Anda di halaman 1dari 4

Macam penyakit Kompromis medis dan pertimbangannya

1. Penyakit kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat, salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor
risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah.
Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah
menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang
hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau
datang dengan keluhan lain
Pertimbangan Dental Pasien Hipertensi
Sebelum melakukan tindakan invasif, perlu bagi dokter gigi untuk mengukur
tekanan darah pasien untuk mengidentifikasi apakah pasien menderita hipertensi atau
tidak. Pasien dengan tekanan darah normal (< 120 sistolik dan < 80 diastol) dan pasien
pra-hipertensi (120-139/80-89 mmHg) dapat menerima semua tindakan perawatan
dental serta dapat diberikan anastesi lokal dengan kandungan epineprin 1:100.000.
Pasien dengan hipertensi derajat 1 serta 2, perlu menjadi pertimbangan bagi dokter gigi.
Tekanan darah mereka akan semakin meningkat apabila tingkat kecemasan mereka
terhadap perawatan yang akan dilakukan meningkat. Dokter gigi bisa menunda
perawatan sampai tekanan darah nya normal. Untuk pasien yang memiliki tekanan darah
> 180/110, tidak ada perawatan invasif yang bisadilakukan sampai tekanan darahnya
normal. Walaupun ada perawatan emergensi, konsultasikan kepada dokter terlebih
dahulu untuk mengontrol tekanan darah pasien tersebut.
2. Gangguan endokrin
Salah satu penyakit gangguan endokrin adalah diabetes melitus. Diabetes melitus
adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat

gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf dan pembuluh darah.
Diagnosis diabetes melitus awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa
polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin
dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta
pruritus vulva pada wanita
Pertimbangan Dental Pasien Gangguan Endokrin
Pasien yang memiliki gangguan endokrin akan mengalami waktu penyembuhan
luka yang lama apabila menerima tindakan invasif oleh dokter gigi. Pasien harus
melakukan diet diabetes agar kondisi gula normal saat dilakukan pencabutan.
Dokter gigi harus hati-hati terhadap masalah periodontal, candidiasis, xerostomia,
respon yang buruk terhadap perawatan, penyembuhan luka yang cukup lama, serta
apabila ada infeksi dental bisa diberikan antibiotik profilaksis.21 Penyembuhan luka
yang lama diakibatkan tingginya kadar gula pada daerah luka sehingga terjadi gangguan
aliran darah ke tempat terjadinya luka.

3. Gangguan pernafasan
Asma
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan
berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam
berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas, dan gejala pernafasan.
Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit obstruksi jalan
nafas karena bronkitis kronik dan emfisema. Obstruktif tersebut umumnya

bersifat progresif, bisa disertai hiperaktivitas bronkus dan sebagian bersifat


reversible.
Pertimbangan Dental Pasien Gangguan Pernafasan
Perlu bagi seorang dokter gigi untuk berhati-hati dalam merawat pasien yang
memiliki gangguan pernafasan.Posisikan pasien di posisi yang nyaman serta sirkulasi
udara yang diterima juga baik. Untuk melakukan tindakan anastesi, gunakan larutan
anastesi yang tidak mengandung adrenalin. Hindari kondisi stres pada pasien karena
bisa menstimulasi untuk terjadinya gangguan pernafasan saat perawatan sedang
dilakukan
4. Penyakit Ginjal
Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga
dapat membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami
komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan
penyakit pembuluh darah perifer.
Gagal ginjal terbagi atas 2, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal
akut adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba tapi tidak seluruhnya, dan bersifat
reversible. Sedangkan gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat
persisten dan irreversibel. Etiologinya adalah glomerulonefritis, nefropati analgesik,
nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati diabetik, dan bisa juga disebabkan oleh
hipertensi, obstruksi, asam urat, dan ada beberapa hal etiologi yang tidak bias didefinisikan

Pertimbangan Dental Pasien Penyakit Ginjal


Pasien yang menderita penyakit ginjal kronis memerlukan perawatan gigi
khusus, bukan hanya karena adanya hubungan antara sistemik dan rongga mulut tetapi
karena efek samping dan karakteristik dari perawatan yang diterima harus diperhatikan
agar tidak menambah beban dan rasa sakit pada penderita.

Infeksi rongga mulut harus dieliminasi dan antibiotik profilaksis harus dipertimbangkan
apabila risiko bakterial endokarditis (pada penderita yang menjalani hemodialisis) dan
septimia meningkat. Contohnya, saat pencabutan gigi dan tindakan bedah. Demi
mengurangi risiko perdarahan, perawatan dapat dijadwalkan pada hari setelah
hemodialisis supaya heparin dalam darah berada pada tingkat paling minimal. Sebelum
perawatan dimulai, tekanan darah penderita harus diperhatikan dan disarankan untuk
mengurangi perasaan cemas pada penderita dengan sedasi

Anda mungkin juga menyukai