Anda di halaman 1dari 11

1

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR.
SAIFUL ANWAR MALANG

Fathurrahman (1) ; Yusroniya Eka Putri, ST.MT, Cahyono Bintang Nurcahyo, ST.MT (2)
(1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil-ITS; (2) Dosen Jurusan Teknik Sipil-ITS

Abstrak

Pada setiap proyek diperlukan tindakan pengendalian dari segi biaya dan waktu. Akan tetapi sebelum
dilakukan tindakan pengendalian biaya dan waktu, perlu diketahui terlebih dulu kinerja proyek yang telah
berlangsung. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek adalah metode Earned Value. Metode Earned
Value memadukan unsur jadwal, biaya dan prestasi kerja. Analisa Earned Value ini akan diterapkan pada
proyek Pembangunan Gedung Intensif Terpadu Rumah Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang.
Kinerja proyek dianalisa berdasarkan indeks performansi biaya dan waktu. Perhitungan didasarkan
pada data biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang direncanakan (Planned Value), biaya yang
dianggarkan untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan (Earned Value) dan biaya yang telah dikeluarkan
(Actual Cost). Hasil analisa pada minggu ke -15 menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih rendah
dari biaya yang dianggarkan atau waktu pelaksanaan lebih cepat dari jadwal rencana yang ditunjukkan
dengan nilai CPI = 1.3885 (CPI > 1) dan SPI = 1.2437 (SPI >1). Hasil perhitungan prakiraan biaya akhir
proyek sebesar Rp 22,305,709,721.33 dengan perkiraan waktu penyelesaian 28 minggu. Kemajuan ini
disebabkan oleh berbagai hal dilapangan seperti penambahan jumlah tenaga kerja, penambahan waktu kerja
(lembur), penggunaan alat-alat material secara maximal, peningkatan dan cuaca yang cukup bagus sehingga
mempercepat pelaksanaan proyek.

Kata Kunci : Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu.

1. PENDAHULUAN direncanakan dibangun tujuh lantai dengan total


Pembangunan bidang konstruksi di Malang biaya Rp 26.266.920.000,00 (Dua puluh enam
sekarang ini masih terus dilakukan untuk milyar dua ratus enam puluh enam juta sembilan
memenuhi fasilitas-fasilitas umum yang memadai. ratus dua puluh ribu rupiah) dibangun mulai
Salah satu fasilitas umum yang sangat dibutuhkan tanggal 22 Februari 2011 hingga 17 Oktober 2011
adalah fasilitas kesehatan terutama keberadaan selama 240 hari kalender. Dengan ketersedian dana
Rumah Sakit Umum yang menunjang pelayanan dan waktu yang terbatas diperlukan adanya
masyarakat dengan jumlah penduduk Malang yang perencanaan yang baik dan matang sebelum proyek
semakin bertambah. Fasilitas Rumah Sakit Umum dilaksanakan. Perhatian yang besar terutama
yang sedang dibangun di Malang adalah dibutuhkan terhadap pengawasan mutu pekerjaan
Pembangunan Gedung Intensif Terpadu Rumah dan pengendalian pelaksanaan proyek dengan
Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang. tujuan proyek dapat diselesaikan sesuai dengan
Pembangunan Gedung Intensif Terpadu Rumah rencana.
Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang ini Suatu proyek dapat mencapai keberhasilan
jika dilihat dari kemampuan pihak-pihak yang
2

terkait untuk untuk menyelesaikan proyek sesuai 2. Jadwal


jadwal yang telah ditentukan, biaya yang tersedia, Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun
mutu yang ditetapkan dan sumber dana yang ada. waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila
Oleh karena itu, manajemen dibutuhkan untuk hasil akhir adalah produk baru, maka
mencapai sasaran keberhasilan tersebut. Adapun penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu
yang termasuk dalam siklus manajemen adalah yang ditentukan.
perencanaan (planning), pengaturan & penyediaan 3. Mutu
staff (organizing & staffing), pengarahaan Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi
(directing), pengontrolan (controlling) serta spesifikasi dan criteria yang dipersyaratkan.
pengondisian (coordinating). Pada tahap 2.2 Kinerja Proyek
pengontrolan (controlling), manajemen berfungsi Menurut Barrie (1995), pelaporan mengenai kinerja
untuk mengontrol apakah pekerjaan yang telah suatu proyek harus memenuhi lima komponen
selesai dilakukan sesuai dengan rencana atau ada yaitu :
penyimpangan. 1. Prakiraan, yang akan memberikan suatu
Pada setiap proyek bagaimanapun kondisi standar untuk membandingkan hasil sebenarnya
pelaksanaannya diperlukan tindakan pengendalian dengan hasil ramalan.
dari segi biaya dan waktu. Sebelum dilakukan 2. Hal yang sebenarnya terjadi.
tindakan yang perlu dalam mengendalikan proyek, 3. Ramalan, yang didasarkan untuk melihat apa
perlu diketahui terlebih dulu kinerja proyek yang yang akan terjadi di masa yang akan dating.
telah berlangsung. Salah satu cara untuk 4. Varian, menyatakan sampai sejauh mana
mengetahui kinerja proyek adalah metode Earned hasil yang diramalkan berbeda dari apa yang
Value. Metode Earned Value memadukan unsur diperkirakan.
jadwal, biaya dan prestasi kerja (pembangunan 5. Pemikiran, untuk menerangkan mengenai
fisik yang sudah terlaksana di lapangan) sehingga keadaan proyek.Apabila dalam suatu pelaporan
dapat diperkirakan biaya dan waktu untuk terdapat penyimpangan maka manajemen akan
menyelesaian proyek. Metode ini dapat mendeteksi meneliti dan memahami alasan yang
sedini mungkin bila terjadi pembengkakan biaya melatarbelakanginya. Untuk itu diperlukan
maupun keterlambatan yang mungkin terjadi dalam pengendalian agar pekerjaan sesuai anggaran,
pelaksanaan suatu proyek, sehingga pihak-pihak jadwal dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
yang terkait dapat segera mengantisipasi dan
menempuh langkah-langkah untuk mengatasinya 2.3 Pengendalian Proyek
agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang Pengendalian proyek 3 macam yaitu : pengendalian
tersisa. Analisa Earned Value ini akan diterapkan biaya proyek, pengendalian waktu / jadwal proyek
pada proyek Pembangunan Gedung Intensif dan pengendalian kinerja.
Terpadu Rumah Sakit Umum DR. Saiful Anwar 2.3.1 Pengendalian Biaya Proyek
Malang. Menurut Asiyanto (2005) Prakiraan anggaran biaya
yang telah dibuat pada tahap perencanaan
digunakan sebagai patokan untuk pengendalian
2. TINJAUAN PUSTAKA biaya. Pengendalian biaya proyek diperlukan agar
2.1 Definisi Proyek
proyek dapat terlaksana sesuai dengan biaya awal
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang
yang telah direncanakan. Dalam gambar 2.1 dapat
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
dijelaskan komponen biaya proyek :
alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
1. Biaya langsung, yang terdiri dari biaya material,
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah
biaya tenaga kerja, biaya sub-kontraktor, biaya
ditetapkan dengan jelas (Soeharto 2001).
peralatan.
Menurut Soeharto (2001) didalam proses mencapai
2. Biaya tidak langsung yang terdiri dari biaya
tujuan proyek tersebut, ada 3 batasan yang harus
overhead kantor dan overhead lapangan.
dipenuhi yaitu :
1. Anggaran
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak
melebihi anggaran.
3

Kurang ahlinya pengawas proyek menyebabkan


proyek menjadi kurang efektif dan akurat
3. Faktor sistem pengendalian
Penerapan sistem informasi dan pengawasan yang
terlalu formal.
2.4.2 Faktor Pendukung Proses Pengendalian
Faktor-faktor yang menyebabkan pengendalian
berlangsung dengan baik antara lain:
1. Ketepatan Waktu
Diperlukan agar informasi pemantauan yang
diberikan sesuai dengan kondisi saat itu.
Gambar 2.1 Komponen Biaya Proyek 2. Akses Antar Tingkat
Sumber : Asiyanto, 2005 Akses yang mudah dan jelas akan mempercepat
pelacakan bagian yang memiliki performa jelek.
2.3.2 Pengendalian Waktu / Jadwal Proyek 3. Perbandingan Data Terhadap Informasi
Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan Data yang dioperoleh dapat memberikan informasi
perencanaan dalam skala waktu. Penjadwalan yang proporsional sesuai dengan jumlah data yang
menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda, dan diberikan.
diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian 4. Data dan Informasi yang Dapat Dipercaya
sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut Menyangkut kejujuran dan kedisplinan pihak yang
kebutuhan yang akan ditentukan. terlibat dalam proyek.
2.3.3 Pengendalian Kinerja 5. Objektifitas Data
Memantau dan mengendalikan biaya dan Data yang diperoleh harus sesuai dengan yang
waktu secara terpisah tidak dapat menjelaskan terjadi dilapangan tanpa adanya asumsi pribadi
proyek pada saat pelaporan. Suatu contoh dimana
dapat terjadi dalam suatu laporan, kegiatan dalam 2.5 Konsep Earned Value
proyek berlangsung lebih cepat dari jadwal / waktu Sejalan dengan perkembangan tingkat
sebagaimana mestinya yang diharapkan. Akan kompleksitas proyek yang semakin besar,
tetapi biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. seringkali terjadi keterlambatan penyelesaian
Bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian proyek dan pembengkakan biaya. Sistem
maka dapat berakibat tidak dapat diselesaikan pengelolaan yang digunakan biasanya memisahkan
secara keseluruhan karena kekurangan dana. Oleh antara sistem akuntansi untuk biaya dan sistem
karena itu perlu dikembangkan suatu metode yang jadwal proyek konstruksi. Dari sistem akuntansi
dapat menunjukkan kinerja. Salah satu metode biaya dapat dihasilkan laporan kinerja dan prediksi
yang memenuhi tujian ini adalah metode Earned biaya proyek, sedangkan dari sistem jadwal
Value. dihasilkan laporan status penyelesaian proyek.
2.4 Proses Pengendalian Proyek Informasi pengelolaan proyek dari kedua sistem
Ada 2 faktor dalam proses pengendalian proyek tersebut saling melengkapi, namun dapat
yaitu : faktor penghambat dan faktor pendukung. menghasilkan informasi yang berbeda mengenai
2.4.1 Faktor Penghambat Proses Pengendalian status proyek. Dengan demikian, dibutuhkan suatu
Faktor-faktor yang menyebabkan pengendalian sistem yang mampu mengintegrasikan antara
menjadi tidak efektif antara lain: informasi waktu dan biaya. Untuk kepentingan
1. Definisi Proyek tersebut, konsep earned value dapat digunakan
Merupakan ukuran dan kompleksitas suatu proyek. sebagai alat ukur kinerja yang mengintegrasikan
Kesulitan yang muncul pada proyek dengan skala antara aspek biaya dan aspek waktu.
besar antara lain : kesulitan komunikasi dan Flemming dan Koppelman yang dikutip oleh
koordinasi yang berhubungan dengan struktur Soemardi, B.W., R.D. Wirahadikusumah, M.
organisasi proyek. Abduh dan N. Pujoartanto (2007) menjelaskan
2. Faktor tenaga kerja konsep earned value dibandingkan manajemen
biaya tradisional. Seperti dijelaskan pada Gambar
4

2.2.a, manajemen biaya tradisional hanya tertentu. Actual Cost dapat berupa kumulatif
menyajikan dua dimensi saja yaitu hubungan yang hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah
sederhana antara biaya aktual dengan biaya biaya pengeluaran dalam periode waktu
rencana. Dengan manajemen biaya tradisional, tertentu.
status kinerja tidak dapat diketahui. Pada Gambar 3. Earned Value (EV) adalah nilai yang diterima
2.2.a dapat diketahui bahwa biaya aktual memang dari penyelesaian pekerjaan selama periode
lebih rendah, namun kenyataan bahwa biaya waktu tertentu. Earned Value ini dihitung
aktual yang lebih rendah dari rencana ini tidak berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan
dapat menunjukkan bahwa kinerja yang telah yang telah diselesaikan.
dilakukan telah sesuai dengan target rencana.
Sebaliknya, konsep earned value memberikan 2.6 Penilaian kinerja proyek dengan konsep
dimensi yang ketiga selain biaya aktual dan biaya Earned Value
rencana. Dimensi yang ketiga ini adalah besarnya Penggunaan konsep Earned Value dalam penilaian
pekerjaan secara fisik yang telah diselesaikan atau kinerja proyek dijelaskan melalui Gambar 2.3.
disebut earned value / percent complete. Dengan Beberapa istilah yang terkait dengan penilaian ini
adanya dimensi ketiga ini, seorang manajer proyek adalah Cost Variance, Schedule Variance, Cost
akan dapat lebih memahami seberapa besar kinerja Performance Index, Schedule Performance Index,
yang dihasilkan dari sejumlah biaya yang telah Estimate at Completion, dan Variance at
dikeluarkan (Gambar 2.2.b). Completion.

Gambar 2.2 Perbandingan Manajemen Biaya Gambar 2.3 Grafik kurva S Earned Value
Tradisional dengan Konsep Earned Value. Sumber : Soemardi dkk, 2007
Sumber : Soemardi dkk, 2007
1. Cost Variance (CV)
Cost variance merupakan selisih antara nilai
Ada tiga elemen dasar yang menjadi acuan dalam yang diperoleh setelah menyelesaikan paket- paket
menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama
konsep earned value. Ketiga elemen tersebut pelaksanaan proyek. Cost variance positif
adalah: menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan
1. Planned Value (PV) merupakan anggaran biaya yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan
yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket-
yang telah disusun terhadap waktu. paket pekerjaan tersebut. sebaliknya nilai negatif
2. Actual Cost (AC) adalah representasi dari menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan
keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan
untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode
5

dengan biaya yang sudah dikeluarkan (Sumber : 3. Cost Performance Index (CPI)
Soeharto 2001). Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat
diperlihatkan dengan membandingkan nilai
CV = EV AC (1) pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV)
dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode
yang sama (AC).
2. Schedule Variance (SV)
Schedule variance digunakan untuk menghitung
CPI = EV / AC (3)
penyimpangan antara PV dengan EV. Nilai positif
menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan proyek
yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang
Sebaliknya nilai negatif menunjukkan kinerja diperoleh (relatif terhadap nilai proyek
pekerjaan yang buruk karena paket-paket pekerjaan keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI
yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang kurang dari 1 menunjukkan kinerja biaya yang
direncanakan (Sumber : Soeharto 2001). buruk, karena biaya yang dikeluarkan (AC) lebih
besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (EV)
SV = EV PV. (2) atau dengan kata lain terjadi pemborosan (Sumber :
Soeharto 2001).
4. Schedule Performance Index (SPI)
Harga CV dan SV serta artinya dapat dijelaskan Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan
seperti dalam tabel 2.1. pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan
antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah
Tabel 2.1 Harga CV dan SV diselesaikan (EV) dengan rencana pengeluaran
Varians Varians biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan
Jadwal Biaya Keterangan (PV).
(SV) (CV)
Positif Positif Pekerjaan lebih cepat dari CPI = EV / PV (4)
jadwal dan biaya lebih kecil
dari anggaran
Nol Positif Pekerjaan sesuai jadwal dan Nilai SPI menunjukkan seberapa besar pekerjaan
biaya lebih kecil dari yang mampu diselesaikan (relatif terhadap proyek
anggaran keseluruhan) terhadap satuan pekerjaan yang
Positif Nol Pekerjaan lebih cepat dan direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1
biaya sesuai anggaran menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai
Nol Nol Pekerjaan sesuai jadwal dan dengan yang diharapkan karena tidak mampu
anggaran mencapai target pekerjaan yang sudah
Negatif Negatif Pekerjaan selesai terlambat direncanakan (Sumber : Soeharto 2001).
dan biaya lebih tinggi dari
anggaran 5. Prediksi Biaya dan Waktu Penyelesaian
Nol Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai Proyek
jadwal dan biaya lebih tinggi Menurut Soeharto (2001) Metode Earned Value ini
dari anggaran juga dapat di gunakan untuk memperkirakan biaya
Negatif Nol Pekerjaan selesai terlambat akhir proyek dan juga waktu penyelesaian proyek.
dan biaya sesuai anggaran Perkiraan dihitung berdasarkan kecendrungan
Positif Negatif Pekerjaan selesai lebih cepat kinerja dan asumsi bahwa kecendrungan tersebut
dengan biaya diatas anggaran tidak akan berubah sampai akhir proyek. Perkiraan
Sumber : Soeharto, 2001 ini berguna untuk memberikan gambaran ke depan
kepada pihak kontraktor, sehingga dapat
melakukan langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan.
6

a. Estimate to Complete (ETC) Anwar Malang ini dibangun tujuh lantai dengan
ETC merupakan perkiraan biaya untuk pekerjaan total biaya Rp 26.266.920.000,00 (Dua puluh enam
tersisa, dengan asumsi bahwa kecendrungan kinerja milyar dua ratus enam puluh enam juta sembilan
proyek akan tetap sampai dengan akhir proyek. ratus dua puluh ribu rupiah). Peninjauan proyek
Menurut Soeharto, perkiraan tersebut dapat berdasarkan data minggun, mulai dari minggu ke -2
diekstrapolasi dengan beberapa cara: sampai minggu ke -15 selama pelaksanaan proyek
1. Pekerjaaan sisa memakan biaya sebesar dari tanggal 22 Februari 2011 hingga 17 Oktober
anggaran 2011. Pengukuran kinerja biaya dan waktu proyek
2. Kinerja sama besar sampai akhir proyek dilakukan dengan analisa Earned Value, selain itu
3. Campuran dilakukan wawancara langsung dengan Site
Pendekatan yang di gunakan menggabungkan Manager dan pengawas dari pihak kontraktor
kedua cara tersebut pelaksana serta logistik untuk mengetahui faktor-
a. ETC untuk Progress < 50% faktor apa saja yang menyebabkan proyek
mengalami kemajuan atau keterlambatan pekerjaan
ETC = Anggaran Total EV (5) serta diperlukan data-data lain untuk keperluan
perhitungan dengan metode Earned Value. Dari
b. ETC untuk Progress > 50% hasil analisa dapat diketahui kinerja kegiatan yang
nantinya dapat dipakai untuk mengetahui proyeksi
ETC = (Anggaran Total EV) / CPI ..(6) penyelesaian proyek untuk pekerjaan yang belum
diselesaikan.
b. Estimate at Complete (EAC)
EAC merupakan perkiraan biaya total pada 3.1 Data dan Pengumpulan Data Pada Proyek
akhir proyek yang diperoleh dari biaya A.Data Primer
aktual ditambah dengan ETC. Data primer dalam penyusunan tugas akhir ini
berupa faktor penyebab kemajuan / keterlambatan
EAC = AC + ETC (7) proyek yang didapatkan dari wawancara langsung
dengan Site Manager dan pengawas dari pihak
c. Time Estimate (TE) kontraktor pelaksana serta logistik untuk
TE merupakan waktu perkiraan penyelesaian mengetahui faktor-faktor apa saja yang
proyek. Asumsi yang digunakan untuk menyebabkan proyek mengalami kemajuan atau
memperkirakan waktu penyelesaian adalah keterlambatan pekerjaan Pembangunan Gedung
kecendrungan kinerja proyek akan tetap Intensif Terpadu Rumah Sakit Umum DR. Saiful
seperti saat peninjauan. Anwar Malang.
B.Data Sekunder
TE = ATE + (OD-(ATExSPI)/SPI)) (8) Berikut adalah data-data sekunder yang dibutuhkan
dalam penyusunan tugas akhir ini, adapun data-
Keterangan: data yang dimaksud adalah :
TE (Time Estimated) : Perkiraan waktu 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek
penyelesaian Pembangunan Gedung Intensif Terpadu Rumah
ATE ( Actual Time Expended) : Waktu Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang.
yang telah ditempuh 2. Master Schedule Proyek Pembangunan Gedung
OD (Original Duration) : Waktu yang Intensif Terpadu Rumah Sakit Umum DR.
direncanakan Saiful Anwar Malang.
3. Laporan progrees mingguan Pembangunan
3. METODOLOGI PENELITIAN Gedung Intensif Terpadu Rumah Sakit Umum
Pada tugas akhir ini, penelitian dilakukan pada DR. Saiful Anwar Malang.
proyek Pembangunan Gedung Intensif Terpadu 4. Biaya Aktual.
Rumah Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang. Data-data tersebut diatas merupakan data yang
Menurut kontrak, proyek Pembangunan Gedung diperoleh dari kontraktor pelaksana.
Intensif Terpadu Rumah Sakit Umum DR. Saiful
7

3.2Metode Analisis Data ii. Bila persentase pekerjaan di atas 50%


Metode analisa yang dilakukan pada earned value menggunakan rumus:
adalah: ETC = (Anggaran total EV) / CPI
1. Analisa Kinerja Proyek b. EAC
a. Analisa Biaya dan Jadwal EAC merupakan perkiraan biaya total pada akhir
i. Planned Value (PV) proyek yang diperoleh dari Biaya aktual
PV = (% progres rencana) x (anggaran) ditambah dengan ETC.
ii. Earned Value (EV) EAC = BAC
EV = (% progres aktual) x (anggaran). EAC = BAC + (AC - EV)
iii. Actual Cost (AC) EAC = BAC / CPI
AC merupakan biaya yang telah EAC = BAC / (CPI x SPI)
dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah EAC = AC + (BAC - EV)/(CPI x
dilaksanakan, diperoleh dari harga riil SPI)
untuk masing-masing biaya yang telah c. TE (waktu perkiraan penyelesaian proyek)
dikeluarkan dengan volume pekerjaan TE = ATE + (OD-(ATExSPI)/SPI))
yang telah diselesaikan di lapangan.
b. Analisa Varians
i. Schedule Variance (SV) 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
SV = EV - PV 4.1 Gambaran Umum Proyek
ii. Cost Variance (CV) Data-data proyek adalah sebagai berikut :
CV = EV- AC Nama Proyek : Pembangunan Gedung Rumah
c. Analisa Indeks Performansi Sakit Umum DR. Saiful Anwar
i. Schedule Performance Index (SPI) Malang
SPI = EV / PV Alamat Proyek : Jln. Jaksa Agung Suprapto No. 2
ii. Cost Performance Index (CPI) Malang
CPI = EV/AC Konsultan Proyek : PT. Asta Kencana Arsimetama
Dari hasil perhitungan menunjukkan : Kontraktor : PT. Widya-Trimustika-Prambanan,
Bila angka indeks kurang dari 1, berarti KSO
pengeluaran lebih besar dari pada anggaran Biaya Proyek : Rp 26.266.920.000,00
atau waktu pelaksanaan terlambat dari Sumber Dana : APBD Pemerintah Provinsi Jawa
jadwal rencana. Timur
Bila angka indeks lebih dari 1, berarti Waktu Pelaksanaan : 22 Februari 2011 hingga 17
pengeluaran lebih kecil dari pada anggaran Oktober 2011
atau waktu pelaksanaan lebih cepat dari Lama pelaksanaan : 240 Hari (35 Minggu)
jadwal rencana.
Semakin besar perbedaan dari angka 1, Sejalan dengan kebutuhan fasilitas kesehatan
berarti penyimpangan semakin besar dari di Malang, Pembangunan gedung Intensif terpadu
pada rencana awal proyek. Rumah Sakit Umum Malang ini dimaksudkan
2. Selanjutnya adalah memperkiraan Biaya dan untuk memberikan pelayanan yang memenuhi bagi
Waktu untuk Penyelesaian Proyek dengan masyarakat, terlebih lagi dengan kapasitas Rumah
menggunakan ETC dan EAC. Sakit Umum Saiful Anwar sudah tidak mencukupi
a. ETC kebutuhan masyarakat yang semakin bertambah.
ETC merupakan perkiraan biaya untuk Pembangunan Gedung Intensif Terpadu Rumah
pekerjaan tersisa, dengan asumsi Bahwa Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang dibangun 7
kecenderungan kinerja proyek akan tetap sampai lantai dengan total biaya Rp 26.266.920.000,00
dengan akhir proyek. (Dua puluh enam milyar dua ratus enam puluh
i. Bila persentase pekerjaan di bawah 50% enam juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah)
menggunakan rumus: dengan Kontraktor pelaksana PT. Widya
ETC = (Anggaran EV) Trimustika Prambanan,KSO sedangkan
8

konsultan proyek dilakukan oleh PT. Asta Kencana 4.3 Analisa Earned Value Bulan Ketiga
Arsimetama. Peninjauan
4.3.1 Perhitungan Planned Value (PV) pada
4.2 Data Proyek periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011.
Data-data yang telah didapatkan untuk penelitian Perhitungan Planned Value (PV) pada minggu ke-
ini antara lain: 15 dapat di hitung dengan cara mengalikan
1. a. Time Schedule rencana Proyek prosentase rencana jadwal pada minggu ke-15 yang
Merupakan suatu ukuran pelaksanaan proyek. akan di amati (kurva-S) dengan jumlah rencana
Dalam Time Schedule terdapat uraian pekerjaan, anggaran biaya pada suatu pekerjaan (Nilai
volume pekerjaan dan satuan bobot (%), kurva S. Kontrak). Contoh perhitungan PV pada minggu ke-
b. Time Schedule actual proyek 15 sebagai berikut :
Sama seperti time schedule rencana proyek tetapi % kumulatif progress rencana minggu ke-15 =
memuat progress pekerjaan yang telah 32.27%
dilaksanakan dengan disertai keterangan tentang Nilai Kontrak = Rp 26.266.920.000,00
bobot yang telah dilaksanakan maupun yang belum PV pada minggu ke-15 :
dilaksanakan. = Prosentase kumulatif rencana progress x Nilai
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kontrak
Merupakan biaya yang dialokasikan untuk masing- = 32.27 % x Rp 26.266.920.000,00
masing item pekerjaan. RAB terdapat di dalam = Rp 8,477,517,095.40
kontrak antara pihak owner dan kontraktor Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat
pelaksana, dalam kontrak tersebut juga terdapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
analisa harga satuan, daftar upah dan harga bahan. perhitungan diatas. Berikut ini hasil perhitungan
Data RAB digunakan dalam perhitungan Planned PV dari minggu ke-11 sampai minggu ke 15:
Value dan Earned Value.
3. Laporan harian pelaksanaan pekerjaan Tabel 4.1 PV periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011
Merupakan laporan yang berisi penggunaan Minggu (%) Nilai PV
material, volume pekerjaan yang dilaksanakan, ke- Kumulatif
tenaga kerja dan peralatan yang digunakan. Data rencana
harian digunakan untuk menghitung Actual Cost.
4. Laporan Mingguan Proyek 11 15.57 Rp 4,089,286,639.44
Merupakan prestasi proyek yang telah dicapai
12 19.37 Rp 5,087,823,603.24
dalam 1 minggu. Dalam laporan ini terdapat :
a. Volume dan bobot (%) pekerjaan 13 23.46 Rp 6,161,825,428.20
tambah kurang
b. Volume dan bobot (%) kemajuan 14 27.20 Rp 7,144,891,176.12
pekerjaan.
Data laporan mingguan proyek digunakan 15 32.27 Rp 8,477,517,095.40
dalam perhitungan Earned Value.
5. Rekapitulasi logistik proyek .
Merupakan kumpulan data penggunaan material 4.3.2 Perhitungan Earned Value (EV) pada
tiap minggu. Data rekapitulasi logistik diperlukan periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011.
untuk menghitung Actual Cost.
6. Daftar tagihan Proyek Earned Value dapat dihitung dengan cara
Berisi daftar material yang masuk dan harga tiap- mengalikan prosentase realita laporan yang diamati
tiap material. Data daftar tagihan diperlukan untuk (laporan progress mingguan) dengan jumlah
menghitung actual cost rencana anggaran biaya pada suatu pekerjaan (Nilai
7. Data biaya langsung dan tidak langsung Kontrak). Contoh perhitungan EV pada minggu ke-
Data biaya langsung dan tidak langsung diperlukan 11 sebagai berikut :
untuk menghitung actual cost. Prosentase realisasi progress minggu ke-15 = 40.14
%
9

Nilai Kontrak = Rp 26.266.920.000,00 Total Biaya tidak langsung = Rp 63,150,000.00


EV pada minggu ke-15:
= Kumulatif realisasi progress x nilai Kontrak Pada bulan Februari didapat biaya tidak langsung
= 40.14 % x Rp 26.266.920.000,00 sebesar Rp 63,150,000.00. sedangkan Total biaya
= Rp 10,543,541,688.00 tidak langsung sampai pada periode 1 Mei 2011 4
Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat Juni 2011:
dilakukan dengan cara yang sama seperti = Biaya tidak langsung pada minggu ke -2 sampai
perhitungan diatas. Berikut ini hasil perhitungan minggu ke-5 + biaya tidak langsung pada periode
EV pada minggu ke-11 sampai minggu ke-15: 27 Maret 2011 30 April 2011+ Biaya Tidak
Langsung pada periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011
Tabel 4.2 Earned Value periode 27 Maret 2011 = Rp 49,651,000.00 +Rp 56,150,000.00 + Rp
30 April 2011 63,150,000.0 = Rp 168,951,000.00
% Actual Cost pada periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011
Minggu Kumulatif Nilai EV dapat diketahui dari data biaya langsung ditambah
ke- realisasi dengan total biaya tidak langsung.
11 14.84 3,898,010,928.00 Jadi Total AC = Rp 6,401,470,409.33 + Rp
12 19.93 5,234,997,156.00 168,951,000.00 = Rp 6,570,421,409.33
13 26.36 6,923,960,112.00 Untuk perhitungan per-minggu selanjutnya dapat
14 33.05 8,681,217,060.00 dilakukan dengan cara yang sama seperti
15 40.14 10,543,541,688.00 perhitungan di atas. Berikut ini hasil perhitungan
Actual Cost dari minggu ke-2 sampai minggu ke-5:

4.3.3 Perhitungan Actual Cost pada periode 1 Mei Tabel 4.3 AC periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011
2011 4 Juni 2011. Mingggu ke- Total AC

Berikut ini Perhitungan Actual Cost pada minggu 11 3,433,474,676.00


ke-15 pada periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011
didapat dari jumlah biaya yang dikeluarkan seperti 12 4,124,908,842.67
tabel
13 5,419,419,409.00
Biaya Langsung:
Biaya Material = Rp 5,509,732,076.00 14 5,927,934,826.00
Biaya Tenaga Kerja = Rp 392,130,000.00
Biaya Peralatan = Rp 499,608,333.33 15 6,582,331,409.33
Total Biaya Langsung = Rp 6,401,470,409.33

Biaya Tidak Langsung pada periode 1 Mei 2011 4.3.4 Analisa Varians Waktu dan Biaya
4 Juni 2011: Penyelesaian Proyek
a. Overhead kantor pada peninjauan bulan Ketiga di Periode 1 Mei
Biaya Perawatan peralatan Kantor = Rp 2011 4 Juni 2011.
17.000.000,00 Nilai SV (Schedule variance) pada minggu ke-15
P3K= Rp 3.000.000,00 didapat dari pengurangan earned value dan planned
ATK= Rp 2.500.000,00 value pada minggu ke-15.
Biaya Operasional= Rp 12.000.000,00 SV = EV PV
= Rp 10,543,541,688.00 - Rp 8,477,517,095.40
b. Overhead Lapangan: = Rp 2,066,024,592.60
K3= Rp 5.550.000,00 Nilai positif menunjukkan waktu pelaksanaan
Rapat Lapangan= Rp 2.000.000,00 proyek lebih cepat dari perencanaan awal.
Bahan bakar= Rp 3.500.000,00 CV (Cost Variance) didapat dari pengurangan
Biaya Operasional= Rp 17.600.000,00 earned value dan planned value dan actual cost.
10

CV = EV AC Rp 26.266.920.000,00. total waktu perkiraan


= Rp 10,543,541,688.00 Rp 6,582,331,409.33 penyelesaian proyek dari hasil perhitungan
= Rp 3,961,210,278.67 adalah 28 minggu dari 35 minggu yang telah
Nilai positif menunjukkan biaya yang dikeluarkan dijadwalkan.
lebih rendah dari anggaran rencana. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan /
Nilai SV dan CV ini menunjukkan bahwa proyek keterlambatan proyek :
mengalami kemajuan dari rencana dan biaya yang a. Faktor-faktor kemajuan proyek:
dikeluarkan lebih rendah dari anggaran rencana. i. Penambahan jam kerja (lembur) dan
tenaga kerja.
ii. Penggunaaan alat-alat berat yang
4.3.5 FaktorPenghambat Kemajuan/Keterlambatan maksimal.
Proyek pada peninjauan bulan Ketiga di iii. Cuaca yang bagus
Periode 1 Mei 2011 4 Juni 2011. iv. Cash flow administrasi proyek lancar
Kondisi Proyek pada bulan kedua di periode 1 Mei v. Kelancaran stok material.
2011 4 Juni 2011 dari haasil observasi serta b. Faktor-faktor keterlambatan proyek
interview terhadap site manager : i. Terdapat kerusakan crane Service
1. Kinerja Proyek pada periode 1 Mei 2011 4 sehingga produksi pemancangan
Juni 2011 masih menunjukkan kenaikan terhambat.
ii.
dibandingkan dengan bulan juli dan masih lebih Banyaknya pondasi bangunan lama yang
cepat dari jadwal. ada didalam tanah sehingga menghambat
2. Pada Minggu ke -11 (1 Mei 2011 - 7 Mei 2011) pekerjaan pemancangan.
terjadi penurunan progress realisasi 14.740 % iii. Pemakaian excavator yang seharusnya
dari yang direncanakan 15.5682 % untuk galian tanah pondasi pile cap juga
3. Adanya penambahan tenaga kerja digunakan untuk membongkar pondasi
4. Penambahan jam kerja/over time/lembur bangunan lama
5. Cuaca cukup bagus iv. Kondisi cuaca yang masih tinggi curah
6. Cash flow administrasi proyek lancar hujan, sehingga mengganggu
produktifitas pemancangan dan pekerjaan
pile cap.
5. Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka
hal-hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini
adalah :
1. Pada akhir peninjauan pada minggu ke-15,
kinerja jadwal proyek (SPI) sebesar 1.2437
menunjukkan bahwa proyek mengalami
percepatan 7.825 % dari rencana awal proyek
yang direncanakan 32.2745 % dengan realisasi
pekerjaan 40.1 %. Dari kinerja biaya, angka CPI
sebesar 1.6047 menunjukkan bahwa biaya yang
telah dikeluarkan masih dibawah anggaran
rencana. Apabila kondisi tersebut sama seperti
pada saat peninjauan sampai proyek tersebut
selesai maka proyek tersebut mengalami
percepatan 7 minggu dari yang direncanakan
(35 minggu)
2. Total anggaran penyelesaian proyek dengan
percepatan tersebut pada saat peninjauan
minggu ke-15 sebesar Rp 22,305,709,721.33
lebih kecil dari yang dianggarkan yaitu sebesar
11

DAFTAR PUSTAKA

Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi untuk Jasa


Konstruksi, Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita,
Cetakan Pertama

Barrie, D.S., 1995, Manajemen Konstruksi


Profesional, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Cleland, D.I., 1995, Project management Strategic


design and implementation, Singapore : McGraw-
Hill, Inc

Soeharto, Iman, 2001, Manajemen Proyek : dari


konseptual sampai operasional, Jakarta :Penerbit
Erlangga, edisi kedua.

Soemardi, B.W., R.D. Wirahadikusumah, M.


Abduh dan N. Pujoartanto. 2007, Konsep Earned
Value untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi,
Laporan Hasil Riset, ITB.

Anda mungkin juga menyukai