Anda di halaman 1dari 2

Iwan

Joe Hin Tjio 18/23

Pro Kontra Redenominasi Rupiah

Nilai nominal mata uang Indonesia terhitung besar di bandingkan dengan negara lain,
oleh karena itu muncullah sebuah ide untuk meredenominasi mata uang rupiah.
Dengan munculnya ide ini banyak pihak yang pro dan kontra, karena jika ingin
redenominasi mata uang harus mempunyai uang yang besar, sedangkan hutang
hutang Indonesia di negara lain masih banyak. Nilai nominal mata uang Indonesia yang
tergolong besar tersebut dapat di kecilkan dengan cara redenominasi. Namun beberapa
pihak ada yang menolak atau tidak setuju dengan redenominasi rupiah sebab secara
nominal hanya akan terjadi pengurangan angka nol saja atau tidak terjadi apa-apa
karena nilai nya tetap sama. Jka sebelumnya beli TV secesar Rp. 2 juta, maka dengan
mata uang yang baru bisa beli TV yang sama dengan harga Rp 2.000 saja. Akan tetapi
ada efek psikologis, di mana orang tidak mudah memahami bahwa Rp 2 juta = Rp
2.000. Jika Pemerintah menerbitkan mata uang yang lebih kecil dari Rp.1 atau sering
disebut (sen), ini juga akan menjadi kesulitan tersendiri bagi masyarakat (pedagang dan
pembeli) untuk menghitung harga barang yang harus dibelinya. Selain itu redenominasi
juga berpotensi menimbulkan Inflasi yang luar biasa Misalkan ada harga barang yang
dinaikkan Rp 100 dalam mata uang yang baru, bagaimana menurut anda? Tidak
masalah bukan, karena cuma Rp 100. Padahal itu ekuivalen dengan Rp 100.000 (mata
uang lama). Ini yang berpotensi untuk menimbulkan inflasi. Di dalam proses
redenominasi ini akan ada dua mata uang yang beredar. Hal ini dilakukan agar mata
uang yang lama dapat ditarik secara bertahap sambil disosialisasikan pada rakyat. Nah,
sekarang kalau anda beli barang yang harganya Rp 1.500 (mata uang baru) tapi anda
tidak memiliki mata uang baru maupun mata uang lama yang cukup untuk membayar
Rp 1.500 tersebut? Artinya anda harus mengkombinasikan kedua mata uang tersebut
untuk membayar. Susah bukan menghitungnya? apalagi orang di desa yang notaben
nya masih banyak orang yang kurang paham hitung hitungan.
Sebaiknya BI dan pemerintah harus mempertimbangkan efek-efek psikologis dan
sosial dari redenominasi ini ketimbang hanya isu penyederhanaan yang mungkin hanya
menguntungkan bagi orang kaya dan pemerintah, tapi menyulitkan bagi rakyat yang
Rp 100 saja masih dihargai dengan sangat tingginya. Belum lagi dengan sikap ngotot
dan ngeyel dari Kemenkeu dan BI untuk melakukan redenominasi ini, sedikit
menimbulkan kecurigaan. Dengan redenominasi ini maka akan ada MEGA PROYEK
PENCETAKAN MATA UANG BARU yang nilainya bisa puluhan bahkan ratusan
trilyun rupiah.
Arti dari redenominasi ruoiah sendir adalah penyederhanaan jumlah digit pada
denominasi atau pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga, atau nilai tukar
rupiah terhadap barang dan/atau jasa. Redenominasi hanya mengurangi jumlah digit
tanpa mengurangi nilai uang, berbeda dengan sanering yang mengurangi nilai uang.
Sanering adalah pemotongan nilai uang, sehingga daya beli uang terhadap
barang dan jasa turun. Redenominasi juga dapat menciptakan persepsi yang lebih baik
mengenai perekonomian Indonesia serta dapat meningkatan efisiensi. Dengan
dilakukan nya hal ini maka akan dilakukan penghilangan tiga angka 0 (nol) lebih
sederhana dan lebih mudah diterapkan oleh masyarakat sehingga menjadi pilihan
dalam penerapan redenominasi di Indonesia.
Contoh nya
Rp 100.000 menjadi Rp 100
Rp 50.000 menjadi Rp 50
Rp 20.000 menjadi Rp 20
Rp 10.000 menjadi Rp 10
Rp 5.000 menjadi Rp 5
Rp 2.000 menjadi Rp 2
Rp 1.000 menjadi Rp 1
Rp 500 menjadi Rp 50 sen
Rp 200 menjadi Rp 20 sen
Rp 100 menjadi Rp 10 sen
Rp 50 menjadi Rp 5 sen
Rp 10 menjadi Rp 1 sen
Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa redenominasi bisa menguntungkan karena dapat
mempermudah berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan uang. Hal ini
disebabkan karena redenominasi membuat nilai pada uang menjadi lebih sederhana.
Misalnya nilai uang Rp 100.000 disederhanakan menjadi Rp 100. Atau uang Rp 1.000
yang disederhanakan menjadi Rp. 1 dan juga dapat mengangkat citra mata
uang rupiah di mata internasional, dan juga untuk memaksimalkan pembangunan
infrastruktur cara transaksi non-tunai seperti pembangunan ATM, online banking,
mobile banking, dan sebagainya. Itulah Keuntungan redenominasi rupiah.
Tetapi ada juga kerugian yang mungkin dapat terjadi karena redenominasi yaitu
redenominasi rupiah hanya menguntungkan dan memudah kan bagi pemerintah dan
orang kaya alam melakukan pencatatan system akuntansinya, namun membuat
masyarakat kebanyakan menjadi kesulitan dan susah menjalankan aktivitas
ekonominya.

Daftar Pustaka
https://caksetyo.wordpress.com/2012/12/08/menolak-redenominasi-rupiah/
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2017/07/19/apa-itu-redenominasi-rupiah
http://id.keuangan.dorar.info/2016/11/tujuan-keuntungan-dan-manfaat-redenominasi-
rupiah.html

Anda mungkin juga menyukai