Latar Belakang
Metode
Hasil
Dari total 141 pasien yang diambil secara acak, 38 menerima placebo, 35
methylprednisolone, 33 valacyclovir, dan 35 methylprednisolone dan
valacyclovir. Pada onset gejala tidak terdapat perbedaan diantara kelopok-
kelompok dalam tingkat keparahan paresis vestibular. Peningkatan rata-rata (
SD) dari fungsi vestibular pada follow up 12 bulan adalah 39.628.1 % poin pada
kelompok placebo, 62.416.9 % poin pada kelompok methyprednisolone,
36.026.7 % poin pada kelompok valacyclovir, dan 36.026.7 % poin pada
kelompok methyprednisolone dan valacyclovir. Analisis varians menunjukkan
efek signifikan dari methylprednisolone (p<0,001) tapi tidak pada valacyclovir
(p=0,43). Kombinasi dari methylprednisolone dan valacyclovir tidak lebih unggul
dari monoterapi dengan kortikosteroid.
Kesimpulan
Pasien
Pasien usia 18 sampai 80 tahun direkrut dari IGD di dua rumah sakit pusat
yang mengkhususkan diri dalam diagnosis pengobatan vertigo, di Universitas
Munich dan Universitas Mainz antara 1 Januari 1998 dan 30 Juni 2002. Semua
pasien melakuan pemeriksaan neurologis komplet, neuro-ophthalmologi, dan
neuro-otologic seta electronystagmography (termasuk irigasi kalori), pemeriksaan
neuro-orthoptic (yang memberikan pengukuran rinci gerakan mata), pencitraan
resonansi magnetik kranial, tes laboratorium, dan pengukuran tekanan darah dan
detak jantung. Penelitian ini telah disetujui oleh komite etik lokal, dan informed
consent tertulis telah diperoleh dari semua pasien.