Mekanisme Terjadinya Gusi Berdarah
Mekanisme Terjadinya Gusi Berdarah
3. Tahap sistemik
Kondisi sistemik memerlukan perhatian khusus pada pelaksanaan perawatan penyakit
periodontal, karena kondisi sistemik dapat mempengaruhi respon jaringan terhadap perawatan
atau mengganggu pemeliharaan kesehatan jaringan setelah perawatan selesai.
Masalah sistemik memerlukan kerja sama dengan dokter yang biasa merawat pasien atau
merujuk ke dokter spesialis.
4. Tahap pemeliharaan
Prosedur yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan periodontal yang telah sembuh
yaitu dengan memberikan instruksi higine mulut (kontrol plak), kunjungan berkala ke dokter gigi
untuk memeriksa tambalan, karies baru atau faktor penyebab penyakit lainnya.
Jadi perawatan yang diberikan pada pasien ialah skeling karang gigi dan root
planning jika di perlukan.
Skeling adalah prosedur awal pembuangan kalkulus, plak, akumulasi materi dan stain
dari mahkota gigi dan permukaan akar. Sedangkan root planning adalah teknik untuk
menghilangkan sementum atau dentin permukaan yang berubah karena adanya penyakit.
Skeling adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan gigi, baik
supragingiva maupun subgingiva. Root planning adalah proses membuang sisa-sia kalkulus yang
terpendam dan jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi yang
licin dank eras.
Tujuan utama skeling dan root planning adalah untuk mengembalikan kesehatan gusi
dengan cara membuang semua elemen yang menyebabkan radang gusi (plak,kalkulus,
endotoksin) dari permukaan gigi.
Instrumentasi telah terbukti sangat mengurangi jumlah mikroorganisme di subgingival
dan menyebabkan pergeseran komposisi bakteri disubgingival, dari plak yang tinggi jumlah
bakteri Gram negative anaerob menjadi plak yang dihuni oleh bakteri Gram positif yang
fakultatif anaerob, yaitu flora normal yang terdapat pada gusi sehat.
Beberapa hal yang perlu diketahui agar teknik skeling dan root planning memberikan
hasil yang baik adalah :
Melakukan pemeriksaan secara teliti pada kalkulus baik letaknya, banyaknya, maupun
sifatnya.
Melihat keadaan jaringan gusi di sekeliling kalkulus, misalnya dalamnya saku gusi,
warna gusi dan bentuk gusi.
Menanyakan keluhan sakit kepada pasien, karena dari keluhan sakit pasien dapat
ditentukan apakah pasien menderita penyakit periodontal yang ringan atau berat.
Mengatur posisi pasien-operator, visibilitas ke daerah kerja dengan mengatur
pencahayaan, melakukan retraksi bibir, pipi, maupun lidah pasien, memegang alat dengan
benar, melakukan tumpuan, dan melakukan gerakan skeling dengan tepat.
Melakukan skeling dalam system bertahap. Setiap kunjungan dilakukan skeling pada
seperempat bagian lengkung gigi atau pada sekelompok gigi tertentu, misalnya pada
region kanan atas atau kiri atas, region kanan bawah atau kiri bawah. Dapat juga region
gigi depan atau gigi belakang pada keadaan gigi yang tidak lengkap.