FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PRAKTIKUM INSTRUMENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
BAB 1 PENDAHULUAN
radiasi pada daerah ultraviolet (200-400 nm) atau daerah sinar tampak
(400-800 nm). Analisis dapat digunakan yakni dengan penetuan
absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Analisis instrumen merupakan cabang dari analisis kimia yang
membahas mengenai analisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan
menggunakan perangkat instrumen yang memadai. Salah satu contoh
instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah spektrofotometer Uv-
Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa
senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200-400
nm) atau daerah sinar tampak (400-800 nm). Analisis dapat digunakan
yakni dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis
spektroskopi yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet
dekat (190-380) dan sinar tampak (380-780) dengan memakai
instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi
elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
ketimbang kualitatif. Spektrofotometer terdiri atas spektrometer dan
fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
instensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Spektrofotometer tersusun atas sumber spektrum tampak yang
kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau
blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara
sampel dan blangko ataupun pembanding (Noviyanto, 2020: 5).
Sinar ultraviolet dan sinar tampak merupakan radiasi
elektromagnetik yang dapat dianggap sebagai energi yang merambat
berbentuk gelombang. Panjang gelombang sering dinyatakan dalam
satuan nanometer dengan simbol panjang gelombang yaitu lambda
Spektrofotometer merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
analisis laboratorium yang terdiri dari dua bagian yaitu spektrometer
manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bias juga dilakukan
secara otomatis dengan menggunakan computer (sirkuit kelompok).
Untuk jenis yang kedua ini instrumentasi tidak bias dipisahkan dengan
bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri (Aris. 2022).
Pengukuran instrumen dapat dilakukan secara mekanik dan listrik,
contoh secara mekanik adalah thermometer air raksa dan alcohol,
thermometer gas, tekanan uap, dan bimetal. Contoh pengukuran
instrument denagn menggunakan listrik adalah termometer listrik,
termistor, dan termocopel. Ada juga dengan menggunakan radiasi,
seperti barometer optik, dan radiasi. Dalam pengukuran instrument
kita juga sering mendengar beberapa istilah seperti kepekaan,
ketelitian, ketepatan, kalibrasi serta banyak istilah lainnya. Selain
istilah ada juga standar pengukuran, yaitu standar internasional,
primer, sekunder, dan kerja. Dalam tahap pengukuran instrument juga
ada 3 tahap, yakni tahap detector, tahap anatara, dan tahap akhir
(Asriwati. 2018).
Interaksi antara radiasi elektromagnetik di daerah UV/Vis dengan
spesies kimia dapat menyebabkan terjadinya eksitasi molekul atau
transisi elektronik dari tingkat energi dasar (ground state) ke tingkat
energi yang lebih tinggi (excited state) akibat mengabsorpsi foton (hv).
Energi yang terserap selanjutnya terbuang sebagai kalor atau
tersalurkan dalam reaksi kimia (misalnya isomerisasi atau reaksi-
reaksi radikal bebas). Absorpsi sinar oleh spesies kimia di daerah
UV/Vis pada umumnya menghasilkan eksitasi elektron ikatan
(bonding). Oleh sebab itu, panjang gelombang absorpsi maksimum
yang dihasilkan berhubungan erat dengan jenis ikatan yang ada dalam
molekul spesies kimia tersebut. Dengan mengetahui jenis ikatan suatu
molekul, kita dapat mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang
terdapat dalam suatu molekul. Hal ini merupakan dasar dari analisis
kualitatif secara spektrofotometri (Khaldun, 2018)
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari
4.1 Hasil
1. Spesifisitas
2. Linieritas
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
3. Presisi
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 Konsentrasi larutan baku yang 12 ppm
diukur
2 Data absorban pengukuran larutan 1 = 1,034
baku enam kali pengulangan 2 = 1,032
3 = 1,031
4 = 1,031
5 = 1,032
6 = 1,031
3 Kriteria penerimaan 0,2 – 0,8
4 Hasil yang didapat RSD = 0,143
5 Kesimpulan Memenuhi syarat
4. BD dan BK
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 Seri konsentrasi larutan baku 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0 ppm
yang digunakan unruk kurva
baku
5. Akurasi
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 Data absorban larutan sampel PCT 1= 0,032
enam kali pengulangan 2= 0,028
3= 0,031
4= 0,030
5= 0,029
6= 0,031
2 Data absorban larutan sampel PCT 1= 0,012
+ 2 mL larutan baku enam kali 2= 0,008
pengulangan 3= 0,005
4= 0,011
5= 0,064
6= 0,009
3 Konsentrasi larutan sampel sebelum 1= 0,0355
penambahan baku, enam kali 2= 0,0315
pengulangan 3= 0,0345
4 = 0,0335
5 = 0,0325
6 = 0,0345
4 Konsentrasi larutan sampel setelah 1 = 17,17866
penambahan baku, enam kali 2 = 17,17466
pengulangan 3 = 17,17166
4 = 17,17766
5 = 17,17066
6 = 17,1756
𝐴−𝐵
5 % Recovery : 𝑥 100% 1 = 17,169%
𝐶
2 = 17,1667%
Enam kali pengulangan 3 = 17,1629%
4 = 17,1692%
5 = 17,1624%
6 = 17,1669%
6 Rata rata % Recovery 17,16619%
7 Kesimpulan Tidak memenuhi syarat
6. Perhitungan Kadar
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 Nama sampel Tablet parasetamol
2 Data absorban pengukuran larutan 1= 0,027
sampel dua kali pengulangan 2= 0,042
3 Data konsentrasi pengukuran 1= - 0,772
larutan sampel dua kali 2= - 0,758
pengulangan
4 Kadar sampel dua kali pengulangan 1 = - 24.462,0253%
2 = - 23. 987,3417%
5 Kadar rata rata sampel (%) - 48.449,3670%
4.2 Pembahasan
Tablet Parasetamol mengandung Parasetamol, C₈H₉NO₂, tidak
kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera
pada etiket. Baku pembanding Parasetamol; tidak boleh dikeringkan,
disimpan dalam wadah tertutup rapat, dan terlindung cahaya.
Salah satu metode instrumen yang paling sering diterapkan
dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair)
berdasarkan absorbansi foton. Agar sampel dapat menyerap foton
pada daerah UV-VIS (panjang gelombang foton 200 nm – 800 nm),
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : Hasil yang diperoleh pada praktikum penentuan
kadar tablet Parasetamol dengan menggunakan spektrofotometr UV-
Vis yaitu kadar Parasetamol yang diperoleh sebesar – 48.449,3670%
sedangkan standar syarat yang telah ditentukan pada Farmakope
Indonesia yaitu Tablet Parasetamol mengandung Parasetamol,
C₈H₉NO₂, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari
jumiah yang tertera pada etiket, sehingga dikatakan tidak memenuhi
syarat.
5.2 Saran
Adapun saran saya terhadap praktikum kali ini yaitu: saat
praktikan bekerja di dalam laboratorium diharapkan lebih teliti,
terutama saat melakukan pengujian kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Perhitungan
➢ Linieritas
a. Persamaan regresi
y = bx + a
R² = 0,9818
r = √𝑅²
= √0,9818
= 0,9908
Diketahui :
y = bx+a
Dimana,
b = 0,0685
x = konsentrasi larutan
a = 0,1782
(yi-y)² :
3 ppm
(0,3837 - 0,349)²
= 0,00120409
6 ppm
(0,5892- 0,592)²
= 0,00000784
9 ppm
(0,7947- 0,838)²
= 0,00187489
12 ppm
(1,0002- 1,042)²
= 0,00174724
15 ppm
(1,2057- 1,151)²
= 0,00299209
c. Nilai Sy
Σ(yi−y)²
Sy =√ 𝑛−2
0,00782
=√ 3
= 0,0510
d. Nilai Sx0
Sy
Sx0 = 𝑏
0,0520
=
0,0685
= 0,7445
e. Nilai Vx0
Sx0
Vx0 = 𝑥 x 100%
0,7445
= 45 x 100%
= 1,65 %
f. Nilai RSD
Diketahui :
x̄ = 1,031
n-1 = 5
Penyelesaian :
SD =
(1,034 − 1,031 ) 2 +(1,032−1,031) 2 +(1,031−1,031) 2+(1,031−1,031) 2+(1,032−1,031) 2 +
√ (1,031−1,031) 2
6−1
0,000011
=√ 5
SD = 0,00148
𝑆𝐷
RSD = X 100%
x̄
0,00148
= X 100%
1,031
= 0,143%
g. Nilai BD dan BK
Persamaan regresi:
Y = bx + a
b = 0,0156
a = 0,0822
r = 1622
h. Vx0
Σ(yi−y)²
Sy =√ 𝑛−2
0,00406
=√ 3
= 0,03674
Sy
Sx0 = 𝑏
0,03674
= 0,0156
= 2,355
Sx0
Vx0 = x 100%
𝑥
2,355
= 15 x 100%
= 15,7018 %
i. BD & BQ
3 𝑥 0,0403
𝐵𝐷 =
0,0156
= 7,75
10 𝑥 0,0403
BK =
0,0156
= 25,833
j. Akurasi
Pengulangan 1 :
𝑦 − 𝑎
𝑥 =
𝑏
0,032 − 0,030
=
− 8,5714
= 0,0355
Pengulangan 2 :
𝑦 − 𝑎
𝑥 =
𝑏
0,028 − 0,030
=
− 8,5714
= 0,0315
Pengulangan 3 :
𝑦 − 𝑎
𝑥 =
𝑏
0,031 − 0,030
=
− 8,5714
= 0,0343
Pengulangan 4 :
𝑦 − 𝑎
𝑥 =
𝑏
0,030 − 0,030
=
− 8,5714
= 0,0335
Pengulangan 5 :
𝑦 − 𝑎
𝑥 =
𝑏
0,030 − 0,030
=
− 8,5714
= 0,0325
Pengulangan 6:
𝑦 − 𝑎
𝑥 =
𝑏
0,031 − 0,030
=
− 8,5714
= 0,0345
Perhitungan kadar
Rumus :
𝐶 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝐹𝑝
% kadar = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑥 100%
Replikasi 1 :
− 0,773 𝑥 25 𝑥 200
% kadar = 15,8 𝑚𝑔
𝑥 100%
= - 24.462,0253 %
Replikasi 2 :
− 0,758 𝑥 25 𝑥 200
% kadar = 15,8 𝑚𝑔
𝑥 100%
= - 23.987,3417 %
Rata-rata % Kadar
− 23.987,3417 + (− 24.462,0253)
2
= - 48.449,3670 %.