KEMANUSIAAN
Oleh :
KELOMPOK IX
1. Identifikasi kasus
Judul berita: Istri Meninggal Usai Melahirkan, Suami Polisikan Bidan
Dikabarkan bahwa ada seorang suami yang tidak merelakan
kematian istrinya usai melahirkan anak keempatnya, kematian istri nya
sebenarnya dapat dicegah bilamana pertolongan persalinan dilakukan
sendiri oleh bidan yang bertanggungjawab. Tetapi dalam kasus ini,
pertolongan persalinan dilakukan oleh anak bidan tersebut yang belum
memiliki wewenang dan seorang perawat.
Awalnya bidan memprediksi bahwa ibu akan melahirkan pukul
16.00, sekitar pukul 14.00 ibu mengeluh sakit pada kemaluannya namun
bidan malah keluar untuk menghadiri pesta pernikahan. Sehingga
pertolongan persalinan dilakukan oleh sang anak bidan dan perawat
tersebut.
Pimpinan persalinan dilakukan pada saat pembukaan ibu 7 cm,
proses meneran sangat singkat dan berat badan bayi yang lahir 4 kg
dengan panjang 45 cm.
Setelah bayi lahir, ibu dan suami mengatakan bahwa darah tetap
keluar dari kemaluannya, kemudian anak bidan tersebut memerintahkan
sang perawat untuk melahirkan plasenta. plasenta lahir setelah lebih dari
30 menit dan tidak ada keterangan bahwa ibu mendapatkan suntikan
oksitosin atau tidak, juga melahirkan plasenta dilakukan dengan baik atau
tidak.
Setelah plasenta lahir, anak bidan memerintahkan perawat untuk
menjahit, perawat tampak meraba-raba dan jelas tampak ragu-ragu
selama proses menjahit. Satu jam setelah proses persalinan dianggap
selesai ibu merasa perut dan kemaluannya sakit dan perih, keluarga
berinisiatif untuk membawa ibu ke rumah sakit dan anak bidan menolak
dan tidak segera menghubungi bidan yang bertanggung jawab.
Atas inisiatif keluarga akhirnya ibu dibawa ke rumah sakit
menggunakan angkot tanpa diantar oleh bidan, dan bidan masih
mengatakan hal itu normal untuk ibu melahirkan. Sesampainya dirumah
sakit, ibu dinyatakan sudah meninggal.
Setelah ditelusur, anak bidan tersebut bukan berlatarbelakang
kesehatan ataupun kebidanan, sedangkan perawat tersebut masih status
bersekolah.
3. Analisa Masalah
a. Sikap dan perilaku bidan yang buruk dan tidak manusiawi dalam
menangani kasus ibu melahirkan diatas, lebih mementingkan
kebutuhan pribadi daripada kepentingan pasien. Dalam hal ini bidan
sudah melanggar sumpah profesi yang sudah diikrarkan.
b. Pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga ahli atau
terlatih, ataupun bila pertolongan persalinan tersebut dilakukan oleh
mahasiswa tetap harus ada tenaga kompeten yang mendampingi proses
tersebut
c. Waktu pimpinan persalinan tidak dilakukan dengan baik yang
seharusnya dilakukan bila pembukaan sudah namun dalam kasus diatas
waktu dipimpinnya persalinan dilakukan saat pembukaan masih 7 cm.
d. Manajemen aktif kala 3 memiliki batasan waktu normal 30 menit,
setelah lewat 30 menit seharusnya penolong segera mengambil
tindakan.
e. Penjaitan perineum harus dilakukan oleh tenaga kompeten di
bidangnya.
f. Penatalaksanaan kala 4 tidak dilakukan dengan baik, tidak dilakukan
cek perdarahan dan tanda bahaya pada ibu.
g. Menganggap remeh keluhan pasien dan tidak memperdulikan
kenyamaan ibu, sedangakan penatalaksanaan persalinan menyeluruh
harusnya dilakukan hingga keadaan ibu stabil dan menyingkirkan
tanda bahaya yang ada, akibatnya kondisi pasien yang gawat tidak
terdeteksi sehingga penanganan rujukan terlambat.