Anda di halaman 1dari 32

Tugas Akhir

Jurusan Teknik Industri

BAB IV

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Perusahaan CCT NCBA

Perusahaan CCT-NCBA diperpanjangkan adalah Cooperativa Caf Timor-

National Cooperative Business Association yang didirikan pada tahun 1980 dengan

nama PUSKUD (Pusat Koperasi Unit Desa) Timor-Timur pada Jaman kekuasan

Indonesia merupakan salah satu unit usaha yang membawah beberapa KUD

(Koperasi Unit Desa) yang berlokasi di kecamatan Dili Barat Jalan Sebastio da

Costa Colmera Dili.

PUSKUD merupakan gabungan dari seluruh koperasi-koperasi (KUD) di

Timor-Timur dan pada tahun 1994 muncul National Cooperative Business

Association (NCBA) yang berasal dari Washintong Amerika mulai masuk ke Timor-

Timur, bekerja sama dengan PUSKUD yang usaha bisnisnya difokuskan pada

pengolahan kopi organik, dengan lokasi operasional diantaranya:

1. Liquica (pabrik Leotela)

2. Maubisse (pabrik Aitalo) dan

3. Ermera (pabrik Aifu) hingga sekarang.

Pada tahun 1999 terjadi Referendum untuk menentukan status Timor-Timur

menjadi sebuah Negara maka PUSKUD-NCBA tidak menjalankan fungsinya selama

kurang lebih 3 (Tiga) bulan dan setelah Timor-Timur menentukan nasibnya sendiri

atau Merdeka, maka pada tahun 2000 nama PUSKUD merubah nama menjadi

Marcelino Gonzalves da Silva 33


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Cooperativa Caf Timor-National Cooperative Business Association yang disingkat

(CCT-NCBA) yang berlokasi di Rua Dr. Barros Gomes no. 16 Bidau Licedere Dili,

Postu administratif Cristo-Rei, Munisipiu Dili atau kurang lebih 500 meter dari Istana

Perdana Mentri, dari jantung ibu kota Negara Timor-Leste dengan ketinggian 800-

1200 meter diatas permukaan laut.

Cooperativa Caf Timor-Nacional Cooperative Busniss Assosiation (CCT-

NCBA) berkiprah di bumi pertiwi Negara Republik Demokrat Timor-Leste yang baru

melepaskan diri dari jajahan bangsa Indonesia selama 24 tahun lewat jejak

pendapatan pada tanggal 30 Agustus 1999, melalui momentum ini rakyat Timor-

Leste meraih kemenangan yang dicita-citakan selama kurang waktu 24 tahun,yakni

merdeka.

Pada tanggal 20 Mei 2002 rakyat Timor-Leste juga memproklamasikan

kemerdekan Timor-Leste, seiring dengan kemerdekaan ini maka berdirilah CCT

(Cooperativa Caf Timor) dan mulai membuka lapangan kerja melalui berbagai

divisi yakni:

1. Divisi Organic; yaitu sebagai divisi induk dari semua divisi usaha di dalam

perusahaan CCT-NCBA serta kegiatan usahanya, dan mendatangkan profit

dari hasil pengeksporan kopi organik. Dikatakan kopi organik karena kopi

tidak diberikan pupuk, tetapi mengunakan pupuk organik.

2. Divisi Keuangan; yaitu divisi yang mengelola keuangan perusahaan secara

keseluruhan.

Marcelino Gonzalves da Silva 34


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

3. Divisi Kesehatan; yaitu divisi yang bekerja dengan memberikan pelayanan

kesehatan, kepada seluruh masyarakat kopi organik dan mendirikan klinik

setiap daerah penghasilan kopi.

4. Divisi Disertifikasi Usaha; yaitu divisi yang bergerak di bidang pembibitan

kembali pohon pelindung kopi, kayu bakar serta bergerak di bidang

paronisasi.

4.2. Visi dan Misi Perusahaan CCT-NCBA

4.2.1. Visi

Terwujudnya kehidupan anggota Cooperativa Caf Timor-Nacional

Cooperative Business Assosiation (CCT-NCBA) yang damai kesejahteraan dalam

satu kesatuan ekonomi anggota yang kuat.

4.2.2. Misi

Memperkuat usaha CCT-NCBA sehingga mampu memberikan pelayanan

pada anggota, berkembang jangka panjang menjadi industri Pabrik dan Pertanian

yang kuat di Negara Timor-Leste.

1. Memperkuat CCT-NCBA untuk meningkatkan perkembangan usaha

dibidang usaha Diversifikasi pertanian.

2. Meningkatkan pelayanan CCT-NCBA terhadap anggota.

3. Membangun memitrakan dengan anggota baik didalam negri maupun luar

negri yang saling menguntungkan.

Marcelino Gonzalves da Silva 35


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

4.3. Lokasi Perusahaan

Letak lokasi Kantor Administrasi perusahaan CCT-NCBA adalah di Rua Dr.

Barros Gomes no. 16 Bidau Licedere Dili, postu Administratif Cristo-Rei,

Munisipiu Dili atau kurang lebih 500 meter dari Istana Perdana Mentri, dari jantung

ibu kota Negara Timor-Leste dengan ketinggian 800-1200 meter diatas permukaan

laut.

Namun tempat dan daerah penelitian yang penulis melakukan penelitian

Tugas Akhir ini di Perusahaan CCT-NCBA Manleuana di suco Manleuana Aldeia

Lisbutak postu Administratif Dom Aleixo, Munisipiu Dili Timor-Leste, yang

ditentukan oleh pihak perusahaan sebagai tempat yang layak untuk membangun

pabrik Kopi Bubuk dengan memperlihatkan dari berbagai faktor yang sebagai

berikut:

4.3.1. Faktor Primer

Dalam menentukan lokasi tempat pabrik Kopi Bubuk, perusahaan CCT-

NCBAmempertimbangkan faktor primer, diantaranya sebagai berikut:

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang diperlukan untuk proses produksi

merupakan kopi biji yang diambil dari Gudang CCT-NCBA Bidau Akadiru-

hun. Jadi perusahaan tersebut tidak mengalami kesulitan dalam penyediaan

bahan baku untuk proses produksi.

2. Tenaga Kerja

Marcelino Gonzalves da Silva 36


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi Perusahaan CCT-NCBA

Manleuanatidaklah mengalami sedikit kesulitan, karena di daerah sekitar

perusahaan tersebut banyak tersedia tenaga kerja tetapi tenaga kerja untuk

produksi kopi bubuk sedikit.

3. Pasar dan Transportasi

Untuk memasaran produk yang diproduksi oleh perusahaan CCT-NCBA

Manleuana sangatlah tidak menyulitkan karena perusahaan sudah

mendapatkan beberapa langganan dari supermarket di Kota Dili dan lain-lain

serta produk dapat dieksporkan ke luar negri yakni negara Australia Tiap

tahun 2 kali ekspor. Dan untuk transportasi hanyalah menggunakan

transportasi dari perusahaan.

4. Energi listrik, air dan sarana telekomunikasi.

5. Cabang pabrik kopi Bubuk perusahaan CCT-NCBA Manleuana

menggunakan sumber energi listrik dari PLN. Dan menggunakan air dari SAS

serta sarana komunikasi dari Timor Telecom (TT) dan Telemor sehingga

sangat membantu perusahaan dalam kelancaran usaha dan proses produksinya

6. Modal

Modal yang didapat perusahaan hanya berasal dari pemilik perusahaan itu

sendiri.

Marcelino Gonzalves da Silva 37


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

4.3.2. Faktor Sekunder

Faktor sekunder yang mendasari pemilihan lokasi Perusahaan CCT-

NCBAadalah sebagai berikut :

1. Ekspansi

Lokasi perusahaan pabrik kopi bubuk Manleuana sangat mudah untuk

memperluas tempat pabriknya, baik pelebaran gedung maupun menambahkan

mesin-mesin lain untuk produksi kopi bubuk, karena perusahaan masih

mempunyai tanah kosong 3 hektar ke belakang perusahaan tersebut.

2. Sosial

Dukungnya berdiri Perusahaan CCT-NCBA Manleuana, karena berarti

membuka lapangan kerja bagi penduduk dan masyarakat disekitar perusahaan

tersebut.

4.4. Tujuan dan Fungsi Perusahaan CCT-NCBA

Pada Dasarnya disetiap perusahaan selalu mempunyai tujuan dan aktivitas-

aktivitas yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Untuk kemana aktivitas

tersebut diarahkan, bagaimana menganalisa pengaruh jumlah tenaga kerja,

Bagaimana mengendalikan proses produksi, serta untuk mengoptimal keadaan

pemasaran. Banyak hal-hal tersebut dapat dijadikan tolak ukur berhasil tidaknya

segala aktivitas yang telah dilaksanakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas

produk kopi bubuk hingga pemasaran, serta dapat mengetahui ada tidaknya masalah

yang berhubungan dengan tujuan perusahaan, baik itu tujuan secara khusus dalam

Marcelino Gonzalves da Silva 38


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

perusahaan, tujuan secara umum, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang

perusahaan CCT-NCBA.

4.4.1. Adapun tujuan-tujuan dari perusahaan CCT-NCBA sebagai berikut:

1. Tujuan Secara Khusus Dalam Perusahaan CCT-NCBA

Yaitu untuk menambah dan meningkatkan kesejahteraan dan taraf kehidupan

anggota pada khususnya dalam perusahaan tersebut.

2. Tujuan Secara Umum

Untuk Meningkatkan kesejahteraan dan taraf kehidupan masyarakat pada

umumnya dengan program-program yang ada dalam perusahaan CCT-NCBA.

3. Tujuan Jangka Pendek

Merupakan tujuan dari perusahaan CCT-NCBA yang memiliki jangka waktu

kurang dari satu tahun, misalnya: satu bulan, dan lain sebagainya.

Adapun tujuan-tujuan lain yang dimaksud dari perusahan CCT-NCBA yakni:

1. Melancarkan semua aspek produksi yang menyangkut kopi bubuk, baik itu

bahan baku, persediaan lain maupun proses produksi dalam perusahaan.

2. Meningkatkan kualitas produk untuk mempertahankan posisi perusahaan dari

perusahaan pesaing.

3. Tetap bisa memenuhi permintaan dan kebutuhan produk yang diinginkan oleh

konsumen.

Marcelino Gonzalves da Silva 39


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

4.4.2. Fungsi Perusahaan

Fungsi Perusahaan CCT-NCBA sebagai gerakan-gerakan dibagian ekonomi

rakyat Timor-Leste serta untuk membangun dan meningkatan sistem perekonomian

Negara Republik Demokrasi Timor-Leste.

4.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan yang sistematis tentang tugas,

wewenang dan tanggung jawab, serta hubungan kerja antara tiap bagian serta posisi

yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan

operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan untuk mencapai

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi suatu perusahaan dapat

menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan

yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Struktur organisasi berbentuk garis ini dimaksudkan agar karyawan

bertanggung jawab langsung atas suatu kegiatan yang telah ditetapkan dalam

bidangnya masing-masing. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai

susunan atau bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan.

Marcelino Gonzalves da Silva 40


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Berikut ini adalah struktur organisasi Pabrik kopi Bubuk Perusahaan CCT-NCBA

Manleuana :

Director Geral

Ir.Sisto Moniz Piedade

Manajer Operasional

Drs. Ola Lema Paulus

Penggorengan Pengilingan Pembungkusan Pres Pengaturan

Domingos da Silva 1. Tome mouzinho Antnio de Araujo Daniel pereira Gabriel Caldas
2. Aleixo Pereira
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan CCT-NCBA Manleuana.

4.5.1. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Dalam Perusahaan CCT-NCBA

Manleuana

Setelah kita mengetahui tentang struktur organisasi dari perusahaan CCT-

NCBA Manleuana mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam

kegiatan operasional adalah sebagai berikut :

1. Direktur Geral Perusahaan

a. Memimpin dan Menentukan kebijaksanaan perusahaan untuk menerbitkan

kebijakan-kebijakan perusahan baik bersifat umum atau khusus mengenai

keuangan, produksi dan pemasaran.

Marcelino Gonzalves da Silva 41


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian

(manajer).

c. Bertanggung jawab atas kelansungan hidup perusahaan.

d. Mengorganisasi perusahaan dan memberikan wewenang kepada bawahan

untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

2. Manager Operasional Pabrik Kopi Bubuk

a. Mengontrol dan mengawasi kualitas kopi biji yang ingin digoreng atau

diproduk.

b. Monitoring keadaan stok/gudang, yaitu untuk produk jadi maupun

bungkusan kopi bubuk.

c. Mengetahui dan mengawasi keadaan tenaga kerja yang bekerja dalam

pabrik.

d. Bertanggung jawab atas pemasaran mengenai penjualan produk (kopi

bubuk dan biji).

e. Bertanggung jawab atas pengeksporan produk kopi bubuk dan biji pada

luar negri.

f. Menentukan strategi pemasaran dengan mempelajari dan menganalisa

keadaan pasar.

3. Bagian penggorengan

a. Menimbang kopi sebelum digoreng

b. Mengkoordinisir dan mengoperasikan jalannya perencanaan dan

pengendalian produksi dalam mengendalikan proses produksi kopi bubuk.

Marcelino Gonzalves da Silva 42


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

c. Mengontrol kualitas hasil gorengan kopi agar sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan.

d. Membuat kebijakan agar mesin dapat berproduksi secara efisien dan

efektif.

4. Bagian penggilingan Kopi

a. Melaksanakan pengilingan kopi

b. Menyiapkan kopi bubuk untuk dibungkus.

c. Mengontrol dan mengawasi mesin agar beroperasi secara efesien dan

efektif.

5. Bagian Bungkusan

a. Menyiapkan plastik untuk dibungkus

b. Melakukan pembungkusan diantaranya untuk 250g, kopi bubuk dan biji,

500g, dan 3 kg untuk kopi biji.

c. Melipatkan plastik dan dos serta menempelkan waktu masa berlaku

produk pada plastik bungkusan.

6. Bagian Press

Hanya melakukan pengepressan pada kopi yang sudah dibungkus dan telah

ditimbang.

7. Pengaturan Produk Jadi

a. Mengatur produk menurut jenisnya masing-masing.

Marcelino Gonzalves da Silva 43


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

b. Memasukan produk atau kopi yang dihasilkan kedalam dos untuk

melakukan pemasaran atau pengeksporan pada masyarakat yang

membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

4.6. Peta Lokasi Dan dan Layout Perusahaan CCT-NCBA Manleuana.

4.6.1. Luas dan Peta Lokasi

Pada cabang Perusahaan CCT-NCBA Manleuana terletak 3 km dari Ibu

Kota Negara Timor-Leste:

Berikut ini gambar peta Lokasi pabrik Kopi Bubuk di perusahan CCT-NCBA

Manleuana yang berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Susteran Manleuana

Sebelah Timur : Rumah adat Manleuana

Sebelah Barat : Bualaran

Sebelah Selatan : Kantor desa Manleuana

Luas tanah : 50 m.

Marcelino Gonzalves da Silva 44


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

CCT-NCBA
Manleuana

Gambar 4.2 Peta Lokasi Pabrik Kopi Bubuk PerusahaanCCT-NCBA Manleuana

4.6.2. Layout perusahaan CCT-NCBA Manleuana

Layout merupakan tata letak sarana fasilitas yang mendukung untuk

menjalankan aktivitas-aktivitas produksi kopi bubuk di perusahaan tersebut.

Adapun layout dari Perusahaan CCT-NCBA Manleuana dapat dilihat pada gambar

berikut :

Marcelino Gonzalves da Silva 45


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Gambar 4.3 Layout Perusahaan CCT-NCBA Manleuana

Keterangan:

1. Penggorengan Kopi

2. Penggilingan kopi

3. Tempat penyimpanan kopi goreng untuk ditimbang

4. Tempat penyimpanan biji kopi goreng dan kopi bubuk untuk proses

selanjutnya

Marcelino Gonzalves da Silva 46


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

5. Tempat timbangan kopi untuk 250g, 500g, dan biji 3kg

6. Pengepresan

7. pengaturan

8. Tempat letaknya bungkusan kopi bubuk 500g

9. Tempat letaknya bungkusan kopi bubuk 250g (biji dan bubuk).

10. Pelipatan plastik hitam dan dos untuk mengisi kopi dan menempel waktu

masa berlaku produk

11. Tempat peletakan bungkusan dalam dos

12. Ruang administrasi

13. Ruangan penyimpanan

4.7. Jumlah Tenaga Kerja

Dalam menjalankan aktivitas operasional pada pabrik kopi bubuk dalam

Perusahaan CCT-NCBA Manleuana yang melibatkan 7 orang tenaga kerja untuk

melaksanakan aktivitas operasional diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pembagian Kerja Operasinal I

NO. JABATAN JUMLAH


1 Manager Operasional Kopi Bubuk 1 Orang
2 Kepala Pemegang Kunci Dalam Pabrik Kopi Bubuk 1 Orang
3 Operasional Gorengan Kopi 2 Orang
4 Operasional Giling 2 Orang
5 Operasi dan Mengatur kopi yang sudah digoreng dan Digiling 1 Orang
TOTAL 7 Orang
Sumber Data: Perusahaan CCT-NCBA Manleuana

Marcelino Gonzalves da Silva 47


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Tabel 4.2. Pembagian Kerja Operasinal II

NO. JABATAN JUMLAH

1 Manager Operasinal Kopi Bubuk 1 Orang

2 Bungkus dan Timbang 2 Orang


3 Press 1 Orang
4 Menempel Stiker dan Aturan Produk Jadi 1 Orang
5 Cetakan Masa Berlaku Produk dan Lipat Bungkusan Kopi 1 Orang
TOTAL 7 Orang
Sumber Data: Perusahaan CCT-NCBA Manleuana

4.8. Kualitas Tenaga Kerja

Adapun kualitas tenaga kerja yang bekerja di Perusahan CCT-NCBA

Manleuana bila ditinjau dari segi pendidikan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3. Kualitas Tenaga Kerja

TINGKAT JUMLAH PERSENTASE


NO.
PENDIDIKAN SEBARAN (%)
1 S3 atau Drs. 1 Orang 12.5%
2 SLTA 3 Orang 37.5%
3 SMP 3 Orang 37.5%
4 SD 1 Orang 12.5%
TOTAL 8 Orang 100%
Sumber Data: Perusahaan CCT-NCBA Manleuana

Dari Tabel tersebut diatas dapat memberikan gambaran sebaran responden

menurut kualitas tenaga kerja sebagai berikut :

Marcelino Gonzalves da Silva 48


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Anggota CCT-NCBA Manaleuana yang berpendidikan Sekolah Dasar, 1

orang responden dengan 12.5%, Anggota CCT-NCBA Manaleuana yang

berpendidikan SMP dengan 37.5%, Anggota CCT-NCBA Manleuana yang

berpendidikan SLTA, 3 orang responden denagn 37.5% dan untuk anggota CCT-

NCBA Manleuana yang berpendidikan Gelar S3 mempunyai 1 orang responden

dengan 12.5%.

4.9. Fasilitas-fasilitas produksi yang digunakan pada Perusahaan CCT-NCBA

Manleuana

Tabel 4.4. Fasilitas Produksi

NO NAMA MESIN UNIT


1 Mesin penggorengan kompor dan Mutavario (tasu) 1
2 Mesin penggilingan (Shandong Ji Mo Agriculture 3
Machenery works)
3 Mesin (Timbangan Sentismal/Kg) 1
4 Dasi 2
5 Mesin timbangan (Jkus Werken)

6 Mesin press 2
7 Mesin masa berlaku 1
8 Balde 10
9 Mesin Java Aluminium Warej Marpion Group 2
(Bikan Dasi)
10 Wedderburn (timbang bungkusan) 3
11 Hualian machinery group (press bungkusan) 5
12 Mesin menempel waktu masa berlaku 1
13 Kayu melipat plastic 10
14 Isolasi 2
15 Mx Joyko 1

Marcelino Gonzalves da Silva 49


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

16 Produk Jadi (Cap Cangker dan Kopi Timor)


17 Sticker
Sumber Data: Perusahaan CCT-NCBA Manleuana

4.10. Ketentuan Jam Kerja

Jam kerja yang ditetapkan Perusahaan CCT-NCBA Manleuana adalah sebagai

berikut:

Hari Senin sampai Sabtu

Jam kerja :

Pagi 08.00 sampai 12.00

Sore 14.00 sampai 16.00

Istirahat : 12.00 sampai 14.00

Sehingga total jam kerja ditambah dengan jam istirahat adalah 8 (Delapan)

jam tiap 6 (Enam) hari kerja/Minggu.

4.11. Upah dan Sistem Pembayaran

Gaji adalah salah satu hak yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja

pada perusahaan, karena gaji yang diperoleh dan diterima dalam bentuk uang sebagai

imbalan dari perusahaan kepada karyawan atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah

dilakukan, ditetapkan dan dibayarkan pada seseorang untuk memenuhi kehidupannya.

Menurut Hasibuan (2002) menyatakan bahwa Gaji adalah balas jasa yang

dibayar kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti serta menurut

Handoko(1993), Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan

sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan.

Marcelino Gonzalves da Silva 50


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Pada perusahaan CCT-NCBA Manleuana sistem penggajian dibayar Per-bulan

sesuai dengan tingkat levelnya masing-masing.

Berikut ini daftar gaji karyawan dalam perusahaan CCT-NCBA Manleuana.

Tabel 4.5. Daftar Gaji Karyawan Dalam Perusahan CCT-NCBA Manleuana

STATUS JUMLAH
NO. JUMLAH GAJI ($)
KARYAWAN KARYAWAN
1 Tetap 3 Orang U$ 160/bulan
2 Tidak Tetap 5 Orang U$ 5/hari

TOTAL 8 Orang -

Sumber Data: Perusahaan CCT-NCBA Manleuana

4.12. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Perusahaan menyadari pentingnya kesejahteraan karyawan, karena

kesejateraan ini mempunyai hubungan yang erat dalam meningkatkan produktivitas

perusahaan. Adapun kebijakan Perusahaan CCT-NCBA Manleuana dalam

memberikan jaminan sosial kepada karyawan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan tunjangan hari raya, kecelakaan kerja dan kematian sesuai

dengan kebijakan perusahaan.

2. Memberikan perawatan dan pengobatan secara gratis pada karyawan bila sakit

atau mengalami kecelakan dalam perusahaan maupun lingkungan luar

perusahaan.

3. Cuti halangan maximal satu minggu.

Marcelino Gonzalves da Silva 51


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

4.13. Analisa Dan Pembahasan

Dalam analisa data ini akan diuji mengenai Tenaga Kerja (X) dengan

pengendalian proses produksi Kopi bubuk (Y) dapat dibuat tabel pada tabulasi hasil

kuesioner yang didistribusikan kepada responden di perusahaan CCT-NCBA

Manleuana sebagai berikut :

Tabel 4.6. Tabulasi Data

NO RESP ITEM PERTANYAAN


TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 3 3 5 2 4 5 4 4 4 3 2 5 3 3 3 3 5 2 4 71

2 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 3 5 85

3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 4 85

4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 5 5 5 5 84

5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 3 4 4 5 4 1 3 75

6 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 1 2 56

7 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 56

8 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 87

9 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 2 4 86

10 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 1 1 4 2 3 2 1 2 45

TOTAL 41 36 34 42 39 37 34 38 39 39 33 22 42 33 43 37 41 40 25 35 730

Marcelino Gonzalves da Silva 52


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

4.13.1. Analisis Data

4.13.1.1. Uji Kelayakan Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas yang rendah. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk

mengukur apa yang diukur (Ancok 1995 dalam Singarimbun dan Effendi 1995).

Valid tidaknya suatu items instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks

korelasi product moment Pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya,

di mana r dapat digunakan rumus (Sanusi, 2003):

Tabel 4.7. Uji validitas Pada Butir I

No. RESP X Y X2 Y2 XY
1 4 71 16 5041 284

2 5 85 25 7225 425

3 4 85 16 7225 340

4 4 84 16 7056 336

5 5 75 25 5625 375

6 3 56 9 3136 168

7 3 56 9 3136 168

Marcelino Gonzalves da Silva 53


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

8 5 87 25 7569 435

9 5 86 25 7396 430

10 3 45 9 2025 135

JUMLAH X=41 Y=730 X2=175 Y2=55434 XY=3096

Perhitungan uji validitas untuk pertanyaan nomor 1 sebagai berikut:

Dimana :

X=41

Y=730

X2=175

Y2=55434

XY=3096

Marcelino Gonzalves da Silva 54


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Butir 1

No.
rhitung rtabel Kesimpulan
Item
1 0.847 0.632 Valid

2 0.782 0.632 Valid

3 0.671 0.632 Valid

4 0.870 0.632 Valid

5 0.637 0.632 Valid

6 0.892 0.632 Valid

7 0.669 0.632 Valid

8 0.897 0.632 Valid

9 0.868 0.632 Valid

10 0.637 0.632 Valid

11 0.839 0.632 Valid

12 0.763 0.632 Valid

13 0.697 0.632 Valid

14 0.919 0.632 Valid

15 0.708 0.632 Valid

16 0.903 0.632 Valid

17 0.840 0.632 Valid

18 0.847 0.632 Valid

19 0.703 0.632 Valid

20 0.886 0.632 Valid

Marcelino Gonzalves da Silva 55


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas merupakan salah satu indeks yang menunjukkan sebagai alat

pengukuran yang dipercayakan, Bila alat pengukuran tersebut dipakai dua kali untuk

mengukur item yang sama dan hasil yang diperoleh relatif sama maka alat tersebut

dikatakan reliable.

Oleh Karena itu, sebelum menghitungkan indeks reliabilitasnya maka terlebih

dahulu menghitungkan jumlah varians perbutir pertanyaan-pertanyaan dengan rumus

berikut :

Perhitungan untuk Butir 1 sebagai berikut :

Dan juga dalam perhitungan ini dapat menggunakan rumus yang sama maka

varians untuk tiap butir-butir pertanyaan ke-2, ke-3 dan seterusnya sampai ke-20

masing-masing butir pertanyaan mendapatkan hasil varians sebagai berikut : 0.69,

0.84, 0.84, 0.76, 0.89, 0.61, 1.24, 1.56, 0.49, 0.09, 0.61, 0.36, 1.36, 1.21, 0.61, 0.81,

0.89, 1, 1.85, 1.25

Marcelino Gonzalves da Silva 56


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

= 0.69 + 0.84 + 0.84 + 0.76 + 0.89 + 0.61 + 1.24 + 1.56 + 0.49 + 0.09 + 0.61

+ 0.36 + 1.36 + 1.21 + 0.61 + 0.81 + 0.89 + 1 + 1.85 + 1.25

= 17.96

Sedangkan perhitungan untuk varians total sebagai berikut :

Dengan data-data tersebut diatas dapat digunakan rumus alpha cronbach

untuk menghitungkan indeks reliabilitasnya sebagai berikut:

Marcelino Gonzalves da Silva 57


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas

Item Alpha Item Alpha Alpha Item > Hasil


Alpha
1 0.754 0.632 > (lebih besar) Reliabel
2 0.754 0.632 > (lebih besar) Reliabel

3 0.756 0.632 > (lebih besar) Reliabel

4 0.753 0.632 > (lebih besar) Reliabel

5 0.757 0.632 > (lebih besar) Reliabel

6 0.754 0.632 > (lebih besar) Reliabel

7 0.754 0.632 > (lebih besar) Reliabel

8 0.746 0.632 > (lebih besar) Reliabel

9 0.756 0.632 > (lebih besar) Reliabel

10 0.764 0.632 > (lebih besar) Reliabel

11 0.755 0.632 > (lebih besar) Reliabel

12 0.759 0.632 > (lebih besar) Reliabel

13 0.753 0.632 > (lebih besar) Reliabel

14 0.748 0.632 > (lebih besar) Reliabel

15 0.757 0.632 > (lebih besar) Reliabel

16 0.752 0.632 > (lebih besar) Reliabel

17 0.753 0.632 > (lebih besar) Reliabel

18 0.752 0.632 > (lebih besar) Reliabel

19 0.751 0.632 > (lebih besar) Reliabel

20 0.749 0.632 > (lebih besar) Reliabel

Marcelino Gonzalves da Silva 58


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Interpretasi output :

Dari hasil output tersebut diatas disimpulkan bahwa pada semua item-item

tersebut yang dilakukan dengan uji reliabilitas pada alpha if item deleted adalah nilai

alpha yang komulatif dari seluruh item variabel maka hasil yang didapatkan dari uji

reliabilitas dengan nilai alpha sebesar 0.632.

Terlihat pada tabel 4.9. memberikan gambaran yang jelas dari hasil uji

reliabilitas, untuk itu pada item pertanyaan 1 dengan alpha item sebesar 0.754 >

alpha 0.632 dikatakan bahwa item tersebut reliabel dan seterusnya.

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Pada Persoalan penelitian ini dapat dirumuskan dan telah diturunkan dalam

instrumen-instrumen penelitian yang terdiri dari tenaga kerja yang merupakan

variabel independen (X) sedangkan pengendalian proses produksi yang merupakan

variabel dependen (Y). Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana

variabel dependen berpengaruh terhadap variable independen dengan menggunakan

persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + bX.

Keterangan :

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Marcelino Gonzalves da Silva 59


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Berdasarkan pada tabulasi hasil kuesioner diatas maka untuk mengetahui

pengaruh antara Tenaga Kerja ( X) dengan Pengendalian proses produksi (Y) adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.10. Regresi Linear Sederhana


X Y X2 Y2 XY
41 33 1681 1089 1353

36 22 1296 484 792

34 42 1156 1764 1428

42 33 1764 1089 1386

39 43 1521 1849 1677

37 37 1369 1369 1369

34 41 1156 1681 1394

38 40 1444 1600 1520

39 25 1521 625 975

39 35 1521 1225 1365

X=379 Y=351 X2=14429 Y2=12775 XY=13259

Untuk mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai pendekatan

(rumus), sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b) dapat dicari

dengan metode sebagai berikut :

nilai

Marcelino Gonzalves da Silva 60


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

sedangkan nilai

Sehingga persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Y = 60.737 - 0.676 (40)

= 60.737-27.04

=33.697

Table 4.11. Hasil persamaan regresi dari tenaga kerja 1 sampai 10 dibanding
dengan variabel Pengendalian prosesn Produksi sebagai berikut :

NO HASIL PERSAMAAN REGRESI VARIABEL (Y)

1 33.697 33

2 36.401 22

3 37.753 42

4 32.345 33

5 34.373 43

6 35.725 37

7 37.753 41

Marcelino Gonzalves da Silva 61


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

8 35.049 40

9 34.373 25

10 34.373 35
Dilihat dari tabel 4.11. tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa antara jumlah

tenaga kerja pada bagian penggorengan, penggilingan kopi dan keahliannya masing-

masing dapat berpengaruh terhadap pengendalian proses produksi.

Maka hasil output Regresi Linear Sederhananya sebagai berikut:

Regression

a. Rata-rata pengendalian proses produksi sebesar 35.10 dengan standar

deviasi 7.109

b. Rata-rata tenaga kerja sebesar 37.90 dengan standar deviasi 2.685.

dilihat pada lampiran, tabel 4.12. hasil Descriptive statistics

Dilihat dari table 4.13. korelasi diatas dapat ditentukan pada kuat atau

setidaknya pengaruh Tenaga Kerja terhadap pengendalian proses produksi, sehingga

dapat dijelaskan bahwa nilai Korelasi Parsial antara Faktor Tenaga Kerja terhadap

pengendalian proses produksi sebesar -0.255 yang berarti ada pengaruh yang sangat

lemah dimana faktor tenaga kerja mempengaruhi pengendalian proses produksi

dengan presentase sebesar -25.5% dengan asumsi variabel lain tetap. Dilihat pada

lampiran, tabel 4.13. correlations.

Berdasarkan hasil output pada table 4.14. diatas dinyatakan bahwa hasil

perhitungan antara tenaga kerja dengan pengendalian proses produksi dapat

memperoleh nilai koefisien sebesar 0.255 dengan Angka R Square atau Koefisien

Marcelino Gonzalves da Silva 62


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

Determinasi (R2) adalah 0.065. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pada besarnya

presentase Pengendalian Proses produksi dapat dijelaskan oleh variabel Tenaga Kerja

dengan koefisien R Square atau disebut dengan koefisien determinasi sebesar 6.5%

sedangkan sisanya adalah 93.5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel

penelitian. Dilihat pada lampiran, tabel 4.14. Model summary

Dari tabel 4.15. ANOVA mendapatkan F hitung sebesar 0.559 dengan tingkat

signifikansi 0.476a. Oleh karena probabilitas 0.476a lebih besar dari 0.05, maka model

regresi dipakai untuk memprediksikan pada variabel pengendalian proses produksi.

Dilihat pada lampiran, tabel 4.15. Anova

Dari tabel 4.16. dinyatakan bahwa ada Pengaruh antara variabel Tenaga Kerja

dengan pengendalian proses produksi yang memiliki arah atau tanda yang

signifikansi (probabilitas). Tenaga kerja mempunyai arah yang negatif dan

berpengaruh signifikan terhadap pengendalian proses produksi karena nilai

signifikannya lebih > 0.05. Dengan nilai t hitung 1.767 dengan koefisien regresi

sebesar -0.676 dan nilai probabilitas sebesar 0.115 lebih > 0.05, maka hal ini

mengartikan bahwa tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pengendalian proses produksi. Dan nilai konstanta a sebesar 60.737 yang

menunjukkan besarnya variabel pengendalian proses produksi yang berpengaruh

positif terhadap Tenaga Kerja. Dilihat pada lampiran, tabel 4.16. coefficients

Marcelino Gonzalves da Silva 63


11.05.02.011
Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri

4.13.2. Pembahasan

Hasil penelitian ini dapat dianalisakan bahwa variabel tenaga kerja

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengendalian proses produksi. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar -0.676 menyatakan bahwa setiap

kenaikan tenaga kerja sebesar 1 satuan maka akan menaikan pengendalian proses

produksi sebesar 60.737 satuan. Hal ini juga dapat dilihat dari korelasi regresi (R)

yang bernilai positif antara tenaga kerja dan pengendalian proses produksi sebesar

0.225. Nilai signifikan pada tabel sebesar 0.115 juga mengidentifikasikan bahwa

variabel tenaga Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengendalian

proses produksi. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai koefisien determinasi R2

sebesar 0.065 yang berarti bahwa 6.5% variasi atau naik turunnya nilai pengendalian

proses produksi dipengaruh oleh variabel tenaga kerja, sedangkan sisanya sebesar

93.5% dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.13.3. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis dilaksanakan di Perusahaan CCT-NCBA

Manleuana tentunya mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang penulis lewatkan

adalah keterbatasan dalam jumlah responden yang ditelitikan hanyalah 25% dari

Jumlah Tenaga Kerja yang melakukan aktivitasnya diperusahaan CCT-NCBA

Manleuana sejumlah 10 orang. Namun demikian karena pengambilan sampel dengan

random maka jumlah responden ini dapat mewakili seluruh populasi.

Marcelino Gonzalves da Silva 64


11.05.02.011

Anda mungkin juga menyukai