Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENERAPAN 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


SMAN 1 PANDEGLANG
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Drs. H. Atang Soeryana, M.Pd

Disusun Oleh :

Aulia Yuliani (2224150019)


Fifi Fatmawati Rahayu (2224150025)
Ita Fauzaniyah (2224150005)
Mauliddina Trihasti (2224150066)
Mulyati (2224150034)
Rizky Yohenda (2224150011)

Biologi IV B

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Hasil Observasi
yang berjudul PENERAPAN 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI
SMAN 1 PANDEGLANG
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
syarat tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Dalam Penulisan makalah ini
tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama orangtua
sebagai motivator dan pemberi semangat kepada kami dalam penyusunan
makalah ini, baik berupa dukungan moril maupun materil. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Serang, Mei 2017

Penulis

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah.. 1

1.3 Tujuan........ 2
1.4 Waktu & Tempat....... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Standar Nasional Pendidikan....... 4
2.2 Tujuan Standar Nasional Pendidikan ........ 4
2.3 Fungsi Standar Nasional Pendidikan .... 4
2.4 Lingkup Standar Nasional Pendidikan...... 4
2.5 Penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMAN 1 Pandeglang 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10

3.2 Saran.. 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN.......... 12

ii

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan pembukaan UUD 1945 bahwa salah satu tujuan nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Hal ini diperkuat dalam UUD 1945 pasal 31 yang intinya
menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh
pengajaran (pendidikan). Jadi, ini mengindikasikan bahwa negara mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi pendidikan tiap-tiap warga
negaranya guna mewujudkan tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan sebagai suatu proses yang bertujuan, dikatakan berjalan
baik manakala pendidikan mampu berperan secara proporsif, konteksual dan
komprehensif dalam menjawab sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat
serta tuntutan perubahan dan perkembangan zaman. Untuk mencapai hal
tersebut, maka diperlukan suatu sistem/perangkat pendidikan, baik yang
bersifat lunak (software) maupun keras (hardware).
Adapun salah satu perangkat pendidikan tersebut yakni Undang-Undang,
dalam hal ini Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang pada proses
selanjutnya memerlukan penjabaran dalam bentuk Peraturan Pemerintah.
Sebagai suatu perangkat lunak, keberadaan UU Sisdiknas ini perlu dikaji dan
dirumuskan secara proporsional. Karena UU Sisdiknas tersebut berisikan
bagaimana tujuan, visi, misi hingga mekanisme prosedural pendidikan diatur
dengan tidak melepaskan konteks sosial-politik pada saat itu dan masa depan.
Di Indonesia UU Sisdiknas ini tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003.
Untuk operasionalnya, UU No. 20 Tahun 2003 tersebut masih
memerlukan penjabaran, dan salah satu penjabarannya tersebut tertuang
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah apakah sekolah
tersebut sudah menerapkan 8 Standar Pendidikan. Jika belum diterapkan,
mengapa hal tersebut bisa terjadi. Oleh karenanya, dalam makalah ini akan
dikaji tentang perihal tersebut.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi 8 Standar Nasional Pendidikan
1.2.2 Apa tujuan standar nasional pendidikan
1.2.3 Apa fungsi standar nasional pendidikan
1.2.4 Apakah 8 Standar Nasional Pendidikan sudah diterapkan
1.2.5 Apa kendalanya jika belum diterapkan

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi 8 Standar Nasional Pendidikan
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan standar nasional pendidikan
1.3.3 Untuk mengetahui fungsi standar nasional pendidikan
1.3.4 Untuk mengetahui penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah
1.3.5 Untuk mengetahui kendalanya penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan

1.4 Waktu & Tempat


1.4.1 Waktu
Kunjungan ke SMAN 1 Pandeglang dilaksanakan pada hari Senin, 22
Mei 2017.
1.4.2 Tempat
SMAN 1 Pandeglang berlokasi di Jalan Raya Serang, Cigadung, Kec.
Pandeglang, Kabupaten Pandeglang

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Standar Nasional Pendidikan


Untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang istilah standar nasional
pendidikan, maka terlebih dahulu dikemukakan pengertiannya secara bahasa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Standar, diberi arti ukuran
tertentu yang dipakai sebagai patokan. Nasional adalah bersifat
kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.
(Hikmah, 2010)
Ki Hajar Dewantara sang tokoh pendidikan nasional berpendapat bahwa
pendidikan yaitu usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang
ditunjukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia. Dan dalam hal ini
Al-Syaibani menjelaskan bahwa pendidikan adalah mengubah tingkah laku
individu dalam kehidupan pribadinya sebagai bagian dari kehidupan
masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya. (Terry, 2003 : 39)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal
1 Ayat 1), dan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 Ayat 2). (Terry, 2003 :
40)
Jadi, Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(P.P R.I No. 19 Tahun 2005).

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


2.2 Tujuan Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dengan demikian, standar
nasional pendidikan inilah watak peradaban bangsa dibentuk. (Rahmania,
2010 : 20)

2.3 Fungsi Standar Nasional Pendidikan


Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu. Dengan demikian, dalam pendidikan
standar pendidikan ini menjadi sumber dalam mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu. (Rahmania. 2010 : 22)

2.4 Lingkup Standar Nasional Pendidikan


1. Standar Isi: ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar Proses: standar pelaksanaan pembelajaran pada suatu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
3. Standar Kompetensi Lulusan: kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Standar Tenaga Kependidikan: kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
5. Standar Sarana dan Prasarana: kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan
sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


6. Standar Pengelolaan: standar yang mengatur perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar Pembiayaan: standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar Penilaian: standar yang mengatur mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian prestasi belajar peserta didik.

2.5 Penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMAN 1 Pandeglang


SMAN 1 Pandeglang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas
Negeri yang ada di provinsi Banten, Indonesia. Sama dengan SMA pada
umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Pandeglang
ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai kelas
XII.
Kami melakukan observasi di SMAN 1 Pandeglang untuk mengetahui
apakah SMAN 1 Pandeglang telah menerapkan 8 Standar Nasional
Pendidikan dengan metode wawancara secara langsung kepada salah satu
Wakasek di SMAN 1 Pandeglang. Berikut ini hasil observasi yang telah kami
lakukan yaitu:

a. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan presentase
kelulusan yaitu dengan diadakannya bimbel / belajar tambahan. Upaya ini
dilakukan dengan persetujuan dari para wali murid dan guru di SMAN 1
Pandeglang. Bimbel tersebut dilakukan pada pukul 06.3007.45 WIB. Bimbel
tersebut dilakukan pada pagi hari agar para siswa lebih berkonsentrasi dalam
menerima materi. Selain upaya bimbel sekolah juga menerapkan standar
kompetensi lulusan dengan meningkatkan nilai KKM peserta didik dalam

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


setiap mata pelajaran. Berikut nilai KKM dalam setiap mata pelajaran yaitu
untuk kelas X 75, kelas XI 78 dan kelas XII 80.

b. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan. Upaya yang di lakukan yaitu dengan penyesuaian materi
disesuiakan dengan kurikulum, dimana SMAN 1 Pandeglang ini diterapkan
dua kurikulum yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum KTSP. Dalam
kurikulum 2013 di terapkan pada siswa kelas X dan kurikulum KTSP
diterapkan pada kleas XI dan XII. Dalam penerapan dua kurikulum tersebut
terdapat perbedaan seperti dalam penerapan Kurikulum KTSP siswa kelas XI
dan XII hanya mempelajari materi sesuai jurusannya saja. Sedangkan dalam
Kurikulum 2013 terdapat peminatan, lintas minat dan wajib dan telah
dilakukan penjurusan sejak kelas X.

c. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
inetraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu dalam proses pembelajaran
pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Upaya yang
dilakukan yaitu dalam menyampaikan materi pembelajaran disesuaikan
dengan materi yang akan di sampaikan. Misalnya dengan dilakukan proses
diskusi, presentasi kelompok. Dalam proses pembelajaran dikelas guru
memvariasikan metode pembelajarannya

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan komptensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang
dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi
oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Pendidik meliputi pendidik kepada TK/RA, SD/MI. SMP/MTS, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, Satuan pendidikan Paket A, Paket B
dan Paket C & Pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga
kependidikan meliputi: Kepala Sekolah/Madrasah, Pengawas Satuan
Pendidikan, Tenaga Administrasi, Tenaga Perpustakaan, Tenaga
Laboratorium, Teknisi, Pengelola Kelompok Belajar, Pamong Belajar dan
Tenaga Kebersihan. Untuk meningkatkan standar pendidik dan tenaga
kependidikan di SMAN 1 Pandeglang mulai diterapakan bahwa pengajar
minimal harus menempuh jenjang S1 (Strata 1). Beberapa tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Pandeglang sudah mempunyai gelar S1
dan S2. Sedangkan untuk tenaga administrasi masih terdapat lulusan SMA.

e. Standar Sarana Prasarana


Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustkaan,
ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


bermain, tempat berekreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sarana prasarana yang terdapat di SMAN 1 Pandeglang memiliki lahan
yang luas sebesar 1,5 Hektar. Selain itu juga, memiliki jumlah kelas sebanyak
33 kelas, 16 wastafel yang terdapat pada setiap koridor kelas dan lain
sebagainya.

f. Standar Pengelolaan Pendidikan


Standar pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan
oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan
standar pengelolaan oleh Pemerintah Pusat. (Iskandar. 2015 : 11)
Standar pengelolaan pendidikan di SMAN 1 Pandeglang, ada fungsional
dan struktural. Untuk yang fungsional adalah guru, sedangkan untuk yang
struktural adalah Tenaga Administrasi. Hubungan-hubungan tadi secara
tersurat memang tidak terlihat di organigram yang terpajang di sekolah
tersebut. Penulis bisa mengerti karena secara tidak langsung, organigram atau
struktur organisasi tersebut memakai bentuk Line and Staff. Bentuk tersebut
mengacu pada garis-garis yang dipakai dalam membuat organigram tersebut.
Di sana, Penulis menemukan dua jenis garis, yakni garis lurus (______) dan
garis putus-putus (---------).

g. Standar Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan tediri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi: Biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan
modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi :
gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi
pendidikan tak langsung berupa adaya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi
dan lain sebagainya. (Ahmad, 2013 : 8)
Untuk standar pembiayaan pendidikan di SMAN 1 Pandeglang berasal
dari Komite, SPP, APBD dan APBN.

h. Standar Penilaian Pendidikan


Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian pendidikan
pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: peniliaian hasil belajar oleh
pendidik, dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud diatas
diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku. (Ahmad, 2013 : 9)
Untuk standar penilaian pendidikan di SMAN 1 Pandeglang dimulai dari
hal yang terkecil seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
kenaikan kelas dan untuk kelas XII dilakukan penilaian khusus seperti ujian
akhir sekolah, ujian praktek dan ujian nasional berbasis komputer. Hasil
penilaian yang diperoleh kemudian direkapitulasi dan dikumpulkan kepada
wakasek kurikulum. Kemudian dianalisis oleh setiap wali kelas, setelah itu
dilihat siswa yang sudah mencukupi nilai KKM diberikan pengayaan.
Sedangkan bagi siswa yang masih kurang dari nilai KKM akan dilakukan
remedial untuk perbaikan nilai.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Selain itu
juga, Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional
Pendidikan terdapat 8 point penting yaitu Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan
Standar Penilaian. SMAN 1 Pandeglang sudah menerapkan dari kedelapan
Standar Nasional Pendidikan. Oleh karena itu, di SMAN 1 Pandeglang
tidak ada kendala dalam penerapan Standar Nasional Pendidikan. Karena,
sudah terbiasa menerapkannya sejak lama.

3.2 Saran
Kita sebagai calon guru yang nantinya akan ditempatkan di sekolah
manapun harus mengetahui dan melaksanakan 8 Standar Nasional
Pendidikan.

10

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Hikmah, N. 2010. Pengertian dan Tujuan Pengorganisasian.UIN Press :
Surabaya
Terry, G.R. 2003. 8 Standar Nasional Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta

Online:
Ahmad. 2013. Administrasi dan Pengelolaan Pendidikan. Online
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/administrasi-
pendidikan.pdf. Diakses pada 15 April 2017 Pukul 08.30 Wib
Iskandar. 2015. Manajemen dan Pengelolaan Sekolah. Online.
http://eprints.uny.ac.id/7956/3/BAB%202-07404241043.pdf Diakses pada
15 April 2017 Pukul 08.35 Wib
Rahmania. 2010. Konsep Dasarr Manajemen Pendidikan. Online.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rahmania%20Utari,%20M
.Pd./KONSEP%20DASAR%20MANAJEMEN%20PENDIDIKAN.pdf Diakses
pada 15 April 2017 Pukul 08.40 Wib

11

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


LAMPIRAN

12

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai