kurva normal terletak dalam interv'al 7 +
2s
3. 99,73ohdari seluruh nilai observasi/ luas di bawah kurva normal terletak dalam interval x +
3s
Dengan cara yang samadapat dihitung bahwa 95% darr seluruh nilai-nilai observasi(atau
dari seluruh luas dibawah kurva normal) terletak dalam interval x * 1,96r. Dengan demikian
dapat dilihat bahwa cr:0,05 setaradengan V x 1,96s.Oleh karena itu dapat dikatakanbahwa
data absorbtivitas molar yang lama tidak berbeda secarasignifikan bila nilainya terletak diantara
i -l,g6tdan 7 +1,96s.
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil validasi data absorbtivitas molar
yang dalam paper ini diwakilkan khususbahanParasetamol(lihat Tabel l).
. .. . . ( 6 )
Hasil uji perolehan kembali dikatakan cukup baik bila beradapada rentangg0 % - ll0 %
(syaratumum Farmakope Indonesia), lihat Tabel 2.
,"",",olilillf.l',Xi,H;,fll,f:H,[T5i:f
Bcratscrbuktablersimulasi
lffi fl!,fili:ff"fi';3
m& A? 105,8mg Bl 154,5mg 82 :
Al - 123,9 - -
135,4mg,Cl = 19,1.8
mg;volunesampltabletsimulasiA = 100rnl.t]:50 rnl.C:
100ml; fahor Jxnggnccran A = 25 kalr,B = l0 kati,C : 25
sam;rltabletsinrulasi
kati-
menurut etiket (berat formulasi), dengan kadar menurut perhitungan program (berat hitungl
denganrumus :
Teblet Rrta-rala
Berrnerk Narna Zat Pe.hatu/Ean lry (%)
Dagang (mg)
Dari penelitian ini diharapkanakan terbangun sebuahprototipe perangkat lunak yang dapat
melakukan analisis spektrofotometri UV-Vis dan dapat diterapkan pada industri farmasi. Secara
garis besar akan dapat diperoleh manfaat sebagaiberikut : :
. Mengatasi kompleksitas dalam melakukan analisis speldrofotometri UV-Vis pada obat flu,
yang pada umumnya komposisinya mengandung lebih dari satu bahan aktif, sehingga
dibutuhkan lebih dari satukurva kalibrasi sesuaidenganbahan aktifdalam sediaantersebut;
. Mampu menyederhanakanlangkah penetapankadar obat flu tersebut;
A-10 Proceedings,Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002,
Auditorium Universitas Gunadarma,Jakarta,2l -22 Agustus 2(IIl
7. Kesimpulan
Penelitian ini telah berhasil membuat perangkat lunak sistem database yang dapat
melakukan perhitungan persamaan simultan yang terintegrasi dengan suatu tabel databasc-
Keakuratan perhitungan oleh program sangat bergantung pada keakuratan nilai yang terdapar
dalam databaseyang dipergunakan. Dari hasil percobaandan pargujian yang dilakukan diperoleh
bahwa perhitungan dengan menggunakanprogram samadenganperhitunganyang dilakukan secara
manual.
Ketidakakuratan data absorbtivitas molar ditemukan dalam database, yaitu untuk nihi
absorbtivitas molar Kafein Anhidrat pada panjang gelombang 242 nm. Penggantiandata tersehl
ternyatamemberikan hasil uji perolehankembali yang lebih baik untuk tablet simulasi.
Zat-zat yang dapat dihitung secara akurat dengan program saat ini masih terbatas pade
Parasetamol,Kafein Anhidrat, dan Salisilamida dalam pelarut HCI 0,1 N yang memberikan hasrll
uji perolehan kembali yang baik. Fenilpropanolamin HCI dan Klorfeniramin Maleat masih sulir
diukur secara akurat dalam campuran dengan ketiga zat diatas karena umunnya keduanlz
mempunyai kadar yang kecil dan berbedajauh dalam komposisi obat-obatflu.
Tablet bermerek dagang yang dapat memberikan hasil perhitungan yang cukup baft
dengan sistem databaseyang ada adalah tablet A dan tablet D, yang tidak mempunyai kandungan
PPA dan CTM. Adapun dengan penambahankoleksi database,program ini dapat dipakai untuk
menghitung kadar campuran obat-obat atau bahan kimia lain asalkanspektra campuran komponen
tersebutbersifat tumpang tindih dan aditif.
8. Daftar Pustaka
u2l Giri, Made lndri Any., Usaha Penetapan Kadar Parasetamol, Fenilpropanolamin HCL,
Klorfeniramin Maleat, Kafein Anhidrat dan Salisilamida dalam Sedian Tablet......, Skripsi,
JurusanFarmasiFMIPA UI, Jakarta,2000.
F3l Dajan, Anto., Pengantar Metode Statistik, Jilid I, cetakankelima belas, Lembaga Penelitian,
Pendidikandan PeneranganEkonomi Sosial,Jakarta,1991.