11.05.02.011 Bab Iv
11.05.02.011 Bab Iv
BAB IV
National Cooperative Business Association yang didirikan pada tahun 1980 dengan
nama PUSKUD (Pusat Koperasi Unit Desa) Timor-Timur pada Jaman kekuasan
Indonesia merupakan salah satu unit usaha yang membawah beberapa KUD
(Koperasi Unit Desa) yang berlokasi di kecamatan Dili Barat Jalan Sebastio da
Association (NCBA) yang berasal dari Washintong Amerika mulai masuk ke Timor-
Timur, bekerja sama dengan PUSKUD yang usaha bisnisnya difokuskan pada
kurang lebih 3 (Tiga) bulan dan setelah Timor-Timur menentukan nasibnya sendiri
atau Merdeka, maka pada tahun 2000 nama PUSKUD merubah nama menjadi
(CCT-NCBA) yang berlokasi di Rua Dr. Barros Gomes no. 16 Bidau Licedere Dili,
Postu administratif Cristo-Rei, Munisipiu Dili atau kurang lebih 500 meter dari Istana
Perdana Mentri, dari jantung ibu kota Negara Timor-Leste dengan ketinggian 800-
NCBA) berkiprah di bumi pertiwi Negara Republik Demokrat Timor-Leste yang baru
melepaskan diri dari jajahan bangsa Indonesia selama 24 tahun lewat jejak
pendapatan pada tanggal 30 Agustus 1999, melalui momentum ini rakyat Timor-
merdeka.
(Cooperativa Caf Timor) dan mulai membuka lapangan kerja melalui berbagai
divisi yakni:
1. Divisi Organic; yaitu sebagai divisi induk dari semua divisi usaha di dalam
dari hasil pengeksporan kopi organik. Dikatakan kopi organik karena kopi
keseluruhan.
paronisasi.
4.2.1. Visi
4.2.2. Misi
pada anggota, berkembang jangka panjang menjadi industri Pabrik dan Pertanian
Munisipiu Dili atau kurang lebih 500 meter dari Istana Perdana Mentri, dari jantung
ibu kota Negara Timor-Leste dengan ketinggian 800-1200 meter diatas permukaan
laut.
ditentukan oleh pihak perusahaan sebagai tempat yang layak untuk membangun
pabrik Kopi Bubuk dengan memperlihatkan dari berbagai faktor yang sebagai
berikut:
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang diperlukan untuk proses produksi
merupakan kopi biji yang diambil dari Gudang CCT-NCBA Bidau Akadiru-
2. Tenaga Kerja
perusahaan tersebut banyak tersedia tenaga kerja tetapi tenaga kerja untuk
serta produk dapat dieksporkan ke luar negri yakni negara Australia Tiap
menggunakan sumber energi listrik dari PLN. Dan menggunakan air dari SAS
serta sarana komunikasi dari Timor Telecom (TT) dan Telemor sehingga
6. Modal
Modal yang didapat perusahaan hanya berasal dari pemilik perusahaan itu
sendiri.
1. Ekspansi
2. Sosial
tersebut.
aktivitas yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Untuk kemana aktivitas
pemasaran. Banyak hal-hal tersebut dapat dijadikan tolak ukur berhasil tidaknya
produk kopi bubuk hingga pemasaran, serta dapat mengetahui ada tidaknya masalah
yang berhubungan dengan tujuan perusahaan, baik itu tujuan secara khusus dalam
perusahaan, tujuan secara umum, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang
perusahaan CCT-NCBA.
kurang dari satu tahun, misalnya: satu bulan, dan lain sebagainya.
1. Melancarkan semua aspek produksi yang menyangkut kopi bubuk, baik itu
perusahaan pesaing.
3. Tetap bisa memenuhi permintaan dan kebutuhan produk yang diinginkan oleh
konsumen.
wewenang dan tanggung jawab, serta hubungan kerja antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi suatu perusahaan dapat
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan
bertanggung jawab langsung atas suatu kegiatan yang telah ditetapkan dalam
Berikut ini adalah struktur organisasi Pabrik kopi Bubuk Perusahaan CCT-NCBA
Manleuana :
Director Geral
Manajer Operasional
Domingos da Silva 1. Tome mouzinho Antnio de Araujo Daniel pereira Gabriel Caldas
2. Aleixo Pereira
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan CCT-NCBA Manleuana.
Manleuana
(manajer).
a. Mengontrol dan mengawasi kualitas kopi biji yang ingin digoreng atau
diproduk.
pabrik.
e. Bertanggung jawab atas pengeksporan produk kopi bubuk dan biji pada
luar negri.
keadaan pasar.
3. Bagian penggorengan
c. Mengontrol kualitas hasil gorengan kopi agar sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
efektif.
efektif.
5. Bagian Bungkusan
6. Bagian Press
Hanya melakukan pengepressan pada kopi yang sudah dibungkus dan telah
ditimbang.
Berikut ini gambar peta Lokasi pabrik Kopi Bubuk di perusahan CCT-NCBA
Luas tanah : 50 m.
CCT-NCBA
Manleuana
Adapun layout dari Perusahaan CCT-NCBA Manleuana dapat dilihat pada gambar
berikut :
Keterangan:
1. Penggorengan Kopi
2. Penggilingan kopi
4. Tempat penyimpanan biji kopi goreng dan kopi bubuk untuk proses
selanjutnya
6. Pengepresan
7. pengaturan
10. Pelipatan plastik hitam dan dos untuk mengisi kopi dan menempel waktu
berpendidikan SLTA, 3 orang responden denagn 37.5% dan untuk anggota CCT-
dengan 12.5%.
Manleuana
6 Mesin press 2
7 Mesin masa berlaku 1
8 Balde 10
9 Mesin Java Aluminium Warej Marpion Group 2
(Bikan Dasi)
10 Wedderburn (timbang bungkusan) 3
11 Hualian machinery group (press bungkusan) 5
12 Mesin menempel waktu masa berlaku 1
13 Kayu melipat plastic 10
14 Isolasi 2
15 Mx Joyko 1
berikut:
Jam kerja :
Sehingga total jam kerja ditambah dengan jam istirahat adalah 8 (Delapan)
Gaji adalah salah satu hak yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja
pada perusahaan, karena gaji yang diperoleh dan diterima dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari perusahaan kepada karyawan atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah
Menurut Hasibuan (2002) menyatakan bahwa Gaji adalah balas jasa yang
dibayar kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti serta menurut
STATUS JUMLAH
NO. JUMLAH GAJI ($)
KARYAWAN KARYAWAN
1 Tetap 3 Orang U$ 160/bulan
2 Tidak Tetap 5 Orang U$ 5/hari
TOTAL 8 Orang -
2. Memberikan perawatan dan pengobatan secara gratis pada karyawan bila sakit
perusahaan.
Dalam analisa data ini akan diuji mengenai Tenaga Kerja (X) dengan
pengendalian proses produksi Kopi bubuk (Y) dapat dibuat tabel pada tabulasi hasil
1 4 3 3 5 2 4 5 4 4 4 3 2 5 3 3 3 3 5 2 4 71
2 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 3 5 85
3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 4 85
4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 5 5 5 5 84
5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 3 4 4 5 4 1 3 75
6 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 1 2 56
7 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 56
8 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 87
9 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 2 4 86
10 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 1 1 4 2 3 2 1 2 45
TOTAL 41 36 34 42 39 37 34 38 39 39 33 22 42 33 43 37 41 40 25 35 730
Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk
mengukur apa yang diukur (Ancok 1995 dalam Singarimbun dan Effendi 1995).
Valid tidaknya suatu items instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks
korelasi product moment Pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya,
No. RESP X Y X2 Y2 XY
1 4 71 16 5041 284
2 5 85 25 7225 425
3 4 85 16 7225 340
4 4 84 16 7056 336
5 5 75 25 5625 375
6 3 56 9 3136 168
7 3 56 9 3136 168
8 5 87 25 7569 435
9 5 86 25 7396 430
10 3 45 9 2025 135
Dimana :
X=41
Y=730
X2=175
Y2=55434
XY=3096
No.
rhitung rtabel Kesimpulan
Item
1 0.847 0.632 Valid
Uji Reliabilitas merupakan salah satu indeks yang menunjukkan sebagai alat
pengukuran yang dipercayakan, Bila alat pengukuran tersebut dipakai dua kali untuk
mengukur item yang sama dan hasil yang diperoleh relatif sama maka alat tersebut
dikatakan reliable.
berikut :
Dan juga dalam perhitungan ini dapat menggunakan rumus yang sama maka
varians untuk tiap butir-butir pertanyaan ke-2, ke-3 dan seterusnya sampai ke-20
0.84, 0.84, 0.76, 0.89, 0.61, 1.24, 1.56, 0.49, 0.09, 0.61, 0.36, 1.36, 1.21, 0.61, 0.81,
= 0.69 + 0.84 + 0.84 + 0.76 + 0.89 + 0.61 + 1.24 + 1.56 + 0.49 + 0.09 + 0.61
= 17.96
Interpretasi output :
Dari hasil output tersebut diatas disimpulkan bahwa pada semua item-item
tersebut yang dilakukan dengan uji reliabilitas pada alpha if item deleted adalah nilai
alpha yang komulatif dari seluruh item variabel maka hasil yang didapatkan dari uji
Terlihat pada tabel 4.9. memberikan gambaran yang jelas dari hasil uji
reliabilitas, untuk itu pada item pertanyaan 1 dengan alpha item sebesar 0.754 >
Pada Persoalan penelitian ini dapat dirumuskan dan telah diturunkan dalam
Y = a + bX.
Keterangan :
X = Variabel independen
pengaruh antara Tenaga Kerja ( X) dengan Pengendalian proses produksi (Y) adalah
sebagai berikut :
(rumus), sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b) dapat dicari
nilai
sedangkan nilai
= 60.737-27.04
=33.697
Table 4.11. Hasil persamaan regresi dari tenaga kerja 1 sampai 10 dibanding
dengan variabel Pengendalian prosesn Produksi sebagai berikut :
1 33.697 33
2 36.401 22
3 37.753 42
4 32.345 33
5 34.373 43
6 35.725 37
7 37.753 41
8 35.049 40
9 34.373 25
10 34.373 35
Dilihat dari tabel 4.11. tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa antara jumlah
tenaga kerja pada bagian penggorengan, penggilingan kopi dan keahliannya masing-
Regression
deviasi 7.109
Dilihat dari table 4.13. korelasi diatas dapat ditentukan pada kuat atau
dapat dijelaskan bahwa nilai Korelasi Parsial antara Faktor Tenaga Kerja terhadap
pengendalian proses produksi sebesar -0.255 yang berarti ada pengaruh yang sangat
dengan presentase sebesar -25.5% dengan asumsi variabel lain tetap. Dilihat pada
Berdasarkan hasil output pada table 4.14. diatas dinyatakan bahwa hasil
memperoleh nilai koefisien sebesar 0.255 dengan Angka R Square atau Koefisien
Determinasi (R2) adalah 0.065. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pada besarnya
presentase Pengendalian Proses produksi dapat dijelaskan oleh variabel Tenaga Kerja
dengan koefisien R Square atau disebut dengan koefisien determinasi sebesar 6.5%
sedangkan sisanya adalah 93.5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel
Dari tabel 4.15. ANOVA mendapatkan F hitung sebesar 0.559 dengan tingkat
signifikansi 0.476a. Oleh karena probabilitas 0.476a lebih besar dari 0.05, maka model
Dari tabel 4.16. dinyatakan bahwa ada Pengaruh antara variabel Tenaga Kerja
dengan pengendalian proses produksi yang memiliki arah atau tanda yang
signifikannya lebih > 0.05. Dengan nilai t hitung 1.767 dengan koefisien regresi
sebesar -0.676 dan nilai probabilitas sebesar 0.115 lebih > 0.05, maka hal ini
positif terhadap Tenaga Kerja. Dilihat pada lampiran, tabel 4.16. coefficients
4.13.2. Pembahasan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengendalian proses produksi. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar -0.676 menyatakan bahwa setiap
kenaikan tenaga kerja sebesar 1 satuan maka akan menaikan pengendalian proses
produksi sebesar 60.737 satuan. Hal ini juga dapat dilihat dari korelasi regresi (R)
yang bernilai positif antara tenaga kerja dan pengendalian proses produksi sebesar
0.225. Nilai signifikan pada tabel sebesar 0.115 juga mengidentifikasikan bahwa
proses produksi. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai koefisien determinasi R2
sebesar 0.065 yang berarti bahwa 6.5% variasi atau naik turunnya nilai pengendalian
proses produksi dipengaruh oleh variabel tenaga kerja, sedangkan sisanya sebesar
93.5% dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
adalah keterbatasan dalam jumlah responden yang ditelitikan hanyalah 25% dari